Anda di halaman 1dari 13

NAMA : LYA RATNA SARI

KELAS : PGSD 009


LPTK : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah yang telah


No. Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi
1. Rendahnya hasil belajar A. Kajian Literatur Dari kajian literasi dan hasil wawancara diperoleh analisis
siswa kelas 5 pada muatan 1. Rahmawati (2018). Menuliskan faktor penyebab sementara sebagai berikut:menuliskan
pelajaran matematika permasalahan yaitu kegiatan lebih dominan guru a. Kegiatan pembelajaran dominan guru hanya menjelaskan
materi hubungan jarak, menjelaskan dan siswa mendengarkan, sehingga siswa b. Siswa kurang terlibat aktif dalam proses pembelajaran
waktu, dan kecepatan. tidak terlibat aktif dalam proses belajar mengajar. Lalu, c. Siswa hanya sebatas mencatat apa yang dijelaskan oleh,
kegiatan siswa juga lebih banyak mendengarkan dan sehingga kurang berlatih soal.
mencatat apa yang guru sampaikan dan untuk tindak d. Guru belum menggunakan media yang menarik
lanjutnya siswa diminta mengerjakan soal-soal latihan. e. Siswa kurang aktif
f. Siswa kesulitan dalam memahami konsep materi
2. Mariza Sulvina, Fachrurazi (2021). Menuliskan faktor g. Siswa kurang paham dalam mengubah satuan jarak, waktu,
penyebab permasalahan yaitu, kemampuan siswa dan kecepatan.
dalam mempelajari jarak, waktu dan kecepatan masih h. Siswa kurang merespon guru
sangat kurang. Lalu, proses pembelajaran berlangsung i. Belajar ssiwa dirumah kurang mendapat perhatian dari
masih kurang variatif, penggunaan media yang kurang orang tua
menarik, dan proses pembelajaran berlangsung siswa
terlihat kurang aktif hal ini terlihat dengan adanya
siswa yang tidak mau mencatat, siswa kurang merespon
pertanyaan yang diberikan guru.

3. Siswita Sembiring (2021). Menuliskan faktor penyebab


permasalahan yaitu, siswa kesulitan memahami
penjelasan dan maksud soal, siswa tidak paham
menggunakan rumus jarak, waktu dan kecepatan, guru
kurang maksimal menggunakan media pembelajaran,
dan siswa tidak paham mengubah satuan jarak, waktu
dan kecepatan dan kurang perhatian dari orang tua saat
belajar dirumah.

B. Hasil Wawancara
1. Menurut Bapak Darohman, S.Pd.,M.Pd. (Pengawas)
Faktor penyebab permasalahan yaitu;
a. Daya tangkap/kemampuan anak rata-rata menengah
kebawah, sehingga lambat menerima materi
b. Kurang sering berlatih dengan tipe soal yang serupa
c. Penyampaian guru yang kurang cepat bisa
ditangkap oleh siswa. Banyak guru yang pintar
dalam materi tapi kurang pintar dalam mentransfer
ilmu kepada siswa

