Anda di halaman 1dari 12

LK. 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah yang telah


No. Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi
1 Motivasi dan Pengalaman disekolah motivasi Berdasarkan hasil eksplorasi dapat dianalisis
semangat peserta Motivasi dan semangat peserta didik dalam menerima penyebab masalah motivasi atau semangat belajar
didik dalam pelajaran masih rendah disebabkan karena : yang rendah sesuai dengan pengalaman disekolah
menerima pelajaran 1) Penggunaan strategi pembelajaran yang disebabkan karena penggunaan strategi pembelajaran
masih rendah cenderung monoton dalam proses pembelajaran yang cenderung monoton dalam proses pembelajaran
sehingga siswa merasa bosan sehingga siswa merasa bosan, penyampaian materi
2) Penyampaian materi oleh guru kurang menarik oleh guru kurang menarik sehingga menimbulkan
sehingga menimbulkan kejenuhan kejenuhan .Hal ini sejalan dengan pendapat Rohman,
Hasil Kajian Literatur Ahmad Aunur (2018)Faktor yang mempengaruhi
1. Rohman, Ahmad Aunur (2018): 95-108 rendahnya motivasi belajar siswa diantaranya fungsi
Faktor yang mempengaruhi rendahnya motivasi fisik, kecerdasan, sarana dan prasarana, waktu,
belajar siswa diantaranya kebiasaan belajar, guru, orang tua, emosional dan
1) tempat belajar, kesehatan, serta faktor teman. Selain Itu disampaikan
pendapat Hamzah (2021) penyebab motivasi belajar
2) fungsi fisik, siswa rendah adalah guru tidak memberikan motivasi
3) kecerdasan, kepada siswa, siswa tidak menyukai cara mengajar
4) sarana dan prasarana, guru, siswa tidak menyukai pelajaran tertentu,
5) waktu, motivasi dalam diri siswa masih lemah, siswa yang
6) kebiasaan belajar, bermasalah, dan kurangnya perhatian orang tua
7) guru, orang tua, emosional dan kesehatan, dirumah
serta Studi mendalam tentang penyebabnya motivasi
semangat peserta didik dalam menerima pelajaran
8) faktor teman.
masih rendah yang dilakukan dari beberapa
2. Hamzah (2021), Berikut adalah beberapa
wawancara disebakan kurang percaya diri terhadap
penyebab motivasi belajar siswa rendah yang perlu
mata pelajaran tertentu, minat belajar peserta didik
dipahami:
yang belum sepenuhnya terbangun, penyampaian
1) Guru tidak memberikan motivasi kepada siswa
materi oleh guru kurang menarik sehingga anak
2) Siswa tidak menyukai cara mengajar guru
3) Siswa tidak menyukai pelajaran tertentu kurang tertarik, pemilihan materi kurang dekat
4) Motivasi dalam diri siswa masih lemah dengan lingkungan peserta didik sehingga mereka
5) Siswa yang bermasalah akan sulit bereksplorasi pada akhirnya membuat
6) Kurangnya perhatian orang tua dirumah pembelajaran kurang aktif, kurangnya apersepsi dan
Hasil wawancara teman sejawat motivasi yang diberikan oleh guru sebelum masuk ke
Narasumber pembelajaran, guru kurang mengenali karakteristik
Nama : Syarifuddin, S.Pd gaya belajar siswanya, guru melakukan proses
Pekerjaan : Guru pembelajaran yang bersifat monoton sehingga ada
Instansi : SMPN 1 Segah istilah-istilah sekedar menggugurkan kewajiban dan
Hasil wawancara tidak bersungguh-sungguh untuk mencari tau apa
Faktor yang mempengaruhi motivasi atau semangat permasalahan kurangnya semangat belajar anak dan
belajar siswa rendah adalah tidak ada upaya mencari solusi untuk mengatasinya
1) Kurang percaya diri terhadap mata pelajaran
tertentu
2) Minat belajar peserta didik yang belum sepenuhnya
terbangun.
3) Penyampaian materi oleh guru kurang menarik
sehingga anak kurang tertarik.
4) Pemilihan materi kurang dekat dengan lingkungan
peserta didik sehingga mereka akan sulit
bereksplorasi pada akhirnya membuat
pembelajaran kurang aktif.
Hasil wawancara teman MGMP IPA
Nama : Yanti Damayanti, S.Pd
Pekerjaan : Guru IPA
Instansi : SMPN 2 Teluk Bayur
Hasil wawancara
Motivasi rendah bisa disebabkan karena kurangnya
apersepsi dan motivasi yang diberikan oleh guru
sebelum masuk ke pembelajaran. Peserta didik tidak
mengetahui tujuan dan manfaat memepelajari materi
tersebut
Hasil wawancara Kepala Sekolah
Narasumber
Nama : Syarifuddin, S.Pd
Pekerjaan : Guru
Instansi : SMPN 1 Segah
Hasil wawancara
Faktor yang mempengaruhi motivasi atau semangat
belajar siswa rendah adalah
1) Guru kurang mengenali karakteristik gaya belajar
siswanya
2) Guru melakukan proses pembelajaran yang bersifat
monoton sehingga ada istilah-istilah sekedar
menggugurkan kewajiban
3) Tidak bersungguh-sungguh untuk mencari tau apa
permasalahan kurangnya semangat belajar anak
dan tidak upaya mencari solusi untuk
mengatasinya

