Anda di halaman 1dari 18

LK. 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah


Nama Mahasiswa : Mimi Marliani
Asal Institusi : SMPN 1 Karangjaya
Kelas : C (003) IPS

Masalah yang
Hasil eksplorasi penyebab Analisis eksplorasi penyebab
No. telah
masalah masalah
diidentifikasi
1 Motivasi Eksplorasi masalah berdasarkan Adapun berdasarkan penelitian
belajar siswa asumsi pribadi : yang dilihat dari kajian literatur,
rendah hasil wawancara dan hasil analisis
1. Siswa kurang percaya diri
2. Siswa merasa kurang nyaman saat sendiri dapat diketahui bahwa
motivasi belajar siswa rendah
pembelajaran berlangsung
3. Siswa tidak menyukai pelajaran karena ada dua faktor yaitu,
Faktor internal dan external.
tertentu
Faktor internal disebabkan
masalah dari dalam diri siswa
Kajian Literatur : tersebut diantaranya :
Menurut Purwanty (2019, hlm. 101). 1. Kurangnya konsentrasi siswa
Menyatakan bahwa penyebab motivasi saat belajar. Saat Proses Belajar
belajar siswa rendah yaitu bisa muncul Mengajar (PBM) siswa dituntut
dari dalam diri sendiri dan juga dari betul-betul konsentrasi dalam
lingkungan. Pihak sekolah dapat mengikuti kegiatan belajar
meningkatkan motivasi belajar siswa berlangsung.
dengan cara melengkapi fasilitas sekolah
yang menunjang proses belajar 2. Kemampuan siswa yang kurang
mengajar. Pihak guru dapat baik. Kemampuan yang ada
meningkatkan motivasi belajar siswa pada siswa merupakan
dengan cara menggunakan metode pencerminan jadi diri dari
ataupun model belajar yang unik dan seorang siswa yang mampu
dapat melibatkan semua siswa. memecahkan masalah dalam
proses pembelajaran.
Menurut Sabrina, dkk (2017, hlm. 108). 3. Kesehatan dan kemauan yang
Menyatakan bahwa penyebab rendahnya terganggu. Kesehatan dan
motivasi belajar anak adalah: kemauan sangat penting bagi
1. Kemampuan siswa yang kurang baik siswa untuk mengikuti
2. Kondisi lingkungan yang tidak pembelajaran.
mendukung pada saat belajar Faktor external disebabkan
3. Proses pembelajaran yang masalah dari luar diri siswa
membosankan dan monoton tersebut diantaranya :
1. Model pembelajaran yang
kurang kreatif dan inovatif.
Menurut Sururuddin & Prihatini (2018,
Guru dituntut untuk
hlm. 56). Menyatakan rendahnya
menampilkan model
motivasi belajar siswa dipengaruhi oleh
pembelajaran yang menarik
faktor keluarga, lingkungan, dan guru.
bagi siswa terutama dalam
menggunakan alat media
pembelajaran,supaya siswa
tidak jenuh dan mengalami
a. Hasil Wawancara dengan Guru ( langsung proses pembelajran
Ibu Ade Nuraeni,S.Pd (51)
yang menyenangkan.
Faktor-faktor yang menyebabkan 2. Kurangnya perhatian dari orang
motivasi belajar siswa rendah, yaitu :
tua. Orang tua merupakan figur
1. Karena kebanyakan siswa tidak ada lingkungan yang utama di
bimbingan dari orang tua keluarga. Karena siswa Sd
2. Banyak siswa yang mengutamakan sifatnya meniru lingkungan
bermain Hand Phone (HP) dari pada yang ada di sekitar mereka
belajar. 3. Kemajuan teknologi yang
3. Kurangnya penghargaan atau
berdampak buruk.
penilaian dari guru atas PR
(Pekerjaan Rumah) siswa Perkembangan zaman sangat
berdampak besar bagi motivasi
b. Hasil Wawancara dengan Kepala belajar anak, karena di zaman
Sekolah ( Bapak Nandang,S,Pd.I sekarang ini banyak permainan,
(56) tontonan yang sangat
Faktor-faktor yang menyebabkan berpengaruh terhadap motivasi
motivasi belajar siswa rendah, yaitu: belajar siswa.
1. Sarana dan Prasarana belum lengkap
2. Lingkungan belajar tidak kondusif
3. Kebutuhan belajar siswa belum
terpenuhi

