Anda di halaman 1dari 9

Nama : Saharudin I Loga

Asal Institusi : SMA Negeri 2 Biau Kabupaten Buol Provinsi Sulawesi Tengah

Masalah terpilih
Analisis akar penyebab
No Hasil eksplorasi penyebab masalah akar penyebab masalah yang akan
masalah (data pendukung)
diselesaikan

1 Pedagogik

 Kajian Literatur 1. kurangnya motivasi Hasil analisis dari akar Yang menjadi
1. Menurut Hamdu (2011) motivasi adalah belajar siswa penyebab masalah masalah prioritas
suatu usaha yang didasari untuk terhadap mata adalah: dalam persoalan
menggerakan, mengarahkan dan menjaga pelajaran 1. tidak adanya motivasi ini adalah:
tingkah laku seorang agar ia terdorong 2. rendahnya motivasi diri siswa untuk 1. Model, metode
untuk bertindak melakukan suatu siswa dalam belajar belajar secara pembelajaran
sehingga mencapai hasil atau tujuan di perngaruhi oleh konsisten yang di
tertentu. beberapa factor: 2. kurangnya model gunakan guru
2. Sari dkk (2020) : Rendahnya motivasi a. pembelajaran pembelajaran yang tidak sesuai
belajar peserta didik disebabkan oleh masi terlalu digunakan oleh guru dengan materi
pembelajaran yang monoton, kebiasaan menoton dalam proses belajar yang diajarkan
belajar, sikap belajar peserta didik yang b. kebiasaan belajar mengajar 2. Keterbasan
tidak terlibat aktif dalam kegiatan peserta didik yang 3. dukungan sarana dan sarana dalam
pembelajaran di dalam kelas. masih rendah prasarana yang penyampaian
 Hasil Wawancara dengan Guru c. sikap peserta kurang memadai materi yang
1. Masalah motivasi belajar peserta didik didik yang masih 4. dukungan keluarga masi terbatas
yang masih rendah dipengaruhi oleh acuh tak acuh yang tidak maksimal
beberapa factor diantaranya adalah kurang terhadap proses dalam proses belajar
tersedianya sarana prasarana yang belajar siswa
memadai sehingga sulit bagi guru untuk d. keterbatasan
dapat mengembangkan dirinya dalam sarana dan
mempersiapkan perangkat pembelajaran prasana yang
yang termasuk didalamnya peralatan disediakan
laboratorimu, bahan persentasi dan sekolah
ketersediaan atau keterbatasan buku e. pengaruh
penunjang. lingkungan
2. Minat baca peserta didik yang rendah keluarga yang
disebabkan oleh kurang terbangunnya tidak mendukung
pembiasaan baik di sekolah maupun proses pendidikan
dirumah untuk mengulang kembali apa anak
yang telah didapatkan dari sekolah.
3. Pengaruh lingkungan dan kebiasaan dari
keluarga dimana orang tua kurang
mendorong semangat belajar sehingga
peserta didik berada didalam kelas lebih
memilih diam dan tdak banyak
beraktifitas.
4. Cara mengajar guru yang masih
menggunakan metode konvensional atau
metode ceramah

Literasi

 Kajian Literatur Akar permasalahan dari


1. Menurut Hapsari (2019) : Kurangnya minat kajian literature dan
baca peserta didik disebabkan oleh faktor hasil wawancara
internal dan eksternal. Faktor internal adalah:
berasal dari diri sendiri seperti kecerdasan, 1. Rendahnya minat
motivasi, kebiasaan membaca serta kondisi belajar siswa di
fisik dan kesehatan. Faktor eksternal pengaruhi oleh
seperti perpustakaan seadanya, pengaruh a. faktor internal
lingkungan. dari diri siswa
2. Menurut Ruslan (2019) : Rendahnya minat seperti
baca peserta didik dipengaruhi oleh faktor kecerdasan,
internal (perasaan, perhatian dan motivasi
motivasi), sedangkan faktor yang kebiasaan
mempengaruhi dari luar terdiri dari membaca yang
peranan guru, lingkungan, keluarga dan rendah
fasilitas. b. faktor eksternal
 Hasil wawancara dengan guru seperti sarana
1. Kemampuan dasar literasi siswa yang dan prasana yang
rendah dipengaruhi kurangnya dorongan kurang memadai
orang tua untuk berlatih diluar jam 2. kurangnya dorongan
sekolah orang tua terhadap
2. Harus adanya pembiasaan literasi yang pendidikan peserta
melibatkan seluruh pihak sekolah didik
3. Guru harusnya lebih kreatif mencarikan 3. kurangnya kreatifitas
bahan literasi dan bukan hanya guru dalam
bergantung kepada sekolah memberikan literasi
siswa
Numerasi

