Anda di halaman 1dari 12

LK 2.

1 Eksplorasi Alternatif Solusi


Petunjuk Pengisian/ Penjelasan LK 2.1
Kolom (1): Permasalahan yang telah diidentifikasi. Tuliskan permasalahan yang dirasa paling urgent terkait pembelajaran dari
sejumlah masalah yang telah ditemukan dalam tahap identifikasi masalah dan ditentukan di tahap sebelumnya untuk diatasi.

Kolom (2) dan (3) Penyebab Masalah dan Kategori penyebab masalah. Kedua kolom ini merupakan penajaman dari tahap sebelumnya.
Kategorikan penyebab masalah yang sebelumnya telah diidentifikasi apakah lebih dekat ke materi, metode, atau media pembelajaran.
Ketiganya merupakan aspek yang paling memungkinkan untuk guru intervensi secara langsung dalam mengatasi permasalahan kelas/
lab/ bengkel.

Dua atau lebih permasalahan berbeda yang muncul ke permukaan saat observasi bisa jadi memiliki satu atau lebih sebab yang sama.
Sebaliknya, satu permasalahan dapat memiliki dua atau lebih penyebab. Sebagai contoh, dalam observasi pembelajaran Bahasa,
mahasiswa PPG Dalam Jabatan mengidentifikasi permasalahan: (a) Sejumlah besar siswa di kelas tidak mampu memahami isi bacaan
yang disajikan (yang terlihat dari ketidaktepatan menjawab pertanyaan LOTS terkait informasi umum dan rinci sebuah bacaan) dan (b)
Sebagian siswa terlihat tidak bersemangat saat belajar membaca (minat membaca kurang). Dua persoalan ini bisa jadi memiliki satu
atau lebih penyebab yang sama, misalnya, pilihan materi ajar (bahan bacaan) yang kurang relevan dengan level atau minat peserta
didik. Kemungkinan lain, kedua persoalan tersebut muncul karena pilihan metode pengajaran yang kurang sesuai untuk pembelajaran
membaca.

Pada beberapa kasus, pernah ditemui seorang guru dalam kegiatan inti pelajaran Bahasa hanya membagikan teks bacaan dan meminta
siswa membacanya tanpa melakukan kegiatan pra membaca dan tidak pula memberikan panduan/ mengajarkan strategi pemahaman
bacaan, sebelum mengajukan seperangkat soal terkait bacaan. Dalam hal ini, guru tersebut melewatkan tahapan mengajar membaca
sehingga hanya terfokus melakukan asesmen membaca. Pada kasus demikian, maka pada penyebab masalah ada pada kategori materi
dan/ atau metode pembelajaran.

Contoh lain, pada saat observasi kelas/ bengkel/ lab ditemukan persoalan: (a) siswa tidak dapat menyelesaikan tugas atau aktivitas
sesuai alokasi waktu dan (b) guru tidak sempat melakukan kegiatan penutup dengan baik karena waktu pembelajaran telah habis.
Dalam kasus demikian, ada kemungkinan jumlah materi atau aktivitas yang dirancang untuk disajikan dalam suatu sesi pembelajaran
terlalu banyak atau kurang efisien. Terdapat juga kemungkinan guru menggunakan media pembelajaran yang memakan cukup banyak
waktu untuk persiapan dan operasionalisasinya. Mahasiswa dapat merefleksi, manakah yang menjadi penyebab persoalan dan
mencentang pada satu atau lebih kolom yang relevan, dalam hal ini, kolom materi dan/atau media. (bisa lebih dari satu kolom,
tergantung kondisi riil hasil observasi/ hasil refleksi identifikasi masalah).

Ketajaman dalam melihat persoalan dan menganalisis penyebabnya menjadi kunci untuk langkah-langkah lanjutan dalam
pengembangan perangkat pembelajaran. Misalnya, persoalan-persoalan yang pada tataran permukaan tampak seperti persoalan terkait
manajemen kelas dan motivasi belajar, seperti terdapatnya siswa yang pasif atau kurang inisiatif dalam pembelajaran, siswa yang
mendominasi diskusi, kerja kelompok yang tidak berjalan baik, siswa yg duduk di baris belakang yang tidak fokus dan semacamnya
boleh jadi berakar pada pilihan-pilihan materi, metode/ aktivitas, atau media pembelajaran yang sesuai untuk setiap tahapan
pembelajaran yang dirancang atau kurang terstruktur dengan baik.

