http://jipp.unram.ac.id/index.php/jipp/article/view/774
Menurut Anggita Yuli Puryati, M. Arief Budiman , Ikha Listyarini (2017)
Berdasarkan hasil penelitian dalam pembahasan yang telah diuraikan diatas dari
hasil wawancara, angket, observasi, dan dokumentasi dapat disimpulkan bahwa
kesulitan siswa dalam menceritakan kembali isi cerita yang terjadi dikelas IV SD N
Tempaling Rembang meliputi: (a) pemahaman bahasa siswa rendah, (b) siswa tidak
mengetahui unsur intrinsik dan extrinsik, (c) siswa tidak mampu memceritakan
kembali isi cerita yang telah dibaca, (d) proses belajar mengajar guru yang
diterapkan, (e) siswa kurang fokus dalam pembelajaran dan (f) respon dari siswa yang
kurang menyebabkan kesulitan belajar. Dan faktor yang mmpengaruhi kesulitan
belajar siswa dalam menceritakan kembali isi cerita terdiri dari faktor internal dan
faktor external. Faktor internal berasal dari dalam diri siswa, meliputi :(a) kognitif
(ranah pengetahuan) , (b) afektif ( ranah sikap) yaitu siswa cenderung kurang
percaya diri dan merasa malu, (c) psikomotor (ranah ketrampilan).
Sedangkan faktor external muncul dari luar diri siswa meliputi : (a) lingkungan
keluarga yaitu orang tua yang cenderung acuh terhadap pendidikan anaknya,
dorongan dari orang tua tidak ada, dan orang tua menyerahkan sepenuhnya pendidikn
anaknya disekolah, (b);lingkungan masyarakat, (c) lingkungan sekolah.
Anggita Yuli Puryati ,M. Arief Budiman , Ikha Listyarini : ANALISI KESULITAN SISWA
DALAM MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA KELAS IV SD NEGERI TEMPALING
REMBANG
https://journal.stkip-andi-
matappa.ac.id/index.php/dikdas/article/downloadSuppFile/871/298
Menurut PP. M. P., SumiatiT., & PutriH. E. (2022)
Faktor yang menyebabkan kesulitan membaca pemahaman dalam anak yaitu kurangnya
minat baca pada anak, kondisi lingkungan yang kurang mendorong anak untuk terus
berlatih dan media yang digunakan masih kurang memadai.
PP. M. P., SumiatiT., & PutriH. E. (2022). Analisis Kesulitan Membaca Pemahaman
Dalam Teks Deskripsi pada Siswa Kelas V di Sekolah Dasar. Renjana Pendidikan:
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Dasar, 2(1), 1263-1273. Retrieved from
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspgsdpwk/article/view/2104
http://e-journal.hamzanwadi.ac.id/index.php/didika/article/view/1198/pdf_48
Sururuddin, M., & Prihatini, N. (2018). Analisis Berbagai Faktor Penyebab Rendahnya
Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SDN 3 Tebaban. Jurnal DIDIKA: Wahana Ilmiah Pendidikan
Dasar, 4(1), 56-61.
(Menurut Sari, R. K., Chan, F., Hayati, D. K., Syaferi, A., & Sa'diah, H: 2021)
Penyebab rendahnya motivasi belajar siswa yaitu:
1. Disiplin belajar, ditemukan: siswa yang tidak mengerjakan tugas yang diberikan guru,
memiliki partisipasi yang rendah dalam pembelajaran, asyik bercanda dan ngobrol,
bukan membawa buku dan alat belajar.
2. Sikap belajar, ditemukan siswa yang tidak terlibat dalam diskusi kelas atau diskusi
kelompok.
3. Tingkat keaktifan, ditemukan: siswa yang kurang mendengar penjelasan guru, siswa
yang kurang memperhatikan tugas individu dan kelompok, siswa dengan rasa ingin
tahu yang rendah, siswa yang kurang berani bertanya dan menjawab.
4.Kepuasan terhadap hasil belajar rendah.