2. Menurut Bapak Samiyono, S.Pd.,M.M. (Kepala


Sekolah). Faktor penyebab permasalahan;
a. Siswa belum bisa menerapkan rumus mencari
satuan jarak, waktu, dan kecepatan
b. Siswa kurang latihan soal-soal materi hubungan
jarak, waktu, dan kecepatan saat dirumah
c. Guru kurang jelas saat menyampaikan materi
hubungan jarak, waktu, dan kecepatan
d. Siswa malu atau takut bertanya jika kurang
memahami materi tersebut
3. Menurut Yasinta Roslinda Kumalasari, S.Pd (Sesama
guru kelas V) Faktor penyebab Masalah :
a. Guru belum menggunakan media yang tepat
b. Siswa beranggapan matematika serta berhitung
satuan jarak itu sulit
c. Siswa kurang aktif dan jika belum paham tidak mau
bertanya
2. Hasil belajar siswa yang A. Kajian Literatur Dari kajian literasi dan hasil wawancara diperoleh analisis
rendah dalam menentukan 1. Selfiana (2021) menuliskan faktor penyebab sementara sebagai berikut:
pokok fikiran dari sebuah permasalahan yaitu, kesulitan dalam memahami a. Kesulitan dalam memahami bacaan
paragraf pada teks bacaan, kesulitan menentukan ide pokok pikiran, dan b. Peserta didik belum dapat membedakan kalimat utama dan
nonfiksi ke dalam tulisan guru masih menggunakan metode konvensional jarang penjelas dalam sebuah paragraf
dengan bahasa sendiri menggunakan metode inovatif. c. Guru belum menerapkan media pembelajaran inovatif,
pada muatan pelajaran hanya menggunakan media konvensional.
Bahasa Indonesia 2. Miftahul Nur Handayani (2022) menuliskan faktor d. Siswa beranggapan bahwa kalimat utama selalu berada
penyebab permasalahan yaitu, adanya miskonsepsi diawal paragraf
beberapa peserta didik yang beranggapan bahwa ide e. Kurangnya pembiasaan literasi sehingga siswa malas jika
pokok letaknya hanya di awal paragrap. Lalu, peserta membaca teks yang panjang
didik belum dapat membedakan kalimat utama dan f. Hanya mengacu pada satu bahan ajar
penjelas dalam sebuah paragrap. g. Faktor internal dan faktor eksternal

3. Yulie Handini (2020) menuliskan faktor penyebab


permasalahan yaitu, keterampilan membaca peserta
didik masih rendah, sebagian besar hasil belajar peserta
didik pada materi Bahasa Indonesia mengenai
menentukan pokok pikiran suatu paragraf pada teks
wacana masih rendah, sebagian besar aktivitas peserta
didik dalam menentukan pokok pikiran suatu paragraf
pada teks wacana masih rendah dan tidak terstruktur.
Lalu, bahan ajar yang ada hanya berupa buku BSE serta
penyajian materi menentukan pikiran pokok paragrafnya
belum tersusun dengan sistematis, dan guru belum
menerapkan media pembelajaran inovatif, hanya
menggunakan media konvensional.

B. Hasil Wawancara
1. Menurut Bapak darohman, S.Pd.,M.Pd. (Pengawas)
kemungkinan penyebab permasalahan:
a. Siswa kurang sungguh-sungguh dalam membaca
dan memahami bacaan, apalagi bacaan yang
Panjang.
2. Menurut Bapak Samiyono, S.Pd.,M.Pd. (Kepala
Sekolah) kemungkinan penyebab permasalahan:
a. Siswa belum paham kosakata yang terdapat pada
teks
b. Siswa beranggapan bahwa kalimat utama selalu di
awal paragraf.
c. Siswa kurang memahami teks pada saat membaca,
hanya terburu-buru membaca supaya cepat selesai
3. Menurut Yasinta Roslinda Kumalasari, S.Pd (Sesama
guru kelas V)
Dikatakan kemungkinan penyebab permasalahan:
a. Faktor Internal
- Siswa tidak terbiasa membaca
- Siswa beranggapan bahwa membaca panjang
membosankan
- Minat belajar siswa belum termotivasi
b. Faktor Eksternal
- Guru kurang melakukan pembiasaan literasi
- Guru belum menggunakan model
pembelajaran yang sesuai
3. Guru kurang menjalin A. Kajian Literatur Dari kajian literasi dan hasil wawancara diperoleh analisis
relasi/hubungan dengan 1. Siti Mawaddah Huda (2018). Menuliskan faktor sementara sebagai berikut:
peserta didik dan orang penyebab yaitu, guru belum mampu menjalin a. Guru kurang melakukan pendekatan secara personal
tua. kerjasama yang baik antara guru dan orangtua siswa, kepada siswa dan orangtua siswa/wali.
dan guru sulit memanggil orangtua ke madrasah untuk b. Guru belum mampu menjalin kedekatan dengan wali
membicarakan perkembangan hasil belajar anaknya. murid
c. Siswa segan berkomunikasi dengan guru
2. Vita Julita dan Febrina Dafit (2021). Menuliskan d. Kurang efektifnya komunikasi guru dan siswa
faktor penyebab permasalahan yaitu, peneliti masih e. Guru belum ramah dalam berkomunikasi
belum melihat dengan jelas kompetensi sosial guru f. Guru belum maksimal dalam mengenal karakteristik
dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang
siswa dan orang tua
tua/wali murid saat di sekolah, dan peneliti juga melihat
g. Guru belum menggunakan strategi untuk menjalin
bahwa masih kurangnya komunikasi secara afektif guru
hubungan dengan orang tua
dengan siswa disekolah dan di dalam proses
pembelajaran sehingga hal tersebut membuat daya
serap siswa terhadap materi yang disampaikan kurang.

