Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Lokasi SMK Negeri 8 Garut
Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan Tujuan yang ingin dicapai Peningkatan partisipasi aktif peserta didik melalui pembelajaran berbasis masalah serta optimalisasi pemanfaatan media yang sesuai dengan materi dan karakteristik peserta didik. Penulis Nurlaela Yulianti, S.Pd. Tanggal 30 Agustus - 01 September 2022 dan 12 – 13 September 2022 Situasi: Masalah kurangnya partisipasi aktif peserta didik Kondisi yang menjadi latar dalam pembelajaran muncul ketika penulis merasa bahwa belakang masalah, mengapa dalam pembelajaran di kelas terlihat ada peserta didik yang praktik ini penting untuk bermalas-malasan ketika belajar matematika, beberapa dibagikan, apa yang menjadi peserta didik lebih senang duduk mendengarkan ketika peran dan tanggung jawab anda pembelajaran dan pasif ketika diskusi, kemudian beberapa dalam praktik ini. peserta didik memilih untuk hanya menyalin pekerjaan teman jika ada hal yang tidak dimengerti, tanpa mencoba menanyakan kepada guru atau berdiskusi dengan temannya. Masalah tentang belum optimalnya pemanfaatan media yang sesuai dengan materi dan karakteristik peserta didik muncul ketika penulis merasa peserta didik kesulitan dalam memahami materi, sehingga perlu adanya suatu media yang dapat membantu peserta didik dalam memahami materi tersebut. Praktik ini penting untuk dibagikan karena secara umum pembelajaran di sekolah masih berpusat pada guru dan jarang menggunakan media dalam prosesnya, sehingga banyak yang mengalami masalah serupa yaitu peserta didik kurang berpartisipasi aktif selama pembelajaran di kelas dan kurang optimalnya penggunaan media dalam pembelajaran yang sesuai dengan materi dan karakteristik peserta didik, sehingga nantinya diharapkan aksi yang diterapkan untuk mengatasi permasalahan ini dapat menjadi referensi atau diadaptasi oleh guru lain. Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini adalah sebagai guru matematika yang merasakan adanya permasalahan tersebut serta penyusun rencana aksi yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan rendahnya partisipasi aktif peserta didik selama pembelajaran matematika serta kurang optimalnya penggunaan media dalam pembelajaran yang sesuai dengan materi dan karakteristik peserta didik. Tantangan : Tantangan yang dihadapi guru untuk mencapai tujuan Apa saja yang menjadi tersebut diantaranya yaitu: tantangan untuk mencapai 1. Pemilihan model pembelajaran yang tepat yang dapat tujuan tersebut? Siapa saja yang meningkatkan partisipasi aktif peserta didik selama terlibat? pembelajaran. 2. Pemilihan media pembelajaran yang menarik serta sesuai dengan materi dan karakteristik peserta didik. 3. Peningkatan kompetensi dalam merancang dan membuat media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik. Adapun pihak yang terlibat dalam kegiatan untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, guru matematika, beberapa orang guru lain sebagai observer dan rekan dalam perekaman video pembelajaran, Bapak Adi Swandana selaku guru pamong, Bapak Sarwo Edy selaku dosen pembimbing, serta peserta didik kelas X TKJ 1 dan X MM 2. Aksi : Langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan Langkah-langkah apa yang adalah guru menerapkan pembelajaran berbasis masalah dilakukan untuk menghadapi (PBL) serta optimalisasi pemanfaatan media pembelajaran tantangan tersebut/ strategi apa yang sesuai dengan materi dan karakteristik peserta didik, yang digunakan/ bagaimana dengan rincian sebagai berikut: prosesnya, siapa saja yang 1. Pemilihan model pembelajaran yang tepat yang dapat terlibat / Apa saja sumber daya meningkatkan partisipasi aktif peserta didik selama atau materi yang diperlukan pembelajaran. untuk melaksanakan strategi ini 2. Setelah mendapatkan model pembelajaran terpilih, dibuatlah perangkat pembelajaran yang terdiri dari modul ajar, bahan ajar, e-LKPD berbasis liveworksheets yang didesain dalam canva, media pembelajaran berupa video pembelajaran, PPT, dan e-modul, serta evaluasi. 3. Setelah penyusunan perangkat, dilaksanakanlah pembelajaran berbasis masalah dengan sintaks mengorientasikan peserta didik pada masalah, mengorganisir peserta didik untuk belajar, membantu peserta didik memecahkan masalah, mengembangkan dan menyajikan hasil pemecahan masalah, serta menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. 4. Selama pembelajaran, guru menggunakan media dan sumber belajar yang interaktif seperti PPT, video animasi, e-LKPD berbasis liveworksheets, serta e- modul. Adapun semua media dibuat oleh guru sendiri, mulai dari video yang dibuat dengan menggunakan aplikasi capcut, e-LKPD berbasis liveworksheets yang drafnya didesain dalam canva agar lebih menarik bagi peserta didik, dan e-modul yang drafnya didesain dalam canva dan e-modulnya dibuat menjadi sebuah aplikasi android dengan menggunakan aplikasi flip pdf profesional dan website 2 APK builder, sehingga peserta didik hanya tinggal menginstall aplikasi e-modul tersebut dalam gawainya masing-masing dan dapat diakses kapanpun dan dimanapun. 