Anda di halaman 1dari 5

Lk.1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah

no Masalah yang telah Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi


diidentifikasi penyebab masalah
1 Motivasi belajar siswa Kajian literatur : Dari hasil eksplorasi
rendah Erwin Widiasworo (2015 : 29- 38) kajian literatur dan
mengungkapkan bahwa faktor yang dapat wawancara maka
mempengaruhi motivasi belajar siswa. penyebab kurangnya
Dibagi menjadi : motivasi belajar siswa
A. Faktor internal rendah adalah
1. Sifat, kebiasaan dan kecerdasan 1. siswa memiliki
Peserta didik yang mempunyai kecerdasan yang
tingkat kecerdasan yang tinggi atau kurang
rata- rata atas, biasanya memiliki 2. siswa dalam
motivasi belajar yang tinggi dan kondisi badan
begitu pula yang kurang
sebaliknya sehat
2. Kondisi Fisik dan Psikologis 3. guru belum
Kondisi fisik siswa yang berbeda mampu
dengan siswa lainnya dan kondisi merencanakan
kesehatan yang buruk membuat dan
siswa menjadi malas dan menjadi menerapakan
tidak metode atau
percaya diri model
B. Faktor eksternal pembelajaran
1. Guru yang inovatif dan
Guru yang profesional akan mampu kreatif
menciptakan pembelajaran yang 4. kondisi
memotivasi siswa untuk menjawab lingkungan siswa
rasa ingin tahu mereka dan yang kurang
mengantarnya kondisif dalam
pada penguasaaan kompetensi memotivasi
tertentu belajar
2. Lingkungan belajar 5. kurangnya
Lingkungan belajar yang kondusif komunikasi
akan mendorong peserta didik untuk orang tua dan
selalu termotivasi dalam belajar anak
3. Sarana Prasarana
Sekolah yang memiliki sarana dan
prasana yang memadai akan
mendorong siswa untuk termotivasi
dalam belajar.
4. Orang Tua
Perhatian dan peran orang tua
memang sangat dibutuhkan oleh
siswa

Sumber artikel
Universitas Negeri Yogyakarta
“Analisi faktor rendahnya motivasi siswa
dalam belajar”
Diakses melalui laman:
https:epirints.uny.ac.id.
Lk.1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah

no Masalah yang telah Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi


diidentifikasi penyebab masalah

Hasil wawancara
Nara sumber :
Guru,wakasek,pengawas
2 Kemandirian belajar Kajian literatur : Dari hasil eksplorasi
siswa rendah dan Budiyani dan Sujarwo (2019),Zahirah dan kajian literatur dan
kurang percaya diri Usman (2020) Kemandirian belajar wawancara maka
merupakan kegiatan belajar aktif dengan penyebab
kemauan sendiri dan tidak bergantung Kemandirian belajar
dengan orang lain siswa rendah dan
kurang percaya diri
Retnowati (2011) terdapat dua faktor yang adalah
dapat berpengaruh dengan tingkat 1. Siswa hanya
kemandirian belajar. Pertama, faktor belajar jika ada
internal yakni faktor dari diri siswa yang arahan dari guru
mempengaruhi kemandirian belajar, antara 2. Siswa cenderung
lain: kecerdasan emosional, jenis menunggu
kelamin dan usia. Kedua, faktor eksternal jawaban ulangan
adalah faktor dari lingkungan, seperti: maupun tugas dari
sekolah, teman sebaya, keluarga dan teman-temannya
masyarakat. 3. Siswa senang
untuk mengikuti
Susanto (2018) menyatakan kebiasaan
tingkat kemandirian belajar dapat temannya, sebab
dipengaruhi oleh teman sebaya tugas dari guru
akan mulai
Pasaribu (2005) banyak faktor-faktor yang dikerjakan apabila
berpengaruh terhadap t emannya
kepercayaan diri yaitu sudah mulai
1. sikap orang tua mengerjakan
2. harga diri 4. Siswa tidak merasa
3. konsep diri puas dengan
4. keterbukaan keadaan fisiknya
5. kesuksesan 5. Siswa merasa
6. kesadaran diri berbeda dengan
7. kemandirian siswa lain
6. Siswa merasa apa
Lindenfield (1997) faktor-faktor yang yang diungkapkan
mempengaruhi kepercayan itu salah
diri seseorang adalah sebagai berikut
1. penampilan fisik
2. status sosial ekonomi
3. jenis kelamin
4. prestasi

Sumber artikel
Universitas Pendidikan ganesa
“kemandirian belajar siswa”
Lk.1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah

no Masalah yang telah Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi


diidentifikasi penyebab masalah
Diakses melalui laman:
https://repo.udiksha.ac.id.

