Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL

ANALISIS STRATEGI BELAJAR EFEKTIF DI KELAS MELALUI METODE DISCOVERY


LEARNING DALAM MENULIS TEKS PROSEDUR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1
UJUNG PADANG, KAB. SIMALUNGUN TA 2023/2024

Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan


Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Disusun Oleh :
Tri Damayanti
NPM : 21053095

PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ASAHAN
T.A 2023/2024
BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah

Strategi belajar merupakan salah satu cara yang digunakan guru dalam menyampaikan materi
pelajaran. Proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru tidak bisa terlepas dari penerapan strategi
pembelajaran. Karena strategi pembelajaran tersebut merupakan salah satu cara yang digunakan
guru dalam menyampaikan materi pelajaran.

1.2 Identifikasi Masalah

Adapun beberapa identifikasi masalah


1. Beberapa siswa kesulitan menentukan dan mengembangkan ide/gagasan pada pembelajaran
teks prosedur.
2. Langkah – langkah pembelajaran yang digunakan harus sesuai dengan strategi, metode, atau
pendekatan pembelajaran yang digunakan.
3. Tidak maksimalnya strategi belajar siswa, sehingga potensi yang ada tidak dikeluarkan dalam
proses pembelajaran.

1.3 Pembatasan masalah

Masalah yang diidentifikasi harus dikaji agar diperoleh hasil penelitian yang optimal. Pada
penelitian ini pengkajian hanya akan difokuskan pada :
1. Langkah – langkah operasional yang ditempuh dalam menggunakan metode discovery
learning pada pembelajaran menulis teks prosedur.
2. Tingkat kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis teks prosedur menggunakan metode
discovery learning.

1.4 Rumusan Masalah

1. Bagaimana langkah – langkah operasional yang ditempuh dalam penggunaan metode


discovery learning pada pembelajaran menulis teks prosedur di kelas XI SMA Negeri 1 Ujung
Padang?
2. Bagaimana tingkat kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis teks prosedur
menggunakan metode discovery learning di kelas XI SMA Negeri 1 Ujung Padang?1E. Tujuan
Penelitian

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai pada peneitian ini adalah :


1. Mendiskripsikan langkah – langkah operasional yang ditempuh dalam penggunaan metode
discovery learning pada pembelajaran menulis teks prosedur di kelas XI SMA Negeri 1 Ujung
Padang.
2. Mendiskripsikan tingkat kemampuan siswa dalam menulis teks prosedur menggunakan
metode discovey learning.
1.6 Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoretis
Hasil penelitian ini dapat menguatkan teori metode discovery learning dalam pembelajaran
menulis teks prosedur sebagai sumber belajar sehingga memudahkan siswa menuangkan ide –
ide kreatif ke dalam penyusunan data – data menulis teks prosedur.

2. Manfaat praktis
a. Bagi Guru
Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi guru dalam hal menjembatani guru dengan
materi ajar yang akan disampaikan kepada siswa dalam belajar menulis teks prosedur.

b. Bagi Siswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memudahkan siswa dalam belajar menulis teks
prosedur.

c. Bagi peneliti
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai pengalaman langsung untuk
melihat/mendiskripsikan pembelajaran di lapangan.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori
1. Strategi Pembelajaran
a. Pengertian Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran adalah perencanaan tentang rangkaian kegiatan yang didesain dalam
upaya mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dalam hal ini, strategi pembelajaran menjadi kegiatan
yang harus dikerjakan guru dan siswa.
Pasalnya, strategi pembelajaran itu juga diartikan sebagai suatu set materi dan prosedur
pembelajaran untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa. Dalam implementasinya, strategi
pembelajaran terdiri dari berbagai macam teknik dan metode belajar, contohnya membaca,
mengingat, mengulang, dan menerapkan informasi.
Hal ini dilakukan agar tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien bisa tercapa. Selain itu,
strategi pembelajaran juga tidak hanya sebatas serangkaian aktivitas yang terencana saja, tapi juga
pengaturan materi yang akan disampaikan kepada siswa.

b. Tujuan Strategi Pembelajaran


Adapun tujuan dari strategi pembelajaran adalah sebagai berikut :
1. Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
2. Meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.
3. Mewujudkan kegiatan belajar-mengajar yang efektif dan efisien.
4. Terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa belajar merupakan suatu
kebutuhan.
5. Memperoleh hasil belajar siswa yang tinggi.

