2 Minat baca peserta didik Pengalaman disekolah Berdasarkan hasil eksplorasi dapat dianalisis
masih kurang Minat baca peserta didik masih kurang disebabkan penyebab masalah Minat baca peserta didik masih
karena : kurang sesuai pengalaman disekolah disebabkan
1) Siswa tidak terbiasa/ tidak suka membaca karena siswa tidak terbiasa/ tidak suka membaca,
2) Buku bacaan tidak sesuai minat siswa buku bacaan tidak sesuai minat siswa, kurangnya
3) Kurangnya budaya literasi disekolah maupun budaya literasi yang dilakukan disekolah maupun
dirumah dirumah.Hal ini sejalan dengan pendapat Benni adri
Yassin(2019), faktor-faktor yang mempengaruhi minat
Hasil kajian literatur baca siswa adalah lingkungan, perkembangan
teknologi, budaya plagiasi, sarana kurang memadai,
Benni adri Yassin(2019) Adapun beberapa faktor yang
dan kurangnya motivasi. Pendapat lain tentang
mempengaruhi minat membaca adalah: penyebab masalah Minat baca peserta didik masih
1) lingkungan, kurang dikutip dalam artikel M. Rusniasa , N.
2) perkembangan teknologi, Dantes , N.K. Suarni (2021) disebabkan karena siswa
3) budaya plagiasi, belum terbiasa untuk membaca, siswa cenderung
4) sarana kurang memadai, lebih senang menonton daripada membaca buku,
5) kurangnya motivasi bacaan yang dimiliki siswa masih sangat terbatas,
N.M. Rusniasa, N. Dantes, N.K. Suarni( 2021). dan waktu luang siswa lebih banyak digunakan
Adapun faktor penyebab rendahnya minat baca untuk bermain Gadget untuk bermedia sosial dari
adalah: pada membaca artikel atau mencari pengetahuan di
internet.
1) siswa belum terbiasa untuk membaca,
Studi mendalam dari hasil wawancara
2) siswa cenderung lebih senang menonton daripada teman,dan kepala sekolah bahwa faktor yang
membaca buku, mempengaruhi minat baca peserta didik masih
3) Bacaan yang dimiliki siswa masih sangat terbatas, kurang disebabkan karena tidak ada pembiasaan
dan membaca baik di luar kelas maupun sebelum
4) waktu luang siswa lebih banyak digunakan untuk memulai pelajaran, ketidaktahuan peserta didik akan
bermain Gadget untuk bermedia sosial dari pada konsep dalam meteri tersebut juga dikarenakan
mereka tidak tertarik untuk membaca buku), bahan
membaca artikel atau mencari pengetahuan di
bacaan kurang variatif, pentingnya peran orang tua
internet. untuk menumbuhkan rasa cintanya pada bacaan
Hasil wawancara Guru misalkan disediakan buku bacaan dirumah,
Narasumber kurangnya budaya literasi baik disekolah maupun
Nama : Ridwan Rakhman, S.Pd dirumah,gaya siswa sekarang lebih keaudio,menyukai
Pekerjaan : Guru Bahasa Indonesia game, melihat video yang menyebabkan minat baca
Instansi : SMPN 1 Segah kurang, tempat untuk membaca terkadang kurang
nyaman, kurang gencarnya menggiatkan literasi di
Hasil wawancara
sekolah seperti mengadakan kegiatan lomba yang
Faktor yang mempengaruhi minat baca masih rendah dapat meingkatkan minat baca peserta didik.
