Anda di halaman 1dari 13

LK. 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah yang telah


No. Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi
1. Rendahnya hasil belajar A. Kajian Literatur Dari kajian literasi dan hasil wawancara diperoleh analisis
siswa kelas 5 pada muatan 1. Rahmawati (2018). Menuliskan faktor penyebab sementara sebagai berikut:menuliskan
pelajaran matematika permasalahan yaitu kegiatan lebih dominan guru a. Kegiatan pembelajaran dominan guru hanya menjelaskan
materi hubungan jarak, menjelaskan dan siswa mendengarkan, sehingga b. Siswa kurang terlibat aktif dalam proses pembelajaran
waktu, dan kecepatan. siswa tidak terlibat aktif dalam proses belajar c. Siswa hanya sebatas mencatat apa yang dijelaskan oleh,
mengajar. Lalu, kegiatan siswa juga lebih banyak sehingga kurang berlatih soal.
mendengarkan dan mencatat apa yang guru d. Guru belum menggunakan media yang menarik
sampaikan dan untuk tindak lanjutnya siswa diminta e. Siswa kurang aktif
mengerjakan soal-soal latihan. f. Siswa kesulitan dalam memahami konsep materi
g. Siswa kurang paham dalam mengubah satuan jarak, waktu,
2. Mariza Sulvina, Fachrurazi (2021). Menuliskan dan kecepatan.
faktor penyebab permasalahan yaitu, kemampuan h. Siswa kurang merespon guru
siswa dalam mempelajari jarak, waktu dan kecepatan i. Belajar ssiwa dirumah kurang mendapat perhatian dari
masih sangat kurang. Lalu, proses pembelajaran orang tua
berlangsung masih kurang variatif, penggunaan
media yang kurang menarik, dan proses pembelajaran
berlangsung siswa terlihat kurang aktif hal ini terlihat
dengan adanya siswa yang tidak mau mencatat, siswa
kurang merespon pertanyaan yang diberikan guru.

3. Siswita Sembiring (2021). Menuliskan faktor


penyebab permasalahan yaitu, siswa kesulitan
memahami penjelasan dan maksud soal, siswa tidak
paham menggunakan rumus jarak, waktu dan
kecepatan, guru kurang maksimal menggunakan
media pembelajaran, dan siswa tidak paham
mengubah satuan jarak, waktu dan kecepatan dan
kurang perhatian dari orang tua saat belajar dirumah.

B. Hasil Wawancara
1. Menurut Bapak Darohman, S.Pd.,M.Pd. (Pengawas)
Faktor penyebab permasalahan yaitu;
a. Daya tangkap/kemampuan anak rata-rata
menengah kebawah, sehingga lambat menerima
materi
b. Kurang sering berlatih dengan tipe soal yang
serupa
c. Penyampaian guru yang kurang cepat bisa
ditangkap oleh siswa. Banyak guru yang pintar
dalam materi tapi kurang pintar dalam mentransfer
ilmu kepada siswa

