Disusun Oleh :
SITI RAHMAWATI
NIM : 858425655
Empat kemampuan yang harus dikuasai oleh seorang guru dalam pelaksanaan
tugas nya, mulai dari siapa yang dihadapi (memahami karakteristik peserta didik), apa
yang akan diajarkan (penguasaan bidang studi), bagaimana mengerjakannya
(kemampuan menyelenggarakan pembelajaran mendidik), serta kemampuan
mengembangkan diri secara terus menerus. Agar supaya pekerjaan mengajar
mencapai hasil maksimal, maka perlu memperhatikan beberapa faktor yang
merupakan dasar mengajar yang berhasil antara lain metode dan teknik-teknik
mengajar. Satu hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan metode mengajar
harus selalu bervariasi, hal ini untuk menghilangkan sifat menonton dalam kelas yang
hakekatnya akan menimbulkan kebosanan. Guru harus mencoba metode-metode,
teknik-teknik baru agar dapat menemukan peningkatan hasil belajar yang optimal dan
hasilnya lebih baik. Dengan penguasaan metode-metode mengajar, serta selalu
mencoba metode-metode dan teknik baru, maka guru akan efektif, sukses, dan
memuaskan dalam mengajar.
Teknik pembelajaran mengacu pada ragam khas penerapan suatu metode
sesuai dengan latar penerapan tertentu setiap kemampuan dan kebiasaan guru,
ketersediaan peralatan, kesepian siswa, dan sebagainya (Joni, 1992/1993)
Penulisan penelitian ini di latar belakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa
kelas III semester I SDN 003 Marangkayu pada mata pelajaran IPA pokok
bahasa/materi Gerak Benda. Dimana materi Gerak Benda pada mata pelajaran IPA
dianggap sulit oleh sebagian besar siswa kelas III dari 2 Siswa, dari 19 siswa
(10,52%) tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan
yaitu 68,00. Hal ini mendorong penulis untuk mendapatkan kajian dan penelitian
dengan maksud untuk menemukan pemecahannya sehingga kompetensi siswa yang
digali melalui partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar dapat direalisasikan
dengan baik dan maksimal.
2. Analisis Masalah
Berdasarkan uraian diatas, penulis melakukan refleksi tentang apa yang terjadi dan
mengapa hal tersebut terjadi. Dari hasil diskusi dengan rekan sejawat sebagai observer
untuk mengidentifikasi kekurangan dan pembelajaran yang telah penulis laksanakan
terungkap beberapa masalah yaitu guru/penulis menyampaikan materi tergesa-gesa
sehingga siswa tidak menjawab pertanyaan, guru/penulis hanya menggunakan gambar
yang ada dibuku sehingga siswa kurang aktif dalam pembelajaran, sebagian besar
siswa tidak memperhatikan guru yang hanya menggunakan metode ceramah dan
tanya jawab.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan analisis masalah diatas, pada pembelajaran IPA
materi Gerak Benda maka guru yang bertindak sebagai peneliti merumuskan
permasalahan sebagai berikut :
“Apakah terdapat peningkatan hasil pembelajaran IPA dengan menggunakan
metode demonstrasi dan metode pemberian tugas pada materi Gerak Benda di kelas
III semester I SDN 003 Marangkayu?”
Prinsip – prinsip tersebut dalam proses merupakan esensi dan karakteristik dari
masing-masing metode mengajar,adapun metode mengajar itu merupakan salah satu
komponen yang harus ada dalam kegiatan pembelajaran karena untuk mencapai
tujuan pembelajaran maupun dalam upaya membentuk kemampuan siswa diperlukan
adanya metode yang efektif. Penggunaan metode mengajar harus dapat menciptakan
terjadinya interaksi antar siswa dengan siswa maupun antar siswa dengan guru
sehingga proses pembelajaran dapat dilakukan secara maksimal. Pemilihan metode
mengajar harus mempertimbangkan dan mengacu pada pengembangan kemampuan
siswa yang memiliki kemampuan berpikir ilimiah, kreatif, dan inovatif setiap
pemilihan metode mengajar didasarkan pada hasil kajian antara kemampuan yang
diharapkan dengan cara yang akan ditempuh dalam pembelajaran karena metode
mengajar memilki fungsi sentral dalam pembelajaran yaitu sebagai alat atau cara
untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Para ahli pendidikan,sepakat mengatakan bahwa strategi pembelajaran berkenaan
dengan pendekatan pengajaran dalam pelaksanaan pembelajaran secara sistematik,
sehingga muatan pelajaran dapat dikuasai anak didik secara tepat dan benar.
