Anda di halaman 1dari 7

LK. 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah


Nama : Risman Novian
No UKG :
Instansi : SMAN 1 CIGOMBONG
Kelas : 001- Teknik Komputer dan Informatika

Masalah yang telah


No. Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi
1 Peserta didik masih memiliki 1. (Sawawa, et. al., 2018) Kemauan memegang peran
semangat belajar yang penting dalam belajar. Adanya kemauan belajar dapat
rendah mendorong belajar, sebaliknya tidak ada kemauan dapat
memperlemah belajar siswa
2. (Aisyah, et. al., 2017) Upaya guru dalam membelajarkan
siswa yang tidak tepat akan menyebabkan siswa menjadi
malas untuk belajar dan motivasi belajar menjadi
rendah. Metode pembelajaran yang digunakan dalam
menyampaikan materi di kelas harus dapat menarik
perhatian siswa dan mudah untuk diterima siswa. Untuk
itu guru harus mampu memahami kondisi siswa dan
mampu mengondisikan siswa untuk belajar dengan baik.
Untuk memperoleh hasil belajar siswa dengan baik,
maka guru harus mampu mengelola pengajaran dengan
sebaik mungkin, agar siswa dapat dengan mudah
mengerti dengan bahan pelajaran yang disajikan
2 Rendahnya minat baca Kajian literatur:
peserta didik dan rendahnya 1. (Janan Witanto: 2018) Situasi pembelajaran yang
peserta didik dalam kurang memotivasi siswa untuk mempelajari buku-buku
tertentu di luar buku-buku paket. Pembelajaran di kelas
mengolah informasi
lebih sering masih berpusat pada guru atau sekedar
kegiatan transfer ilmu dimana siswa hanya dijejali oleh
informasi/pengetahuan dari guru dan jarang diajak
berdiskusi atau diberi permasalahan tentang materi
yang dibahas untuk diselesaikan bersama sehingga siswa
tidak termotivasi untuk mencari informasi dari sumber
yang lain dan tidak terlatih untuk menambah
pengetahuan melalui membaca.
2. (Sukaesih: 2013) Literasi informasi berhubungan dengan
kemampuan dalam menggunakan teknologi informasi
akan tetapi dengan kompetensi dan cakupan yang
berbeda
3. (Mukti: 2017) Mengatakan berbagai kegiatan literasi,
yaitu morning motivation, pojok baca, dan pengadaan
perpustakaan sebagai sumber literasi.
3 Kemampuan berhitung Kajian literatur:
peserta didik masih rendah 1. (Roebyanto: 2017) Pemecahan masalah matematika
adalah suatu proses dimana sesorang dihadapkan pada
konsep, keterampilan, dan proses matematika untuk
memecahkan masalah matematika (Roebyanto, 2017)
2. (Anisa: 2014) Pencapaian kemampuan pemecahan
matematis membutuhkan komunikasi matematika yang
baik, adanya interaksi yang seimbang antara siswa
dengan siswa, atau pun siswa dengan guru (Anisa, 2014).
3. (Latifah & Luritawaty: 2020) bahwa permasalahan
dalam kehidupan keseharian idealnya menjadi awal
pembelajaran matematika
4. Yuli dkk (2018) mengatakan kemampuan dasar
matematika siswa rendah karena pembelajaran yang di
berikan masalah berbasis teacher center
4 Kemampuan peserta didik Kajian literatur:
berfikir kritis masih rendah 1. (Tia Ristiasari dkk: 2012) Rendahnya peserta didik
berpikir kritis disebabkan karena pembelajaran yang
diterapkan guru masih lebih dominan kepada aspek
pengetahuan dan pemahaman konsep, belum menuntut
siswa untuk aktif dan melatih siswa dalam berpikir serta
menemukan sendiri konsep yang ada, siswa cenderung
lebih sering menghafal konsep tanpa mengetahui
bagaimana proses untuk menemukan konsep sehingga
mengakibatkan kurangnya kemampuan siswa dalam
berpikir
2. (Try ayu patmawati: 2018) Berpikir kritis dan
kepercayaan diri merupakan hal yang penting, namun
tidak semua mampu melakukan hal tersebut, hal
tersebut disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya
pada tingkat kenyamanan siswa dan agar instruktur
dapat mengembangkan hal tersebut maka instruktur
harus membantu siswa mendapatkan kenyamanan dan
kepercayaan diri dalam melakukan kegiatan untuk
mengembangkan keterampilan. Oleh karena itu,
lingkungan belajar dapat mempengaruhi
pengembangan kemampuan berpikir kritis dan harus
dieksplorasi lebih lanjut. Kemudian didapatkan bahwa
metode ujian atau metode penilaian mempengaruhi
pengembangan keterampilan berpikir kritis mereka.
Selain itu, siswa mengalami kelemahan di beberapa
aspek salah satunya dalam berpikir kritis. Sehingga,
penelitian tersebut menyarankan untuk mengetahui
lebih jauh tentang metode pembelajaran yang tepat
untuk mempersiapkan siswa. Selain itu, pada
pengalaman belajar sangat penting dalam proses
pembelajaran dengan pengalaman belajar siswa akan
memperoleh keterampilan berpikir kritis
3. (Rahadiani Pratami: 2022) penyebab permasalahan
dalam peserta didik dalam berpikir kritis , diantaranya
kurangnya motivasi diri, Efektivitas belajar, dan perilaku
prososial
5 Kurangnya komunikasi yang Kajian literatur:
intens antara guru dan wali 1. Ki Hajar Dewantara menyebutkan bahwa, ada tiga
murid terkait masalah pusat pendidikan; rumah tangga (keluarga), sekolah dan
masyarakat. Ketiganya saling terkait antara satu dengan
pembelajaran
lainnya dan saling melengkapi.
2. (Wahidy, 2013) Achmad Wahidy tentang peran orang
tua dan guru menumbuhkan motivasi belajar siswa yang
mengatakan bahwa selaku orang tua yang bijaksana
harus mampu memberikan perhatian kepada anak,
memberikan pengawasan yang baik, serta berusaha
menumbuhkan motivasi anak dalam belajar di rumah.
Sedangkan di sekolah tugas seorang guru juga harus
memberikan pengajaran yang terbaik serta terus
berkomunikasi dengan orang tua baik secara langsung
maupun komunikasi melalui telfon.

