1
.
Pengarah:
Direktur Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Penyusun:
Rizki Raindriati S.Sn
Sandra Novrika
Peninjau:
Dr. Medira Ferayanti
Walmah Ni’maturohmah, M.Pd
Editor:
Direktorat Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
2
.
Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan hidayah-Nya,
Direktorat Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah dan Tenaga Kependidikan, Direktorat Jenderal
Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
dapat menyusun modul yang akan digunakan pada rangkaian pelatihan Program Sekolah
Penggerak angkatan 3 tahun 2023.
Rangkaian pelatihan Program Sekolah Penggerak menjadi salah satu tahapan penting dalam
pelaksanaan Program Sekolah Penggerak untuk menyiapkan Fasilitator Sekolah Penggerak
dan Komite Pembelajaran dalam implementasi kurikulum merdeka. Modul Asesmen dan
Pembelajaran digunakan pada Pelatihan Program Sekolah Penggerak yang merupakan
panduan bagi narasumber/fasilitator untuk menyampaikan materi pembelajaran dalam
proses Bimbingan Teknis Pelatihan Komite Pembelajaran angkatan 3.
Besar harapan kami, modul ini dapat menjadi rujukan dan dapat diimplementasikan sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai. Terima Kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang
telah berpartisipasi aktif pada penyusunan Modul Pembelajaran ini. Semoga Tuhan Yang
Maha Kuasa senantiasa memberikan kemudahan dan kelancaran bagi kita semua.
3
.
SEKILAS MODUL
● Pembelajaran dan asesmen merupakan satu kesatuan yang tidak dipisahkan dan
membentuk siklus berkesinambungan.
● Pembelajaran bertujuan membangun kemampuan untuk mentransfer/menerapkan
pengetahuan yang didapat ke dalam kehidupan sehari-hari
● Pembelajaran selalu diawali dengan pernyataan tujuan pembelajaran dan pemetaan
kemampuan peserta didik
● Tindak lanjut pembelajaran dan asesmen secara otomatis akan terdiferensiasi
berdasarkan hasil penilaian awal atau perkembangan peserta didik.
● Asesmen bersifat netral dan dapat difungsikan sebagai formatif maupun sumatif
berdasarkan tujuan saat digunakan
● Kemampuan guru memberikan umpan balik (feedback) yang tepat merupakan kunci
peningkatan pemahaman peserta didik.
● Umpan balik merupakan informasi netral mengenai posisi peserta didik terhadap
kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran. Pemberian feedback harus dilakukan
seketika itu juga.
4
.
● Laporan hasil belajar harus bersifat informatif mengenai proses dan kemajuan peserta
didik.
PERTANYAAN PEMANTIK
Eksplorasi konsep:
Apakah hal terpenting dalam sebuah pembelajaran dan bagaimana cara yang paling efektif
untuk membantu peserta didik mencapai kompetensi yang dituju dengan ketersediaan waktu
yang ada dalam mata pelajaran?
Ruang Kolaborasi:
Bagaimana menindaklanjuti hasil penilaian awal agar pembelajaran selanjutnya efektif
membangun kompetensi yang dituju Capaian Pembelajaran?
Refleksi Terbimbing:
Apa satu hal baru yang saya komit berlatih untuk menerapkan prinsip pembelajaran dan
asesmen?
Demonstrasi Kontekstual:
Bagaimana strategi saya untuk menerapkan prinsip pembelajaran dan asesmen?
Elaborasi Pemahaman:
Mengapa penting bagi seorang pendidik untuk benar-benar mengenal siapa peserta didiknya?
5
.
KETERANGAN TAMBAHAN
Sebaiknya peserta terlebih dahulu menonton video mengenai asesmen dan pembelajaran
pada Platform Merdeka Mengajar di tautan berikut:
Tambahan:
Penyesuaian pembelajaran dengan kebutuhan dan karakteristik murid SD:
https://guru.kemdikbud.go.id/pelatihan-mandiri/topik/4
Penyesuaian pembelajaran dengan kebutuhan dan karakteristik murid SMP:
https://guru.kemdikbud.go.id/pelatihan-mandiri/topik/12
Penyesuaian pembelajaran dengan kebutuhan dan karakteristik murid SMA:
https://guru.kemdikbud.go.id/pelatihan-mandiri/topik/13
6
.