c. Hasil Wawancara dengan


Wakasi Kurikulum ( Ibu Dede Teti
Mardiati,S.Pd (50)
Faktor-faktor yang menyebabkan
motivasi belajar siswa rendah, yaitu:
1. Guru kurang memberikan dorongan
wawasan terhadap siswa sehingga
pembelajaran kurang menarik
2. Proses belajar mengajar yang tidak
menarik bagi siswa
3. Tidak ada permainan ataupun
stimulus supaya siswa lebih
termotivasi untuk belajar
2 Daya ingat Eksplorasi masalah berdasarkan Berdasarkan penelitian yang
siswa kurang asumsi pribadi: dilihat dari kajian literatur, hasil
1. Tidak memperhatikan guru ketika wawancara dan hasil analisis
Sedang i menjelaskan sendiri dapat diketahui bahwa
daya ingat siswa kurang karena
2. Media pembelajaran belum memenuhi beberapa hal diantaranya sebagai
kebutuhan belajar siswa berikut :
3. Siswa lebih senang bermain dari pada 1. Tidak memperhatikan guru
belajar ketika menjelaskan.
Menyimak itu sangat
penting dalam proses
Kajian Literatur :
belajar mengajar, sebagian
Istiqamah & Ichsan (2021, hlm. 45). besar siswa ketika guru
Menyatakan kendala atau hambatan menerangkan malah asik
yang perlu dan sangat diperhatikan ngobrol dengan teman
sebagai seorang siswa dalam sebangku ataupun teman
belajarnya yaitu lupa, kejenuhan, sebelahnya sehingga
sehingga akan terjadinya kesulitan menyebabkan kemampuan
dalam belajar yang dapat memicu mengingat itu terganggu.
penghambatan proses pembelajaran 2. Kurangnya perhatian dari
yang seharusnya berjalan dengan baik. orang tua. Sepulangnya
dari sekolah sebagian besar
siswa tidak diarahkan oleh
Menurut Desrina, dkk (2018, hlm. 1).
Menyatakan agar memperoleh orang tuanya untuk
pertumbuhan dan perkembangan anak mengulang kembali
usia sekolah yang optimal maka perlu pelajaran yang telah
diperhatikan asupan nutrisi baik secara dilaksanakan di sekolah
kualitas maupun kuantitas. Dalam bahkan banyak siswa yang
masa pertumbuhan dan perkembangan tidak mengerjakan
tersebut pemberian nutrisi atau asupan
pekerjaan rumah.
makanan pada anak tidak selalu
dilakukan dengan sempurna. 3. Lingkungan sekolah
kurang nyaman. Keadaan
Hasil Wawancara dengan Guru ( Ibu
letak sekolah bisa
Ade Nuraeni,S.Pd (51)
mempengaruhi daya ingat
Faktor-faktor yang menyebabkan daya siswa. Sekolah yang berada
ingat siswa kurang, yaitu :
di dekat jalan raya, rel
1. Siswa kurang fokus dan konsentrasi kereta api ataupun terminal
ketika dalam pembelajaran itu bisa mempengaruhi
daya ingat siswa ketika
2. Siswa malah asyik bermain dengan proses pembelajaran
temannya. berlangsung.
3. Kurangnya perhatian orang tua, 4. Gaya hidup kurang sehat.
sehingga dirumah nya tidak belajar Di zaman modern seperti
lagi materi yang sudah di dapatkan di ini banyak jajanan-jajanan
sekolah yang banyak mengandung
zat-zat kimia yang
b. Hasil Wawancara dengan Kepala berbahaya bagi
Sekolah ( Bapak Nandang,S,Pd.I perkembangan otak siswa.
(56) Kemudian asupan gizi
yang kurang di dapatkan
siswa untuk perkembangan
Faktor-faktor yang menyebabkan daya
ingat siswa kurang, yaitu : otaknya.

