Anda di halaman 1dari 13

LK 3.

1 Menyusun Best Practices (Rencana Aksi 1)

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode


Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Peserta didik
Dalam Pembelajaran

Lokasi Sumedang – Jawa Barat


Lingkup Pendidikan SMK PPN SUMEDANG
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis Peserta
didik melalui model Problem Based Learning (PBL) berbantuan
LKPD dan tayangan video animasi pada materi Sistem Persamaan
Tiga Variabel (SPLTV)
Penulis Lina Komalasari, S.Pd
Tanggal 13 Desember 2022
Situasi: Kemampuan pemecahan masalah sangat penting baik dalam
Kondisi yang menjadi latar proses pembelajaran, maupun dalam kehidupan sehari-hari.
belakang masalah, Faktanya kemampuan pemecahan masalah memang selalu
mengapa praktik ini penting dalam proses pelajaran. Begitupun dalam pembelajaran
penting untuk dibagikan, matematika, kemampuan pemecahan masalah sangat penting. Hal
apa yang menjadi peran tersebut diperkuat dengan pendapat dari beberapa ahli berikut ;
dan tanggung jawab anda
dalam praktik ini.  Pentingnya pemecahan masalah matematika ditegaskan
dalam (NCTM 2000: 52) yang mengemukakan bahwa
“pemecahan masalah adalah bagian integral dari
pembelajaran matematika, sehingga antara pemecahan
masalah dan pembelajaran tidak dapat dipisahkan.”
 Pentingnya memiliki kemampuan tersebut tercermin dalam
penjelasan (Hendriana dan Soemarmo, 2014) bahwa
“pemecahan masalah matematika merupakan bagian
terpenting dalam pembelajaran matematika, bahkan langkah-
langkah yang terlibat dalam pemecahan masalah merupakan
bagian inti dari matematika.”
 Menurut Effendi (Septiani dan Nurhayati, 2019: 169)
“kemampuan pemecahan masalah harus dimiliki oleh siswa
untuk mempersiapkan mereka agar terbiasa mengelola
permasalahan yang berbeda, baik masalah dalam ilmu
matematika, masalah dalam bidang studi yang berbeda
maupun permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang
semakin rumit. Kemampuan pemecahan masalah juga
merupakan tujuan dari pembelajaran matematika.”

1. Kondisi yang melatar belakangi rendahnya


kemampuan pemecahan masalah Peserta didik pada
pembelajaran Matematika. Hal ini terlihat pada proses
pembelajaran berlangsung dan disebabkan oleh
beberapa faktor dintaranya:
 Kemampuan peserta didik dalam pemecahan
masalah matematis masih kurang maksimal
 Peserta didik sulit dalam menentukan
masalah yang disajikan dalam bentuk soal
cerita
 Pendidik terbiasa menggunakan
pembelajaran konvensional dengan
metode ceramah dan cenderung monoton.
 Pembelajaran masih berpusat pada Pendidik
sehingga peserta didik kurang aktif.
 Pendidik belum maksimal dalam
memanfaatkan berbagai media berbasis
TPACK dan model pembelajaran yang inovatif
dalam proses pembelajaran.

2. Alasan praktik ini penting untuk dibagikan


Dengan menerapkan model pembelajaran inovatif
Problem Based Learning berbantuan LKPD dan
tayangan video animasi yakni dapat meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah matematis peserta
didik terkait konsep SPLTV dan menjadi referensi
untuk rekan sejawat mengenai berbagai media yang
bisa digunakan untuk proses pembelajaran.