c. Manfaat Strategi Pembelajan


1. Manfaat strategi pembelajaran bagi siswa
a. Siswa terbiasa belajar dengan perencanaan yang disesuaikan dengan kemampuan diri.
b. Siswa memiliki pengalaman yang berbeda-beda dengan temannya, meski ada juga
pengalaman mereka yang sama.
c. Siswa dapat memacu prestasi belajar berdasarkan kecepatan belajarnya sendiri secara
optimal.
d. Terjadi persaingan yang sehat dalam mencapai hasil belajar yang efektif dan efisien.
e. Siswa dapat mencapai kepuasan jika dapat mencapai hasil belajar sesuai dengan target
yang telah ditetapkan.
f. Siswa dapat mengulang uji kompetensi (remidi) jika terjadi kegagalan dalam uji
kompetensi.

2. Manfaat strategi pembelajaran bagi guru


a. Guru dapat mengelola prose pembelajaran untuk mencapai hasil yang efektif dan efisien.
b. Guru dapat mengontrol kemampuan siswa secara teratur.
c. Guru dapat mengetahui bobot soal yang dipelajari siswa pada saat proses belajar
mengajar dimulai.
d. Guru dapat memberikan bimbingan kepada siswa, ketika siswa mengalami kesulitan,
misalnya dengan memberikan teknik pengorganisasian materi yang dipelajari siswa atau
teknik belajar yang lain.
e. Guru dapat membuat peta kemampuan siswa sehingga dapat dipakai sebagai bahan
analisis.
f. Guru dapat melaksanakan program belajar akseleratif bagi siswa yang mampu.
2. Metode Pembelajaran Discovery Learning
a. Pengertian Discovery Learning
Discovery Learning adalah metode pembelajaran yang menerapkan inquiry-based instruction.
Metode pembelajaran discovery learning akan mendorong siswa untuk menyelidiki sendiri,
membangun pengalaman dan pengetahuan masa lalu, menggunakan intuisi, imajinasi, kreativitas,
mencari informasi baru untuk menemukan fakta, korelasi, juga kebenaran baru.
Discovery learning adalah memahami konsep, arti, dan hubungan melalui proses intuitif untuk
akhirnya sampai pada suatu kesimpulan. Discovery terjadi bila individu terlibat terutama dalam
pengggunaan proses mentalnya untuk menemukan beberapa konsep dan psrinsip. Discovery
dilakukan melalui obsesrvasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi, penentuan, dan inferensi.
Menurut ahli pendidikan, Arends, discovery learning menjadi metodel pembelajaran yang
menekankan proses pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan pengalaman belajar secara
aktif. Dalam prosesnya, metode pembelajaran ini akan membimbing peserta didik untuk menemukan
dan mengemukakan gagasannya terkait topik yang dipelajari.

b. Langkah-langkah Discovery Learning


Adapun langkah kerja metode pembelajaran discovery learning adalah sebagai
berikut :
1. Stimulus
Langkah pertama dalam pelaksanaan pembelajaran discovery learning adalah stimulus.
Pada tahapan ini instruktur akan memberikan beberapa pertanyaan untuk memancing
rasa penasaran dan ketertarikan peserta didik.
Selain itu, instruktur memberikan anjuran untuk membaca buku dan kegiatan belajar lain
yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah.
2. Identifikasi masalah
Tahapan kedua adalah identifikasi masalah di mana instruktur memberikan kesempatan
untuk mengidentifikasi masalah yang menjadi bahan pembelajaran. Selanjutnya peserta
membuat hipotesis atau pertanyaan masalah yang sifatnya sementara pada awal
pembelajaran.
3. Pengumpulan data
Hipotesis telah tersusun, maka peserta didik bisa mulai mengumpulkan data dan informasi
yang berkaitan untuk menjawab hipotesis.
4. Olah data
Data dan informasi telah terkumpul, maka selanjutnya peserta didik mulai menganalisis
dan mengolah data.
5. Pembuktian
Hasil dari pengolahan data kemudian dilakukan pengecekan dan pemeriksaan secara
cermat. Lalu peserta didik bisa menghubungkan dengan hipotesis awal. Apakah hipotesis
telah sesuai dengan data temuan? Atau sebaliknya, ditemukan jawaban lain.
6. Generalisasi
Tahapan terakhir adalah generalisasi. Peserta didik menarik kesimpulan dan bisa dijadikan
prinsip umum pada semua kejadian atau masalah yang sama.