1. Karena stategi pembelajaran yang


digunakan belum tepat
2. Guru belum menggunakan alat
peraga sesuai dengan kebutuhan
siswa
3. Siswa tidak melihat pigur dari
teman atau guru di sekitarnya

c. Hasil Wawancara dengan


Wakasi Kurikulum ( Ibu Dede Teti
Mardiati,S.Pd (50)
Faktor-faktor yang menyebabkan daya
ingat siswa kurang, yaitu :
1. Karena yang disampaikan guru
hanya sebatas pembicaraan saja,
siswa tidak mengalami langsung
2. Guru kurang menggunakan alat
peraga atau media untuk menunjang
pembelajaran
3. Siswa sedang mengalami gangguan
kesehatan, dimana otak telah
menggalami penurunan fungsi yang
diakibatkan karena gaya hidup yang
tidak sehat, makan makanan yang
tidak bergizi.

d. Hasil Wawancara dengan Ketua


MGMP IPS ( Ibu Elia
Rachmawati,S.Pd )
Faktor-faktor yang menyebabkan daya
ingat siswa kurang, yaitu :
1. Siswa tidak fokus dalam belajar
2. Tidak dapat menerima informasi
yang diberikan guru
3. Terlalu banyak hal yang dipikirkan
baik dari dalam diri sendiri maupun
dari luar yang mengakibatkan daya
ingat siswa menjadi kurang

3 Sebagian besar Eksplorasi masalah berdasarkan Berdasarkan penelitian yang


siswa kesulitan asumsi pribadi: dilihat dari kajian literatur, hasil
belajar IPS wawancara dan hasil analisis
1. Sebagian siswa ngobrol ketika guru
sendiri dapat diketahui bahwa
menjelaskan
sebagian siswa kesulitan belajar
2. Sebagian siswa kurang menguasai
secara umum disebabkan beberapa
hafalan
faktor yaitu sebagai berikut :
3. Tidak bisa menemukan gagasan inti
1. Model pembelajaran yang
pembelajaran
kurang kreatif dan inovatif,
pembelajaran IPS dituntut
Kajian Literatur : untuk menerapakn model
pembelajaran yang sangat
Menurut Dwi, (2018, Faktor- Faktor menarik bagi siswa, hal ini
Kesulitan Belajar IPS, 208). bertujuan untuk mengenalkan
Menyatakan bahwa kesulitan dalam bahwa IPS itu merupakan
pembelajaran IPS pada umumnya pelajaran yang sangat
1. Faktor Kesulitan Belajar Internal menyenangkan
2. Kemampuan menyimak siswa
a. Faktor Minat . yang kurang baik, apabila
b. Faktor Motivasi siswa sejak awal mengalami
kesulitan dalam menyimak
c. Faktor kesiapan
maka siswa tersebut akan
.2. Faktor Kesulitan Belajar Eksternal mengalami kesulitan ke
a. Metode Mengajar jenjang kelas selanjutnya.
b. . Interaksi Guru dengan Siswa 3. Kesabaran, karena
kesabaran adalah modal
c. Media pembelajaran
utama dalam mengajar.
d. Masyarakat
Karena dengan penetrasi
berjenjang dan bertahap
merupakan upaya agar
a. Hasil Wawancara dengan Guru ( pembelajaran dapat
Ibu Ade Nuraeni,S.Pd (51) diterima dengan baik
Faktor-faktor yang menyebabkan
sebagian besar siswa kesulitan belajar
IPS, yaitu:
1.Kebanyakan siswa tidak tahu materi
tersebut
2.Tidak tahu akan alur materi
3.Guru harus menjelaskan dengan
sabar sampai akhirnya siswa
mengerti

b. Hasil Wawancara dengan Kepala


Sekolah ( Bapak Nandang,S,Pd.I
(56)

Faktor-faktor yang menyebabkan


sebagian besar siswa kesulitan belajar
IPS yaitu :
1. Faktor intelegensi sehingga sukar
mengingat
2. Kurangnya penggunaan media
dalam pembelajaran
3. Model pembelajaran yang dipakai
kurang menarik bagi siswa

c. Hasil Wawancara dengan Wakasi


Kurikulum
( Ibu Dede Teti Mardiati,S.Pd (50)

