B. Hasil Wawancara
1. Menurut Bapak Darohman, S.Pd.,M.Pd. (Pengawas)
Faktor penyebab permasalahan yaitu;
a. Daya tangkap/kemampuan anak rata-rata
menengah kebawah, sehingga lambat menerima
materi
b. Kurang sering berlatih dengan tipe soal yang
serupa
c. Penyampaian guru yang kurang cepat bisa
ditangkap oleh siswa. Banyak guru yang pintar
dalam materi tapi kurang pintar dalam mentransfer
ilmu kepada siswa
B. Hasil Wawancara
1. Menurut Bapak Darohman, S.Pd.,M.Pd. (Pengawas)
kemungkinan penyebab permasalahan:
a. Siswa kurang sungguh-sungguh dalam membaca
dan memahami bacaan, apalagi bacaan yang
Panjang.
2. Menurut Bapak Samiyono, S.Pd.,M.Pd. (Kepala
Sekolah) kemungkinan penyebab permasalahan:
a. Siswa belum paham kosakata yang terdapat pada
teks
b. Siswa beranggapan bahwa kalimat utama selalu
di awal paragraf.
c. Siswa kurang memahami teks pada saat
membaca, hanya terburu-buru membaca supaya
cepat selesai
3. Menurut Yasinta Roslinda Kumalasari, S.Pd
(Sesama guru kelas V)
Dikatakan kemungkinan penyebab permasalahan:
a. Faktor Internal
- Siswa tidak terbiasa membaca
- Siswa beranggapan bahwa membaca
panjang membosankan
- Minat belajar siswa belum termotivasi
b. Faktor Eksternal
- Guru kurang melakukan pembiasaan literasi
- Guru belum menggunakan model
pembelajaran yang sesuai
3. Guru kurang menjalin A. Kajian Literatur Dari kajian literasi dan hasil wawancara diperoleh analisis
relasi/hubungan dengan 1. Siti Mawaddah Huda (2018). Menuliskan faktor sementara sebagai berikut:
peserta didik dan orang tua. penyebab yaitu, guru belum mampu menjalin a. Guru kurang melakukan pendekatan secara personal
kerjasama yang baik antara guru dan orangtua siswa, kepada siswa dan orangtua siswa/wali.
dan guru sulit memanggil orangtua ke madrasah b. Guru belum mampu menjalin kedekatan dengan wali
untuk membicarakan perkembangan hasil belajar murid
anaknya. c. Siswa segan berkomunikasi dengan guru
d. Kurang efektifnya komunikasi guru dan siswa
2. Vita Julita dan Febrina Dafit (2021). Menuliskan e. Guru belum ramah dalam berkomunikasi
faktor penyebab permasalahan yaitu, peneliti masih
f. Guru belum maksimal dalam mengenal karakteristik
belum melihat dengan jelas kompetensi sosial guru
siswa dan orang tua
dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang
g. Guru belum menggunakan strategi untuk menjalin
tua/wali murid saat di sekolah, dan peneliti juga
hubungan dengan orang tua
melihat bahwa masih kurangnya komunikasi secara
afektif guru dengan siswa disekolah dan di dalam
proses pembelajaran sehingga hal tersebut membuat
daya serap siswa terhadap materi yang disampaikan
kurang.
B. Hasil Wawancara
1. Menurut Bapak Darohman, S.Pd.,M.Pd. (Pengawas)
Faktor penyebab permasalahan:
a. Guru kurang dekat dengan wali murid
b. Guru kurang menjalin komunikasi
c. Guru kurang ramah
2. Menurut Bapak Samiyono, S.Pd.,M.M. (Kepala
Sekolah)
Dikatakan kemungkinan penyebab permasalahan:
a. Guru kurang mengenal karakteristik peserta
didik
b. Kurangnya interaksi dengan wali murid
B. Hasil Wawancara
1. Menurut Bapak Darohman, S.Pd.,M.Pd. (pengawas)
Faktor penyebab permaslahan:
a. Guru belum mampu memanfaatkan model
pembelajaran secara maksimal
b. Guru kurang melakukan inovasi – inovasi dalam
pembelajaran.