JADWAL KEGIATAN
DURASI (menit)
No AKTIVITAS Durasi Durasi
Bimtek PKP
(60’) (45’)
Asinkronus 1
1 Ekplorasi Konsep 60 45
Sinkronus 1
2 Pembukaan dan Mulai Dari Diri: Ice breaking reflektif 30 15
3 Eksplorasi Konsep 60 60
4 Ruang Kolaborasi 45 30
5 Refleksi Terbimbing 30 20
6 Penutup/penugasan 15 10
Asinkronus 2
7 Tugas Mandiri (Asinkronus) 60 45
Sinkronus 2
8 Pembukaan Sesi 2 dan Penyegaran Materi 30 20
9 Demonstrasi Kontekstual 45 35
10 Elaborasi Pemahaman 45 30
11 Koneksi Antar Materi 30 20
12 (Rencana) Aksi Nyata 15 15
13 Penutup 15 15
7
.
RANGKUMAN KEGIATAN
Sinkronus
DURASI
NO TAHAPAN AKTIVITAS PERLENGKAPAN
(menit)
Pembukaan Salam dan Sapa ● Power point slides
1 ● Alat tulis
60
Mulai Dari Diri Ice Breaking Reflektif konvensional atau
digital
Eksplorasi
2 Pemaparan Materi 60 Power point slides
Konsep
Membuat Rencana Asesmen ● Power point slides
Ruang
3 berkelompok dan presentasi 45
Kolaborasi ● Word/Canva/PPT
singkat
Refleksi
4 Refleksi Pembelajaran 30 Power point slides
Terbimbing
Demonstrasi Menonton video singkat dan
5 45 Power point slides
Kontekstual diskusi
Elaborasi
6 Penguatan singkat 45 Power point slides
Pemahaman
Koneksi Antar
7 Materi ● Power point slides
Membuat rencana tindak lanjut 45
(Rencana) ● Word/Canva/PPT
Aksi Nyata
8
.
Pelaksanaan:
Tugas Mandiri (60 menit)
Halo Bapak/Ibu. Selamat datang di modul Asesmen dan Pembelajaran.
Modul ini merupakan pengantar untuk memahami berbagai modul selanjutnya seperti
Pemahaman CP dan Perancangan Pembelajaran 1 dan 2. Fokus modul ini adalah prinsip
asesmen dan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Modul ini juga mengajak
peserta menggali pengalaman dan gagasan serta melakukan simulasi implementasi prinsip
asesmen dan pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Untuk dapat mengikuti pelatihan secara menyeluruh dan berkesinambungan, silakan
membaca panduan pembelajaran dan asesmen tersedia di LMS anda atau silakan kunjungi
laman www.kurikulum.kemdikbud.go.id lalu klik bagian unduhan, lalu klik Panduan-panduan,
dan klik Panduan Pembelajaran dan Asesmen. Anda juga dapat menonton video
pembelajaran yang yang tersedia di PMM Ibu/Bapak sekalian (lihat daftar video pada bagian
materi). Silakan membuat catatan kecil pribadi selama menyimak materi tersebut. Kita akan
bahas lebih lanjut di pertemuan berikutnya.
9
.
Persiapan :
● Pastikan mikrofon telah menyala dan bekerja dengan baik
● Pastikan jaringan stabil dan bekerja baik
● Carilah tempat bekerja yang tenang dan nyaman, dimana suara anda sebagai
narasumber dapat terdengar dengan jelas dengan distraksi minimum
● Narasumber perlu membaca modul setidaknya sehari sebelum sesi
Pelaksanaan:
Salam Pembuka (3 menit)
Narasumber membuka kelas dengan energi tinggi yang ditunjukkan melalui sikap tubuh
terbuka dan relaks, intonasi dan artikulasi suara yang jelas, bersemangat, dan mencerminkan
antusiasme narasumber untuk belajar bersama peserta. Energi ini diperlukan dalam setiap
sesi karena peserta akan mengikuti energi narasumber.
Peserta kemudian kembali diingatkan mengenai kesepakatan kelas yang telah dibuat pada
pertemuan pertama sebelumnya (tepat waktu, menyalakan kamera, mute selama bukan
gilirannya berbicara, bergiliran menjawab, dan berpartisipasi penuh)
10
.
Persiapan :
● Narasumber perlu membaca modul terlebih dahulu dan membaca CP Bahasa Indonesia
Fase D yang digunakan dalam ice breaking
Pelaksanaan:
Mulai dari diri: Ice breaking (3’) - Menulis prosa atau puisi mengenai benda yang
menurutnya menarik
1. Peserta diinformasikan bahwa tujuan kegiatan adalah menulis prosa atau puisi
mengenai benda yang menurutnya menarik. Peserta diberi waktu 3 menit dan
diinformasikan juga mengenai kriteria ketercapaian tujuan pembelajarannya yang
tertera pada power point slide. Kegiatan ini menggunakan CP Bahasa Indonesia Fase
D, Peserta didik menyampaikan tulisan berdasarkan fakta, pengalaman, dan imajinasi
secara indah dan menarik dalam bentuk prosa dan puisi dengan penggunaan kosa
kata secara kreatif.
