Anda di halaman 1dari 17

LK. 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Nama : UMU SA’ADAH


Prodi : Matematika
No. UKG : 201506614517
LPTK : Universitas Jember

Masalah yang
Analisis eksplorasi
No. telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
penyebab masalah
diidentifikasi
1 15 dari 21 siswa a. Kajian Literatur Setelah dilakukan analisis
memliki • Menurut (Hamzah B. Uno : 2016) Motivasi adalah terhadap hasil kajian
motivasi belajar dorongan dasar yang menggerakkan seseorang literatur dan hasil
yang rendah bertingkah laku. Lebih lanjut dijelaskan bahwa wawancara, serta
terutama dorongan ini berada pada diri seseorang yang dikonfirmasi melalui
pelajaran menggerakkan untuk melakukan sesuatu yang observasi dapat diketahui
matematika sesuai dengan dorongan dalam dirinya. Oleh bahwa penyebab siswa
karena itu, perbuatan seseorang yang didasarkan memiliki motivasi belajar
atas motivasi tertentu mengandung tema sesuai yang rendah adalah :
dengan motivasi yang mendasarinya. 1. Guru belum pernah
secara individu
• Menurut Mardani (1985), motivasi belajar adalah Memberikan reward/
berbagai usaha yang dilakukan oleh seseorang apresiasi kepada
dalam proses perkembangannya yang meliputi peserta didik yang
maksud tekad, hasrat, kemauan, cita-cita dan memiliki prestasi
sebagainya untuk mencapai tujuan. dalam pembelajaran
di sekolah.
• Indikator motivasi belajar menurut Uno (2016:23) 2. Guru kurang
dapat diklasifikasikan sebagai berikut : memberikan motivasi
1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil melalui banyak cara,
2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar salah satu nya dengan
3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan menceritakan
4) Adanya penghargaan dalam belajar pengalam sukses
5) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar orang-orang hebat.
6) Adanya lingkungan belajar yang kondusif 3. Rendahnya
sehingga memungkinkan sesorang siswa dapat keingintahuan peserta
belajar dengan baik. didik terhadap materi
pembalajaran.

• Hasil penelitihan Lina Ayu Hastuti (2017) tentang 4. Guru kurang bisa
“Analisis Penyebab Rendahnya Kreativitas Dan memnfaatkan media
Masalah yang
Analisis eksplorasi
No. telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
penyebab masalah
diidentifikasi
Motivasi Belajar Matematika Di SDN 04 pembelajaran guna
Tegalgede Tahun 2017”. Rendahnya motivasi memotivasi siswa.
belajar matematika ada 3 faktor, yaitu Guru tidak 5. Guru kurang
menggunakan metode yang bervariasi, Pelajaran menciptakan
sangat menjenuhkan, dan Guru belum mengaitkan persaingan/kompetisi
materi dengan kehidupan sehari-hari. selama pembelajaran.

• Hasil penelitihan Fina Aulia (2017) tentang


“Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya
Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Matematika Materi Trigonometri Kelas XI MAN
Bawu Jepara Tahun Ajaran 2016/2017”. Terdapat
beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya
motivasi belajar siswa mata pelajaran matematika,
yaitu:
1. Faktor fungsi fisik yaitu siswa banyak yang
sering mengantuk dikelas saat pembelajaran
matematika.
2. Faktor kecerdasan yaitu siswa menganggap
materi pelajaran Matemtika merupakan materi
yang sulit.
3. Faktor sarana dan prasarana yaitu siswa jarang
bahkan tidak pernah menggunakan sarana dan
prasarana sekolah untuk mencari referensi lain
tentang materi pelajaran Matematika.
4. Faktor guru yaitu siswa sering merasa bosan
pada saat pembelajaran berlangsung, hal ini
karena metode yang digunakan guru saat
mengajar selalu sama yakni menggunakan
metode konvensional.
5. Faktor orang tua yaitu mayoritas orang tua
siswa memiliki jam kerja dari pagi sampai sore
sehingga menyebabkan kurang terjalinnnya
hubungan kedekatan siswa dengan keluarga.