5. Rendahnya motivasi belajar A. KAJIAN LITERATUR Dari kajian literasi dan hasil wawancara diperoleh analisis
siswa pokok bahasan 1. Mahlianurrahman (2018). Menuliskan faktor sementara sebagai berikut:
tentang hubungan antar penyebab permasalahan yaitu, guru tidak merangsang a. Guru kurang merangsang keaktifan siswa pada saat
komponen ekosistem dan keaktifan siswa pada saat belajar, sehingga siswa belajar
jaring-jaring makanan pada kurang antusias dan pembelajaran terkesan b. Pengajaran IPA yang dilakukan cenderung teacher
muatan pelajaran IPA. membosankan, guru hanya menggunakan metode centered
(HOTS) ceramah, dan tanya jawab, dan masih banyak siswa c. Pembelajaran IPA cenderung bersifat abstrak.
yang cenderung diam dan kurang fokus mengikuti d. Siswa merasa kurang diperhatikan, guru kurang
pembelajaran sehingga konsep yang disampaikan memberikan reward
oleh guru tidak dapat dipahami oleh siswa. e. Guru kurang menerapkan pembelajaran yang HOTS
yang mendorong siswa untuk berfikir kritis.
2. Rouli Barimbing (2018) Menuliskan faktor penyebab f. Konsesntrasi siswa masih terfokus pada hal-hal yang
permasalahan yaitu, model atau metode menarik tanpa memahami isi pelajaran
pembelajaran yang digunakan guru belum sesuai g. Guru kurang melibatkan siswa dalam proses
untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, pembelajaran
pengajaran IPA yang dilakukan cenderung teacher h. Siswa kurang dalam keterampilan berpikir tingkat tinggi
centered, dan pembelajaran IPA cenderung bersifat i. Siswa masih kesulotan dalam
abstrak. Oleh karena itu siswa menganggap IPA menghubungkan/mengaitkan satu fakta dari satu konsep
sebagai pelajaran yang membutuhkan banyak ke konsep lain
hafalan.
B. Hasil Wawancara
1. Menurut Bapak Darohman, S.Pd., M.Pd. (Pengawas)
Faktor penyebab permasalahan:
a. Siswa merasa kurang diperhatikan, guru kurang
memberikan reward kepada siswa yang sudah
melakukan hal yang patut kita apresiasi.
b. Guru kurang menerapkan pembelajaran yang
HOTS yang mendorong siswa untuk berfikir
kritis.
c. Guru kurang mengaitkan model pembelajaran dan
bisa dikaitkan dalam kehidupan sehari-hari lebih
menarik
B. Hasil Wawancara
1. Menurut Bapak Darohman, S.Pd., M.Pd (Pengawas)
Faktor penyebab permasalahan:
a. Pendidik banyak beban tugas tambahan sehingga
kurang berlatih Teknologi.
b. Guru kurang terampil belajar hal baru karena
sudah nyaman dengan pembelajaran yang
diterapkan sehari-hari.
Asiera D.A. (2017). Pengembangan Media Pembelajaran Papan Rantai Makanan Subtema 3 Memelihara Ekosistem Pada Materi Pokok Rantai Makanan
Pada Suatu Ekosistem Untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar. Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sanata Dharma.
https://repository.usd.ac.id/11793/
Barimbing Rouli (2018). Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Word Square Pada Pelajaran Ipa Di
Kelas V Sd Negeri 104204 Sambirejo Timur. https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/elementary/article/view/10380
Vol.8. No.2
Fachrurazi (2021). Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Materi Jarak, Waktu Dan Kecepatan Melalui Model Guided Discovery Learning
Di Sd Negeri 24 Peusangan. https://www.neliti.com/id/publications/441341/meningkatkan-hasil-belajar-matematika-siswa-pada-materi-jarak-waktu-
dan-kecepata. Vol.8. No.2.