2. Peserta menuliskan prosa atau puisi mengenai benda yang menurutnya menarik
dalam waktu 3 menit.
11
.
3. Peserta diajak untuk membacakan karyanya dengan cara mengganti judul dan seluruh
kata yang menyebutkan benda tersebut dengan namanya masing-masing.
Peserta berbagi singkat mengenai apa pengalaman yang didapat atau perasaan yang
timbul dari kegiatan menulis puisi ini (15’). Peserta kemudian diajak untuk berbagi
singkat mengenai apa kaitan kegiatan ice breaking dengan prinsip pembelajaran dan
asesmen yang akan dibahas dalam modul ini. Narasumber menyampaikan debrief
singkat mengenai keterkaitan ice breaking dengan bahasan modul.
12
.
Persiapan :
Narasumber perlu membaca modul dan power point slides terlebih dahulu.
Pelaksanaan:
1. (Tayangkan slide 7) Narasumber menayangkan slide sambil menghubungkan hasil debrief
sebelumnya dengan pertanyaan yang tertera di layar. Seluruh kegiatan pembelajaran dan
asesmen berakar pada jawaban dari kedua pertanyaan tersebut: “Apa tujuan kita
belajar?” dan “Untuk siapa saya mengajar?”. Peserta diajak untuk menuliskan
pendapatnya di kolom chat selama 3 menit dilanjutkan dengan mendiskusikan jawaban
yang menarik atau unik selama +/- 7 menit sehingga total waktunya 10-15 menit. Untuk
itu diperlukan kesigapan narasumber dalam membaca semua chat yang masuk dan
memilih jawaban yang menarik atau unik. Narasumber dapat mencari jawaban yang
tepat atau justru yang terkesan asal-asalan, lalu konfirmasi dan klarifikasi maksud dari
jawaban tersebut pada peserta yang bersangkutan.
13
.
2. (Tayangkan slide 8) Narasumber merangkum jawaban para peserta yang ada di kolom
chat. Untuk itu diperlukan kesigapan narasumber untuk membuat rangkuman semua
chat yang masuk. Kemungkinan besar, peserta akan menjawab bahwa tujuan belajar
adalah supaya tahu/pintar dan mereka mengajar untuk peserta didiknya. Narasumber
perlu menyampaikan kesimpulan bahwa tujuan belajar adalah agar seseorang
memahami atau dapat menerapkan suatu pengetahuan, keterampilan, atau sikap dalam
kehidupannya sehari-hari, atau dengan kata lain tujuan belajar adalah menyiapkan
peserta didik untuk dapat menjalani dan menghadapi kehidupannya sesuai dengan
zamannya. Melalui tayangan slide 8, Narasumber akan menegaskan kembali bahwa kita
mengajar untuk peserta didik, sehingga tentunya semua kegiatan pembelajaran dan asesmen
harus berpusat pada peserta didik, melibatkan peserta didik, sesuai dengan tingkat
perkembangan peserta didik (teaching at the right level) yang pada akhirnya pasti menjadikan
pembelajaran dan asesmennya secara otomatis terdiferensiasi.
14
.
menerima, dan mencintai peserta didik kita apa adanya, (2) Bersedia berpusat pada
peserta didik, dan (3) Bersedia untuk terus belajar.
3. (Tayangkan slide 10) Untuk mencapai Tujuan Pendidikan Nasional, pemerintah hanya
menetapkan 3 hal: Struktur Kurikulum, Capaian Pembelajaran, dan Prinsip
Pembelajaran dan Asesmen.
Modul ini akan khusus menyoroti Prinsip Pembelajaran dan Asesmen. Panduan
Pembelajaran dan Asesmen dapat diunduh pada:
http://kurikulum.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2022/06/Panduan-
Pembelajarn-dan-Asesmen.pdf
4. (Tayangkan slide 11) Dengan kesadaran bahwa seorang pendidik mengajar untuk
peserta didiknya, maka diharapkan setiap satuan pendidikan dan para pendidik
didalamnya dapat bersinergi menyelenggarakan pembelajaran yang: (1) interaktif; (2)
inspiratif; (3) menyenangkan; (4) menantang; (5) memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif; dan (6) memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,
kemandirian sesuai bakat, minat dan perkembangan fisik, serta psikologis peserta
didik.