2 Minat baca peserta didik Pengalaman disekolah Berdasarkan hasil eksplorasi dapat dianalisis
masih kurang Minat baca peserta didik masih kurang disebabkan penyebab masalah Minat baca peserta didik masih
karena : kurang sesuai pengalaman disekolah disebabkan
1) Siswa tidak terbiasa/ tidak suka membaca karena siswa tidak terbiasa/ tidak suka membaca,
2) Buku bacaan tidak sesuai minat siswa buku bacaan tidak sesuai minat siswa, kurangnya
3) Kurangnya budaya literasi disekolah maupun budaya literasi yang dilakukan disekolah maupun
dirumah dirumah.Hal ini sejalan dengan pendapat Benni adri
Yassin(2019), faktor-faktor yang mempengaruhi minat
Hasil kajian literatur baca siswa adalah lingkungan, perkembangan
teknologi, budaya plagiasi, sarana kurang memadai,
Benni adri Yassin(2019) Adapun beberapa faktor yang
dan kurangnya motivasi. Pendapat lain tentang
mempengaruhi minat membaca adalah: penyebab masalah Minat baca peserta didik masih
1) lingkungan, kurang dikutip dalam artikel M. Rusniasa , N.
2) perkembangan teknologi, Dantes , N.K. Suarni (2021) disebabkan karena siswa
3) budaya plagiasi, belum terbiasa untuk membaca, siswa cenderung
4) sarana kurang memadai, lebih senang menonton daripada membaca buku,
5) kurangnya motivasi bacaan yang dimiliki siswa masih sangat terbatas,
N.M. Rusniasa, N. Dantes, N.K. Suarni( 2021). dan waktu luang siswa lebih banyak digunakan
Adapun faktor penyebab rendahnya minat baca untuk bermain Gadget untuk bermedia sosial dari
adalah: pada membaca artikel atau mencari pengetahuan di
internet.
1) siswa belum terbiasa untuk membaca,
Studi mendalam dari hasil wawancara
2) siswa cenderung lebih senang menonton daripada teman,dan kepala sekolah bahwa faktor yang
membaca buku, mempengaruhi minat baca peserta didik masih
3) Bacaan yang dimiliki siswa masih sangat terbatas, kurang disebabkan karena tidak ada pembiasaan
dan membaca baik di luar kelas maupun sebelum
4) waktu luang siswa lebih banyak digunakan untuk memulai pelajaran, ketidaktahuan peserta didik akan
bermain Gadget untuk bermedia sosial dari pada konsep dalam meteri tersebut juga dikarenakan
mereka tidak tertarik untuk membaca buku), bahan
membaca artikel atau mencari pengetahuan di
bacaan kurang variatif, pentingnya peran orang tua
internet. untuk menumbuhkan rasa cintanya pada bacaan
Hasil wawancara Guru misalkan disediakan buku bacaan dirumah,
Narasumber kurangnya budaya literasi baik disekolah maupun
Nama : Ridwan Rakhman, S.Pd dirumah,gaya siswa sekarang lebih keaudio,menyukai
Pekerjaan : Guru Bahasa Indonesia game, melihat video yang menyebabkan minat baca
Instansi : SMPN 1 Segah kurang, tempat untuk membaca terkadang kurang
nyaman, kurang gencarnya menggiatkan literasi di
Hasil wawancara
sekolah seperti mengadakan kegiatan lomba yang
Faktor yang mempengaruhi minat baca masih rendah dapat meingkatkan minat baca peserta didik.
renda adalah
1) Minat baca peserta didik rendah karena tidak ada
pembiasaan membaca baik di luar kelas maupun
sebelum memulai pelajaran
2) Ketidaktahuan peserta didik akan konsep dalam
meteri tersebut juga dikarenakan mereka tidak
tertarik untuk membaca buku
Hasil wawancara Guru
Nama : Supriadi, S.Pd
Pekerjaan : Guru IPA
Instansi : SMPN 1 Segah
Hasil wawancara
1) Bahan bacaan kurang variatif
2) Pentingnya peran orang tua untuk menumbuhkan
rasa cintanya pada bacaan misalkan disediakan
buku bacaan dirumah
Hasil wawancara Kepala Sekolah
Narasumber
Nama : Rudi Sunarto, S.Pd,M.Pd
Pekerjaan : Kepala Sekolah
Instansi : SMPN 1 Segah
Hasil wawancara
Kurangnya budaya literasi baik disekolah maupun
dirumah
1) Gaya siswa sekarang lebih keaudio,menyukai
game, melihat video yang menyebabkan minat baca
kurang
2) Tempat untuk membaca terkadang kurang nyam
3) Kurang gencarnya menggiatkan literasi di sekolah
seperti mengadakan kegiatan lomba yang dapat
meingkatkan minat baca peserta didik

