Anda di halaman 1dari 9

LK 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Nama Mahasiswa : SARMADANIS, S.Pd


Asal Institusi : SDN. 044/VIII Teluk Singkawang, Kecamatan Sumay, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi

Tabel Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah

No Masalah yang Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi


telah penyebab masalah
diidentifikasi
1. Pembelajaran 1. Kajian literatur: 1. Waktu yang ada tidak
tidak sesuai  Penelitian yang dilakukan oleh Anatasya (2023) tentang Pengaruh Model PBL mencukupi proses KBM
dengan terhadap Hasil Belajar Siswa di SD menunjukkan penggunaan model Pembelajaran 2. Karakter peserta didik
perencanaan Berbasis Masalah (PBL) dalam pembelajaran memberikan dampak yang signifikan yang beragam sehingga
terhadap peningkatan pembelajaran IPA SD pada hasil belajar siswa. tidak sesuai dengan
Sumber link: https://www.jonedu.org/index.php/joe/article/view/1346 perencanaan awal yang
2. Wawancara dengan siswa: berpengaruh terhadap
 Peserta didik merasa bosan dengan belajar yang terus menerus tercapai atau tidaknya
 Peserta didik jenuh apalagi jika pembelajaran disiang hari tujuan pembelajaran

3. Wawancara dengan guru: 3. Metode yang direncanakn

 Waktu pembelajaran yang terkadang tidak sesuai dengan perencanaan (adanya tidak sesuai dengan

kegiatan tertentu yang menyebabkan waktu pembelajaran terganggu) karakteristik siswa


 Metode yang direncanakan tidak sesuai dengan karakteristik siswa 4. Kendala waktu
4. Wawancara dengan kepala sekolah: 5. Pengalaman mengajar
 Adanya kegiatan yang tiba-tiba sehingga pembelajaran tidak sesuai dengan belum banyak dan masa
perencanaan kerja yang belum lama
 Guru yang belum memahami strategi tepat dalam merencanakan proses KBM agar
tepat sasaran

2. Minat dan 1. Kajian Literatur: 1. Peserta didik belum


motivasi belajar  Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh dan signifikan secara simultan menunjukkan keaktifan
peserta didik antara minat belajar, motivasi belajar, ling- kungan keluarga, dan lingkungan dalam kegiatan belajar
yang masih sekolah terhadap kesulitan belajar sebesar 42%. Secara parsial, minat belajar 2. Belum terciptanya
rendah berpengaruh sebesar 3,88% terhadap kesulitan belajar; motivasi belajar berpengaruh interaksi peserta didik
sebesar 4,75% terhadap kesulitan belajar; lingkungan keluarga berpengaruh sebesar dengan guru sehingga
4,04% terhadap kesulitan belajar; dan lingkungan sekolah berpengaruh sebesar peserta didk masih segan
2,28% terhadap kesulitan belajar. Simpulan dari penelitian ini adalah adanya dengan guru terkait materi
pengaruh secara parsial maupun simultan antara minat belajar, motivasi belajar, yang disampaikan guru
lingkungan keluarga, dan lingkungan sekolah terhadap kesulitan belajar. atau pembelajaran masih
Sumber link: https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj/article/view/31517 berlangsung secara
 Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Febrianto Zuhro (2023) menyimpulkan monoton
bahwa minat belajar Matematika pada materi konsep pecahan di kelas 4 SD Negeri 3. Peserta didik tidak
1 Wringin Anom Kecamatan Jatibanteng dapat di pengaruhi beberapa faktor yaitu percaya diri dan takut
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi faktor fisiologi dan salah dalam menjawab
faktor psikologi sedangkan faktor eksternal meliputi lingkungan keluarga, pertanyaan dari guru
lingkungan belajar pada saat kegiatan luring. Dari faktor eksternal yang terkait materi yang telah
mempengaruhi adanya minat belajar siswa dari lingkungan keluarga berupa disampaikan guru
perhatian orang tua, lingkungan belajar pada saat kegiatan luring berupa 4. Guru belum membangun
kedisiplinan yang harus diterapkan pada saat kegiatan luring dilaksanakan. Sumber rasa percaya diri anak
link: http://repository.unars.ac.id/id/eprint/545/ dengan cara
2. Wawancara dengan siswa: berkomunikasi secara
 Peserta didik masih takut bertanya dan mengutarakan argumentasi atau pendapat lebih dekat sehingga
 Peserta didik masih bingung pada Pelajaran Matematika disebabkan Pelajaran yang dapat menciptakan
masih dianggap sulit suasana pembelajaran
3. Wawancara dengan guru: yang menyenangkan dan

 Guru merasa pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik monoton karena diharapkan dapat

belum maksimalnya interaksi timbal balik yang interaktif dari siswa mendorong anak untuk

 Peserta didik kurang dekat dengan guru sehingga membuat peserta didik segan lebih aktif dalam proses

kepada guru ketika ada materi yang kurang jelas mereka hanya cenderung diam dan belajar

menerima materi dari guru


4. Wawancara dengan kepala sekolah:
 Guru masih kurang pengalaman dalam penerapan pembelajaran yang efektif
 Guru belum paham cara mengajar yang baik dan benar
 Guru belum pro-aktif dalam memberikan motivasi kepada siswa dalam
pembelajaran