 Kajian literature Akar permasalahan yang


1. Menurut Priyani (2022) : Terdapat berbagai dapat di ambil dari kajian
faktor penyebab rendahnya kemampuan literature adalah:
literasi numerasi yang dimiliki siswa. 1. Kurangnya
Fiangga, menyebutkan bahwa siswa belum kebiasaan siswa
terbiasa untuk mengerjakan soal - soal dalam mengerjakan
berbasis literasi, dimana guru cenderung soal-soal berbasis
memberikan soal yang dapat langsung literasi
diselesaikan siswa menggunakan rumus. 2. Kecenderungan guru
Guru masih berfokus pada hafalan, bukan memberikan materi
pada pengembangan kemampuan bernalar. dengan metode
Guru juga belum optimal dalam konvensional
mengembangkan media pembelajaran, 3. Kemampuan dasar
model maupun strategi belajar untuk matematika siswa
mendukung optimalisasi literasi numerasi yang masih sangat
 Wawancara dengan guru rendah
1. Kurangnya pembiasaan siswa dalam
menyelesaikan soal numerasi atau
perhitungan
2. Kemampuan peserta didik untuk
melakukan analisis dan memahami
maksud soal masih rendah terutama
konseptual dan procedural
3. Kemampuan dasar numerasi peserta didik
yang masi rendah
2 Kesulitan belajar

 Kajian literature Yang menjadi akar


1. Menurut Mustajir (2021) : Lambat belajar permasalahan adalah:
yang dialami siswa slow leaner dalam 1. Guru belum
pembelajaran memerlukan pendampingan melakukan
khusus dan membutuhkan waktu pendekatan kepada
(intensitas yang lebih banyak) peserta didik secara
dibandingkan yang lain atau ditunjukan pribadi agar tetap
kejadian fisis secara langsung untuk termotivasi untuk
merangsang otak mereka untuk lebih cepat belajar materi rotasi
memahami pembelajaran Desain bum
pembelajaran merupakan prosedur 2. Minimnya Peran
sistematis yang lebih memperhatikan orang tua terhadap
pemahaman, pengubahan dan penerapan proses belajar anak
metode-metode pembelajaran karena ABK 3. Fasilitas pendukung
memiliki kebuthan yang berbeda. yang masih terbatas
2. Menurut Pusitaningtyas (2016) : Orang tua terhadap proses
memiliki peran yang sangat penting dalam belajar peserta didik
keluarga. Orang tua merupakan guru
pertama dan utama bagi anak-anaknya
karena dari orang tua lah anak
mendapatkan bimbingan dan kasih sayang
yang pertama kalinya. Purwanto
berpendapat bahwa orang tua adalah
pendidik sejati, pendidik karena
kodratnya. Oleh karena itu kasih sayang
orang tua kepada anaknya adalah kasih
sayang yang sejati pula, yang berarti orang
tua mengutamakan kepentingan dan
kebutuhan anak-anak dengan
mengesampingkan keinginan dan
kesenangan sendiri. Orang tua hendaknya
menyadari bahwa anak adalah amanah
yang dititipkan oleh Allah, yang harus
dijaga dan senantiasa diarahkan menuju
jalan kebaikan.
 Hasil wawancara dengan guru
1. Kondisi lingkungan masyarakat dan
kurangnya konsentrasi siswa dalam
menerimah materi pelajaran
2. Sarana dan prasaran sekolah yang di
sediakan terutama alat-alat laboratorium
3 Relasi/hubungan antar siswa