b. Wawancara dengan siswa


Hasil wawancara yang dilakukan dengan siswa adalah:
Masalah yang
Analisis eksplorasi
No. telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
penyebab masalah
diidentifikasi
1. Malas belajar matematika karena menganggap
bahwa matematika itu sulit dan sulit dipahami.
2. Guru menjelaskan dengan ceramah, dan apa yang di
jelaskan kadang tidak faham.
3. Malu bertanya karena kurang paham apa yang ingin
ditanyakan.

c. Wawancara dengan teman sejawat


Guru Matematika (Eka Dwi Khusnul Chotimah)
Hasil wawancara yang saya lakukan dengan teman
sejawat adalah:
1. Guru harus memanfaatkan media sebagai salah satu
cara meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
2. Melalui media, siswa bisa mendapatkan hal baru
yang belum pernah mereka dapatkan sebelumnya.
3. Guru harus mencoba menciptakan kompetisi atau
persaingan yang terjadi selama pembelajaran
Melalui kompetisi, mereka akan saling
membuktikan bahwa merekalah yang terbaik. Agar
menjadi yang terbaik, siswa dituntut untuk terus
belajar. Kondisi inilah yang nantinya bisa
meningkatkan motivasi belajar siswa.
4. Guru harus memberikan Pujian yang merupakan
ucapan yang bisa memberikan sentuhan positif
secara verbal. Melalui pujian, seseorang akan
merasa dihargai, begitu juga dengan para peserta
didik.

d. Wawancara dengan pakar


Dosen Matematika Universitas Tidar Magelang
(Moh. Riqza Muqtadah, M.Pd)
Hasil wawancara terkait rendahnya motivasi belajar
siswa adalah sebagai berikut:
1. Motivasi belajar berasal dari dua faktor, yaitu
faktor internal (kemauan, tanggungjawab) dan
faktor eksternal (keluarga, teman, guru,
lingkungan sekolah).
Masalah yang
Analisis eksplorasi
No. telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
penyebab masalah
diidentifikasi
2. Guru mengajar matematika masih banyak yang
menggunakan metode ceramah.
3. Motivasi belajar siswa bisa meningkat salah
satunya dengan pembelajaran yang
menyenangkan.
4. Pendekatan guru kepada siswa harus lebih interen
agar siswa merasa nyaman dengan pembelajaran
yang disampaikan.
5. Guru diupayakan untuk memberikan
rewerd/penghargaan berupa pujian agar siswa
lebih semangat.