3. Kurangnya 1. Kajian literatur: 1. Media dan model ajar


pengembangan  Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Suhailah, Fina dkk (2021) menyebutkan yang digunakan oleh guru
media dan model bahwa Kendala yang terjadi pada saat mengajar yaitu kurangnya media untuk seperti buku pegangan
pembelajaran diperlihatkan ke siswa tentang materi sel dan kurangnya sumber daya dalam guru yang tidak sesuai
pemanfaatan fasilitas yang tersedia di MA Pondok Quran di era pandemi seperti dengan kurikulum dan
sekarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan desain media, mengetahui karakter belajar siswa
kelayakan dan respon siswa terhadap media pembelajaran interaktif berbasis 2. Materi yang disampaikan
Articulate Storyline pada materi sel. guru ketika KBM tidak
Sumber link: https://journal.unpak.ac.id/index.php/pedagonal/article/view/3208 sesuai dengan perangkat
 Pebriyandani (2021) dalam penelitiannya “Pengembangan Media Komik dalam ajar
Pembelajaran Matematika Materi Pecahan Kelas IV Sekolah Dasar” menyimpulkan 3. Kemampuan guru dalam
bahwa pengembangan media komik dalam pembelajaran matematika pecahan untuk membuat media dan
siswa kelas IV SD dapat meningkatkan minat dan pemahaman siswa terhadap materi bahan ajar yang masih
tersebut. Media komik dinilai efektif, praktis, interaktif, dan inovatif oleh siswa dan minim sehingga guru
ahli media serta ahli materi. Dalam tahap uji coba produk, beberapa siswa belum membuat media
menyatakan bahwa belajar pecahan menggunakan media komik sangat menarik ajar yang terbaru
minat siswa karena alur cerita dalam komik mencakup kehidupan yang lazim dan 4. Pemahaman guru tentang
gambar dalam komik sangat menarik. Oleh karena itu, media komik dapat menjadi cara menerapkan model
alternatif media pembelajaran yang menarik dan efektif untuk meningkatkan pembelajaran pada
pemahaman siswa terhadap materi matematika pecahan. pelaksanaan KBM yang
Link Sumber: https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JP2/article/view/37447 belum maksimal
Sekolah belum
 Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Maula, dkk (2023), dapat
memfasilitasi buku
disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran kartu domino lebih efektif
pegangan guru yang
dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika di kelas V
sesuai dengan kurikulum
SDN 1 Awirarangan dibandingkan dengan penggunaan papan kartu pecahan. Hal ini
yang digunakan pada saat
dibuktikan dengan hasil uji hipotesis posttest pada kelas eksperimen dan kelas
tahun ajaran baru
kontrol yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara
sehingga guru masih
kedua kelompok tersebut. Selain itu, perolehan nilai peningkatan N-Gain pada kelas
menggunakan buku yang
eksperimen juga lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Oleh karena itu,
lama
dapat disarankan untuk menggunakan media pembelajaran kartu domino dalam
pembelajaran Matematika di kelas V sebagai alternatif yang lebih efektif.
Sumber link: http://jurnal.upmk.ac.id/index.php/lensapendas/article/view/2981
2. Wawancara degan siswa:
 Peserta didik berpendapat bahwa guru selalu menjelaskan materi tanpa adanya
contoh nyata didalam kehidupan sehari-hari
 Peserta didik merasa bosan dengan cara penyampaian guru dalam menjelaskan
materi
3. Wawancara degan guru:
 Buku pegangan guru yang dipakai pada saat pembelajaran belum menggunakan
kurikulum terbaru
 Kurangnya pengetahuan guru dalam menerapkan media dan model pembelajaran
ketika dalam proses pembelajaran
4. Wawancara dengan kepala sekolah:
 Guru masih kurang pengalaman dalam menggunakan media yang berbaur teknologi
 Sekolah belum memahami betul penggunaan kurikulum terbaru sehingga kebutuhan
belum terpenuhi dacara maksimal.

