Masalah yang
No. telah Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi
1 Guru belum KAJIAN LITERASI
maksimal dalam
menerapkan 1. Wahyu, K. (2019) berpendapat bahwa terdapat beberapa permasalahan guru dalam
model mengembangkan pembelajaran inovatif antara lain:
pembelajaran 1) Ketersediaan sarana dan prasarana.
inovatif di kelas. 2) Kemampuan peserta didik dan daya serap peserta didik yang tidak sama.
3) Minimnya kemampuan personal guru dalam mengembangkan alat
peraga.
4) Kompetensi guru belum maksimal.
3. Guru merasa sulit menerapkan model pembelajaran inovatif disebabkan belum mendapatkan
pelatihan secara intensif serta kurangnya pemahaman terhadap sintaks model pembelajaran
tersebut. (Mislinawati & Nurmasyitah, 2018)
2. Annisa, D. S., Fadilla, J. H., Ikram, M., & Hardianto, R. (2020) menyatakan bahwa media
pembelajaran sangat berpengaruh terhadap semangat belajar peserta didik di kelas. Penyebab
siswa tidak semangat karena media yang digunakan guru belum menarik perhatian siswa.
3. Peran orang tua sangat dibutuhkan dalam meningkatkan semangat belajar anak. Siswa yang
mendapatkan perhatian cukup dari orang tua memiliki semangat belajar yang tinggi, dan
siswa yang kurang mendapatkan perhatian cenderung kurang bersemangat. (Khoiriah &
Haryono, 2021)
2. Tampubalon, A. (2021) menyatakan bahwa kesulitan belajar konsep IPA disebabkan dua
faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Pada faktor internal kurangnya minat siswa dalam
belajar materi, tidak ada keinginan siswa dalam bertanya kepada guru, dan tidak ada
kedisiplinan siswa dalam mengumpulkan tugas yang diberikan oleh guru, sebaliknya faktor
eksternal yaitu kurang maksimalnya guru dalam mengajarkan materi kepada siswa dan
kurangnya peran orang tua terhadap proses belajar anak.
3. Kesulitan terjadi karena guru menjelaskan materi kepada siswa kurang bervariasi sehingga
menyebabkan mereka sulit dalam memahami materi yang diajarkan oleh guru serta guru lebih
cenderung suka memaparkan materi tanpa melakukan prakteknya. Selain itu bahan ajar dan
tingkat pemahaman siswa juga sangat berpengaruh terhadap pemahaman konsep. (Dwilestari
& Desstya, 2022)
2. Mengutip pendapat Luchiyanti, A., & Rezania, V. (2022:11-19) yang mengatakan bahwa
siswa yang tidak minat dalam membaca karena kurangnya pembiasaan membaca dan
terpengaruh dengan kemajuan teknologi. Penyebab utama rendahnya minat baca juga dari
lingkungan keluarha dan lingkungan sekolah yang kurang mendukung aktivitas membaca.
4. Janan Witanto, (2018) berpendapat bahwa ada beberapa faktor yang menjadi penyebab
kondisi rendahnya kemampuan membaca masyarakat diantaranya:
1) Permasalahan di dalam Lingkungan Sekolah.
a) Terbatasnya sarana dan prasarana
b) Guru tidak memberikan contoh kebiasaan membaca ke siswa
2. Faktor yang menyebabkan kesulitan belajar matematika berasal dari faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal yang berasal dari siswa meliputi IQ atau intelegensi, sikap siswa
dalam belajar matematika, motivasi belajar siswa yang masih rendah, kesehatan tubuh yang
tidak optimal, dan kemampuan pengindraan siswa yang kurang. Sedangkan faktor eksternal
yang berasal dari luar siswa antara lain kurangnya variasi mengajar guru, penggunaan media
pembelajaran yang belum maksimal, sarana prasarana di sekolah, serta lingkungan keluarga.
(Utari, D. R., Wardana, M. Y. S., & Damayani, A. T: 2019)
3. Nilasari, A. P., Malawi, I., & Lestari, S. (2022) mengungkapan bahwa kesulitan belajar
matematika menyelesaikan soal cerita yang terjadi di kelas IV meliputi kesulitan memahami
konsep, kesulitan berhitung, kesulitan dalam memecahkan masalah. Faktor yang
menyebabkan kesulitan belajar matematika berasal dari faktor internal dan faktor eksternal.
a) Faktor internal ini berasal dari diri siswa, seperti sikap siswa dalam
belajar, motivasi belajar, konsentrasi belajar.
b) Faktor eksternal ini disebabkan oleh faktor dari luar diri siswa,
meliputi variasi guru dalam mengajar, penggunaan media
pembelajaran, sarana prasarana sekolah, dan lingkungan sekolah dan
keluarga.
6 Guru belum KAJIAN LITERASI
melaksanakan
pembelajaran 1. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Agusta, A. R., & Sa’dijah, C. (2021)
berbasis HOTS. pengetahuan guru terhadap konsep ketrampilan berfikir tingkat tinggi masih kurang
dikarenakan:
a) Belum mendapatkan informasi tentang konsep dan pengembangan
ketrampilan berfikir kritis.
b) Tingkat pendidikan
c) Tidak memiliki inisiatif untuk mengembankan pengetahuan.
2. Guru masih mengalami kendala dalam mengoperasikan ICT sebagai media pembelajaran
diantaranya yaitu kurangnya pengetahuan guru tentang ICT, kurangnya fasilitas ICT yang
tersedia di sekolah, arus listrik di sekolah tidak normal, internet tidak dapat menjangkau ke
seluruh kelas, serta tidak adanya kewajiban dari pihak sekolah agar guru yang mengajar harus
menggunakan ICT. (Candra, F.A dan Sinaga, F.J :2021).
3. Sitorus et al., (2020: 51-52) berpendapat bahwa faktor penghambat komunikasi dan
kerjasama antara guru dan orangtua yaitu kurangnya kesadaran akan tanggungjawab guru,
kurangnya kurangnya kesadaran akan tanggungjawab orang tua, guuru dan orang tua tidak
memiliki waktu untuk berkomunikasi, guru dan orang tua tidak mendapatkan media online
yang nyaman untuk berkomunikasi, hubungan guru dan orang tua siswa tidak harmonis.