Sari, R. K., Chan, F., Hayati, D. K., Syaferi, A., & Sa'diah, H. (2021). Analisis Faktor
Rendahnya Motivasi Belajar Siswa dalam Proses Pembelajaran IPA di SD Negeri 80/I
Rengas Condong Kecamatan Muara Bulian. Al Jahiz: Journal of Biology Education
Research, 1(2), 63-79.
https://e-journal.metrouniv.ac.id/index.php/Al-Jahiz/article/view/3146/2083
3. Teman Sejawat
Menurut Ibu Isnaini Muslimah, S.Pd ( Wali Kelas I)
1. Efek pandemi dan pembelajaran daring sehingga gairah siswa untuk belajar belum
maksimal.
2. Ada siswa yang belum tercukupi gizinya dengan baik sehingga sering lesu dan
mengantuk.
Kontribusi Perhatian Orang Tua dan Motivasi Belajar Terhadap Keterlibatan Siswa
dalam Belajar (Student Engagement) di Sekolah Dasar–Ezy Zurriyati,
MudjiranDOI:https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i3.889
DOI: https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i3.889
https://jbasic.org/index.php/basicedu/article/view/889
3. Teman Sejawat
Menurut Menurut Bapak Marinah, S.Pd ( Wali Kelas II)
1. Tingkat pendidikan orang tua yang rendah
2. Orang tua sibuk bekerja
3. Ada orang tua yang meninggalkan anaknya/cerai
4. Komite Sekolah belum maksimal.
Menurut Ibu Sri Rahayu, S.Pd ( Guru Berprestasi Tingk. Kabupaten )
1. Guru belum menekankan kepada orang tua bahwa pendidikan sangat penting.
2. Guru belum mengupayakan untuk rapat wali murid secara berkala.
3. Orang tua sebagian besar sibuk bekerja karena tuntutan ekonomi.
3. Teman Sejawat
Menurut Ibu Heni Suryaningsih, S.Pd. (Guru kelas 4)
1. Membutuhkan waktu yang lama ketika menggunakan model pembelajaran
inovatif.
2. Siswa berfikir secara mandiri dalam memecahkan masalah.
3. Nilai Kompetensi Dasar tidak tercapai secara maksimal
5 Siswa masih kesulitan 1.Hasil Eksplorasi di kelas Analisis ekplorasi
dalam menjawab soal 1. Banyak siswa yang belum bisa memahami soal HOTS karena ada beberapa kosa kata penyebab masalah
HOTS yang belum mereka mengerti. pembelajaran di kelas
belum berbasis HOTS
2.Banyak siswa yang masih bingung dengan soal soal dengan level HOTS. disebabkan guru
2. Kajian Literature belum terbiasa
(Menurut Julianto, J: 2022) menggunakan soal
Penyebab HOTS susah dipahami oleh siswa: bebrbasis HOTS dan
siswa belum faham
1. Peserta didik yang belum terbiasa dalam menyelesaikan soal berbasis HOTs.
konteks HOTS, siswa
2. Peserta didik masih memerlukan bantuan orang lain dalam menyelesaikan soal.
belum mampu berfikir
3. Kesulitan dalam memahami kalimat atau maksud dari soal. kritis sehingga perlu
4. kurang teliti dalam membaca dan memahami soal. latihan insentif soal-
5. pemahaman materi yang kurang. soal yang berbasis
HOTS.
Julianto, J. 2022. ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KESULITAN SISWA SEKOLAH DASAR
KELAS IV DALAM MENYELESAIKAN SOAL HOTs (HIGH ORDER THINKING SKILLS) PADA
MATA PELAJARAN IPA.
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-penelitian-pgsd/article/view/44430
Pratiwi, E. D., Atharina, F. P., & Saputra, H. J. (2020). Analisis Assesment Higher Order Thinking
Skills Pada Materi IPA Kelas Tinggi SD N Bugangan 02 Semarang. Elementary School: Jurnal
Pendidikan dan Pembelajaran ke-SD-an, 1(1), 9-15.
file:///C:/Users/MyBook11G/Downloads/1106-2714-1-PB.pdf
http://journal3.um.ac.id/index.php/fip/article/view/2111/1546.
3. Teman Sejawat
https://ejournal.unisba.ac.id/index.php/ethos/issue/view/144
3. Teman Sejawat
Menurut roslandiantoro, S.Pd
1. Guru belum begitu terampil dalam menggunakan IT sehingga proes belajar di kelas
membosankan.
2. Guru belum melakukan pelatihan menggunakan IT secara maksimal.