Anda di halaman 1dari 13

Nama : KARMILA, S.

Pd
No. UKG : 201698345150
Asal Instansi : SD NEGERI 1 TARANTANG

LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah yang telah Analisis Eksplorasi Penyebab Masalah


No. Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah
Diidentifikasi
1 Rendahnya penguasaan 1. Kesalahan konsep, prinsip dan operasi.
operasi hitung perkalian 1. Kesalahan konsep, kesalahan prinsip
dan pembagian dalam Sumber Kajian Literatur Jurnal : dan kesalahan operasi hitung yang di
soal cerita pada sekitar lakukan peserta didik di sebabkan
70 % peserta didik kelas Purnama, B. M. (2017). Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan oleh :
VI SDN 1 Tarantang. Soal Cerita Materi Operasi Hitung Campuran (Perkalian dan Pembagian) a. Peserta didik kurang fokus dalam
di Kelas II SDN Ngaban. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. memperhatikan penjelasan guru
dalam proses belajar mengajar.
Kesalahan dalam memecahkan soal cerita pada mata pelajaran b. Peserta didik kurang teliti dalam
matematika yang ada kaitannya dengan kehidupan nyata terkadang membaca soal dan menafsirkan
dituangkan melalui bentuk soal cerita, Sukirman (1985), menjabarkan soal.
jenis kesalahan antara lain sebagai berikut: c. Peserta didik jarang mengulang
a. Kesalahan konsep, ialah kesalahan yang sama dengan penggunaan pelajaran di rumah.
konsep yang dipakai dalam materi,
b. Kesalahan prinsip, ialah kesalahan yang sama dengan hubungan dua
objek atau pun lebih,
c. Kesalahan operasi, ialah kesalahan dalam melakukan perhitungan
hasil akhir.
Masalah yang telah Analisis Eksplorasi Penyebab Masalah
No. Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah
Diidentifikasi

2. Sering melakukan kesalahan dalam berhitung dan memahami soal. 2. Peserta didik yang sering melakukan
kesalahan dalam berhitung dan
Sumber Kajian Literartur : memahami soal di sebabkan oleh :
a. Kurang teliti dalam berhitung,
Rahmatin, A., & Marzuki, I. (2022). ANALISIS KESULITAN dan
BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG CAMPURAN b. Terjadi miskonsepsi dalam
BILANGAN CACAH KELAS 3 SEKOLAH DASAR. EDSUAINTEK: penafsiran soal.
Jurnal Pendidikan, Sains dan Teknologi, 9(3), 707-722.

Siswa yang mengalami kesulitan belajar pada materi matematika


memiliki beberapa karakteristik. Siswa yang mengalami kesulitan belajar
sering melakukan kesalahan dalam menghitung, salah dalam belajar
berhitung, dan kesalahan dalam memahami soal (Annisah dan Masfiah,
2021).

3. Kurang memperhatikan penjelasan guru di kelas. 3. Peserta didik kurang memperhatikan


penjelasan guru di kelas di sebabkan
Sumber Wawancara Kepala Sekolah : oleh :
a. Rendahnya minat peserta didik
Peserta didik kurang memperhatikan penjelasan guru di kelas mengenai mengikuti pembelajaran.
materi pembelajaran. b. Peserta didik banyak mengobrol
dengan teman sebangku.
c. Peserta didik bosan berlama-lama
di kelas.
d. Peserta didik tidak menyukai
pembelajaran matematika.
Masalah yang telah Analisis Eksplorasi Penyebab Masalah
No. Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah
Diidentifikasi
4. Daya tangkap peserta didik berbeda-beda, ada yang cepat mengerti, 4. Daya tangkap peserta didik berbeda-
ada yang tidak cepat mengerti. beda, ada yang cepat mengerti, ada
yang tidak cepat mengerti, disebabkan
Sumber Wawancara Pakar Pendidikan : oleh :
a. Tingkat kecerdasan peserta didik
Daya tangkap peserta didik berbeda-beda, ada yang cepat mengerti, ada yang berbeda.
yang tidak cepat. b. Kurangnya konsentrasi dalam
mengikuti pelajaran.
c. Minat dan motivasi belajar.

