Anda di halaman 1dari 11

LK. 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah


Nama : Radika Kirana Putri
No. UKG :

Masalah yang Hasil eksplorasi Analisis eksplorasi


No
telah penyebab masalah penyebab masalah
.
diidentifikasi
1. Beberapa peserta Kajian literatur : Setelah dianalisis,
didik masih memiliki Pemahaman adalah suatu proses aktif rendahnya pemahaman
pemahaman yang yang terjadi pada individu dalam peserta didik
rendah dalam menghubungkan informasi yang baru karena :
pembelajaran. dengan pengetahuan yang lama melalui 1. Kurangnya pendekatan
koneksi fakta (Faye, 2014:38). personal terhadap
peserta didik dalam
Sulistyanto (2009) menyatakan bahwa pembelajaran.
mutu pendidikan dapat ditentukan oleh 2. Kurangnya konsentrasi
pendekatan-pendekatan yang digunakan peserta didik
para guru dalam proses belajar mengajar selama proses
untuk mencapai tujuan pendidikan. pembelajaran.
Ketepatan dalam menggunakan 3. Rendahnya pemahaman
pendekatan pembelajaran yang konsep dan
dilakukan oleh guru akan dapat kurangnya kedisiplinan
membangkitkan motivasi dan minat peserta didik.
siswa terhadap
materi pelajaran yang diberikan, serta
terhadap proses dan hasil belajar peserta
didik.

Wawancara dengan Teman Sejawat:


1. Pembelajaran yang cenderung
didominasi oleh guru, sehingga
proses pembelajaran hanya berjalan
satu arah saja.
2. Tingkat keaktifan peserta didik
dalam pembelajaran rendah.
3. Peserta didik jarang mengajukan
pertanyaan, sehingga siswa
sulit
memahami materi yang mereka
pelajari.
2. Rendahnya Kajian literatur : Setelah dianalisis,
kreatifitas peserta Roger B. Yepsen Jr. Rendahnya kreatifitas
didik dalam (1996) mengatakan peserta didik dalam
pembelajaran bahwa kreativitas pembelajaran karena :
merupakan kapasitas 1. Guru tidak
untuk membuat hal memberikan
yang baru kesempatan siswa
untuk mencari
Menurut Mihaly cara yang menurut
Csikszentmihalyi (1996) mereka lebih
bahwa orang yang mudah
kreatif adalah orang 2. Guru menuntut
yang berpikir atau standar pelajaran
bertindak mengubah di atas
suatu ranah atau kemampuan anak
menetapkan suatu 3. Metode mengajar
ranah baru (Drs. Dedi guru yang dapat
Djunaedi, Pikiran menimbulkan
Rakyat,10 Januari kesulitan belajar,
2005). seperti guru tidak
menggunakan
Wawancara dengan metode yang
Kepala Sekolah : bervariasi.
1. Guru belum
sepenuhnya
memberikan
kesempatan siswa
untuk mencari cara
yang menurut mereka
lebih mudah.
2. Belum banyak guru
yang menerapkan
metode yang tepat
untuk dapat
mengembangkan
kreativitas peserta
didik
3. Pembelajaran yang
dilakukan
menjenuhkan peserta
didik dan tidak
menyenangkan
2. 1. Beberapa peserta Kajian literatur : Setelah dianalisis,
didik kesulitan Menurut Muhibbin syah, kesulitan meraih
meraih nilai yang faktor yang nilai yang baik
baik dalam mempengaruhi belajar dalam pembelajaran
pembelajaran siswa yaitu: yaitu:
1. Faktor internal 1. Faktor kondisi
merupakan faktor- lingkungan
faktor yang keluarga peserta
mempengaruhi didik yang tidak
proses belajar siswa terlalu
yang bersumber dari mendukung proses
dalam diri individu belajar peserta
atau siswa yang didik
belajar. 2. Minat dan bakat
2. Faktor eksternal serta motivasi
merupakan faktor- belajar yang
faktor yang rendah, sehingga
mempengaruhi peserta didik
proses belajar siswa
yang bersumber dari kesulitan dalam
segala sesuatu dan mendapatkan niali
kondisi di luar diri yang baik.
individu yang 3. Alat praktikum
belajar. Menurut yang tidak
Sumadi Suryabrata, memadai,
faktor eksternal sehingga belum
yang mempengaruhi optimalnya
proses dan hasil pembelajaran
belajar siswa praktek yang
meliputi faktor- dilakukan.
faktor non-sosial
dan faktor-faktor
sosial.
Wawancara dengan
peserta didik :
1. Guru-guru
menuntut standar
diatas kemampuan
anak, Oleh karena
itu hanya sebagian
kecil siswa yang
berhasil dengan
baik dalam belajar
2. Alat / media
kurang memadai.
Alat pelajaran
kurang lengkap
terutama dalam
pelajaran praktikum
dan menimbulkan
kesulitan belajar
peserta didik,
sehingga sulit
memporeh nialai
yang baik.
3. Motivasi belajar
yang kurang baik.
3. 1. Memberikan motivasi Kajian literatur : Setelah dianalisis,
kepada peserta didik Muhibbin Syah (2003: bagaimana cara
yang belum baik 158) yang menegaskan memberikan motivasi
dalam memahami bahwa motivasi belajar kepada peserta didik,
pembelajaran adalah keseluruhan yaitu :
daya penggerak yang 1. Guru secara
ada di dalam diri peserta individu harus
didik yang menimbulkan Memberikan
kegiatan belajar dan reward/ apresiasi
menjamin kelangsungan kepada peserta
kegiatan belajar, didik yang
sehingga tujuan yang memiliki prestasi
dikehendaki oleh dalam
subyek belajar dapat pembelajaran di
tercapai. sekolah.
2. Guru harus
Menurut Mardiani mencoba
(1985), motivasi belajar memberikan
adalah berbagai usaha motivasi melalui
yang dilakukan oleh banyak cara, salah
seseorang dalam satu nya dengan
proses menceritakan
perkembangannya yang pengalam sukses
meliputi maksud tekat,
hasrat, kemauan, orang-orang hebat.
kehendak, cita-cita dan 3. Rendahnya
sebagainya untuk keingintahuan
mencapai tujuan. peserta didik
terhadap materi
Wawancara dengan pembalajaran.
teman guru sejawat :

