Anda di halaman 1dari 10

LK. 2.

1 Eksplorasi Alternatif Solusi

Masalah
terpilih Akar Penyebab Analisis alternatif
No. Eksplorasi alternatif solusi
yang akan masalah solusi
diselesaikan
1 Kurangnya Guru belum Kajian Literatur Berdasarkan kajian
literasi siswa menerapkan 1. Cara simpel dan efektif literatur, wawancara
dalam pembelajaran yang dapat meningkatkan berbagai sumber dan
pembelajara berbasis literasi literasi membaca siswa. diskusi ditentukan
n di kelas.  Memanfaatkan Variasi alternatif solusi yang
Bahan Bacaan relevan dengan
 Membiasakan Kegiatan penyebab akar
Membaca di Kelas masalah yaitu :
 Berlatih Problem Guru mengunakan
Solving Model pembelajaran
 Bersenang-senang student centered
dengan Kata-kata Kekuatan
 Membuat Literasi (Strengths) &
Membaca Sebagai Peluang
Komunikasi (Opportunities):
Sumber : 1. Siswa diberi
Nadia Shafira kesempatan yang
Ramadhanti Feb 7, 2022 luas untuk
https://www.sahabatguru. berpartisipasi;
com/efektif-ini-cara- 2. Siswa memiliki
meningkatkan-literasi- motivasi yang
membaca-siswa(Diakses kuat untuk
11/09/2022) mengikuti
2. Media sosial sebagai salah kegiatan
satu aplikasi yang paling pembelajaran;
sering diakses oleh siswa 3. Tumbuhnya
dapat dimanfaatkan suasana
sebagai media demokratis dalam
pembelajaran berbasis pembelajara
literasi digital. Guru dapat 4. menambah
menggunakan media sosial wawasan pikiran
sebagai sumber media dan pengetahuan
pembelajaran, seperti bagi guru
pemanfaatan meme Kelemahan
karikatur atau kartun, dan (Weakness) &
dapat pula digunakan Ancaman
sebagai wadah publikasi (Threats)
bagi tugas pembelajaran 1. Sulit
berbasis proyek. diimplementasika
Sumber: n pada kelas besar
Assidik, G. K. (2018, 2. Memerlukan
November). Pemanfaatan waktu lebih
media sosial sebagai banyak
alternatif media 3. Tidak efektif
pembelajaran berbasis untuk semua jenis
literasi digital yang kurikulum
interaktif dan kekinian.
In Seminar Nasional Tidak cocok untuk
SAGA# 3 (Sastra, peserta didik yang
Pedagogik, dan tidak terbiasa aktif,
Bahasa) (Vol. 1, No. 1, pp. mandiri, dan
242-246). demokratis
http://seminar.uad.ac.id/i
ndex.php/saga/article/vie
w/124/370(Diakses
11/09/2022)
3. Model pembelajaran
student centered yang
diterapkan pada siswa
untuk aktif dan mandiri
ketika didalam proses
belajar tanpa
mengandalkan pengajaran
dari guru dangan
menggunakan media
online untuk mencari
informasi materi siswa itu
sendiri.
Sumber : Cahyani, N., &
Prapanca, A. (2021).
Efektivitas Blended
Learning Dengan Model
Student Centered
Menggunakan Media
Project Management
System Berdasarkan
Lembar Kerja Siswa Di
SMK. IT-Edu: Jurnal
Information Technology
and Education, 6(1), 685-
692.
https://ejournal.unesa.ac.
id/index.php/it-
edu/article/view/41616/3
5823(Diakses 11/09/2022)
Wawancara
Kepala sekolah (Nana
Surjana, S.Pd) :
1. Menumbuhkan Kesadaran
Betapa Pentingnya
Membaca pada Anak
2. Membudayakan Kegiatan
Membaca di Kelas dan
Sekolah
3. Mengoptimalkan Peran dan
Fungsi Perpustakaan
Sekolah
4. Membimbing siswa dalam
proses belajar
menggunakan model
pembelajaran Student
centered
Pengawas (Muhammad Ilham
Khoerul Ihsan, S.Ag, M.Pd.) :
1. Membimbing Anak Melalui
Sebuah Permainan Literasi
2. Membentuk Komunitas
Membaca
3. Mengadakan Kegiatan
Membuat Karya Tulis
4. Student centered siswa
yang bertugas dalam
mengembangkan materi
yang telah diberikan guru.
Wakasek Kurikulum (ABDUL
MADJID S.Pd., M.Pd.) :
1. Membaca 10 Menit
Sebelum KBM
2. Membaca bersama-sama
3. Mengajak siswa untuk
terbiasa dengan kosa kata
baru dengan menjelaskan
pengertian kata-kata
tersebut dan mengajak
siswa berpartisipasi dalam
permainan kata, dapat
mengurangi kebingungan
ketika siswa menemui kata
baru dalam suatu bacaan.