2 Rendahnya minat 1. Fisik kurang prima dan kurang dorongan dari dalam diri sendiri. 1. Analisis :
belajar peserta didik a. Fisik menjadi penentu minat
pada sekitar Sumber Kajian Literatur Jurnal : belajar, jika kondisi kesehatan
pembelajaran Bahasa
fisik prima, minat belajar di kelas
Indonesia di kelas VI Al Fuad, Z. (2016). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Belajar
SDN 1 Tarantang. pasti meningkat.
Siswa Kelas I SDN 7 Kute Panang. Jurnal Tunas Bangsa, 3(2), 42-54. b. Peserta didik bosan mengikuti
pelajaran.
Menurut JT. Loekmono (1985) faktor-faktor yang menyebabkan kurang c. Peserta didik lebih suka bermain
atau hilangnya minat belajar siswa adalah sebagai berikut: di luar kelas.
a. Kelainan jasmaniah pada mata, telinga, kelenjar-kelenjar, yang d. Peserta didik lebih suka
sangat mempersukar anak di dalam mengikuti pelajaran atau melakukan kegiatan diluar kelas
menjalankan tugas di kelas. seperti olahraga dari pada belajar
b. Pelajaran di kelas kurang merangsang anak. di kelas.
c. Ada masalah atau kesukaran kejiwaan yang menyebabkan dia e. Peserta didik tidak percaya diri.
mundur atau lari dari kenyataan. Dalam hal ini anak akan f. Tidak menyukai guru tertentu.
menunjukkan gejala yang sama dimana-mana, yaitu tidak
menunjukkan minat atau memberi perhatian kepada segala sesuatu di
luar kelas.
d. Perhatian utama dari anak dicurahkan kepada kegiatan-kegiatan di
Masalah yang telah Analisis Eksplorasi Penyebab Masalah
No. Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah
Diidentifikasi
luar kelas, seperti olah raga, kegiatan di dalam kelas, bekerja yang
membutuhkan keterampilan mekanis, atau melakukan kegiatan yang
dapat menghasilkan uang.
e. Sikapnya yang seakan-akan tidak mempunyai perhatian atau minat
ini sebenarnya hanya suatu sikap pura-pura. Keadaan yang
sebenarnya ialah bahwa ia ingin memberi kesan demikian, supaya
orang dapat menerima kenyataan bahwa ia tidak berkompetisi/atau
tidak mampu berkompetisi dengan orang lain, yang dipandangnya
jauh lebih mampu dari dirinya sendiri.
f. Ada konflik pribadi dengan guru, atau dengan orang tua. Dengan
menunjukkan sikap ini sebenarnya ia hendak menunjukkan sikap
melawan mereka; jadi sikap ini merupakan satu jenis senjata untuk
melawan.

2. Kurang motivasi sosial dan emosional. 2. Analisis :


a. Kurangnya dorongan dari dalam
Sumber Kajian Literartur : diri peserta didik untuk belajar,
mendapatkan hasil belajar bagus
Sarah, C., Karma, I. N., & Rosyidah, A. N. K. (2021). Identifikasi Faktor dan berprestasi.
yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran b. Keluarga terutama orangtua tidak
Matematika di Kelas V Gugus III Cakranegara. Progres Pendidikan, memperhatikan pendidikan
2(1), 13-19. peserta didik di sekolah.

Menurut Simbolon (2013) dalam hasil penelitiannya menyebutkan bahwa


ada tiga faktor yang mendasari timbulnya minat yaitu faktor dorongan
dalam, faktor motivasi sosial dan factor emosional.

