Anda di halaman 1dari 7

LK-3.

Panduan Penyusunan Laporan Best Practice

Pada tugas ini Anda diminta untuk menuliskan Laporan Best Practice tentang pembelajaran
yang merupakan best practice dari kegiatan PPL PPG Daljab. Laporan ini berbentuk esai 500
kata dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut.
1. Pilihlah salah satu pembelajaran inovatif yang Anda lakukan selama PPL PPG Daljab
yang menurut Anda paling berhasil dalam aspek peningkatan proses dan hasil belajar
siswa/i.
2. Deskripsikan pembelajaran tersebut dalam bentuk esai dengan menggunakan kerangka
STAR (situasi-tantangan-aksi-refleksi) yang sesuai dengan kondisi riil di kelas. Sertakan
argumentasi Anda bahwa pembelajaran yang dipilih merupakan best practice.
3. Format penulisan esai menggunakan font Times New Roman ukuran 12 dengan spasi
1.
4. Struktur penulisan esai terdiri dari:
1. Judul : Meningkatkan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Peserta didik
dengan Model Pembelajaran Problem Based Leaning.

2. Pendahuluan : Penulis merupakan salah satu peserta PPG dalam jabatan tahun 2023
yang menjadi mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara . Pada akhir
pelaksanaan PPL PPG dalam jabatan tahun 2023 para mahasiswa diwajibkan untuk
menyusun best practice dari hasil pembelajaran yang telah dilakukan. Penulis
melaksanakan PPL di SD Negeri 101902 Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten
Deli Serdang yang merupakan lembaga tempat asal mengajar. Penerapan praktik
pembelajaran yang akan disusun sebagai best practice dilakukan pada kelas VI.
Tujuan yang ingin dicapai adalah untuk meningkatkan hasil belajar dan motivasi
belajar pada materi Perkembangbiakan generatif. Pelaksanaan praktik dilakukan pada
PPL 1 tanggal 17 Oktober 2023. Penyusunan best practice menggunakan metode
STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi) dengan melihat hasil dan dampak yang
ditimbulkan setelah penerapan strategi yang digunakan oleh penulis .

3. Pembahasan : Pendidikan dikatakan berhasil apabila siswa mampu menerima dan


paham terhadap kegiatan pembelajaran. Untuk mencapai tujuan guru harus dapat
menyampaikan materi yang menarik agar materi dapat dipahami dan dimengerti
siswa. Guru diharapkan mampu memberikan materi dengan metode yang
menyenangkan. Hal ini disebabkan, selama ini pembelajaran hanya berpusat pada
guru (teacher centered), tetapi diharapkan pembelajaran itu berpusat pada siswa
(student centered) karena siswa akan lebih cepat paham terhadap suatu materi ketika
mereka dilibatkan langsung pada pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dituliskan di atas hasil belajar yang didapatkan dengan menggunakan model
pembelajaran Problem-Based Learning lebih baik dibandingkan dengan sebelum
menggunakan model tersebut. Siswa juga memiliki motivasi yang lebih tinggi
dibandingkan dengan sebelumnya. Peningkatan motivasi belajar siswa pada penelitian
ini didapat dari hasil lembar observasi. Lembar observasi diisi berdasarkan hasil
rekaman pembelajaran yang dilakukan pada siswa kelas VI. Lembar obsevasi yang
telah diisi oleh peneliti bertujuan untuk mengetahui motivasi belajar siswa. Dan hasil
belajar siswa didapat dari lembar tes evaluasi.

4. Kesimpulan : Hasil yang diperoleh dari kegiatan penilaian menunjukan siswa yang
mencapai KKM sebanyak 18 siswa dengan presentase 82% dan yang di bawah KKM
4 siswa dengan presentase 18% . grafik ini menunjukan dengan menggunakan model
pembelajaran Problem based learning (PBL) ada perbaikan dalam pembelajaran di
lihat dari perolehan siswa yang mencapai KKM.
Dari hasil analisis dapat disimpulkan sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran yang
sudah ditetapkan yaitu siswa dapat memecahkan masalah operasi hitung penjumlahan
dan pengurangan bilangan bulat negatif. Dengan pelaksanaan Metode Problem Based
Learning (PBL) dapat membantu pendidik memberikan informasi sebanyak-banyaknya
kepada peserta didik, dapat membantu peserta didik untuk mengembangkan
kemampuan berfikir, pemecahan masalah dan ketrampilan intelektual, belajar tentang
berbagai peran orang dewasa melalui perlibatan mereka dalam pengalaman nyata atau
simulasi, dan menjadi pembelajar yang otonom dan mandiri.

5. Daftar Pustaka :
1. Hardiansyah, dkk, (2021) Efektivitas Pembelajaran IPA Melalui Penerapan Model PBL.
https://ojs.unm.ac.id/JPK/article/download/27288/13603
2. Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma (online)
(https://repository.usd.ac.id/11798/1/3425_Peningkatan+Motivasi+dan+Hasi
l+Belajar. Pdf

STAR mencakup hal-hal di bawah ini.