2 15 dari 21 siswa a. Kajian Literatur Setelah dilakukan analisis


memliki • Pemahaman adalah kemampuan untuk terhadap hasil kajian
pemahaman menggambarkan suatu situasi atau persoalan yang literatur dan hasil
konsep sedang terjadi. Menurut Novitasari, 2016 (dalam wawancara, serta
matematika Siti Ruqoyyah, dkk. 2020) pemahaman dapat dikonfirmasi melalui
yang rendah. diartikan kemampuan untuk menangkap makna observasi dapat diketahui
dari suatu konsep. Pemahamna juga dapat bahwa penyebab
merupakan kesanggupan dalam menyatakan suatu rendahnya pemahaman
definisi dengan bahasa sendiri. Siswa dapat siswa terutama pelajaran
dikatakan paham apabila dia dapat menerangkan matematika adalah :
apa yang ia pelajari dengan menggunakan kata- 1. Kurangnya
katanya sendiri yang berbeda dengan yang terdapat pendekatan personal
di dalam buku. terhadap peserta
didik dalam
• Menurut Prathana Phonapichat (2013), Ada pembelajaran.
beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya 2. Kurangnya motivasi
pemahaman siswa dalam pembelajaran dari guru kepada
matematika, diantaranya: peserta didik
1. Siswa mengalami kesulitan dalam memahami mengenai pentingnya
kata kunci yang terdapat dalam soal, serta pelajaran
tidak dapat menginteraksikannya kedalam matematika.
kalimat matematika. 3. Rendahnya
2. Siswa tidak dapat menggambarkan asumsi dan pemahaman konsep
informasi apa yang terdapat pada soal yang dan kurangnya
Masalah yang
Analisis eksplorasi
No. telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
penyebab masalah
diidentifikasi
perlu digunakan untuk menyelesaikan soal kedisiplinan peserta
tersebut. didik.
3. Ketika siswa tidak memahami soal, mereka 4. Model pembelajaran
cenderung mengira-ngira jawabannya tanpa guru yang digunakan
memikirkan cara penyelesaian apapun. masih konvensional
4. Siswa tidak sadar dan tidak suka membaca (proses pemeblajaran
soal-soal matematika. satu arah saja hanya
5. Siswa tidak suka membaca soal yang panjang. di dominasi oleh
guru)
• Dalam penelitihan Nur Toyyibanu, dkk (2021) 5. Guru kurang
tentang “Analisis Pemahaman Matematika mengaitkan materi
terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas II SDN pelajaran matematika
Bancaran 4 Bangkalan” diperoleh bahwa faktor dengan kehidupan
yang mempengaruhi rendahnya pemahaman siswa sehari-hari.
terutama pelajaran matematika yaitu:
1. Guru kurang aktif serta tidak adanya variasi
dalam pembelajaran yang diterapkan ketika
mengajar atau pembelajaran hanya secara
konvensional.
2. Tidak adanya penggunaan media yang
digunakan dalam pembelajaran guna
meningkatkan proses pembelajaran dan hasil
belajar siswa di kelas khususnya dalam
muatan pembelajaran Matematika

• Dalam penelitihan Tri Ullandari Utami Wijaya,


dkk (2018) tentang “Kemampuan Pemahaman
Konsep Matematis Siswa Dengan Menggunakan
Model Pembelajaran Auditory Intellectually
Repetition (AIR)” diperoleh Untuk dapat
meningkatkan kemampuan pemahaman konsep
matematis, guru diharapkan dapat :
1. Berkreasi dengan menerapkan model
pembelajaran matematika yang cocok.
2. Model pembelajaran haruslah sesuai dengan
materi yang akan diajarkan serta dapat
mengoptimalkan suasana belajar yang
Masalah yang
Analisis eksplorasi
No. telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
penyebab masalah
diidentifikasi
nyaman. Salah satu model pembelajaran yang
dapat melibatkan siswa secara aktif adalah
model pembelajaran PBL. Dengan model
pembelajaran PBL proses pembelajaran
menjadi lebih menarik sehingga siswa menjadi
semangat dan termotivasi dalam kegiatan
belajar mengajar dan siswa menjadi lebih aktif
dan kreatif selama kegiatan pembelajaran
berlangsung serta mampu meningkatkan
kemampuan pemahaman konsep matematis.

b. Wawancara dengan siswa


Hasil wawancara yang dilakukan dengan siswa adalah:
1. Guru menerangkan menggunakan metode ceramah
2. Guru menerangkan menggunakan istilah/bahasa
yang sulit dipahami.
3. Guru kurang memberikan kesempatan siswa untuk
mengutarakan pendapatnya.
4. Pelajaran matematika adalah pelajaran yang paling
sulit

c. Wawancara dengan teman sejawat


Guru Matematika (Eka Dwi Khusnul Chotimah)
Hasil wawancara yang saya lakukan dengan teman
sejawat adalah:
1. Pembelajaran yang cenderung didominasi oleh
guru, sehingga proses pembelajaran hanya berjalan
satu arah saja.
2. Tingkat keaktifan peserta didik dalam
pembelajaran rendah.
3. Peserta didik jarang mengajukan pertanyaan,
sehingga siswa sulit memahami materi yang
mereka pelajari.
4. Model pembelajaran yang digunakan guru masih
konfensional.
Masalah yang
Analisis eksplorasi
No. telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
penyebab masalah
diidentifikasi
d. Wawancara dengan pakar
Dosen Matematika Universitas Tidar Magelang
(Moh. Riqza Muqtadah, M.Pd)
Hasil wawancara terkait rendahnya pemahaman siswa
dalam pembelajaran matematika adalah sebagai
berikut:
1. Guru tidak mengaitkan pembelajaran dengan
permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Pembelajaran guru harus menyenangkan agar
siswa mudah memahami materi pelajaran.
3. Guru harus memberikan motivasi tentang manfaat
pelajaran matematika dengan kehidupan sehari-
hari.
4. Model pembelajaran yang digunakan guru harus
inovatif sehingga siswa ikut aktif dalam
pembelajaran sehingga dapat dengan mudah
memahami materi pelajaran.

