Anda di halaman 1dari 30

NAMA : HENI AJI NURHAYATI

NIM : 22323299526
KELAS : IPA-B
1. Materi : Interaksi antara komponen Penyusun Suatu Ekosistem
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah
Masalah yang
N Analisis eksplorasi
telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
o. penyebab masalah
diidentifikasi
1 a. Pedagogik Penyebab masalah menurut hasil Berdasarkan hasil
 Guru kesulitan diskusi teman-teman PPG : eksplorasi terhadap
mengatur 1. Guru belum mampu memilih model masalah pedagogik,
pembelajaran di pembelajaran yang sesuai dengan literasi dan numerasi
luar ruangan materi ekosistem pada materi interaksi
dalam materi 2. Guru kurang menguasai pengelolan antar komponen
interaksi antara kelas (management kelas) untuk ekosistem melalui
komponen pembelajaran di luar ruangan berbagai sumber, maka
penyusun dapat dianalisis
suatu Sumber Kajian Literatur: penyebab masalah
ekosistem 1.Suskaromah. 2017. Meningkatkan tersebut adalah sebagai
Pemahaman Dan Hasil Belajar berikut:
Siswa Kelas Viic SMP Negeri 2 1. Guru kurang
Jombang Pada Materi Ekosistem persiapan dalam
Melalui Pendekatan Lingkungan melakukan
Sekolah pembelajaran
https://jurnal.unej.ac.id/ 2. Guru tidak paham
index.php/JPF/article/download/ dengan materi yang
4324/3266/ (Diakses pada 8 akan diajarkan
November 2022 pukul 12.05) sehingga tidak
mampu melakukan
Sulitnya pembelajaran yang pengelolaan kelas
berhubungan dengan konsep 3. Guru tidak memiliki
pemahaman dapat terjadi karena: keterampilan dalam
a. Kurangnya kreatifitas guru membuat dan
dalam menggunakan metode menggunakan media
dalam proses belajar mengajar 4. Guru tidak
b. Lingkungan sekolah merupakan memahami karakter
salah satu sumber yang sangat siswa
tepat untuk pembelajaran siswa 5. Bahan ajar atau LK
terutama pembelajaran IPA, yangbelum berpotensi
dengan melihat dan menemukan, memberdayakan
siswa akan lebih mudah untuk keterampilan
memahaminya berkomunikasi dan
membuat bagan pada
2. Anies Rahmayati. 2015. Penerapan siswa
Outdoor Learning Process 6. Siswa tidak terbiasa
Berbantu Puzzle Blocks Materi menyampaikan
Ekosistem Untuk Meningkatkan gagasan secara verbal
Aktivitas Belajar Dan Sikap Peduli maupun lisan
Lingkungan. Skripsi. Jurusan Ipa 7. Kegiatan belajar yang
Terpadu Universitas Negeri masih hanya
Semarang. berfokus pada
http://lib.unnes.ac.id/ pemahaman konsep
21053/1/4001411033-S.pdf saja tidak
(Diakses pada 8 November 2022 menggiatkan siswa
pukul 12.30) untuk melakukan
a. Guru yang mengajar harusnya aktivitas yang
membuat perencanaan yang mendorong siswa
matang dan menarik untuk berkomunikasi
b. Guru masih menggunakan secara aktif
metode konvensional seperti
ceramah
c. Media pembelajaran yang
kurang sesuai dengan kondisi
siswa dalam usia peralihan

Wawancara :

Pengawas
1. Guru tidak memahami tupoksi guru
terkait: perencaan, pelaksanaan
KBM, penilaian, analisishasil
penilaian, RTL, dan bimbingan
siswa
2. Guru kurang persiapan
3. Guru tidak mau belajar
4. Guru tidak memiliki keterampilan
membuat media
5. Guru tidak memahami kualitas
siswa

Kepala Sekolah :
1. Fasilitas yang kurang memadai jika
belajar di luar ruangan
2. Jumlah siswa yang cukup banyak
3. Keengganan guru mengatur siswa
yang cukup banyak ketika berada
di luar

Rekan Guru IPA


1. siswa yang kurang fokus
2. jumlah siswa per kelas yang terlalu
banyak
3. kurangnya pemahaman guru dalam
pengelolaan kelas

Dosen
1. Guru belum memahami materi yang
diajarkan
2. Guru masih mengikuti
kultur/budaya mengajar klasikal
(ceramah)
3. Guru menganggap belum adanya
tuntutan lebih dalam melakukan
metode pembelajaran yang menarik

b. Literasi
 Beberapa siswa Penyebab masalah menurut hasil
kesulitan diskusi teman-teman PPG :
mengkomunikasi 1. Siswa belum kurang percaya diri
kan hasil dari akan temuannya dengan materi
temuan pada yang dimaksud
saat studi 2. Kemampuan berkata siswa masih
lapangan pada belum terlatih untuk melakukan
materi interaksi persentasi
antara 3. Siswa tidak memahami materi yang
komponen disampaikan oleh guru
penyusun
ekosistem Sumber Kajian Literatur:

1. Sasmito, dkk. 2017. Analisis


Potensi Bahan Ajar Biologi Kelas XI
Pada Kurikulum 2013 Dalam
Memberdayakan Kemampuan
Berkomunikasi Siswa. Jurnal
Pendidikan Sains
https://www.syekhnurjati.ac.id/
jurnal/index.php/sceducatia/
article/view/1931 (Diakses pada 8
November 2022 pukul 11.53)
a. Menurut Sasmito, dkk 2017
keterampilan berkomunikasi
siswa masih rendah, hal ini
diketahui bahwa salah satu
penyebabnya karena bahan ajar
yang digunakan belum
berpotensi memberdayakan
keterampilan berkomunikasi
siswa.
b. Materi dan aktivitas siswa lebih
cenderung pada pemahaman
dan penguasaan konsep secara
teori saja
c. Tidak ada aktivitas yang
meminta siswa untuk
menghubungkan antara data
dengan konsep materi yang
dapat mendorong kemampuan
berkomunikasi tertulis siswa.
d. Tidak ada aktivitas yang
mendorong siswa untuk mampu
menguasai dan memahami
materi dari berbagai sudut
pandang.

Wawancara

Rekan Guru B.Indonesia


1. Siswa masih kesulitan dalam
menyusun kalimat, terutama yang
ada istilah ilmiah
2. kurangnya kosakata yang dimiliki
karena tingkat baca siswa masih
kurang
3. tidak terbiasa menyampaikan
gagasan dalam bentuk lisan
maupun tulis

Rekan Guru IPA


1. siswa masih kurang percaya diri
dari hasil penemuan
2. siswa belum terbiasa untuk belajar
c. Numerasi mandiri sejak dini
 Siswa kesulitan
mengiterpretasik Penyebab masalah menurut hasil
an gambar yang diskusi teman-teman PPG :
berhubungan 1. Siswa belum terbiasa dengan soal-
dengan jaring- soal yang berhubungan dengan
jaring makanan gambar dan grafik
dan piramida 2. Guru masih belum memberikan
makanan terkait variasi dalam menuliskan soal
peranan yang menyertakan gambar atau
makhluk hidup bagan
dalam ekosistem 3. Siswa belum memahami konsep
pembuatanan bagan dalam siklus
 Siswa belum materi
dapat membuat
bagan alur Sumber Kajian Literatur:
dalam siklus 1. Intan Ayu Khairunnisa. 2013.
materi Kemampuan Interpretasi Gambar
dan Grafik Siswa dalam Tes
Literasi Sains PISA dan Tes
Kemampuan Dasar. Skripsi,
Universitas Pendidikan Indonesia.
http://repository.upi.edu/
4376/4/
S_BIO_0808888_Chapter1.pdf
(Diakses pada 9 November 10.45)
Menurut Newton dan Bristoll, 2012
dalam Intan Ayu Khairunnisa.
2013 :
a. Untuk dapat menjawab soal
yang berkaitan dengan grafik
dan gambar, siswa harus dapat
membaca dan memanipulasi
informasi yang terdapat pada
grafik atau gambar tersebut.
b. Kemampuan interpretasi data
yang disajikan dalam grafik
dan bagan umum digunakan
dalam beberapa pekerjaan
profesional, terlebih jika untuk
pekerjaan yang menuntut
analisis dan pengambilan
keputusan.

