Anda di halaman 1dari 7

Nama : Nurlaela Yulianti

No. UKG : 201503103538


Kelompok :A

LK. 2.2 Menentukan Solusi

EKSPLORASI
SOLUSI YANG
NO. ALTERNATIF ANALISIS PENENTUAN SOLUSI
RELEVAN
SOLUSI
1 Masalah: Berdasarkan hasil Alasan utama pemilihan solusi
Kurangnya analisis kajian literatur, menggunakan model pembelajaran
partisipasi aktif wawancara/diskusi berbasis masalah (PBL) berbantuan media
dengan guru, kepala interaktif untuk menyelesaikan masalah
peserta didik dalam
sekolah, dan pakar, kurangnya partisipasi aktif peserta didik
pembelajaran.
maka solusi yang paling dalam pembelajaran matematika adalah
relevan untuk sebagai berikut:
Akar penyebab menyelesaikan masalah 1. Karakteristik model pembelajaran
masalah: kurangnya partisipasi berbasis masalah (PBL) diantaranya
Metode pembelajaran aktif peserta didik adalah pembelajaran bersifat student
guru sangat dominan. dalam pembelajaran centered, pembelajaran terjadi pada
matematika yaitu kelompok-kelompok kecil. (Suci, 2008),
menggunakan model serta kolaboratif, komunikatif, dan
Alternatif solusi:
pembelajaran berbasis kooperatif. (Rusman, 2011)
1. Menggunakan masalah (PBL) 2. Media interaktif dapat menarik
metode yang berbantuan media perhatian peserta didik, menciptakan
lebih melibatkan interaktif berbasis suasana belajar yang lebih
partisipasi aktif multimedia. menyenangkan, sehingga peserta didik
peserta didik, lebih aktif dan dapat mengikuti proses
misalnya dengan pembelajaran. (Ristiyani, 2016)
diskusi Oleh karena itu, jika model pembelajaran
kelompok, berbasis masalah berbantuan media
pembelajaran interaktif diimplementasikan dalam
berbasis masalah, pembelajaran, maka partisipasi aktif
dsb. peserta didik dalam proses pembelajaran
2. Menggunakan dapat meningkat.
media yang
membuat peserta Hasil Kajian Literatur:
didik lebih aktif 1. Model pembelajaran problem based
selama learning memiliki karakteristik yang
pembelajaran, membedakan dengan model
seperti game pembelajaran lainnya, yaitu:
interaktif. a. Pembelajaran bersifat student
centered;
b. Pembelajaran terjadi pada
kelompok- kelompok kecil;
c. Dosen atau guru berperan sebagai
fasilitator dan moderator;
d. Masalah menjadi fokus dan
merupakan sarana untuk
mengembangkan keterampilam
problem solving;
e. Informasi-informasi baru
diperoleh dari belajar mandiri atau
self directed learning.
(Suci, 2008)
EKSPLORASI
SOLUSI YANG
NO. ALTERNATIF ANALISIS PENENTUAN SOLUSI
RELEVAN
SOLUSI
2. Karakteristik dalam Problem Based
Learning, yaitu:
a. Permasalahan menjadi starting
point dalam pembelajaran;
b. Permasalahan yang
digunakan adalah permasalahan
kontekstual;
c. Permasalahan yang digunakan
membutuhkan perspektif;
d. Permasalahan yang digunakan
membutuhkan identifikasi
belajar;
e. Belajar pengarahan diri
merupakan hal utama bagi
peserta didik;
f. Pemanfaatan sumber
pengetahuan yang beragam,
g. Belajar adalah kolaboratif,
komunikaif, dan kooperatif;
h. Pengembangan keterampilan
inquiry dan pemecahan
masalah; dan
i. Melibatkan evaluasi review
pengalaman peserta didik dan
proses belajar.
(Rusman, 2011)
3. Dengan penggunaan multimedia
interaktif, pembelajaran tidak terpusat
pada guru (teacher centre), melainkan
pembelajaran berpusat pada peserta
didik, di mana peserta didik dituntut
untuk lebih aktif dalam proses
pembelajaran dan guru hanya sebagai
fasilitator. Penggunaan multimedia
interaktif didesain untuk menciptakan
suasana belajar yang lebih aktif dan
menyenangkan, teknis
pelaksanaannya pun juga inovatif,
karena menekankan pada kinerja
individu dan kelompok.
(Ristiyani, 2016)
4. Hasil penelitian Jiniarti, dkk (2015)
menyimpulkan bahwa model
pembelajaran berbasis masalah (PBL)
berbantuan alat peraga dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar fisika peserta didik di kelas VIII
A SMP Negeri 22 Mataram Tahun
Pelajaran 2014/2015.
(Jiniarti, Sahidu, & Verawati, 2015)
EKSPLORASI
SOLUSI YANG
NO. ALTERNATIF ANALISIS PENENTUAN SOLUSI
RELEVAN
SOLUSI
Hasil wawancara dengan guru, kepala
sekolah, dan pakar:
1. Menggunakan model belajar berbasis
masalah (PBL), karena sintaks pada
PBL dapat memfasilitasi keaktifan
peserta didik selama pembelajaran,
karena peserta didik diorganisasikan
belajar dalam kelompok-kelompok
kecil dan berdiskusi didalamnya.
2. Model pembelajaran inovatif yang
dibantu dengan pemanfaatan LKPD
interaktif dapat membuat kegiatan
belajar lebih bermakna bagi peserta
didik sehingga peserta didik bisa aktif
selama pembelajaran.
3. Penggunaan metode dan model
pembelajaran yang student center, bisa
PBL, PjBL, atau DL atau pembelajaran
kooperatif dengan berbagai tipe
seperti jigswa, THT, STAD yang
digabungkan dengan pemanfaatan
media interaktif akan membuat
peserta didik tertarik untuk belajar
sehingga bisa lebih aktif selama
pembelajaran.