1. Guru harus
memanfaatkan media
sebagai salah satu
cara meningkatkan
motivasi belajar
peserta didik. Melalui
media, siswa bisa
mendapatkan hal
baru yang belum
pernah mereka
dapatkan
sebelumnya.
2. Guru harus mencoba
menciptakan
kompetisi atau
persaingan yang
terjadi selama
pembelajaran Melalui
kompetisi, mereka
akan saling
membuktikan bahwa
merekalah yang
terbaik. Agar menjadi
yang terbaik, siswa
dituntut untuk terus
belajar. Kondisi inilah
yang nantinya bisa
meningkatkan
motivasi belajar
siswa.
3. Guru harus
memberikan Pujian
yang merupakan
ucapan yang bisa
memberikan
sentuhan positif
secara verbal. Melalui
pujian, seseorang
akan merasa
dihargai, begitu juga
dengan para peserta
didik.

2. Membangun Kajian literatur : Setelah dianalisis,


komunikasi bersama Menurut Brent D. Ruben penyebab belum
orangtua/ wali murid dalam Arni Muhammad terbangunnya
untuk meningkatkan bahwa komunikasi komunikasi yang baik
kualitas adalah suatu proses bersama orang tua
pembelajaran melalui individu dalam murid, karena :
terhadap peserta hubungannya, dalam 1. Relasi yang belum
didik. kelompok, dalam terjalin baik
organisasi dan dalam antara guru dan
masyarakat wali murid.
menciptakan, 2. Sulit mencari
mengirimkan, dan orang tua dan
menggunakan informasi rumah jauh, orang
untuk mengkoordinasi tua tidak
lingkungannya dan perhatian,
orang lain. kesibukan orang
tua, kemampuan
Dari sudut etimologi, orang tua, faktor
menurut Roudhonah ekonomi dan
dalam buku ilmu orang tua yang
komunikasi, dibagi over
menjadi beberapa kata komunikasi dan
diantaranya guru.
“communicare yang 3. Kurangnya
berarti berpartisipasi motivasi guru
atau member tahukan, untuk melakukan
Communis opinion yang kunjungan kepada
berarti pendapat umum. wali murid (home
visit)
Secara “terminologi” ada
banyak ahi yang
mencoba mendefinisikan
diantaranya Hovland,
Janis dan Kelley seperti
yang dikemukakan oleh
Forsdale bahwa
“komunikasi adalah
proses individu
mengirim stimulus yang
biasanya dalam bentuk
verbal untuk mengubah
tingkah laku orang lain”

Wawancara dengan wali


murid :
1. Kualitas belajar
peserta didik juga
akan meningkat
apabila terjalin
hubungan dan
komunikasi yang
aktif terhadap
peserta didik.
2. Peran orang tua/
wali murid akan
sangat membantu
perkembangan
belajar peserta
didik, untuk itu
guru harus
membangun
komunikasi
secara teratur
bersama wali
murid.