c. Prinsip Pembelajaran Discovery Learning


Discovery learning mengintegrasikan lima prinsip dalam penerapannya, anatara lain :
1. Pemecahan masalah
Pelatih, instruktur, atau guru akan membimbing dan memotivasi peserta didik untukmencari
solusi dengan menggabungkan informasi yang ada, kemudian informasi tersebut
disederhanakan. Langkah ini menjadi pendorong untuk membuat peserta didik menjadi lebih
aktif dalam kegiatan belajar dan meningkatkan pengalaman kemandirian belajar mereka.
Peserta didik pun terlatih dengan kegiatan seperti mencari solusi atau penyelidikan.
2. Manajemen belajar mengikuti siswa
Instruktur harus mengizinkan peserta didik untuk bekerja sendiri atau dengan orang lain.
Dalam discovery learning, peserta didik belajar dengan kecepatan masing-masing.
Selain itu, adanya fleksibilitas dalam pembelajaran membuat belajar jadi menyenangkan.
Peserta didik tidak akan merasa stres atau tertekan harus mengikuti ritme orang lain.
3. Mengintegrasikan dan menghubungkan
Instruktur harus memiliki keterampilan untuk mengajar. Discovery learning sendiri adalah
metode mengajar yang menekankan pada bagaimana guru dapat menggabungkan
pengetahuan lama dan pengetahuan baru yang dimiliki peserta didik.
Setelah itu, guru dapat memberi kesempatan pada mereka untuk terhubung ke dunia nyata.
Peserta didik terlatih untuk menghubungkan informasi yang dimilikinya dengan pengetahuan
baru, atau teori belajar terhadap hasil belajar.
Hal ini dapat membuat peserta didik untuk menggabungkan kemampuan memecahkan
masalah dan menemukan penyelesaian masalah secara mandiri.
4. Analisis dan interpretasi informasi
Discovery learning berorientasi pada proses dan didasarkan pada asumsi bahwa pembelajaran
bukan hanya sekumpulan fakta.
Strategi yang ada dalam metode pembelajaran ini menekankan bahwa peserta didik pada
hakikatnya belajar untuk menganalisis dan menafsirkan informasi atau konsep yang diperoleh,
alih-alih menghapal jawaban atau bahan ajar dari berbagai sumber.
5. Kegagalan dan umpan balik
Belajar tidak hanya terjadi ketika anda menemukan jawaban yang benar. Peserta didik juga
bisa brlajar dari kegagalan. Discovery learning tidak terfokus pada menemukan hasil akhir yang
tepat, tetapi hal-hal baru yang bisa ditemukan dalam prosesnya.
Selanjutnya, guru berkewajiban untuk memberukan umpan balik atas informasi yang
diperoleh selama pembelajaran.

d. Kelebihan dan Kekurangan Discovery Learning


1. Kelebihan discovery learning
a. Membantu peserta didik untuk mengembangkan kesiapan serta penguasaan keterampilan secara
kognitif.
b. Peserta didik memperoleh pengetahuan secara individual sehingga dapat dimengerMti dan
mengendap dalam pikirannya.
c. Dapat membangkitkan motivasi dan gairah belajar peserta didik untuk belajar lebih giat lagi.
d. Memberikan peluang untuk berkembang dan maju sesuai dengan kemampuan dan minat masing-
masing.
e. Memperkuat dan menambah kepercayaan pada diri sendiri dengan proses menemukan karena
pembelajaran berpusat pada peserta didik dengan peran guru yang sangat terbatas.