2 Masalah: Berdasarkan hasil Alasan utama pemilihan solusi menambah


Pemanfaatan media analisis kajian literatur, pengetahuan guru tentang media
yang sesuai dengan wawancara/diskusi pembelajaran, bisa dengan mengikuti
materi dan karakter dengan guru, kepala pelatihan tentang media pembelajaran atau
peserta didik belum sekolah, dan pakar, belajar secara mandiri tentang
optimal. maka solusi yang paling perancangan, pembuatan, dan
relevan untuk pemanfaatan media pembelajaran melalui
Akar penyebab menyelesaikan masalah youtube atau media sosial lainnya adalah
masalah: kurang optimalnya sebagai berikut:
Kurangnya wawasan, pemanfaatan media 1. Pengetahuan tentang media
pengetahuan, dan yang sesuai dengan pembelajaran senantiasa berkembang
kreativitas guru materi dan karakteristik seiring perkembangan zaman. (Shoffa,
dalam perancangan peserta didik yaitu Holisin, & Palandi, 2021)
dan penerapan media menambah pengetahuan 2. Kemampuan merancang dan membuat
pembelajaran. guru tentang media media pembelajaran termasuk salah
Alternatif solusi: pembelajaran dengan satu kompetensi profesional guru yang
1. Guru meng-up belajar secara mandiri harus selalu dikembangkan. (Irmawati
date tentang perancangan, & Mariah, 2020)
perkembangan pembuatan, dan 3. Guru terus aktif dalam
pengetahuan pemanfaatan media mengembangkan media pembelajaran
tentang media pembelajaran melalui sesuai dengan materi yang
pembelajaran. youtube atau media sosial disampaikan sehingga tujuan
2. Guru mengikuti lainnya. penguasaan materi bisa efektif sesuai
pelatihan dengan tujuan pendidikan. (Utami,
pembuatan media 2017)
pembelajaran.
EKSPLORASI
SOLUSI YANG
NO. ALTERNATIF ANALISIS PENENTUAN SOLUSI
RELEVAN
SOLUSI
3. Guru belajar Oleh karena itu, jika pengembangan
mandiri tentang wawasan, pengetahuan, dan kreativitas
perancangan, guru dalam perancangan dan penerapan
pembuatan, dan media pembelajaran diimplemetasikan,
pemanfaatan maka pemanfaatan media yang sesuai
media dengan materi dan karakter peserta didik
pembelajaran dapat optimal.
melalui youtube
atau media sosial Hasil Kajian Literatur:
lainnya. 1. Pada awal sejarah pendidikan, guru
merupakan satu-satunya sumber untuk
memperoleh pelajaran. Namun dalam
perkembangan selanjutnya, sumber
belajar itu kemudian berkembang
dengan adanya buku. Pada tahun 1657
seorang tokoh bernama Johan Amos
Comenius menulis buku bergambar
yang ditujukan untuk anak sekolah
berjudul Orbis Sensualium Pictus (Dunia
Tergambar). Pada mulanya media
hanya dianggap sebagai alat bantu
mengajar (teaching aids). Alat bantu
yang dipakai adalah alat bantu visual,
misalnya model, objek dan alat-alat lain
yang dapat memberikan pengalaman
kongkrit, motivasi belajar serta
mempertinggi daya serap atau retensi
belajar. Namun karena terlalu
memusatkan perhatian pada alat bantu
visual kurang memperhatikan aspek
desain, pengembangan pembelajaran
(instruction) produksi dan evaluasinya.
Jadi dengan masuknya pengaruh
teknologi audio pada sekitar abad ke-
20, alat visual untuk mengkongkritkan
ajaran ini dilengkapi dengan alat audio
sehingga kita kenal dengan audio
visual atau audio visual aids (AVA).
Sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK),
khususnya dalam bidang pendidikan,
saat ini penggunaan alat bantu atau
media pembelajaran menjadi semakin
luas dan interaktif, seperti adanya
komputer dan internet. Teknologi
komputer adalah sebuah penemuan
yang memungkinkan menghadirkan
beberapa atau semua bentuk stimulasi
di atas sehingga pembelajaran akan
lebih optimal.
(Shoffa, Holisin, & Palandi, 2021)
EKSPLORASI
SOLUSI YANG
NO. ALTERNATIF ANALISIS PENENTUAN SOLUSI
RELEVAN
SOLUSI
2. Menggunakan media dan sumber
pembelajaran merupakan salah satu
komponen dalam kompetensi
profesional guru, disini guru dituntut
untuk bekerja kreatif dan inovatif
dalam mengembangkan media
pembelajaran dan juga menggunakan
lingkungan sebagai sumber belajar
peserta didik. Disisi lain dengan
adanya perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi maka
semakin mendorong upaya guru
melakukan pembaruan dalam
pemanfaatan hasil-hasil teknologi yang
dikemas dalam proses pembelajaran.
(Irmawati & Mariah, 2020)
3. Dalam proses pembelajaran, media
penunjang pembelajaran dapat
menentukan keberhasilan dalam
penguasaan materi yang diberikan,
karena dengan media pembelajaran
peserta didik bisa memperoleh
penjelasan lebih menarik dan suasana
yang menyenangkan sehingga
memotivasi peserta didik untuk lebih
bersemangat memahami materi yang
peserta didik pelajari. Dengan
tersedianya media, guru dapat
menciptakan berbagai situasi kelas,
menentukan yang akan dipakai dalam
situasi yang berlainan dan
menciptakan iklim yang emosional
yang sehat antar peserta didik.
Selanjutnya guru dapat membawa
dunia luar yang berkaitan materi
pengajaran ke dalam kelas melalui
media pembelajaran yang diberikan
kepada peserta didik tersebut. Dengan
demikian pemahaman, konsep dan ide
yang abstrak dan asing sifatnya
menjadi konkrit dan mudah dimengerti
oleh peserta didik. Bila alat/media
pembelajaran ini dapat difungsikan
secara tepat dan proporsional, maka
akan dapat berjalan efektif. Dengan
demikian peran guru selain
penguasaan materi yang baik juga terus
aktif dalam dalam mengembangkan
media pembeljaran sesuai dengan
materi yang disampaikan sehingga
tujuan penguasaan materi bisa efektif
sesuai dengan tujuan pendidikan.
(Utami, 2017)
EKSPLORASI
SOLUSI YANG
NO. ALTERNATIF ANALISIS PENENTUAN SOLUSI
RELEVAN
SOLUSI
Hasil wawancara dengan guru, kepala
sekolah, dan pakar:
1. Membuat media pembelajaran
merupakan salah satu kompetensi
profesional yang harus dikuasai guru
sehingga harus selalu dikembangkan.
2. Dengan mumpuninya kemampuan
guru dalam membuat media
pembelajaran diharapkan mampu
menghasilkan pembelajaran yang
maksimal melalui media pembelajaran.
3. Media pembelajaran harus dapat
memberikan pengalaman yang
menyenangkan dan memenuhi
kebutuhan perorangan peserta didik
sehingga dengan bertambahnya
wawasan guru tentang media akan
bertambah pula alternatif media
pembelajaran yang beragam dan
inovatif yang sesuai dengan materi dan
karakteristik peserta didik.

