Anda di halaman 1dari 29

LK-3.

Penyusunan Laporan Best Practice


Nama Mahasiswa : Frayneldis Beo,S.Pd
NIM : 2023101686
Tanggal : Hari Senin 20 November 2023

Pada tugas ini Anda diminta untuk menuliskan Laporan Best Practice tentang pembelajaran yang merupakan
best practice dari kegiatan PPL PPG Daljab. Laporan ini berbentuk esai 500 kata dengan mengikuti langkah-
langkah sebagai berikut.
1. Pilihlah salah satu pembelajaran inovatif yang Anda lakukan selama PPL PPG Daljab yang menurut Anda
paling berhasil dalam aspek peningkatan proses dan hasil belajar siswa/i.
2. Deskripsikan pembelajaran tersebut dalam bentuk esai dengan menggunakan kerangka STAR (situasi-
tantangan-aksi-refleksi) yang sesuai dengan kondisi riil di kelas. Sertakan argumentasi Anda bahwa
pembelajaran yang dipilih merupakan best practice.
3. Format penulisan esai menggunakan font Times New Roman ukuran 12 dengan spasi 1.
4. Struktur penulisan esai terdiri dari:
a. Judul
b. Pendahuluan
c. Pembahasan
d. Kesimpulan
e. Daftar Pustaka

STAR mencakup hal-hal di bawah ini.

Situasi Kondisi yang menjadi latar belakang masalah: mengapa best practice (praktik baik) ini penting
dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab mahasiswa PPG Daljab.

Tantangan Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut, siapa saja yang terlibat.

Aksi Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut, strategi apa yang
digunakan, bagaimana prosesnya, apa saja sumber daya/materi yang diperlukan untuk
melaksanakan strategi tersebut.

Refleksi Refleksi hasil: bagaimana dampak dari aksi terhadap langkah-langkah yang dilakukan, apakah
hasilnya efektif/tidak, mengapa dan bagaimana respon siswa terkait strategi yang dilakukan, apa
yang menjadi faktor keberhasilan/ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan.
LAPORAN BEST PRACTICE PPL
2

NAMA MAHASISWA : FRAYNELDIS BEO,S.Pd


NO UKG :201699747617
BIDANG STUDI : MATEMATIKA

PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG) DALAM


JABATAN ANGKATAN KE 2 UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH GRESIK 2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Saya Haturkan Kehadirat Allah Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan RahmatNya
Sehingga Saya Bisa Menyelesaikan Laporan kegiatan praktik pengalaman lapangan (PPL) pada praktik
pembelajaran ini dapat diselesaikan dengan baik tentu tidak terlepas dari bantuan dari berbagai pihak yang telah
memberikan bimbingan, arahan, motivasi, dan doa selama proses penulisan laporan ini.
Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada
Bapak Syaiful Huda,M.Si Sebagai Dosen Dan Ibu Nunuk Isdanti,M.Pd Sebagai Guru Pamong,Juga Terima
Kasih Saya Kepada Ibu Difa Salsabila Fauziah,Terima KASih pula buat Keluargaku yang dengan setia
membantu Saya serta berbagai pihak yang telah membantu Saya Dalam Proses Perkuliahan PPG Dalam
Jabatan Angkatan 2 Tahun 2023
Sebagai Penyusun,Saya menyadari bahwa masih masih memiliki banyak kekurangan dan masih butuh
pengembangan dan perbaikan Bapak Ibu Dosen dan Guru pamong,Sehingga penulis mengharapkan kritik
dan saran yang membangun untuk laporan ini lebih sempurna Terlepas dari segala kekurangan semoga
laporan sederhana ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca, dan semoga menjadi Inspirasi untuk pembaca dan
sebagai Syarat Utama Bagi Mahasiswa yang akan Mengikuti UKIN

