KEGIATAN BELAJAR 2
1. Pengertian Karakteristik Peserta Didik
Karakteristik peserta didik dimaksudkan untuk
mengenali ciri-ciri dari setiap pesrta didik yang nantinya
akan menghasilkan berbagai data terkait dan informasi
penting yang nantinya dijadikan pijakan dalam
menentukan berbagai metode yang optimal guna
mencapai keberhasilan kegiatan pembelajaran.
2. Ragam Karakteristik Peserta Didik
Peserta didik dalam suatu kelas atau sekolah memiliki
karakteristik yang berbeda-beda. Karakteristik peserta
didik banyak ragamnya yaitu: etnik, kultural, status
sosial, minat, perkembangan kognitif, kemampuan
awal, gaya belajar, motivasi, perkembangan emosi,
perkembangan sosial dan perkembangan moral dan
spritual, dan perkembangan motorik.
KEGIATAN BELAJAR 3
1. Teori Belajar Behavioristik dan Implikasinya dalam
Pembelajaran
a. Perubahan perilaku manusia yang disebabkan
karena pengaruh lingkungan.
b. Perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya
interaksi antar stimulus dan respon.
c. Tingkah laku manusia dikendalikan oleh ganjaran
dan penguatan dari lingkungan.
d. Apa saja yang diberikan guru merupakan stimulus
dan apa saja yang diberikan peserta didik
merupakan respon.
Implikasi teori behavioristik dalam kegiatan
pembelajaran tergantung dari beberapa hal seperti;
tujuan pembelajaran, sifat materi pelajaran,
karakteristik peserta didik, media dan fasilitas
pembelajaran yang tersedia. Pembelajaran yang
dirancang dan dilaksanakan berpijak pada teori
behavioristik memandang bahwa pengetahuan adalah
obyektif, pasti, tetap, tidak berubah.
2. Teori Belajar Kognitif dan Implikasinya dalam
Pembelajaran
Teori kognitif menekankan bahwa bagian-bagian dari
suatu situasi saling berhubungan dengan seluruh
konteks situasi tersebut. Memisah-misahkan atau
membagi-bagi situasi/materi pelajaran menjadi
komponen-komponen yang kecil-kecil dan
mempelajarinya secara terpisah-pisah, akan kehilangan
makna. Teori ini berpandangan bahwa belajar
merupakan suatu proses internal yang mencakup
ingatan, retensi, pengolahan informasi, emosi, dan
aspek-aspek kejiwaan lainnya.
Implementasi teori belajar kognitif dalam pembelajaran,
adalah sebagai berikut :
a. Peserta didik bukan sebagai orang dewasa yang
mudah dalam proses berpikir.
b. Anak usia prasekolah dasar akan dapat belajar
dengan baik, terutama jika menggunakan benda-
benda kongkrit.
c. Keterlibatan peserta didik secara aktif dalam belajar
sangat amat penting.
d. Menarik minat dan meningkatkan retensi belajar.
e. Pemahaman dan retensi akan meningkat.
f. Belajar memahami akan lebih bermakna
dibandingkan dengan belajar menghapal.
g. Adanya perbedaan individual pada diri peserta didik
perlu diperhatikan.
3. Teori Belajar Konstruktivistik dan Implikasinya
dalam Pembelajaran
Implementasi teori konstruktivistik dalam pembelajaran
adalah sebagai berikut:
a. Kurikulum disajikan mulai dari keseluruhan
menuju kebagian-bagian dan lebih mendekatkan
kepada konsep-konsep luas.
b. Pembelajaran lebih menghargai pada pemunculan
pertanyaan dan ide-ide peserta didik.
c. Kegiatan kurikuler lebih banyak.
d. Peserta didik dipandang sebagai pemikir-pemikir
yang dapat memunculkan teori tentang dirinya.
e. Pengukuran proses dan hasil belajar peserta didik
terjalin di dalam kesatuan kegiatan pembelajaran.
f. Peserta didik banyak belajar melalui grup.
g. Memandangan pengetahuan adalah non objektif,
bersifat temporer dan selalu berubah, tidak
menentu.
h. Belajar adalah penyusunan penetahuan, sedangkan
mengajar adalah menata lingkungan agar peserta
didik termotivasi dalam menggali makna.
4. Teori Belajar Humanistik dan Implikasinya dalam
Pembelajaran
Pengertian belajar menurut Teori Humanistik adalah
untuk memanuasiakan manusia, proses belajar telah
berhasil jika siswa telah memahami lingkungan dan
dirinya sendiri.
Implementasi Teori Humanistik dalam proses
pembelajaran yaitu :
a. Pengalaman dan keterlibatan siswa secara aktif.
b. Semua komponen pendidikan termasuk tujuan
pendidikan diarahkan pada terbentuknya manusia
yang ideal.
c. Guru diharapkan tidak hanya melakukan kajian
bagaimana mengajar yang baik, tapi bagaimana
siswa belajar dengan baik.
d. Fasilator peserta didik dalam memberikan motivasi
dan kesadaran pentingnya pendidikan dalam
kehidupan.
e. Membangun hubungan baik yang antara pendidik
dan peserta didik.
KEGIATAN BELAJAR 4
1. Konsep Dasar Kurikulum
Kurikulum bukan hanya persoalan buku ajar atau mata
pelajaran saja, akan tetapi banyak persoalan lainnya
yang terkait dengan hal tersebut. Kurikulum
berhubungan erat dengan usaha mengembangkan
peserta didik sesuai dengan tujuan yang hendak
dicapai.
2. Pembaharuan Kurikulum di Indonesia
Sebagai salah satu komponen penting dalam sistem
pendidikan, kurikulum tidak hanya dirumuskan
sebagai tujuan yang hendak dicapai sehingga
memperjelas arah pendidikan, akan tetapi juga
memberikan pemahaman tentang pengalaman belajar
yang harus dimiliki oleh peserta didik. Perkembangan
kurikulum yang terjadi di Indonesia setelah merdeka
pada tahun 1945, setidaknya telah mengalami sepuluh
kali perubahan kurikulum. Dari kesepuluh kurikulum
tersebut jika dilihat dari jenisnya terbagi menjadi 3
yaitu:
a. Kurikulum sebagai rencana pelajaran (kurikulum
1947 – 1968)
b. Kurikulum berbasis pada pencapaian tujuan
(kurikulum 1975 – 1994)
c. Kurikulum berbasis kompetensi (kurikulum 2004 –
2013)
3. Peran, Fungsi dan Kompenen Kurikulum
Sebagai salah satu komponen penting dalam sistem
pendidikan, paling tidak kurikulum memiliki tiga peran
(Wina Sanjaya;2008) yaitu peran konservatif, peran
kreatif, dan peran kritis evaluatif.
Dilihat dari cakupan dan tujuannya menurut Meneil
(2006) isi kurikulum memiliki empat fungsi, yaitu fungsi
pendidikan umum, suplementasi, eksplorasi, dan
keahlian.
Komponen-komponen kurikulum diistilahkan sebagai
anatomi kurikulum yang terdiri dari komponen tujuan,
isi, aktivitas belajar, dan evaluasi.
2 Daftar materi 1. Landasan filosofi dalam pendidikan
yang sulit 2. Teori Behavioristik
dipahami di 3. Perkembangan moral dan spiritual
modul ini
3 Daftar materi 1. Konsep dasar rasional ilmu pendidikan
yang sering 2. Tahap-tahap perkembangan moral dan spiritual
mengalami
miskonsepsi