2. Menurut Bapak Samiyono, S.Pd.,M.M. (Kepala


Sekolah). Faktor penyebab permasalahan;
a. Siswa belum bisa menerapkan rumus mencari
satuan jarak, waktu, dan kecepatan
b. Siswa kurang latihan soal-soal materi hubungan
jarak, waktu, dan kecepatan saat dirumah
c. Guru kurang jelas saat menyampaikan materi
hubungan jarak, waktu, dan kecepatan
d. Siswa malu atau takut bertanya jika kurang
memahami materi tersebut
3. Menurut Yasinta Roslinda Kumalasari, S.Pd (Sesama
guru kelas V) Faktor penyebab Masalah :
a. Guru belum menggunakan media yang tepat
b. Siswa beranggapan matematika serta berhitung
satuan jarak itu sulit
c. Siswa kurang aktif dan jika belum paham tidak
mau bertanya
2. Hasil belajar siswa yang A. Kajian Literatur Dari kajian literasi dan hasil wawancara diperoleh analisis
rendah dalam menentukan 1. Selfiana (2021) menuliskan faktor penyebab sementara sebagai berikut:
pokok pikiran dari sebuah permasalahan yaitu, kesulitan dalam memahami a. Kesulitan dalam memahami bacaan
paragraf pada teks nonfiksi bacaan, kesulitan menentukan ide pokok pikiran, dan b. Peserta didik belum dapat membedakan kalimat utama dan
ke dalam tulisan dengan guru masih menggunakan metode konvensional penjelas dalam sebuah paragraf
bahasa sendiri pada muatan jarang menggunakan metode inovatif. c. Guru belum menerapkan media pembelajaran inovatif,
pelajaran Bahasa Indonesia hanya menggunakan media konvensional.
2. Miftahul Nur Handayani (2022) menuliskan faktor d. Siswa beranggapan bahwa kalimat utama selalu berada
penyebab permasalahan yaitu, adanya miskonsepsi diawal paragraf
beberapa peserta didik yang beranggapan bahwa ide e. Kurangnya pembiasaan literasi sehingga siswa malas jika
pokok letaknya hanya di awal paragrap. Lalu, peserta membaca teks yang panjang
didik belum dapat membedakan kalimat utama dan f. Hanya mengacu pada satu bahan ajar
penjelas dalam sebuah paragrap. g. Faktor internal dan faktor eksternal

3. Yulie Handini (2020) menuliskan faktor penyebab


permasalahan yaitu, keterampilan membaca peserta
didik masih rendah, sebagian besar hasil belajar
peserta didik pada materi Bahasa Indonesia mengenai
menentukan pokok pikiran suatu paragraf pada teks
wacana masih rendah, sebagian besar aktivitas peserta
didik dalam menentukan pokok pikiran
suatu paragraf pada teks wacana masih rendah dan
tidak terstruktur. Lalu, bahan ajar yang ada hanya berupa
buku BSE serta penyajian materi menentukan pikiran pokok
paragrafnya belum tersusun dengan sistematis, dan
guru belum menerapkan media pembelajaran
inovatif, hanya menggunakan media konvensional.

B. Hasil Wawancara
1. Menurut Bapak Darohman, S.Pd.,M.Pd. (Pengawas)
kemungkinan penyebab permasalahan:
a. Siswa kurang sungguh-sungguh dalam membaca
dan memahami bacaan, apalagi bacaan yang
Panjang.
2. Menurut Bapak Samiyono, S.Pd.,M.Pd. (Kepala
Sekolah) kemungkinan penyebab permasalahan:
a. Siswa belum paham kosakata yang terdapat pada
teks
b. Siswa beranggapan bahwa kalimat utama selalu
di awal paragraf.
c. Siswa kurang memahami teks pada saat
membaca, hanya terburu-buru membaca supaya
cepat selesai
3. Menurut Yasinta Roslinda Kumalasari, S.Pd
(Sesama guru kelas V)
Dikatakan kemungkinan penyebab permasalahan:
a. Faktor Internal
- Siswa tidak terbiasa membaca
- Siswa beranggapan bahwa membaca
panjang membosankan
- Minat belajar siswa belum termotivasi
b. Faktor Eksternal
- Guru kurang melakukan pembiasaan literasi
- Guru belum menggunakan model
pembelajaran yang sesuai
3. Guru kurang menjalin A. Kajian Literatur Dari kajian literasi dan hasil wawancara diperoleh analisis
relasi/hubungan dengan 1. Siti Mawaddah Huda (2018). Menuliskan faktor sementara sebagai berikut:
peserta didik dan orang tua. penyebab yaitu, guru belum mampu menjalin a. Guru kurang melakukan pendekatan secara personal
kerjasama yang baik antara guru dan orangtua siswa, kepada siswa dan orangtua siswa/wali.
dan guru sulit memanggil orangtua ke madrasah b. Guru belum mampu menjalin kedekatan dengan wali
untuk membicarakan perkembangan hasil belajar murid
anaknya. c. Siswa segan berkomunikasi dengan guru
d. Kurang efektifnya komunikasi guru dan siswa
2. Vita Julita dan Febrina Dafit (2021). Menuliskan e. Guru belum ramah dalam berkomunikasi
faktor penyebab permasalahan yaitu, peneliti masih
f. Guru belum maksimal dalam mengenal karakteristik
belum melihat dengan jelas kompetensi sosial guru
siswa dan orang tua
dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang
g. Guru belum menggunakan strategi untuk menjalin
tua/wali murid saat di sekolah, dan peneliti juga
hubungan dengan orang tua
melihat bahwa masih kurangnya komunikasi secara
afektif guru dengan siswa disekolah dan di dalam
proses pembelajaran sehingga hal tersebut membuat
daya serap siswa terhadap materi yang disampaikan
kurang.