Jika dalam pembelajaran ditemui masalah yang menurut mahasiswa ikut dipengaruhi faktor di luar pembelajaran, misalnya terkait
kecukupan fasilitas, pendanaan, atau dukungan lingkungan dan orang tua, persoalan tersebut harus disikapi secara profesional.
Misalnya jika siswa Fase A-D tidak dapat memahami suatu konsep yang rumit dan guru melihat fasilitas pendukung berupa LCD
proyektor dan laptop untuk menjelaskan konsep tersebut tidak tersedia, maka perlu diingat bahwa ketidakpahaman siswa bukanlah
disebabkan oleh ketiadaan fasilitas namun karena mungkin kompleksitas konsep tersebut dan penyajiannya kurang sesuai dengan
tahap perkembangan siswa. Maka ketidakpahaman siswa, bisa jadi merupakan akibat penyajian materi atau pilihan metode penyajian
yang kurang sesuai. Jika saja materi tersebut dibuat berjenjang, disederhanakan, ditambah dengan gambar, realia, contoh, atau disajikan
secara bertahap melalui aktivitas yang menarik, persoalan ketidakpahaman akan konsep tersebut akan lebih memiliki potensi untuk
dihindari. Sedangkan, penyediaan LCD proyektor dan laptop saja belum tentu dapat mengatasi persoalan itu.

Kolom (4) Tuliskan 2-3 solusi yang sesuai dengan masalah dan penyebab masalah yang telah diidentifikasi. Misal, dari hasil refleksi
diketahui penyebab persoalan siswa yang tidak memperhatikan dalam pembelajaran Bahasa disebabkan oleh pilihan materi dan
metode yang kurang sesuai maka solusi yang mungkin dilakukan antara lain 1) mengganti teks bacaan sehingga sesuai dengan minat
dan level siswa sehingga dapat memicu rasa ingin tahu siswa. 2) Menerapkan metode KWL untuk memandu siswa memahami bacaan 3)
memasukkan unsur permainan dalam metode pembelajaran, atau 4) menyusun daftar pertanyaan pemahaman secara berjenjang serta
teknik untuk bertanya yang memungkinkan semua peserta dengan keberagaman tingkat kemampuan memiliki sense of success yang
relatif sama.

Kolom (6), (7) dan (8) Buatlah evaluasi dari alternatif solusi. Tuliskan apa kekuatan dan kelemahan dari solusi tersebut. Untuk
kelemahan yang diidentifikasi, tuliskan mitigasi atau langkah apa yang dapat diambil untuk meminimalisir/ mengantisipasi kelemahan.
Masalah dalam Penyebab
Kategorisasi Masalah Alternatif Solusi Kelebihan Kekurangan Mitigasi
Pembelajaran Masalah