3. Peran dan tanggung jawab praktik ini


Peran saya dalam praktik ini adalah sebagai seorang
pendidik, harus bisa meningkatkan keberhasilan
belajar peserta didik sesuai dengan tujuan
pembelajaran, kompetensi yang dipelajarinya. Yang
harus saya lakukan adalah merancang pembelajaran
yang dipilih, menyiapkan media yang dibutuhkan
sesuai yang akan diajarkan.
Tantangan : Banyak tantangan dalam memecahkan masalah yang
Apa saja yang menjadi terjadi dan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
tantangan untuk Diantara beberapa tantangan yang terjadi yaitu:
mencapai tujuan tersebut?
Siapa saja yang terlibat? 1. Tantangan yang dihadapi untuk mencapai tujuan
- Peserta didik belum terbiasa dengan proses
pembelajaran menggunakan model PBL, sehingga
diawal pembelajaran peserta didik mendapat sedikit
kesulitan dan banyak bertanya kepada pendidik.
- Peserta didik belum terbiasa menggunakan bahan
ajar berbasis TPACK, sehingga mendapat kesulitan
dan banyak bertanya kepada pendidik.
- Peserta didik masih belum terbiasa untuk
menganalisis permasalahan dalam bentuk soal cerita
baik yang tercantum pada LKPD maupun pada video
animasi, sehingga respon peserta didik ketika
diadakan tanya jawab sedikit terhambat dan
mengalami kesulitan.
- Ketersediaan saran dan prasarana pembelajaran
yang masih kurang memadai
- Pendidik kurang memahami model pembelajaran
yang inovatif, sehingga belum maksimal
mengimplementasikan hal tersebut dalam proses
pembelajaran di kelas. Hal ini dikarenakan kurang
adanya pelatihan. Merasa lebih nyaman
menggunakan model pembelajaran yang
konvensional. Selain itu juga Pendidik sering
merasa khawatir tidak akan berhasil karena
Peserta didik belum terbiasa. Pendidik
beranggapan apabila menggunakan model dan
media pembelajaran yang inovatif membutuhkan
waktu dalam mempersiapkannya. Hal ini
mengakibatkan Pendidik lebih memilih metode
ceramah yang dianggap lebih praktis.
- Pembelajaran belum melibatkan Peserta didik
secara aktif, masih terpusat pada Pendidik.
Pendidik kurang memanfaatkan model dan media
yang bervariasi, menyebabkan pembelajaran
cenderung monoton. Sehingga Peserta didik tidak
tertarik dan termotivasi dalam belajar.

Berkaitan dengan hal tersebut keterlibatan Pendidik,


Peserta didik serta warga sekolah sangat berpengaruh
dalam menghadapi tantangan tersebut

2. Pihak yang terlibat dalam praktik


Dalam hali ini yang terlibat dalam kegiatan praktik
adalah peserta didik sebagai sentral dalam proses
pembelajaran, pendidik sebagai fasilitator, teman
sejawat sebagai observer serta membantu
terlaksananya kegitan ini, dosen dan guru pamong
sebagai pembimbing dalam proses melaksanakan
pembelajaran PPL