Hasil wawancara
Nara sumber :
Guru,wakasek,pengawas

3 1. Kurangnya minat Kajian literatur Dari hasil eksplorasi


baca dan Beni adri yassin (2019) Adapun beberapa kajian literatur dan
Rendahnya faktor yang mempengaruhi minat membaca wawancara maka
kesadaran untuk adalah penyebab kurangnya
membaca 1. Lingkungan minat dan sedaran
2. Rendahnya 2. Perkembangan teknologi siswa untuk membaca
minat dan 3. Copy paste adalah
budaya mengkaji 4. Sarana kurang memadai 1. siswa merasa
materi 5. Motivasi bosan ketika
membaca
Prasetyono (2008: 29) menyatakan bahwa 2. siswa
faktor yang mempengaruhi rendahnya minat kebanyakan
membaca pada siswa adalah faktor mencari tugas
internal dan faktor eksternal diinternet
A. Faktor internal 3. lokasi atau
1. Kemampuan membaca tempat
2. Kebiasaan membaca membaca yang
B. Faktor eksternal kurang
1. Lingkungan sekolah menyenangkan
2. Perpustakaan 4. siswa
3. Bahan bacaan kebanyakan
4. Guru sekarang
5. Keluarga menggunakan
6. Teknologi sosial media
Sumber artikel 5. orang tua siswa
Universitas Muhammadiyah Mataram tidak mendorong
“ANALISIS MINAT BACA MAHASISWA DI ERA anaknya untuk
DIGITAL (Studi Pada UPT Perpustakaan membudayakan
Universitas Muhammadiyah Mataram)” kebiasaan
Diakses melalui laman: membaca
https:// repository.umma.ac.id. 6. konsep membaca
yang diajarkan
Hasil wawancara kurang bervariasi
Nara sumber :
Guru,wakasek,pengawas
4 Siswa kesulitan dalam
menganalisis isi,
sistematika, dan
kebahasaan dalam
propsal
Lk.1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah

no Masalah yang telah Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi


diidentifikasi penyebab masalah
5 Siswa kesulitan Kajian literatur: Dari hasil eksplorasi
mengidentifikasi, alur Efendi (2002:1) mengatakan drama adalah kajian literatur dan
cerita, babak demi cerita atau tiruan perilaku manusia yang wawancara maka
babak dari konflik dipentaskan. kesulitan
dalam drama yang Plot alur disebut juga jalanya sebuah cerita. mengidentifikasi, alur
dibaca atau ditonton Tahapan –tahapan alur meliputi: cerita, babak demi
a. tahapan awal (pengenalan tokoh) babak dari konflik
b. pemunculan konflik (pengenalan dalam drama yang
konflik) dibaca atau ditonton
c. komplikasi (peningkatan konflik) adalah
d. klimaks (tahap puncak) 1. Siswa
e. resolusi (jalan keluar dari setiap konflik) menyamakan
f. akhir (akhir dari cerita) babak dan alur
dalam cerita
macam – macam alur drama
a. Alur maju 2. Kurangnya
b. Alur mundur pemahaman siswa
c. Alur campuran tentang tahapan –
tahapan alur
Sumber : didalam drama
Direktoral jenderal guru dan tenaga 3. Kurangnya
kependidikan kementerian pendidikan dan konsentrasi siswa
kebudayaan “guru pembelajar modul G dalam proses
apresiasi drama” pembelajaran
4. Siswa kurang
Stanton dalam Nurgiyantoro (2012, hlm 113) memahami dalam
mengatakan “Alur adalah cerita yang berisi keterampilan
urutan kejadian, namun tiap kejadian itu membaca
hanya dihubungkan secara sebab akibat,
peristiwa yang satu disebabkan atau
menyebabkan terjadinya peristiwa lain.”

Larousse 1997: 5-6 babak merupakan bagian


dari drama yang pergerakannya
menghidupkan dari awal sampai akhir
drama. Hal tersebut mengungkapkan bahwa
babak merupakan kumpulan dari beberapa
adegan sehingga dapat terbentuklah
pergerakan alur cerita dalam naskah drama

Hasil wawancara
Nara sumber :
Guru,wakasek,pengawas
6 1. Kurangnya
komunikasi
antara guru dan
orang tua siswa
2. Hubungan
komunikasi
Lk.1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah

no Masalah yang telah Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi


diidentifikasi penyebab masalah
antara guru dan
orang tua
peserta didik
terkait
pembelajaran
masih kurang.
Komunikasi
dilakukan hanya
pada akhir
semester
8 1. Siswa cenderung Kajian literatur : Dari hasil eksplorasi
bosan dengan Menurut Wahyuari (2012), bahwa ciri-ciri kajian literatur dan
penerimaan pembelajaran inovatif antara lain: wawancara maka
materi yang 1) memiliki prosedur yang sistematik untuk penyebab siswa bosan
monoton memodifikasi perilaku siswa; menerima model
2) hasil belajar yang ditetapkan secara pembelajaran yang
2. Siswa tidak khusus yaitu perubahan perilaku positif monoton
antusias dan serius siswa; 1. Guru belum bisa
dalam menerima 3) penetapan lingkungan menentukan
pembelajaran belajar secara khusus dan kondusif; model pembelajaran
4) ukuran keberhasilan siswa setelah inovatif yang tepat
mengikuti pembelajaran sehingga bisa sesuai dengan
menetapkan kriteria keberhasilan dalam karakteristeik.
proses belajar mengajar; 2. Guru hanya
5) interaksi dengan lingkungan agar mengandalkan
mendorong siswa aktif dalam satu model
lingkungannya. pembelajaran pada
semua jenjang kelas,
sehingga
terkesan monoton.
3. Guru kurang
mendapatkan
pelatihan mengenai
pemanfaatan
model-model
pembelajaran inovatif
berdasarkan
karakteristik
9 Siswa belum mampu
menganalisis soal-soal
berbentuk HOTS
10 Kurangnya
pemanfaatan media
pembelajaran yang
sesuai dengan
kebutuhan siswa

Anda mungkin juga menyukai