6 Guru belum mengoptimalkan Kajian literatur:


pembelajaran yang inovative 1. (Zainul, 2016) Dalam menentukan ketepatan media
sesuai karakteristik peserta yang akan dipersiapkan dan digunakan melalui proses
didik pengambilan keputusan adalah berhubungan dengan
kemampuan yang dimiliki oleh media termasuk
kelebihan dari karakteristik media yang bersangkutan
dihubungkan dengan berbagai komponen pembelajara
2. Menurut Prasetya, dkk (2013) Game based learning
merupakan bentuk pembelajaran berpusat pada
pebelajar yang menggunakan game elektronik atau
digital untuk tujuan pembelajaran
3. (Darojat , 2016) Banyak hal tidak kongkrit atau imajinatif
yang sulit dipikirkan pembelajar dapat di presentasikan
melalui simulasi multimedia pembelajaran interaktif. Hal
ini tentu saja akan lebih menyederhanakan jalan pikiran
pebelajar dalam memahaminya (Darojat , 2016)
7 Kemampuan peserta didik Kajian literatur:
dalam menerapkan materi 1. (M, Hosnan. 2014) ada tujuh karakterisik pembelajaran
pada kasus yang berbeda HOTS meliputi: 1) Aktivitas kegiatan belajar mengajar
berpusat pada peserta didik (Student Centered). 2)
masih rendah
Pembelajaran mengacu pada ranah kreativitas peserta
didik. 3) Pembelajaran bersifat menarik, bermakna dan
menyenangkan. 4) Pembelajaran di desain
mengembangkan berbagai kemampuan atau
keterampilan yang berisi nilai dan makna. 5) Learning by
doing (belajar sambil melakukan). Peserta didik dituntut
aktif berbuat. 6) Berorientasi pada penggalian informasi,
penemuan pengetahuan dan penciptaan karya atau
fakta. 7) Pembelajaran menggunakan pendekatan
kontektual, yaitu mengajak siswa belajar melalui kondisi
yang nyata sesuai konteks sebenarnya. Persiapan fisik
dan mental juga harus dipersiapkan.
2. Ni Nyoman Ely Triyuni, Ni Nyoman Kusmariyatni, I
Gede Margunayasa, 2019) Pembelajaran peserta didik
yang berorientasi pada masalah menumbuhkan berfikir
kritis terhadap penyelesaian masalah tersebut
8 Peserta didik belum mampu Kajian literatur:
mengerjakan soal berbasis 1. Depdikbud (2017:2) Kecakapan yang dibutuhkan di
HOTS Abad 21 juga merupakan keterampilan berpikir lebih
tinggi Higher Order Thinking Skills (HOTS) yang sangat
diperlukan dalam mempersiapkan peserta didik dalam
menghadapi tantangan global. Kecakapan yang
dibutuhkan antara lain: 1). Kecakapan berpikir kritis dan
pemecahan masalah (Critical Thinking and Problem
Solving Skill) 2). Kecakapan berkomunikasi
(Comminication Skills) 3). Kreatifitas inovasi (Creativity
and Innovation) 4). Kolaborasi (Collaboration)
2. (Tjahyanti, Adiarta, & Gitakarma, 2019) Keterampilan
berpikir kritis memampukan peserta didik untuk
menggunakan sistem berpikir yang kompleks dalam
berinteraksi, membuat keputusan yang tepat, serta
mampu mengatasi sejumlah masalah dalam proses
pembelajaran
3. (Menggo, 2020) Berpikir kritis dan mengatasi masalah
merupakan salah satu keterampilan yang harus dikuasai
oleh peserta didik pada pendidikan abad ke-21. Pendidik
mengerahkan empat kompetensi yang ada pada dirinya
untuk mendesain kegiatan-kegiatan pembelajaran yang
menantang peserta didik untuk mampu berpikir kritis,
sistematis, terutama dalam konteks pemecahan
masalah, berkomunikasi, dan berkolaborasi dengan
teman sebaya dan berbagai pihak, sehingga mereka
mampu menghadapi persaingan global yang makin
kompleks
4. (Ahmad, 2019) Higher Order Thinking Skill (HOTS)
adalah kemampuan berpikir tingkat tinggi yang berada
pada tingkat kemampuan berpikir analisis, evaluatif, dan
menciptakan (C4-C6 dalam taksonomi Bloom)
9 Penggunaan alat Persentasi Kajian literatur:
yang digunakan kurang 1. (Sajidan, 2018) guru mampu memberikan contoh
sebagai warga digital yang bertanggung jawab.
interaktif pada proses Keempat, guru mempunyai kewajiban secara
pembelajaran berkesinambungan dalam mengembangkan
kemampuan profesionalnya.
2. Wartomo (2016:266), kompetensi guru harus
diorientasikan terhadap perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi dan masyarakat digital
dewasa ini

Anda mungkin juga menyukai