B. Hasil Wawancara
1. Menurut Bapak Darohman, S.Pd.,M.Pd. (Pengawas)
Faktor penyebab permasalahan:
a. Guru kurang dekat dengan wali murid
b. Guru kurang menjalin komunikasi
c. Guru kurang ramah
2. Menurut Bapak Samiyono, S.Pd.,M.M. (Kepala
Sekolah)
Dikatakan kemungkinan penyebab permasalahan:
a. Guru kurang mengenal karakteristik peserta
didik
b. Kurangnya interaksi dengan wali murid

3. Menurut Yasinta Roslinda Kumalasari, S.Pd (Sesama


guru kelas V)
a. Kurang adanya kesadaran dari orang tua dalam
melihat perkembangan anak disekolah
b. Guru kurang menggunakan strategi pendekatan
dengan orang tua misalnya buku penghubung
4. Guru kurang memanfaatkan A. Kajian Literatur Dari kajian literasi dan hasil wawancara diperoleh analisis
model pembelajaran yang 1. I Wayan Wira Astawa, dkk (2020). Menuliskan sementara sebagai berikut:
inovatif dalam muatan faktor penyebab permasalahan yaitu, kurangnya a. Guru menyampaikan materi hanya satu arah, tanpa
pelajaran PPKn materi penggunaan model pembelajaran atau metode yang melibatkan paserta didik secara langsung
memahami hak, kewajiban, variatif sehingga membuat peserta didik menjadi b. Guru sibuk dengan administrasi sekolah sehingga kurang
dan tanggungjawab sebagai bosan ketika pembelajaran berlangsung. Lalu, meluangkan waktu untuk mempersiapkan inovasi dalam
warga dalam kehidupan banyaknya siswa kurang fokus dalam menerima pembelajaran
sehari-hari. pembelajaran dan kurangnya sikap tegas kepada c. Guru kurang menggali informasi
peserta didik sehingga peserta didik merasa acuh d. Guru kurang dalam hal sharing tentang kegiatan
ketika kurang minat pada pembelajaran berlangsung, pembelajaran bersama teman sejawat
dan kurangnya minat belajar dan semangat pada e. Guru belum menerapkan model pembelajaran yang
muatan PPKn. melibatkan keaktifan siswa
f. Guru belum menggunakan model pembelajaran yang
2. Nita Andriani, I. G. A, dkk (2019). Menuliskan inovatif
faktor penyebab permasalahan yaitu, siswa terlihat g. Guru belum berinovasi dalam proses pembelajaran
pasif dan guru menjadi pusat pembelajaran, guru
mengajar PPKn cenderung menggunakan metode
ceramah kemudian siswa mencatat penjelasan dari
guru, lalu siswa menjadi bosan sehingga siswa tidak
termotivasi dalam mengikuti pembelajaran, dan
kurangnya model pembelajaran yang inovatif dan
relevan yang dilakukan oleh guru dalam melakukan
proses belajar mengajar.

B. Hasil Wawancara
1. Menurut Bapak Darohman, S.Pd.,M.Pd. (pengawas)
Faktor penyebab permaslahan:
a. Guru belum mampu memanfaatkan model
pembelajaran secara maksimal
b. Guru kurang melakukan inovasi – inovasi dalam
pembelajaran.

2. Menurut Bapak Samiyono, S.Pd., M.M. (kepala


sekolah)
Faktor penyebab permasalahan:
a. Siswa belum bisa membedakan contoh antara
hak kewajiban, dan tanggung jawab.
b. Guru belum mencoba menerapkan model-model
pembelajaran yang melibatkan keaktifan siswa,
seperti PBL / PBJL.