Aksi : 1. Langkah-langkah dan strategi yang dilakukan


Langkah-langkah apa yang untuk menghadapi tantangan tersebut, diantaranya
dilakukan untuk yaitu:
menghadapi tantangan  Melakukan persiapan yang matang untuk
tersebut/ strategi apa yang mengetahui hal-hal yang harus dilakukan agar
digunakan/ bagaimana strategi yang diambil dapat terlaksana dengan
prosesnya, siapa saja yang efektif
terlibat / Apa saja sumber  Menyiapkan Peserta didik dengan baik,
daya atau materi yang kemudian memberikan stimulus baik secara
diperlukan untuk langsung ataupun dengan cara ilustrasi agar hal
melaksanakan strategi ini tersebut dapat merangsang kemampuan Peserta
didik
 Metode yang digunakan harus bervariatif. Hal ini
dimaksudkan agar proses pembelajaran di kelas
tidaklah membosankan dan lebih efektif
 Penggunaan Model dan media pembelajaran
yang menarik dan inovatif, hal ini dilakukan agar
tujuan pembelajaran bisa terlaksana dengan
baik. Kemudian Pendidik memahami dengan
baik langkah-langkah (sintaks) model
pembelajaran inovatif yang akan digunakan
dalam proses pembelajaran. Model
pembelajaran yang inovatif disesuaikan dengan
materi dan karakteristik Peserta didik. Dalam
aksi PPL ke-1 ini saya menggunakan Model PBL
dikarenakan dengan model pembelajaran ini
kegiatan pembelajaran terpusat pada Peserta
didik, Pendidik hanya sebagai fasilitator.
Dimulai dari penyajian permaslahan yang
tertuang dalam tayangan video animasi
kemudian tindak lanjutnya dituangkan dalam
LKPD Peserta didik berdiskusi dalam
kelompoknya masing-masing, menyajikan hasil
diskusi dengan cara mempresentasikannya,
selama kegitan presentasi Peserta didik lainnya
menanggapi. Hal ini mengakibatkan adanya
komunikasi Peserta didik dengan temannya.
Setelah melaksanakan presentasi, Peserta didik
membuat kesimpulan dari kegiatan yang sudah
dilaksanakan.
 Pemanfaatan media dan bahan ajar berbasis
TPACK
 Berkaitan dengan sarana dan prasarana.
Meskipun masih banyak keterbatasan, Pendidik
tetap memaksimalkan sarana dan prasarana
yang ada di sekolah dan mencari solusi serta
alternatif pembelajran yang inovatif.
Keterlibatan Dosen pembimbing, Pendidik pamong,
rekan sejawat dan seluruh komponen yang terlibat dan
beberapa hal yang berkaitan dengan strategi, metode
dan model pembelajaran yang disesuaikan dengan
kebutuhan pembelajaran merupakan hal penting dalam
pelaksanaan pembelajaran
Sumber daya yang dibutuhkan berupa sarana dan
prasarana pendukung KBM, LKPD dan perlengkapan
perangkat pembelajaran, buku paket dan buku-buku
referensi lainnya.
Refleksi Hasil dan dampak Dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan
Bagaimana dampak dari Dampak dari penggunaan model Problem Based Learning
aksi dari Langkah-langkah dengan berbantuan LKPD dan tayangan video animasi
yang dilakukan? Apakah dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah
hasilnya efektif? Atau tidak matematis peserta didik. Hal ini disebabkan oleh peserta
efektif? didik saat pembelajaran dapat mengaplikasikan konsep /
Mengapa? Bagaimana respon algoritma pemecahan masalah yakni peserta didik
orang lain terkait dengan mampu memahami masalah, merecanakan penyelesaian,
strategi yang dilakukan, Apa menyelesaikan masalah sesuai rencana, mengecek
yang menjadi faktor kembali hasil (Diskusi kelompok), serta membuat
keberhasilan atau kesimpulan terkait permasalahan yang disajikan dalam
ketidakberhasilan dari LKPD bersama rekan sekelompoknya dan peserta didik
strategi yang dilakukan? Apa mampu menyelesaikan tes individu dengan hasil yang
pembelajaran dari baik
keseluruhan proses tersebut Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa?
Hasil pembelajran sangat efektif, hal ini dapat
dibuktikan dengan :
1. Peserta didik sangat antusisas saat proses
pembelajaran berlangsung, mulai dari
pendahuluan hingga proses pembelajaran selesai. Dan
hal tersebut dibuktikan dengan hasil evaluasi
pengetahuan 100% peserta didik diatas KKM. Dengan
rata-rata nilai pengetahuan 89,15
2. Pada saat belajar melalui diskusi kelompok ini nilai
keterampilan peserta didik sudah sangat baik terlihat
dari kemampuan memahami dan menyelesaikan
masalah dengan baik dan tepat serta mampu
menyajikan hasil diskusi dengan rata-rata nilai
keterampilan yaitu 83,00
3. Respon peserta didik menunjukan bahwa belajar
menggunakan model PBL berbantuan LKPD dan
tayangan video animasi ini menyenangkan, mereka
merasakan bahwa dengan kerja kelompok dapat lebih
mudah untuk memecahkan masalah pembelajaran,
penggunaan LKPD ternyata sangat membantu proses
pembelajaran sehingga peserta didik lebih memahami
konsep dari materi yang disajikan, selain itu membuat
pembelajaran lebih menarik karena memberikan
pengalaman belajar yang baru dan bermakna bagi
peserta didik.
4. Hasil pengamatan dan wawancara dengan observer,
pembelajaran dengan metode PBL ini pendidik sudah
melaksanakan pembelajaran yang berorientasi pada
peserta didik terlihat dari keaktifan peserta didik dan
dapat memecahkan masalah baik individu atau
kelompok, serta pembelajaran yang dilaksanakan
sudah baik dan sesuai dengan langkah PBL yang
tertera dalam RPP.
5. Dalam proses pembelajaran nilai sikap peserta didik
sudah baik. Peserta didik mengikuti proses
pembelajaran dengan bekerja sama dan teliti dalam
menyelesaiakan permasalahan melalui proses diskusi
dan presentasi.
Bagaimana respon orang lain terkait dengan
strategi yang dilakukan?
1. Respon kepala sekolah sangat positif dan mendukung
penuh atas kegiatatan pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
2. Respon rekan sejawat sebagai observer sangat positif
dan terinspirasi untuk menerapkan model
pembelajaran yang telah saya laksanakan.
3. Respon peserta didik dari hasil angket yang diisi
peserta didik memberikan respon positif terhadap
proses pembelajaran.
Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau
ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan?
Berbagai faktor yang menunjukkan bahwa model
pembelajaran yang diterapkan berhasil adalah
1. Dukungan kepala sekolah dan rekan sejawat yang
turut membantu mempersiapkan alat dalam proses
perekaman kegiatan pembelajaran
2. Bimbingan dari dosen dan guru pamong pada tahap
penentuan latar belakang masalah, penentuan solusi
dari masalah dan penyusunan perangkat ajar untuk
PPL aksi 1 ini sangat signifikan dimana saya
sebelumnya tidak paham bagaimana mempersiapkan
pembelajaran yang baik seperti apa. Tetapi, dengan
bimbingan bapak/ibu dosen dan guru pamong saya
mendapatkan pemahaman dan pencerahan untuk
mempersiapkan pembelajaran yang baik dan efektif.
3. Persiapan yang matang dari sisi materi serta media
yang akan dipakai.
Apa pembelajaran dari keseluruhan proses
tersebut?
1. Berdasarkan hasil diatas maka dapat disimpulkan
bahwa solusi penerapan model problem based
learning berbantuan LKPD dan tayangan video
animasi dapat menyelesaikan permasalahan
rendahnya kemampuan pemecahan masalah
matematis peserta didik pada materi SPLTV.
Kemudian hal positif yang didapatkan dari
keseluruhan proses kegiatan ini adalah saya
sebagai pendidik dituntut agar semakin kreatif
dan inovatif dalam menetukan strategi pembelajaran
yang sesuai dengan materi ajar agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai sesuai harapan.
LK 3.1 Menyusun Best Practices (Rencana Aksi 2)

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode


Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Peserta didik
Dalam Pembelajaran

Lokasi Sumedang – Jawa Barat


Lingkup Pendidikan SMK PPN SUMEDANG
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan motivasi belajar Peserta didik melalui model
Problem Based Learning (PBL) berbantuan LKPD dan tayangan
video animasi pada materi Barisan dan Deret (Barisan Aritmatika)
Penulis Lina Komalasari, S.Pd
Tanggal 05 Januari 2023
Situasi: Motivasi penting dalam membentuk seberapa besar minat
Kondisi yang menjadi latar belajar siswa. Motivasi juga mempengaruhi seberapa banyak
belakang masalah, mengapa siswa akan mempelajari dari suatu kegiatan pembelajaran,
praktik ini penting untuk atau seberapa banyak penerapan siswa dalm menangkap
dibagikan, apa yang menjadi informasi yang disajikan kepada mereka. Siswa yang terdorong
peran dan tanggung jawab untuk belajar akan menggunakan kognitif yang lebih tinggi
anda dalam praktik ini. dalam mempelajari materi tersebut sehingga siswa dapat
menyerap dan menangkap lebih baik. Motivasi belajar siswa
merupakan faktor utama dalam keberhasilan belajar siswa.
Siswa yang termotivasi dengan baik akan menghasilkan
tingkat keberhasilan yang lebih baik
 Dua fungsi motivasi dalam proses pembelajaran yang
dikemukakan oleh Wina Sanjaya (2010: 251-252) yaitu:
1) Mendorong siswa untuk beraktivitas Perilaku setiap
orang disebabkan karena dorongan yang muncul dari
dalam yang disebut dengan motivasi. Besar kecilnya
semangat seseorang untuk bekerja sangat ditentukan
oleh besar kecilnya motivasi orang tersebut. Semangat
siswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh
guru tepat waktu dan ingin mendapatkan nilai yang
baik karena siswa memiliki motivasi yang tinggi untuk
belajar.
2) Sebagai pengarah Tingkah laku yang ditunjukkan
setiap individu pada dasarnya diarahkan untuk
memenuhi kebutuhannya atau untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan. Dengan demikian Motivasi
berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian
prestasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar
akan menunjukkan hasil yang baik
a. Kondisi yang menjadi latar belakang masalah :
Berdasarkan wawancara dan kajian literatur yang
telah dilakukan, latar belakang masalah sebagai
berikut:
 Motivasi dan minat belajar peserta didik yang rendah
 Peserta didik tidak konsentrasi selama proses
pembelajaran di kelas, terdapat peserta didik yang
mengantuk, tidak memperhatikan penjelasan
pendidik, mengobrol dengan temannya.
 Pendidik terbiasa menggunakan pembelajaran
konvensional dengan metode ceramah dan jarang
menggunkana model pembelajaran inovatif
 Keaktifan peserta didik dalam pembelajaran masih
rendah karena pembelajaran berpusat pada
pendidik
 Pendidik belum maksimal dalam memanfaatkan
berbagai media dan model permbelajaran yang
inovatif dalam proses pembelajaran
 Pendidik belum maksimal dalam
menggunakan media dan bahan ajar berbasis
TPACK
 Sarana dan prasana yang kurang memadai

b. Alasan praktik ini penting untuk dibagikan karena,


Dengan menerapkan model pembelajaran inovatif
Problem Based Learning berbantuan LKPD dan
tayangan video animasi dapat meningkatkan
motivasi belajar peserta didik terkait materi barisan
dan deret (barisan aritmetika) dan Peserta didik
lebih termotivasi, aktif, lebih berani
mengungkapkan gagasan dan terbuka dalam
berdiskusi dalam kelas juga dapat menciptakan
suasana pembelajaran yang menyenangkan. Selain
itu dapat menjadi referensi untuk rekan sejawat
mengenai berbagai media yang bisa digunakan untuk
proses pembelajaran.

c. Peran dan tanggung jawab praktik ini


Membimbing dan memfasilitasi Peserta didik dalam
proses pembelajaran baik dalam hal memotivasi
Peserta didik, kegiatan pengamatan, diskusi
kelompok, penugasan dampai pada membuat
simpulan. Sehingga motivasi dan keaktifan Peserta
didik dapat tumbuh dalam proses pembelajaran.
Kemudian Pendidik juga dapat memberikan
penghargaan atau reward kepada Peserta didik agar
Peserta didik lebih termotivasi dam aktif dalam
proses pembelajaran.