 Kajian literature Akar penyebab masalah Setelah dilakukan


1. Menurut Syaparuddin (2020) : adalah: analisis dari hasil
Pembelajaran yang konvensional dan 1. Proses belajar eksplorasi & akar
mengajar yang masih penyebab masalah
monoton dimana pendidik lebih
menoton sehingga
mendominasi dalam pembelajaran belajar peserta didik,
siswa merasa bosan
membuat siswa merasa bosan dan tidak dalam menerima
maka didapatkan
termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. materi pelajaran beberapa hasil analisis
Proses belajar menjadi kurang 2. Kurangnya dorongan yaitu :
menggairahkan dan kurang menarik. orang tua terhadap 1. Guru belum mampu
Siswa tidak terlibat secara aktif dalam proses belajar peserta merancang
kegiatan pembelajaran didik pembelajaran yang
2. Menurut Pusitaningtyas (2016) : Peran 3. Rendahnya kepercayan berdiferensiasi
orang tua di rumah dan guru di sekolah diri siswa dalam sehingga membuat
sangat penting bagi pendidikan anak. mengungkapkan guru mengalami
pendapat kesulitan dalam
Komunikasi yang baik antara orang tua
4. Guru kurang jeli saat mengelola kelas yang
dan guru merupakan suatu keharusan
membagi kelompok memiliki peserta didik
agar tercapai kesinergian antara keduanya.
saat belajar di kelas berkebutuhan khusus
Komunikasi tersebut bisa berlangsung
5. Sarana yang yang memiliki
dalam satu arah ataupun dua arah.
dibutuhkan dalam kelemahan dan
Komunikasi satu arah terjadi saat guru
belajar mengajar mengalami kesulitan
memberikan informasi kepada orang tua
yang kurang membaca dan menulis
tentang peristiwa, kegiatan, atau kemajuan
memadai 2. Keterbasan sarana
yang dicapai anak.Sedangkan komunikasi
dua arah terjadi jika ada dialog interaktif penunjang dalam proses
antara guru dan orang tua. Komunikasi belajar mengajar
yang baik akan menumbuhkan sikap
saling percaya antara orang tua dan guru.
Adanya sikap saling mempercayai, saling
membantu dalam membimbing anak dan
berkomunikasi antara orang tua dan guru,
akan membuat anak merasa memiliki
kebebasan berkreativitas guna
pengembangan potensi dirinya, sehingga
bisa meningkatkan kreativitas dan
mencapai keberhasilan dalam belajar.
 Wawancara dengan guru
1. Penyebab adanya siswa yang tergantung
kepada teman-temannya adalah karena
kurangnya kepercayaan diri dan ingin
mendapatkan nilai yang bagus serta fator
internal peserta didik, misalnya tidak
memahami materi sacarah utuh
2. Guru harus jeli & adil saat membagi
kelompok supaya setiap pesertadidik
dalam kelompok dapat aktif semua
4 Metode mengajar guru yang terlalu menoton

 Kajian literature Permasalah mendasar Hasil analisis dari


1. Utami Munandar (dalam Talajan, 2012: 59) yang dapat di tarik dari permasalahan yang muncul
kajian literature dan pada akar permasalahan
bahwa penentuan kreativitas seorang guru
wawancara adalah: adalah:
dalam menggunakan metode pembelajaran 1. Penguasan guru 1. Kemampuan guru yang
dapat dilihat dari: (1) Seorang guru terhadap metode kurang maksimal dalam
menguasai berbagai teknik dan model pembelajaran yang menggunakan metode
pembelajaran, kreatif dalam menemukan masi minim dalam penyampaian
metode pembelajaran yang sesuai dengan 2. Kurangnya keaktifan materi
tujuan pembelajaran, (2) Seorang guru siswa dalam proses 2. Proses belajar mengajar
bersikap terbuka untuk menggunakan belajar mengajar yang tidak berkembang
metode pembelajaran yang baru maupun 3. Proses belajar yang didalam kelas
berbeda-beda untuk memecahkan masalah masih pasif atau guru 3. Siswa kurang aktif
di dalam pembelajaran (kurang menjadi sumber utama dalam proses belajar
dalam belajar mengajar
antusiasnya siswa dan tidak tercapainya
tujuan pembelajaran).
2. Menurut M. A. Hertiavi (2010) : dalam
pendidikan terdapat paradigma lama yaitu
proses pembelajaran berjalan satu arah
saja dan didominasi oleh guru. Kesalahan
guru dalam memilih strategi pembelajaran
dapat menyebabkan siswa kurang tertarik
pada pembelajaran sehingga berdampak
pada berkurangnya motivasi dan keaktifan
siswa selama proses belajar mengajar. Hal
tersebut juga akan menyebabkan hasil
belajar siswa yang tidak maksimal.
 Wawancara dengan guru
1. Pembelajaran yang dilakukan oleh guru
belum kontekstual
2. Guru kurang mampu mengembangkan
materi sesuai kebutuhan peserta didik
terutama menghubungkan materi
dengan kehidupan nyata.
3. Guru kurang kreatif dalam menerapkan
model dan metode dan mengembangkan
media yang ada
5 Kurangnya rasa ingin tahu siswa dengan materi