3 Guru belum a. Berdasarkan Kajian Literatur Setelah dilakukan analisis


dapat maksimal • Menurut Nurdyansyah, dkk (2016) Pembelajaran terhadap hasil kajian
dalam inovatif adalah pembelajaran yang berorientasi literatur dan hasil
pemanfaatan pada strategi, metode atau upaya menigkatkan wawancara, serta
model-model semua kemampuan positif dalam proses dikonfirmasi melalui
pembelajaran pengembangan potensi atau kemampuan siswa dan observasi dapat diketahui
inovatif karena peran siswa sebagai pihak yang paling aktif, dan bahwa penyebab Guru
masih bersifat guru sebagai pembimbing, dalam kegiatan belum dapat maksimal
menggunakan pembelajaran siswa. dalam pemanfaatan
model Ceramah model-model
dan pemberian • Menurut Wahyauri (2012) menyebutkan ciri – ciri pembelajaran inovatif
Soal-soal pembelajaran inovatif adalah sebagai berikut : adalah :
1) Memiliki prosedur yang sistematik untuk 1. Kebiasaan guru yang
memodifikasi prilaku siswa mengguanakn metode
2) Hasil belajar yang ditetapkan secara khusus ceramah dalam
yaitu : prubahan prilaku positif siswa pembelajaran
3) Penetapan lingkungan belajar secara khusus 2. Literasi guru yang
dan kondusif kurang tentang model-
Masalah yang
Analisis eksplorasi
No. telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
penyebab masalah
diidentifikasi
4) Ukuran keberhasilan siswa setelah mengikuti model pembelajaran
pembelajaran sehingga bisa menetapkan yang inovatif
kriteria keberhasilan dalam proses belajar 3. Pembelajaran hanya
mengajar. terfokus ke satu arah
5) Interaksi dengan lingkungan agar mendorong saja(guru menjelaskan
siswa lebih aktif dalam lingkungannya. dan murid
mendengarkan)
• Melansir akun Instagram Platform Rumah Belajar 4. Kemampuan
Kemendikbud RI, Kamis (27/8/2020), seperti pedagogik guru yang
dikutip Kompas.com Jumat (28/8/2020) berikut ini kurang maksimal
6 model pembelajaran inovatif:
1. Discovery-Inquiry
Rangkaian kegiatan belajar yang menekankan
pada proses berpikir kritis dan analitis untuk
mencari dan menemukan jawaban dari suatu
masalah yang dipertanyakan.
2. Flipped classroom
Pembelajaran yang membalik metode
tradisional di mana materi biasanya diberikan
pada proses pembelajaran tetapi materi
diberikan sebelum proses pembelajaran.
3. Project based learning
Pembelajaran yang memberikan kesempatan
kepada pendidik untuk mengelola
pembelajaran di kelas dengan melibatkan
kerja proyek.
4. Blended learning dengan blog
Pembelajaran yang menggunakan blog untuk
mencapai tujuan pendidikan
5. Berbasis gim
Pembelajaran yang menggunakan permainan
atau gim digital untuk tujuan pembelajaran.
6. Self organized learning environments (sole)
Pembelajaran yang menitikberatkan proses
pembelajaran mandiri dengan memanfaatkan
internet dan perangkat pintar yang
dimilikinya.
Masalah yang
Analisis eksplorasi
No. telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
penyebab masalah
diidentifikasi