Tantangan : Apa saja yang menjadi tantangan untuk


Apa saja yang menjadi mencapai tujuan tersebut?
tantangan untuk mencapai Banyak tantangan yang dihadapi dalam mencapai
tujuan tersebut? Siapa saja tujuan pembelajaran agar pembelajaran dapat berjalan
yang terlibat, dengan efektif dan maksimal. Berdasarkan hasil refleksi
diri, wawancara Pendidik, teman sejawat, kepala
sekolah, dan beberapa pakar maka ada beberapa
tantangan yang dihadapi antara lain:
1. Motivasi Peserta didik untuk belajar rendah
karena menganggap pembelajaran membosankan
2. Metode yang digunakan Pendidik kurang bervariatif
3. Media pembelajaran yang digunakan Pendidik
kurang maksimal
4. Pendidik kurang memahami model pembelajaran
yang inovatif, sehingga belum maksimal
mengimplementasikan hal tersebut dalam proses
pembelajaran di kelas. Hal ini dikarenakan kurang
adanya pelatihan. Merasa lebih nyaman
menggunakan model pembelajaran yang
konvensional. Selain itu juga Pendidik sering
merasa khawatir tidak akan berhasil karena Peserta
didik belum terbiasa. Pendidik beranggapan apabila
menggunakan model dan media pembelajaran yang
inovatif membutuhkan waktu dalam
mempersiapkannya. Hal ini mengakibatkan
Pendidik lebih memilih metode ceramah yang
dianggap lebih praktis.
5. Gaya kepemimpinan Pendidik. Pembelajaran
belum melibatkan Peserta didik secara aktif, masih
terpusat pada Pendidik sehingga menyebabkan
pembelajaran cenderung monoton. Sehingga
Peserta didik tidak tertarik dan termotivasi dalam
belajar.
6. Sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah kurang
mendukung dalam proses pembelajaran. Seperti
proyektor/infocus masih sedikit dan belum memadai.
Sehingga pembelajaran belum memanfaatkan TPACK
secara maksimal

Dari beberapa tantangan tersebut, Pendidik sudah


semsestinya bisa mengatasi berbagai tantangan dengan
menerapkan metode yang bervariatif, memaksimalkan
media dan model pembelajaran inovatif dan sesuai
untuk mendukung peran aktif Peserta didik dalam
prose pembelajaran.

Siapa saja yang terlibat dalam praktik pembelajaran


ini?
Berkaitan dengan hal tersebut ada beberapa pihak yang
terlibat dalam menentukan permasalahan yang terjadi
dan solusi permasalahan tersebut diantaranya: rekan
Pendidik, kepala sekolah, dosen pembimbing, Pendidik
pamong, dan Peserta didik.
Aksi : Langkah-langkah atau strategi apa yang dilakukan
Langkah-langkah apa yang untuk menghadapi tantangan tersebut?
dilakukan untuk Berdasarkan tantangan tersebut maka upaya yang
menghadapi tantangan dilakukan adalah:
tersebut/ strategi apa yang 1. Melakukan persiapan yang matang untuk
digunakan/ bagaimana mengetahui hal-hal yang harus dilakukan agar
prosesnya, siapa saja yang strategi yang diambil dapat terlaksana dengan efektif
terlibat / Apa saja sumber 2. Menyiapkan Peserta didik dengan baik diberikan
daya atau materi yang motivasi baik secara langsung ataupun dengan cara
diperlukan untuk ilustrasi agar hal tersebut dapat tumbuh dalam diri
melaksanakan strategi ini Peserta didik
3. Pendidik harus menerapakan strategi yang tepat
dalam menghadapi tantangan tersebut yaitu
menggunakan pendekatan saintifik, metode
bervariatif dengan mengolaborasikan beberapa
metode ceramah, diskusi, tanya jawab, dan
penugasan. Kemudian dengan mengoptimalkan
media pembelajaran dan menggunakan model
pembelajaran inovatif sesuai dengan kebutuhan
materi pembelajaran yang menuntut Peserta didik
berperan aktif dalam prosees pembelajaran.
4. Gaya kepemimpinan Pendidik sebaiknya tidak
monoton. Menggunakan cara mengajar yang
berfokus kepada Peserta didik Pendidik hanya
sebagai fasilitator.
5. Berkaitan dengan sarana dan prasarana. Meskpun
masih banyak keterbatasan, Pendidik harusbtetap
memaksimalkan sarana dan prasarana yang ada di
sekolah dan mencari solusi serta alternatif
pembelajaran yang inovatif.
6. Mengoptimalkan model dan media pembelajaran
yang menarik dan inovatif, hal ini dilakukan agar
tujuan pembelajaran bisa terlaksana dengan baik.
Kemudian Pendidik memahami dengan baik
langkah-langkah (sintaks) model pembelajaran
inovatif yang akan digunakan dalam proses
pembelajaran. Model pembelajaran yang inovatif
disesuaikan dengan materi dan karakteristik
Peserta didik. Dalam aksi PPL ke-2 ini saya
menggunakan Model Problem Based Learning
dikarenakn dengan model pembelajaran ini kegiatan
pembelajaran terpusat pada Peserta didik, Pendidik
hanya sebagai fasilitator. Dimulai dari penyajian
permaslahan yang tertuang dalam LKPD Peserta
didik berdiskusi dalam kelompoknya masing-
masing, menyajikan hasil diskusi dengan cara
mempresentasikannya, selama kegitan presentasi
Peserta didik lainnya menanggapi. Hal ini
mengakibatkan adanya komunikasi Peserta didik
dengan temannya. Setelah melaksanakan presentasi,
Peserta didik membuat kesimpulan dari kegiatan
yang sudah dilaksanakan.
7. Model pembelajaran Problem Based Learning
merupakan model pembelajaran yang tepat untuk
menyelesaikan tantangan tersebut karena
menekankan pada kektifan Peserta didik dalam
menyelsaikan suatu masalah dalam pembelajaran.

Siapa saja yang terlibat dalam melaksanakan


langkah-langkah tersebut?

1. Dosen Pembimbing dan Pendidik Pamong


Keterlibatan Dosen Pembimbing dan Pendidik
Pamong dalam menentukan solusi dan langkah-
langkah untuk menghadapi tantangan yang
terdapat dalam pembelajaran
2. Rekan Pendidik
Diskusi dengan rekan Pendidik dan teman sejawat
untuk menerima saran dan masukan dalam
menentukan metode, media, dan model
pembelajaran yang tepat sesuai dengan
karakteristik Peserta didik.
3. Peserta didik
Keterlibatan Peserta didik secara aktif dalam
proses pembelajaran sangat berpengaruh akan
keberhasilan pembelajaran yang dilaksanakan oleh
Pendidik.
Sumber daya atau materi yang diperlukan untuk
melaksanakan strategi tersebut?
Sumber daya atau materi sangat diperlukan untuk
menunjang strategi atau langkah pembelajaran agar
dapat mengatasi tantangan pembelajaran sehingga
tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal.
Berikut beberapa sumber daya atau materi yang
dibutuhkan dalam strategi ini antara lain:

1. Buku paket, bahan ajar dan referensi buku


pembelajaran yang digunakan Peserta
didik
2. LKPD yang berusat pada Peserta didik terkait
dengan KD, Indikator, dan Tujuan
Pembelajaran yang akan dicapai
3. Sarana dan prasarana seperti laptop, LCD
proyektor, pengeras suara, dan jaringan internet