B. Hasil Wawancara
1. Menurut Bapak Darohman, S.Pd.,M.Pd. (Pengawas)
Faktor penyebab permasalahan:
a. Guru kurang dekat dengan wali murid
b. Guru kurang menjalin komunikasi
c. Guru kurang ramah

2. Menurut Bapak Samiyono, S.Pd.,M.M. (Kepala


Sekolah)
Dikatakan kemungkinan penyebab permasalahan:
a. Guru kurang mengenal karakteristik peserta didik
b. Kurangnya interaksi dengan wali murid
3. Menurut Yasinta Roslinda Kumalasari, S.Pd (Sesama
guru kelas V)
a. Kurang adanya kesadaran dari orang tua dalam
melihat perkembangan anak disekolah
b. Guru kurang menggunakan strategi pendekatan
dengan orang tua misalnya buku penghubung
4. Guru kurang A. Kajian Literatur Dari kajian literasi dan hasil wawancara diperoleh analisis
memanfaatkan model 1. I Wayan Wira Astawa, dkk (2020). Menuliskan sementara sebagai berikut:
pembelajaran yang faktor penyebab permasalahan yaitu, kurangnya a. Guru menyampaikan materi hanya satu arah, tanpa
inovatif dalam muatan penggunaan model pembelajaran atau metode yang melibatkan paserta didik secara langsung
pelajaran PPKn materi variatif sehingga membuat peserta didik menjadi bosan b. Guru sibuk dengan administrasi sekolah sehingga kurang
memahami hak, ketika pembelajaran berlangsung. Lalu, banyaknya meluangkan waktu untuk mempersiapkan inovasi dalam
kewajiban, dan siswa kurang fokus dalam menerima pembelajaran dan pembelajaran
tanggungjawab sebagai kurangnya sikap tegas kepada peserta didik sehingga c. Guru kurang menggali informasi
warga dalam kehidupan peserta didik merasa acuh ketika kurang minat pada d. Guru kurang dalam hal sharing tentang kegiatan
sehari-hari. pembelajaran berlangsung, dan kurangnya minat pembelajaran bersama teman sejawat
belajar dan semangat pada muatan PPKn. e. Guru belum menerapkan model pembelajaran yang
melibatkan keaktifan siswa
2. Nita Andriani, I. G. A, dkk (2019). Menuliskan f. Guru belum berinovasi dalam proses pembelajaran
faktor penyebab permasalahan yaitu, siswa terlihat
pasif dan guru menjadi pusat pembelajaran, guru
mengajar PPKn cenderung menggunakan metode
ceramah kemudian siswa mencatat penjelasan dari
guru, lalu siswa menjadi bosan sehingga siswa tidak
termotivasi dalam mengikuti pembelajaran, dan
kurangnya model pembelajaran yang inovatif dan
relevan yang dilakukan oleh guru dalam melakukan
proses belajar mengajar.
B. Hasil Wawancara
1. Menurut Bapak Darohman, S.Pd.,M.Pd. (pengawas)
Faktor penyebab permaslahan:
a. Guru belum mampu memanfaatkan model
pembelajaran secara maksimal
b. Guru kurang melakukan inovasi – inovasi dalam
pembelajaran.

2. Menurut Bapak Samiyono, S.Pd., M.M. (kepala


sekolah)
Faktor penyebab permasalahan:
a. Siswa belum bisa membedakan contoh antara hak
kewajiban, dan tanggung jawab.
b. Guru belum mencoba menerapkan model-model
pembelajaran yang melibatkan keaktifan siswa,
seperti PBL / PBJL.