4. 1. Guru belum dapat Kajian literatur : Setelah dianalisis


maksimal dalam Menurut Wahyuari penyebab masalah
pemanfaatan model- (2012), bahwa ciri-ciri guru belum maksimal
model pembelajaran pembelajaran inovatif dalam pemanfaatan
inovatif berdasarkan antara lain: 1) memiliki proseduryang
model-model
karakteristik sistematikuntuk memodifikasi perilaku siswa; 2) inovatif
pembelajaran hasil belajar yang ditetapka
berdasarkan
karakteristik, karena :
1. Guru belum bisa
menentukan
model
pembelajaran
inovatif yang tepat
sesuai dengan
karakteristeik.
keberhasilan setelahb
siswapembelajaran
mengikuti sehingga bisa hanya
2. Guru menetapkan
mengandalkan
satu model
pembelajaran pada
kriteria semua jenjang
keberhasilandalam proses belajar mengajar;
kelas, sehingga
5)interaksi terkesan monoton.
dengan 3. Guru kurang
lingkungan agar mendapatkan
mendorongsiswaaktif dalam lingkungannya
pelatihan
mengenai
pemanfaatan
model-model
Melansirakun
Instagram
PlatformRumah
Belajar pembelajaran
inovatif
berdasarkan
Kemendikbud RI, Kamis (27/8/2020),seperti
karakteristik

dikutip Jumat berikut


Kompas.com (28/8/2020)

ini6 model
pembelajaran inovatif:

1. Discovery-Inquiry

Rangkaian belajar menekankan


kegiatan
yang pada

proses berpikir kritis dan analitis untuk mencaridan


menemukan jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan.

2. Flipped classroom

Pembelajaran membalik
yang metode

tradisional di mana materibiasanya diberikan pada proses pembelajaranteta


3. Project based
learning

Pembelajaran
yang
memberikan
kesempatan kepada
pendidik untuk
mengelola pembelajaran
di kelas
dengan
melibatkan kerja proyek.
4. Blended learning
dengan blog

Pembelajaran yang
menggunakan

blog untuk mencapai


tujuan pendidikan.
5. Berbasis gim

Pembelajaran
yang
menggunakan
permainan atau
gim digital
untuk tujuan
pembelajaran.
6. Self organized
learning
environments (sole)

Pembelajaran yang
menitikberatkan proses
pembelajaran mandiri
dengan memanfaatkan
internet dan perangkat
pintar yang dimilikinya.

Wawancara dengan
teman sejawat guru :
1. Kendala yang
dihadapi oleh guru
dalam peberapan
model pembelajaran
Project Based
Learning adalah
terkendala dalam
melakukan apersepsi
dengan mengaitkan
pembelajaran hari ini
dengan pembelajaran
yang telah lalu yang
dimana terkendala
dalam siswa secara
kelompok
menentukan proyek
yang akan
dikerjakan. Hanya
beberapa kelompok
yang menyediakan
alat dan bahan
percobaan, sehingga
dalam merancang
tahapan penyelesaian
proyek hanya
beberapa kelompok
yang mengerjakan
penyelesaian proyek
dari awal sampai
akhir pengelolahan.
2. Kendala dalam
menerapkan model
pembelajaran problem
beased learning.
Kendala – kendala
tersebut antara lain
guru kendala dalam
memberi penjelasan
kepada siswa tentang
cara membuat tugas
mengenai masalah
yang siswa temukan
dikarena tidak semua
siswa mendengar
penjelasan guru
dengan baik, saat
guru menanyakan
kembali tugas apa
harus dilakukan
siswa, banyak siswa
yang terdiam dan
kurang paham apa
yang dijelaskan guru
3. Terkendala dalam
mengarahkan siswa
bekerjasama dalam
kelompok, hanya
beberapa siswa yang
terlibat aktif dalam
proses pembelajaran.
Guru MC
menyatakan bahwa
“Saat melakukan
pengawasan siswa
saling berdiskusi dan
aktif belajar, akan
tetapi pada saat guru
mengawasi kelompok
lain, beberapa siswa
yang tidak diawasi
lagi akan berdiam diri
dan tidak banyak
memberikan
pendapat atau ide
dalam diskusi
kelompok”.