3 Rendahnya hasil Pengalaman disekolah Berdasarkan hasil eksplorasi dapat dianalisis


belajar siswa dalam Rendahnya hasil belajar siswa dalam dasar penyebab masalah Rendahnya hasil belajar siswa
mata pelajaran IPA (perhitungan) IPA Fisika disebabkan karena dalam dasar (perhitungan) IPA Fisika disekolah
kemampuan awal siswa yang rendah membuat disebabkan karena Kemampuan awal siswa yang
kesulitan untuk memahami atau menjawab soal-sol rendah membuat kesulitan untuk memahami atau
perhitungan menjawab soal-sol perhitungan.Hal ini sejalan dengan
Sumber Kajian Literatur pendapat Ardila, Hartanto (2017),terdapat 4 (empat)
1. Ardila,Hartanto(2017) Terdapat 4 (empat) faktor faktor yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar
yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa siswa yaitu, kurangnya minat siswa terhadap
yaitu, pelajaran matematika, kurangnya konsentrasi siswa
selama proses pembelajaran, rendahnya pemahaman
1) kurangnya minat siswa terhadap pelajaran konsep siswa, serta kurangnya kediplinan siswa.
2) kurangnya konsentrasi siswa selama proses Pendapat lain Nabillah, Tasya; Abadi(, 2020 )Faktor
yang mempengaruhi hasil belajar diantaranya faktor
pembelajaran,
internal yaitu yang berasal dari dalam diri siswa,
3) rendahnya pemahaman konsep siswa, serta seperti kurangnya minat dan motivasi peserta didik
4) kurangnya kediplinan siswa. saat pembelajaran matematika dan faktor eksternal
2. Nabillah, Tasya; Abadi(2020 )Faktor yang yaitu yang berasal dari luar diri siswa, seperti metode
mempengaruhi hasil belajar diantaranya guru yang tidak menarik bagi peserta didik.
Studi mendalam dari hasil wawancara siswa
1) faktor internal yaitu yang berasal dari dalam
teman,dan kepala sekolah bahwa rendahnya hasil
diri siswa, seperti kurangnya minat dan
belajar siswa pada saat dikasi soal perhitungan IPA
motivasi peserta didik saat pembelajaran
Fisika disebabkan karena dalam belajar kurang
matematika
mengerti dengan materi yang disampaikan sama
2) faktor eksternal yaitu yang berasal dari luar diri
gurunya karena saat guru menjelaskan dikelas terlalu
siswa, seperti metode guru yang tidak menarik
cepat sehingga kesulitan dalam memahami materi,
bagi peserta didik
anggapan bahwa belajar IPA fisika itu salah satu
Hasil wawancara Siswa
pelajaran yang sulit karena belajar tentang rumus-
Nama : Azhila
rumus,kurangnya motivasi siswa belajar dalam
Hasil wawancara
perhitungan . siswa tidak menyukai pelajaran yang
Dalam Belajar saya kurang mengerti dengan materi
menyangkut perhitungan seperti IPA Fisika, siswa
yang disampaikan sama gurunya karena saat guru
belum mengerti,dan sulit untuk memahami
menjelaskan dikelas terlalu cepat sehingga saya
pembelajaran ,juga enggan bertanya.ketika guru
kesulitan dalam memahami mater.
bertanya pemahaman siswa,mereka menjawab sudah
Hasil wawancara Guru
mengerti tetapi ketika diberikan tugas banyak siswa
Nama : Supriadi, S.Pd
yang yang tidak bisa mengerjakannya bahkan selalu
Pekerjaan : Guru IPA
mendapatkan nilai rendah, kurangnya tindak lanjut
Instansi : SMPN 1 Segah
terhadap siswa yang hasil belajaranya rendah.
Hasil wawancara
kurangnya minat dan motivasi peserta didik saat
1) Kurangnya minat siswa dalam mengikuti
pelajaran fisika yang menyangkut pembelajaran dalam perhitungan dan guru kurang
perhitungan,hal ini disebabkan karena melibatkan siswa aktif dalam proses pembelajaran
anggapan bahwa belajar IPA fisika itu salah
satu pelajaran yang sulit karena belajar tentang
rumus-rumus
2) Kurangnya Motivasi siswa belajar dalam
perhitungan
Hasil wawancara teman MGMP IPA
Nama : Yanti Damayanti, S.Pd
Pekerjaan : Guru IPA
Instansi : SMPN 2 Teluk Bayur
Hasil wawancara
1) Siswa tidak menyukai pelajaran yang
menyangkut perhitungan seperti IPA Fisika
2) Siswa belum mengerti,dan sulit untuk
memahami pembelajaran ,juga enggan
bertanya.ketika guru bertanya pemahaman
siswa,mereka menjawab sudah mengerti tetapi
ketika diberikan tugas banyak siswa yang yang
tidak bisa mengerjakannya bahkan selalu
mendapatkan nilai rendah
3) Kurangnya tindak lanjut terhadap siswa yang
hasil belajaranya rendah

Hasil wawancara Kepala Sekolah


Nama : Rudi Sunarto, S.Pd,M.Pd
Pekerjaan : Kepala Sekolah
Instansi : SMPN 1 Segah
Hasil wawancara
1) kurangnya minat dan motivasi peserta didik
saat pembelajaran dalam perhitungan
2) peserta didik tidak konsntrasi pada saat guru
menjelaskan
3) Tidak bertanya jika ada materi atau soal yang
kurang dimengerti atau dipahami
4) Guru kurang melibatkan siswa aktif dalam
proses pembelajaran

