Anda di halaman 1dari 13

LK 3.

1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode


Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam
Pembelajaran

Lokasi SMK NEGERI 5 KOTA KUPANG


Lingkup Pendidikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara
Tujuan yang ingin dicapai, Penerapan Model pembelajaran yang tepat pada materi
“Peluang Usaha” demi tercapainya tujuan pembelajaran.
Penulis Maria Anica Bere Tay,SE
Tanggal 24 September 2022
Situasi: Kondisi yang menjadi latar belakang masalah dari
Kondisi yang menjadi latar praktik pembelajaran ini adalah :
belakang masalah, mengapa 1. Model pembelajaran yang digunakan oleh guru belum
praktik ini penting untuk tepat dan inovatif sesuai dengan karakteristik materi atau
dibagikan, apa yang menjadi topik ajar,
peran dan tanggung jawab anda 2. Metode pembelajaran di kelas yang tidak variatif dan
dalam praktik ini. bersifat monoton.
3. Peserta didik kurang terlibat aktif dalam proses
pembelajaran di kelas.
4. Tidak tercapainya tujuan pembelajaran sesuai dengan
yang diharapkan.
5. Hasil belajar peserta didik rendah.
Praktik pembelajaran ini menurut saya sangat penting
untuk dibagikan karena :
1. Dapat dijadikan inspirasi dan motivasi dalam kegiatan
pembelajaran di kelas bagi guru yang memiliki
permasalahan yang sama.
2. Mengembangkan cara baru dan inovasi dalam
pengembangan serta memecahkan masalah dalam
pendidikan, khususnya pembelajaran.
3. Mampu menyelesaikan permasalahan dalam pendidikan
atau pembelajaran dengan strategi yang tepat.
4. Memiliki daya kreativitas yang tinggi.
5. Mendapatkan nilai angka kredit untuk kenaikan pangkat.
Peran dan tanggungjawab saya dalam praktik ini
adalah : sebagai guru saya harus mampu membelajarkan
peserta didik, tidak hanya mampu mengajar dan mengelola
kegiatan kelas, tetapi juga dituntut untuk mampu
menciptakan hubungan yang efektif dengan peserta didik
dan komunitas sekolah, menggunakan teknologi untuk
meningkatkan mutu pengajaran serta memiliki kemampuan
merancang pembelajaran dengan menerapkan prinsip
memadukan pengetahuan materi akar, pedagogik, dan TIK.
Tantangan : Tantangan yang saya hadapi untuk mencapai tujuan
Apa saja yang menjadi tantangan tersebut adalah :
untuk mencapai tujuan tersebut? A. Tantangan dari guru :
Siapa saja yang terlibat, 1. Guru belum menguasai model - model pembelajaran
yang tepat dan inovatif yang sesuai dengan karakteristik
materi atau topik ajar,
2. Rendahnya kemampuan pedagogik guru.
3. Guru tidak memiliki data tentang karakteristik peserta
didik sehingga sulit menentukan model dan media
pembelajaran yang tepat sesuai dengan kebutuhan
belajar peserta didik .
4. Belum dilakukannya penelitian tindakan kelas yang
memberikan fokus pada model pembelajaran.
5. Pengalaman guru yang kurang.
6. Tidak adanya data tentang minat dan gaya belajar
peserta didik.
B. Tantangan dari Sekolah : sarana prasarana yang belum
memadai.
C. Tantangan dari peserta didik :
1. Peserta didik cenderung terpaku dengan pola belajar
yang sudah ada dan berjalan selama ini.
2. Kemampuan literasi dan numerasi peserta didik yang
rendah.
3. Peserta didik belum terbiasa belajar dengan perangkat
pembelajaran yang baru.
4. Peserta didik kurang terlibat aktif dalam pembelajaran
di kelas.

Siapa saja yang terlibat ?