3. Menurut Yasinta Roslinda Kumalasari, S.Pd.


(Sesama guru kelas V)
a. Guru sibuk dengan administrasi sekolah sehingga
kurang meluangkan waktu untuk mempersiapkan
inovasi dalam pembelajaran
b. Guru kurang sharing tentang kegiatan
pembelajaran bersama teman sejawat
c. Guru kurang menggali informasi

5. Rendahnya motivasi belajar A. KAJIAN LITERATUR Dari kajian literasi dan hasil wawancara diperoleh analisis
siswa pokok bahasan 1. Mahlianurrahman (2018). Menuliskan faktor sementara sebagai berikut:
tentang hubungan antar penyebab permasalahan yaitu, guru tidak merangsang a. Guru kurang merangsang keaktifan siswa pada saat
komponen ekosistem dan keaktifan siswa pada saat belajar, sehingga siswa belajar
jaring-jaring makanan pada kurang antusias dan pembelajaran terkesan b. Pengajaran IPA yang dilakukan cenderung teacher
muatan pelajaran IPA. membosankan, guru hanya menggunakan metode centered
(HOTS) ceramah, dan tanya jawab, dan masih banyak siswa c. Pembelajaran IPA cenderung bersifat abstrak.
yang cenderung diam dan kurang fokus mengikuti d. Siswa merasa kurang diperhatikan, guru kurang
pembelajaran sehingga konsep yang disampaikan memberikan reward
oleh guru tidak dapat dipahami oleh siswa. e. Guru kurang menerapkan pembelajaran yang HOTS
yang mendorong siswa untuk berfikir kritis.
2. Rouli Barimbing (2018) Menuliskan faktor penyebab f. Konsesntrasi siswa masih terfokus pada hal-hal yang
permasalahan yaitu, model atau metode menarik tanpa memahami isi pelajaran
pembelajaran yang digunakan guru belum sesuai g. Guru kurang melibatkan siswa dalam proses
untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, pembelajaran
pengajaran IPA yang dilakukan cenderung teacher h. Siswa kurang dalam keterampilan berpikir tingkat tinggi
centered, dan pembelajaran IPA cenderung bersifat i. Siswa masih kesulotan dalam
abstrak. Oleh karena itu siswa menganggap IPA menghubungkan/mengaitkan satu fakta dari satu konsep
sebagai pelajaran yang membutuhkan banyak ke konsep lain
hafalan.

3. Aurelia D. Asiera (2017). Menuliskan identifikasi


penyebab permasalahan yaitu, siswa dalam hal ini
masih bingung dalam menentukan rantai makanan
pada makhluk hidup berdasarkan ekosistemnya
masing-masing. Untuk mengatasi kesulitan tersebut,
guru cenderung hanya menggunakan media gambar
maupun media video. Akan tetapi, penggunaan media
video masih memiliki kendala yaitu konsentrasi siswa
hanya terfokus pada hal-hal yang menarik tanpa
memahami isi pelajaran yang sedang dipelajari.
Selain itu proses pembelajaran terlalu monoton pada
aktivitas guru tanpa mengikutsertakan siswa.

B. Hasil Wawancara
1. Menurut Bapak Darohman, S.Pd., M.Pd. (Pengawas)
Faktor penyebab permasalahan:
a. Siswa merasa kurang diperhatikan, guru kurang
memberikan reward kepada siswa yang sudah
melakukan hal yang patut kita apresiasi.
b. Guru kurang menerapkan pembelajaran yang
HOTS yang mendorong siswa untuk berfikir
kritis.
c. Guru kurang mengaitkan model pembelajaran dan
bisa dikaitkan dalam kehidupan sehari-hari lebih
menarik