2. Andika Nugraha, dkk. 2017.


Kesulitan siswa dalam
menyelesaikan permasalahan
Grafik kinematika. Jurnal Inovasi
Dan Pembelajaran Fisika Program
Studi Pendidikan Fisika FKIP
Universitas Sriwijaya.
https://ejournal.unsri.ac.id/
index.php/jipf/article/view/4294
(Diakses pada 8 November 2022
pukul 13.32)
a. Keterampilan menyajikan data
dalam bentuk grafik serta
membaca atau
menginterpretasi grafik dalam
bentuk kalimat verbal maupun
non verbal sangat diperlukan
oleh guru
b. Kemampuan guru dalam
keterampilan grafik dan
pemanfaatan representasi
grafik dalam pembelajaran
mereka akan berpengaruh
pada kemampuan grafik siswa
(Subali, dkk, 2015 dalam
Andika Nugraha, 2017)

Wawancara:

Rekan guru IPA


1. siswa kurang memahami konsep
rantai makanan sehingga akan
berakibat kejaring makanan
2. Siswa tidak paham tentang tingkat
tropik makanan
3. metode penyampaian materi yg
kurang menarik
4. Membuat bagan alur merupakan
kategori C3, jika siswa tidak bisa
membuat bagan alur berarti siswa
tidak menguai konsep pada C1 dan
C2
5. Kurangnya literasi dan tidak
terbiasa/dibiasakan dalam
membuat bagan alur

Dosen/Pakar
Siswa kurang dibiasakan dalam
bernumerasi yang berkaitan dengan
klasifikasi, membuatan grafik, bagan,
dan memasukan hasil data ke dalam
tabel

2 kesulitan belajar Penyebab masalah menurut teman- Berdasarkan hasil


siswa termasuk teman PPG : eksplorasi terhadap
siswa masalah kesulitan
berkebutuhan 1. Guru belum mampu belajar siswa pada
khusus dan mengorganisasikan siswa dalam materi interaksi antar
masalah materi ekosistem komponen ekosistem
pembelajaran 2. Situasi atau kondisi lapangan melalui berbagai
(berdiferensiasi) tidak kondusif (banyak gangguan) sumber, maka dapat
 Siswa kurang 3. Guru kurang jelas menjelaskan dianalisis penyebab
fokus apabila langkah-langkah kegiatan pada masalah tersebut
di bawa ke saat belajar diluar kelas adalah sebagai berikut:
lapangan 1. Kurangnya persiapan
terkait materi Sumber Kajian Literatur: guru dalam membuat
interaksi antar perencanaan yang
komponen 1. Wahyuni. 2018. Analisis Kesulitan sesuai dengan materi
ekosistem. Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran interaksi antar
IPA Kelas VII SMP Negeri 4 komponen ekosistem
Terbanggi Besar. Jurnal Sains dan 2. Motivasi
Teknologi. Vol.1 No.1. pembelajaran tidak
https://journal.ummat.ac.id/ lakukan oleh guru
index.php/justek/article/ atau dilakukan tetapi
download/401/352 (Diakses pada kurang maksimal
8 November 2022 pukul 17.06) sehingga siswa
kurang tertarik
Faktor-faktor yang menyebabkan terhadap materi
kesulitan belajar siswa pembelajaran
digolongkan ke dalam dua 3. Perlunya metode dan
golongan, yaitu: media pembelajaran
a. Faktor intern (faktor dari dalam yang tepat untuk
diri manusia itu sendiri) yang materi interaksi antar
meliputi: (1) Faktor fisiologi (2) makhluk hidup
Faktor psikologi
b. Faktor ekstern ( faktor dari luar
manusia itu sendiri) meliputi (1)
Faktor-faktor non sosial (2)
Faktor-faktor sosial Kesulitan
belajar ini tidak selalu
disebabkan karena faktor
inteligensi yang rendah
(kelainan mental), akan tetapi
dapat juga disebabkan oleh
faktor-faktor non intelegensi.
Dengan demikian IQ yang tinggi
belum tentu menjamin
keberhasilan dalam belajar.

2. Cintami dan Mukminan. 2018.


Efektivitas outdoor study untuk
meningkatkan hasil belajar
Geografi berdasarkan locus of
control di sekolah menengah atas
Kota Palembang. Jurnal ilmu
sosial. Program Studi Pendidikan
Geografi Program Pascasarjana
Universitas Negeri Yogyakarta
https://journal.uny.ac.id/
index.php/sosia/article/view/
22675
(Diakses pada 8 November 2022
pukul 11.23)

a. Menurut Husamah dalam


Cintami dan Mukminan. 2018.
Peran guru di sini adalah
sebagai motivator, artinya guru
sebagai pemandu agar siswa
belajar aktif, kreatif dan akrab
dengan lingkungan
b. Pembelajaran sebaiknya
diformulasi untuk dapat
membuat peserta didik menjadi
kreatif (Saefuddin dalam
Cintami dan Mukminan. 2018)

Wawancara:

Rekan guru IPA


1. Kondisi siswa yang kurang
persiapan
2. Guru tidak mampu
mengkondisikan siswa
3. Kurangnya media pembelajaran
yang membuat siswa tidak fokus
dengan materi

Dosen
1. Siswa lebih suka belajar dengan
gaya kinestetik
2. Guru belum bisa memfasilitasi
siswa sesuai dengan gaya belajar
siswa, seperti kinestetik
3. Guru harus bisa menerapkan
variasi model pembelajaran yang
bisa memfasilitasi siswa dengan
gaya belajar kinestetik
3 membangun Penyebab masalah menurut hasil Berdasarkan hasil
relasi/hubungan diskusi teman-teman PPG : eksplorasi terhadap
dengan siswa dan masalah relasi antara
orang tua siswa 1. Siswa kurang memahami guru dengan siswa pada
 Siswa pasif penjelasan guru materi interaksi antar
ketika diajak 2. Guru terlalu fokus pada hasil komponen ekosistem
guru belajar siswa, bukan prosesnya melalui berbagai
berdiskusi sumber, maka dapat
mengenai Sumber Kajian Literatur: dianalisis penyebab
permasalahan Fitriani. 2017. Penerapan Metode masalah tersebut
terkait Diskusi Untuk Meningkatkan Hasil adalah sebagai berikut:
interaksi Belajar IPA Siswa Kelas IV SDN 4 1. Siswa tidak terlatih
dalam Batuyang. Skripsi. Prodi Pendidikan untuk berfikir kritis
ekosistem Guru Sekolah Dasar Universitas yang akan membuat
Mataram. proses diskusi lebih
http://eprints.unram.ac.id/ hidup
10514/1/FITRIANI.pdf 2. Metode yang dipakai
(Diakses pada 8 November 2022 pukul guru tidak
11.45) memfasilitasi siswa
1. Pembelajaran yang di dominasi oleh untuk aktif
guru menjadikan siswa hanya melakukan
mendengar, memperhatikan dan pembelajaran
mencatat apa yang disampaikan
2. kurangnya rasa percaya diri siswa
dalam bertanya maupun
mengungkapkan ide/pendapat
dalam pemecahan masalah yang
dihadapi.