5. Melaksanakan penilaian, baik penilaian keaktifan peserta didik maupun kemajuan belajar peserta didik yang dilakukan melalui tes formatif yang diberikan setiap akhir pembelajaran. Sumber daya yang diperlukan dalam pemilihan model pembelajaran ini yaitu pemahaman/kompetensi guru tentang model pembelajaran berbasis masalah (PBL) dan pemahaman guru tentang materi pembelajaran, sehingga guru dapat memilih model pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Selain itu pemahaman guru tentang aplikasi yang digunakan dalam pembuatan multimedia interaktif, diantaranya canva, liveworksheets, capcut, flip pdf profesional, dan website 2 APK Builder, yang tentunya dilengkapi dengan laptop dengan spesifikasi yang memadai serta jaringan internet yang stabil. Adapun peningkatan kompetensi guru dalam pembuatan video, e- LKPD, dan e-modul diperoleh guru secara belajar mandiri dengan melihat dan mempelajari video-video pembuatan media pembelajaran yang ada di media sosial, khususnya youtube. Refleksi Hasil dan dampak Dampak dari aksi langkah-langkah yang dilakukan Bagaimana dampak dari aksi dirasa hasilnya efektif dapat dilihat dari pemilihan model dari Langkah-langkah yang pembelajaran berbasis masalah yang merupakan salah satu dilakukan? Apakah hasilnya pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, sehingga efektif? Atau tidak efektif? meningkatkan partisipasi aktif peserta didik selama proses Mengapa? Bagaimana respon pembelajaran. Hal ini dibuktikan dengan hasil observasi orang lain terkait dengan keaktifan peserta didik selama pembelajaran yang strategi yang dilakukan, Apa menunjukkan 25% peserta didik (9 orang) sangat yang menjadi faktor berpartisipasi aktif selama pembelajaran, 58.3% peserta keberhasilan atau didik (21 orang) berpartisipasi aktif selama pembelajaran, ketidakberhasilan dari strategi dan 16.7% peserta didik (6 orang) menunjukkan cukup yang dilakukan? Apa berpartisipasi aktif selama pembelajaran. pembelajaran dari keseluruhan Selain itu, berdasarkan angket respon peserta didik proses tersebut? tentang model pembelajaran berbasis masalah (PBL), sebanyak 41.7% peserta didik (15 orang) menunjukkan respon yang sangat tinggi terhadap pembelajaran berbasis masalah, 55.6% peserta didik (20 orang) menunjukkan respon yang tinggi terhadap pembelajaran berbasis masalah, dan 2.7% peserta didik (1 orang) menunjukkan respon yang cukup terhadap pembelajaran berbasis masalah. Penggunaan multimedia interaktif (video pembelajaran, e-LKPD, dan e-modul) membuat pembelajaran menjadi menyenangkan dan membantu pemahaman peserta didik dalam mempelajari konsep matematika. Hal ini ditunjukkan oleh hasil angket respon peserta didik, yaitu sebanyak 19.4% peserta didik (7 orang) menujukkan respon yang sangat tinggi terhadap penggunaan multimedia interaktif dalam pembelajaran dan 80.6% peserta didik (29 orang) menunjukkan respon yang tinggi terhadap penggunaan multimedia interaktif dalam pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran berbasis masalah serta optimalisasi pemanfaatan media yang sesuai dengan materi dan karakteristik peserta didik mendapatkan respon yang positif baik dari beberapa pihak, diantaranya peserta didik serta rekan sejawat. Menurut peserta didik, pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan karena pemanfaatan multimedia interaktif (video pembelajaran, e-LKPD, dan e- modul) selama pembelajaran merupakan hal yang relatif baru bagi mereka, sehingga menjadikan mereka tertarik untuk belajar. Menurut rekan sejawat yang menjadi observer selama pembelajaran menyebutkan bahwa pembelajaran berbasis masalah dan pemanfaatan multimedia interaktif (video pembelajaran, e-LKPD, dan e- modul) sangat menarik dan akan diterapkan dalam pembelajaran yang beliau ampu. Faktor keberhasilan dari strategi yang dilakukan ditentukan oleh penguasaan guru terhadap model pembelajaran dan langkah-langkah pada modul ajar yang telah dibuat serta penguasaan terhadap materi dan aplikasi- aplikasi yang akan digunakan dalam pembuatan media pembelajaran. Selain itu, banyaknya bimbingan, arahan, dan masukan dari Bapak Sarwo Edy dan Bapak Adi Swandana selaku dosen pembimbing dan guru pamong memberikan begitu banyak input dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dalam pembelajaran ini. Kemudian koordinasi yang baik antara guru dan berbagai pihak yang membantu keberlangsungan kegiatan pembelajaran juga menjadi faktor keberhasilan dari strategi yang dilakukan. Pembelajaran yang bisa diambil dari keseluruhan proses dan kegiatan yang sudah dilakukan yaitu guru harus dapat terus meningkatkan kompetensinya, baik dalam penguasaan model-model pembelajaran, pembuatan media, dan tentunya meningkatkan penguasaan teknologi dan informasi agar dapat menghadirkan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan menarik bagi mereka.