3. Menurut Yasinta Roslinda Kumalasari, S.Pd. (Sesama


guru kelas V)
a. Guru sibuk dengan administrasi sekolah sehingga
kurang meluangkan waktu untuk mempersiapkan
inovasi dalam pembelajaran
b. Guru kurang sharing tentang kegiatan pembelajaran
bersama teman sejawat
c. Guru kurang menggali informasi

5. Rendahnya motivasi A. KAJIAN LITERATUR Dari kajian literasi dan hasil wawancara diperoleh analisis
belajar siswa pokok 1. Mahlianurrahman (2018). Menuliskan faktor penyebab sementara sebagai berikut:
bahasan tentang hubungan permasalahan yaitu, guru tidak merangsang keaktifan a. Guru kurang merangsang keaktifan siswa pada saat
antar komponen ekosistem siswa pada saat belajar, sehingga siswa kurang antusias belajar
dan jaring-jaring makanan dan pembelajaran terkesan membosankan, guru hanya b. Pengajaran IPA yang dilakukan cenderung teacher
pada muatan pelajaran menggunakan metode ceramah, dan tanya jawab, dan centered
IPA. masih banyak siswa yang cenderung diam dan kurang c. Pembelajaran IPA cenderung bersifat abstrak.
(HOTS) fokus mengikuti pembelajaran sehingga konsep yang d. Siswa merasa kurang diperhatikan, guru kurang
disampaikan oleh guru tidak dapat dipahami oleh memberikan reward
siswa. e. Guru kurang menerapkan pembelajaran yang HOTS
yang mendorong siswa untuk berfikir kritis.
2. Rouli Barimbing (2018) Menuliskan faktor penyebab f. Konsesntrasi siswa masih terfokus pada hal-hal yang
permasalahan yaitu, model atau metode pembelajaran menarik tanpa memahami isi pelajaran
yang digunakan guru belum sesuai untuk g. Guru kurang melibatkan siswa dalam proses
meningkatkan motivasi belajar siswa, pengajaran IPA pembelajaran
yang dilakukan cenderung teacher centered, dan h. Siswa kurang dalam keterampilan berpikir tingkat tinggi
pembelajaran IPA cenderung bersifat abstrak. Oleh i. Siswa masih kesulotan dalam
karena itu siswa menganggap IPA sebagai pelajaran menghubungkan/mengaitkan satu fakta dari satu konsep
yang membutuhkan banyak hafalan. ke konsep lain

3. Aurelia D. Asiera (2017). Menuliskan identifikasi


penyebab permasalahan yaitu, siswa dalam hal ini
masih bingung dalam menentukan rantai makanan pada
makhluk hidup berdasarkan ekosistemnya masing-
masing. Untuk mengatasi kesulitan tersebut, guru
cenderung hanya menggunakan media gambar maupun
media video. Akan tetapi, penggunaan media video
masih memiliki kendala yaitu konsentrasi siswa hanya
terfokus pada hal-hal yang menarik tanpa memahami
isi pelajaran yang sedang dipelajari. Selain itu proses
pembelajaran terlalu monoton pada aktivitas guru tanpa
mengikutsertakan siswa.
B. Hasil Wawancara
1. Menurut Bapak Darohman, S.Pd., M.Pd. (Pengawas)
Faktor penyebab permasalahan:
a. Siswa merasa kurang diperhatikan, guru kurang
memberikan reward kepada siswa yang sudah
melakukan hal yang patut kita apresiasi.
b. Guru kurang menerapkan pembelajaran yang HOTS
yang mendorong siswa untuk berfikir kritis.
c. Guru kurang mengaitkan model pembelajaran dan
bisa dikaitkan dalam kehidupan sehari-hari lebih
menarik

2. Menurut Bapak Samiyono, S.Pd., M.M (Kepala


Sekolah
Faktor penyebab permasalahan:
a. Siswa kesulitan memahami materi
b. Guru belum menerapkan pembelajaran yang
menarik
c. Guru masih menggunakan metode ceramah, belum
menerapkan pembelajaran yang HOTS
d. Guru belum melakukan praktekum sederhana

3. Menurut Yasinta Roslinda Kumalasari, S.Pd. (sesama


guru kelas V)
a. Sebagian siswa kesulitan dalam menerapkan
keterampilan berpikir tingkat tinggi
b. Kurangnya latihan soal HOTS
c. Siswa kurang memahami dalam mengaitkan
menghubungkan suatu fakta dari satu konsep ke
konsep lain
6. Guru kurang A. Kajian Literatur Dari kajian literasi dan hasil wawancara diperoleh analisis
memanfaatkan teknologi 1. Ani Heryani, Nurul Pebriyanti, dkk (2022). Menuliskan sementara sebagai berikut:
informasi (TIK) dalam Identifikasi penyebab permasalahan yaitu, a. Siswa beranggapan pembelajaran IPS cenderung
muatan pembelajaran IPS pembelajaran IPS dianggap cenderung membosankan membosankan.
materi bentuk-bentuk karena kebanyakan hanya menggunakan metode b. Guru masih banyak menggunakan metode ceramah.
interaksi manusia dengan ceramah dalam penyampaiannya, dan pembelajaran c. Guru hanya menggunakan gambar sebagai media
lingkungan. IPS yang cenderung monoton. pembelajaran.
d. Terbatasnya buku sumber belajar bagi siswa.
2. Bayu Isa Anshory (2021). Menuliskan identifikasi e. Guru ada beban tugas lain selain mengajar.
penyebab permasalahan yaitu, penggunaan media f. Guru kurang terampil dalam belajar menerapkan hal-
online sebagai sarana belajar masih belum maksimal, hal baru dalam pembelajaran.
kurangnya manajemen kelas ketika diberlakukan g. Guru kurang percaya diri dalam penggunaan TIK
pembelajaran online, lalu adanya kendala dalam dalam pembelajarannya.
penggunaan media online berupa keterbatasan sarana
dan prasarana yang memadai, serta penggunaan media
online sebagai media pembelajaran IPS dinilai masih
kurang efektif, dan sumber daya yang terbatas dalam
penggunaan media online pada pembelajaran IPS.

3. Novita Fapriyani (2017). Menuliskan identifikasi


penyebab permasalahan yaitu, media pembelajaran
yang digunakan oleh guru masih berupa gambar
sederhana, lalu belum terdapat buku sumber belajar
penunjang yang cukup bagi siswa, dan hasil belajar
siswa pada muatan IPS rendah.

B. Hasil Wawancara
1. Menurut Bapak darohman, S.Pd., M.Pd (Pengawas)
Faktor penyebab permasalahan:
a. Pendidik banyak beban tugas tambahan sehingga
kurang berlatih Teknologi.
b. Guru kurang terampil belajar hal baru karena
sudah nyaman dengan pembelajaran yang
diterapkan sehari-hari.

2. Menurut Samiyono, S.Pd.,M.M. (Kepala Sekolah)


faktor penyebab yaitu:
a. Guru belum kreatif dalam memanfaatkan
teknologi
b. Guru belum menguasai Teknologi
c. Keterbatasan alat yang ada

3. Menurut Yasinta Roslinda Kumalasari, S.Pd. (Sesama


Guru kelas V). Faktor penyebab yaitu:
a. Guru kurang percaya diri dalam penggunaan
media berbasis TIK.
b. Media pembelajaran yang memanfaatkan
teknologi biasanya membutuhkan waktu untuk
dalam merancangnya sehingga membuat guru
enggan menggunakannya.
DAFTAR PUSTAKA
Rahmawati (2018). PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD PADA
MUATAN PELAJARAN MATEMATIKA TENTANG JARAK, WAKTU, DAN KECEPATAN.
http://repository.usd.ac.id/26875/2/141134010_full.pdf
Fachrurazi (2021). MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA MATERI JARAK, WAKTU DAN KECEPATAN
MELALUI MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING DI SD NEGERI 24 PEUSANGAN.
https://www.neliti.com/id/publications/441341/meningkatkan-hasil-belajar-matematika-siswa-pada-materi-jarak-waktu-dan-kecepata

Siswita Sembiring (2021). Analisis kesulitan belajar Matematika jarak, waktu, dan kecepatan siswa kelas V SD Negeri 040551 Lau Pakam
Tahun ajaran 2020/2021. http://www.portaluniversitasquality.ac.id:5388/perpus/index.php?p=show_detail&id=7047&keywords=

Selfiana (2021). Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Kembali Teks Non Fiksi Menggunakan Metode Cooperative Integrated
Reading and Composition. https://www.ejournal.unma.ac.id/index.php/educatio/article/view/1707/1088

Miftahul Nur Handayani (2022). Analisis Kemampuan Peserta Didik Kelas V A SDN 25 Indralaya Dalam Menentukan Ide Pokok Pada
Teks Nonfiksi Tema Ekosistem Subtema Komponen Ekosistem. https://repository.unsri.ac.id/67914/

Yulie Handini (2020). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pesertadidik Melalui Media Audio-Visual Pada Materimenentukan Pokok
Pikiran Di Kelas V (UPTD SD Negeri Cinanggerang I Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang).
https://www.academia.edu/44596367/UPAYA_MENINGKATKAN_HASIL_BELAJAR_PESERTA_DIDIK_MELALUI_MEDIA_AUD
IO_VISUAL_PADA_MATERI_MENENTUKAN_POKOK_PIKIRAN_DI_KELAS_V

Siti Mawaddah Huda (2018). Kerjasama Guru dan Orang Tua Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa.
http://repository.uinsu.ac.id/5378/1/Skripsi%20FIX.pdf

Vita Julita dan Febrina Dafit (2021). Analisis Kompetensi Sosial Guru Kelas Vb Sdn 001 Pasar Lubuk Jambi Kab. Kuantan Singingi.
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JP2/article/view/39334

I Wayan Wira Astawa , Made Putra , I.B Gede Surya Abadi (2020). Pembelajaran PPKn dengan Model VCT Bermuatan Nilai Karakter
Meningkatkan Kompetensi Pengetahuan Siswa. https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JP2/article/view/25677
Nita Andriani, I. G. A. Agung Sri Asri, I K. Ardana. (2019). Pembelajaran PPKn dengan Model Pakem Berbasis Tri Hita Karana
Meningkatkan Kompetensi Pengetahuan PPKn Siswa. https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JABI/article/download/28909/16537

Mahlianurrahman (2018). Peningkatan Motivasi Belajar Ipa Melalui Implementasi Metode Inquiry Siswa Kelas V Sekolah Dasar.
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP/article/view/5335

Rouli Barimbing (2018). Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Word Square Pada
Pelajaran Ipa Di Kelas V Sd Negeri 104204 Sambirejo Timur. https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/elementary/article/view/10380

Aurelia D. Asiera (2017). Pengembangan Media Pembelajaran Papan Rantai Makanan Subtema 3 Memelihara Ekosistem Pada Materi
Pokok Rantai Makanan Pada Suatu Ekosistem Untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar. https://repository.usd.ac.id/11793/

Ani Heryani, Nurul Pebriyanti, Tin Rustini dan Yona Wahyuningsih (2022). Peran Media Pembelajaran Berbasis Teknologi dalam
Meningkatkan Literasi Digital Pada Pembelajaran IPS di SD Kelas Tinggi.
https://journal.univetbantara.ac.id/index.php/jp/article/view/1977

Bayu Isa Anshory (2021). Pemanfaatan Media Online Pada Pembelajaran Ips Terhadap Proses Kegiatan Belajar Mengajar Masa New
Normal Kelas V Di Sd Negeri 1 Tambakrejo Tahun Ajaran 2020/2021. https://repository.stkippacitan.ac.id/id/eprint/740/
Novita Fapriyani (2017). Pengembangan Media Popscrap Book Pada Muatan Ips Tema Indahnya Kebersamaan Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa Kelas Iv Sekolah Dasar. http://lib.unnes.ac.id/31475/

Anda mungkin juga menyukai