3. Peserta didik bosan mengikuti proses pembelajaran dan lebih senang 3. Peserta didik bosan mengikuti proses
bermain dari pada belajar. pembelajaran dan lebih senang
Masalah yang telah Analisis Eksplorasi Penyebab Masalah
No. Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah
Diidentifikasi
bermain dari pada belajar di sebabkan
Sumber Wawancara kepada Kepala Sekolah : oleh :
a. Bodan mengikuti prosen pembelajaran. a. Bosan belajar di kelas dan ingin
b. Peserta didik lebih senang bermain daripada belajar di kelas. suasana baru yang lebih
menyenangkan.
Sumber Wawancara kepada Pakar Pendidikan, Ibu Irum, S.Pd : b. Metode guru mengajar begitu
a. Kurangnya kreatifitas guru dalam menggunakan media pembelajaran monoton.
hingga membuat peserta didik bosan mengikuti pembelajaran. c. Mata pelajaran tidak di sukai
b. Guru jarang menggunakan metode mengajar yang menarik hingga peserta didik.
peserta didik cenderung bosan saat proses pembelajaran. d. Materi sulit di pahami.
e. Kurangnya media pembelajaran
untuk menarik minat peserta
didik.
Masalah yang telah Analisis Eksplorasi Penyebab Masalah
No. Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah
Diidentifikasi
3 Masih adanya 1. Kurang dorongan dari dalam diri sendiri dan orang sekitar untuk 1. Analisis :
sekitar 11 % peserta belajar memperlancar bacaan. a. Peserta didik malas belajar untuk
didik kelas VI yang mengulang bacaan di rumah
belum lancar membaca Sumber Kajian Literatur Jurnal : maupun di sekolah.
pada SDN 1 Tarantang. b. Peserta didik kurang konsentrasi
Maskana, K., Mustafida, F., & Sulistiani, I. R. (2022). STRATEGI dalam belajar membaca.
GURU DALAM MENYELESAIKAN PERMASALAHAN MEMBACA c. Kurang bimbingan orangtua
KURANG LANCAR DI MADRASAH IBTIDAIYAH NAHDLATUL dalam belajar memperlancar
ULAMA SUMBERPASIR PAKIS MALANG. JPMI: Jurnal Pendidikan bacaan di rumah.
Madrasah Ibtidaiyah, 4(2), 31-39. d. Kurangnya minat baca peserta
didik.
Menurut penelitian, (Toyyibin,2017) menemukan bahwa faktor yang
membangun pada diri anak adalah faktor internal pada anak, faktor ini
cenderung ada pada diri anak yang mana dalam kurang lancar membaca
anak bersifat malas dan tidak memperhatikan penjelasan dari guru.
Sedangkan faktor eksternal yang menyebabkan siswa kurang lancar
dalam membaca adalah konsentrasi di kelas, lingkungan keluarga tidak
mendukung dan minat baca anak berkurang.
Masalah yang telah Analisis Eksplorasi Penyebab Masalah
No. Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah
Diidentifikasi

2. Minat baca yang kurang dan kebiasaan membaca peserta didik yang 2. Minat baca yang kurang dan
kurang. kebiasaan membaca peserta didik
yang kurang di sebabkan oleh :
Sumber Kajian Literatur :
a. Peserta didik lebih suka bermain.
Afrom, I. (2013). Studi Tentang Faktor Penyebab Rendahnya b. Kurangnya motivasi dan
Kemampuan Membaca. Anterior Jurnal, 13(1), 122-131. semangat untuk berlatih
membaca.
Muhibbin syah (2002:166) menyatakan bahwa “pengaruh rendahnya c. Pengaruh teknologi hingga
kemampuan membaca peserta didik yaitu minat baca yang kurang dan peserta didik lebih suka
kebiasaan belajar membaca peserta didik yang kurang hal ini berselancar menonton konten-
menyebabkan kemampuan membaca peserta didik tidak terlatih”. konten yang menurut mereka
menyenangkan dari pada mencari
bahan bacaan.

