Identifikasi masalah adalah: proses menemukan kesenjangan yang terjadi pada siswa
sebagaiaman definisi maslah pembelajaran.
Penentuan penyebab masalah adalah: proses memilah dan menentukan penyebab yang
paling dominan atas timbulnya kesenjangan pencapaian tujuan pembelajaran oleh siswa. Jika
penyebab ini diatasi, maka harapannya penyebab lain yang tereksplorasi akan selesai dengan
sendirinya.
Masalah yang
telah diidentifikasi (di Hasil eksplorasi penyebab Analisis eksplorasi
No.
salin dari masalah masalah penyebab masalah
yang berada di LK1.1)
2 Guru menerapkan model Sumber kajian literature jurnal/artikel: Setelah dianalisis lagi
pembelajaran yang masih 1. Menurut Ibadullah Malawi & Ani masalah guru belum bisa
monoton Kadarwati (2017), Model memberikan asesmen
pembelajaran merupakan suatu yang maksimal karena:
kerangka konseptual yang
melukiskan prosedur secara
Faktor Internal :
sistematis dalam
mengorganisasikan pengalaman
belajar untuk mencapai tujuan 1. Guru lebih banyak
belajar tertentu dan berfungsi menggunakan model
sebagai pedoman ceramah sebagai
bagi para perancang pembelajaran penyampaian materi
dan para pengajar dalam 2. Guru tidak
merencanakan dan mengembangkan model
melaksanakan aktivitas atau strategi
pembelajaran yang lain
pembelajaran
karena keterbatasan
Masalah yang
telah diidentifikasi (di Hasil eksplorasi penyebab Analisis eksplorasi
No.
salin dari masalah masalah penyebab masalah
yang berada di LK1.1)
3 Guru belum berinovasi Sumber kajian literature jurnal/artikel: Setelah dianalisis lagi
dalam membuat media 1. Menurut Wiarto (2016: 9) masalah guru belum bisa
pembelajaran mengemukakan bahwa proses memberikan asesmen
pembelajaran mengandung lima yang maksimal karena:
komponen yaitu komunikasi guru, 1. Guru tidak punya alat
bahan pembelajaran, media
dan bahan untuk
pembelajaran, siswa, dan tujuan
pembelajaran membuat media
2. Pengertian media pembelajaran pembelajaran
menurut Sukirman (2012: 29)
Masalah yang
telah diidentifikasi (di Hasil eksplorasi penyebab Analisis eksplorasi
No.
salin dari masalah masalah penyebab masalah
yang berada di LK1.1)
Wawancara kepala
sekolah/guru/teman sejawat
a. Terbatasnya keanekaragaman
bahan media belajar
Masalah yang
telah diidentifikasi (di Hasil eksplorasi penyebab Analisis eksplorasi
No.
salin dari masalah masalah penyebab masalah
yang berada di LK1.1)
Wawancara kepala
sekolah/guru/teman sejawat
e. Terbatasnya keanekaragaman
bahan bacaan.
f. Faktor keluarga/masyarakat yang
tidak mendukung.
g. Kurangnya motivasi siswa secara
intrinsik untuk membaca.
Masalah yang
telah diidentifikasi (di Hasil eksplorasi penyebab Analisis eksplorasi
No.
salin dari masalah masalah penyebab masalah
yang berada di LK1.1)
Wawancara kepala
sekolah/guru/teman sejawat
(1) model pembelajaran kontekstual
lebih relevan untuk pembelajaran
ABK di kelas inklusif
(2) Model pembelajaran ini
memberikan pengalaman nyata
pada siswa inklusi yang sulit untuk
berfikir abstrak
(3) Penerapan model pembelajaran
kontekstual terhadap siswa inklusi
secara praktek tidak sepenuhnya
memberikan dampak peningkatan
hasil belajar siswa,apabila tidak
dilakukan secara terus-menerus
Wawancara kepala
sekolah/guru/teman sejawat
a. Kurangnya pengetahuan guru di
bidang pedagogik.
b. Jarang mengikuti pelatihan atau
workshop terkait model
pembelajaran.
c. Enggan memulai sesuatu yang
baru jadi masih menerapkan
model konvensional.
d. Pemahaman guru mengenai
pembelajaran inovatif yang masih
kurang.
e. Guru kurang memahami sintak-
sintak model pembelajaran.
f. Tuntutan materi yang banyak.
Wawancara kepala
sekolah/guru/teman sejawat
Masalah yang
telah diidentifikasi (di Hasil eksplorasi penyebab Analisis eksplorasi
No.
salin dari masalah masalah penyebab masalah
yang berada di LK1.1)
Ahmad, Rivai dan Sujana, Nana. 2011. Media Pembelajaran. Bandung: Sinar. Baru
Ahyar, D. B., dkk. 2021. Model-model Pembelajaran. Jawa Tengah: CV Pradina Pustaka
Grup.
Ainscow, M. 2005. Understanding the development of inclusive education system. Journal of
Research in Educational Psychology, 3, 5-20.
Arends, Richard I. 2008. Learning To Teach Belajar untuk Mengajar. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Arends, Richard I. 2008. Learning To Teach Belajar untuk Mengajar
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Arsyad, A. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Chittenden, E. 1991. Authentic assessment, evaluation, and documentation of student
performance. Expanding Student Assessment, 22-31.
Cucu Suhana. 2014, “Konsep Strategi Pembelajaran (Edisi Revisi)” (Bandung: Refika
Aditama,2014), hal. 37
Eko Putro Widoyoko. 2012. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta:Pustaka
Pelajar.
Ibadullah Malawi & Ani Kadarwati. 2017, “Pembelajaran Tematik” (Konsep Dan Aplikasi)
(Magetan: CV. AE Grafika, 2017), hal. 96
Kizlik, Bob. 2009. Measurement, Assessment, and Evaluation in Education.
Lefudin. 2017, “Belajar Dan Pembelajaran Dilengkapi Dengan Model Pembelajaran, Strategi
Pembelajaran, Pendekatan Pembelajaran Dan Metode Pembelajaran” (Yogyakarta:
Deepublish, 2017)., hal. 174
Overton, Terry. 2008. Assessing Learners with Special Needs: An Applied Approach (7th
Edition). University of Texas – Brownsville
Permerintah Dirjen Dikdasmen Depdiknas No.380/C.C6/MN/2003 perihal pendidikan inklusi
Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Surakarta: Pustaka Belajar
Sukirman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: PT. Pustaka.
Trianto. 2013, “Model Pembelajaran Terpadu : Konsep, Strategi Dan Implementasinya Dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)” (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), hal. 51
Uno, H., & Mohamad, N. (2011). Belajar dengan Pendekatan Paikem: Pembelajaran. Aktif.
Bumi Aksara. Birgili, B. (2015)
Wiarto, Giri. 2016. Media Pembelajaran Dalam Pendidikan Jasmani. Yogyakarta: Claksitas.
Winda, Rose & Febrina Dafit. 2021. Analisis Kesulitan Guru dalam Penggunaan Media
Pembelajaran Online di Sekolah Dasar. Jurnal Pedagogik dan Pembelajaran. 24 (2):
1-20
Yunaeni, Norma. 2021. Model pembelajaran anak berkebutuhan khusus dalam setting
pendidikan inklusi. Journal of Elementary School Education, Volume 1 Nomor 1.