Masalah yang
Analisis eksplorasi
No. telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
penyebab masalah
diidentifikasi
1 Siswa memiliki Hasil kajian literatur: Berdasarkan hasil kajian
motivasi belajar Moslem, dkk (2019) mengungkapkan bahwa literatur dan wawancara
rendah terdapat beberapa faktor yang dapat diperoleh kesamaan
mempengaruhi motivasi belajar siswa, pendapat bahwa terdapat
diantaranya adalah faktor internal dan beberapa faktor yang
eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang mempengaruhi motivasi
bersumber dari dalam diri siswa seperti belajar siswa rendah
kondisi jasmani dan rohani, cita-cita/aspirasi, diantaranya yaitu:
kemampuan siswa, dan perhatian. Faktor 1. Faktor dari dalam diri
eksternal yaitu faktor yang bersumber dari siswa misalnya dari
luar diri siswa seperti kondisi lingkungan minat, kemampuan dan
siswa, unsur-unsur dinamis dalam belajar dan perhatian siswa yang
pembelajaran serta upaya guru dalam rendah dalam belajar.
mengelola kelas. 2. Faktor dari luar dapat
berasal dari lingkungan
Berdasarkan hasil penelitian Aryani (2021) keluarga, sekolah
menunjukkan bahwa faktor penyebab maupun lingkungan
rendahnya motivasi belajar siswa diantaranya masyarakat.
faktor kemampuan guru seperti metode dan 3. Guru dalam proses
media pembelajaran yang kurang bervariasi, pembelajaran
cara guru menjelaskan terlalu cepat sehingga menggunakan metode
siswa sulit memahami pelajaran, faktor pembelajaran yang
kemampuan siswa yang seharusnya monoton dan klasikal
ditunjukkan siswa dalam belajar hendaknya 4. Pemilihan media
memperhatikan, namun yang terjadi siswa pembelajaran yang
sebagian besar lebih sibuk dengan aktifitasnya digunakan kurang
sendiri dan teman-temannya, sarana dan bervariasi
prasarana yang kurang memadai dan faktor 5. Materi pembelajaran
keluarga. yang di ajarkan belum
dikaitkan dengan
Sehingga solusi untuk menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari
motivasi belajar siswa yang rendah yaitu siswa sehingga siswa
melalui: kurang termotivasi
1. meningkatkan kualitas guru dalam belajar.
2. memaksimalkan fasilitas belajar
3. menciptakan lingkungan belajar yang
nyaman
4. melakukan evaluasi pembelajaran secara
berkala (Ramadhani & Muhroji, 2022).
Hasil Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru
yaitu sebagian siswa memiliki motivasi
belajar yang rendah. Hal tersebut disebabkan
antara lain:
1. Adanya faktor internal yaitu dari minat
siswa belajar rendah
Faktor eksternal, dari lingkungan
keluarga, sekolah, dan masyarakat.
2. Kemampuan guru dalam mengelola
pembelajaran belum optimal dan belum
dapat memberikan apresiasi terhadap
belajar siswa.
3. Pembelajaran/materi yang dipelajari di
kelas terlalu sulit dan tidak menggunakan
alat peraga/contoh-contoh tidak menarik
dalam pembelajaran.
4. Lingkungan keluarga belum memiliki
budaya positif dalam belajar, anak
dibiarkan banyak bermain/menggunakan
gadget berlebihan.
Solusi untuk mengatasi motivasi belajar siswa
yang rendah, apabila siswa di dalam kelas
terlihat mengantuk dan kurang memberikan
perhatiannya kepada guru, guru bisa mengajak
siswa untuk menyanyi bersama, memberikan
pembelajaran dengan contoh-contoh yang ada
disekitarnya, dan mencari/mengembangkan
media atau alat-alat peraga yang menarik.
Narasumber : Siti Masliyani, S.Pd
Jabatan : Guru Kelas V SDN Karang Mekar 8
Hasil Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara terhadap guru
mengenai permasalahan siswa mengalami
kesulitan dalam membaca permulaan di kelas
ada beberapa penyebabnya diantaranya yaitu:
1. Siswa tidak terbiasa membaca. Perhatian
orangtua masih kurang karena anak tidak
dibiasakan belajar membaca ketika
dirumah
2. Siswa terlalu sering bermain dan
menggunakan gadget sehingga minat dan
motivasi siswa dalam membaca rendah
3. Siswa kurang memperhatikan guru dalam
pembelajaran
4. Pemanfaatan media pembelajaran belum
di maksimalkan
Upaya yang dapat dilakukan guru di sekolah
untuk mengatasi kesulitan siswa dalam
membaca permulaan adalah dengan
memberikan pembelajaran tambahan di luar
jam belajar sekolah secara rutin dan
berkomunikasi dengan orangtua untuk dapat
membimbing belajar ketika dirumah. Saat
pembelajaran guru juga dapat memberikan
media seperti kartu huruf dan kartu kata.