4 Kurangnya Pengalaman disekolah : Berdasarkan hasil eksplorasi dapat dianalisis


komunikasi antara Kurangnya komunikasi antara guru dan orang tua penyebab masalah Kurangnya komunikasi antara
guru dan orang tua siswa disebabkan karena Kesibukan orang tua dalam guru dan orang tua siswa sesuai pengalaman
siswa bekerja sehingga anak kurang perhatian dan sikap disekolah disebabkan karena Kesibukan orang tua
orang tua cuek,dan tidak perhatian terhadap dalam bekerja sehingga anak kurang perhatian dan
pekembangan anaknya disekolah sikap orang tua cuek,dan tidak perhatian terhadap
Hasil Kajian Literatur pekembangan anaknya disekolah.Hal ini sejalan
1. Kartini(2022) faktor penghambat kerjasama dengan pendapat Kartini(2022) faktor penghambat
orang tua dan guru adalah kerjasama orang tua dan guru adalah kesibukan
1) kesibukan pekerjaan orang tua pekerjaan orang tua, orang tua tidak bisa
2) orang tua tidak bisa berpastisipasi berpastisipasi langsung untuk membahas yang
langsung untuk membahas yang berkaitan dengan perkembangan anak, orang tua
berkaitan dengan perkembangan anak tidak mau tau dengan kondisi belajar anak dirumah
3) orang tua tidak mau tau dengan kondisi maupun disekolah, dan orang tua menganggap bahwa
belajar anak dirumah maupun disekolah prestasi anak tanggung jawab sekolah.Pendapa lain
4) orang tua menganggap bahwa prestasi Pusitaningtyas(2016) peran orang tua dirumah dan
anak tanggung jawab sekolah guru disekolah sangat penting bagi pendidiikan anak .
2. Pusitaningtyas(2016) peran orang tua komunikasi yang baik antara orang tua guru
dirumah dan guru disekolah sangat penting kaharusan agar tercapai kenirgian keduanya.
bagi pendidiikan anak . komunikasi yang baik Studi mendalam dari hasil wawancara teman,
antara orang tua guru kaharusan agar guru BK dan kepala sekolah bahwa Kurangnya
tercapai kenirgian keduanya. komunikasi antara guru dan orang tua siswa
disebabkan karena Orang tua terlalu sibuk bekerja
Hasil wawancara Guru
sehingga terbatasnya komunikasi, orang tua tinggal
Nama : Arini, S.Pd
ditempat yang tidak terjangkau oleh signal, orang tua
Pekerjaan : Guru
sibuk bekerja sehingga ketika dipanggil datang
Instansi : SMPN 1 Segah
kesekolah sering tidak hadir, orang tua kurang
Kurangnya komunikasi antara guru dan orang tua
proaktif untuk proses belajar anaknya dan tingkat
siswa disebabkan karena :
pendidikan orang tua rendah jadi kurang pendidikan
1) Orang tua terlalu sibuk bekerja sehingga
dengan pendidikan
terbatasnya komunikasi
2) Orang tua tinggal ditempat yang tidak
terjangkau oleh signal
Hasil wawancara Guru BK
Nama : Ayu Lasmi Rifaldi, S.Pd
Pekerjaan : Guru BK
Instansi : SMPN 1 Segah
Kurangnya komunikasi antara guru dan orang tua
siswa disebabkan karena orang tua sibuk bekerja
sehingga ketika dipanggil datang kesekolah sering
tidak hadir
Hasil wawancara Kepala Sekolah
Nama : Rudi Sunarto,S.Pd, M.Pd
Pekerjaan : Kepala Sekolah
Instansi : SMPN 1 Segah
Kurangnya komunikasi antara guru dan orang tua
siswa disebabkan karena orang tua kurang proaktif
untuk proses belajar anaknya dan tingkat pendidikan
orang tua rendah jadi kurang pendidikan dengan
pendidikan