Faktor-faktor yang menyebabkan


sebagian besar siswa kesulitan belajar
IPS yaitu:
1. Pembelajaran IPS membosankan
oleh sebagian siswa, karena
dasarnya numerasi yang kurang
ditanamkan ke siswa sejak dini.
2. Guru kurang menggunakan alat
peraga atau media untuk
menunjang pembelajaran IPS
sehingga akan menjadikan
kesenangan bagi siswa dalam
belajar IPS
3. Guru kurang tepat dalam
mengelola pembelajaran a
Misalnya guru masih kurang
memperhatikan kemampuan awal
yang dimiliki siswa, guru
langsung masuk ke materi baru.
Padahal materi sebelumnya saja
belum bisa dan membutuhkan
pengulangan. Jika ini terjadi, maka
akan muncul kesulitan umum
yaitu kebingungan karena tidak
terstrukturnya bahan ajar yang
mendukung tercapainya suatu
kompetensi

d. Hasil Wawancara dengan Ketua


MGMP IPS ( Ibu Elia
Rachmawati,S.Pd)
Faktor-faktor yang menyebabkan
sebagian besar siswa kesulitan belajar
IPS, yaitu :
1. Kurangnya kecintaan terhadap IPS
sehingga siswa tersebut mengalami
kesulitan dalam belajar
2. Tidak memahami pelajaran IPS
sebelumnya.

e. Hasil Wawancara Dengan Pakar


Pendidikan ( Bapak Waryono ))
Faktor-faktor yang menyebabkan
sebagian besar siswa kesulitan belajar
IPS , yaitu :
1. Minat, minat yang ada pada diri
siswa untuk mempelajari IPS
sangat rendah. Karena minat atau
keinginan merupakan faktor utama
siswa untuk benar-benar
mempelajari suatu pelajaran
2. Guru kurang menerapkan variasi
dalam pembelajaran yang menarik
bagi siswa. Sehingga siswa merasa
bosan untuk lebih mendalami
pelajaran tersebut.
4 Siswa kurang Eksplorasi masalah berdasarkan Berdasarkan penelitian yang
disiplin datang asumsi pribadi: dilihat dari kajian literatur, hasil
ke sekolah wawancara dan hasil analisis
1. Tidak dikasih uang jajan oleh sendiri dapat diketahui bahwa :
orang tua
2. Tidak mengerjakan PR 1. Kebiasaan yang kurang
3. Kurangnya motivasi dari orang bagus di lingkungan
tua masyarakat
2. Pendidikan orang tua.
Kajian Literatur : Sehingga mungkin
menganggap sekolah itu
Menurut Anzalena,dkk. (2019, hlm. 123) tidak terlalu penting.
menyatakan bahwa faktor yang 3. Kurangnya komunikasi
mempengaruhi dan menyebabkan siswa antara guru dengan orang
melakukan perilaku indisipliner di tua
sekolah adalah:
1. Faktor internal adalah faktor
yang berasal dari dalam diri
siswa itu sendiri
2. Faktor Kebutuhan ekonomi

Annisa (2019, hlm. 69) menyatakan


bahwa dapat disimpulkan untuk
mendukung tercapainya keberhasilan
nilai karakter disiplin di sekolah yaitu
program pendidikan karakter,
menetapkan aturan sekolah dan aturan
kelas, melakukan sholat Dhuha dan
Sholat Dzuhur berjamaah, membuat pos
afektif di setiap kelas, memantau
perilaku kedisiplinan siswa di rumah
melalui buku catatan kegiatan harian,
dan melibatkan orang tua, dan
melibatkan komite sekolah.