b. Berdasarkan Wawancara dengan Siswa


Hasil wawancara yang saya lakukan dengan siswa
adalah:
1) Guru jika mengajar hanya satu arah
2) Guru menjelaskan dengan ceramah, dan apa yang di
jelaskna guru kadang tidak faham dan mau tanya
bingung yang ditanyakan
3) Lama-lama bosan saat mengikuti pelajaran
4) Suka mengantuk saat pelajaran matematika

c. Berdasarkan Wawancara Teman Sejawat


Guru Matematika (Eka Dwi Khusnul Chotimah)
Hasil wawancara yang saya lakukan dengan teman
sejawat adalah:
1) Siswa tidak antusias dalam mengikuti pembelajaran.
2) Metode yang digunakan hanya ceramah saja
3) Pembelajaran hanya terfokus ke guru(guru memberi
rumus siswa mengerjakan soal)
4) Peserta didik cepat bosan dan merasa mengantuk saat
pelajaran

d. Wawancara Pakar
Ketua PC Pergunu Gresik, Ketua Komisi Nasional
Pendidikan Gresik, Dewan Pakar LP Ma’arif Nu
Gresik, Asesor Akriditasi BAN S/M dan Pelatih Ahli
Sekolah Penggerak Kemendikbudristek
(Drs.Syamsul Anam,S.Pd,M.Pd)
Hasil wawancara terkait Guru belum dapat
maksimal dalam pemanfaatan model-model
pembelajaran inovatif adalah sebagai berikut:
1) Literasi guru yang kurang
2) Kebiasaan guru yang menggunakan metode ceramah
3) Guru kurang menguasai model-model pembelajaran
inovatif
4) Guru harus menguasai pedagogik agar pembelajaran
lebih inovatif
Masalah yang
Analisis eksplorasi
No. telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
penyebab masalah
diidentifikasi
5) Peserta didik suka mengantuk dan jenuh jika guru
mengajar terlalu monoton.

4 Guru kurang a. Berdasarkan Kajian Literatur Setelah dilakukan analisis


mengoptimalka • Teknologi Informasi dan Komunikasi mencakup terhadap hasil kajian
n penggunaan dua aspek, Menurut puskur kemendiknas (dalam literatur dan hasil
TIK dalam Rusman, dkk (2011) yaitu: wawancara, serta
pembelajaran 1. Teknologi Informasi adalah meliputi segala dikonfirmasi melalui
matematika hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan observasi dapat diketahui
karena guru sebagai alat bantu, manipulasi, dan bahwa penyebab guru
masih terfokus pengelolaan informasi. kurang mengoptimalkan
menggunakan 2. Teknologi komunikasi adalah segala hal yang penggunaan TIK dalam
Buku Paket berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk pembelajaran matematika
dalam memproses dan mentransfer data dari adalah
Mengajar. perangkat yang satu ke lainya 1. Kurangnya
keterampilan komputer
• Berdasarkan hasil penelitihan Istiyarti (2018) pada guru
tentang “Pemanfaatan Tik Untuk Pembelajaran“ 2. Kurangnya
Berkaitan dengan kebijakan pemanfaatan TIK kepercayaan diri
untuk pembelajaran saat ini perlu diperhatikan terhadap guru
beberapa hal untuk mendukung kebijakan tersebut, 3. Kurangnya dukungan
untuk itu disarankan: seperti software,
1. Penyiapan SDM yang handal untuk hardwarenya dan
menunjang kebijakan tersebut dengan jalan pembelajaran TIK
antara lain pelatikan TIK maupun bimbingan yang diperoleh
bagi semua yang terlibat dalam dunia 4. Kesulitan guru saat
pendidikan tidak terkecuali. menguasai standart
2. Penyediaan sarana prasarana untuk kompetensi TIK
mendukung kebijakan tersebut khususnya di 5. Guru kurang
daerah tertinggal seperti penyediaan peralatan memanfaatkan TIK
TIK, jaringan listrik, dll dalam proses
3. Perlunya alokasi anggaran untuk mendukung pembelajaran.
pemanfaatan TIK untuk pembelajaran melalui
perencanaan yang matang