2. Kekurangan discovery learning


a. Siswa harus memiliki kesiapan dan kematangan mental, siswa harus berani dan
berkeinginan untuk mengetahui keadaan sekitarnya dengan baik.
b. Terkadang terhitung sangat sulit mewujudkan pembelajaran discovery learning.
c. Jika keadaan di kelas memiliki jumlah siswa terlalu banyak, metode ini tidak akan
mencapai hasil yang memuaskan. Guru akan kesulitan untuk benar-benar memperhatikan
proses pembelajaran setiap murid.
d. Guru dan siswa yang sudah sangat terbiasa dengan Kegiata Belajar Mengajar (KBM) gaya
lama akan kecewa dan tertatih dalam menerapkan metode discovery learning.
e. Ada kritik yang menyatakan bahwa proses dalam metode discovery learning terlalu
mementingkan pada proses pemahaman, sementara perkembangan sikap dan
keterampilan siswa dikhawatirkan kurang menjadi sorotan.
e. Tujuan Pelaksanaan Metode Pembelajaran Discovery Learning
Dengan beragam kelebihan dan kekurangan discovery learning, kita perlu memahami bahwa
ada tujuan-tujuan utama yang harus digapai agar proses belajar tidak bias. Berikut ini beberapa
tujuan spesifik dari metode pembelajaran discovery learning, yaitu :
1. Siswa memiliki kesempatan untuk terlibat secara aktif dalam pembelajaran.
2. Kenyataan di lapangan harus menunjukkan bahwa partisipasi banyak siswa dalam
pembelajaran meningkat ketika metode pembelajaran ini meningkat.
3. Siswa belajar menemukan pola dalam situasi konkret maupun abstrak juga siswa juga
banyak meramalkan (extrapolate) informasi tambahan yang diberikan.
4. Siswa belajar merumuskan strategi tanya jawab yang tidak rancau dan menggunakan tanya
jawab sebagai alat untuk memperoleh informasi yang bermanfaat dalam menemukan
pengetahuan.
5. Membantu siswa membentuk cara kerja sama yang efektif, saling membagi informasi,
serta mendengar dan mengaplikasikan ide-ide orang lain.
6. Terdapat beberapa fakta yang menunjukkan bahwa keterampilan-keterampilan, konsep-
konsep, dan prinsip-prinsip yang dipelajari melalui discovery learning lebig bermakna.
Keterampilan yang dipelajar dalam kasus lebih mudah ditransfer untuk aktivitas baru dan
diaplikasikan dalam situasi belajar yang baru pula.

3. Mata pelajaran Teks Prosedur


a. Pengertian mata pelajaran teks prosedur
Knapp dan Watkins mendefinisikan teks prosedur sebagai teks yang bertujuan untuk
memberitahukan orang mengenai bagaimana suatu hal dilakukan, menggunakan bahasa ajakan atau
persuasi.
Berdasarkan penjabaran Keraf, pengertian teks prosedur secara sederhana adalah urutan tindakan
untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu.
Sementara itu, menurut Kosasih, teks prosedur adalah teks yang menjelaskan langkah-langkah
secara lengkap, jelas, dan terperinci tentang cara melakukan sesuatu.
Dari ketiga definisi menurut ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa teks prosedur adalah suatu teks
yang berisi langkah-langkah aktivitas atau kegiatan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Teks
prosedur ini dibutuhkan sebagai panduan bagi seseorang dalam membuat atau menyusun sesuatu.
Teks prosedur biasanya terdapat pada tulisan yang menakup cara, tips, atau tutorial melakukan
langkah tertentu. Teks prosedur seringkali menggunakan kata imperatif atau kata suruh untuk
menyatakan perintah agar si pembaca melakukan yang diperintahkan pada teks. Misalnya, cobalah,
lakukanlah, silakan, ayo, dan sebagainya.

b. Tujuan Teks Prosedur


Tujuan teks prosedur tidak hanya memudahkan pembaca untuk memahami tahapan
menyelesaikan suatu aktivitas. Berikut tujuan lain dari teks prosedur :
1. Memudahkan pembaca untuk mengetahui cara melakukan sesuatu.
2. Memberi informasi untuk membuat untuk melakukan dengan metode dan langkah-
langkahnya sesuai urutan.
3. Memberikan petunjuk jelas, supaya orang yang melakukannya bisa mendapat hasil akurat dan
maksimal.
4. Menjelaskan mengenai tujuan melakukan suatu kegiatan, dan cara termudah melakukannya.
5. Membagikan ilu terkait cara membuat sesuatu kepada pembaca.

c. Struktur Teks Prosedur


Dalam penyusunannya, struktur teks prosedur terdiri dari 4 bagian, yaitu sebagai
berikut :
1. Tujuan
Pada awal pembuatan teks prosedur, penulis biasanya memberikan penjelasan terkait tujuan
dalam penyusunan teks prosedur. Hal ini juga bisa menginformasikan hasil akhir yang akan
dicapai.
2. Material
Merupakan hal-hal apa saja yang perlu dipersiapkan dan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
atau pembuatan kegiatan tersebut. Bagian ini berisi informasi tentang alat/bahan yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan.
3. Langkah-langkah
Bagian ini menjelaskan tentang proses atau tahapan yang harus dilakukan demi mendapatkan
hasil maksimal sesuai dengan tujuan dari teks prosedur. Langkah-langkah yang dibuat harus
secara berurutan. Selain itu, susunannya harus logis, sitematis, dan mudah dipahami oleh
pembaca.
4. Penegasan ulang/Kesimpulan
Bagian terakhir ini menjelaskan simpulan dari suatu prosedur yang telah dilakukan. Bagian ini
bersifat opsional, yakni boleh ada dan boleh tidak ada dalam teks prosedur.

Anda mungkin juga menyukai