1. Kepala sekolah/wakil
Sumber wawancara kepada wakil kepala kepala sekolah :
sekolah, guru, orang tua siswa/siswa:
Cara mengajar guru
Kepala sekolah/ wakil kepala sekolah : yang kurang inovatif
Ibu Nurlaili Pratiwi, S.Hum Guru kurang
memotivasi siswa
Cara mengajar guru yang kurang
inovatif 2. Guru/teman
Guru kurang memotivasi siswa sejawat :
Karena tidak menyukai mata
pelajaran tertentu yang dianggap Padatnya jadwal
sulit, dan pembelajaran full-day,
kurang nya bimbingan dari orang serta sulitnya
tua. beradaptasi dari level
TK ke sekolah dasar
3. Siswa :
Orang tua kurang
Siswa :
perhatian
Ananda Aura
Analisis Berdasarkan
Orang tua kurang perhatian Wawancara Pakar:
Sedangkan faktor
eksternalnya adalah
lingkungan sekitar
baik lingkungan
sekolah maupun
lingkungan tempat
tinggal peserta didik
tersebut,pendidikan
orang tua pola
pengajaran guru dan
kurangnya perhatian
orang tua.
Jarangnya dibacakan
Sumber wawancara kepada wakil kepala buku saat kecil
sekolah, guru, orang tua siswa/siswa: karena di TK belum
Kepala sekolah/ wakil kepala sekolah : diajarkan membaca
pesrta didik tidak
Ibu Nurlaili Pratiwi, S.Hum mengulang kembali
1. Karena peserta didik tersebut tergolong belajar membaca di
slowlearner. rumah
2. Di jenjang TK memang belum siswa sulit
diwajibkan peserta didik bisa membaca
membedakan huruf .
Guru / teman sejawat : Siswa :
Mis Cindy Nadiani, S. Hum. 1. karena masih awal-
awal masuk sekolah
1. Jarangnya dibacakan buku saat
2. belajar membaca
kecil
sebentar-sebentar
2. karena di TK belum diajarkan
membaca
3. pesrta didik tidak mengulang Analisis Berdasarkan
kembali belajar membaca di rumah Wawancara Pakar:
4. siswa sulit membedakan huruf
Penyebab peserta didik
Siswa : belum terampil dalam
Ananda Nadhira membaca yaitu karena
dipengaruhi oleh dua faktor.
1. karena masih awal-awal masuk Peetama faktor lingkungan
sekolah keluarga. Kedua faktor
2. belajar membaca sebentar-sebentar alamiah, yaitu datang dari
kurangnya kemampuan
Sumber Wawancara Kepada Pakar/Ahli : anak tersebut untuk
menghafal huruf-huruf
Ibu Vinny Aprilia, S.Pd dengan cepat.
Guru Bahasa Indonesia SMP IT Insan
Sejahtera Analisis Berdasarkan kajian
literatur,wawancara dan
1. Menurut Ibu Vinny Aprilia, S.Pd pakar:
Keterampilan membaca adalah
Jadi analisis eksplorasi
bagian dari keterampilan berbahasa.
penyebab masalah
Artinya, keterampilan ini wajib berdasarkan hasil kajian
dimiliki oleh setiap manusia agar literatur, wawancara dan
manusia tersebut dapat menggali pakar adalah sebagai berikut
informasi, menggali ilmu :
pengetahuan yang semula tidak ia
ketahui menjadi tahu dengan cara Penyebab peserta
didik belum terampil
membaca tulisan-tulisan yang ada di
dalam membaca
dalamnya. Dengan keterampilan karena belum
membaca ini, dapat membantu juga berkembanganya
dalam segi komunikasi. Wawasan kemampuan dalam
kita semakin luas, kosakata kita membedakan simbol-
pun bertambah. simbol cetakan seperti
huruf-huruf, angka-
angka dan kata-kata,
2. Penyebab siswa kelas 1 SD belum
memiliki kesulitan
terampil membaca, yaitu ada dua belajar seperti
faktor. Pertama faktor lingkungan. tergolong siswa slow
Mungkin anak tersebut di learner,tidak terbiasa
lingkungan keluarganya belum membaca, karena
dibiasakan giat membaca atau masih awal-awal
berlatih membaca yang masuk sekolah SD
dan faktor lingkungan
mengakibatkan anak tersebut terasa
keluarga yang kurang
asing dengan buku bacaan. Faktor mendukung.
kedua adalah faktor alamiah, yaitu
datang dari kurangnya kemampuan
anak tersebut untuk menghafal
huruf-huruf dengan cepat. Sehingga
anak tersebut masih sulit dalam
membaca.