Dalam strategi pembelajaran terkandung empat pengertian sebagai berikut :
1. Urutan pelaksanaan pembelajaran yaitu urutan kegiatan pendidik dalam
menyampaikan muatan pelajaran kepada anak didik.
2. Metode pembelajaran yaitu cara yang dilakukan pendidik dalam mengorganisasikan
materi pelajaran dan anak didik yang memungkinkan terjadinya proses belajar secara
kondusif.
3. Media pembelajaran yaitu peralatan dan bahan pembelajaran yang digunakan
pendidik dan anak didik dalam kegiatan pembelajaran.
4. Waktu yang digunakan pendidik dan anak didik dalam menyelesaikan setiap langkah
dalam kegiatan pembelajaran.
Kelemahan :
Dalam metode demonstrasi masih tetap ada kelemahan atau kendala-kendala yang
kemungkinan perlu diantisipasi oleh guru jika akan menerapkan metode ini,
diantaranya adalah :
a. Hanya dapat menimbulkan cara berfikir yang konkret
b. Jika jumlah siswa banyak dan posisi siswa tidak diatur maka demonstrasi tidak efektif
c. Bergantung pada alat bantu sebenarnya
d. Sering terjadi siswa kurang berani dalam mencoba atau melakukan praktek yang
didemonstrasikan
Dari uraian diatas terlihat bahwa antara motivasi dan prestasi terhadap metode
pembelajaran memiliki hubungan erat yaitu bahwa anak akan berusaha menjadi lebih
baik dari hasil yang diperoleh kemampuan berfikir, bersosialisasi dan berkerjasama.
Metode pembelajaran yang tepat akan membawa anak belajar lebih efketif dan dapat
meningkatkan prestasi.
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN
PEMBELAJARAN
1. Subjek Penelitian
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Topik Materi : Gerak Benda
Kelas/Semester : III (Tiga) / I (Satu)
Tahun Pelajaran : 2021 / 2022
Jumlah Siswa : Putra : 12 orang Putri : 17 orang
2. Tempat Penelitian
Nama Sekolah : SD Negeri 003 Marangkayu
Alamat : Jl.Aru palakka RT.02 No.40 Kec. Marangkayu
3.Waktu Penelitian
Siklus I : Sabtu, 30 September 2017
Siklus II : Sabtu, 14 Okober 2017
Adapun variable yang diteliti dalam rangka penigkatan partisipasi dan hasil
belajar siswa pada penelitian ini adalah :
Siswa
Melaksanakan
Siklus I Melaksanakan
Merencanakan
Refleksi
Siklus
Melaksanakan
Siklus II
Merencanakan Mengobservasi
Refleksi
Terselesaikan
Siklus I
a. Perencanaan
Metode yang digunakan dalam pembelajaran adalah metode Demontrasi dan metode
Pemberian Tugas (Resitasi)
Menyiapkan materi yang akan diberikan. Tahap orientasi dengan pertanyaan “
Sebutkan macam – macam gerak benda’’
Kegiatan pembelajaran, penjelasan materi oleh guru, membagi kelompok,
bekerjasama kelompok, dan melakukan Demonstrasi serta memberikan tugas
mengerjakan soal dari hasil demonstrasi.