Membiasakan kegiatan literasi selama 5-15
setiap pagi sebelum belajar, bacaan bebas
sesuai dengan kemampuan membaca masing-
masing siswa.
Narasumber: Wamidah, A.Ma
Jabatan : Guru Kelas II SDN Karang Mekar 8
Hasil Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara terhadap guru
mengenai penerapan model-model
pembelajaran inovatif belum maksimal
disebabkan oleh beberapa faktor yaitu:
1. Guru senior/guru-guru usia tua cenderung
menggunakan model konvensional karena
lebih mudah.
2. Peningkatan kemampuan kompetensi
tidak dilakukan melalui pelatihan-
pelatihan/platform belajar
3. Guru hanya fokus pada menyelesaikan
target mengajar
4. Guru kesulitan dalam mengaitkan model
pembelajaran inovatif dengan materi
pembelajaran
Solusi untuk guru agar penerapan model-
model pembelajaran inovatif dapat berjalan
maksimal adalah dengan guru belajar,
misalnya melalui forum KKG, teman sejawat
di sekolah, mengikuti pelatihan-pelatihan
melalui belajar mandiri melalui youtube
maupun platform belajar guru lainnya yang
tersedia di internet.
Narasumber: H. Anang Matsih, S.Pd.I
Jabatan : Plh. Kepala Sekolah SDN Karang
Mekar 8
DAFTAR PUSTAKA
Amallia, N., & Unaenah, E. (2018). Analisis kesulitan belajar matematika pada siswa kelas III
sekolah dasar. Attadib: Journal of Elementary Education, 2(2), 123-133.
Ananda, E. R., & Wandini, R. R. (2022). Analisis Perspektif Guru dalam Mengatasi Kesulitan Belajar
Siswa pada Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 6(3), 4173-4181.
Aprilia, U. I., Fathurohman, F., & Purbasari, P. (2021). Analisis kesulitan membaca permulaan siswa
kelas I. Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Pendidikan, 5(2), 227-233.
Aryani, N. M. R. (2021). Analisis Penyebab Rendahnya Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V
Gugus Vi Kecamatan Abang Tahun 2019/2020 (Doctoral dissertation, Universitas Pendidikan
Ganesha.
Aryani, V., Susanti, E., Andriyani, R. P., & Setyawati, R. (2022). Analisis Kesulitan Keterampilan
Membaca Permulaan pada Siswa Kelas I. In Seminar Nasional Lppm Ummat (Vol. 1, pp. 424-
436).
Astri, A., Harjono, A., Jaelani, A. K., & Karma, I. N. (2021). Analisis Kesulitan Guru Dalam
Penerapan Kurikulum 2013 Di Sekolah Dasar. Renjana Pendidikan Dasar, 1(3), 175–182.
Damanik, A. T. (2022). Analisis Kesulitan Belajar Membaca Permulaan Pada Siswa Kelas 1 Sd
Pelajaran Bahasa Indonesia Di Sd Negeri 101990 Bangun Purba Tahun Ajaran
2021/2022 (Doctoral dissertation, Universitas Quality).
Dwi, D. F., & Audina, R. (2021). Analisis Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Matematika Kelas IV
Sekolah Dasar Negeri. Cybernetics: Journal Educational Research and Social Studies, 94-
106.
Fransiska, W. (2022). Kesulitan Guru Dalam Menerapkan Model-Model Pembelajaran Berdasarkan
Kurikulum 2013 Di Sekolah Dasar.
Masliyani, S. (2022). Faktor-Faktor Penyebab Motivasi Belajar Siswa Rendah. (Wawancara, tanggal
1 September 2022).
Matsih, A. (2022). Faktor-Faktor Penerapan Model-Model Pembelajaran Inovatif Belum Maksimal.
(Wawancara, tanggal 1 September 2022).
Moslem, M. C., Komaro, M., & Yayat, Y. (2019). Faktor-Faktor yang menyebabkan rendahnya
motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran aircraft drawing di SMK. Journal of Mechanical
Engineering Education, 6(2), 258-265.
Ramadhani, D. A., & Muhroji, M. (2022). Peran Guru dalam Meningkatkan Motivasi Belajar pada
Peserta Didik di Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 6(3), 4855-4861.
Sudana, I. P. A., & Wesnawa, I. G. A. (2017). Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
untuk meningkatkan hasil belajar IPA. Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar, 1(1), 1-8
Sri Wildalianti, (2022). Kesulitan Siswa Dalam Konsep Matematika Materi Membandingkan
Bilangan. (Wawancara, tanggal 2 September 2022).
Tatmikowati, A. (2022). Penggunaan Metode Abjad dan Suku Kata dalam Mengatasi Kesulitan
Membaca Permulaan pada Siswa Kelas Satu MI Selawe Taji, Karas, Magetan (Doctoral
dissertation, IAIN Ponorogo).
Wamidah. (2022). Faktor-Faktor Siswa Mengalami Kesulitan Dalam Membaca Permulaan Di Kelas.
(Wawancara, tanggal 2 September 2022).