• Menurut hasil penelitian dari Rivana Upitasari


(2020) hambatan yang sering dihadapi dalam
Masalah yang
Analisis eksplorasi
No. telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
penyebab masalah
diidentifikasi
penggunaan TIK adalah : kurangnya perangkat
komputer, kurangnya perangkat lunak berkualitas,
kurangnya waktu, masalah teknis, sikap guru
terhadap TIK, pendanaan yang buruk, kurangnya
kepercayaan guru, resistensi untuk berubah,
dukungan administratif yang buruk, kurangnya
keterampilan komputer, kesulitan penjadwalan,
kesempatan pelatihan yang buruk, dan kurangnya
keterampilan dalam mengintegrasikan TIK dalam
pendidikan.

• Sedangkan menurut (Aka, 2017), pengunaan


Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) guru
di tuntut untuk memiliki komptensi tertentu,
kualitas seorang guru dapat dilihat dari kompetensi
yang dimiliki. kompetensi tersebut berbentuk
keterampilan, sikap professional maupun
penguasaan pengetahuan, seorang guru dapat
dikatakan memiliki kompetensi TIK apabila guru
tersebut dapat menguasai standar kompetensi yang
telah ditetapkan dalam pengunaan TIK

b. Berdasarkan Wawancara dengan Siswa


1. Selama pembelajaran guru sangat jarang
menggunakan TIK sebagai media pembelajaran
2. Siswa sangat suka jika pembelajaran bila
digabungkan dengan media TIK
3. Siswa lebih memahami pembelajaran melalui
media TIK
4. Siswa lebih tertantang bila pembelajaran
menggunakan media TIK
5. Siswa sangat berantusias bila pembelajaran
menggunakan TIK karna sambil belajar
matematika, siswa juga dapat mengerti
pembelajaran TIK

c. Berdasarkan Wawancara dengan teman sejawat


Masalah yang
Analisis eksplorasi
No. telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
penyebab masalah
diidentifikasi
Guru Matematika (Siti Muawanah)
1. Tidak memahami media pembelajaran yang
berbasis TIK
2. Bingung menyelaraskan materi matematika jika
digabungkan dengan media TIK
3. Butuh belajar lagi atau memahami lebih lama karna
memakai media pembelajaran TIK

d. Wawancara Pakar
Ketua PC Pergunu Gresik, Ketua Komisi Nasional
Pendidikan Gresik, Dewan Pakar LP Ma’arif Nu
Gresik, Asesor Akriditasi BAN S/M dan Pelatih
Ahli Sekolah Penggerak Kemendikbudristek
(Drs.Syamsul Anam,S.Pd,M.Pd)
Hasil wawancara terkait Guru kurang mengoptimalkan
penggunaan TIK dalam pembelajaran matematika
adalah sebagai berikut:
1. Guru dan sekolah belum mengembangan
digitalisasi pembelajaran dan digitalisasi sekolah.
2. Guru kurang memiliki softskill dalam penguasaan
TIK
3. Guru yang tidak memanfaatkan teknologi akan
membuat pembelajaran monoton.
4. Kurangnya pemahaman guru bahwa TIK harus di
gunakan pada semua pelajaran