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 . Keaktifan Peserta didik Guru belum materi media metode/ lainny 1. SUDJIMAT, Dwi Agus; 1. Dengan memilih, merancang
Kelebihan Metode PjBL :
kurang pada saat pembelajaran melakukan metode a NYOTO, Amat; ROMLIE, Kelemahan Metode PjBL : dan menyampaikan masalah yang
khususnya pada saat diskusi pembejaran yang strategi Maftuchin.2021: (1) Melatih peserta didik untuk 1. Memerlukan banyak waktudihubungkan dengan kehidupan
kelompok dalam menentukan tepat PjBL merupakan strategimenggunakan reasoning dalam untuk menyelesaikan masalah, seharihari peserta didik , terkait
pilihan desain kemasan. pembelajaran yang melibatkanmengatasi persoalan bisnis; 2. Membutuhkan biaya yang
peserta didik dalam kegiatan(2) Melatih peserta dalam dengan masalah.
cukup banyak.
kompleks, berlangsung dalammembuat hipotesis dalam 3. Banyak pendidik yang2. Setelah peserta didik telah
beberapa tahapan danpemecahan masalah berdasarkan merasa nyaman dengan kelasterlibat dengan masalah, pendidik
berdurasi relative Panjangkonsep bisnis yang sederhana tradisional, di mana pendidikmenciptakan struktur untuk
( Han &(3) melatih kemampuan berpikir memegang peran utama dibekerja melalui masalah yang
Bhattacharya ,2010).Proyekkritis dan kontekstual dengan dalam kelas, dihadapi.
berfokus pada penciptaanpermasalahan-permasalahan 4. . Banyaknya peralatan yang3. Memberikan rancangan tugas‐
produk dan mengarahkanbisnis real yang dihadapi harus disediakan, peserta didiktugas yang harus dilakukan oleh
peseta didik untuk mmilih dan yang memiliki kelemahan
(4) Melatih peserta didik
mangatur kegiatan belajar
melakukan uji coba dalam dalam percobaan danpeserta didik.
pengumpulan informasi akan4. Struktur menjadi kunci dari
V Sumber
pembuktian hipotesis
mengalami kesulitan, keseluruhan proses bagaimana
Jurnal : Interdisciplinary (5) Melatih dalam pengambilan
5. Ada kemungkinan pesertapeserta didik latihan berfikir
Project-Based Learning. keputusan tentang pemecahan
didik ada yang kurang aktifmelalui situasi nyata dan
Media Nusa Creative (MNC masalah dalam kerja kelompok, ketikamencapai solusi yang tepat.
Publishing), 2021 topik yang diberikan pada5 Pendidik fokus pada ide‐ide
http://ap.fip.um.ac.id/wp-content/
masing-masing kelompok
uploads/2016/03/28-Erni- yang dimiliki peserta didik
berbeda, dan dikhawatirkan
Murniarti.pdf
peserta didik tidak bisa6. Pelatihan bagaimana
memahami topik secaramenyelesaikan masalah.
keseluruhan. 7. Setelah peserta didik dalam
http://ap.fip.um.ac.id/wp- kelompok kecil telah
content/uploads/2016/03/28- menyelesaikan tugas mandiri,
Erni-Murniarti.pdf mereka harus bergabung kembali
dalam kelas untuk menemukan
Kembali masalah.
8. Pendidik memintapesertadidik
untuk mengevaluasi hasil
2. Arie Anang kerja(performance) dari kajian
Setyo,S.Pd.,M.Pd dkk (2020):
masalah danalternatif solusi yang
Strategi pembelajaran Problem
Based learning sangat diajukan.
berpengaruh dalam peningkatan Kelebihan Strategi PjBL: Kelemahan: - Pembelajaran Produk kreatif
kemampuan peserta didik Shoimin (2014:132): Sanjaya (2013:221): dan kewirausahaan dikelas
diantaranya adalah peningkatan Mengemukakan pendapatnya Menguraikan bahwa sebelumnya masih menerapkan
literasi sains,kemampuan berkaitan dengan Kelebihan kelemahan strategi PBL pembelajaran yang
penyelesaian PBL yaitu: yaitu: konvensional, sehingga dengan
masalah,keterampilan berpikir a. Peserta didik lebih a. Sulitnya adanya strategi pembelajaran
kritis,hasil belajar, dan didorong untuk menemukan solusi PBL ini dapat meningkatkan
metakognisi. mempunyai pemecahan masalah pemahaman peserta didik
kemampuan ketika peserta didik terhadap mata pelajaran produk
Sumber Buku: Strategi penyelesaian masalah tidak memiliki kreatif dan kewirausahaan .
Pembelajaran Problem Based b. Melalui aktivitas belajar minat dan Strategi Pembelajaran Problem
Learning peserta didik mampu kepercayaan diri Based Learning mampu