Situasi PPL Siklus 1


Kondisi yang menjadi latar belakang dari praktik pembelajaran ini adalah
a. Kurangnya penggunaan TPACK dalam kegiatan pembelajaran.
b. Kurangnya pemanfaatan media pembelajaran dan kurangnya penerapan
model pembelajaran inovatif di kelas dalam proses pembelajaran.
c. Peserta didik tidak aktif dalam mengikuti pembelajaran dan kebanyakan
diam saat ditanya kembali mengenai materi yang baru dipelajari.
d. Tidak adanya umpan balik dari peserta didik.
e. Hasil belajar peserta didik rendah
f. Kurang bersemangat dalam mengerjakan soal.

Hal ini penting untuk dibagikan karena dapat memberikan :


1. Motivasi, referensi dan inspirasi bagi pribadi juga rekan-rekan guru yang
lain yang mungkin memiliki permasalahan yang sama dengan guru dalam
hal meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
2. Untuk menambah wawasan tentang guru dalam pengembangan
penggunaan informasi TPACK.
3. Untuk meningkatkan kemampuan peserta didik terhadap pengalaman
langsung.
4. Untuk meningkatkan kolaborasi peserta didik.
Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini adalah sebagai peneliti
yaitu :
1. Meneliti tentang permasalahan yang terjadi selama proses belajar
mengajar di kelas dan menyelesaikan masalah-masalah pembelajaran
yang dihadapi, sehingga peserta didik termotivasi untuk belajar.
2. Sebagai pengelola kelas yaitu mengelola kelas sebagai lingkungan
belajar.
3. Sebagai fasilitator yaitu memberikan fasilitas dalam proses pembelajaran
peserta didik.
4. Sebagai motivator yaitu dapat memotivasi peserta didik aktif untuk
belajar, mau memberikan pendapat/umpan balik dalam proses
pembelajaran dan tetap semangat selama proses pembelajaran.

Tantangan Beberapa tantangan yang dihadapi untuk mencapai tujuan yaitu :


1. Guru harus dapat menyusun model/metode pembelajaran yang sesuai
dengan kebutuhan peserta didik.
2. Mendesain pembelajaran berbasis TPACK.
3. Mendesain pembelajaran berbasis HOTS.
4. Masih ada peserta didik kurang termotivasi dalam kegiatan diskusi,
terlihat karena peserta didik yang dominan lebih pandai yang
menyelesaikan diskusi kelompok tersebut.
5. Sebagian peserta didik belum memahami cara pengerjaan LKPD
walaupun sudah tertulis petunjuk pengerjaan.
6. Saat pelaksanaan pembelajaran peserta didik kurang kondusif saat
pembuatan proyek.
7. Dalam proses pengambilan video terjadi kendala yaitu rekaman berhenti
sehingga beberapa kegiatan pembelajaran tidak terekam.
8. Peserta didik masih ada yang belum percaya diri untuk mempersentasikan
hasil laporannya di depan kelas.
9. Persiapan kelas harus lebih ekstra karena menggunakan kelas lain.
Yang terlibat dalam kegiatan ini adalah
1. Saya sendiri sendiri sebagai peneliti.
2. Peserta didik sebagai objek penelitian dalam kegiatan pembelajaran.
3. Rekan Guru ( Maria siagiaan, S,Pd) sebagai kameramen.
4. Dosen sebagai pembimbing dan penilai.
5. Guru pamong sebagai pembimbing dan penilai.
Aksi Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan
tersebut:
1. Pemilihan media pembelajaran.
2. Pemilihan model pembelajaran
3. Menyusun pembelajaran yang berbasis ICT-TAPCK dan HOTS.
4. Meningkatkan motivasi belajar peserta didik.

Strategi yang digunakan :


1. Strategi yang dilakukan dalam pemilihan media pembelajaran adalah
dengan memilih media yang sesuai dengan materi pembelajaran, sesuai
dengan karakteristik peserta didik, juga sesuai dengan kemampuan guru
dalam mengoperasikannya.
2. Strategi yang dilakukan dalam pemilihan model pembelajaran adalah
dengan memilih model yang sesuai dengan karakteristik materi,
karakteristik peserta didik, serta tujuan pembelajaran. Disini guru
menggunakan model Problem Based Learning (PBL).
3. Strategi dalam menyusun RPP.
Dengan cara menambah sumber belajar guru untuk meningkatkan
motivasi belajar peserta didik dan membuat LKPD disesuaikan dengan
materi pembelajaran.
4. Strategi yang digunakan dalam meningkatkan motivasi belajar peserta
didik adalah dengan merancang pembelajaran yang berpusat pada peserta
didik, dan membuat Ice breaking yang menarik yang dapat memotivasi
peserta didik untuk belajar.
5. Sebelum pelaksanaan aksi sudah mempersiapkan ruangan, alat dan bahan
dalam pembelajaran.