5 Guru belum Pengalaman Kerja Berdasarkan hasil eksplorasi dapat dianalisis


mengoptimalkan model Guru belum mengoptimalkan model pembelajaran penyebab masalah guru belum mengoptimalkan
pembelajaran yang yang inovatif sesuai dengan karakteristik materi model pembelajaran yang inovatif sesuai dengan
inovatif sesuai dengan dalam pembelajaran disebabkan karena : karakteristik materi dalam pembelajaran sesuai
karakteristik materi 1) Kurangnya pengembangan pengetahuan guru pengalaman disekolah disebabkan karena
dalam pembelajaran. tentang model-model pembelajaran inovatif kurangnya pengembangan pengetahuan guru tentang
2) Usia guru yang sudah tua yang menyebabkan model-model pembelajaran inovatif, ssia guru yang
belum menerapkan model pembelajaran sudah tua yang menyebabkan belum menerapkan
inovatif model pembelajaran inovatif. Hal ini sejalan dengan
Hasil Kajian Literatur hasil kajian literatur pendapat Sulaiman (2017) Guru
1. Sulaiman(2017) Guru belum mengoptimalkan belum mengoptimalkan model pembelajaran yang
model pembelajaran yang inovatif karena inovatif karena guru kurang memahami langkah-
1) Guru kurang memahami langkah- langkah langkah pembelajaran sesuai sintak yang ada pada
model pembelajaran, guru kurang mampu dalam
pembelajaran sesuai sintak yang ada pada
menstimulus siswa untuk menemukan sendiri
model pembelajaran. masalah yang ada pada materi pembelajaran,
2) Guru kurang mampu dalam menstimulus pengelolaan dan pengawasan kelas guru kurang
siswa untuk menemukan sendiri masalah mampu mengarahkan siswa yang kurang pintar
yang ada pada materi pembelajaran, untuk terlibat aktif dengan bekerjasama dalam
pengelolaan dan pengawasan kelas guru kelompok, terkendala dalam menyediakan alat dan
kurang bahan jika diperlukan dalam melakukan proyek, dan
guru kurang menyiasati waktu yang tersedia.
mampu mengarahkan siswa yang kurang
pengelolaan dan pengawasan kelas yang tidak
pintar untuk terlibat aktif dengan dapat berjalan dengan maksimal dan ketidakaktifan
bekerjasama dalam kelompok, terkendala siswa dalam proses pembelajaran sehingga, proses
dalam menyediakan alat dan bahan jika penerapan model pembelajaran tidak dapat berjalan.
diperlukan dalam melakukan proyek, Pendapat lain, (Nengsih,2018) kesulitan yang dialami
3) guru kurang menyiasati waktu yang tersedia. guru dalam menerapkan pembelajaran inovatif adalah