Rohmah, dkk. (2021, hlm. 150)


Menyatakan pendidikan karakter bagi
siswa sekolah dasar masih belum
maksimal, hal ini ditunjukkan dengan
banyaknya siswa yang kurang disiplin
dalam melaksanakan pembelajaran serta
masih banyaknya siswa yang melakukan
pelanggaran pelanggaran moral.

a. Hasil Wawancara dengan guru (


Ibu Ade Nuraeni,S.Pd (51)

Faktor-faktor yang menyebabkan siswa


kurang disiplin datang ke sekolah, yaitu:

1. Kebiasaan di lingkungan
keluarga dan masyarakat
2. Tidak ada kesepakatan kelas
tentang nilai-nilai kedisiplinan
3. Siswa tidak mematuhi tata tertib
sekolah

b. Hasil Wawancara dengan Kepala


Sekolah ( Bapak Nandang,S,Pd.I
(56)

Faktor-faktor yang menyebabkan siswa


kurang disiplin datang ke sekolah, yaitu:

1. Kesepakatan kelas harus


dilaksanakan dengan
mencamtumkan nilai-nilai
kebajikan
2. Harus adanya figur disiplin di
lingkungan siswa baik guru
maupun siswa
3. Kurangnya dorongan orang tua
tentang kedisiplinan terhadap
anak

c. Hasil Wawancara dengan Wakasi


Kurikulum ( Ibu Dede Teti
Mardiati,S.Pd (50)

Faktor-faktor yang menyebabkan siswa


kurang disiplin datang ke sekolah, yaitu:

1. Melihat figur dari guru tentang


kedisplinan, karena siswa
sifatnya meniru dari seorang
figur yaitu guru
2. Karena faktor pergaulannya
sehari-hari. Pergaulan memberi
pengaruh yang besar dalam
membentuk tingkah laku anak
sekolahan. Anak yang biasa
bergaul dengan anak yang bandel
dan suka melanggar peraturan
akan terbiasa dengan hal tersebut
dan akan membawanya ke
sekolah
e. Hasil Wawancara dengan Ketua MGMP
IPS ( Ibu Elia Rachmawati,S.Pd)
Faktor-faktor yang menyebabkan siswa
kurang disiplin datang ke sekolah, yaitu:
1. Kurang tegasnya guru terhadap
siswa tentang menerapkan
kedisplinan
2. Tidak dibuatnya kesepakatan
antara guru dan siswa

1.
5 Pembelajaran Eksplorasi masalah berdasarkan Berdasarkan penelitian yang
yang kurang asumsi pribadi: dilihat dari kajian literatur, hasil
inovatif wawancara dan hasil analisis
1. Guru kurang kreatif untuk sendiri dapat diketahui bahwa :
melaksanakan pembelajaran 1. Kurangnya mengikuti
2. Terbatasnya media pembelajaran pelatihan model-model
3. Kurang melibatkan keaktifan siswa pembelajaran inovatif,
dalam belajar sehingga pembelajarn yang
diterapkan masih bersifat
Kajian Literatur : monoton
2. Guru tidak siap terhadap
Menurut Nasrun, dkk. (2018, hlm. 671) perubahan. Karena guru
menyatakan bahwa berdasarkan fakta kurang
yang diperoleh bahwa pembelajaran pengetahuan,kurang
yang kurang inovatif. Beberapa hal membaca, kurang mencari
yang ditemukan antara lain: ilmu.Setiap guru wajib
(1) pembelajaran masih monoton mengikuti
sehingga siswa terlihat bosan dalam webinar,mengikuti
pembelajaran, (2) RPP yang berbagai pelatihan jadi
dirumuskan belum menunjukkan kaya berbagai pengetahuan
berorientasi pada aktivitas, maka guru akan berinovasi
(3) penilaian yang dilakukan belum
berorientasi pada penilaian otentik di
SD.

Menurut Anugeraheni (2017, hlm. 205),


menyatakan bahwa faktor penghambat
guru dalam melaksanakan pembelajaran
adalah:
1) Kurangnya pengetahuan tentang
motode-metode, model-model,
serta trategi-strategi dalam
pembelajaran
2) Materi yang ada dibahan ajar
tidak sesuai dengan kondisi di
lapangan (contohnya: materi
tentang candi Borobudur tidak
sesuai dengan kondisi di Biak
karena di Biak tidak ada candi;
3) Kurangnya refrensi (sumber-
sumber) media pembelajaran
yang sesuai dengan materi yang
akan diajarkan
4) Terbatasnya pengetahuan
tentang media pembelajaran
yang sesuai dengan materi yang
diajarkan
5) Terbatasnya dana bagi
pembuatan media

a. Hasil Wawancara dengan Guru (


Ibu Ade Nuraeni,S.Pd (51)