https://www.google.co.id/ mengembangkan sendiri sehingga peserta meningkatkan kemampuan
books/edition/ pengetahuan yang didik menjadi berfikir peserta didik dan
Buku_Ajar_Strategi_Pembelajar dibutuhkan enggan untuk memecahkan masalah dalam
an/ c. Dapat mengurangi mencoba kehidupan nyata yang
3. Made Agustia Permata tanggung jawab peserta b. Membutuhkan diperlukan untuk memenuhi
Wardani, Rufi'i Rufi'i (2020): didik untuk sekedar lebih banyak waktu
kebutuhan pendidikan masa kini
Terdapat perbedaan yang menghafal informasi untuk persiapan
signifikan hasil belajar sistem d. Membiasakan peserta c. Butuh pemahaman (Rafli, 2019).
komputer antara kelompok didik untuk yang mendalam
peserta didik yang diajarkan memanfaatkan berbagai untuk tujuan yang
menggunakan strategi sumber belajar yang akan dipelajari agar
pembelajaran berbasis ICT dan dibutuhkan peserta didik
kelompok peserta didik yang e. Peserta didik mampu belajar sesuatu
diajarkan menggunakan metode mengukur kemajuan yang ingin
konvensional. Dengan belajarnya. dipelajari.
demikian, penerapan strategi
pembelajaran berbasis ICT
berpengaruh sangat nyata
Kelebihan ICT: Kelemahan ICT : - Diharapkan dengan Penerapan
terhadap pencapaian hasil
Strategi Pembelajaran ICT: Beberapa kendala yang Startegi Pembelajaran ICT
belajar. a. berpotensi memperluas dihadapi oleh guru yang dapat menggantikan
Sumber Jurnal: Penerapan kesempatan belajar, berkaitan dengan pembelajaran yang bersifat
Strategi Pembelajaran
b. meningkatkan kualitas dan pemanfaatan ICT yaitu: konventional sehingga
Berbasis Ict Terhadap efisiensi belajar, a. keterbatasan fasilitas ICT diharapkan dapat
Pencapaian Hasil
c. memungkinkan terjadinya di sekolah seperti komputer, meningkatkan pemahaman
Belajarsistem Komputer pembelajaran mandiri dan LCD proyektor, peserta didik pada mata
Peserta didik pembelajaran kooperatif serta b.belum memadainya jaringan pelajaran Produk kreatif dan
https:// mendorong terwujudnya internet, kemampuan guru kewirausahaan . Penerapan
journal.lppmunindra.ac.id/ belajar sepanjang hayat dalam memanfaatkan ICT strategi pembelajaran berbasis
index.php/Faktor/article/view/ (Nurvitasari dan sebagai media atau sumber ICT berpengaruh sangat nyata
3459/3163 Asmaningrum, 2018). pembelajaran, terhadap pencapaian hasil
Hasil Wawancara : c.dan kemampuan sebagian belajar (Made Agustia, 2020)
1. Kepala Sekolah : (Bapak peserta didik dalam
Amirul Mukminin.,M.Pd) menggunakan ICT
(Nurvitasari dan
Untuk mencapai tujuan Asmaningrum, 2018).
pembelajaran yang telah
ditentukan,guru harus
menerapkan strategi
pembelajaran dalam
kegiatan belajar-mengajar,
hal ini bertujuan untuk:
a. Meningkatkan kemampuan
berpikir tingkat tinggi
peserta didik
b. Mewujudkan kegiatan
belajar-mengajar yang
efektif dan efisien.
c. Terciptanya kondisi
pembelajaran dimana
peserta didik merasa belajar
merupakan suatu
kebutuhan.
d. Memperoleh hasil belajar
peserta didik yang tinggi.
Dan strategi yang tepat
digunakan dalam
pembelajaran PKK adalah
Strategi Pembelajaran
Berbasis Proyek, dimana
pada Mata Pelajaran PKK
ini peserta didik lebih
banyak menyelesaikan
Projek yang nanti akan
ditugaskan Guru
2. Erni .K.( Waka Kurikulum
Setiap strategi pembelajaran
tentu memiliki tujuannya
masing-masing. Maka dari
itu, sebelum memutuskan
memilih strategi
pembelajaran yang akan
digunakan, guru perlu
mengetahui tujuan dari
suatu pembelajaran.
Misalnya, mengembangkan
kemampuan berpikir secara
sistematis, logis, dan kritis
peserta didik, maka strategi
pembelajaran inkuiri adalah
pilihan yang tepat.
Sebaliknya, jika ingin
menguatkan karakter
peserta didik, bisa
menerapkan strategi
pembelajaran afektif. Untuk
Strategi yang tepat
diterapkan pada mata
pelajaran ekonomi bisnis
dimana pada mata pelajaran
ini peserta didik banyak
mengerjakan projek atau
menghasilkan suatu produk
itu guru bisa mencoba
menggunakan strategi
pembelajan berbasis projek.