pengelolaan dan pengawasan kelas yang tidak kekurangan dan keterbatasan sarana dan prasarana,
dalam menggunakan media pembelajaran seperti
dapat berjalan dengan maksimal dan
infokus, guru harus bergantian dengan guru lain,
ketidakaktifan siswa dalam proses sehingga waktu yang tersedia sangat terbatas.
pembelajaran. Sehingga, proses penerapan Studi mendalam dari hasil wawancara teman,dan
model pembelajaran tidak dapat berjalan kepala sekolah bahwa guru belum mengoptimalkan
2. Nengsih (2018) kesulitan yang dialami guru dalam model pembelajaran yang inovatif sesuai dengan
karakteristik materi dalam pembelajaran disebabkan
menerapkan pembelajaran inovatif adalah
karena guru kesulitan dalam menerapkan model
kekurangan dan keterbatasan sarana dan pembelajaran inovatif dengan karakteristik siswa yang
prasarana, dalam menggunakan media berbeda ,guru kurang mampu menguasai
pembelajaran seperti infokus, guru harus teknologi,pengelolaan dan pengawasan kelas,
bergantian dengan guru lain, sehingga waktu yang seringnya menggunakan pembelajaran konvensional,
tersedia sangat terbatas guru menggunakan model pembelajaran yang
Hasil wawancara Guru monoton, siswa tidak aktif dalam pembelajaran
sehingga proses penerapan model pembelajaran tidak
Nama : Supriadi, S.Pd
dapat berjalan secara maksimal, Sarana dan prasaran
Pekerjaan : Guru IPA yang kurang memadai, seringnya menggunakan
Instansi : SMPN 1 Segah pembelajaran konvensional, guru tidak waktu untuk
1) Guru kesulitan dalam menerapkan model membuat pembeljaran inovatif karena dikejar materi.
pembelajaran inovatif dengan karakteristik
siswa yang berbeda
2) Guru kurang mampu menguasai
teknologi,pengelolaan dan pengawasan kelas
3) Seringnya menggunakan pembelajaran
konvensional

Hasil wawancara teman MGMP IPA


Nama : Yanti Damayanti, S.Pd
Pekerjaan : Guru IPA
Instansi : SMPN 2 Teluk Bayur
Hasil wawancara
1) Guru menggunakan model pembelajaran yang
monoton
2) Siswa tidak aktif dalam pembelajaran sehingga
proses penerapan model pembelajaran tidak
dapat berjalan secara maksimal
Hasil wawancara Kepala Sekolah
Nama : Rudi Sunarto, S.Pd,M.Pd
Pekerjaan : Kepala Sekolah
Instansi : SMPN 1 Segah
Hasil wawancara
1) Sarana dan prasaran yang kurang memadai
2) Seringnya menggunakan pembelajaran
konvensional
3) Guru tidak waktu untuk membuat pembeljaran
inovatif karena dikejar materi