Soa,20 November 2023


Penulis

Frayneldis Beo,S.Pd
NIM : 2023101686
DAFTAR PUSTAKA

HALAMAN JUDUL ..………………………………………………………………………. i

KATA PENGANTAR ...…………………………………………………………………….. ii

DAFTAR ISI ..………………………………………………………………………………. iii

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………………. 1

Latar Belakang ..…………………………………………………………………………….. 1

Tujuan ..……………………………………………………………………………………… 2

BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………………………………… 3

Laporan Kegiatan PPL (Best Practice)...........................…………………………………….... 5

BAB III PENUTUP ..………………………………………………………………………… 6

Simpulan ……..……………………………………………………………………………… 6

Saran ………………………………………………………………………………………… 6

DAFTAR PUSTAKA ..……………………………………………………………………… 7


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Guru merupakan sebuah profesi Berdasarkan ketentuan Pasal 8 Undang-Undang Nomor 14
Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dinyatakan bahwa Guru wajib memiliki kualifikasi akademik,
kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Pendidikan dalam UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 merupakan usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Seperti yang telah diketahui bahawa keberhasilan suatu pendidikan dipengaruhi oleh berbagai faktor
salah satunya adalah lingkungan sekolah. Tentu dalam hal ini Guru yang profesional juga memiliki
pengaruh yang sangat signifikan terhadap keberhasilan pendidikan.
Salah satu bentuk perhatian pemerintah terhadap dunia pendidikan adalah pemerintah
memfasilitasi guru untuk melakukan kegiatan pengembangan diri dan atau meningkatkan profesionalitas
guru melaui berbagai program, salah satunya adalah Program Pendidikan Profesi Guru (PPG). Penyiapan
guru sebagai profesi dinyatakan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017 tentang Perubahan
atas Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru. Disamping guru harus berkualifikasi S1,
guru harus memiliki sertifikat profesi pendidik yang diperoleh melalui pendidikan profesi.
Pendidikan Profesi Guru (PPG) merupakan program pendidikan yang diselenggarakan untuk
mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan yang memiliki bakat dan minat menjadi guru agar menguasai
kompetensi guru secara utuh sesuai dengan Standar Pendidikan Guru sehingga dapat memperoleh
sertifikat pendidik profesional pada pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, danpendidikan
menengah. Program Studi PPG diharapkan dapat menjawab berbagai permasalahan pendidikan, seperti:
(1) kekurangan jumlah guru (shortage) khususnya pada daerah-daerah terluar, terdepan, dan tertinggal,
(2) distribusi tidak seimbang (unbalanced distribution), (3) kualifikasi dibawah standar (under
qualification), (4) guru-guru yang kurang kompeten (low competence), serta (5) ketidaksesuaian antara
kualifikasi pendidikan dengan bidang yang diampu (missmatched). Selain itu, guru di abad 21 ini harus
memiliki kemampuan melaksanakan pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan
Program Pendidikan Profesi Guru ini dilaksanakan dengan berbagai
kegiatan mahasiswa salah satunya yaitu melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL),
dimana mahasiswa melakukan penyiapan pembelajaran, berdiskusi dengan dosen pembimbing
dan guru pamong untuk memperoleh penguatan persiapan pelaksanaan pembelajaran.
Melaksanakan praktik pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan HOTS siswa sesuai
dengan perangkat yang telah dirancang, membuat rekaman video yang menggambarkan
praktik pembelajaran berkualitas, dan menyusun laporan kegiatan PPL praktik pembelajaran
ke 1 dan ke 2 Kegiatan akhir mahasiswa PPG Dalam Jabatan Angkatan ke II Universitas
Muhammadiyah Gresik Tahun 2023 ini menyusun laporan kegiatan PPL mulai dari praktik
pembelajaran ke 1 dan ke 2

B. Tujuan
Tujuan umum penyelenggaraan PPL adalah agar peserta PPG menjadi pendidik profesional
yang memiliki seperangkat pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dapat menunjang tercapainya
penguasaan kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian kompetensi sosial, dan kompetensi

profesional secara utuh, Guru merupakan sebuah profesi. Berdasarkan ketentuan Pasal 8 Undang-
Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dinyatakan bahwa Guru wajib memiliki
kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki

kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Guru merupakan sebuah profesi.
Berdasarkan ketentuan Pasal 8 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,
dinyatakan bahwa Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat
jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best practice) Menggunakan Metode Star