Guru belum
menggunakan model
V
pembelajaran inovatif
2. Hasil proyek atau produk dan strategi
Beberapa siswa kelas XI APM pembelajaran yang
tidak mencapai batas KKM belum tepat 1. HADIATI, Yuni Tri : Kelebihan metode produk Kelemahan metode produk 1. Dalam Pembelajaran siswa
( Kriteria Ketuntasan Minimal ) Sistem pembelajaran kreatif yaitu suatu metode yang kreatif yaitu suatu metode harus selalu di tuntut untuk bisa
sekitar ada 20 % dari seluruh konvensional kurang fleksibel mengadopsi dari metode Project yang mengadopsi dari mengeluarkan ide dan gagasan
siswa 2 kelas XI APM pada dalam mengakomodasi Bassed Learning : metode Project Bassed nya
materi konsep prototipe atau perkembangan materi 1. Melatih siswa belajar mandiri Learning : 2. Adanya Langkah – Langkah
desain kemasan pembelajaran Desain Kemasan 2. Melatih berkolaborasi yang tersusun untuk pembuatan
Produk Kreatif karena guru 3. Belajar Personal untuk 1. Resiko murid kurang proyek tersebut
harus intensif menyesuaikan mengusai proyek ini produktif 3. Guru lebih teliti dalam
materi dengan perkembangan 4. konteks dunia nyata 2. Kejenuhan dalam pengawasan siswa pada saat
teknologi terbaru. Maka salah menghadapi internet penggunaan HP atau internet atau
satu upaya strategis yang dapat 3. Menimbulkan kebingungan ada batas waktu yang ditentukan
dilakukan adalah melakukan antara guru dan murid karena untuk pencarian referensi .
inovasi metode pembelajaran perbedaan persepsi masing –
Desain Kemasan Produk masing .contoh : ide yang
Kreatif menggunakan metode berbeda- beda .
produk kreatif yaitu suatu 4. Pengawasan Guru kurang
metode yang mengadopsi dari maksimal dalam memamtau
metode Project Bassed aktivitas siswa dalam
Learning yang memiliki penggunaan HP / Internet .
gagasan bahwa pembelajaran
. Desain Kemasan Produk
Kreatif dapat dicapai jika
kegiatan pembelajarannya
dipusatkan pada tugas-tugas
yang berbentuk proyek akhir
dengan pendampingan guru .
untuk mewujudkan proyek
siswa sesuai dengan imajinasi
dan hasil yang diinginkan dan
dipresentasikan dalam konteks
Sumber Jurnal : HADIATI,
Yuni Tri. PENINGKATAN
MUTU PEMBELAJARAN
PRODUK KREATIF DAN
KEWIRAUSAHAAN
DALAM UPAYA
PENGUASAAN MATERI
MEMBUAT DESAIN
KEMASAN PRODUK
MENGGUNAKAN
APLIKASI COREL CANVA
UNTUK MENGHASILKAN
PRODUK KREATIF KELAS
XI