6 Peserta didik belum Pengalaman disekolah Berdasarkan hasil eksplorasi dapat dianalisis
terbiasa dengan soal- 1) Siswa hanya terpaku pada soal yang ada penyebab masalah peserta didik belum terbiasa
soal HOTS dibuku dengan soal-soal HOTS sesuai pengalaman disekolah
2) Pertanyaan yang diajukan oleh guru hanya disebabkan karena siswa hanya terpaku pada soal
terbatas oleh teori dan kurang mengembangkan yang ada dibuku, pertanyaan yang diajukan oleh guru
kemampuan berpikir kritis peserta didik hanya terbatas oleh teori dan kurang
3) Guru masih kesulitan dalam mengembangkan mengembangkan kemampuan berpikir kritis peserta
soal HOTS didik, guru masih kesulitan dalam mengembangkan
Sumber Kajian Literatur soal HOTS. Hal ini sejalan dengan hasil kajian
1. Julianto,(2022) Adapun faktor yang dapat literatur pendapat Julianto(2022) Adapun faktor yang
menyebabkan peserta didik mengalami kesulitan dapat menyebabkan peserta didik mengalami
dalam menyelesaikan soal berbasis HOTS karena kesulitan dalam menyelesaikan soal berbasis HOTS
1) peserta didik yang belum  terbiasa dalam karena peserta didik yang belum  terbiasa dalam
menyelesaikan soal berbasis HOTs, menyelesaikan soal berbasis HOTs, peserta didik
2) peserta didik masih memerlukan bantuan orang masih memerlukan bantuan orang lain dalam
lain dalam menyelesaikan soal, menyelesaikan soal, kesulitan dalam memahami
3) kesulitan dalam memahami kalimat atau maksud kalimat atau maksud dari soal, kurang teliti dalam
dari soal, kurang teliti dalam membaca dan membaca dan memahami soal, serta pemahaman
memahami soal, serta pemahaman materi yang materi yang kurang. Pendapat lain Dalman, Rizki
kurang. Pratama(2022) mengatakan bahwa siswa belum
4) dalam menyelesaikan soal HOTs terkadang guru terbiasa menjawab soal-soal HOTS disebabkan karena
perlu memberi stimulus pada peserta didik agar siswa yang tidak memahami materi dan siswa yang
peserta didik dapat menyelesaikan soal HOTs tidak mengerti perintah soal. kurangnya pelatihan
tersebut. tentang HOTS yang diberikan kepada guru.
5) Dalman, Rizki Pratama,(2022) mengatakan bahwa Studi mendalam dari hasil wawancara teman
siswa belum terbiasa menjawab soal-soal HOTS dan guru MGMP bahwa peserta didik belum terbiasa
dengan soal-soal HOTS disebabkan karena Siswa
disebabkan
beranggapan bahwa soal HOTS itu sulit untuk
1) siswa yang tidak memahami materi dan siswa dijawab, guru jarang melatih siswa dengan
yang tidak mengerti perintah soal. mengerjakan soal-soal HOTS, siswa tidak terbiasa
2) kurangnya pelatihan tentang HOTS yang memecahkan masalah, enggan bertanya jika ada soal
diberikan kepada guru. yang kurang dipahami, guru belum memahami
Hasil wawancara Guru sepenuhnya tentang pembelajaran HOTS
Nama : Ridwan Rakhman, S.Pd
Pekerjaan : Guru
Instansi : SMPN 1 Segah
Hasil wawancara
1) Siswa beranggapan bahwa soal HOTS itu sulit
untuk dijawab
2) Guru jarang melatih siswa dengan mengerjakan
soal-soal HOTS