Wawancara :

Rekan Guru IPA


1. Siswa tidak paham tentang
permasalahan terkait interaksi
dalam ekosistem
2. Siswa kurang terlatih untuk
berfikir kritis
3. Guru kurang memberikan motivasi
kepada siswa

4 pemahaman/ Penyebab masalah menurut hasil Berdasarkan hasil


pemanfaatan diskusi teman-teman PPG : eksplorasi terhadap
model-model 1. Kurangnya Pemahaman Guru masalah pemanfaatan
pembelajaran dalam menerapkan model-model model-model
inovatif pembelajaran yang tepat untuk pembelajaran inovatif
berdasarkan materi interaksi antar komponen terkait pembelajaran
karakteristik dalam ekosistem berbasis lingkungan
materi dan siswa. 2. Minimnya kegiatan Guru dalam melalui berbagai
 Guru kesulitan mengikuti pelatihan-pelatihan sumber, maka dapat
mengeksplorasi mengenai model-model dianalisis penyebab
pembelajaran pembelajaran Inovatif yang berbasis masalah tersebut
inovatif terkait lingkungan adalah sebagai berikut:
pembelajaran 1. Guru belum
berbasis Sumber Kajian Literatur: memahami dengan
lingkungan baik materi yang
untuk materi 1. Suskaromah. 2017. Meningkatkan akan disampaikan
interaksi antar Pemahaman Dan Hasil Belajar sehingga guru tidak
komponen Siswa Kelas VIIC SMP Negeri 2 tahu akan metode
dalam ekosistem Jombang Pada Materi Ekosistem yang tepat untuk
Melalui Pendekatan Lingkungan dilakukan.
Sekolah 2. Sarana dan
https://jurnal.unej.ac.id/ prasarana yang ada
index.php/JPF/article/download/ di sekolah kurang
4324/3266/ (Diakses pada 8 mendukung untuk
November 2022 pukul 11.30) pembelajaran
Sulitnya pembelajaran yang sehingga guru enggan
berhubungan dengan konsep untuk menerapkan
pemahaman dapat terjadi karena: metode yang sesuai
a. kurangnya kreatifitas guru dalam dengan materi
menggunakan metode dalam
proses belajar mengajar
b. Lingkungan sekolah merupakan
salah satu sumber yang sangat
tepat untuk pembelajaran siswa
terutama pembelajaran IPA,
dengan melihat dan menemukan,
siswa akan lebih mudah untuk
memahaminya
2. Anies Rahmayati. 2015. Penerapan
Outdoor Learning Process
Berbantu Puzzle Blocks Materi
Ekosistem Untuk Meningkatkan
Aktivitas Belajar Dan Sikap Peduli
Lingkungan. Skripsi. Jurusan Ipa
Terpadu Universitas Negeri
Semarang.
http://lib.unnes.ac.id/
21053/1/4001411033-S.pdf
(Diakses pada 8 November 2022
pukul 15.00)
a. Guru yang mengajar harusnya
membuat perencanaan yang
matang dan menarik
b. guru masih menggunakan
metode konvensional seperti
ceramah
c. Media pembelajaran yang
kurang sesuai dengan kondisi
siswa dalam usia peralihan

Wawancara:

Pengawas
1. Guru terbiasa mengajar monoton
dengan ceramah
2. Kekurangan sarana dan prasarana
3. Guru mengajar belum terpusat
pada siswa
4. Kurangnya guru memberikan
kesempatan bertanya (diskusi)
5. Guru belum mengajarkan siswa
berfikir kritis

Dosen
1. Kurangnya sarana dan prasarana
sekolah
2. Guru belum memahami materi yang
diajarkan sehingga pemilihan
metode tidak sesuai
3. Guru masih mengikuti
kultur/budaya mengajar klasikal
(ceramah)
4. Guru menganggap belum adanya
tuntutan lebih dalam melakukan
metode pembelajaran yang menarik

5 Materi terkait Penyebab masalah menurut teman- Berdasarkan hasil


Literasi teman PPG : eksplorasi terhadap
numerasi, 1. Guru masih belum terlatih masalah materi terkait
Advanced menerapkan soal-soal yang berbasis literasi, numerasi,
material, literasi dan numerasi hanya miskonsepsi dan HOTS
miskonsepsi, menuliskan soal sebatas C1, C2 pada materi interaksi
HOTS. saja tidak menyertakan gambar antar komponen
 Guru belum atau alur ekosistem melalui
memberikan 2. Peserta didik belum terbiasa berbagai sumber, maka
evaluasi mengerjakan soal-soal HOTS dapat dianalisis
pembelajaran 3. Model pembelajaran yang dilakukan penyebab masalah
yang berbasis tidak sesuai dengan jenis asesmen tersebut adalah sebagai
literasi, yang diberikan berikut:
numerasi, 4. Siswa tidak memahami materi yang 1. Guru tidak terbiasa
seperti konsep- diberikan oleh guru melatih siswa untuk
konsep dalam berfikir kritis
gambar pada Sumber Kajian Literatur: sehingga siswa
interaksi pada kesulitan untuk
makhuk hidup 1. Menurut Setiadi Cahyono Putro dan mengerjakan soal
dan bagan Wahyu Nur Hidayat (2021:5) berbasis HOTS
siklus materi Tujuan utama evaluasi adalah: 2. Kurangnya minat
a. untuk mengetahui sejauh mana membaca serta
 Siswa kurang telah terjadi kemajuan hasil menganalisis suatu
menguasai soal belajar pada diri siswa persoalan dari apa
HOTS mengenai b. untuk mengetahui tingkat yang dibaca oleh
daur materi penguasaan siswa terhadap siswa
dalam bentuk kompetensi-kompetensi suatu 3. Guru tidak
bagan alur keahlian tertentu sesuai dengan memberikan
yang dipersyaratkan pengetahuan lebih
 Sering terjadi Sumber : Setiadi Cahyono Putro terkait materi yang
miskonsepsi dan Wahyu Nur Hidayat. 2021. berhubungan dengan
pada contoh- Evaluasi Pendidikan. Ahlimedia interaksi makhluk
contoh simbiosis Press. Kota Malang hidup sehingga
pengetahuan siswa
2. Febrian Andi Hidayat dan kurang terasah lebih
Fathurrahman. 2019. Peningkatan dalam
Pemahaman Konsep Siswa Kelas VII
SMP Lab. Stkip Muhammadiyah
Arar pada Mata Pelajaran IPA
Menggunakan Diagram Alir dalam
Pembelajaran Inkuiri Terbimbing.
Jurnal Pendidikan; Vol. 7, No. 1
STKIP Muhammadiyah Sorong
https://unimuda.e-journal.id/
jurnalpendidikan/article/view/
213/186 (Diakses pada 10
November 2022 pukul 10.00)
Dari hasil pengamatan Febrian Andi
Hidayat dan Fathurrahman (2019)
penyebab siswa yang tidak paham
konsep dan mengalami
miskonsepsi adalah:
a. Pembelajaran IPA masih
menggunakan metode yang
monoton, seperti metode
ceramah.
b. Pemahaman peserta didik
kurang optimal akibat dari
tingkat keaktifan mereka
dalam pembelajaran yang
masih sangat rendah.
c. Guru kurang berinovasi
memvariasikan pembelajaran
dalam kelas.
3. Juliaster Marbun, dkk. 2022.
Meningkatkan Kemampuan
Literasi dan Numerasi Peserta
Didik melalui Bimbingan Gratis di
SMP Teladan Sumatera Utara.
Jurnal Abdidas
https://abdidas.org/index.php/
abdidas/article/view/584/411
(Diakses pada 8 November 2022
pukul 11.47)
a. Guru tidak bisa
menuntaskan pembelajaran
sesuai kurikulum yang ada.
b. Kurangnya minat membaca
serta menganalisis suatu
persoalan dari apa yang
dibaca
c. Ketergantungan siswa kepada
teknologi
d. Fasilitas yang tersedia seperti
perpustakaan kurang terawat
e. Tidak adanya dorongan dari
guru-guru untuk mengarahkan
siswa melaksanakan literasi
dan numerasi selama di ruang
kelas

Wawancara:
Pengawas
1. Kurangnya pembiasaan siswa
untuk metode-metode
pembelajaran yang mengarah ke
permasalahan dan berbasis proyek
2. Siswa cenderung hanya sebagai
pendengar
3. Guru belum bisa menggali potensi
siswa

Rekan Guru IPA


1. Guru belum membiasakan
memberikan soal-soal yang
mengarah ke analisis dan
penerapan terkait siklus materi
2. Miskonsepsi bisa terjadi karena
presepsi siswa yang salah atau
penjelasan guru yang kurang
sesuai
3. Kurangnya pengetahuan/ tidak
familiar tentang istilah-istilah
dalam simbiosis.