2. Supriyatno :
Pembelajaran berbasis Kelebihan Pembelajaran Kelemahan Pembelajaran
proyek dianggap penting untuk berbasis proyek : berbasis proyek :
pengembangan karakter siswa 1. Meningkatkan motivasi belajar 1.Pembagian pertemuan antara
karena memberikan peserta didik untuk belajar, 1. Memerlukan banyak waktu penyampaian materi dengan
kesempatan kepada siswa 2. Mendorong kemampuan untuk menyelesaikan praktek yang bak.
untuk belajar melalui mereka untuk melakukan masalah. 2. Kegiatan praktek hanya satu
pengalaman (experiential pekerjaan penting, dan mereka jenis produk .
2. Membutuhkan biaya yang
learning). “Mereka mengalami perlu untuk dihargai. 3. Peralatan yang ada sudah
cukup banyak.
sendiri bagaimana bertoleransi, 3. Meningkatkan kemampuan disiapkan sebelum jam praktek.
bekerja sama, saling menjaga, pemecahan masalah. 3. Banyak instruktur yang 4. penggunaan media visual agar
dan lain-lain, juga 4. Membuat peserta didik menjadi merasa nyaman dengan kelas siswa lebih tertarik
mengintegrasikan kompetensi lebih aktif dan berhasil tradisional, di mana instruktur
esensial dari berbagai disiplin memecahkan problem-problem memegang peran utama di
ilmu. yang kompleks. kelas.
5. Meningkatkan kolaborasi. 4. Banyaknya peralatan yang
https:// 6. Mendorong peserta didik untuk harus disediakan.
ditpsd.kemdikbud.go.id/ mengembangkan dan
artikel/detail/kurikulum- mempraktikkan keterampilan 5. Peserta didik yang
prototipe-utamakan- komunikasi. memiliki kelemahan dalam
pembelajaran-berbasis- 7. Meningkatkan keterampilan percobaan dan pengumpulan
proyek peserta didikdalam mengelola informasi akan mengalami
kesulitan.
3. Dra. Rissa Lismarika, M.Pd sumber.
(Widyaiswara Ahli Madya 8. Memberikan pengalaman 6. Ada kemungkinan peserta
LPMP Aceh) kepada peserta didik pembelajaran didikyang kurang aktif dalam
dan praktik dalam mengorganisasi kerja kelompok.
proyek, dan membuat alokasi
Pembelajaran Berbasis waktu dan sumber-sumber lain 7. Ketika topik yang diberikan
Proyek (Project Based seperti kepada masing-masing
perlengkapan untuk
Learning) adalah model menyelesaikan tugas. kelompok berbeda,
pembelajaran yang 9. Pengalaman belajar yang dikhawatirkan peserta didik
menggunakan proyek atau melibatkan peserta didik secara tidak bisa memahami topik
kegiatan sebagai media. kompleks dan dirancang untuk secara keseluruhan
Menurut Kemdikbud (2013), berkembang sesuai dunia nyata.
peserta didik melakukan 10. Melibatkan para peserta didik
eksplorasi, penilaian, untuk belajar mengambil
interpretasi, sintesis, dan informasi dan menunjukkan
informasi untuk menghasilkan pengetahuan yang dimiliki,
berbagai bentuk hasil belajar. kemudian diimplementasikan
Pembelajaran Berbasis Proyek dengan dunia nyata.
merupakan metode belajar yang 11. Membuat suasana belajar
menggunakan masalah sebagai menjadi menyenangkan, sehingga
langkah awal dalam peserta didik maupun pendidik
mengumpulkan dan menikmati proses pembelajaran
mengintegrasikan pengetahuan
baru berdasarkan
pengalamannya dalam
beraktifitas secara nyata. https://www.kompas.com/
http:// skola/read/
lpmpaceh.kemdikbud.go.id/? 2022/07/07/143000469/project-
p=2027 based-learning-pengertian-
langkah-kelebihan-
kekurangannya
Hasil Wawancara :

