Nama Mahasiswa: NOER SAIDAH, S.Pd Asal Institusi: SDN KEDUNGDORO V/310 Petunjuk: Pada langkah ini, Anda akan melakukan eksplorasi penyebab- penyebab masalah yang telah diidentifikasi sebelumnya. Gunakan petunjuk berikut untuk membantu Anda dalam eksplorasi penyebab masalah: 1. Kajian Literatur Lakukan pencarian literatur terkait masalah yang diidentifikasi. Baca artikel, jurnal, buku, atau sumber informasi lain yang relevan dengan topik masalah. Identifikasi faktor-faktor yang dikaitkan dengan masalah tersebut berdasarkan temuan dalam literatur. 2. Wawancara dengan Guru/Kepala Sekolah/Pengawas Sekolah/Rekan Sejawat di Sekolah: Ajukan pertanyaan kepada guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, atau rekan sejawat yang memiliki pengalaman terkait masalah yang diidentifikasi. Tanyakan pengalaman, pandangan, dan pemikiran mereka mengenai penyebab masalah tersebut. Catat informasi yang diperoleh dari wawancara sebagai referensi untuk menganalisis penyebab masalah. 3. Wawancara dengan Pakar dan Pihak Terkait Lainnya: Carilah pakar atau pihak terkait lainnya yang memiliki keahlian atau pengalaman dalam masalah yang diidentifikasi. Lakukan wawancara dengan pakar tersebut untuk mendapatkan wawasan dan pemahaman lebih mendalam tentang penyebab masalah. Tanyakan saran atau rekomendasi mereka mengenai langkah- langkah yang dapat diambil untuk mengatasi masalah tersebut. Mintalah masukan, arahan, dan saran dari mereka untuk membantu Anda menganalisis penyebab masalah secara lebih mendalam. Setelah Anda mengumpulkan informasi dari langkah-langkah di atas, Anda dapat menggunakan data yang terkumpul sebagai dasar untuk menganalisis dan mengidentifikasi penyebab masalah yang lebih spesifik. Selanjutnya, langkah selanjutnya adalah merencanakan strategi dan tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Tabel Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah No Masalah yang Hasil eksplorasi penyebab Analisis eksplorasi telah masalah penyebab masalah diidentifikasi 1 Numerasi Mengutip dari literatur : Setelah dilakukan analisis Kemampuan terhadap hasil eksplorasi numerasi peserta Trisna Fatmawati (2021) penyebab masalah didik kelas 3 Faktor penyebab rendahnya berdasarkan kajian literatur rendah motivasi belajar siswa dalam proses dan wawancara, dapat pembelajaran matematika Pertama diketahui bahwa penyebab kemampuan siswa, Kemampuan numerasi keinginan seorang anak perlu peserta didik rendah adalah : dibarengi dengan kemampuan 1. Guru belum untuk memberikan bimbingan mencapainya, karna kemampuan tambahan di luar jam pada akan memperkuat motivasi anak siswa untuk 2. Siswa tidak menyukai melaksanakan tugas-tugas pelajaran menghitung perkembangannya; Kedua kondisi 3. Siswa belum bias lingkungan memahami penjelasan guru siswa, siswa dapat terpengaruh oleh 4. Siswa kurang aktif, lingkungan sekitar, oleh karena itu Pembelajaran mengacu pada kondisi lingkungan sekolah yang guru menerangkan sehat, kerukunan, dan ketertiban pergaulan perlu di pertinggi mutunya agar semangat dan motivasi belajar siswa mudah diperkuat.; Ketiga guru sebagai pembina siswa dalam belajar, Sebagai pendidik, guru memutuskan perhatian pada keperibadian siswa, khususnya berkenaan dengan kebangkitan belajar.
Afifah, H. N., & Fitrianawati, M.
(2021). Pengembangan Media Panlintarmatika (Papan Perkalian Pintar Matematika) Materi Perkalian Untuk Siswa Sekolah Dasar. WASIS: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Vol. 2. No. 1. Hlm: 41-47. https://jurnal.umk.ac.id/index.ph p/wasis/article/view/5785/0
Armin, R., & Purwati, W. H. (2021).
Pengaruh Penggunaan Media Papan Cerdas PerkalianTerhadap Hasil Belajar Matematika Materi Perkalian Siswa Kelas II Di SD Negeri 75 Buton. Jurnal Akademik Pendidikan Matematika, Vol. 7. No. 1. Hlm: 81-86. https://ejournal.lppmunidayan.ac.i d/index.php/matematika/article/vi ew/394
Hasil Wawancara : Pak Supriadi (Teman Sejawat) 1. Tidak suka belajar matematika 2. Pelajaran matematika sulit di pelajari
Bu Yayuk (Guru Senior)
1. Matematika masih menjadi pelajaran yang ditakuti anak 2. Orang tua tidak bisa mendampingi belajar matematika karena batas kemampuannya
Pak Haryanto (Kepala Sekolah)
1. Model pembelajaran yang digunakan membosankan dan kurang menarik 2. Kurangnya Alat Peraga Edukasi buatan guru sesuai karakter peserta didik sehingga mudah memahami konsep pelajarannya