2. Kurangnya Sumber kajian literatur Analisis Berdasarkan kajian
minat Jurnal/ Artikel: literatur:
peserta didik
dalam 1. menurut Suhardi (2010 : 6) Penyebab kurangnya
membaca merupakan suatu minat membaca buku
membaca
aktivitas visual untuk memperoleh adalah tidak adanya
buku makna dari simbol berupa huruf dan keinginan yang kuat
pelajaran kata. dalam diri untuk mau
atau modul membaca buku
2. Minat baca adalah kecenderungan
jiwa seseorang secara mendalam Faktor yang
yang ditandai dengan perasaan mempengaruhi
senang serta berkeinginan kuat kurangnya minat
untuk membaca tanpa adanya membaca ialah
paksaan ( Anjani, Dantes dan ketersediaan waktu
arawan, 2019 : 75) untuk membaca
buku, status social
3. Menurut Sarlina dalam ekonomi keluarga,
Sukmandi Surya Arendra (2015:5) pengaruh lingkungan
faktor yang mempengaruhi minat dan dorongan dari
baca iyalah ketersediaan waktu dalam diri atau
untuk membaca buku, status motivasi untuk lebih
social ekonomi keluarga, pengaruh berprestasi atau
lingkungan dan dorongan dari memiliki prestasi
dalam diri atau motivasi untuk yang lebih baik.
lebih berprestasi atau memiliki
prestasi yang lebih baik.
Analisis Berdasarkan
wawancara:
Sumber wawancara kepada wakil kepala
sekolah, guru, orang tua siswa/siswa: Kepala Sekolah/ Wakil
Kepala Sekolah :
Kepala sekolah/ wakil kepala sekolah : Guru kurang memotivasi
peserta didik untuk rajin
Ibu Nurlaili Pratiwi, S.Hum membaca
1. Guru kurang memotivasi peserta didik Karena lebih menyukai
untuk rajin membaca teknologi seperti
2. Karena lebih menyukai teknologi menonton atau bermain
seperti menonton atau bermain game. game.
Penyebab peserta
didik kurang minat
membaca buku
pelajaran / modul
karena tidak adanya
keinginan yang kuat
dalam diri untuk mau
membaca buku,
ketersediaan waktu
untuk membaca
buku, status social
ekonomi keluarga,
pengaruh lingkungan,
Kurangnya motivasi
guru, pengaruh
gadget ,bkarena elum
lancar membaca dan
peserta didik
menganggap buku
pelajaran kurang
menarik untuk dibaca.
Penyebab peserta
didik kurang
memahami mata
pelajaran Bahasa
sunda karena bahasa
sunda bukan bahasa
pertama yang di
terima oleh peserta
didik di lingkungan
keluarganya. Sehingga
peserta didik tidak
terbiasa
menggunakan bahasa
sunda dalam
kehidupan sehari-
hari. Pelajaran bahasa
sunda dianggap lebih
sulit dari bahasa
indonesia.
Penyebab kurangnya
pemahaman peserta
didik pada materi
mengurutkan benda dan
bilangan karena peserta
didik belum memiliki
kemampuan
pemahaman matematis,
peserta didik
cenderung menghafal
konsep daripada
proses penguasaan
konsep,
Penyebab kurangnya
pemahaman peserta
didik dalam
menyelesaikan soal
matematika dalam
bentuk cerita karena
peserta didik tidak
dapat mengubah soal
cerita menjadi kalimat
matematika atau
persamaan
matematika dan lebih
mengutamakan hasil
daripada proses.
Penyebab peserta
didik slow learner
yaitu karena
perkembangan
kognitifnya tidak
sempurna.
faktor
keturunan/genetik,
masalah selama
kehamilan, pernah
trauma psikis atau
fisik.