renda adalah
1) Minat baca peserta didik rendah karena tidak ada
pembiasaan membaca baik di luar kelas maupun
sebelum memulai pelajaran
2) Ketidaktahuan peserta didik akan konsep dalam
meteri tersebut juga dikarenakan mereka tidak
tertarik untuk membaca buku
Hasil wawancara Guru
Nama : Supriadi, S.Pd
Pekerjaan : Guru IPA
Instansi : SMPN 1 Segah
Hasil wawancara
1) Bahan bacaan kurang variatif
2) Pentingnya peran orang tua untuk menumbuhkan
rasa cintanya pada bacaan misalkan disediakan
buku bacaan dirumah
Hasil wawancara Kepala Sekolah
Narasumber
Nama : Rudi Sunarto, S.Pd,M.Pd
Pekerjaan : Kepala Sekolah
Instansi : SMPN 1 Segah
Hasil wawancara
Kurangnya budaya literasi baik disekolah maupun
dirumah
1) Gaya siswa sekarang lebih keaudio,menyukai
game, melihat video yang menyebabkan minat baca
kurang
2) Tempat untuk membaca terkadang kurang nyam
3) Kurang gencarnya menggiatkan literasi di sekolah
seperti mengadakan kegiatan lomba yang dapat
meingkatkan minat baca peserta didik
6 Peserta didik belum Pengalaman disekolah Berdasarkan hasil eksplorasi dapat dianalisis
terbiasa dengan soal- 1) Siswa hanya terpaku pada soal yang ada penyebab masalah peserta didik belum terbiasa
soal HOTS dibuku dengan soal-soal HOTS sesuai pengalaman disekolah
2) Pertanyaan yang diajukan oleh guru hanya disebabkan karena siswa hanya terpaku pada soal
terbatas oleh teori dan kurang mengembangkan yang ada dibuku, pertanyaan yang diajukan oleh guru
kemampuan berpikir kritis peserta didik hanya terbatas oleh teori dan kurang
3) Guru masih kesulitan dalam mengembangkan mengembangkan kemampuan berpikir kritis peserta
soal HOTS didik, guru masih kesulitan dalam mengembangkan
Sumber Kajian Literatur soal HOTS. Hal ini sejalan dengan hasil kajian
1. Julianto,(2022) Adapun faktor yang dapat literatur pendapat Julianto(2022) Adapun faktor yang
menyebabkan peserta didik mengalami kesulitan dapat menyebabkan peserta didik mengalami
dalam menyelesaikan soal berbasis HOTS karena kesulitan dalam menyelesaikan soal berbasis HOTS
1) peserta didik yang belum terbiasa dalam karena peserta didik yang belum terbiasa dalam
menyelesaikan soal berbasis HOTs, menyelesaikan soal berbasis HOTs, peserta didik
2) peserta didik masih memerlukan bantuan orang masih memerlukan bantuan orang lain dalam
lain dalam menyelesaikan soal, menyelesaikan soal, kesulitan dalam memahami
3) kesulitan dalam memahami kalimat atau maksud kalimat atau maksud dari soal, kurang teliti dalam
dari soal, kurang teliti dalam membaca dan membaca dan memahami soal, serta pemahaman
memahami soal, serta pemahaman materi yang materi yang kurang. Pendapat lain Dalman, Rizki
kurang. Pratama(2022) mengatakan bahwa siswa belum
4) dalam menyelesaikan soal HOTs terkadang guru terbiasa menjawab soal-soal HOTS disebabkan karena
perlu memberi stimulus pada peserta didik agar siswa yang tidak memahami materi dan siswa yang
peserta didik dapat menyelesaikan soal HOTs tidak mengerti perintah soal. kurangnya pelatihan
tersebut. tentang HOTS yang diberikan kepada guru.
5) Dalman, Rizki Pratama,(2022) mengatakan bahwa Studi mendalam dari hasil wawancara teman
siswa belum terbiasa menjawab soal-soal HOTS dan guru MGMP bahwa peserta didik belum terbiasa
dengan soal-soal HOTS disebabkan karena Siswa
disebabkan
beranggapan bahwa soal HOTS itu sulit untuk
1) siswa yang tidak memahami materi dan siswa dijawab, guru jarang melatih siswa dengan
yang tidak mengerti perintah soal. mengerjakan soal-soal HOTS, siswa tidak terbiasa
2) kurangnya pelatihan tentang HOTS yang memecahkan masalah, enggan bertanya jika ada soal
diberikan kepada guru. yang kurang dipahami, guru belum memahami
Hasil wawancara Guru sepenuhnya tentang pembelajaran HOTS
Nama : Ridwan Rakhman, S.Pd
Pekerjaan : Guru
Instansi : SMPN 1 Segah
Hasil wawancara
1) Siswa beranggapan bahwa soal HOTS itu sulit
untuk dijawab
2) Guru jarang melatih siswa dengan mengerjakan
soal-soal HOTS