Referensi buku buku model dan metode pembelajaran


yang dapat membantu Pendidik dalam melaksanakan
pembelajaran yang efektif, memarik, dan
menyenangkan.
Refleksi Hasil dan dampak Dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang
Bagaimana dampak dari aksi dilakukan
dari Langkah-langkah yang Dampak dari penggunaan model Problem Based
dilakukan? Apakah hasilnya Learning dengan berbantuan LKPD dan tayangan video
efektif? Atau tidak efektif? animasi dapat meningkatkan motivasi belajar peserta
Mengapa? Bagaimana respon didik. Hal ini dapat diketahui dari hasil penilaian sikap,
orang lain terkait dengan pengetahuan dan keterampilan peserta didik yang
strategi yang dilakukan, Apa tinggi, rasa senang dan keaktifan peserta didik pada saat
yang menjadi faktor proses diskusi serta hasil survey angket motivasi yang
keberhasilan atau diisi peserta didik melalui angket terkait proses
ketidakberhasilan dari pembelajaran yang telah dilakukan
strategi yang dilakukan? Apa
pembelajaran dari Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?
keseluruhan proses tersebut Mengapa?
Hasil pembelajaran sangat efektif, hal ini dapat
dibuktikan dengan :
1. Peserta didik sangat antusisas saat proses
pembelajaran berlangsung, mulai dari pendahuluan
hingga proses pembelajaran selesai. Dan hal tersebut
dibuktikan dengan hasil evaluasi pengetahuan 100%
peserta didik diatas KKM dengan rata-rata nilai
pengetahuan yaitu 90,45
2. Pada saat belajar melalui diskusi kelompok ini nilai
keterampilan peserta didik sudah sangat baik terlihat
dari kemampuan memahami dan menyelesaikan
masalah dengan baik dan tepat serta mampu
menyajikan hasil diskusi dengan rata-rata nilai
keterampilan 86,45
3. Respon peserta didik menunjukan bahwa belajar
menggunakan model PBL berbantuan LKPD dan
tayangan video animasi ini menyenangkan, membuat
pembelajaran lebih menarik karena memberikan
pengalaman belajar yang baru dan bermakna bagi
peserta didik.
4. Hasil pengamatan dan wawancara dengan observer,
pembelajaran dengan metode PBL ini pendidik sudah
melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan RPP
serta berorientasi pada peserta didik terlihat dari
keaktifan peserta didik dan kemampuan dalam
memecahkan masalah baik individu atau
kelompok, pembelajaran yang dilaksanakan sudah
baik dan sesuai dengan langkah PBL yang tertera
dalam RPP.
5. Dalam proses pembelajaran nilai sikap peserta didik
sudah sangat baik. Peserta didik mengikuti proses
pembelajaran dengan bekerja sama dan teliti dalam
menyelesaiakan permasalahan melalui proses diskusi
dan presentasi.

Bagaimana respon orang lain terkait dengan


strategi yang dilakukan?
a. Respon kepala sekolah sangat positif dan mendukung
penuh atas kegiatatan pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
b. Rekan sejawat sangat positif, terinspirasi untuk
menerapkan model pembelajaran yang telah saya
laksanakan. Karena berdampak besar terhadap
motivasi belajar peserta didik.
c. Respon peserta didik dari hasil angket yang diisi
peserta didik memberikan respon positif terhadap
proses pembelajaran.

Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau


ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan?
Berbagai faktor yang menunjukkan bahwa model
pembelajaran yang diterapkan berhasil adalah
a. Dukungan kepala sekolah dan rekan sejawat yang
turut membantu mempersiapkan alat dalam proses
perekaman kegiatan pembelajaran
b. Bimbingan dari dosen dan guru pamong terkait
penyusunan perangkat ajar untuk PPL aksi 2 ini
menunjukkan perubahan yang sangat signifikan
dimana saya sebelumnya belum mengaitkan
permasalahan pada LKPD dengan kompetensi
keaahlian dan lingkungan terdekat peserta didik,
pada PPL aksi 2 ini sudah saya aplikasikan dan
ternyata peserta didik sangat senang dan antusias
dalam proses pembelajaran
c. Persiapan yang matang dari sisi teknis dan materi
serta media yang akan digunakan.

Apa pembelajaran dari keseluruhan proses


tersebut?
Berdasarkan hasil diatas maka dapat disimpulkan
bahwa solusi penerapan model problem based learning
berbantuan LKPD dan tayangan video animasi dapat
menyelesaikan permasalahan rendahnya motivasi
peserta didik pada materi barisan dan deret (barisan
aritmetika). Kemudian hal positif yang didapatkan dari
keseluruhan proses kegiatan ini adalah saya sebagai
pendidik dituntut agar semakin kreatif dan inovatif
dalam menetukan strategi pembelajaran yang sesuai
dengan materi ajar agar tujuan pembelajaran dapat
tercapai sesuai harapan.

Anda mungkin juga menyukai