2. Menurut Bapak Samiyono, S.Pd., M.M (Kepala


Sekolah
Faktor penyebab permasalahan:
a. Siswa kesulitan memahami materi
b. Guru belum menerapkan pembelajaran yang
menarik
c. Guru masih menggunakan metode ceramah,
belum menerapkan pembelajaran yang HOTS
d. Guru belum melakukan praktekum sederhana
3. Menurut Yasinta Roslinda Kumalasari, S.Pd.
(sesama guru kelas V)
a. Sebagian siswa kesulitan dalam menerapkan
keterampilan berpikir tingkat tinggi
b. Kurangnya latihan soal HOTS
c. Siswa kurang memahami dalam mengaitkan
menghubungkan suatu fakta dari satu konsep ke
konsep lain
6. Guru kurang memanfaatkan A. Kajian Literatur Dari kajian literasi dan hasil wawancara diperoleh analisis
teknologi/inovasi dalam 1. Yusrizal (2017). Menuliskan kompetensi yang sementara sebagai berikut:
pembelajaran. dimiliki oleh guru dalam memanfaatkan media a. Guru masih banyak menggunakan metode ceramah.
pembelajaran berbasis TIK sudah cukup baik, b. Guru hanya menggunakan gambar sebagai media
pembelajaran.
namun masih diperlukan banyak bimbingan
c. Terbatasnya buku sumber belajar bagi siswa.
dalam mencari media serta bahan ajar dari
d. Guru ada beban tugas lain selain mengajar.
internet. Bimbingan tersebut bisa melalui
e. Guru kurang terampil dalam belajar menerapkan hal-
seminar, lokakarya, serta pelatihan mengenai hal baru dalam pembelajaran.
TIK sehingga beberapa kesulitan dan kendala f. Guru kurang percaya diri dalam penggunaan TIK
dalam pemanfaatan TIK sebagai media dalam pembelajarannya.
pembelajaran dapat diatasi. g. Guru masih perlu bimbingan dalam mencari media
serta bahan ajar dari internet.
2. Sutria Ningsih (2020). Problem/ masalahan guru h. Pembelajaran yang menggunakan TIK akan menguras
dalam penggunaan media teknologi untuk waktu yang cukup banyak.
pembelajaran yaitu menguras waktu yang
cukup banyak, terbatasnya jumlah infokus,
siswa kurang memahami materi yang
disampaikan, tidak tersedianya jaringan internet
dan tidak tersedianya layar infokus di sekolah
sehingga dalam proses pembelajaran guru
menggunakan papan tulis untuk memantulkan
cahaya dari infokus.

B. Hasil Wawancara
1. Menurut Bapak Darohman, S.Pd., M.Pd (Pengawas)
Faktor penyebab permasalahan:
a. Pendidik banyak beban tugas tambahan sehingga
kurang berlatih Teknologi.
b. Guru kurang terampil belajar hal baru karena
sudah nyaman dengan pembelajaran yang
diterapkan sehari-hari.

2. Menurut Samiyono, S.Pd.,M.M. (Kepala Sekolah)


faktor penyebab yaitu:
a. Guru belum kreatif dalam memanfaatkan
teknologi
b. Guru belum menguasai Teknologi
c. Keterbatasan alat yang ada

3. Menurut Yasinta Roslinda Kumalasari, S.Pd.


(Sesama Guru kelas V). Faktor penyebab yaitu:
a. Guru kurang percaya diri dalam penggunaan
media berbasis TIK.
b. Media pembelajaran yang memanfaatkan
teknologi biasanya membutuhkan waktu untuk
dalam merancangnya sehingga membuat guru
enggan menggunakannya.
DAFTAR PUSTAKA

Asiera D.A. (2017). Pengembangan Media Pembelajaran Papan Rantai Makanan Subtema 3 Memelihara Ekosistem Pada Materi Pokok Rantai Makanan
Pada Suatu Ekosistem Untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar. Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sanata Dharma.
https://repository.usd.ac.id/11793/

Barimbing Rouli (2018). Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Word Square Pada Pelajaran Ipa Di
Kelas V Sd Negeri 104204 Sambirejo Timur. https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/elementary/article/view/10380
Vol.8. No.2

Fachrurazi (2021). Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Materi Jarak, Waktu Dan Kecepatan Melalui Model Guided Discovery Learning
Di Sd Negeri 24 Peusangan. https://www.neliti.com/id/publications/441341/meningkatkan-hasil-belajar-matematika-siswa-pada-materi-jarak-waktu-
dan-kecepata. Vol.8. No.2.