Teman Sejawat (Ramdani
Trias Sumiarsa, S.T.:
1. Membiarkan siswa memilih
buku mereka sendiri
2. Sistem kemitraan antar
siswa terhadap pencapaian
akademis.
2 Pemahaman Guru kurang Kajian Literatur Berdasarkan kajian
materi siswa menggunakan 1. Penggunaan Metode literatur, wawancara
sangat model diskusi dapat berbagai sumber dan
rendah. pembelajaran meningkatkan motivasi diskusi ditentukan
inovatif belajar siswa karena siswa alternatif solusi yang
terlibat langsung dalam relevan dengan
pembelajaran, hal ini dapat penyebab akar
dilihat dari keantusias masalah yaitu :
siswa dalam diskusi. menciptakan proses
Sumber: pembelajaran diskusi
Widiarsa, I. N. (2020). yang menarik dan
Peningkatan Hasil Belajar efektif.
Siswa Melalui Metode Kekuatan
Diskusi. Jurnal (Strengths) &
Pendidikan Peluang
Indonesia, 1(3), 234-253. (Opportunities):
https://japendi.publikasi
indonesia.id/index.php/j 1. Merangsang Siswa
apendi/article/view/37( Kreatif
Diakses 11/09/2022) 2. Berani
2. Guru harus mengenal dan Mengungkapkan
memahami karakteristik Pendapat
dari gaya belajar siswa 3. Dapat Bertukar
serta memperhatikan gaya Pikiran
belajar siswa yang 4. Bekerjasama
mempengaruhi prestasi dengan Baik
belajarnya, baik gaya 5. Belajar Menjadi
belajar visual, auditorial, Pemimpin
dan kinestetik. Kelemahan
Sumber: (Weakness) &
Hasanah, I. A., Kantun, S., Ancaman
& Djaja, S. (2018). (Threats):
Pengaruh gaya belajar 1. Hanya Beberapa
terhadap hasil belajar Siswa yang Aktif
siswa kelas xi jurusan 2. Pembahasannya
akuntansi pada Meluas dan Keluar
kompetensi dasar jurnal dari Materi
khusus di Smk Negeri 1 Pembelajaran
Jember semester genap 3. Membutuhkan
tahun ajaran Waktu yang
2017/2018. JURNAL Cukup Panjang
PENDIDIKAN EKONOMI: Menimbulkan
Jurnal Ilmiah Ilmu Emosional yang Tidak
Pendidikan, Ilmu Terkontrol
Ekonomi dan Ilmu
Sosial, 12(2), 277-282.
https://jurnal.unej.ac.id/i
ndex.php/JPE/article/vie
w/8572/5873(Diakses
12/09/2022)
3. Dalam mewujudkan
kondisi pembelajaran yang
efektif, maka perlu
dilakukan langkah-langkah
berikut ini :
 Melibatkan Siswa
secara Aktif
 Menarik minat dan
perhatian Siswa
 Membangkitkan
Motivasi Siswa
 Memberikan pelayanan
individu Siswa
Sumber :
Fakhrurrazi, F. (2018).
Hakikat pembelajaran
yang efektif. At-
Tafkir, 11(1), 85-
99.https://journal.iainlan
gsa.ac.id/index.php/at/art
icle/view/529/331(Diakse
s 12/09/2022)
Wawancara
Kepala sekolah (Nana
Surjana, S.Pd) :
1. Guru mengontrol suasana
di kelas dengan melakukan
tanya jawab secara
kontekstual.
2. Teknik Saintifik
3. Guru menjelaskan suatu
materi berdasarkan
masalah. mengajak para
siswa untuk berpartisipasi
mengatasi masalah
tersebut.
Pengawas (Muhammad Ilham
Khoerul Ihsan, S.Ag, M.Pd.) :
1. Guru menyampaikan
pelajaran sekaligus
melakukan interaksi sosial
dalam kelompok.
2. Guru akan menjelaskan
suatu permasalahan dan
mendiskusikannya dengan
siswa.
Guru :
1. Berkelompok, setiap
anggota kelompok bisa
saling berbagi pengalaman
dan pengetahuan
2. Guru harus memberi
motivasi dan inspirasi
kepada siswa untuk belajar
dan memberi waktu untuk
lebih memahami.
3. Merancang pembelajaran
yang bervariasi akan
sangat efektif membantu
siswa memahami materi.
3 Guru kurang Guru kurang Kajian Literatur Berdasarkan kajian
memaksimal optimal 1. Secara teknis agar literatur, wawancara
kan menerapkan TIK penerapan flipped learning berbagai sumber dan
dalam berjalan dengan baik, para diskusi ditentukan
pemanfaatan
pembelajaran guru harus menyiapkan alternatif solusi yang
teknologi beberapa hal sebagaimana relevan dengan
dalam berikut : penyebab akar
pembelajara  TIK (Teknologi, masalah yaitu :
n Informasi dan 1. Membuat ppt
Komunikasi) interaktif sebagai
 Media pembelajaran media
online seperti e-book, pembelajaran
video, rekaman dan 2. Memanfaatkan
sebagainya aplikasi-aplikasi
 Perangkat teknologi pembelajaran
yang memadai seperti seperti Quizizz,
komputer, laptop, Kahoot,
handphone dan Classpoint.
sebagainya
 Jaringan internet yang
stabil.
Hamid, A., & Hadi, M. S.
(2020). Desain
Pembelajaran Flipped
Learning sebagai Solusi
Model Pembelajaran PAI
Abad 21. QUALITY, 8(1),
149-164.
https://journal.iainkudus.
ac.id/index.php/Quality/a
rticle/view/7503/4619(Dia
kses 11/09/2022)
2. Peserta didik pada abad 21
ini diharapkan
 Dapat memiliki
keterampilan
menentukan sendiri
tujuan belajar (self-
directed learning)
 Mengonstruksi
pengetahuan
(knowledge
construction)
 berkolaborasi
(collaboration)
 berkomunikasi(commu
nication)
 memanfaatkan TIK
(using ICT)
 penyelesaian masalah
dan inovasi (problem
solving and
innovation).
Keterampilan-
keterampilan tersebut
dapat dibangun melalui
pengintegrasian TIK dalam
proses pembelajaran
inovatif.
Sumber:
Susilawati, E. (2019).
Penerapan model
pembelajaran inovatif
yang memanfaatkan
portal rumah belajar di
SMP Pesat Bogor. Jurnal
Teknodik, 41-54.
https://118.98.227.127/i
ndex.php/jurnalteknodik/
article/view/367(Diakses
12/09/2022)
3. Perkembangan Teknologi
Informasi dan
Komunikasi (TIK) secara
perlahan-lahan dapat
menggantikan pedagogi
pengajaran secara
tradisional
 Komunikasi online
menggantikan interaksi
kelas tatap muka
 papan tulis putih
konvensional digantikan
oleh papan tulis
interaktif
 sumber daya online
menggantikan buku
atau bahan tertulis
Sumber : Yudatama, U.,
Hasani, R. A., Yudianto,
R. A., Hendradi, P.,
Arumi, E. R., Maimunah,
M., & Sukmasetya, P.
(2022). Peningkatan
Kualitas Pembelajaran
dengan Pemanfatan TIK
pada Guru SMK
Windusari
Magelang. Madaniya, 3(1
), 84-92.
https://madaniya.pustaka
.my.id/journals/contents/
article/view/146/97(Diaks
es 12/09/2022)
Wawancara
Kepala sekolah (Nana
Surjana, S.Pd) :
Perkembangan Teknologi
Informasi dan Komunikasi
(TIK) sebagai media
pembelajaran menuntut guru
agar memiliki pengetahuan
dan keterampilan
Pengawas (Muhammad Ilham
Khoerul Ihsan, S.Ag, M.Pd.) :
1. Pengintegrasian TIK ke
dalam proses pembelajaran
diperlukan untuk
Mengembangkan
kemampuan berpikir
tingkat tinggi siswa.
2. Lebih sering membuka
konten-konten menarik
terkait membuat media
pembelajaran.
Teman Sejawat :
Meningkatkan efektivitas,
efisiensi dan kemenarikan
proses pembelajaran.
4 Guru masih Guru kurang Kajian Literatur Berdasarkan kajian
melaksanaka pembiasaan 1. Penyusun instrumen literatur, wawancara,
n pembelajaran penilaian keterampilan dan diskusi, serta
berbasis HOTS berpikir tingkat tinggi dikonfirmasi melalui
pembelajara
melibatkan tiga hal : observasi/
n berbasis  Menggunakan stimulus pengamatan
LOTS.  Menggunakan konteks langsung, ditentukan
yang baru alternatif solusi yang
 Membedakan tingkat relevan dengan akar
kesulitan dan penyebab masalah
kompleksitas proses yaitu :
berpikir Problem Base
Sumber : Learning
https://ditsmp.kemdikbud Kekuatan
.go.id/meningkatkan- (Strengths) &
kemampuan-berpikir- Peluang
kritis-melalui-soal- (Opportunities):
hots/(Diakses 1. Pemecahan
11/09/2022) masalah sangat
2. Model pembelajaran PBL efektif digunakan
ini sangat sesuai untuk
digunakan untuk meningkatkan
mengembangkan HOTS, berpikir tingkat
karena tujuan utama dari tinggi (HOTS)
PBL untuk merangsang siswa.