(Situasi,Tantangan,Aksi,Refleksi dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi
Permasalahan Peserta Didik Dalam Pembelajaran

Lokasi : Tangi Seso,Desa Seso Kecamatan Soa,Kab.Ngada NTT


Lingkungan Pendidikan : SMAN 1 SOA
Tujuan yang di capai : Meningkatkan pembelajaran dikelas yang berkaitan dengan
model – model pembelajaran inovatif.
Penulis : Frayneldis Beo,S.Pd
Tanggal : Hari Senin 20 November 2023

A.Situasi
:
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah: mengapa best practice (praktik baik) ini penting dibagikan, apa yang
menjadi peran dan tanggung jawab mahasiswa PPG Daljab.
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah:
1. Peserta didik pasif dalam dalam proses pembelajaran, peserta didik hanya menerima materi yang diberikan
guru dan tidak ada timbal balik.
2. Peserta didik Terlihat tidak bersemangat
3. Peserta didik sering izin meninggalkan kelas ketika pembelajaran berlangsung
4. Peserta Didik Kurang memiliki motivasi belajar
5. Guru kurang tepat dalam menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan materi dan keadaaan siswa
6. Guru tidak menggunakan media pembelajaran yang Tepat
7. Sekolah Tidak memiliki sarana prasarana Media yang lengkap Misalnya Elsidi dll
B.Praktik Pembelajaran ini perlu dibagikan menurut saya karena:

Masih banyak Bapak Ibu Guru yang mengalami permasalahan yang sama dengan masalah yang saya alami
sehingga diharapkan bisa menjadi referensi bagi rekan guru yang lain.

C.Peran dan tangung jawab saya dalam praktik ini adalah:

Saya sebagai guru memliki tanggung jawab untuk melakukan proses pembelajaran ini secara efektif, serta lebih
inovatif dan menarik dengan mengunakan metode, media, dan model pembelajaran yang tepat sehingga tujuan belajar
dan hasil belajar siswa bisa tercapai
D.Tantangan :

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut, siapa saja yang terlibat.
Setelah melakukan identifikasi masalah dengan refleksi diri, wawancara dengan guru, kepala sekolah serta pakar maka
beberapa tantangan yang terjadi yaitu:
1. Materi sulit dipahami sehingga hasil belajarnya rendah
2. Tingkat Iq Siswa Rendah
3. Guru kurang optimal dalam menggunakan media pembelajaran
4. Guru kurang memahami model – model pembelajaran inovatif yang sesuai dengan materi dan
keadaan peserta Didik
5.. Orang Tua kurang memperhatikan perkembangan belajar anaknya di rumah.
E.Aksi :

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut, strategi apa yang digunakan, bagaimana
prosesnya, apa saja sumber daya/materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi tersebut.
Dalam menghadapi tantangan – tantangan pada kegiatan pembelajaran
1. Menerapkan Model pembelajaran inovatif
 Dalam melaksanakan pembelajaran guru memilih model pembelajaran PBL. Dalam pemilihan
model pembelajaran inovatif guru melaksanakan sintak- sintak dari model pembelajaran
tersebut.
 Guru menerapkan model pembelajaran PBL sesuai dengan karakteristik materi dan
karakteristik peserta didik.
 Sumber daya yang diperlukan yaitu: kolaborasi dengan teman sejawat, dan juga kepala sekolah
dan pengawas terkait masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran, buku siswa dan guru,
jaringan internet, HP, laptop.
 Guru mengikuti pelatihan pembelajaran inovatif yang sesuai dengan perkembangan kurikulum
saat ini
 Guru lebih menekankan pembelajaran student centered sehingga membuat peserta didik lebih
aktif dan pembelajaran lebih bermakna.Misalnya dengan menggunakan metode diskusi
kelompok dan metode demonstrasi
2. Memaksimalkan media pembelajaran yang inovatif
 Guru menggunakan media pembelajaran inovatif sehingga peserta didik dapat lebih memahami materi
yang disampaikan.
 Media pembelajaran yang digunakan benda yang ada di dalam kelas dan sering di gunakan oleh peserta
didik dalam proses belajar
3. Meningkatkan hasil belajar peserta didik
 Penerapan model Problem Based Learning(PBL) dengan materi penjumlahan dan pengurangan bentuk
aljabar.
 Proses dalam meningkatkan hasil belajar tersebut yaitu meningkatkan keaktifanpeserta didik ketika proses
belajar, salah satunya dengan cara diskusi kelompok dan presentasi hasil diskusi.
Sumber daya yang diperlukan yaitu kompetensi dan kreatifitas guru dalam mengembangkan modul ajar dan
LKPD yangberpusat pada peserta didik. Hal ini dapat dilihat dalam kegiatan diskusi dan presentasi
kelompok,guru berperan sebagai fasilitator sedangkan siswa menjadi pusat pembelajaran.