Orang - orang yang terlibat dalam praktik pembelajaran ini
antara lain :
A. Keterlibatan secara langsung diantaranya :
1. Guru pelaksana praktik pembelajaran dimana guru
membuat desain pembelajaran inovatif dengan
menggunakan model pembelajaran project based
learning (PjBL) dan menerapkannya dalam praktik
pembelajaran.
2. Peserta didik/siswa yang menjadi target guru dalam
praktik pembelajaran.
3. Dosen/Instruktur dari LPTK Undana memberikan
bimbingan, arahan dan penguatan kepada guru selama
praktik pembelajaran.
4. Guru Pamong juga turut memberikan bimbingan,
arahan dan penguatan kepada guru selama prakti
pembelajaran.
5. Kamerawan yang membantu dalam proses
pengambilan video saat praktik pembelajaran
berlangsung.
B. Keterlibatan secara tidak langsung diantaranya :
1. Kepala sekolah memberikan izin kepada guru untuk
melaksanakan praktik pembelajaran di sekolah serta
memberikan dukungan dan motivasi.
2. Waka kurikulum membantu membimbing dalam
pembuatan perangkat pembelajaran (modul ajar).
3. Waka Sarana Prasarana membantu guru menyiapkan
sarana pendukung seperti LCD, jaringan internet dan
kamera.
4. Rekan sejawat/MGMP yang melakukan observasi saat
praktik pembelajaran berlangsung.
5. Wali kelas membantu menyiapkan ruangan kelas dan
siswa yang terlibat dalam praktik pembelajaran..
6. Pegawai Tata Usaha membantu menyiapkan data - data
pendukung yang dibutuhkan guru.
7. Security membantu menjaga keamanan dan ketertiban.
8. Orang tua/wali peserta didik memberikan dukungan
dan motivasi kepada peserta didik.

Dari tantangan yang telah dipaparkan di atas, dapat


diambil simpulan bahwa :
1. Guru hendaknya dapat dapat menarik perhatian siswa
dengan cara menggunakan metode mengajar yang
bervariasi, menggunakan media, dan alat bantu,
menggunakan gaya mengajar yang baik, menggunakan
gaya bahasa yang tidak monoton, mengemukakan
pertanyaan – pertanyaan yang membimbing, dan
menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan.

2. Seorang guru harus memiliki kompetensi professional di


bidangnya. Di samping itu, guru juga harus menguasai
teori-teori belajar dan mengajar serta mengaplikasikanya
dalam proses belajar mengajar baik di kelas maupun di
luar kelas.

3. Penggunaan model pembelajaran yang tepat dapat


membuat proses pembelajaran berjalan dengan efektif dan
menyenangkan.

Aksi : Langkah - langkah yang perlu dilakukan untuk


Langkah-langkah apa yang menghadapai tantangan tersebut sehingga tercapainya
dilakukan untuk menghadapi tujuan dari praktik pembelajaran ini adalah: Guru
tantangan tersebut/ strategi apa melakukan kajian literatur dan wawancara. Berikut adalah
yang digunakan/ bagaimana hasil kajian literatur dan wawancara :
prosesnya, siapa saja yang terlibat Kajian Literatur :
/ Apa saja sumber daya atau
materi yang diperlukan untuk 1. (Agustin maya,2011) : (1) diadakan pemilihan media
melaksanakan strategi ini yang tepat sehingga dapat menarik perhatian siswa serta
memberikan kejelasan obyek yang diamatinya, (2) bahan
pembelajaran yang akan diajarkan disesuaikan dengan
pengalaman siswa.

2. Setiap individu membutuhkan perlakuan yang berbeda-


beda, sehingga tindakan yang dilakukan pun harusnya
berbeda sesuai dengan kebutuhan siswa (Rusman, 2012)

3. Joyce dkk (2009) dalam bukunya model of teaching :


bahwa model pembelajaran merupakan model belajar
dengan model tersebut guru dapat membantu siswa untuk
mendapatkan atau memperoleh informasi, ide,
keterampilan, cara berpikir, dan mengekspresikan ide diri
sendiri. Selain itu, mereka juga mengajarkan bagaimana
peserta didik belajar.

Hasil Wawancara :
A. Kepala Sekolah :
1. Metode pembelajaran di dalam kelas monoton tidak
variatif dimana pembelajaran hanya berpusat pada guru
(guru satu - satunya sumber belajar).
2. Perangkat pembelajaran belum dikembangkan sesuai
kebutuhan peserta didik dan tuntutan kurikulum.
3. Guru tidak memiliki data tentang karakteristik siswa
sehingga sulit menentukan model dan media
pembelajaran yang tepat.
4. Sebagian guru belum menguasai model-model
pembelajaran.
5. Guru belum menerapkan closing belajar yang tepat.
6. Kebutuhan belajar murid tidak semuanya terpenuhi
karena ketika proses pembelajaran menggunakan satu
cara yang menurut guru sudah benar.