3. Peserta didik tidak punya inisiatif sendiri memperlancar bacaan 3. Peserta didik tidak punya inisiatif
karena lebih senang bermain. sendiri untuk memperlancar bacaan di
sebabkan oleh :
Sumber Wawancara kepada Kepala Sekolah : a. Lebih senang bermain.
a. Kurangnya peserta didik berlatih membaca di rumah b. Kurangnya bimbingan orangtua
b. Peserta didik lebih suka bermain dari pada berlatih membaca. di rumah.
c. Guru kesulitan menyediakan
waktu di luar jam pelajaran untuk
membantu peserta didik
memperlancar bacaan karena
sibuk.
d. Peserta didik bosan membaca
buku.
Masalah yang telah Analisis Eksplorasi Penyebab Masalah
No. Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah
Diidentifikasi
4 Belum Optimalnya 1. Metode, media, dan bahan ajar yang guru gunakan tidak cocok. - Analisis :
penerapan model a. Guru kurang menguasai
pembelajaran inovatif Sumber Kajian Literarur Jurnal : pembelajaran inovatif.
pada pembelajaran
b. Kurangnya pelatihan.
Tematik peserta didik Noperman, F. (2022). INOVASI PEMBELAJARAN: Dari ide kreatif di
kelas VI SDN 1 c. Kurangnya sarana dan prasarana
kepala sampai praktik inovatif di kelas. Laksbang Pustaka. penunjang.
Tarantang.
Menurut Feri Noperman, 2022, Penyebab permasalahan kurangnya
penggunaan model pembelajaran inovatif yaitu karena :
a. Metode pembelajaran yang dilakukan guru monoton,
b. Media pembelajarannya tidak menarik
c. Bahan ajar yang dipakai sulit untuk dipahami sehingga
dibutuhkan metode pembelajaran yang inovatif untuk mengatasi hal
tersebut.

2. Kurangnya pengetahuan guru dan kurangnya sarana penunjang.


- Analisis :
Sumber Kajian Literartur : a. Guru kurang menguasai
pembelajaran inovatif.
Bairizki, A., Irwansyah, R., Arifudin, O., Asir, M., Ganika, W. G.,
Karyanto, B., & Lewaherilla, N. (2021). Manajemen Perubahan. Penerbit b. Kurangnya pelatihan.
Widina. c. Kurangnya sarana dan prasarana
penunjang.
Menurut M. Syamsul M. Lindawati K, Penyebab belum optimalnya
penerapan model pembelajaran inovatif antara lain :
a. Material (bahan baku)
b.Machines and Equipment (mesin dan peralatan),
c. sumber daya manusia,
d.metode,
e. lingkungan dan
f. peralatan
Masalah yang telah Analisis Eksplorasi Penyebab Masalah
No. Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah
Diidentifikasi
- Analisis :
3. Guru kurang menguasai karakteristik peserta didik. a. Model pembelajaran yang guru
pakai tidak cocok dengan
Sumber Wawancara kepada Kepala Sekolah : karakteristik peserta didik.
Peserta didik memiliki beragam karakter hingga guru belum mampu b. Peserta didik memiliki beragam
menentukan model pembelajaran seperti apa yang cocok dengan karakter hingga guru belum
keberagaman karakter peserta didik tersebut. mampu menentukan model
pembelajaran seperti apa yang
cocok dengan keberagaman
karakter peserta didik tersebut.