Mengenalkan siswa terhadap pola pembelajaran dengan metode Demonstrasi dan
Pemberian Tugas (Resitasi) sehingga diharapkan siswa memahami tujuan dari
pembelajaran dan diharapkan peningkatan hasil belajar.
b. Pelaksanaan
Dalam fase ini dilaksanakan proses belajar mengajar dengan menekankan aspek
partisipasi siswa dan berorientasi pada peningkatan belajar siswa. Dalam pelaksanaan
pembelajaran siswa menikmati / melaksanakan Demonstrasi yang di intruksikan guru
tetapi pada siklus pertama ini masih ada sebagaian siswa belum mencapai nilai KKM.
c. Pengamatan (Observasi)
Kegiatan pengamatan (Observasi) pada siklus pertama yang dilakukan adalah
pengamatan pada aktivitas siswa dan aktivitas guru.
Nilai rata-rata siswa sebelum diberikannya PTK adalah 50,22 kemudian mengalami
peningkatan setelah PTK dengan nilai rata-rata 78,33. Perubahan hasil belajar siswa
mulai tampak pada siklus I, hal ini disebabkan karena pemberian metode Demonstrasi
membuat siswa lebih termotivasi pada kegiatan pembelajaran karena siswa ikut
terlibat langsung.
d. Refleksi
Refleksi dilakukan untuk mengamati pelaksanaan tindakan dan hasil kerja siklus
pertama serta mencari solusi atas permasalahan yang di hadapi selama kegiatan
pembelajaran langsung.
Berdasarkan hasil refleksi maka perlu adanya perbaikan-perbaikan diantaranya dalam
pemusatan perhatian siswa yang mudah berubah, kondisi kelas yang kurang tearah
dan kesulitan guru dalam peningkatan kerjasama siswa kelompoknya masing-masing.
Siklus II
a. Perencanaan
Tahap perencanaan dalam siklus kedua ini disesuaikan dengan hasil refleksi pada
siklus I hampir sama dengan siklus sebelumnya yang dipersiapkan adalah :
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran
dan scenario pembelajaran, yang telah di persiapkan.
Setiap kelompok yang telah dibagi masing-masing maju memperagakan salah satu
contoh / bentuk gerak benda.
Meminta siswa lebih fokus memperhatikan apa yang didemonstrasikan kelompok lain
yang maju kedepan.
Setelah semua demonstrasi selesai didemonstrasikan, guru menunjuk secara acak /
perorangan maju kedepan kelas menyebutkan masing-masing gerak benda yang telah
didemonstrasikan.
Guru memberikan tugas evaluasi diakhir pelajaran untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar yang dicapai siswa dalam pembelajaran.
c. Pengamatan (Observasi)
Pelaksanaan observasi ini memiliki tujuan yang sama halnya dengan siklus I yaitu
pengamatan pada siswa aktivitas guru.
Setelah menganalisis tugas evaluasi yang diberikan keapda siswa, ternyata hasil
belajar siswa mengalami peningkatan pada siklus II yaitu nilai rata-rata adalah 88,42
(89,47%) dibandingkan nilai rata-rata pada siklus I yaitu 71,57 dan 7 siswa dari 19
siswa yang tidak mencapai nilai KKM yang telah ditentukan yaitu 70,00.
d. Refleksi
Refleksi merupakan kegiatan mengevaluasi atas pelaksanaan tindakan yang telah
dijalankan serta mencari pemecahan atas kendala yang dihadapi selama pembelajaran
berlangsung.
Gambar 3.2
Prosedur Pelaksanaan Perbaikan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada Siswa
Kelas III SD Negeri 003 Marangkayu.
1. Adhetia 80
2. Adi syarif 70
3. Aidin rasya 50
5. Aniska 50
6. Aldi rizaldi 30
7. Athifah zahira 60
8. Bernadheta 30
9. Dhio lendy 60
10. Ikhsan 20
11. Khadijah 60
13. M. Deva 40
17. Riska 50
18. Sakinah 80
19. Satrio 20
Jumlah Nilai
970
Persentase 21,05%
2. Siklus I
Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I diketahui 12 siswa (63,15%) yang tuntas dan
mencapai KKM masih ada 7 siswa (36,84%) yang belum mencapai nilai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) yang telah ditetapkan, namum dapat diketahui pula bahwa ada peningkatan
hasil belajar siswa yaitu nilai rata – rata 72,57 hal disebabkan guru / penulis menggunakan
metode pembelajaran yang tepat yaitu metode demonstrasi dan latihan tugas terbimbing.