Bagaimana prosesnya :
1. Mempersiapkan RPP, bahan ajar, soal evaluasi, LKPD, media yang akan
digunakan dalam pembelajaran,peralatan multimedia, alat dan bahan yang
digunakan dalam kegiatan pembelajaran peserta didik.
2. Menyediakan alat yang akan digunakan dalam merekam video.
3. Mempersiapkan zoom untuk sign in guru pamong dan dosen.
Siapa saja yang terlibat
1. Guru peserta PPG
2. Peserta didik
3. Guru pamong
4. Pimpinan kepala sekolah
5. Intansi sekolah dan LPTK PPG
Sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini
1. Guru sebagai pelaksana praktik
2. Peserta ddik sebagai objek pembelajaran
3. Perangkat pembelajaran diantaranya RPP, Media, bahan ajar, LKPD,
soal evaluasi dan penilaian
4. Peralatan pembelajaran diantaranya alat multimedia ( Hp, laptop,
internet, speaker, infokus)
Refleksi Dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan
1. Guru memahami penyusunan rencana aksi untuk menentukan solusi
dalam pembelajaran.
2. Guru memahami penerapan model pembelajaran yang disesuaikan
dengan materi pembelajaran.
3. Guru memahami dalam penyusunan proses pembelajaran yang berbasis
TPACK.
4. Pemilihan model dari Problem Based Learning (PBL) dapat
meningkatkan motivasi peserta didik terlihat dari antusias dan semangat
peserta didik saat mengikuti pembelajaran.
5. Peserta didik dapat meningkatkan kemampuan memberikan
pendapat/umpan balik saat diberikan permasalahan dan pertanyaan-
pertanyaan mendasar.
6. Penggunaan media berbasis IT seperti video youtube, canva slide,
dapat meningkatkan pemahaman dan keaktifan peserta didik pada
pembelajaran.
7. Guru dapat mengevaluasi kelebihan dan kekurangannya dalam proses
pembelajaran maupun penyusunan perangkat pembelajaran.
Apakah hasilnya efektif ? Atau tidak efektif?
Dalam pelaksanaan PPL siklus 1 pengalaman lapangan dalam penerapan
model pembelajaran PBL hasilnya efektif terlihat dari antusias peserta didik
dalam mengikuti pembelajaran, peserta didik juga berusaha ikut terlibat
dalam pembelajaran dan hasil belajar juga baik.
Mengapa?
Karena model pembelajaran terdiri dari langkah tahapan – tahapan guru (
sintak ) yang harus dilakukan dan dapat berpengaruh terhadap proses
penyampaian materi pengetahuan maupun keterampilan dan menuntut guru
untuk berpikir tingkat tinggi, kreatif, dan inovatif dalam merancang
pembelajarannya, sehingga mendapatkan pengalaman bermakna bagi guru
maupun peserta didik setiap melaksanakan atau mengikuti pembelajaran.
Respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan.
1. Respon Baik diberikan dari guru lain/rekan sejawat pada praktik
pembelajaran yang saya lakukan.
2. Penggunaan teknologi dan keterlibatan peserta didik membuat peserta
didik lebih memahami pembelajaran,meningkatkan motivasi belajar
sehingga peserta didik merasa senang dan bersemangat dalam
pembelajaran.

Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi


yang dilakukan.
Yang menjadikan faktor keberhasilan dalam strategi yang dilakukan
diantaranya :
1. Bimbingan dari dosen pembimbing dan guru pamong mulai dari tahap
persiapan, pelaksanaan, refleksi, sampai tahap penilaian
2. Dukungan kepala sekolah dan rekan guru yang turut membantu
mempersiapkan segala kebutuhan pelaksanaan PPL.
3. Guru mampu mendalami kajian literatur model – model pembelajaran.
4. Guru mampu merancang pembelajaran sesuai sintak model
pembelajaran dan berdasarkan TPACK.
5. Guru mampu melaksanakan pembelajaran di kelas sesuai dengan
sintaks dalam RPP.
Yang menjadikan ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan
diantaranya yaitu :
1. Pengambilan video saat aksi PPL 1 kurang dalam pencahayaan dan
pengambilan video yang tidak fokus sehingga video kurang maksimal.
2. Waktu pelaksanaan praktik yang belum efektif

Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut


1. Penggunaan model pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan motivasi
belajar peserta didik
2. Pengelolaan kelas mempengaruhi proses pembelajaran.
3. Suasana belajar di kelas akan mempengaruhi suasana hati peserta didik
sehingga motivasi belajar akan meningkat jika proses belajarnya
menyenangkan.
4. Sumber belajar media berbasis IT sangat membantu pemahaman peserta
didik dalam menangkap materi pembelajaran yang disampaikan dan tidak
membuat peserta didik cepat bosan.
5. Diskusi kelompok akan membantu peserta didik memiliki kemampuan
memberikan pendapat, kerja sama, keaktifan berinteraksi, pemahaman
materi dan kemampuan presentasi..

Anda mungkin juga menyukai