5 Kurangnya penguasaan 1. Peserta didik belum berpikir tingkat tinggi. Setelah di lakukan analisis, peserta didik
dalam pembelajaran belum berpikir tingkat tinggi di sebabkan
berbasis HOTS mata Sumber Kajian Literartur : karena :
pelajaran Tematik a. Tidak berani menghadapi soal
muatan Bahasa Dalman, R. P., & Junaidi, J. (2022). Penyebab Sulitnya Siswa Menjawab sulit.
Indonesia sekitar Soal HOTS dalam Pembelajaran Sosiologi di Kelas XI IPS SMAN 1 b. Kurang teliti dan kurang
85,76 % peserta didik Batang Kapas Pesisir Selatan. Naradidik: Journal of Education and konsentrasi dalam pembelajaran.
kelas VI SDN 1 Pedagogy, 1(1), 103-112. c. Tidak terbentuknya kerjasama
Tarantang.
yang baik antar guru dan peserta
Dalam pembelajaran yang menerapkan kurikulum 2013 siswa diharapkan didik.
memiliki kemampuan berfikir tingkat tinggi atau yang dikenal juga d. Kurangnya interaksi antara guru
dengan istilah HOTS (High Order Thinking Skills) karena dengan dan peserta didik dalam
penerapan HOTS dalam pembelajaran dapat meningkatkan hal positif pembelajaran HOTS.
seperti keberanian menghadapi soal sulit, terbentuknya kerjasama antar e. Peserta didik kurang percaya diri,
siswa yang baik, adanya interaksi siswa dengan siswa maupun siswa bertanggung jawab, tekun dan
dengan guru yang lebih tinggi, aktivitas belajar yang lebih baik, serta kurang bersikap terbuka.
karakter siswa yang baik dalam hal disilpin, ketekunan, tanggung jawab,
teliti dan sikap terbuka. (Widodo & Srikadarwati, 2013).
2. Peserta didik belum berpikir kritis, kreatif dan belum mampu Setelah di lakukan analisis, peserta didik
Masalah yang telah Analisis Eksplorasi Penyebab Masalah
No. Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah
Diidentifikasi
memecahkan masalah. belum berpikir kritis, kreatif dan belum
mampu memecahkan masalah karena :
Sumber Kajian Literatur : a. Lemahnya peserta didik dalam
Wulandani, T., Kasih, A. C., & Latifah, L. (2019). Analisis butir soal berpikir kritis.
HOTS (high order thinking skill) pada soal ujian sekolah kelas XII b. Gaya belajar yang monoton
mata pelajaran bahasa indonesia di SMK An-Nahl. Parole (Jurnal hingga membuat peserta didik
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia), 2(4), 485-494. kurang kreatif. Harusnya guru
menerapakan model
Menurut Lestari, (2018) HOTS dapat meliputi aspek berpikir kritis, pembelajaran inovatif agar
berpikir kreatif, serta kemampuan memecahkan masalah.
melibatkan dan membiasakan
peserta didik berpikir kritis dan
kreatif.
c. Belum mampu menyelesaikan
masalah dalam tugas berbasis
HOTS dan perlu bimbingan.
d. Sering terjadi miskonsepsi dalam
pembelajaran berbasis HOTS.

3.Belum terbiasa dengan pembelajaran HOTS dan kurang bimbingan. Setelah di lakukan analisis, peserta didik
belum terbiasa dengan pembelajaran
Sumber Wawancara Kepala Sekolah : HOTS dan kurang bimbingan karena :
a. Peserta didik belum terbiasa dengan pembelajaran berbasis HOTS a. Kurang membiasakan peserta didik
b. Kurang bimbingan mengenai pembelajaran berbasis HOTS. belajar berbasis HOTS.
b. Kesulitan dalam memahami kalimat
atau maksud dari soal.
c. Kurang teliti dalam membaca dan
memahami soal hingga sering terjadi
miskonsepsi.
4. Menganggap soal HOTS terlalu sulit. Setelah di lakukan analisis, peserta didik
Masalah yang telah Analisis Eksplorasi Penyebab Masalah
No. Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah
Diidentifikasi
mengangap soal HOTS terlalu sulit karena
Sumber Wawancara Pakar Pendidikan : :
a. Peserta didik menganggap soal berbasis HOTS yang diberikan guru 1. Kurang semangat dalam
terlalu sulit. mengikuti pembelajaran karena
b. Kurang membiasakan peserta didik belajar berbasis HOTS. proses pembelajaran yang
monoton.
2. Kurang teliti dalam memahami
bacaan dan soal, harusnya peserta
didik menemukan kata kunci
dengan jeli untuk memahami soal.
3. Sering terjadi miskonsepsi dalam
menafsirkan soal karena belum
memahami konsep yang harusnya
dipahami secara mendalam.
4. Terbiasa belajar berbasis LOTS,
harusnya guru membiasakan
peserta didik belajar berbasis
HOTS dengan sering banyak
berlatih.