Fapriyani Novita (2017). Pengembangan Media Popscrap Book Pada Muatan Ips Tema Indahnya Kebersamaan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Kelas Iv Sekolah Dasar. Tesis Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Unnes. http://lib.unnes.ac.id/31475/

Handayani N.M. (2022). Analisis Kemampuan Peserta Didik Kelas V A SDN 25 Indralaya Dalam Menentukan Ide Pokok Pada Teks Nonfiksi Tema
Ekosistem Subtema Komponen Ekosistem. Tesis Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sriwijaya.
https://repository.unsri.ac.id/67914/.

Handini Yulie (2020). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pesertadidik Melalui Media Audio-Visual Pada Materimenentukan Pokok Pikiran Di Kelas V
(UPTD SD Negeri Cinanggerang I Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang).
Https://Www.Academia.Edu/44596367/Upaya_Meningkatkan_Hasil_Belajar_Peserta_Didik_Melalui_Media_Audio_Visual_Pada_Materi_Menentu
kan_Pokok_Pikiran_Di_Kelas_V. PTK PPG. UPI.

Huda M.S. (2018). Kerjasama Guru dan Orang Tua Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa.
http://repository.uinsu.ac.id/5378/1/Skripsi%20FIX.pdf. Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.

Astawa W.W.I, Putra Made , Abadi I.B.G.S (2020). Pembelajaran PPKn dengan Model VCT Bermuatan Nilai Karakter Meningkatkan Kompetensi
Pengetahuan Siswa. https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JP2/article/view/25677. Vol.3. No.2.
Julita Vita dan Dafit Febrina (2021). Analisis Kompetensi Sosial Guru Kelas Vb Sdn 001 Pasar Lubuk Jambi Kab. Kuantan Singingi.
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JP2/article/view/39334. Vol.4. No.2.

Mahlianurrahman (2018). Peningkatan Motivasi Belajar Ipa Melalui Implementasi Metode Inquiry Siswa Kelas V Sekolah Dasar.
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP/article/view/5335. Vol.7. No.1.

Ningsih Sutria, Kuntarto Eko, Kurniawan R.A. (2020). Problematika Guru Dalam Menggunakan Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Tik) Dan
Implikasinya Di Sekolah Dasar.
https://www.researchgate.net/publication/341138202_PROBLEMATIKA_GURU_DALAM_MENGGUNAKAN_TEKNOLOGI_INFORMASI
_DAN_KOMUNIKASI_TIK_DAN_IMPLIKASINYA_DI_SEKOLAH_DASAR. Vol. 4. H.522.

Nita Andriani, I. G. A. Agung Sri Asri, I K. Ardana. (2019). Pembelajaran PPKn dengan Model Pakem Berbasis Tri Hita Karana Meningkatkan
Kompetensi Pengetahuan PPKn Siswa. https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JABI/article/download/28909/16537
Vol.1. No.2.

Rahmawati (2018). Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V Sd Pada Muatan Pelajaran Matematika Tentang Jarak,
Waktu, Dan Kecepatan. http://repository.usd.ac.id/26875/2/141134010_full.pdf . Skripsi Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sanata
Dharma.
Selfiana (2021). Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Kembali Teks Non Fiksi Menggunakan Metode Cooperative Integrated Reading and
Composition. https://www.ejournal.unma.ac.id/index.php/educatio/article/view/1707/1088. Vol.7. No.4.

Sembiring Siswita (2021). Analisis kesulitan belajar Matematika jarak, waktu, dan kecepatan siswa kelas V SD Negeri 040551 Lau Pakam Tahun ajaran
2020/2021. http://www.portaluniversitasquality.ac.id:5388/perpus/index.php?p=show_detail&id=7047&keywords= . Skripsi Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan. Universitas Quality.

Yusrizal, Intan Safiah, Nurhaidah. (2017). Kompetensi Guru Dalam Memanfaatkan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi
(Tik) Di Sd Negeri 16 Banda Aceh. Kompetensi Guru Dalam Memanfaatkan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Tik)
Di Sd Negeri 16 Banda Aceh | Yusrizal. | Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (Unsyiah.Ac.Id). Vol.2 Nomor 2, 126- 134.

Anda mungkin juga menyukai