 Kajian literature Yang menjadi akar Analisis yang dapat ditarik


1. Gino, dkk (1998:32 – 33) “pembelajaran permasalahan pada kajian dari akar penyebab
adalah usaha sadar guru untuk membuat literature dan wawancara masalah adalah:
siswa belajar yaitu terjadinya perubahan adalah : 1. Pembiasaan belajar
1. Kurangnya kebiasaan yang rendah
tingkah laku pada diri siswa yang belajar,
positif dalam proses menyebabkan rasa ingin
dimana perubahan itu dengan belajar mengajar, tahu siswa tidak
didapatkannya kemampuan baru yang misalnya minimnya meningkat
berlaku dalam waktu yang relatif lama dan kebiasaan peserta 2. Keterbatasan anggaran
karena adanya usaha”. Pembelajaran didik dalam dalam memenuhi
memanfaatkan seperangat acara peristiwa mengulangi materi fasilitas belajar peserta
eksternal yang dirancang untuk pembelajaran setelah didik
mendukung terjadinya beberapa proses pulang sekolah
belajar yang sifatnya internal. 2. Keterbatasan anggaran
https://sumsel.kemenag.go.id/files/ sekolah dalam
sumsel/file/dokumen/ memenuhi kebutuhan
belajar peserta didik
PENGAMBANGANSUMBERBELAJAR.pdf
 Wawancara dengan guru
1. Sekolah belum menyediakan buku
penunjang selain buku mata pelajaran
karena kurangnya dana BOS
2. Jumlah peserta didik mempengaruhi
besarnya dana BOS yang diterima oleh
sekolah

6 Siswa tidak mengerjakan tugas dengan maksimal

 Kajian teori Yang menjadi akar Hasil analisis dari akar


Riadi, Akhmad (2017) : Problematika sistem penyebab masalah permasalahan adalah:
evaluasi pembelajaran disebabkan oleh : adalah: 1. Proses penyampaian
1. Guru kurang menguasai materi pelajaran 1. Kurangnya kreatfitas materi di saat mengajar
belum optimal
2. Guru kurang menguasai kelas guru dalam
2. Penggunaan metode
3. Guru enggan mempergunakan alat peraga menggunakan yang tidak sesuai
dalam mengajar metode mengajar di dengan materi yang
4. Guru kurang mampu memotivasi anak kelas diajarkan
dalam belajar 2. Metode mengajar 3. Interaksi antar guru dan
5. Guru menyamaratakan kemampuan anak guru hanya sebatas siswa tidak terjalin
di dalam menyerap pelajaran menunaikan tugas dengan bagus
6. Guru kurang disiplin dalam mengatur mengajar saja
waktu 3. Interaksi siswa dan
7. Guru enggan membuat persiapan guru tidak terjadi
mengajar secara timbal balik
8. Guru tidak mempunyai kemajuan untuk 4. Perancangan dalam
menambah atau menimba ilmu pembelajaran yang
9. Guru dalam tes lisan di akhir pelajaran tidak procedural
kurang terampil mengajukan pertanyaan dalam mengajar
kepada murid
10. Guru selalu mengutamakan
pencapaian target kurikulum.
 Hasil wawancar denga guru
1. Yang menyebabkan siswa tidak bisa
mengerjakan tugas-tugas yang di berikan
oleh guru secara maksimal adalah
kurangnya interaksi ataupun suasana
yang kurang mendukung, perancangan
pengajaran serta penyampaian materi yang
kurang optimal
7 Pembelajaran di kelas belum menerapkan belajar hots

 Kajian literature Akar penyebab masalah Hasil analisis dari akar


Menurut Utaminingtyas (2020) : berdasarkan yang dapat ditarik dari permasalahan adalah:
kenyataan di lapangan, masih terdapat kajian teori dan hasil 1. Siswa tidak aktif disaat
kelemahan dalam pembelajaran , yaitu : wawancara adalah: materi pembelajaran
1. Kurang efektif dalam berlangsung
1. pembelajaran kurang efektif hal ini
pemberian materi 2. Guru menjadi sumber
disebabkan karena kuatnya dominasi guru 2. Dominasi guru dalam kebenaran di setiap
di dalam kelas, sehingga pembelajaran menyampaikan materi materi yang diajarkan
menjadi monoton dan siswa bergantung sehingga menyebabkan 3. Tidak terjadinya umpan
penuh pada guru. siswa kurang tidak balik antara siswa dan
2. selama pembelajaran siswa pasif, siswa memiliki kesempatan guru disaat materi
kurang berpartisipasi dalam pembelajaran. untuk sedang berlangsung
3. selain permasalahan di atas, siswa kurang mengembangkan ide
diarahkan untuk berpikir kritis, siswa 3. Ketidak aktifan siswa
tidak diarahkan menemukan sebuah dalam
konsep namun hafalan semata, mengembangkan
materi yang diajarkan
pembelajaran berpaku pada buku bukan
didalam kelas
ke arah mengembangkan kemampuan
berpikir kritis.
 Wawancara dengan guru
1. Informasi yang disampaikan oleh guru
tidak terlalu jelas sehingga terjadi
miskonsepsi informasi oleh peserta didik
2. Guru belum memahami dan menerapkan
pembelajaran berbasis HOTS saat
pembelajara

Anda mungkin juga menyukai