4. Kemampuan 1. Kajian literatur: 1. Kemampuan dasar peserta


numerasi pada  Menurut Mustofa Zainul (2020) berpendapat bahwa numerasi merupakan didik dalam menghitung
peserta didik kemampuan dasar dari asesmen kompetensi minimal yang penting dalam memahami pecahan masih rendah
masih kurang pola informasi global saat ini. Tujuan utama penelitian tersebut yaitu untuk 2. Guru menjelaskan materi
mengetahui perbedaan kompetensi numerasi siswa ditinjau dari gender dan berbagai terlalu cepat sehingga
kesulitannya. peserta didik terkadang
Sumber link: belum memahami materi
https://www.researchgate.net/publication/347933647_Kompetensi_Numerasi_Siswa yang disampaikan oleh
 Menurut Alfi Nurlaili Rahmawati (2021) menagatakan bahwa berdasarkan hasil guru
penelitian Dari 12 siswa yang melakukan tes dan wawancara sebanyak 7 siswa 3. Peserta didik kurang
memiliki kemampuan literasi numerasi tingkat rendah dan sisanya memiliki inisiatif dalam mengulang
kemampuan numerasi sedang dengan jumlah siswa 5. Pelajaran yang kurang
Sumber link: dimengerti khususnya
https://conferences.uin-malang.ac.id/index.php/SIMANIS/article/view/1502 pada materi penjumlahan
2. Wawancara dengan siswa: pecahan
 Peserta didik sedikit bingung ketika contoh materi pecahan dalam jumlah bilangan 4. Guru dalam memberikan
yang besar materi penjumlahan
 Guru menjelaskan materi tidak disertai dengan contoh angka yang kecil terlebih pecahan belum
dahulu memberikan contoh
3. Wawancara dengan guru: perhitungan dengan angka
 Peserta didik hanya menerima materi dari guru terkait contoh penjumlahan pecahan yang kecil terlebih dahulu
 Kurangnya sarana dan prasarana peserta didik dalam pembelajaran cenderung dengan contoh

4. Wawancara dengan kepala sekolah: perhitungan yang besar

 Guru kurang memahami karakter masing-masing siswa


Sarana prasarana yang belum mendukung membuat guru kebingungan dalam
menjelasakan materi yang tepat sasaran

5. Kedisplinan 1. Kajian literatur: 1. Peserta didik kurang


peserta didik  Penelitian oleh Yuliananingsih (2019) mengatakan bahwa Upaya guru dalam disiplin dalam aturan yang
masih kurang membina kedisiplinan peserta didik dengan cara memberikan pemahaman telah ditetapkan sekolah
pentingnya kedisiplinan dengan mengaitkan kewajiban siswa di kelas dan kewajiban baik dalam hal berpakaian
siswa dalam menaati aturan yang ada di lingkungan sekolah. Jika siswa masih jam masuk kelas serta saat
melakukan pelanggaran harus segera diberikan peringatan berupa teguran dan pengumpulan tugas yang
apabila siswa tetap melakukan pelanggaran, maka diberikan sanksi sesuai dengan diberikan guru
peraturan yang ada di sekolah. 2. Ada perlakuan ataupun
Sumber link: https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/78937185/pdf-libre.pdf? Tindakan yang dlakuka
1642402084=&response-content-disposition=inline%3B+filename oleh guru terkadang guru
%3DPeran_Guru_Pendidikan_Kewarganegaraan_Da.pdf&Expires=1698404233&Si tersebut tidak sadar akan
gnature=cr54mAWutSBfT8QNTzz7bs2hQLRGLqqsEojXzLHRKWqEgo4NQrUTZ menjadi contoh yang tidak
E0QgyNEEn-EJmb61Ri-lQNWf4bHNdEJdDXJHtdWdyG09w- baik bagi peserta didik
0qTvrHlGneOmC3QlJcL8jJB1CV545dPXfC1iP7sZNUxOkKDnlN6Sn3iYKnbgf1x 3. Peserta didik belum
E6MZgMWZWGb- merasa memiliki tanggung
Zh9sZFUI1ZqSt1yu~Kuz2R4dSymOw37W3zNnim3H4loCZ36a372pPAZdCF8AX jawab sebagai seorang
CzTnJusk7tENyl-PhXX7vDP7A1Sr0kfnXeSDq4Plm~Ai99utQtUmJwb- siswa sehingga aturan
l5Q57MSuDBkTsyeN2qydWqCp5l95D18ZHNWIQ5QMKjUHO2ezEKA__&Key- yang ada masih sering
Pair-Id=APKAJLOHF5GGSLRBV4ZA untuk dilanggar
 Penelitian yang dilakukan oleh Putri, Ayu Sabrina (2016) tentang Pengaruh Konsep 4. Guru kurang menjadi
Diri Terhadap Prestasi Belajar Siswa menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang contoh dan panutan bagi
positif dan signifian baik secara parsial maupun simultan konsep diri dan disiplin peserta didik baik pada
belajar terhadap prestasi belajar siswa. saat didalam kelas
Sumber link: http://digilib.unimed.ac.id/20491/ . maupun pada saat diluar
kelas

2. Wawancara dengan siswa:


 Peserta didik merasa pembelajaran dikelas monoton sehingga menyebabkan peserta
didik malas dalam mengerjakan tugas
 Peserta didik beranggapan guru adalah sosok yang wajib untuk diguguh dan ditiru
3. Wawancara dengan guru:
 Belum ada tanggung jawab peserta didik dalam mengemban tugas dikelas
 Guru terkadang tidak sadar dalam melakukan sesuatu yang mana hal itu terkadang
bisa menyebabkan anak meniru dan mencontoh
4. Wawancara dengan kepala sekolah:
 Kurangnya peran orang tua dalam mengawasi anak-anak mereka, dan tekanan sosial
dari lingkungan sekitar.
 Kurangnya kerja sama dengan orang tua untuk memastikan pengawasan yang lebih
baik di rumah.

Anda mungkin juga menyukai