ERLIYANTI1
1
Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Terbuka
E-mail: Erliyanti@gmail.com
ABSTRAK
Problem Based Learning adalah metode pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada guru
untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan dengan menggunakan masalah.
Penggunaan masalah dalam proses pembelajaran merupakan suatu bentuk kerja yang memuat tugas-
tugas kompleks berdasarkan kepada pertanyaan dan permasalahan yang sangat menantang dan
menuntun siswa untuk merancang, memecahkan masalah, membuat keputusan, melakukan kegiatan
investigasi, serta memberikan kesempatan siswa untuk bekerja secara mandiri. Tujuan penggunaan
metode ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran tematik di kelas III
SDN 65 Banda Aceh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian Tindakan
kelas. Subjek penelitian yaitu siswa kelas III sebanyak 24 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penggunaan metode problem Based Learning pada siklus I masih dalam ketegori rendah. Panguasaan
siswa pada tahap siklus II sudah menunjukkan kategori sedang. Sehingga antara siklus I dan siklus II
mengalami peningkatan. Hasil penelitian menujukkan bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran
tematik dengan menggunakan metode pembelajaran Problem Based Learning mengalami peningkatan
hasil belajar siswa.
ABSTRACT
Problem Based Learning is a learning method that provides opportunities for teachers to manage
learning in the classroom by involving using problems. The use of problems in the learning process is
a form of work that contains complex tasks based on very challenging questions and problems and
leads students to design, solve problems, make decisions, carry out investigative activities, and
provide opportunities for students to work independently. The purpose of using this method is to
improve student learning outcomes in thematic subjects in class III SDN 65 Banda Aceh. The method
used in this research is classroom action research method. The research subjects were 24 students of
class III. The results showed that the use of the problem based learning method in the first cycle was
still in the low category. The mastery of students at the stage of the second cycle has shown a
moderate category. So that between cycle I and cycle II there was an increase. The results of the study
show that student learning outcomes in thematic subjects using the Problem Based Learning learning
method have increased student learning outcomes.
PENDAHULUAN
METODE
Instrumen yang digunakan berupa lembar observasi dan soal-soal essay sebagai bentuk
tes mengukur hasil belajar.Intrumen yang digunakan telah melalui proses validasi ahli dan
empiris serta dinyatakan valid. Data yang diperoleh, selanjutnya dianalisis secara deskriptif
yang bertujuan untuk data hasil belajar siswa pada mata pelajaran tematik.
Indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas ini adalah Standar Kriteria Ketuntasan
Minimal (SKKM) yang harus dipenuhi oleh siswa adalah 70. Jika seorang siswa memperoleh
skor ≥ 70 maka siswa yang bersangkutan mencapai ketuntasan individu. Jika minimal 85%
siswa mencapai skor minimal 70, maka ketuntasan klasikal telah tercapai dan penelitian ini
dikatakan berhasil meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran tematik. Sementara
itu, keaktifan mahasiswa diperoleh dari banyaknya persentase kemampuan dalam bertanya,
menjawab, dan berpendapat menggunakan lembar observasi yang diisi oleh observer.
Berdasarkan tabel di atas, maka jumlah siswa yang sudah tuntas (di atas nilai KKM
70) sebanyak 15 siswa dengan persentase 62.5% dan terdapat 9 siswa yang belum tuntas
dengan persentase 37.5% karena dalam pelaksanaan siklus I belum tuntas secara klasikal
(80%), maka perlu dilanjut ke siklus II.
Berdasarkan temuan yang peneliti dapatkan pada siklus I, maka untuk pembelajaran
yang kedua yaitu pada siklus II. Peneliti merencanakan ingin melakukan perubahan ke arah
yang lebih baik agar keaktifan dan hasil belajar siswa lebih meningkat, yaitu dengan
Penerapan Problem Based Learning dalam proses belajar mengajar.
Maka untuk siklus ke II peneliti ingin membuat suatu perubahan dengan
merencanakan pembelajaran dengan menggunakan model dalam proses belajar mengajar agar
siswa lebih bergairah, termotivasi siswa untuk belajar lebih aktif lagi khususnya pada
pembelajaran tematik dengan menggunakan penerapan Problem Based Learning agar hasil
belajar menjadi lebih baik.
Adapun hasil evaluasi siswa berdasarkan KKM pada Siklus II adalah sebagai berikut:
Tabel 1.2 Hasil evaluasi siswa berdasarkan KKM pada siklus
Abdul Majid dan Dian Andayani, (2005), Pendidikan Agama islam Berbasis Kompetensi, Cet.
II; Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Abdul Rachman Shaleh, (2005), Pendidikan Agama dan pembangunan Watak Bangsa,
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Ahmad Susanto, (2016), Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, Cet. IV; Jakarta:
Prenada Media Group.
Arifin, (1996), Ilmu Pendidikan Islam, Cet. IV; Jakarta: Bumi Aksara.
Ridwan Abdullah Sani, (2014), Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013, Jakarta: PT. Bumi
Aksara.
Rulam Ahmadi, (2014), Pengantar pendidikan Asas dan Filsafat Pendidikan, Yogyakarta:
Ar-Ruzz Media.
Sadirman, (2005). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Cet. XII; Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Cet. IV; Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Trianto Ibnu Badar Al-Tabany, (2014), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif
dan Kontekstual: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada kurikulum 2013,
(kurikulum tematik Integratif), Jakarta: Kencana.
Trianto, (2012) Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KPS). Jakarta: Bumi Aksara.
Umar Tirtarahardja dan La Sulo, (2012) Pengantar Pendidikan, Cet. I; Jakarta: PT Asdi
Mahasatya.