F.Refleksi Hasil dan Dampak

Refleksi hasil: bagaimana dampak dari aksi terhadap langkah-langkah yang dilakukan, apakah hasilnya efektif/tidak,
mengapa dan bagaimana respon siswa terkait strategi yang dilakukan, apa yang menjadi faktor
keberhasilan/ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan.
Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang dilakukan yaitu
 sangat efektif, hal tersebut dapat dilihat dari : Penggunaan media pembelajaran inovatif sangat
membantu peserta didik dalam memahami materi yang disampaikan.
 Pemilihan model pembelajaran inovatif yaitu: Problem Based Learning (PBL) sangat membantu dalam
meningkatkan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran
 Kegiatan presentasi kelompok setelah berdiskusi sangat membantu peserta didik dalam keaktifan setiap
kelompok.
Ketika proses pembelajaran siswa dibagi beberapa kelompok untuk berdiskusi, kemudian setiap kelompok melakukan
presentasi untuk mengetahui hasil diskusikelompok lain.
Dengan menggunakan model PBL siswa lebih antusias dan termotivasi dari pada menggunakan model pembelajaran
konvensional, hal ini bisa dilihat dari keaktifan siswa sebelum menggunakan model pembelajaran PBL.
Berdasarkan proses dan aktifitas pembelajaran yang telah dilaksanakan, pembelajaran yang bisa diambil yaitu, guru
harus lebih kreatif dan inovatif dalam memilih model dan media pembelajaran supaya pembelajaran lebih mudah dan
menyenangkan sehingga dapat meningkatkan minat belajar
peserta didik.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil pengalaman praktik lapangan ini maka dapat disimpulkan bahwa
pada pembelajaran terdapat beberapa faktor pendukung yang perlu dipersiapkan agar
pembelajaran dapat berjalan dengan sebagaimana mestinya baik dari segi modul ajar yang di
rancang oleh guru, model, media dan strategi pembelajaran yang diharapkan dapat
meningkatkan motivasi belajar peserta didik, mengingat bahwa motivasi belajar peserta didik
sangat mempengaruhi hasil belajar siswa.

B. Saran

Saran untuk perbaikan praktik mengajar bagi guru antara lain :

1. Mengambil manfaat dalam setiap pembelajaran.

2. Penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi agar peserta didik tetap semangat
mengikuti.

3. Pemberian tugas bukan hanya sekedar mencari nilai, tetapi harus kontekstual dan bermakna
berdasarkan pengalaman kehidupan peserta didik dalam kesehariannya.
DAFTAR PUSTAKA

Presiden Republik Indonesia. (2008). Peraturan Pemerintah Nomor 19, Tahun 2017, tentang tentang Perubahan
atas Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru
Risda Diana (2022). Laporan Singkat Kegiatan Praktik Mengajar aksi 4

https://pmpk.kemdikbud.go.id/assets/docs/UU_2003_No_20_-
_Sistem_Pendidikan_Nasional.pdf
Lampiran:

Kegiatan belajar 1
Kegiatan belajar 2

Anda mungkin juga menyukai