Aktifitas dan perhatian siswa meningkat dan mulai terlihat bersemangat mengikuti pelajaran
meskipun masih ada sebagian siswa yang perhatiannya mudah berubah.
Dalam perbaikan IPA materi gerak benda setelah perbaikan ( siklus I) dapat dilihat pada table
sebagai berikut :
Tabel 4.2
Hasil Belajar Siswa Setelah Perbaikan (Siklus I)
Mata Pelajaran IPA Materi Gerak Benda
No Nama Siswa Nilai Prestasi Keterangan
1. Adhetia 80
2. Adi syarif 70
3. Aidin rasya 50
5. Aniska 80
6. Aldi rizaldi 60
7. Athifah zahira 80
8. Bernadheta 60
9. Dhio lendy 70
10. Ikhsan 60
11. Khadijah 80
13. M. Deva 80
17. Riska 80
18. Sakinah 80
19. Satrio 60
Jumlah Nilai
1360
Persentase 263,15%
3. Siklus II
Berdasarkan data hasil penelitian pada siklus II diketahui bahwa dengan menggunakan
metode demonstrasi dan pemberian tugas kelompok.
Mendemonstrasikan contoh gerak benda di peroleh hasil belajar yaitu 17 siswa (89,47%)
mencapai KKM yang telah ditentukan, hanya 2 siswa (10,52%) yang belum tuntas. Hasil belajar
siswa juga mengalami peningkatan yaitu nilai rata – rata 88,42 (89,47%).
Aktifitas peningkatan hasil belajar ini disebabkan guru sudah siap menggunakan metode
pembelajaran sesuai materi pelajaran, siswa pun aktif dalam pembelajaran karena mereka terlibat
langsung mendemonstrasikan.
Data perbaikan pembelajaran IPA materi Gerak Benda setelah perbaikan (Siklus II) dapat dilihat
pada tabel sebagai berikut :
Tabel 4.3
Hasil Belajar Siswa Setelah Perbaikan (Siklus II)
Mata Pelajaran IPA Materi Gerak Benda
3. Aidin rasya 90
5. Aniska 100
6. Aldi rizaldi 90
7. Athifah zahira 90
8. Bernadheta 80
9. Dhio lendy 80
10. Ikhsan 80
13. M. Deva 90
18. Sakinah 60
19. Satrio 60
Persentase 89,47%
4. Rekapitulasi hasil belajar siswa sebelum perbaikan (prasiklus) dan setelah perbaikan (siklus I
dan siklus II)
Hasil tes formatif yang diadakan diakhir pembelajaran dari 19 siswa kelas III semester 2 SDN
OO3 Marangkayu pada mata pelajaran IPA materi gerak benda prasiklus, siklus I, siklus II dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.4
1. Adhetia 80 80 90
3. Aidin rasya 50 50 90
5. Aniska 50 80 100
7. Athifah zahira 60 80 90
8. Bernadheta 30 60 80
9. Dhio lendy 60 70 80
13. M. Deva 40 60 80
18. Sakinah 80 80 90
19. Satrio 20 60 90
A. Simpulan
Pembelajaran IPA di SD sebaiknya dilaksanakan secara efektif untuk menumbuhkan
kemampuan berfikir, bekerjasama dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai
aspek penting kecakapan hidup. Oleh sebab itu dengan memanfaatkan metode demonstrasi dan
metode pemberian tugas pada pelajaran IPA di SD menekankan pada pemberian pengalaman
belajar secara langsung melalui penggunaan alat peraga sehingga dapat meningkatkan hasil
belajar dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah.