0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
72 tayangan8 halaman
Kondisi rendahnya motivasi belajar siswa di sekolah menengah kejuruan menjadi latar belakang dilaksanakannya praktik baik menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk meningkatkan partisipasi siswa. Guru dan siswa bekerja sama dalam menyusun RPP, media pembelajaran, dan mengimplementasikan model PBL untuk mengatasi tantangan tersebut."
Deskripsi Asli:
Judul Asli
Hidayatin Nur Wakhidha_229033495012_lk 3.1 Menyusun Best Practice_teknik Kimia 001_unm
Kondisi rendahnya motivasi belajar siswa di sekolah menengah kejuruan menjadi latar belakang dilaksanakannya praktik baik menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk meningkatkan partisipasi siswa. Guru dan siswa bekerja sama dalam menyusun RPP, media pembelajaran, dan mengimplementasikan model PBL untuk mengatasi tantangan tersebut."
Kondisi rendahnya motivasi belajar siswa di sekolah menengah kejuruan menjadi latar belakang dilaksanakannya praktik baik menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk meningkatkan partisipasi siswa. Guru dan siswa bekerja sama dalam menyusun RPP, media pembelajaran, dan mengimplementasikan model PBL untuk mengatasi tantangan tersebut."
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode
Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Lokasi SMKN 1 KALITENGAH
Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
Penulis Hidayatin Nur Wakhidha, S.Si
Tanggal 8 Desember 2022
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah atau
alasan dilakukannya praktik baik pembelajaran Situasi: ini merupakan masalah kondisi yang terjadi di Kondisi yang menjadi latar tempat tugas penulis dimana sebelumnya telah belakang masalah, mengapa melakukan observasi dan mengidentifikasi praktik ini penting untuk permasalahan terkait motivasi belajar siswa rendah. dibagikan, apa yang menjadi Berdasarkan hasil wawancara dengan teman peran dan tanggung jawab sejawat, kepala sekolah, pakar, dan pengawas, yang anda dalam praktik ini. menjadi faktor penyebab terjadinya motivasi belajar siswa rendah adalah: a. Siswa terlihat kurang bersemangat dalam pembelajaran b. Lemahnya motivasi belajar dalam diri siswa sendiri. c. Saat guru menjelaskan siswa asik bermain sendiri dan tidak memperhatikan apa yang di sampaikan guru d. Pembelajaran masih monoton dan kurangnya partisipasi dalam pembelajaran e. Guru belum memanfaatkan media pembelajaran berbasis TPACK dengan maksimal Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis menentukan solusi yang relevan untuk segera dilaksanakan yaitu dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berbantuan media pembelajaran canva presentation.
Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan,
karena latar belakang masalah yang penulis alami di sekolah tempat bertugas merupakan kondisi yang juga dialami oleh rekan guru yang lain. Sehingga praktik baik yang sudah penulis laksanakan selain dapat memotivasi diri penulis untuk meningkatkan kualitas pembelajarannya, juga diharapkan mampu menjadi referensi dan motivasi bagi rekan sejawat untuk diterapkan pada pembelajaran dengan latar belakang/akar masalah yang sama.
Peran penulis dalam praktik pembelajaran adalah
menyusun rancangan pembelajaran yang sesuai dengan akar masalah yang ada, mempersiapkan pendukung pembelajaran yang dibutuhkan sehingga akan mampu menerapkan pembelajaran dengan model pembelajaran inovatif berbantuan media berbasis teknologi yang membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran dan menghasilkan pembelajaran bermakna yang akan terpatri lama dalam diri siswa. Penulis sebagai seorang guru mempunyai tanggung jawab untuk melaksanakan pembelajaran secara utuh dan efektif. Dengan memberikan pembelajaran yang bermakna bagi siswa sesuai dengan solusi relevan yang sudah ditentukan sebelumnya. Yaitu penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan berbantuan media CANVA PRESENTATIONS yang mengintegrasikan TPACK dalam pembelajaran akan mengembangkan cara berpikir tingkat tinggi siswa sehingga tujuan pembelajaran akan tercapai dan secara umum akan mengatasi akar masalah yang sudah ada. Setelah dianalisis motivasi belajar siswa yang masih rendah di sekolah saya disebabkan oleh: Tantangan : a. Dari siswa Apa saja yang menjadi 1) Kemampuan siswa yang kurang baik tantangan untuk mencapai 2) Pembelajaran di kelas yang terasa tujuan tersebut? Siapa saja membosankan dan monoton. yang terlibat, 3) Siswa kecanduan game (semakin tinggi kecanduan game maka motivasi belajar siswa menjadi rendah) 4) Siswa belum memiliki passion dan kurang bersemangat dalam mencapai tujuan dalam pembelajaran 5) Siswa menganggap tujuan belajar adalah hanyalah kewajiban, mendapatkan nilai yang bagus, dan belum memahami pentingnya belajar 6) Siswa kurang mendapatkan dukungan dari orangtua 7) Rendahnya minat belajar siswa. b. Dari guru 1) Guru hanya menjelaskan materi dengan berceramah tanpa menggunakan media belajar yang mengakibatkan siswa menjadi pasif karena hanya mendengarkan penjelasan 2) Kurangnya keprofesionalan baik metode pengajaran maupun kedisiplinan guru 3) Guru kurang menarik perhatian siswa. 4) Guru kurang menekankan pentingnya pembelajaran yang dilakukan untuk kehidupan mereka. 5) Strategi pembelajaran guru kurang tepat c. Dari lingkungan 1) Lingkungan sekolah, keluarga, maupun dari lingkungan pergaulan anak. Kondisi lingkungan yang tidak mendukung pada saat belajar membuat siswa tidak berkonsentrasi dalam mengikuti proses pembelajaran di sekolah. 2) Siswa sulit menyerap materi pelajaran yang diberikan guru karena fasilitas yang kurang memadai.
Siapa saja yang terlibat? Dalam penyelesaian
tantangan yang dihadapi, pihak yang terlibat dalam langkah ini adalah pihak langsung adalah penulis/guru, kepala sekolah yang telah memberikan izin PPL, dosen dan Guru pamong bimbingan dalam pelaksanaan PPL dan siswa, pihak yang mendukung adalah orang tua sebagai pendukung dalam proses belajar siswa, rekan sejawat sebagai observer pada pelaksanaan pembelajaran serta rekan sejawat yang membantu dalam proses perekaman pelaksanaan pembelajaran. Dari semua pihak yang terlibat dalam langkah ini, penulis memahami perlu adanya kolaborasi yang dilakukan agar tantangan yang ada dapat terselesaikan ke depannya.
Aksi : Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk
Langkah-langkah apa yang menghadapi tantangan tersebut adalah dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang 1. Menyusun RPP dan menentukan instrumen digunakan/ bagaimana penilaian. prosesnya, siapa saja yang 2. Membuat media pembelajaran dalam bentuk terlibat / Apa saja sumber canva presentation dan video pembelajaran. daya atau materi yang 3. Membuat pretest dan pos test. diperlukan untuk 4. Membuat handout pembelajaran. melaksanakan strategi ini 5. Berkolaborasi dengan rekan guru untuk pendokumentasian pelaksanaan PPL serta meminta bantuan sebagai observer
Strategi apa yang digunakan
1. Menggunakan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) dengan berbantuan media CANVA PRESENTATIONS 2. Pendekatan : TPACK- Santifik dengan metode pembelajaran diskusi dan tanya jawab
Bagaimana prosesnya
1. Orientasi peserta didik pada masalah
a. Guru menyampaikan masalah yang akan dipecahkan secara kelompok. b. Masalah yang diangkat kontekstual. Masalah bisa ditemukan sendiri oleh siswa melalui bahan bacaan atau LKPD c. Kelompok mengamati dan memahami masalah yang disampaikan guru atau yang diperoleh dari bahan bacaan yang disarankan. 2. Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar. a. Guru memastikan setiap anggota memahami tugas masing-masing. b. Peserta didik berdiskusi dan membagi tugas untuk mencari data/ bahan-bahan/ alat yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah. 3. Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok. a. Guru memantau keterlibatan siswa dalam pengumpulan data/ bahan selama proses penyelidikan. b. Siswa melakukan penyelidikan (mencari data/ referensi/ sumber) untuk bahan diskusi kelompok. 4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya. a. Guru memantau diskusi dan membimbing pembuatan laporan sehingga karya setiap kelompok siap untuk dipresentasikan. b. Kelompok melakukan diskusi untuk menghasil-kan solusi pemecahan masalah dan hasilnya dipresentasikan/disajikan dalam bentuk karya. 5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. a. Guru membimbing presentasi dan mendorong kelompok memberikan penghargaan serta masukan kepada kelompok lain. Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi. b. Setiap kelompok melakukan presentasi, kelompok yang lain memberikan apresiasi. Kegiatan dilanjutkan dengan merangkum/ membuat kesimpulan sesuai dengan masukan yang diperoleh dari kelompok lain.
Siapa saja yang terlibat
1. Para siswakelas XII KIN
2. Kepala Sekolah serta rekan guru sebagai motivator pelaksanaan PPL 3. Dosen pembimbing dan guru pamong yang selalu memberi arahan, bimbingan, dan evaluasi sampai pelaksanaan PPL. 4. Team dokumentasi kegiatan PPL Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini Pada pelaksanaan PPL ini, saya mengusung materi tentang Sabun dan detergen
Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-
langkah yang dilakukan? Refleksi Hasil dan dampak Dampak dari penerapan aksi dari langkah-langkah Bagaimana dampak dari aksi yang telah dilakukan sangat memberikan perubahan dari Langkah-langkah yang yang signifikan dan hasilnya efektif pada diri peserta dilakukan? Apakah hasilnya didik selama proses pembelajaran, mereka lebih efektif? Atau tidak efektif? antusias karena didorong rasa ingin tahu dalam Mengapa? Bagaimana respon mengikuti pembelajaran dan pembelajaran tidak orang lain terkait dengan terasa membosankan karena materi yang diajarkan strategi yang dilakukan, Apa sesuai dengan tingkat pemahaman peserta didik dan yang menjadi faktor ditampilkan dalam bentuk canva presentations keberhasilan atau dengan tampilan menarik. Sebagai stimulus awal ketidakberhasilan dari dengan menyimak video secara bersama-sama. strategi yang dilakukan? Apa Peserta didik bekerja dalam satu kelompok diskusi pembelajaran dari untuk memecahkan suatu masalah sehingga lebih keseluruhan proses tersebut aktif menyelesaikan tantangan yang diberikan dan memiliki keberanian untuk berpendapat, bertanya dan mempresentasikan hasil diskusi kelompok kepada kelompok lain. Dengan model pembelajaran PBL membuat siswa lebih bersemangat dan memiliki perhatian dalam pembelajaran, menumbuhkan rasa kepercayaan diri siswa, mandiri, bernalar kritis dan kreatif. Antusias dari rekan guru setelah menyimak dan menonton video praktik pembelajaran PBL yang telah saya bagikan sangat antusias dan memberikan komentar positif dan berinisiatif juga mencoba menerapkan di kelas yang mereka ajar.
Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?
Mengapa? Hasil kegiayan efektif 85% karena penggunaan model pembelajaran PBL pada kelas XIIKIN, siswa merasa bersemangat dalam belajar apalagi dengan menggunakan langkah-langkah diskusi, jika dibandingkan dengan model-model konvensional. Hal ini dapat dilihat dari keaktivan siswa dalam proses diskusi kelompok dan presentasi hasil diskusinya. Meskipun pada pembelajaran kelompok sudah aktif berdiskusi dan menyampaikan hasil diskusinya, ada 1 - 2 anak yang kurang aktif dalam proses diskusinya. Dan siswa tersebut masih ada yang memiliki rasa kurang percaya diri dalam mempresentasikan hasil diskusinya.
Bagaimana respon orang lain terkait dengan
strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran ini adalah sangat menyenangkan, bisa di lihat dari kegiatan pembelajaran siswa aktif bertanya, siswa aktif menjawab pertanyaan yang di sampaikan oleh guru ataupun temanya saat diskusi dan saat kegiatan refleksi akhir pembelajaran, siswa memberikan refleksi bahwa pembelajaran sangat menyenangkan. Respon rekan sejawat sangat positif dan antusias, sehingga mereka juga ingin melaksanakan model pembelajaran yang telah saya laksanakan karena berdampak besar terhadap motivasi belajar siswa.
Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau
ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Faktor keberhasilan adalah sumber daya yang dimiliki oleh guru yang bersangkutan dalam hal kompetensi pedagogik dan profesional yang didukung dengan penerapan model pembelajaran yang tepat sesuai dengan langkah-langkahnya, media yang variatif dan inovatif, pendekatan TPACK, dan metode diskusi dan ceramah yang diterapkan selama proses pembelajaran berlangsung. Dengan menggunakan model PBL dengan media pembelajaran yang variatif dan inovatif, pendekatan TPACK dan metode diskusi dan tanya jawab, peserta didik lebih perhatian dan semangat dalam belajar dibandingkan penerapan model pembelajaran konvensional. Hal ini terlihat dari indikator keaktifan peserta didik yang meningkat dibanding sebelum penggunaan model PBL. Kejenuhan dan kebosanan peserta didik selama proses pembelajaran pun semakin berkurang dari sebelumnya.
Pembelajaran dari keseluruan proses pada aksi
pertama ini adalah: 1. Peserta didik tertarik akan inovasi dalam pembelajaran yang belum pernah alami 2. Dengan pemanfaatan model pembelajaran inovatif dalam pembelajaran dapat mempermudah proses pembelajaran,membantu siswa dalam memahami materi pelajaran, dapat menarik perhatian siswa dan dapat meningkatkan mutu pembelajaran. 3. Pembelajaran yang bisa diambil dari keseluruhan proses dan kegiatan yang sudah lakukan adalah penulis/guru harus mampu mempunyai sifat kreatif dan mau berinovasi dalam menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi dan tujuan pembelajaran serta karakteristik siswa di kelasnya. 4. Untuk media yang digunakan juga seyogyanya berbasis teknologi agar memberikan pengalaman nyata dan pembelajaran yang lebih bermakna bagi siswa. Sehingga akan terwujud proses pembelajaran yang sesuai dengan rancangan yang sudah dibuat dan mencapai tujuan pembelajaran yang ada. 5. Ketika proses pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan rancangan perangkat pembelajaran dengan mengintegrasikan TPACK dan HOTS maka akan mewujudkan pembelajaran bermakna.