5 Siswa kurang a. Berdasarkan Kajian Literatur Setelah dilakukan analisis


berkomunikasi • Menurut Baharuddin (2019) komunikasi terhadap hasil kajian
secara maksimal merupakan pengiriman dan penerimaan pesan atau literatur dan hasil
dengan guru berita antara dua orang atau lebih, sehingga pesan wawancara, serta
mata pelajaran yang dimaksud dapat dipahami. Menurut dikonfirmasi melalui
Matematika. Pusitaningtyas (2016) komunikasi adalah proses observasi dapat diketahui
penyampaian pesan atau ide oleh seseorang kepada bahwa penyebab Siswa
orang lain baik dengan bahasa atau melalui media kurang berkomunikasi
tertentu. secara maksimal dengan
guru mata pelajaran
Matematika:
Masalah yang
Analisis eksplorasi
No. telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
penyebab masalah
diidentifikasi
• Menurut Widjaja dalam Ryan Adam Pratama, 1. Model pembelajaran
Rosita dan Diajeng (2016: 115) kualitas guru masih
komunikasi merupakan proses timbal balik (dua konvensional(terpusat
arah) antara sumber informasi dengan penerima pada guru)
pesan. Bila seseorang menyampaikan pesan 2. Siswa tidak suka
kepada orang lain dan orang itu memberikan dengan pelajarannya
respon, maka proses komunikasi dapat dikatakan 3. Guru kurang
berlangsung secara efektif. Guru adalah pihak yang mengoptimalkan
paling bertanggung jawab dalam proses belajar pembelajaran
mengajar, sehingga guru dituntut untuk memiliki berdiferensial kepada
kualitas komunikasi dengan siswa agar siswa.
menghasilkan proses belajar mengajar yang efektif 4. Proses pembelajaran
(Nuriyanti dan Asriyati, 2016: 24). tidak menyenangkan
sehingga siswa kurang
• Bovee dan Thill dalam Haryani (2001: 8- 9) proses memperhatikan
komunikasi yaitu: selama proses
1. Pengirim mempunyai ide atau gagasan, pembelajaran.
2. Ide diubah menjadi pesan,
3. Pesandikirim,
4. Penerima menerima pesan,
5. Penerima pesan bereaksi dan mengirim umpan
balik.

• Rofingah dan mohammad (2018: 15-16) Aspek-


aspek kualitas komunikasi guru dan siswa antara
lain:
1. Keterbukaan,
2. Kejujuran,
3. Kepercayaan,
4. Empati,
5. Mendengarkan

b. Wawancara dengan siswa


Hasil wawancara yang saya lakukan dengan siswa
adalah:
1. Siswa merasa takut dengan Bapak/ibu guru
2. Bapak/Ibu guru kurang familiar terhadap siswa
Masalah yang
Analisis eksplorasi
No. telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
penyebab masalah
diidentifikasi
3. Siswa kurang menyukai mata pelajaran yang diajar
4. Pendekatan personal dengan siswa belum
maksimal

c. Wawancara dengan teman sejawat


Guru Matematika (Eka Dwi Khusnul Chotimah)
Hasil wawancara yang saya lakukan dengan teman
sejawat adalah:
1. Siswa kurang menyukai pelajaran matematika
2. Kurangnya waktu untuk pendekatan dengan siswa
karena mengerjakan adminstrasi sekolah.
3. Siswa kurang aktif selama proses pembelajaran.
4. Selama proses pembelajaran guru masih
menggunakan pembelajaran satu arah (ceramah)

d. Wawancara dengan pakar


Ketua PC Pergunu Gresik,Ketua Komisi Nasional
Pendidikan Gresik, Dewan Pakar LP Ma’arif Nu
Gresik, Asesor Akriditasi BAN S/M dan Pelatih
Ahli Sekolah Penggerak Kemendikbudristek
(Drs.Syamsul Anam,S.Pd,M.Pd)
Hasil wawancara dengan Pakar adalah sebagai berikut:
1. Guru kurang menguasai materi pelajaran sehingga
penyampaian ke siswa kurang mengena.
2. Pendekataan personal guru dengan siswa kurang
3. Pembelajaran kurang menyenangkan sehingga
anak-anak kurang memperhatian guru
4. Guru belum mengikuti pola pikir siswa (guru
cenderung menggunakam model konfensioal)
5. Guru kurang mengoptimalkan pembelajaran
berdiferensial kepada siswa.
DAFTAR PUSTAKA

Aka, K. A. (2017). Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Komunikasi (TIK) Sebagai Wujud Inovasi
Sumber Belajar Di Sekolah Dasar. ELSE (Elementary School Education Journal): Jurnal
Pendidikan Dan Pembelajaran Sekolah Dasar, 1(2a).

Aulia, Fina. (2017). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Motivasi Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Trigonometri Kelas Xi MAN Bawu Jepara
Tahun Ajaran 2016/2017. Skripsi. Program Sarjana Universitas Islam Negeri
Walisongo. Semarang.
Melalui https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/7873/1/123511033.pdf

Baharuddin. 2019. Pengaruh Komunikasi Orang Tua terhadap Perilaku Anak pada MIN I
Lamno Desa Pante Keutapang Aceh Jaya. Jurnal Al-Ijtimaiyyah: Media Kajian
Pengembangan Masyarakat Islam, Volume 5 No. 1, 105-123.

Hastuti, Lina Ayu. (2017). Analisis Penyebab Rendahnya Kreativitas Dan Motivasi Belajar
Matematika Di SDN 04 Tegalgede Tahun 2017. Skripsi. Progam Sarjana Universitas
Muhammadiyah. Surakarta.
Melalui http://eprints.ums.ac.id/42719/26/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf

Istiyarti. (2018). Pemanfaatan TIK untuk Pembelajaran. Jurnal Kwangsan vol.2 nomor 1
Melalui https://jurnalkwangsan.kemdikbud.go.id/index.php/jurnalkwangsan/article/view/15/14

Nurdyansyah. N., Eni fariyarul Fahyuni, Inovasi Model Pembelajaran Sesuai Kurikulum 2013
(Sidoarjo:Nizamia Learning Center,2016), 1.

Pratama, R. A. (2017). Kualitas komunikasi interpersonal dosen dan motivasi mahasiswa dalam
menulis skripsi. Inter komunika, 2(2), 114-122

Prathana Phonapichat, dkk, “ An analysis of elementary school students’ difficulties


inmathematical problem solving”, Procedia-Social and Behavioral Sciences 5, no.116
(2013): h.3169
Melalui https://ejurnal.bunghatta.ac.id/index.php/JFKIP/article/view/19770/16316

Ruqoyyah, Siti, dkk. 2020. Kemampuan Pemahaman Konsep dan Desiliensi Matematika dengan
VB Microsoft Excel. Purwakarta: CV. Tre Alea Jacta Pedagogie

Rusman, dkk. .(2011). Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta:
Rajagrafindo Persada.

Toyyibah, Nur., dkk. 2021. Analisis Pemahaman Matematika terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas
II SDN Bancaran 4 Bangkalan. Prosiding. Universitas Trunojoyo Madura.
Melalui
https://prosiding.ikippgribojonegoro.ac.id/index.php/Prosiding/article/download/1049/370

Uno, Hamzah B. 2016. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara

Upitasari, Rivana. (2020). Hambatan Penggunaan TIK dalam Pembeljaran. Journal Diklat. Balai
Diklat Keagamaan. Padang
Melalui
https://r.search.yahoo.com/_ylt=Awrx_TfSwRJjMIEdI5jLQwx.;_ylu=Y29sbwNzZzMEcG9zAz
MEdnRpZAMEc2VjA3Ny/RV=2/RE=1662202451/RO=10/RU=https%3a%2f%2flentera.keme
nag.go.id%2findex.php%2flentera%2farticle%2fdownload%2f4%2f26%2f102/RK=2/RS=Am6r
yQfSfWqoV28pJdDU73H.aOU-
Wahyuari,Sartono. 2012, Metode Pembelajaran Inovatif.Jakarta : Grasindo

Wijaya, Tri Ullandari Utami., dkk. 2018. Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa
Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (AIR).
Journal. Universitas PGRI Palembang
Melalui https://jurnal.univpgri-
palembang.ac.id/index.php/Prosidingpps/article/download/1910/1723
Daftar Wawancara dengan Pakar

Tema

Motivasi belajar dan Pemahaman Materi yang rendah

https://drive.google.com/file/d/1SKhQ94cM9rrTexIaiS6mJXYfHLquwipm/view?usp=sharing

Tema

1. pemanfaatan model-model pembelajaran inovatif


2. penggunaan TIK dalam pembelajaran matematika
3. komunikasi siswa dengan guru mata pelajaran.
https://drive.google.com/file/d/1SjQbiO9AkgcIN45gBhYrv9Gr364NELZs/view
?usp=drivesdk

Anda mungkin juga menyukai