1. Teman Guru (Ibu


Rizqy .M,S.Pd )
Untuk mengembangkan dan
menyiapkan multimedia
pembelajaran yang baik
tentu saja selain
membutuhkan keterampilan
juga memerlukan aplikasi
dan software yang berfungsi
sebagai alat untuk
mengembangkan media
pembelajaran
tersebut.Aplikasi dan
software yang bisa dicoba
oleh guru untuk
mengembangkan
multimedia pembelajaran
khususnya yang berbasis
digital seperti Canva,Flip
PDF.

2. Teman sejawat ( Anisa


Sholikha ,S.Pd)
Untuk menunjang proses
pembelajaran Ekonomi
bisnis dimana mata
pelajaran ini lebih banyak
melakukan praktikum,
maka dibutuhkan media
pembelajaran interaktif
yang dapat memudahkan
dan membantu peserta
didik dalam memahami
materi contohnya bisa
menggunakan media
pembelajaran berbasis
android yang dapat
digunakan peserta didik
kapan saja dan dimana
saja.
3. Rendahnya kemampuan siswa - Siswa masih kesulitan V V 1. Menurut Lestari danKelebihan Pembelajaran berbasis kekurangan pembelajaran - Guru belajar memahami dan
HOTS diantaranya adalah sebagai berbasis HOTS diantaranya mengeksplorasi soal – soal
dalam menyelesaikan soal-soal dalam memahami dan
Muhroji : berikut: adalah sebagai berikut: yang berbentuk HOTS
yang bersifat HOTS dalam mata menjawab soal –soal - Meningkatkan pemahaman
Dalam mengembangkan siswa terhadap soal - soal
pelajaran Produk kreatif dan HOTS 1. Pembelajaran berbasis HOTS1. Apabila guru dan siswa
lembar kerja peserta didik yang berbentuk HOTS
dapat mendorong peserta didikbelum terbiasa menerapkan
kewirausahaan yang berbasis HOTS, dengan cara sering
untuk berpikir secara sistematispembelajaran HOTS, maka
tenaga pendidik harus memberikan soal – soal
dan logis. kemungkinan besar waktu
memiliki pemahaman HOTS
2.Pembelajaran berbasis HOTSyang digunakan tidak teratur.
tentang High Order
dapat meningkatkan kemampuan2. Peranan guru sangat
Thinking Skills (HOTS)
peserta didik untuk mampudiperlukan, karena jika guru
(Sianturi, 2021). Untuk
menganalisis masalah secaratidak handal maka
penggunaan LKPD
kritis. pembelajaran berbasis HOTS
berbasis HOTS ini tenaga
3. Pembelajaran berbasis HOTSyang dilakukan dapat
pendidik harus
dapat membiasakan peserta didikmelenceng dari tujuan awal.
memperhatikan tujuan
untuk berpikir secara luas. 3. Dapat menurunkan motivasi
pembelajaran, metode
4. Pembelajaran berbasis HOTSbelajar siswa, terutama jika
pendukung yang akan
dapat mendorong peserta didikpembelajaran yang dilakukan
digunakan untuk mencapai
untuk lebih kreatif. tidak membuahkan hasil.
tujuan pembelajaran,
5. Pembelajaran berbasis HOTS4. Siswa yang terbiasa
mempertimbangan
dapat mendorong peserta didikmenerima informasi dari guru
kepentingan dari peserta
untuk mampu bertanyasecaraakan ragu-ragu dalam
didik, dan tidak lupa juga
kritis. bertindak.
harus memperhatikan
6. Pembelajaran berbasis HOTS5. Jika jumlah siswa di kelas
prinsip penggunaan
membuat peserta didik lebih cepatterlalu banyak, guru akan
LKPD. Kompetensi tenaga
memahami konsep pembelajaran kesulitan untuk memfasilitasi
pendidik dalam
proses pembelajaran.
mengembangkan LKPD
6. Jika pembelajaran HOTS
berbasis HOTS merupakan https:// disetting dalam bentuk
salah satu faktor penentu
keberhasilan peserta didik
www.rikaariyani.com/ kelompok, biasanya
beberapa siswa yang kurang
ada

dalam mengikuti 2022/08/pembelajaran- aktif dalam kelompoknya.


pembelajaran
Sumber Jurnal :
HOTS.html
Universitas Muhammadiyah
Surakarta, Jurnal Basicedu
Volume 6 Nomor 4 Tahun
2022 Hal. 6533-6539
Hasil Wawancara :
1. WaKur Smk Al
Amiriyah ( Bpk. Ady A)
Agar meningkatkan
kemampuan siswa dalam
menyelesaikan soal-soal yang
bersifat HOTS dalam mata
pelajaran Produk kreatif dan
kewirausahaan adalah dengan :
1. Guru harus mengembangkan
metode pembelajaran dan
menggunakan strategi
pembelajaran dengan
permainan .
2. Dalam pendalaman soal
HOTS guru harus banyak
memberi latihan – latihan soal
yang berbasis tinggi setelah
selesai atau pada saat
pembelajaran sehingga peserta
didik terbiasa .

2. Teman Guru MGMP


KWU / PKK ( Ibu Putri
H. ,SE)
Agar meningkatkan
kemampuan siswa dalam
menyelesaikan soal-soal yang
bersifat HOTS dalam mata
pelajaran Produk kreatif dan
kewirausahaan adalah dengan :

1. Guru menggunakan strategi


pembelajaran yang
menyenangkan ke siswa agar
siswa minat dalam mata
pelajaran PKK mungkin
dengan menggunakan PPT,
Video dan permainan peran
2. Guru selalu mengikuti
pelatihan – pelatihan tentang
perkembangan peserta didik .
3. Dalam membuat soal ulangan
harian atau post tes diselipkan
dengan menggunakan soal
HOTS

Anda mungkin juga menyukai