Anda di halaman 1dari 8

Nama : Wiwin Dewi Fitriani Ribani, S.

Pd
Nomor Peserta : 201699402274
Unit Kerja : SMP Negeri 1 Napabalano, Kabupaten Muna
LPTK : Universitas Halu Oleo

LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah
yang telah Hasil eksplorasi penyebab Analisis eksplorasi
No.
diidentifikas masalah penyebab masalah
i
1. Motivasi Kajian Literatur: Berdasarkan hasil
belajar Motivasi sangat diperlukan dalam kajian literatur dan
peserta didik proses pembelajaran agar siswa hasil wawancara,
rendah terdorong untuk melakukan suatu penyebab rendahnya
kegiatan pembelajaran. motivasi belajar peserta
(Sardiman 2016) mengungkapkan didik disebabkan oleh 2
bahwa motivasi belajar faktor, yaitu:
dikategorikan sebagai faktor psikis 1. Faktor internal ;
yang bersifat non-intelektual. faktor dari dalam
Peran khas dari motivasi belajar diri peserta didik,
berkenaan dengan hal dimana belum
penumbuhan gairah, kesenangan adanya target-target
dan semangat dalam belajar. dalam belajar dan
Apabila siswa memiliki motivasi belum memahami
yang kuat dalam belajar, energi mengapa belajar itu
untuk melakukan kegiatan belajar penting.
akan meningkat pula. 2. Faktor Eksternal ;
a. Pembelajaran
Tinggi rendahnya motivasi belajar yang kurang
siswa disebabkan oleh beberapa menarik dimana
faktor. Faktor-faktor yang dalam
mempengaruhi motivasi belajar penyampaian
adalah: cita-cita atau aspirasi materi biasanya
siswa, kondisi jasmani dan rohani model
siswa, kondisi lingkungan siswa, pembelajaran
unsur-unsur dinamis belajar, dan ataupun
upaya guru membelajarkan siswa pendekatan-
(Sudaryono, 2012). pendekatan yang
digunakan guru
(Rahmawati 2016) Ada beberapa tidak disesuikan
faktor yang dapat mempengaruhi dengan
motivasi belajar siswa yang karakteristik
direduksi menjadi dua faktor yaitu peserta didik
1. faktor internal ataupun kondisi
Faktor internal yaitu faktor geografisnya
yang bersumber dari dalam diri selain itu guru
siswa seperti kondisi jasmani belum mampu
dan rohani, cita-cita/aspirasi, memberikan
kemampuan siswa, perhatian informasi
dan lain-lain. berkaitan
2. faktor eksternal dengan manfaat
Faktor eksternal yaitu faktor mempelajari
yang bersumber dari luar diri suatu materi
siswa seperti upaya guru tersebut
membelajarkan siswa, fasilitas terutama materi-
belajar dan kondisi lingkungan materi yang ada
di sekitar siswa pada pelajaran
matematika,
Hasil Wawancara sehingga peserta
Berdasarkan hasil wawancara didik tidak
dengan teman sejawat, guru senior menemukan
dan dosen terkait penyebab kegunaan/
motivasi belajar peserta didik manfaat tentang
rendah diperoleh sebagai berikut: pembelajaran
Menurut Andar, S.Pd yang akan
Penyebab rendahnya motivasi dilakukan
belajar peserta didik adalah: b. Lingkungan
1. Tidak adanya target belajar keluarga yang
dari peserta didik (tidak/ belum kurang
adanya cita-cita), mendukung
2. Peserta didik hanya sebatas c. Lingkungan
ikut-ikutan ke sekolah. sosial/
pertemanan
Menurut Sandi Saputra, S.Pd yang buruk
Ada 2 faktor yang dapat
menyebabkan motivasi belajar
peserta didik rendah yaitu:
1. Faktor Internal
Siswa merasa materi yang akan
dipelajari tidak penting
2. Faktor Eksternal
a. Guru mengajar dengan cara
yang membosankan
b. Lingkungan keluarga yang
kurang baik. Kurang baik
dalam artian luas, bisa
keluarga yang tidak terlalu
mementingkan pendidikan,
orang tua yang selalu
merendahkan anaknya,
membandingkan dengan
anak lainnya, bahkan
sampai hubungan kedua
orang tua yang rusak yang
menyebabkan anak frustasi
dan tidak semangat untuk
belajar
c. Lingkaran pertemanan yang
buruk, teman-teman yang
malas, rajin main game, dan
lain sebagainya.