kemampuan berpikir 2. Pemecahan
tingkat tinggi siswa. masalah akan
Sumber : Untari, E., mendobrak dan
Rohmah, N., & Lestari, D. menantang
W. (2018). Model kemampuan siswa
Pembelajaran Problem serta memberikan
Based Learning (Pbl) kepuasan untuk
Sebagai Pembiasaan menemukan
Higher Order Thinking pengetahuan baru
Skills (Hots) Pada bagi siswa.
Pembelajaran Ipa Di 3. Pemecahan
Sekolah Dasar. masalah
In Prosiding SNPS menjadikan
(Seminar Nasional aktivitas
Pendidikan Sains) (pp. pembelajaran
135-142). siswa lebih
meningkat.
https://jurnal.fkip.uns.ac. 4. Pemecahan
id/index.php/snps/article masalah dapat
/view/12529/8817(Diakse membantu siswa
s 12/09/2022) mengetahui
3. Penerapan evaluasi bagaimana
berbasis HOTS menstansfer
1) Disampaikan konsep- pengetahuan
konsep dan teknik mereka untuk
merancang siklus dari memahami
tahapan-tahapan serta masalah dalam
langkah-langkah dalam kehidupan nyata.
membuat evaluasi 5. Pemecahan
berbasis HOTS dalam masalah dapat
proses pembelajaran membantu siswa
2) Simulasi merancang, untuk
membuat dan mengembangkan
mengembangkan pengetahuan
evaluasi berbasis HOTS barunya dan
dalam proses bertanggung
pembelajaran jawab dalam
3) Guru melakukan pembelajaran
praktik dengan yang mereka
mengimplementasikan lakukan.
pembuatan alat 6. Siswa menjadi
evaluasi berbasis HOTS lebih peka
secara mandiri dan terhadap
disimpan dalam bank permasalahan
SOAL yang terjadi di
4) Praktik melaksanan lingkungan
proses pembelajaran sekitarnya.
dengan menggunakan Kelemahan
evaluasi berbasis HOTS (Weakness) &
dalam proses Ancaman
pembelajaran pada (Threats):
mata pelajaran yang 1. Kesulitan
diampu guru. memecahkan
5) Presentasi hasil persoalan
pembelajaran, manakala siswa
dilakukan dengan cara tidak memiliki
peserta menyampaikan minat atau tidak
hasil evaluasi yang memiliki
berupa bank soal dan kepercayaan
daftar nilai pada mata bahwa masalah
pelajaran yang diampu tersebut bisa
dalam proses dipecahkan.
pembelajaran dikelas 2. Waktu yang
yang telah dilakukan. dibutuhkan untuk
Mariam, P., Nurhayati, Y., melakukan
& Irmawan, I. (2020). persiapan agar
Penerapan Evaluasi model
Pembelajaran Berbasis pembelajaran ini
HOTS. Jurnal cukup lama.
Pengabdian Tri 3. Jika tidak
Bhakti, 2(2), 171-178. diberikan
http://journal.unla.ac.id/i pemahaman dan
ndex.php/tribhakti/article alasan yang tepat
/view/1696(Diakses kenapa mereka
12/09/2022) harus berupaya
Wawancara untuk
Kepala sekolah (Nana memecahkan
Surjana, S.Pd): masalah yang
1. Berpikir secara kreatif sedang dipelajari,
untuk memecahkan suatu maka mereka
masalah menggunakan tidak akan belajar
pengetahuan yang ada. apa yang mereka
2. Guru atau siswa cepat ingin pelajari.
mengambil keputusan
dalam situasi yang
kompleks.
Pengawas (Muhammad Ilham
Khoerul Ihsan, S.Ag, M.Pd.) :
1. Guru berlatih melalui soal-
soal yang berbentuk HOTS
2. Guru melatih siswa untuk
dapat mengembangkan
cara berpikirnya.
Teman Sejawat :
1. Mengembangkan
kemampuan berpikir kritis
siswa
2. Lebih sering mengikuti
kegiatan MGMP yang
sesuai dengan mapelnya
untuk bisa bertukar
informasi terkait soal
HOTS.
Guru :
1. Banyak berlatih
pembelajaran HOTS.
kemudian mencoba
mengaplikasikannya dalam
pembelajaran,
merefleksikan hasil
pembelajarannya untuk
diperbaiki lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai