Anda di halaman 1dari 3

Nama : HANISAH

Asal sekolah : SMAN 3 Muara Teweh


Tugas : L.K.1.3 Penentuan penyebab akar masalah ( siklus 2)

No Hasil eksplorasi Akar Analisis akar Masalah terpilih


penyebab penyebab penyebab masalah yang akan
Masalah masalah (data pendukung) diselesaikan

1 Hasil dari analisis Guru belum Guru belum memanfaatkan model- Peserta didik belum
eksplorasi penyebab maksimal model mampu berpikir
masalah peserta didik memanfaatkan pembelajaran kepada peserta didik secara kritis dalam
kesulitan meraih nilai model- model adalah pembelajaran
yang baik dalam pembelajaran akar penyebab masalah kesulitan
pembelajaran adalah: inovatif meraih nilai yang baik dalam
1. Peserta didik pembelajaran.
belum Peserta didik Hasil analisisnya sebagai berikut :
banyak hanya mengan Maryani, et.al.(2018) bahwa
memiliki wawasan dalkan lingkung kesulitan belajar tidak hanya
terkait materi an sekolah berhubungan tingkat intelejensi
2. Peserta didik hanya sebagai media dari individu saja melainkan hanya
mengan dalkan utama dalam individu tersebut yang
lingkung an pembel ajaran mengalami kesulitan dalam
sekolah sebagai pengusai keterampilan belajar
media utama dan menyelesaikan tugas-tugas
dalam pembel yang sudah diberikan jamaris.
ajaran Menurut Utami (2020)
3. Kurang kesulitan belajar merupakan
keingina n suatu kondisi peserta didik
peserta didik untuk dimana proses belajar yang
mendap atkan ditandai dengan adanya
nilai yang baik hambatan-hambatan dalam
4. Guru belum mencapai hasil belajar.
maksim al
memanf aatkan
model- model
pembel ajaran
inovatif
5. Pemanf aat gadget
dirumah lebih
cendrun g
digunak an untuk
bermain game dari
pada untuk
belajar dan
mengerj akan
tugas
2 Guru belum Maksimal Guru kurang Berdasarkan analisis, ditentukan
dalam pemanfaatan model memahami bahwa akar penyebab utama
pembelajaran Inovatif proses masalah tersebut adalah :
penyebab masalah guru penerapan
kurang maksimal penggunaan “Guru kurang memahami proses
memanfaatkan media
model penerapan penggunaan model
pembelajaran adalah:
pembelajaran pembelajaran”.
1. fasilitas teknologi
inovatif
pribadi guru
Penyebab masalah ini akan ikut
dan kemampuan
berkontribusi untuk
guru menggunakan
fasilitas TIK mempengaruhi faktor penyebab
2. Peserta didik lainnya.
memilki kuota,
Guru harus memiliki keinginan
ada guru yang
masih gaptek untuk mempelajari model-model
untuk pembelajran melalui pelatihan
memanfaatkan dan kolaborasi dengan guru yang
teknologi di anggap sudah menerapkan
3. Kemauan dan pembelajaran yang inovatif
semangat untuk sehingga memalului pelatihan
berubah diharapkan dapat
paradigma mengembangkan kemampuan diri
pembelajaran seseorang pendidik dan melalui
yang beroreintasi kolaborasi dengan rekan guru juga
pada abad 21 akan mengningkatka kreativitas
masih kurang karena saling berbagi ide untuk
4. Kemauan dan menciptakan model pembelajaran
semangat untuk yang asyik dan seru.
berubah
paradigma
pembelajaran
yang beroreintasi
pada abad 21
masih kurang
3 Hasil dari analisiseksplora Guru kurang Setelah dianalisis akar
si penyebab masalah membias akan penyebab masalah terkait
peserta didik belum peserta didik peserta didik belum mampu
mampu berpikir secara untuk berpikir secara kritis dalam
kritis dalam berlatih pembelajaran/penerapan
pembelajaran adalah berpikir kritis pembelajaran berbasis hots
dalam media terbatas
1.Metode pembelajaran/ Hal ini dikuat pengembangan
pembelajaran yang kurang penerapan pembelajaran aktif dengan ICT”
menggali pembelajaran Arifin dan Setiawan adalah salah
kemampuan berbasis hots satu strategi yang dapat digunakan
peserta didik untuk terbatas untuk meningkat
berpikir kritis pemampuan berpikir kritis peserta
diddik
2.Peserta didik kurang 1. Peserta didik masih
memiliki pengetahuan dan memiliki daya serap
keberanian yang rendah.
2. Peserta didik belum
3.Kondisi fisik,kenyakinan memiliki kemampuan
diri,kecemasan, kebiasaan berpikir kritis yang
dan rutinitas, dan mempuni
perkembangan intektual 3. Guru masih
mempokuskan penilaian
4.Penerapan pada soal berbasis lots
pembelajaran 4. Guru belum optimal
berbasis hots memberikan
terbatas pernyataan pemantik agar
peserta didik lebih
mengembangkan
kemampuan
berpikir kritisnya
5. Kemampuan berpikir
kritis peserta didik tidak
datang dengan
sendirinya, melainkan
perlu pembisaan secara
terus-menerus
oleh guru agar peserta didik
dapat berpikir secara lebih

Anda mungkin juga menyukai