Faktor-faktor yang menyebabkan


pembelajaran yang kurang inovatif
yaitu:

1. Guru menggunakan model dan


media ketika mengajar seperti
model belajar diskusi kelompok
dan media gambar.
2. Model pembelajaran yang dipakai
guru kurang variatif

b. Hasil Wawancara dengan Kepala


Sekolah ( Bapak Nandang,S,Pd.I
(56)

Faktor-faktor yang menyebabkan


pembelajaran yang kurang inovatif,
yaitu :

1. Guru belum menggunakan Proses


Belajar Mengajar (PBM) yang
kreatif dan inovatif
2. Guru hanya menerapkan model
pembelajaran yang konvensional
(belum terprogram)
c. Hasil Wawancara Wakasi
Kurikulum ( Ibu Dede Teti
Mardiati,S.Pd (50)
Faktor-faktor yang menyebabkan
pembelajaran yang kurang inovatif,
yaitu :

1. Karena guru kurang


pengetahuan,kurang membaca,
kurang mencari ilmu
2. Setiap guru wajib mengikuti
webinar,mengikuti berbagai
pelatihan jadi kaya berbagai
pengetahuan maka guru akan
berinovasi

d. Hasil Wawancara dengan Ketua


MGMP IPS ( Ibu Elia
Rachmawati,S.Pd )
Faktor-faktor yang menyebabkan
pembelajaran yang kurang inovatif,
yaitu :

1. Guru kurang menguasai terhadap


model-model pembelajaran yang
kurang inovatif.
2. Menggunakan media yang
sederhana contohnya dengan
gambar

1. pembelajaran yang lebih kreatif dan


inovatif.
2.

6 Kesulitan dalam Eksplorasi masalah berdasarkan Berdasarkan penelitian yang


penerapan asumsi pribadi: dilihat dari kajian literatur, hasil
HOTS wawancara dan hasil analisis
1. Siswa terbiasa dengan materi sendiri dapat diketahui bahwa :
hapalan 1. Kurangnya mengikuti
2. Guru kurang paham dalam pelatihan HOTS. Dengan
menerapkan model HOTS kurangnya mengikuti
3. Guru belum terampil untuk pelatihan-pelatihan HOTS
menyusun proses belajar HOTS maka guru akan merasa
Kajian Literatur : kesulitan dalam
menerapkannya kepada
Menurut, Nur’aeni, dkk. (2021, hlm. 44), siswa untuk proses belajar
menjelaskan bahwa ada beberapa mengajar (PBM)
penyebab guru kesulitan dalam 2. Strategi pembelajaran yang
memahami dan menerapkan soal-soal belum memahami proses
yang HOTS, dianataranya: HOTS, sehingga merasa
1. Kurangnya pengetahuan tentang kesulitan dalam membuat
evaluasi hasil belajar atau asesmen. soal-soal yang perlu
2. Kurangnya pengetahuan teoritis pemikiran tingkat tinggi
tentang Higher Order Thinking karena soal yang biasa
Skills. diterapkan hanya untuk
3. Belum terlatih untuk berfikir tingkat rendah
mengembangkan atau menyusun ataupun sedang.
soal-soal guna mengukur
kemampuan berpikir tingkat tinggi.
4. Soal-soal yang biasa mereka susun
untuk keperluan ulangan formatif
atau ulangan sumatif adalah soal-
soal yang mengukur kemampuan
berpikir tingkat rendah dan sedang.
5. Guru mengalami kesulitan dalam
melakukan kreasi.
6. Kesulitan dalam merumuskan
masalah yang dijadikan dasar
pertanyaan.

Menurut Anugeraheni (2017, hlm. 205),


menjelaskan bahwa factor penghambat
guru dalam melaksanakan pembelajaran
adalah:
1) Kurangnya pengetahuan tentang
motode-metode, model-model,
serta trategi-strategi dalam
pembelajaran
2) Materi yang ada dibahan ajar
tidak sesuai dengan kondisi di
lapangan (contohnya: materi
tentang candi Borobudur tidak
sesuai dengan kondisi di Biak
karena di Biak tidak ada candi
3) Kurangnya referensi (sumber-
sumber) media pembelajaran
yang sesuai dengan materi yang
akan diajarkan
4) Terbatasnya pengetahuan
tentang media pembelajaran
yang sesuai dengan materi yang
diajarkan
5) Terbatasnya dana bagi
pembuatan media

Menurut Rapih & Sutaryadi (2018, hlm.