Fapriyani Novita (2017). Pengembangan Media Popscrap Book Pada Muatan Ips Tema Indahnya Kebersamaan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Kelas Iv Sekolah Dasar. Tesis Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Unnes. http://lib.unnes.ac.id/31475/
Handayani N.M. (2022). Analisis Kemampuan Peserta Didik Kelas V A SDN 25 Indralaya Dalam Menentukan Ide Pokok Pada Teks Nonfiksi Tema
Ekosistem Subtema Komponen Ekosistem. Tesis Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sriwijaya.
https://repository.unsri.ac.id/67914/.
Handini Yulie (2020). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pesertadidik Melalui Media Audio-Visual Pada Materimenentukan Pokok Pikiran Di Kelas V
(UPTD SD Negeri Cinanggerang I Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang).
Https://Www.Academia.Edu/44596367/Upaya_Meningkatkan_Hasil_Belajar_Peserta_Didik_Melalui_Media_Audio_Visual_Pada_Materi_Menentu
kan_Pokok_Pikiran_Di_Kelas_V. PTK PPG. UPI.
Huda M.S. (2018). Kerjasama Guru dan Orang Tua Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa.
http://repository.uinsu.ac.id/5378/1/Skripsi%20FIX.pdf. Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
Astawa W.W.I, Putra Made , Abadi I.B.G.S (2020). Pembelajaran PPKn dengan Model VCT Bermuatan Nilai Karakter Meningkatkan Kompetensi
Pengetahuan Siswa. https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JP2/article/view/25677. Vol.3. No.2.
Julita Vita dan Dafit Febrina (2021). Analisis Kompetensi Sosial Guru Kelas Vb Sdn 001 Pasar Lubuk Jambi Kab. Kuantan Singingi.
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JP2/article/view/39334. Vol.4. No.2.
Mahlianurrahman (2018). Peningkatan Motivasi Belajar Ipa Melalui Implementasi Metode Inquiry Siswa Kelas V Sekolah Dasar.
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP/article/view/5335. Vol.7. No.1.
Ningsih Sutria, Kuntarto Eko, Kurniawan R.A. (2020). Problematika Guru Dalam Menggunakan Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Tik) Dan
Implikasinya Di Sekolah Dasar.
https://www.researchgate.net/publication/341138202_PROBLEMATIKA_GURU_DALAM_MENGGUNAKAN_TEKNOLOGI_INFORMASI
_DAN_KOMUNIKASI_TIK_DAN_IMPLIKASINYA_DI_SEKOLAH_DASAR. Vol. 4. H.522.
Nita Andriani, I. G. A. Agung Sri Asri, I K. Ardana. (2019). Pembelajaran PPKn dengan Model Pakem Berbasis Tri Hita Karana Meningkatkan
Kompetensi Pengetahuan PPKn Siswa. https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JABI/article/download/28909/16537
Vol.1. No.2.
Rahmawati (2018). Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V Sd Pada Muatan Pelajaran Matematika Tentang Jarak,
Waktu, Dan Kecepatan. http://repository.usd.ac.id/26875/2/141134010_full.pdf . Skripsi Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sanata
Dharma.
Selfiana (2021). Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Kembali Teks Non Fiksi Menggunakan Metode Cooperative Integrated Reading and
Composition. https://www.ejournal.unma.ac.id/index.php/educatio/article/view/1707/1088. Vol.7. No.4.
Sembiring Siswita (2021). Analisis kesulitan belajar Matematika jarak, waktu, dan kecepatan siswa kelas V SD Negeri 040551 Lau Pakam Tahun ajaran
2020/2021. http://www.portaluniversitasquality.ac.id:5388/perpus/index.php?p=show_detail&id=7047&keywords= . Skripsi Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan. Universitas Quality.
Yusrizal, Intan Safiah, Nurhaidah. (2017). Kompetensi Guru Dalam Memanfaatkan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi
(Tik) Di Sd Negeri 16 Banda Aceh. Kompetensi Guru Dalam Memanfaatkan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Tik)
Di Sd Negeri 16 Banda Aceh | Yusrizal. | Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (Unsyiah.Ac.Id). Vol.2 Nomor 2, 126- 134.