6 Belum optimalnya 1. Kurangnya kesiapan guru dan sarana penunjang. - Analisis :


pemanfaatan teknologi a. Nyaman mengajar dengan
informasi dalam Sumber Kajian Literatur Jurnal : metode ceramah.
pembelajaran di kelas b. Kurangnya pelatihan.
VI SDN 1 Tarantang. c. Sarana prasarana penunjang
Yusuf, F., Prasetyo, S., & Amnah, A. (2021). Analisis hambatan belum lengkap.
penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam
Masalah yang telah Analisis Eksplorasi Penyebab Masalah
No. Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah
Diidentifikasi
pembelajaran Matematika SMK. Himpunan: Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Pendidikan Matematika, 1(1), 28-32.

Chaeruman (2005) menyatakan bahwa ada beberapa kendala yang perlu


digaris bawahi berkenaan dengan penggunaan TIK untuk pembelajaran.
Kendala tersebut adalah:
a. Penolakan / keengganan untuk berubah (resistensi terhadap
perubahan), terutama dari pembuat kebijakan (kepala sekolah dan
guru);
b. Kesiapan SDM (literasi TIK dan kompetensi guru);
c. Ketersediaan fasilitas TIK;
d. Ketersediaan bahan ajar berdasarkan berbagai sumber;
e. Keberlanjutan karena dana terbatas.
Dalam konteks pembelajaran

2. Perangkat mengajar berbasis TIK masih mahal. - Analisis :


a. Sarana prasarana yang ada masih
Sumber Kajian Literatur : kurang lengkap.
b. Membutuhkan modal yang tidak
Dewi, S. Z., & Hilman, I. (2019). Penggunaan TIK sebagai Sumber dan sedikit untuk penyediaan sarana
prasarana berbasis TIK.
Media Pembelajaran Inovatif di Sekolah Dasar. Indonesian Journal of
Primary Education, 2(2), 48-53.

Menurut Aka, Kukuh A. (2017) beberapa kendala penggunaan TIK di


Sekolah dasar antara lain:
a. Pengembangan software perangkat pembelajaran berbasis TIK masih
relatif mahal.
b. Memerlukan pengetahuan dan keterampilan pemrograman untuk
mengembangkan bahan ajar/software pembelajaran berbasis TIK.
Masalah yang telah Analisis Eksplorasi Penyebab Masalah
No. Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah
Diidentifikasi
c. Program yang tersedia saat ini belum memperhitungkan kreativitas
siswa, sehingga hal tersebut tentu tidak akan dapat mengembangkan
kreativitas siswa.
d. Mengurangi interaksi antara pengajar dan siswa atau bahkan antara
siswa itu sendiri.
e. Proses pembelajarannya cenderung ke arah pelatihan dari pada
pendidikan.
f. Meski keberadaannya sudah semakin luas, tidak semua tempat
tersedia fasilitas internet, komputer, dan jaringan perlistrikan.
g. Semakin canggihnya peralatan TIK, dapat dimungkinkan terjadi
penyalahgunaan dibidang pendidikan.

3. Kurangnya kompetensi guru dalam bidang TIK. - Analisis :


a. Membutuhkan banyak waktu
Sumber Wawancara Kepala Sekolah dan Pakar Pendidikan : luang untuk pelatihan
a. Keterbatasan kompetensi guru. meningkatkan kompetensi guru
b. Kurangnya pelatihan. mengenai TIK.
b. Sarana prasarana pendukung
pelatihan dan pembelajaran
terbatas.

Anda mungkin juga menyukai