5. 1. Pembelajaran yang Kajian literatur : Setelah dianalisis,


dilakukan dikelas Berlandaskan pada penyebab
masih belum taksonomi yang sudah Pembelajaran yang
berbasis HOTS direvisi Anderson, maka dilakukan dikelas
terdapat tiga ranah atau masih belum berbasis
jenis dalam aktivitas HOTS, adalah :
kemampuan berfikir 1. Cara mengajar
diantarnya; guru yang tidak
1) HOTS mudah mereka
2) MOTS mengerti baik itu
3) LOTS dari penggunaan
istilah yang masih
Pertama, HOTS atau sulit mereka
kemampuan berfikir pahami,
tingkat tinggi, yang penyampaian
termasuk kedalamnya materi yang
adalah aspek terkadang tidak
menganalisa (C4), aspek terlalu jelas
mengevaluasi (C5) dan maupun
aspek mencipta (C6). dikarenakan
terlalu cepat
Kedua, MOTS atau dalam
kemampuan berfikir menjelaskan
tingkat menengah yang sehingga
termasuk kedalamnya menyebabkan
antara lain, aspek siswa kesulitan
menerapkan (C3). dalam memahami
materi yang
ketiga LOTS atau mereka pelajari.
kemampuan berfikir 2. Siswa banyak yang
tingkat rendah tidak
diantaranya, aspek memperhatikan
mengingat (C1), dan saat guru
aspek memahami (C2) mengajar di kelas.
Bahkan ada
Wawancara dengan diantara siswa
Waka Kurikulum : yang mengantuk,
1. Salah satu penyebab dan mengobrol
rendahnya sehingga materi
penguasaan materi yang di ajarkan
dinilai karena peserta oleh guru tidak
didik belum terbiasa bisa mereka
mengerjakan soal terima dan tidak
menggunakan HOTS. bisa
2. Guru belum dapat dipahami dengan
menerapkan baik. Dampaknya
pembelajaran HOTS ketika siswa
secara maksimal dan ditanya oleh guru
masih melaksanakan mengenai materi
pembelajaran yang telah di
berbasis LOTS dan ajarkan
MOTS. kebanyakan dari
3. Soal berbasis siswa hanya
HOTS itu dianggap terdiam
lebih sulit pada dikarenakan
dasarnya adalah mereka tidak
karena kebiasaan fokus dan tidak
yang telah ada mengikuti
selama ini. pembelajaran
Kebiasaan itu adalah dengan baik.
banyak dari kita yang 3. Penyebab lain
sudah terbiasa siswa mengalami
kesulitan dalam
mengerjakan soal ber menjawab soal
tipe LOTS dan MOTS. HOTS adalah
karena mereka
tidak mengerti
perintah soal.
6. 1. Guru belum Kajian literatur : Setelah dianalisis,
maksimal dalam Definisi teknologi guru belum maksimal
memanfaatkan pendidikan oleh dalam memanfaatkan
teknologi/inovasi Association for teknologi/inovasi
dalam pembelajaran. Educational dalam pembelajaran,
Communications yaitu :
Technology (AECT) 1960 1. Rendahnya
fokus pada komunikasi Kemampuan guru
audio- visual adalah dalam
cabang dari teori dan menggunakan
praktek pendidikan yang teknologi dalam
terutama proses
berkepentingan dengan pembelajaran
mendesain, dan adalah karena
menggunakan pesan tidak semua guru
guna mengendalikan menguasai
proses belajar, berbagai platform
mencakup kegiatan: (a) pembelajaran
mempelajari kelemahan sebagai media lain
dan kelebihan suatu yang menjadi
pesan dalam proses pendukung proses
belajar; (b) pembelajaran,
penstrukturan dan sehingga menjadi
sistematisasi oleh orang problema guru
maupun instrumen dalam
dalam lingkungan melaksanakan
pendidikan, meliputi: proses
perencanaan, produksi, pembelajaran.
pemilihan, manajemen 2. Guru lebih banyak
dan pemanfaatan dari menggunakan
komponen maupun metode ceramah
keseluruhan sistem dimana
pembelajaran. Tujuan komunikasi hanya
praktisnya adalah terjadi satu arah,
pemanfaatan tiap sehingga siswa
metode dan medium kurang
komunikasi secara mendapatkan
efektif untuk membantu kesempatan dalam
pengembangan potensi mengungkapkan
pembelajar secara ide dan
maksimal”. pendapatnya.
3. Faktor usia guru
Wina Sanjaya yang sudah
mendefinisikan Inovasi senior/ tua,
pembelajaran sebagai sehingga lemah
suatu ide, gagasan atau dalam penguasaan
tindakan-tindakan teknologi dan
tertentu dalam bidang kreatifitas dalam
kurikulum dan inovasi
pembelajaran yang pembelajaran.
dianggap baru untuk
memecahkan masalah
pendidikan.

Syah dan Kariadinata


berpendapat bahwa
Pembelajaran inovatif
dapat menyeimbangkan
fungsi otak kiri dan
kanan apabila dilakukan
dengan mengelola media
yang berbasis teknologi
dalam proses
pembelajaran. Sehingga,
terjadi proses dalam
membangun rasa pecaya
diri pada siswa.

Wawancara dengan
teman sejawat guru:
1. Guru belum tau
tata cara
menggunakan dan
membuat
media
pembelajaran
yang berbasis
teknologi dan
inovasi.
2. Belum adanya
seminar/
pelatihan
pemanfaatan
teknologi/ inovasi
pembelajaran dari
dinas terkait.
3. Guru masih
belum banyak
mengenali
pembelajaran
berbasis teknologi
dan inovasi.

Anda mungkin juga menyukai