Anda di halaman 1dari 4

LK. 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah


Nama : NOVA MEGAWATI, S.Pd
Nama Sekolah : SDN 3 CIKARANG

Analisis
Masalah yang
No eksplorasi
telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
. penyebab
diidentifikasi
masalah
1 Motivasi belajar Menurut kajian Literatur  Guru kurang
peserta didik 1. Suryabrata (2004), ada beberapa faktor yang menerapkan
masih rendah mempengaruhi motivasi belajar antara lain: pembalajaran
a. Faktor Eksternal - Faktor dari luar individu yang
bervariatif
yang terbagi menjadi dua: faktor sosial
 Kondisi
meliputi faktor manusia lain baik hadir secara sekolah yang
langsung atau tidak langsung dan faktor non kurang
sosial meliputi keadaan udara, suhu udara, kondusif
cuaca, waktu, tempat belajar, dan lain-lain.
b. Faktor Internal - Faktor dari dalam diri
individu yang terbagi menjadi dua: faktor
fisiologis meliputi keadaan jasmani dan
keadaan fungsi-fungsi fisiologis dan faktor
psikologis meliputi minat, kecerdasan, dan
persepsi.
2. Heni Febriani (2006), Indikator rendahnya
motivasi peserta didik bisa dilihat dari
a. Nilai mata pelajaran yang dibawah nilai rata-
rata.
b. Peserta didik merasa jenuh dan bosan dengan
proses belajar mengajar yang mereka alami
setiap hari sehingga mereka memilih untuk
ngobrol dengan teman sekelas
c. rendahnya tingkat kedisiplinan peserta didik.

Hasil wawancara kepada Guru, Kepala Sekolah dan


Pengawas/ Pakar:
1. Pembelajaran masih bersifat satu arah
2. Guru kurang menerapkan media pembelajaran
3. Kondisi keluarga peserta didik
4. Media pembelajaran terbatas
5. Peserta didik asik dengan dunianya sendiri
6. Guru belum menguasai karakter setiap peserta
didik
7. Kondisi sekolah yang kurang mendukung
2 Peserta didik Menurut kajian Literatur  Guru kurang
sulit menguasai 1. Lerner (dalam Abdurrahman, 2012) bahwa menerapkan
materi pecahan peserta didik yang mengalami kesulitan media
di kelas V pembelajaran
belajar matematika akan mengalami
yang menarik
kekeliruan dalam memahami simbol dan
bagi peserta
nilai tempat, kekeliruan dalam perhitungan, didik
kekeliruan dalam penggunaan proses, dan  Peserta didik
tulisan yang tidak dapat dibaca. belum
2. (Hamzah, 2006:12-13) Pemahaman konsep memahami
sangat penting untuk dimiliki oleh siswa, konsep dasar
dengan pemahaman konsep siswa menjadi berhitung
lebih mudah mempelajari materi yang (perkalian dan
diterima. Selain itu siswa juga akan lebih Pembagian)
baik mudah untuk menerima konsep
baru. Memahami konsep bukan hanya
dengan menghafal namun dengan mempelajari
contoh-contoh konkret sehingga siswa mampu
mendefinisikan sendiri atau suatu
infomasi.

Hasil wawancara kepada Guru, Kepala Sekolah dan


Pengawas/ Pakar:
1. Kurangnya penggunaan bahasa indonesia
dalam pembelajaran
2. Peserta didik tidak mengerti bagaimana cara
menyamakan penyebut
3. Peserta didik tidak mengetahui tahapan-
tahapan dalam menyelesaikan soal dengan
benar
4. Peserta didik kurang memperhatikan guru saat
menjelaskan materi
5. Peserta didik belum hafal perkalian dan
pembagian
6. Kurangnya bimbingan dan dukungan dari
orang tua untuk belajar di rumah

3 Hubungan Menurut Kajian Literatur  Kesibukan


komunikasi 1. Hendita (2019) dan Fulya (2017) yang orang tua
antara guru dan menyatakan bahwa peran orang tua dalam sehingga
orang tua  Keterlibatan
proses belajar mengajar akan memberikan
peserta didik orang tua
terkait pengaruh positif terhadap motivasi belajar
dalam
pembelajaran siswa. pembelajaran
masih kurang 2. (Gan&Bilige, 2019) Indikasi orang tua dikatakan masih kurang
terlibat atau berperan adalah
a. Ketika orang tua komunikatif kepada guru
di sekolah,
b. Sadar akan apa yang dipelajari anaknya di
kelas,
c. Mampu menjadi mitra guru dalam
memfasilitasi pembelajaran anaknya di
rumah,
d. Dapat berdiskusi dengan anak-anak mereka
tentang kegiatan, peraturan dan aturan
yang terkait dengan sekolah,
e. Serta memeriksa pekerjaan anak selama
pembelajaran di sekolah, seperti pekerjaan
rumah, ulangan, tes, dan lain - lain.