78) Higher Order Thinking Skills
(HOTS) merupakan cara berfikir yang
mengedepankan nilai-nilai berfikir kritis
dan kreatif sehingga dipandang mampu
memberikan solusi dalam menghadapi
tantangan perkembangan zaman. HOTS
merupakan suatu tingkat berfikir yang
menekankan pada penerapan
pengetahuan yang telah diterima,
penalaran refleksi, pemecahan masalah,
dan pengambilan keputusan.

a. Hasil Wawancara dengan Guru (


Ibu Ade Nuraeni,S.Pd (51)
Faktor-faktor yang menyebabkan
kesulitan dalam penerapan HOTS, yaitu:

1) Kurang memahami HOTS


sehingga bingung dalam
penerapannya
2) Soalnya sulit untuk dikerjakan
oleh siswa, apalagi dengan
kondisi siswa yang ada di
pelosok. Belajar materi yang
dasar pun kesulitan. Apalagi
yang HOTS.

b. Hasil Wawancara dengan Kepala


Sekolah ( Bapak Nandang,S,Pd.I
(56)

Faktor-faktor yang menyebabkan


kesulitan dalam penerapan HOTS, yaitu:

1) Guru belum memahami terkait


pembelajaran HOTS
2) Guru belum terampil untuk
menyusun proses belajar HOTS

c. Hasil Wawancara dengan Wakasi


Kurikulum
( Ibu Dede Teti Mardiati,S.Pd (50)
Faktor-faktor yang menyebabkan
kesulitan dalam penerapan HOTS,
yaitu: Guru harus banyak menggali
pengetahuan dengan mengikuti
webinar-webinar. sehingga sering
pelatihan-pelatihan ke anak, sering
bertanya ke anak tentang wawasan-
wawasan abad 21.

d Hasil Wawancara dengan Ketua


MGMP IPS ( Ibu Elia
Rachmawati,S.Pd )

\Faktor-faktor yang menyebabkan


kesulitan dalam penerapan HOTS, yaitu:

1) Kurangnya pemahaman guru


tentang penerapan pembelajaran
HOTS
2) Guru belum terbiasa menyusun
redaksi soal-soal yang HOTS

e. Hasil Wawancara denagn Pakar


Pendidikan ( Bapak Waryono )
Faktor-faktor yang menyebabkan
kesulitan dalam penerapan HOTS, yaitu:

1. Cara pandang guru terhadap


perubahan masih kurang. Jadi,
guru tidak mau belajar untuk
memahami dan membuat soal-
soal yang HOTS.
2. Guru harus banyak mengikuti
pelatihan-pelatihan, karena
sudah banyak pelatihan tentang
HOTS yang dilakukan secara
online dan gratis. Guru harus
berkomitmen untuk terus
berubah ke arah yang lebih baik