B. Pakar : (Dekan FKIP UNWIRA : DR. Damianus


Talok,MA) :
1. Sepatutnya guru mengajar dengan cara yg dapat
membantu siswa belajar, membantu mereka memahami
dan mampu menggunakan apa yang diajarkan dan
menyimpan di memori mereka.
2. Seorang guru patut memiliki model pembelajaran yg
pas dengan keadaan siswa. Ini bukan soal sekedar aktif
tapi membantu siswa belajar belajar. Model
pembelajaran yg tepat di abad 21 adalah Guru harus
merancang Pembelajaran yang mengintegrasikan
kemampuan literasi, kecakapan pengetahuan,
keterampilan dan sikap, serta penguasaan terhadap
teknologi.
3. Seorang guru sebaiknya melakukan penelitian tindakan
kelas (PTK) dengan memberi fokus pada proses
pembelajaran agar terukur dan dapat diyakini apakah
model yg dipilih sungguh berfungsi membelajarkan
siswa, bahkan sungguh menginspirasi siswa untuk
belajar mandiri.
C. Rekan Sejawat :
1. Guru belum menggunakan metode pembelajaran yang
variatif di dalam kelas.
2. Guru malas berinovasi
3. Kurangnya dukungan dari rekan sejawat bagi guru yang
mencoba berinovasi.
4. Perubahan kurikulum membuat guru enggan belajar
dan mengeksplor dirinya.
5. Alokasi waktu yang sedikit membuat guru tidak
maksimal menggunakan model pembelajaran tertentu.
Berdasarkan kajian literatur dan hasil wawancara maka
solusi yang diambil antara lain :
1. Guru Perlu menggunakan model pembelajaran yang
inovatif dalam praktik pembelajaran agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai.
2. Guru perlu merancang perangkat pembelajaran yang
inovatif dan akan diterapkan dalam praktik pembelajaran.

Strategi apa yang digunakan ?


Strategi yang digunakan untuk menjawab tantangan yaitu :
A. Guru menggunakan model pembelajaran Project Based
Learning (PjBL). salah satu kajian literatur tentang PjBL
yakni ; menurut Sani (2014: 172) mengatakan project
based learning dapat didefinisikan sebagai sebuah
pembelajaran dengan aktifitas jangka panjang yang
melibatkan siswa dalam merancang, membuat dan
menampilkan produk untuk mengatasi permasalahan
dunia nyata. Adapun sintak model pembelajaran project
based learning adalah sebagai berikut.
1. Perencanaan Proyek (Penentuan pertanyaan mendasar)

2. Mendesain perencanaan proyek

3. Menyusun Jadwal pembuatan proyek

4. Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek

5. Menguji hasil

Kelebihan dan Kekurangan model PjBL. Seperti model


pembelajaran lainnya, model project based learning (PjBL)
juga memiliki kelebihan dan kekurangan.

Adapun kelebihan dari PjBL adalah sebagai berikut.


1. Bisa meningkatkan ketekunan peserta didik saat
pembelajaran.
2. Suasana belajar menjadi lebih menyenangkan karena
peserta didiknya aktif.
3. Keterampilan peserta didik dalam mengelola suatu
proyek semakin terasah.
4. Meningkatkan keterampilan komunikasi peserta didik.
5. Melatih sifat kolaboratif di dalam kelas.
6. Untuk mendorong siswa mencapai kompetensi proses
dan aplikasi.
7. Mendorong siswa untuk belajar kelompok atau
berkolaborasi di luar pengajaran di kelas.
8. Mendorong siswa untuk lebih peka terhadap
permasalahan yang terjadi di lingkungan nyata.
9. Membiasakan siswa untuk menganalisis atau meneliti
sejak dini.
10. Meningkatkan berpikir kritis, kreativitas, dan
kemandirian.

Adapun kelemahan dari PjBL adalah sebagai berikut.