Menurut La Ode Sadaka, S.Pd., Gr


Rendahnya motivasi belajar peserta
didik disebabkan:
a. Model pembelajaran yang
kaku (tidak bervariasi)
sehingga siswa merasa
bosan untuk belajar
b. Kurangnya informasi
berkaitan dengan manfaat
mempelajari suatu materi
tersebut terutama materi-
materi yang ada pada
pelajaran matematika,
sehingga peserta didik tidak
menemukan kegunaan/
manfaat tentang
pembelajaran yang akan
dilakukan
c. Pendekatan-pendekatan
dalam penyampaian materi
tidak disesuikan dengan
karakteristik peserta didik
ataupun kondisi
geografisnya, karena siswa
akan lebih semangat belajar
ketika apa yang dipelajari
ada kaitannya dengan minat
bakatnya ataupun yang
biasa mereka lakukan.
2. Kemampuan KAJIAN LITERATUR: Setelah dianalisis
dasar Kemampuan dasar matematika berdasarkan kajian
matematika adalah pemahaman atau literatur dan hasil
peserta didik kesanggupan untuk menguasai wawancara diperoleh
rendah materi secara bertahap, bahwa, rendahnya
berkesinambungan dan kontinu, kemampuan dasar
sehingga dapat memahaminya dan matematika peserta
menggunakannya (Indrawati, & didik dikarenakan:
Hartati, 2017).
1. Pemahaman konsep
Penguasaan terhadap dasar-dasar dijenjang
matematika merupakan modal sebelumnya belum
penting untuk dapat menguasai tercapai
konsep matematika yang lebih luas 2. Rendahnya
dan mendalam. Belum tuntasnya kesadaran peserta
kemampuan dasar matematika didik maupun orang
siswa dapat menjadi sebab prestasi tua akan
belajar matematika siswa menjadi pentingnya
rendah. Penelitian Anwar, Maonde, pemahaman terkait
& La Masi (2018) terhadap pembelajaran
pengetahuan dasar matematika matematika
siswa SMP mengonfirmasi hal 3. Model pembelajaran
tersebut. Rendahnya kemampuan matematika yang
matematika siswa SMP disebabkan masih monoton,
oleh siswa yang kurang menguasai guru belum mampu
materi- materi dasar matematika mengakomodir
yang seharusnya telah dituntaskan pembelajaran yang
di jenjang sebelumnya. membuat peserta
didik dapat
Hasil Wawancara: menguasai dan
memahami suatu
Berdasarkan hasil wawancara konsep karena
dengan teman sejawat, guru senior tujuan
dan dosen terkait penyebab pembelajaran
rendahnya kemampuan dasar bukan hanya
matematika peserta didik, memperoleh hasil
diantaranya sebagai berikut: akhir dari suatu
perhitungan pada
Menurut Andar, S.Pd soal-soal yang
1. Tidak adanya motivasi (rasa diberikan tetapi
ingin tahu) dalam diri siswa bagaimana siswa
2. Pemahaman konsep dasar dapat memahami
matematika dari peserta didik konsep materi dan
itu sendiri yang salah atau pemecahan masalah
tidak tahu dari permasalahan
3. Sistem yang membiarkan siswa yang diberikan
naik kelas walaupun belum dalam proses
bisa membaca dan berhitung belajar.
karena rasa kemanusiaan 4. Sarana dan
dengan anggapan bahwa siswa prasarana
kedepannya akan berubah penunjang dalam
pemahaman suatu
Menurut Lisnawati, S.Pd materi di sekolah
1. Malas mengulang pelajaran masih sangat
yang sudah diberikan oleh guru terbatas.
di rumah
2. Sikap mudah menyerah
terutama pada pelajaran
matematika karena sudah
beranggapan bahwa
matematika itu sulit
3. Model pembelajaran
matematika yang masih
monoton
4. Terbatasnya sarana dan
prasarana disekolah.