Dosen:
1. Dalam pembelajaran guru masih
menekankan kepada penghafalan
tanpa pemahaman
2. Guru hanya memberitahu cara-
caranya saja tetapi logika berfikir
dibalik rumus-rumus atau kasus
tidak dijelaskan

6 pemanfaatan Penyebab masalah menurut teman- Berdasarkan hasil


teknologi/inovasi teman PPG : eksplorasi terhadap
dalam 1. Guru belum mahir dalam masalah pemanfaatan
pembelajaran membuat PPT dan video teknologi dan inovasi
 Guru dan siswa pembelajaran dalam pembelajaran
tidak 2. Guru tidak memaksimalkan pada materi interaksi
memanfaatkan penggunaan LCD proyektor yang antar komponen
teknologi dalam ada di sekolah ekosistem melalui
pembelajaran 3. Siswa belum dibekali contoh berbagai sumber, maka
interaksi antar media-media atau teknologi yang dapat dianalisis
komponen yang menarik untuk materi siklus penyebab masalah
sesuai dengan materi tersebut adalah sebagai
zaman anak 4. Siswa keterbatasan dalam segi berikut:
material untuk pembuatan media 1. Sarana dan
persentasi yang menarik. prasarana yang
Penggunaan belum ada secara
media charta Sumber Kajian Literatur: maksimal di sekolah
yang belum 1. Ni Putu Novita Wirantini, dkk. 2. Guru masih berada
maksimal pada 2022. Media Pembelajaran di zona nyaman dan
persentasi siswa berbasis Multimedia Interaktif tidak mau berinovasi
terkait materi pada Topik Siklus Air. Jurnal tentang teknologi
siklus materi Edutech Undiksha untuk menunjang
https://ejournal.undiksha.ac.id/ pembelajaran
index.php/JEU/article/view/46558 3. Guru tidak
(Diakses pada 8 November 2022 menyesuaikan
pukul 10.18) karakter materi
a. Guru cenderung dengan media yang
mengabaikan penambahan digunakan sehingga
bantuan media pembelajaran proses pembelajaran
yang menyebabkan siswa tidak tersampaikan
kesulitan belajar IPA. dengan baik
b. Kurangnya inovasi media
teknologi dalam pembelajaran
c. Pembelajaran berkualitas
dicapai dengan
mengembangkan pembelajaran
yang inovatif dan kreatif
(Arievitch, 2020; Kuo et al.,
2014)
d. Pengembangan multimedia
menjadi salah satu solusi yang
dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa khususnya pada
mata pelajaran IPA.
Penggunaan multimedia
mampu membantu tercapainya
tujuan pembelajaran secara
maksimal (Bus et al., 2020;
Chan et al., 2017).

2. Widiyanto Hadi. 2018. Film Animasi


Sebagai Media Pembelajaran Daur
Air Pada SDN Singopuran 01.
Jurnal IT CIDA Vol. 4 No. 2
https://journal.amikomsolo.ac.id/
index.php/itcida/article/viewFile/
81/60 (Diakses pada 11 November
2022 pukul 19.30)
a. Pembelajaran dengan
menggunakan animasi
komputer memberikan
kesempatan kepada siswa
untuk belajar secara edukatif
dan interaktif.
b. Pentingnya media hadir dalam
pembelajaran merupakan
alternatif untuk memunculkan
rangsangan, keaktifan,
keterampilan yang baru bagi
siswa dan mengetahui bentuk
nyata terhadap aplikasi
pembelajaran.
c. Dengan pengalaman menonton
film animasi ini pula siswa
akan mengetahui bagaimana
proses dari siklus air dan anak
dapat menyimpulkan sendiri
materi yang dipelajari.

Wawancara:
Rekan Guru wakasek sarana dan
prasarana
1. karena guru belum menguasai
teknologi dalam pembelajaran
2. Minimnya pelatihan yang
didapatkan oleh guru untuk
menunjang pembelajaran menarik
3. Belum tersedianya fasilitas lengkap
di sekolah untuk memenuhi
kebutuhan semua proses
pembelajaran

Rekan Guru IPA


1. Media charta kurang tepat untuk
menjelaskan tentang siklus materi
yang berhubungan dengan proses
harusnya menggunakan media
audio visual seperti video tentang
proses hujan
2. Kurangnya keterampilan siswa
akan inovasi produk yang menarik
untuk siklus materi
3. Siswa masih kurang mampu
mengoperasikan komputer untuk
membuat video interaktif

Dosen/Pakar
1. Guru belum berinovasi dalam
pembelajaran IPA
2. Pembelajaran selalu berpusat
kepada guru
3. Guru tidak membiasakan siswa yg
mencari dan menemukan konsep
materi IPA
4. Guru tidak terbiasa
mengoperasikan infokus sebagai
media pembelajaran yang menarik
bagi siswa.
2. Materi : Zat Makanan dan Uji Makanan
Masalah yang
N Analisis eksplorasi
telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
o. penyebab masalah
diidentifikasi
1 1. Pedagogik Penyebab masalah menurut teman- Berdasarkan hasil
teman PPG : eksplorasi terhadap
 Minat siswa 1. Proses pembelajaran yang masalah pedagogik, literasi
terhadap dilakukan membosankan bagi dan numerasi melalui
materi zat siswa berbagai sumber, maka
makanan 2. Metode pembelajaran guru dalam dapat dianalisis penyebab
masih rendah materi zat makanan masih masalah tersebut adalah
cenderung teks book dan belum sebagai berikut:
memanfaatan media dalam 1. Guru belum
pembelajaran memunculkan motivasi
3. Apersepsi yang diberikan guru awal secara maksimal
kurang menarik sehingga tidak dalam materi zat
memberikan stimulus pada makanan
pembelajaran 2. Metode pembelajaran
guru pada materi zat
Sumber Kajian Literatur: makanan masih
Jurnal Ilmiah cenderung teks book/
Amir. 2019. Meningkatkan Minat tidak memanfaatkan
Belajar Siswa Kelas VIII SMPN 2 real object
Pematang Karau pada Pembelajaran 3. Siswa tidak terbiasa
IPA Materi Gerak Tumbuhan dengan literasi karena
Menggunakan Media Foto guru tidak
Handphone. Jurnal Biologi dan memfasilitasi dalam
Pembelajarannya pembelajaran
https://ppjp.ulm.ac.id/journal/ 4. Guru tidak
index.php/wb/article/download/ menyampaikan tujuan
11137/7201 (Diakses pada 8 pembelajaran dengan
November 2022 pukul 10.11) jelas

1. Materi tidak kontekstual


2. Sebagian besar masih ada guru
melaksanakan pembelajaran
tradisional
3. Pembelajaran masih berpusat
pada guru
4. Guru hanya menjelaskan foto
yang ada di buku tanpa
memberikan gambaran nyata di
lingkungan

Buku Teks
Purwanto. 2010. Evaluasi Hasil
belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Menurut Purwanto (2010) faktor-
faktor yang mempengaruhi minat
belajar menjadi dua, yaitu :
1. Faktor internal tersebut antara
lain; perhatian siswa muncul
didorong rasa ingin tahu.
2. Faktor eksternal yang
mempengaruhi yaitu minat
belajar adalah faktor sekolah dan
faktor keluarga.

Wawancara :

Kepala Sekolah
1. Kemampuan literasi numerasi
siswa masih kurang
2. tidak semua siswa memiliki
kecerdasan/latar belakang yang
sama sehingga membutuhkan
treatmen yang berbeda
3. Penjelasan guru yang masih satu
arah kurang berinovasi dalam
metode sehingga anak merasa
kurang tertarik terhadap
pembelajaran IPA yang teoritis

Pengawas
1. Terdapat 2 faktor yang
mempengaruhi minat siswa yaitu
faktor internal seperti motivasi
siswa kurang, faktor kesehatan
dan psikologi. Faktor eksternal
dari guru yang kurang kreatif dan
berinovasi dalam pembelajaran
2. Faktor lingkungan di rumah atau
di sekolah tidak mendukung
proses pembelajaran

2. Literasi

 Mengidentifik Penyebab masalah menurut teman-


asi masalah teman PPG :
siswa masih
rendah 1. Siswa kurang dalam membaca dan
terhadap mengeksplor pengetahuannya.
kandungan 2. kurang rasa percaya diri pada
zat makanan peserta didik untuk bertanya
pada
beberapa jenis Sumber Kajian Literatur:
makanan Cherly Ana Safira, dkk. 2020
Identifikasi Permasalahan
 Siswa belum Pembelajaran IPA pada Siswa Kelas
bisa membuat III SDN Buluh 3 Socah. Universitas
kesimpulan Trunojoyo Madura, jawa timur,
dari hasil Indonesia
praktikum uji https://
makanan prosiding.ikippgribojonegoro.ac.id/
index.php/Prosiding/article/
viewFile/1066/384
(Diakses pada 8 November 2022
pukul 10.15)
1. Dalam pembelajaran jarang
menggunakan media
pembelajaran yang real
berdasarkan kehidupan sehari-
hari
2. kurang minat belajar dalam
pembelajaran zat makanan
sehingga materi yang sudah
disampaikan guru siswa
terkadang kurang memahaminya