1. Membutuhkan peralatan yang lebih kompleks, sehingga


dibutuhkan tim teaching.
2. Waktu yang dibutuhkan lebih lama, sehingga guru harus
bisa mengondisikan agar kelas tetap kondusif.
3. Perbedaan topik yang diberikan oleh guru bisa
menimbulkan ketidakpahaman peserta didik tentang
keseluruhan topik.
4. Proyek akan terhambat jika peserta didiknya pasif dan
kesulitan dalam mengumpulkan data.
5. Tidak semua materi/topik ajar dapat menggunakan model
Pembelajatan PjBL.
6. Kurangnya sarana serta sumber acuan atau referensi bagi
guru.
7. Kemampuan siswa dalam mengerjakan tugas ilmiah yang
masih kurang.
8. Membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
9. Membutuhkan biaya

B. Media, LKPD dan bentuk assesmen yang digunakan


dalam praktik pembelajaran ini dapat dilihat pada link
berikut ;
1. Link Modul ajar/perangkat pembelajaran Moda Luring :
https://drive.google.com/file/d/1PiYELWf1VFd3FtTd
zPc85FnIxibWPkmw/view?usp=sharing
2. Link Modul Ajar/Perangkat Pembelajaran Moda Daring :
https://drive.google.com/file/d/1zW5oxwXgCyoyAlyn
gdmpuqwvncmRV8XK/view?usp=sharing
3. Link rencana aksi 1 :
https://www.youtube.com/watch?v=HgVa_suO0M8&t=1
142s
4. Link rencana aksi 2 : https://youtu.be/t-oCniaEt3E

Bagaimana prosesnya?
Prosesnya adalah guru melakukan langkah - langkah
pembelajaran sesuai dengan perangkat pembelajaran yang
telah disusun secara detail dan operasional.
Adapun langkah‐langkah pembelajaran dengan metode
Project Based Learning adalah sebagai berikut:

1. Peserta didik dibagi dalam kelompok‐kelompok kecil dan


masing masing kelompok melaksanakan proyek nyata
(connecting theproblem).

2. Masing‐masing kelompok diberikan penjelasan tentang


tugas dan tanggung jawab (setting the structure) yang
harus dilakukan oleh kelompoknya dalam praktik.

3. Peserta didik di masing‐masing kelompok berusaha


maksimal untuk mengidentifikasikan masalah (visiting the
problem) yang dihadapi sesuai pengetahuan yang dimiliki;
(a). mengidentifikasi masalah dengan seksama untuk
menemukan inti problem yang sedang dihadapi dan (b)
mengidentifikasi cara untuk memecahkan masalah.

4. Peserta didik di masing‐masing kelompok mencari


informasi dari berbagai sumber (buku, pedoman dan
sumber lain) atau bertanya pada pakar yang mendampingi
untuk mendapatkan pemahaman tentang masalah (re‐
visiting the problem). Berbekal informasi yang diperoleh
peserta didik saling bekerjasama dan berdiskusi dalam
memahami masalah dan mencari solusi (produce the
product) terhadap masalah ysng dihadapi dan langsung
diaplikasikan. Pelatih bertindak sebagai pendamping.

5. Masing‐masing kelompok mensosialisasikan pengalaman


dalam memecahkan masalah kepada kelompok lainnya
untuk mendapatkan masukan dan penilaian (evaluation)
dari kelompok lainnya.

Langkah - langkah pembelajaran, materi ajar dan video


pembelajaran dapat dilihat pada link berikut :
5. Link Modul ajar/perangkat pembelajaran Moda Luring :
https://drive.google.com/file/d/1PiYELWf1VFd3FtTd
zPc85FnIxibWPkmw/view?usp=sharing
6. Link Modul Ajar/Perangkat Pembelajaran Moda Daring :
https://drive.google.com/file/d/1zW5oxwXgCyoyAlyn
gdmpuqwvncmRV8XK/view?usp=sharing
7. Link rencana aksi 1 :
https://www.youtube.com/watch?v=HgVa_suO0M8&
t=1142s
8. Link rencana aksi 2 : https://youtu.be/t-oCniaEt3E
9. Link Video Pembelajaran 1 :
https://youtu.be/dHUZoxv1G6A
10. Link video pembelajaran 2:
https://youtu.be/1dgoQN8B7g0?t=427
11. Link Video Materi Ajar :
https://youtu.be/Y7tNzBUTnm4

Siapa saja yang terlibat :


Orang - orang yang terlibat dalam praktik pembelajaran ini
antara lain :
A. Keterlibatan secara langsung diantaranya :
1. Guru
2. Peserta didik/siswa.
3. Dosen/Intruktur dari LPTK Undana.
4. Guru pamong dari SMA Negeri 3 Kupang
5. Kamerawan.
B. Keterlibatan secara tidak langsung diantaranya :
1. Kepala sekolah
2. Pengawas
3. Waka kurikulum.
4. Waka Sarana Prasarana.
5. Rekan sejawat/MGMP
6. Rekan guru.
7. Wali kelas
8. Pegawai Tata Usaha.
9. Security.
10. Orang tua/wali peserta didik.