Beberapa penyebab Rendahnya


kemampuan dasar matematika
peserta didik menurut Roni
Amaludin, S.Pd., M.Pd
diantaranya
1. Pelajaran matematika
merupakan mata pelajaran
yang tidak disukai, ini juga
dikarenakan anggapan dari
peserta didik bahwa
matematika pelajaran yang sulit
2. Guru belum mampu
mengakomodir pembelajaran
yang membuat peserta didik
tidak takut lagi dengan
matematika
3. Masih banyaknya anggapan
guru bahwa matematika itu
hanya sebatas hitung-hitungan
operasi bilangan, bahkan tidak
boleh membawa kalkulator
dalam pembelajaran. Pola pikir
seperti ini masih salah, karena
di Prodi matematika justru
digunakan bukan hanya
kalkulator tetapi aplikasi-
aplikasi yang lebih kompleks
sebagai penunjang dalam
perhitungan matematika itu
sendiri, karena sebenarnya
lebih penting bagaimana siswa
dapat memahami konsep materi
dan pemecahan masalah bukan
hanya sebatas hasil akhir.
4. Kurang motivasi dari orang tua
dalam pelajaran tidak
terkecuali matematika. Karena
anggapan orang tua
matematika memang sulit, jadi
jika anaknya tidak bisa
matematika lagi-lagi
dikembalikan pada anggapan
awal mereka karena memamg
matematika itu sulit.
3. Kemampuan Kajian Literatur: Setelah dianalisis dari
komunikasi kajian literatur dan
matematik Untuk menguasai konsep hasil wawancara
peserta didik matematika yang baru diperlukan diperoleh bahwa,
rendah pengetahuan prasyarat sebagai rendahnya kemampuan
pendukungnya. Jika konsep komunikasi matematik
prasyarat tidak terpenuhi maka peserta didik
penguasaan konsep barunya tidak dikarenakan:
optimal. Karena Belajar 1. Kemampuan dasar
merupakan proses memproduksi matematika peserta
pengetahuan baru dengan cara didik yang rendah.
mengkonstruksi gagasan dan 2. Peserta didik tidak
membutuhkan kesiapan siswa diberi kesempatan
untuk belajar (Rangkuti, 2014). untuk memahami,
Komunikasi matematis merupakan menginterpretasi,
hal yang sangat penting dimiliki dan
oleh siswa. Sesuai dengan yang mempersentasikan
terdapat dalam the National materi yang sudah
Council of Teachers of Mathematics dipelajari
(2000) dijelaskan bahwa dikarenakan guru
komunikasi adalah suatu bagian
berperan dominan
esensial dari matematika dan
pendidikan matematika. Pendapat dan informasi
ini mengisyaratkan pentingnya hanya berjalan satu
komunikasi dalam pembelajaran arah dari guru ke
matematika. Melalui komunikasi, siswa, sehingga
siswa dapat menyampaikan ide- siswa sangat pasif
idenya kepada guru dan kepada selama
siswa lainnya.
pembelajaran di
Rendahnya kemampuan kelas.
komunikasi matematis di Sekolah 3. Peserta didik
Menengah Pertama (SMP) kurang menguasai
disebabkan guru masih cenderung materi prasyarat
aktif, dengan pendekatan ceramah 4. Guru jarang
menyampaikan materi kepada para memberikan
peserta didik sehingga siswa dalam pemecahan soal-
mengkomunikasi matematis masih soal cerita
sangat kurang. Hal ini sesuai matematika
dengan salah satu hasil penelitian sehingga siswa
yang dilakukan oleh Shimada kurang terlatih
(2006:63) memperlihatkan bahwa mengenai
dalam proses belajar dan pemecahan masalah
mengajar, guru berperan dominan matematika
dan informasi hanya berjalan satu 5. Pembelajaran yang
arah dari guru ke siswa, sehingga dilakukan guru baik
siswa sangat pasif. dari model, metode
maupun
Hasil Wawancara: pendekatan tidak
Berdasarkan hasil wawancara mampu untuk
dengan teman sejawat, guru senior mengeksplorasi ide-
dan dosen terkait penyebab ide siswa.
rendahnya kemampuan
komunikasi matematika peserta
didik, diantaranya sebagai berikut:

Menurut Andar, S.Pd


1. Masih lemahnya kemampuan
peserta didik dalam
menganalisis ataupun menalar.
2. Pengetahuan tentang
komunikasi matematika seperti
pada materi SPLDV dirasa
sangat rumit bagi kebanyakan
peserta didik, mereka
menganggap soal-soal seperti
menerjemahkan soal-soal cerita
kebentuk model matematika
ataupun sebaliknya merupakan
tingkatan HOTS.

Menurut Usman, S.Pd.,M.Pd


penyebab Rendahnya kemampuan
komunikasi matematika peserta
didik adalah :
1. Kemampuan dasar
matematikanya yang rendah
seperti penjumlahan,
pengurangan, perkalian dan
pembagian
2. Guru jarang memberikan
pemecahan soal-soal cerita
matematika sehingga siswa
kurang terlatih mengenai
pemecahan masalah
matematika
3. Guru jarang memberikan
masalah-masalah kontekstual
dalam pemecahan masalah
matematika
4. Strategi siswa dalam
pemecahan masalah
matematika rendah. Tidak tahu
apa yang mereka kerjakan.

Menurut Roni Amaludin, S.Pd.,


M.Pd
Rendahnya kemampuan
komunikasi matematika peserta
didik karena:
1. Kurangnya pembiasaan guru
kepada peserta didik untuk
dilatih terkait kemampuan
komunikasi matematik itu
sendiri dalam pembelajaran di
kelas.
Dalam pembelajaran biasanya
guru menganggap soal-soal
yang menuntut kemampuan
komunikasi matematika terlalu
sulit untuk diberikan kepada
peserta didik terutama
dijenjang SMP. Anggapan-
anggapan demikian sebaiknya
tidak lagi dilakukan karena
faktor siswa tidak bisa
dikarenakan tidak dibiasakan
untuk dilatih, karena otak
manusia pada prinsipnya
berkembang.
2. Pembelajaran matematika
kurang bervariatif
Pembelajaran matematika
sebaiknya bervariatif, tidak
kaku. Pembelajaran
matematika tidak mesti selalu
dilakukan didalam kelas tetapi
juga di luar kelas.
Contohnya jika melakukan
pengukuran. Sebaiknya
pengukuran langsung pada
objek matematika, sehingga
siswa tidak meraba-raba
pemikirannya dengan
matematika yang abstrak.
3. Ditinjau dari peserta didik,
faktor penyebabnya
perkembangan kognitifnya
belum pada tahap operasional
formal.

Anda mungkin juga menyukai