Hasil wawancara teman MGMP IPA


Nama : Yanti Damayanti, S.Pd
Pekerjaan : Guru IPA
Instansi : SMPN 2 Teluk Bayur
Hasil wawancara
1) Siswa tidak terbiasa memecahkan masalah
2) Enggan bertanya jika ada soal yang kurang
dipahami
3) Guru belum memahami sepenuhnya tentang
pembelajaran HOTS
7 Guru masih belum Pengalaman disekolah Berdasarkan hasil eksplorasi dapat dianalisis
mengoptimalkan 1) Kurang pengetahuan guru tentang TIK penyebab masalah guru masih belum
pemanfaatan teknologi 2) Kurangnya keterampilan guru dalam mengatur mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi
informasi (TIK) dalam waktu membuat media pembelajaran (TIK) dalam pembelajaran sesuai pengalaman
pembelajaran 3) Siswa masih ada belum paham cara disekolah disebabkan karena kurang pengetahuan
penggunaan teknologi jika diberikan soal dan kemampuaan menggunakan TIK dalam
melalui Aplikasi di HP pembelajaran, kurangnya keterampilan guru dalam
Hasil Kajian Literatur mengatur waktu membuat media pembelajaran, siswa
1. Sahelatua (2018). Guru masih belum masih ada belum paham cara penggunaan teknologi
jika diberikan soal melalui Aplikasi di HP. Hal ini
mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi
sejalan dengan hasil kajian literatur , pendapat dari
disebakan karena Sahelatua (2018)Guru masih belum mengoptimalkan
1) kurangnya pengetahuan guru tentang media IT. pemanfaatan teknologi informasi (TIK) dalam
2) Arus listrik dan wifi di sekolah tidak normal. pembelajaran disebakan karena pertama, kurangnya
pengetahuan guru tentang media IT. Kedua,Arus
3) tidak adanya kewajiban dari pihak sekolah agar listrik dan wifi di sekolah tidak normal. Ketiga, tidak
guru mengajar menggunakan IT adanya kewajiban dari pihak sekolah agar guru
2. Lestari (2018) Kendala pemanfaatan TIK oleh guru mengajar menggunakan IT. Pendapat lain
adalah tidak adanya akses, tidak adaanya sarana Lestari(2018) Kendala pemanfaatan TIK oleh guru
adalah tidak adanya akses, tidak adaanya sarana TIK,
TIK, pembelajaran tidak mengintegrasikan TIK,
pembelajaran tidak mengintegrasikan TIK, guru tidak
guru tidak memiliki pengetahuan tentang TIK, dan memiliki pengetahuan tentang TIK, dan tidak adanya
tidak adanya kemauan guru untuk memanfaatkan kemauan guru untuk memanfaatkan TIK.
TIK. Studi mendalam dari beberapa Hasil wawancara
Hasil wawancara Guru Guru masih belum mengoptimalkan pemanfaatan
Nama : Ridwan Rakhman, S.Pd teknologi informasi (TIK) dalam pembelajaran
Pekerjaan : Guru disebakan karena kemauan guru yang masih kurang
Instansi : SMPN 1 Segah dalam memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran,
Hasil wawancara guru lebih menggunakan metode konvensional saat
1) kemauan guru yang masih kurang dalam mengajar karena guru merasa akan menghabiskan
memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran banyak waktu jika mempersiapkan media belajar
2) guru lebih menggunakan metode konvensional terlebih dahulu dengan menggunakan IT, guru belum
saat mengajar karena guru merasa akan tau cara menggunakan media atau aplikasi dalam
menghabiskan banyak waktu jika pembelajaran, arus listrik dan wifi disekolah tidak
mempersiapkan media belajar terlebih dahulu normal, keterampilan guru dalam menguasai
dengan menggunakan IT teknologi masih kurang, kurangnya motivasi guru
Hasil wawancara teman MGMP IPA dalam memanfaatkan sarana dan prasaran yang ada,
Nama : Yanti Damayanti, S.Pd kurangnya waktu guru dalam pembuatan media ajar
Pekerjaan : Guru IPA teknologi yang menarik dan interaktif, minimnya
Instansi : SMPN 2 Teluk Bayur partisipasi guru dalam mengikuti pelatihan dan
Hasil wawancara wokshop
1) Guru belum tau cara menggunakan media atau
aplikasi dalam pembelajaran
2) Arus listrik dan wifi disekolah tidak normal
Hasil wawancara Kepala Sekolah
Nama : Rudi Sunarto, S.Pd,M.Pd
Pekerjaan : Kepala Sekolah
Instansi : SMPN 1 Segah
Hasil wawancara
1) Keterampilan guru dalam menguasai teknologi
masih kurang
2) Kurangnya motivasi guru dalam memanfaatkan
sarana dan prasaran yang ada
3) Kurangnya waktu guru dalam pembuatan
media ajar teknologi yang menarik dan
interaktif
4) Minimnya partisipasi guru dalam mengikuti
pelatihan dan wokshop

Anda mungkin juga menyukai