Apa saja sumber daya atau materi yang


diperlukan untuk melaksanakan strategi ini?
Sumber daya atau materi yang diperlukan untuk
melaksanakan strategi ini adalah :
1. Media/Alat : LKPD, Lembar assesmen, Video, Gambar.
2. Bahan : Papan tulis, spidol, balpoint, kertas, kamera,
Laptop,Tablet, Smartphone, jaringan internet, power
point. Aplikasi Zoom, Aplikasi whatsapp, e-mail,
3. Sumber : Buku siswa Produk Kreatif dan kewirausahaan
kelas XI penerbit :ANDI.
4. Biaya : sumber biaya yang digunakan untuk pelaksanaan
strategi ini berasal dari guru pelaksana praktik
pembelajaran.
5. Waktu Pelaksanaan : rencana aksi 1 pada tanggal 26
Agustus tahun 2022 dan rencana aksi 2 pada tanggal 10
september tahun 2022.
Refleksi Hasil dan dampak Dampak dari aksi dari langkah - langkah yang dilakukan
Bagaimana dampak dari aksi dari adalah :
Langkah-langkah yang A. Perubahan tingkah laku peserta didik :
dilakukan? Apakah hasilnya 1. Peserta didik lebih bertanggung jawab atas diri sendiri,
efektif? Atau tidak efektif? menggambarkan tugasnya sendiri dan bekerja sebagai
Mengapa? Bagaimana respon anggota suatu tim, hal ini nampak dalam diskusi
orang lain terkait dengan strategi kelompok.
yang dilakukan, Apa yang 2. Peserta didik terlibat aktif dalam roses pembelajaran.
menjadi faktor keberhasilan atau 3. Peserta didik ikut berpartisipasi aktif dan konsentrasi
ketidakberhasilan dari strategi dalam diskusi;
yang dilakukan? Apa
pembelajaran dari keseluruhan B. Keterampilan peserta didik :
proses tersebut 1. Peserta didik dapat membuat hipotesis dalam
pemecahan masalah berdasarkan konsep bisnis yang
sederhana.
2. Peserta didik dapat mengidentifikasi sumber, referensi,
dan prinsip (materi) dalam mengkaji permasalahan dan
alternative pemecahan masalah.
3. Peserta didik dapat menyelesaikan tugas proyek yang
diberikan dan mempresentasikan hasilnya.

C. Karakter peserta didik :


1. Meningkatnya kemampuan berpikir kritis dan
kontekstual dengan permasalahan-permasalahan bisnis
real yang dihadapi.
2. Peserta didik berani mengemukakan pendapat.
3. Peserta didik mampu melakukan pengambilan
keputusan tentang pemecahan masalah.

Apakah hasilnya efektif atau tidak efektif?


Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning
dalam praktik pembelajaran ini hasilnya sangat efetif, hal ini
dapat dilihat dari :
1. Tercapainya tujuan pembelajaran dapat dilihat dari hasil
assemen peserta didik meningkat.
2. Pengamatan guru selama proses pembelajaran
berlangsung.
Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi
yang dilakukan?
Respon orang lain dalam hal ini adalah:
1. Kepala Sekolah memberikan tanggapan yang positif
dimana kepala sekolah meminta tim multimedia sekolah
untuk meminta izin kepada guru yang bersangkutan agar
dapat mengunggah video praktik pembelajarannya di
chanel youtube sekolah. (chanel youtubenya : SMKN 5
Kupang).
2. Rekan sejawat/MGMP memberikan tanggapan yang baik
dengan melakukan observasi saat guru melaksanakan
praktik pembelajaran. Berikut adalah lembar observasi
yang dilakukan oleh rekan sejawat :

3. Peserta didik yang menjadi target praktik pembelajaran


menyatakan sangat senang dengan kegiatan pembelajaran,
hal ini dilihat dari jurnal refleksi yang diisi oleh peserta
didik.

Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau


ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan?
Yang menjadi faktor keberhasilan dari strategi ini adalah :
Pengetahuan guru tentang model pembelajaran yang
memadai di mana guru melaksanakan semua langkah -
langkah pembelajaran sesuai perangkat yang telah dibuat,
penggunaan media dan metode yang tepat serta dukungan
sarana prasarana, Kepala Sekolah, MGMP, rekan - rekan
guru, Peserta didik, Kamerawan, security dan orang tua/wali.
Hal - hal yang menjadi hambatan dalam pelaksanaan strategi
antara lain :
1. Guru kurang menguasai perangkat IT yang digunakan.
2. Media pembelajaran yang saya gunakan masih yang
bersifat standar hanya sebatas video dari chanel youtube
dan media power point.
3. Guru kurang menguasai aplikasi-aplikasi yang dapat
digunakan dalam pembelajaran daring kecuai Zoom dan
WhatsApp.
4. Saat pembelajaran daring hampir sebagian siswa tidak
dapat mengikutinya dikarenakan tidak memiliki laptop
ataupun handphone yang mendukung untuk pembelajaran
daring.
5. Saya belum menguasai cara menggunakan media
pembelajaran yang bervariasi.

Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut ?


Pembelajaran yang saya dapatkan dari keseuruhan
proses ini adalah :
1. Pengetahuan, keterampilan dan pengalaman saya
bertambah selama melaksanakan praktik pembelajaran
inovatif, Praktik pembelajaran saya yang ke 1 saya
laksanakan secara luring dan untuk yang ke 2 saya
laksanakan secara daring sinkron dan asinkron
menggunakan media aplikasi ZOOM dan aplikasi
WhatsApp.
2. Pengetahuan saya tentang bagaimana mendesain
pembelajaran inovatif yang efektif dan menyenangkan
menjadi meningkat dan saya lebih bersemangat dalam
melakukan aktivitas pembelajaran, penguasaan saya
terhadap materi pembelajaran juga meningkat karena saya
memperoleh keterampilan baru dalam pembuatan media
pembelajaran. Pada aktivitas pembelajaran saya yang
lama, saya jarang menggunakan media dalam
pembelajaran, tetapi setelah saya praktekan dalam
kegiatan ini, ternyata media pembelajaran sangat
membantu dan memudahkan saya untuk menyampaikan
materi dan saya lebih mudah berinteraksi dengan siswa
sehinga pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
3. Beberapa hal yang menurut saya telah meningkat dalam
melaksanakan praktik pembelajaran inovatif ini antara
lain :
 Pengetahuan saya dalam menggunakan perangak IT
dalam pembelajaran meningkat.
 Kualitas pembelajaran yang saya terapkan
meningkat.
 Penguasaan saya terhadap materi ajar meningkat dan
banyak hal baru yang saya pelajari.
 Perangkat pembelajaran yang saya hasilkan lebih
baik dari yang saya gunakan sebelumnya.
 Saya memperoleh keterampilan baru dalam
pembuatan media pembelajaran.
 Interaksi dengan siswa di dalam keals menjadi lebih
baik.
 Saya mulai bisa menggunakan model pembelajaran
yang inovatif tetapi belum maksimal.

4. Hal-hal yang akan saya lakukan dalam pembelajaran


inovatif berikutnya di sekolah saya antara lain :

 Saya akan selalu mengupdate perkembangan zaman


terkait model pembelajaran inovasi dan terus
,mencoba untuk melakukan hal yang baru
berdasarkan zaman.
 Saya harus mampu membuat rencana pembelajaran
dengan baik dan menetapkan waktu berdasarkan
fase sehingga materi yang di ajarkan bisa
tersistematis dan tercapai kompetensinya.
 Saya harus lebih kreatif merancang dengan
menggunakan fitur atau aplikasi pembelajaran yang
terintegrasi dengan internet sehingga memudahkan
proses pembelajaran.
 Membiasakan peserta didik menemukan masalah
dan menguji masalah tersebut secara tim serta
memecahkan masalah tersebut secara tim
 Mengusulkan agar sekolah memberikan pembekalan
dan evaluasi mengenai pembelajaran inovatif setiap
tahun ajaran baru.

Simpulan dari yang telah guru paparkan di atas adalah :


Untuk mengajar dengan baik, perlu menganalisis
permasalahan yang dialami oleh siswa, mengetahui
karaktersitik siswa, memahami karakter materi,
menganalisis solusi, membuat perencanaan dengan baik dan
matang serta melaksanakan sesuai dengan perencanaan.

Anda mungkin juga menyukai