DAFTAR PUSTAKA

Irmawati, & Mariah. (2020). Kompetensi Profesional Guru dalam Menggunakan Media dan
Sumber Pembelajaran di SMP. Jurnal Media Elektrik, 9-14.

Jiniarti, B. E., Sahidu, H., & Verawati, N. S. (2015). Implementasi Model Problem Based
Learning Berbantuan Alat Peraga untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar
Fisika Peserta didik Kelas VIII SMPN 22 Mataram Tahun Pelajaran 2014/2015.
Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi, 185-192.

Ristiyani, L. R. (2016). Penggunaan Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Keaktifan


dan Hasil Belajar Sosiologi pada Peserta didik Kelas XI IPS 3 SMA Negeri 2
Karanganyar Tahun Pelajaran 2015/2016. SOSIALITAS: Jurnal Pend. Sos-Ant.

Rusman. (2011). Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru.


Jakarta: Rajawali Pers.

Shoffa, S., Holisin, I., & Palandi, J. F. (2021). Perkembangan Media Pembelajaran di
Perguruan Tinggi. Bojonegoro: CV. Agrapana Media.

Suci, N. M. (2008). Penerapan Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan


Partisipasi Belajar dan Hasil Belajar Teori Akuntansi Mahapeserta didik Jurusan
Ekonomi Undiksha. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan, 74-86.
Utami, R. P. (2017). Pentingnya Pengembangan Media Pembelajaran Dalam Kegiatan Proses
Belajar Mengajar. Jurnal Dharma Pendidikan, 62-81.

Anda mungkin juga menyukai