7 Kurangnya Eksplorasi masalah berdasarkan Berdasarkan penelitian yang


pemanfaatan asumsi pribadi: dilihat dari kajian literatur, hasil
media wawancara dan hasil analisis
sendiri dapat diketahui bahwa :
pembelajaran 1. Masih terbatasnya media seperti 1. Sarana dan Prasarana yang
berbasis TIK laptop atau komputer dan sinyal kurang memadai. Sekarang
internet yang lemah ini TIK memberikan
2. Hanya sebagian siswa yang pengaruh yang sangat
tertarik dengan penggunaan besar terhadap proses
media TIK pembelajaran. Dengan
menggunakan komputer
Kajian Literatur : atau laptop, infokus kita
menjadi mudah untuk
Menurut Rohman dan Susilo (2019, hlm. melaksanakan
173), menyatakan bahwa penyebab pembelajaran. Namun
kurangnya pemanfaatan TIK dalam pada kenyataannya masih
pembelajaran adalah dikarenakan terbatasnya ketersedian
fasilitas dan sarana TIK yang masih sarana tersebut. Dengan
menggunakan media TIK
belum tercukupi. sebagian besar siswa
tertarik untuk menyimak
bahkan mencoba
Menurut Sutisna, dkk. ( 2020, hlm. 2) mengoprasikannya dengan
bimbingan guru.
Menyatakan penggunaan teknologi
2. Sebagian guru masih
digital didalam menunjang proses jarang bahkan tidak pernah
pembelajaran belum diterapkan secara menggunakan media TIK
maksimal karena beberapa kendala tersebut, karena tidak bisa
seperti memilih ataupun merancang menggunakannya.
media pembelajaran yang sesuai Disamping itu juga
dengan materi pembelajaran, terkendala dengan sinyal
internet yang masih buruk.
mengoperasikan media pembelajaran
berbasis IT, dan lain-lain. Hal tersebut
menyebabkan kurang menariknya
proses pembelajaran, sehingga
menyebabkan kurangnya pengalaman
belajar siswa, dengan demikian tujuan
pembelajaran tidak dapat tercapai
dengan maksimal.

Menurut Abdullah (2018, hlm. 95),


menyatakan bahwa sarana dan prasarana
yang tidak menunjang, menjadi faktor
penghambat guru PAI yang ingin
menggunakan media pembelajaan
berbasis TIK.
a. Hasil Wawancara dengan Guru (
Ibu Ade Nuraeni,S.Pd (51)
Faktor-faktor yang menyebabkan
Kurangnya pemanfaatan media
pembelajaran berbasis TIK, yaitu :

1. Terbatasnya sarana sehingga jarang


menerapkan TIK, karena sinyal
internet lemah,
2. Pernah menggunakan HP dan
Speaker untuk belajar menyanyi

b. Hasil Wawancara dengan Kepala


Sekolah ( Bapak Nandang,S,Pd.I
(56)

Faktor-faktor yang menyebabkan


Kurangnya pemanfaatan media
pembelajaran berbasis TIK, yaitu :

1. Guru hanya sesekali menggunakan


lapto, proyektor dan hand phone
(HP)
2. Sebagian siswa tertarik dengan
penggunaan media TIK

c. Hasil Wawancara Wakasi


Kurikulum ( Ibu Dede Teti
Mardiati,S.Pd (50)
Faktor-faktor yang menyebabkan
Kurangnya pemanfaatan media
pembelajaran berbasis TIK, yaitu :

1. Karena di sekolah kurangnya


sarana. Ketika ada sarana takut
rusak
2. Gurunya sendiri tidak ada
kemauan, karena gagap teknolgi

d. Hasil Wawancara dengan Ketua


MGMP IPS (Ibu Elia
Rachmawati,S.Pd)
Faktor-faktor yang menyebabkan
Kurangnya pemanfaatan media
pembelajaran berbasis TIK, yaitu :

1. Guru kurang menguasai cara


menggunakan laptop dan
proyektor
2. Menggunakan media yang
sederhana contohnya dengan
hand phone (HP)

e. Hasil Wawancara denagn Pakar


Pendidikan ( Bapal Waryono )
Faktor-faktor yang menyebabkan
Kurangnya pemanfaatan media
pembelajaran berbasis TIK, yaitu :

1. Kurangnya media yang


mendukung proses pembelajaran
TIK jangan menjadi faktor
penghambat untuk memberikan
pelayanan pembelajaran terbaik
kepada siswa. Justru itu harus
menjadi sebuah tantangan bagi
guru untuk melakukan yang
terbaik ditengah keterbatasan
media yang dimiliki sekolah.
Sesuai dengan masalah yang
sebelumnya, bahwa guru di
zaman sekarang itu ditunut untuk
memberikan pembelajaran yang
kreatif dan inovatif supaya siswa
senang belajar dan memiliki
motivasi yang tinggi untuk
belajar.
2. Meskipun pada pratiknya
memang ada guru yang kurang
faham juga tentang TIK. Maka
guru harus dipaksakan untuk
mau belajar. Berubah ke hal yang
lebih baik lagi.

Anda mungkin juga menyukai