Wawancara:

Rekan Guru IPA


1. Siswa kurang fokus
2. Siswa tidak mengetahui apa yang
harus mereka kerjakan dan
tujuan dalam praktikum
3. Kecakapan siswa dalam membaca
hasil praktikum masih belum bisa

2 kesulitan Penyebab masalah menurut teman- Berdasarkan hasil


belajar siswa teman PPG : eksplorasi terhadap
termasuk siswa masalah melalui berbagai
berkebutuhan 1. Siswa tidak pernah membaca sumber, maka dapat
khusus dan komposisi makanan yang ada dianalisis penyebab
masalah dalam makanan kemasan masalah tersebut adalah
pembelajaran 2. Guru tidak pernah menggunakan sebagai berikut:
(berdiferensiasi) media pembelajaran yang lebih 1. Guru tidak
konkret untuk menunjukkan menggunakan media
- Siswa masih kandungan zat pada makanan pembelajaran yang lebih
kesulitan 3. Guru jarang melatih kemampuan konkret untuk
terkait praktikum siswa dengan menunjukkan
sistematika melaksanakan model pembelajaran kandungan zat pada
dan yang mendukung makanan
keterampilan 4. Kurangnya sosialisasi terkait 2. Metode pembelajaran
dalam penggunaan alat-alat Lab. tidak mengarahkan
melakukan 5. Guru tidak menjelaskan teknik siswa untuk ikut aktif
praktikum uji kerjanya diawal praktikum dalam berkegiatan tetapi
bahan hanya fokus
makanan Sumber Kajian Literatur: mendengarkan
Harmain. 2018. Penerapan Metode 3. Praktikum jarang
Praktikum pada Materi Uji Zat dilakukan dikarenakan
Makanan Ditinjau Dari Keterampilan keterbatasan bahan
Proses Sains Peserta Didik Kelas VIII sebagai alat penunjang
SMPN 2 Karau Kuala Kabupaten 4. Siswa tidak terbiasa
Barito Selatan. Skripsi. IAIN atau familiar dengan
Palangkaraya. alat-alat praktikum
http://digilib.iain-
palangkaraya.ac.id/1354/2/Isi
%20Skripsi%20Harmain%20-
%201401140404.pdf (Diakses pada 8
November 2022 pukul 10. 50)
Dari hasil observasi yang dilakukan
penulis mengenai hasil belajar siswa
didapatkan:
1. Sebagian besar waktu belajar
siswa dihabiskan untuk
mendengarkan, menghafalkan
dan mencatat materi. Sehingga
proses sains siswa sangat rendah
dan tidak pernah diperhatikan.
2. Sub bab uji zat makanan tidak
pernah di lakukan praktikum
dikarenakan keterbatasan bahan
sebagai alat penunjang
3. Guru hanya sebatas
menyampaikan teori saja, dengan
metode ceramah dan diskusi serta
penugasan sehingga siswa yang
belajar menjadi kurang aktif
4. Pembelajaran yang baru bagi
siswa dan jarang dilaksanakan,
sehingga di dalam proses
pelaksanaannya siswa merasa
sedikit kaku karena belum
terbiasa.

Wawancara:

Kepala sekolah
1. Siswa masih kesulitan membaca
bahan bacaan
2. Ketidaktertarikan membaca pada
siswa
3. Guru kurang terampil dalam
melakukan demonstrasi yang
membuat siswa tidak paham akan
sistematika praktikum

Rekan Guru IPA


1. Kurangnya kemampuan berfikir
kritis siswa tertait tujuan
praktikum
2. Guru tidak menjelaskan tujuan
praktikum dengan jelas

3 membangun Penyebab masalah menurut hasil Berdasarkan hasil


relasi/hubunga diskusi teman-teman PPG : eksplorasi terhadap
n dengan siswa 1. Guru kesulitan memancing masalah melalui berbagai
dan orang tua keaktifan siswa sumber, maka dapat
siswa 2. Metode yang digunakan guru tidak dianalisis penyebab
 Siswa masih banyak melibatkan keaktifan siswa masalah tersebut adalah
belum aktif sebagai berikut:
dalam Sumber Kajian Literatur: 1. Metode yang digunakan
melakukan Fitriani. 2017. Penerapan Metode guru tidak banyak
diskusi Diskusi Untuk Meningkatkan Hasil melibatkan keaktifan
Belajar IPA Siswa Kelas IV SDN 4 siswa dalam
Batuyang. Skripsi. Prodi Pendidikan pembelajaran
Guru Sekolah Dasar Universitas 2. Kurangnya pembiasaan
Mataram. yang melatih siswa
untuk percaya diri
1. Pembelajaran yang di dominasi dalam melakukan
oleh guru menjadikan siswa diskusi
hanya mendengar,
memperhatikan dan mencatat
apa yang disampaikan
2. kurangnya rasa percaya diri siswa
dalam bertanya maupun
mengungkapkan ide/pendapat
dalam pemecahan masalah yang
dihadapi.

Wawancara:

Kepala Sekolah

1. Siswa tidak dibiasakan untuk


mengemukakan pendapat
2. Siswa tidak berani /tidak percaya
diri
3. Guru kurang memberikan pujian
kepada siswa

4 pemahaman/ Penyebab masalah menurut hasil Berdasarkan hasil


pemanfaatan diskusi teman-teman PPG : eksplorasi terhadap
model-model 1. Metode yang digunakan guru masalah melalui berbagai
pembelajaran belum efektif cenderung sumber, maka dapat
inovatif membosankan. dianalisis penyebab
berdasarkan 2. Ketidakpahaman siswa mengenai masalah tersebut adalah
karakteristik maksud/detail setiap tahapan sebagai berikut:
materi dan 3. Siswa malu untuk bertanya 1. Guru belum memahami
siswa. metode demonstrasi
 Metode Sumber Kajian Literatur: yang efektif
demostrasi 2. Penggunaan bahan ajar
yang dipakai Dwi Novita Sari dan Sa’diatul yang tidak jelas atau
Fuadiyah. 2021. Lembar Kerja kurang dipahami oleh
oleh guru
Praktikum Materi Sistem Pencernaan siswa
kurang Menggunakan Diagram Vee. Journal
menarik for Lesson and Learning Studies.
sehingga Universitas Negeri Padang, Padang,
siswa kurang Indonesia
memperhatika https://doi.org/10.23887/
n dengan baik jlls.v5i1.40368
langkah-
1. Guru belum menggunakan LKPD
langkah dengan baik.Penggunaan LKP
praktikum dalam kegiatan laboratorium
mempengaruhi hasil dari suatu
percobaan.
2. Kurangnya efektivitas hasil uji
coba laboratorium
menggambarkan desain kegiatan
tidak dirancang dan
dikembangkan secara matang
3. Guru tidak menganalisis
kelayakan penerapan LKP pada
peserta didiknya
4. Guru belum mampu dan mau
untuk menguji coba LKP dahulu
dengan cara mengadaptasi dan
merekonstruksi.

Wawancara :

Rekan guru IPA


1. Guru belum memahami metode
demonstrasi yang efektif
2. Pemahaman siswa terhadap
penjelasan guru masih kurang
3. Guru belum menguasai
penggunaan alat-alat lab dengan
maksimal

5 Materi terkait Penyebab masalah menurut teman- Berdasarkan hasil


Literasi teman PPG : eksplorasi terhadap
numerasi, 1. Siswa sulit mendalami konsep masalah melalui berbagai
Advanced materi terkait uji zat makanan sumber, maka dapat
material, 2. Siswa dominan mencari sumber dianalisis penyebab
miskonsepsi, materi dari internet bukan dari masalah tersebut adalah
HOTS. buku bacaan sehingga ada sebagai berikut:
miskonsepsi dalam sumber 1. Kemampuan bertanya
 Siswa sering belajar siswa masih rendah dan
mengalami 3. Kemampuan bertanya siswa guru tidak memberikan
miskonsepsi masih rendah dan guru tidak penguatan terhadap
mengenai memberikan penguatan terhadap materi tersebut
hasil uji materi tersebut 2. Konsep materi terkait uji
makanan zat makan tidak
dengan Sumber Kajian Literatur: dipahami oleh siswa
menggunaka Nur Asri Luciana. 2017. Analisis
n larutan. Miskonsepsi siswa dengan
menggunakan bagan dikotomi pada
mata pelajaran IPA Biologi materi
fotosintesis siswa kelas VIII SMP
Negeri 26 Bandar Lampung. Skripsi.
Prodi Pendidikan Biologi Institut
Agama Islam Negeri Raden Inten
Lampung.
http://repository.radenintan.ac.id/
152/1/
SKRIPSI_NUR_ASRI_LUCIANA_NEW.p
df

Menurut Suparno. 2005 dalam Nur


Asri Luciana. 2017. Penyebab
miskonsepsi antara lain
1. siswa belum terbiasa membentuk
konsep biologi secara tepat
2. siswa belum mempunyai
kerangka ilmiah yang dapat
digunakan sebagai patokan

Wawancara :

Rekan Guru IPA


1. Perbedaan persepsi siswa dengan
guru
2. Terdapat istilah-istilah dalam uji
makanan yang kurang dipahami
siswa
3. Guru kurang memberikan
pengetahuan lebih terkait larutan-
larutan dalam uji makanan yang
masih kurang familiar bagi siswa
6 pemanfaatan Penyebab masalah menurut teman- Berdasarkan hasil
teknologi/inova teman PPG : eksplorasi terhadap
si dalam 1. Siswa tidak memiliki HP/ada HP tp masalah melalui berbagai
pembelajaran tidak suport atau tidak ada akses sumber, maka dapat
 Sebagian internet untuk mengerjakan soal dianalisis penyebab
siswa UH. masalah tersebut adalah
kesulitan 2. Siswa tidak menguasai sebagai berikut:
mengakses pengoprasian komputer dengan 1. Fasilitas teknologi yang
teknologi baik misal untuk pembuatan belum dimiliki oleh
seperti pada tabel/grafik yang ada di dalam semua siswa untuk
saat praktikum menunjang
mengerjakan pembelajaran inovatif
soal UH Sumber Kajian Literatur: 2. Guru tidak mahir dalam
materi zat berteknologi
makanan Ni Putu Novita Wirantini, dkk. 2022.
melalui Media Pembelajaran berbasis
google form Multimedia Interaktif pada Topik
Siklus Air. Jurnal Edutech Undiksha
https://ejournal.undiksha.ac.id/
 Sebagian index.php/JEU/article/view/46558
besar siswa 1. Guru cenderung mengabaikan
belum penambahan bantuan media
memanfaatk pembelajaran yang menyebabkan
an teknologi siswa kesulitan belajar IPA.
komputer 2. Kurangnya inovasi media teknologi
untuk dalam pembelajaran
membuat 3. Pembelajaran berkualitas dicapai
laporan dengan mengembangkan
praktikum pembelajaran yang inovatif dan
dengan baik. kreatif (Arievitch, 2020; Kuo et al.,
2014)
4. Pengembangan multimedia
menjadi salah satu solusi yang
dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa khususnya pada
mata pelajaran IPA. Penggunaan
multimedia mampu membantu
tercapainya tujuan pembelajaran
secara maksimal (Bus et al.,
2020; Chan et al., 2017).

Wawancara:
Kepala Sekolah
1. Keterbatasan ekonomi yang
menyebabkan siswa belum bisa
menggunakan teknologi dalam
pembelajaran
2. Kurangnya fasilitas yang
mendukung siswa untuk
mengakses teknologi
3. Guru kurang membekali siswa
dengan teknologi ketika
pembelajaran berlangsung
3. Materi : Perkembangbiakan Tumbuhan Paku dan Lumut
Masalah yang
N Analisis eksplorasi
telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
o. penyebab masalah
diidentifikasi
1 1. Pedagogik Penyebab masalah menurut teman- Berdasarkan hasil
teman PPG : eksplorasi terhadap
 Minat siswa 1. Proses pembelajaran yang masalah melalui berbagai
dalam dilakukan membosankan bagi sumber, maka dapat
mengikuti siswa dianalisis penyebab
pembelajaran 2. Metode pembelajaran guru dalam masalah tersebut adalah
reproduksi materi reproduksi tumbuhan sebagai berikut:
tumbuhan paku dan lumut masih cenderung 1. Motivasi yang diberikan
paku masih teks book guru pada saat
kurang telihat 3. Guru belum memanfaatan media melakukan apersepsi
dari siswa dalam pembelajaran belum maksimal dalam
yang 4. Apersepsi yang diberikan guru materi zat makanan
cenderung kurang menarik sehingga tidak sehingga minat siswa
pasif memberikan stimulus pada untuk mengikuti
pembelajaran pelajaran kurang
tertarik
Sumber Kajian Literatur: 2. Metode pembelajaran
guru pada materi zat
Amir. 2019. Meningkatkan Minat makanan masih
Belajar Siswa Kelas VIII SMPN 2 cenderung teks book/
Pematang Karau pada Pembelajaran tidak memanfaatkan
IPA Materi Gerak Tumbuhan real object
Menggunakan Media Foto 3. Guru tidak memahami
Handphone. Jurnal Biologi dan gaya belajar peserta
Pembelajarannya didik sehingga kesulitan
https://ppjp.ulm.ac.id/journal/ menumbuhkan minat
index.php/wb/article/download/ belajar siswa
11137/7201 4. Kurangnya pembiasaan
siswa dalam berliterasi
1. Materi tidak kontekstual sehingga pemahaman
2. Sebagian besar masih ada guru siswa kurang dan
melaksanakan pembelajaran penyampaian materi
tradisional dalam diskusi pun
3. Pembelajaran masih berpusat belum baik
pada guru
4. Guru hanya menjelaskan foto
yang ada di buku tanpa
memberikan gambaran nyata di
lingkungan

Wawancara :

Kepala Sekolah
1. Kemampuan literasi numerasi
siswa masih kurang
2. Tidak semua siswa memiliki
kecerdasan/latar belakang yang
sama sehingga membutuhkan
tretmen yang berbeda
3. Penjelasan guru yang masih satu
arah kurang berinovasi dalam
metode sehingga anak merasa
kurang tertarik terhadap
pembelajaran IPA yang teoritis

Rekan Guru IPA


1. Guru kurang memberikan
motivasi
2. Apersepsi kurang menarik
3. Guru tidak mengetahui minat
dan bakat siswa
4. Bahan ajar dan media yang
digunakan tidak nyata/konkret
karena siswa belum familiar
dengan tumbuhan paku dan
lumut

Dosen
1. Siswa merasa tidak relatable
dengan ilmu yang diajarkan
2. Guru luput memberi tahu makna
penting dari ilmu yang diajarkan

2. Literasi Penyebab masalah menurut teman-


teman PPG :
 Tingkat 1. minat membaca siswa masih
pengetahuan rendah
siswa masih 2. siswa belum terbiasa dengan
rendah terkait istilah-istilah yang ada pada
ciri-ciri materi
tumbuhan 3. Guru belum memanfaatan media
paku dan dalam pembelajaran
lumut 4. Metode pembelajaran guru dalam
 Keaktifan dan materi reproduksi tumbuhan
kemandirian paku dan lumut masih cenderung
siswa kurang teks book
dalam
mempresentasi Sumber Kajian Literatur:
kan hasil
diskusi Sasmito, dkk. 2017. Analisis Potensi
pengelompokan Bahan Ajar Biologi Kelas XI Pada
jenis tumbuhan Kurikulum 2013 Dalam
paku dan Memberdayakan Kemampuan
lumut Berkomunikasi Siswa. Jurnal
Pendidikan Sains
https://www.syekhnurjati.ac.id/
jurnal/index.php/sceducatia/
article/view/1931
1. Menurut Sasmito, dkk 2017
keterampilan berkomunikasi
siswa masih rendah, hal ini
diketahui bahwa salah satu
penyebabnya karena bahan ajar
yang digunakan belum berpotensi
memberdayakan keterampilan
berkomunikasi siswa.
2. materi dan aktivitas siswa lebih
cenderung pada pemahaman dan
penguasaan konsep secara teori
saja
3. Tidak ada aktivitas yang meminta
siswa untuk menghubungkan
antara data dengan konsep
materi yang dapat mendorong
kemampuan berkomunikasi
tertulis siswa.
4. tidak ada aktivitas yang
mendorong siswa untuk mampu
menguasai dan memahami materi
dari berbagai sudut pandang.

Wawancara:

Rekan Guru IPA


1. Kurangnya pembiasaan siswa
membaca materi sebelum
memulai pembelajaran
2. Ketidaktahuan siswa/kurang
familiar terhadap tumbuhan paku
dan lumut
3. siswa tidak percaya diri akan apa
yang mereka dapatkan dari hasil
literasi
4. Fasilitas literasi yang up to date
tidak tersedia di sekolah

2 Kesulitan belajar Penyebab masalah menurut teman- Berdasarkan hasil


siswa termasuk teman PPG : eksplorasi terhadap
siswa masalah melalui berbagai
berkebutuhan 1. siswa kurang familiar dengan sumber, maka dapat
khusus dan tumbuhan paku dan lumut serta dianalisis penyebab
masalah kurangnya informasi dari masalah tersebut adalah
pembelajaran lingkungan sekitar sebagai berikut:
(berdiferensiasi) 2. kurangnya kemampuan verbal 1. Media pembelajaran
 Sebagian siswa pada siswa yang tidak konkret
tidak bisa 3. Siswa memiliki kebutuhan membuat siswa
mendeskripsik khusus tidak lancar dalam kesulitan dalam
an gambar berbicara dan tidak dapat mengidentifikasi
dengan baik menulis dengan baik 2. Bahan ajar yang
terkait ciri-ciri diberikan pada saat
tumbuhan Sumber Kajian Literatur: pembelajaran belum
lumut dan menumbuhkan
paku 1. Sasmito, dkk. 2017. Analisis keterampilan
 Siswa Potensi Bahan Ajar Biologi Kelas berkomunikasi dan
kesulitan XI Pada Kurikulum 2013 Dalam proses hasil identifikasi
mengkomunik Memberdayakan Kemampuan pada siswa
asikan hasil Berkomunikasi Siswa. Jurnal 3. Siswa tidak familiar
praktikum Pendidikan Sains dengan objek maupun
reproduksi https://www.syekhnurjati.ac.id/ istilah –istilah yang ada
tumbuhan jurnal/index.php/sceducatia/ pada materi reproduksi
paku dan article/view/1931 tumbuhan paku dan
lumut a. Menurut Sasmito, dkk 2017 lumut
keterampilan berkomunikasi
siswa masih rendah, hal ini
diketahui bahwa salah satu
penyebabnya karena bahan
ajar yang digunakan belum
berpotensi memberdayakan
keterampilan berkomunikasi
siswa.
b. materi dan aktivitas siswa
lebih cenderung pada
pemahaman dan penguasaan
konsep secara teori saja
c. Tidak ada aktivitas yang
meminta siswa untuk
menghubungkan antara data
dengan konsep materi yang
dapat mendorong kemampuan
berkomunikasi tertulis siswa.
d. tidak ada aktivitas yang
mendorong siswa untuk
mampu menguasai dan
memahami materi dari
berbagai sudut pandang.

Wawancara:
Rekan guru IPA
1. Literasi siswa terhadap materi
tumbuhan paku dan lumut masih
kurang apalagi tumuhan tersebut
masih kurang familiar
2. Belum maksimalnya penggunaan
media yang konkret untuk
mendeskripsikan ciri tumbuhan
paku dan lumut
3. Membuat bagan alur merupakan
kategori C3, jika siswa tidak bisa
membuat bagan alur berarti
siswa tidak menguai konsep pada
C1 dan C2

3 Membangun Penyebab masalah menurut hasil Berdasarkan hasil


relasi/hubungan diskusi teman-teman PPG : eksplorasi terhadap
dengan siswa masalah melalui berbagai
dan orang tua 1. Guru hanya fokus pada hasil sumber, maka dapat
siswa belajar siswa, bukan prosesnya dianalisis penyebab
 Komunikasi 2. Rendahnya partisipasi orang tua masalah tersebut adalah
antara guru dalam mengontrol sebagai berikut:
dengan siswa perkembangan belajar anak 1. Guru masih
masih kurang 3. Orangtua sibuk dengan menekankan hasil
 Sulitnya pekerjaan dan kurang belajar dari pada proses
komunikasi memperhatikan anaknya pembelajaran sehingga
antara guru guru tidak melatih
dengan orang Sumber Kajian Literatur: keterampilan proses
tua siswa Fitriani. 2017. Penerapan Metode dalam belajar siswa
Diskusi Untuk Meningkatkan Hasil 2. Guru tidak memiliki
Belajar IPA Siswa Kelas IV SDN 4 keterampilan baik dalam
Batuyang. Skripsi. Prodi Pendidikan mengkomunikakan
Guru Sekolah Dasar Universitas setiap proses
Mataram. pembelajran sehingga
hanya berjalan satu
1. Pembelajaran yang di dominasi arah
oleh guru menjadikan siswa 3. Kurangnya kepedulian
hanya mendengar, dan motivasi orang tua
memperhatikan dan mencatat terhadap pendidikan
apa yang disampaikan siswa
2. kurangnya rasa percaya diri siswa
dalam bertanya maupun
mengungkapkan ide/pendapat
dalam pemecahan masalah yang
dihadapi.

Wawancara:

Kepala Sekolah
1. Masih kurangnya kepedulian
orang tua
2. Orang tua masih beranggapan
pendidikan anak hanya tugas
guru di sekolah tidak melibatkan
kedua belah pihak

Rekan Guru BK
1. Kurangnya kepedulian orang tua
siswa dengan kondisi siswa di
sekolah
2. Domisili siswa yang tidak tinggal
dengan orang tuanya

Dosen/Pakar
1. Perubahan paradigma pendidikan
antara orang tua jaman dulu
dengan jaman sekarang berbeda
2. Guru tidak memiliki komunikasi
skill dengan baik antara siswa
maupun dengan orang tua

4 pemahaman/ Penyebab masalah menurut hasil Berdasarkan hasil


pemanfaatan diskusi teman-teman PPG : eksplorasi terhadap
model-model 1. Guru kurang memahami metode masalah melalui berbagai
pembelajaran pembelajaran berbasis diskusi sumber, maka dapat
inovatif yang lebih menarik. dianalisis penyebab
berdasarkan 2. Siswa masih belum terbiasa masalah tersebut adalah
karakteristik dengan istilah-istilah yang sebagai berikut:
materi dan muncul dalam tahapan 1. Guru belum memahami
siswa. metagenesis tumbuhan paku dengan baik materi
 Guru kesulitan dan lumut yang akan disampaikan
menerapkan 3. Siswa kurang memahami materi sehingga guru tidak
pembelajaran yang disampaikan tahu akan metode yang
inovatif yang tepat untuk dilakukan.
berkaitan 2. Sarana dan prasarana
dengan Sumber Kajian Literatur: yang ada di sekolah
identifikasi kurang mendukung
tumbuhan Heny Mawarn, dkk. 2022. Validitas untuk pembelajaran
paku dan Modul Interaktif Pembelajaran IPA sehingga guru enggan
lumut untuk Meningkatkan Kemampuan untuk menerapkan
 Siswa kurang Berpikir Kreatif. Jurnal Biologi dan metode yang sesuai
aktif ketika Pembelajarannya dengan materi
melakukan http://dx.doi.org/10.20527/ 3. Kurangnya pembiasaan
diskusi dalam wb.v14i1.13662 kemampuan bertanya
metagenesis pada siswa sehingga
tumbuhan 1. Model-model pembelajaran proses berfikir kritis
paku dan terfasilitasi bahan ajar atau siswa tidak tumuh
lumut media ajar berbentuk cetak dan pada saat melakukan
kurang sesuai dengan kebutuhan diskusi
peserta didik.
2. Guru kurang kreatif dan inovatif
dalam menggunakan teknologi
sebagai media pembelajaran.
3. Penguasaan materi pelajaran oleh
peserta didik perlu didukung
ketersediaan sumber dan media
pembelajaran yang tepat.
4. Menurut Utami et al. (2017)
dalam Heny Mawarn, dkk. 2022
peserta didik dapat belajar
mandiri dan optimal apabila
diberikan pengalaman yang
banyak pada proses
pembelajarannya (pengalaman
intelektual, emosional,
psikomotorik, dan ilmiah).

Wawancara:
Pengawas
1. Guru terbiasa mengajar monoton
dengan ceramah
2. Kekurangan sarana dan
prasarana
3. Guru mengajar belum terpusat
pada siswa
4. Kurangnya guru memberikan
kesempatan bertanya (diskusi)
5. Guru belum mengajarkan siswa
berfikir kritis

Dosen
1. Kurangnya sarana dan prasarana
sekolah
2. Guru belum memahami materi
yang diajarkan sehingga
pemilihan metode tidak sesuai
3. Guru masih mengikuti
kultur/budaya mengajar klasikal
(ceramah)
4. Guru menganggap belum adanya
tuntutan lebih dalam melakukan
metode pembelajaran yang
menarik

5 Materi terkait Penyebab masalah menurut teman- Berdasarkan hasil


Literasi teman PPG : eksplorasi terhadap
numerasi, 1. Model pembelajaran yang masalah melalui berbagai
Advanced digunakan dalam penyampaian sumber, maka dapat
material, materi membuat bagan tahapan dianalisis penyebab
miskonsepsi, metagenesis siswa belum masalah tersebut adalah
HOTS. bervariasi sebagai berikut:
 Siswa belum 2. Guru belum menerapan 1. Metode yang digunakan
bisa menyusun pembelajaran berbasis HOTS guru tidak disertai
bagan tahapan tentang metagenesis tumbuhan dengan penguatan dan
metagenesis paku dan lumut penalaran siswa dalam
tumbuhan 3. Proses Pembelajaran masih pemanfaatan tumbuhan
paku dan berpusat guru paku dan lumut dalam
lumut 4. Guru kurang memberikan lingkungan sehingga
berdasarkan pertanyaan stimulus yang siswa terkesan tidak
gambar. memangun kemampuan berpikir peduli/tidak kritis
kritis siswa tentang perkembangan
 Beberapa siswa tumbuhan paku dan
kemampuan Sumber Kajian Literatur: lumut.
bertanya Heny Mawarn, dkk. 2022. Validitas 2. Siswa tidak terlatih
mengenai ciri Modul Interaktif Pembelajaran IPA dalam pembuatan bagan
khas untuk Meningkatkan Kemampuan ataupun tidak terbiasa
tumbuhan Berpikir Kreatif. Jurnal Biologi dan mengerjakan soal yang
paku dan Pembelajarannya berhubungan dengan
lumut sudah http://dx.doi.org/10.20527/ bagan/gambar
muncul tetapi wb.v14i1.13662
belum
menggambarka 1. Siswa tidak terlatih untuk berfikir
n tingkat kritis
berpikir kritis 2. Menurut Dharmono et al. (2019)
dalam Heny Mawarn dkk (2022)
kemampuan berpikir tingkat
tinggi tidak terjadi secara
lahiriah, sehingga perlu dilatih
kepada siswa secara terus
menerus agar menjadi suatu
kebiasaan.
3. Siswa di Indonesia lebih banyak
menghafal dan menerapkan,
bukan menganalisis masalah dan
menemukan solusi (Rofiah et al.,
2018 dalam Heny Mawarn dkk
2022 ).
4. Menurut Utami et al. 2021 dalam
Heny Mawarn dkk 2022
pembelajaran di sekolah masih
didominasi metode ceramah dan
peserta didik diarahkan
menghafal istilah-istilah yang
kurang biasa dipahami.
5. Produk pembelajaran yang
digunakan guru masih belum
terhubung dengan kemampuan
berpikir kreatif.

Wawancara:

Rekan Guru IPA


1. Penyusunan bagan belum
dikuasai siswa karena siswa
kurang memahami materi
metagenesis dengan baik
2. Guru belum bisa mengarahkan
kepembelajaran yang melibatkan
siswa untuk berfikir kritis
3. Metode yang digunakan guru
tidak menyertai penguatan dan
penalaran siswa dalam
pemanfaatan tumbuhan paku
dan lumut dalam lingkungan
sehingga siswa terkesan tidak
peduli/tidak kritis tentang
perkembangan tumbuhan paku
dan lumut.

6 pemanfaatan Penyebab masalah menurut teman- Berdasarkan hasil


teknologi/inova teman PPG : eksplorasi terhadap
si dalam 1. Guru lebih dominan masalah melalui berbagai
pembelajaran menggunakan media yang sumber, maka dapat
 Guru tidak mononton, misalnya : gambar dianalisis penyebab
memanfaatkan yang ditempelkan di karton masalah tersebut adalah
teknologi yang 2. Guru belum mahir dalam sebagai berikut:
menarik untuk membuat PPT menarik dan video 1. Kurangnya pengetahuan
menjelaskan pembelajaran yang tepat untuk guru tentang teknologi
reproduksi reproduksi paku dan lumut yang tepat utnuk
pada tumbuhan mendukung proses
paku dan lumut Sumber Kajian Literatur: pembelajaran
reproduksi tumbuhan
1. Febriyansah, Oka. 2019. Mobile paku dan lumut
3d Sistem Metagenesis Pada 2. Guru tidak memahami
Tumbuhan Menggunakan karakteristik materi
Teknologi Augmented Reality. sehinnga sulit
Skripsi. Jurusan Teknik menerapkan media
Informatika Institut Informatika teknologi yang tepat
Dan Bisnis Darmajaya Bandar 3. Sarana dan prasarana
Lampung kurang memadai
http://repo.darmajaya.ac.id/ sehingga guru enggan
1477/1/SKRIPSI%20GABUNG.pdf menerapkan teknologi
(Diakses pada 11 November 2022 dalam pembelajaran
pukul 11.30) 4. Minimnya pelatihan
yang didapatkan guru
a. Menurut peneliti teknologi terkait teknologi
merupakan sebuah alat atau
media yang digunakan untuk
mempermudah pekerjaan
manusia dalam berbagai
bidang. Saat ini teknologi
sendiri telah mengalami
perkembangan yang begitu
pesat dan melahirkan berbagai
macam jenis teknologi.
b. Untuk mempelajari proses
pertumbuhan metagenesis,
maka dibutuhkan media yang
dapat memberikan simulasi
dan penjelasan pada setiap
tumbuhan sesuai dengan
kondisi perkembangan
tumbuhan tersebut.
c. Penggunaan gambar diam yang
telah tersedia dalam buku teks
membuat siswa cenderung
pasif dan kurang interaktif,
karena media gambar tidak
mampu memberikan respon
balik, kurang terlihat nyata
dan kurang menarik bagi
siswa.

2. Ni Putu Novita Wirantini, dkk.


2022. Media Pembelajaran
berbasis Multimedia Interaktif
pada Topik Siklus Air. Jurnal
Edutech Undiksha
https://ejournal.undiksha.ac.id/
index.php/JEU/article/view/
46558 (Diakses pada 8 November
2022 pukul 11.00)
a. Guru cenderung
mengabaikan penambahan
bantuan media pembelajaran
yang menyebabkan siswa
kesulitan belajar IPA.
b. Kurangnya inovasi media
teknologi dalam pembelajaran
c. Pembelajaran berkualitas
dicapai dengan
mengembangkan pembelajaran
yang inovatif dan kreatif
(Arievitch, 2020; Kuo et al.,
2014)
d. Pengembangan multimedia
menjadi salah satu solusi yang
dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa khususnya pada
mata pelajaran IPA.
Penggunaan multimedia
mampu membantu
tercapainya tujuan
pembelajaran secara
maksimal (Bus et al., 2020;
Chan et al., 2017).

Wawancara:
Rekan Guru wakasek sarana dan
prasarana
1. karena guru belum menguasai
teknologi dalam pembelajaran
2. Minimnya pelatihan yang
didapatkan oleh guru untuk
menunjang pembelajaran
menarik
3. Belum tersedianya fasilitas
lengkap di sekolah untuk
memenuhi kebutuhan semua
proses pembelajaran

Dosen/Pakar
1. Guru tidak boleh berhenti
berinovasi dalam setiap
pembelajaran IPA
2. Tidak boleh belajar selalu
berpusat kepada guru
3. Guru tidak membiasakan siswa
yg mencari dan menemukan
konsep materi IPA
4. Guru tidak terbiasa
mengoperasikan infokus sebagai
media pembelajaran yang
menarik bagi siswa.

Anda mungkin juga menyukai