Hasil wawancara kepada Guru, Kepala Sekolah dan


Pengawas/ Pakar :
1. Orang tua sibuk bekerja
2. Pembelajaran jarang melibatkan orang tua
3. Orang tua yang sibuk bekerja menyerahkan
sepenuhnya proses pembelajaran itu kepada
pihak sekolah dan guru
4. Tidak ada buku penghubung
4 Pembelajaran di Menurut Kajian Literatur  Metode
kelas belum 1. (Riyanda 2020) Kesulitan yang dialami guru pembelajaran
menerapkan terdiri dari hanya
pembelajaran a. Guru tidak mampu mengatasi kemampuan berfokus pada
HOTS siswa yang berbeda-beda, hafalan LOTS
b. Kurang memahami mengenai cara-cara  Peserta didik
tertentu dalam pembelajaran yang belum terlatih
mendukung pengembangan keterampilan mengerjakan
berpikir tinggi siswa, soal-soal
c. Kurang mampu dalam menentukan metode HOTS
dan model pembelajaran yang tepat,
d. Kurang memahami mengenai
pengembangan keterampilan berpikir
tingkat tinggi, melakukan apersepsi untuk
merangsang siswa dalam mengembangkan
keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa,
membuat siswa merasa tertarik dalam
merespon apersepsi yang diberikan,
e. Kurang mampu menyesuaikan antara soal
dengan kata kerja operasional yang terdapat
dalam indikator pembelajaran yang berbasis
pengembangaan keterampilan berpikir
tingkat tinggi, dan
f. Belum mampu mengatasi siswa yang
mempunyai perbedaaan cara untuk
menunjukkan kemampuannya dalam
berpikir.

Hasil wawancara kepada Guru, Kepala Sekolah dan


Pengawas/ Pakar :
1. Kurangnya pengetahuan guru terhadap konsep
keterampilan berfikir tingkat tinggi
2. Kurangnya pembekalan tentang konsep HOTS
3. Dalam pembelajaran peserta didik tidak
dibiasakan untuk berfikir tingkat tinggi
4. Kemampuan peserta didik dalam berfikir tingkat
tinggi masih rendah
5. Peserta didik masih kurang dalam penguasaan
bahasa dan perbendaharaan bahasa untuk
berfikir tingkat tinggi
6. Kurangnya media pembelajaran yang
mendukung pembelajaran HOTS

5 Guru masih Menurut Kajian Literatur  Fasilitas dalam


belum 1. Nikolopoulou dan Gialamas (2016) pembelajaran
mengoptimalkan mengelompokkan tantangan penggunaan TIK TIK masih
dalam proses pembelajaran dari tiga aspek, kurang
pemanfaatan
yaitu   Kemampuan
teknologi a. kurangnya dukungan (lack of support), guru dalam
informasi (TIK) b. kurangnya kepercayaan (lack of confidence), pembelajaran
dalam c. kurangnya perlengkapan (lack of equipment). TIK masih
pembelajaran. kurang
2. (Konder Manurung 2012) Ada beberapa faktor  Fasilitas yang
yang mempengaruhi guru sehingga sulit dalam dimiliki peserta
mengintegarasikan TIK dalam pembalajaran. didik juga
a. Ketidakmampuan guru memenuhi kebutuhan kurang
TIK dalam pembelajaran dan mendukung
b. Keterbatasan sekolah dalam pendanaan
pengadaan TIK
Hasil wawancara kepada Guru, Kepala Sekolah dan
Pengawas/ Pakar:
1. Kurangnya fasilitas yang dimiliki oleh guru dan
sekolah dalam proses pembelajaran
2. Tidak setiap guru memiliki wawasan mengenai
implementasi TIK dalam pembelajaran
3. Memerlukan waktu lebih banyak dalam
menyiapkan materi
4. Tidak semua peserta didik mempunyai
smartphone untuk belajar
5. Guru belum optimal dalam penguasaan TIK di
pembelajaran
6. Belum semua peserta didik memiliki fasilitas
TIK
7. Fasilitas jaringan internet yang masih kurang

Anda mungkin juga menyukai