15
.
5. (Tayangkan slide 12) Ada 5 prinsip pembelajaran yang harus dijadikan acuan dalam
perancangan setiap kegiatan pembelajaran, yaitu:
1. Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan
dan tingkat pencapaian peserta didik saat ini, sesuai dengan kebutuhan belajar,
serta mencerminkan karakteristik dan perkembangan peserta didik yang
beragam sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan.
2. Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas untuk
menjadi pembelajar sepanjang hayat.
3. Proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter
peserta didik secara holistik.
4. Pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai
konteks, lingkungan, dan budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua dan
komunitas sebagai mitra.
5. Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan.
16
.
6. (Tayangkan slide 13) Selain itu juga terdapat 5 prinsip asesmen yaitu:
1. Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, fasilitasi
pembelajaran, dan penyediaan informasi yang holistik, sebagai umpan balik untuk
pendidik, peserta didik, dan orang tua/wali agar dapat memandu mereka dalam
menentukan strategi pembelajaran selanjutnya
2. Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut,
dengan keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen
agar efektif mencapai tujuan pembelajaran.
3. Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable)
untuk menjelaskan kemajuan belajar, menentukan keputusan tentang langkah
dan sebagai dasar untuk menyusun program pembelajaran yang sesuai
selanjutnya.
4. Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan
informatif, memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan
kompetensi yang dicapai, serta strategi tindak lanjut.
5. Hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan
orang tua/wali sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
17
.
7. (Tayangkan slide 14) Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan asesmen, kita
menggunakan alur berpikir Backward Design, dimana kita memulai dari menentukan
hasil akhir yang diinginkan terlebih dahulu. Ini berarti kita harus terlebih dahulu
memahami Capaian Pembelajaran (CP) dan apa kompetensi mendasar yang dituju
oleh CP. Narasumber dapat menggunakan pertanyaan pemantik, “Apa kompetensi
yang dituju oleh mata pelajaran ini dan bagaimana kompetensi tersebut berguna
dalam kehidupan sehari-hari peserta didik setelah ia lulus sekolah kelak?”
Misalnya mata pelajaran Bahasa Indonesia membangun kompetensi berkomunikasi
secara efektif serta mencari dan mengolah informasi dalam kehidupan sehari-hari
atau mata pelajaran seni (rupa, tari, musik, dan teater) membangun kemampuan
mengolah rasa, mengekspresikan ide, dan mengapresiasi keindahan dan
keberagaman di sekitarnya.
Dengan memahami tujuan akhir (CP), maka pendidik dapat dengan mudah
merumuskan Tujuan-tujuan Pembelajaran (TP) dan menyusunnya menjadi Alur
Tujuan Pembelajaran yang efektif dan tepat waktu membawa para peserta didik
mencapai CP.
18
.
8. (Tayangkan slide 15) Pembelajaran dan asesmen merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan seperti tubuh dan jiwa. Pembelajaran yang efektif berakar dari asesmen
berupa penilaian awal untuk memetakan kemampuan dan kebutuhan belajar peserta
didik. Hasil penilaian awal ini memengaruhi tindak lanjut berikutnya.
Meski membahas topik atau menuju TP yang sama namun tentu saja kedua kelompok
kemampuan ini akan membutuhkan strategi pembelajaran yang berbeda satu sama
lainnya. Pendidik memiliki kebebasan untuk menentukan strategi pembelajarannya
sendiri, menyesuaikan dengan kemampuan awal dan kecepatan belajar peserta
didiknya masing-masing. Seorang pendidik diajak untuk peduli pada peserta didiknya
dengan berupaya mengenal siapa mereka dan bagaimana kondisi, hambatan, dan
kebutuhan belajar mereka, serta bagaimana cara memahamkan materi yang paling
mudah dimengerti dan diikuti oleh peserta didik tersebut? Prinsip ini mendorong
pendidik untuk tidak egois memaksakan satu cara mengajar yang disukainya saja.
19
.
Strategi diferensiasi diperlukan ketika terdapat peserta didik memiliki kondisi khusus
yang membuatnya tidak bergerak mendekati tujuan pembelajaran. Misalnya peserta
didik tersebut sakit, memiliki keterbatasan intelektual, mengalami masalah keluarga
atau berkonflik dengan teman, dll. Tidak ada strategi baku untuk digunakan.
20
.
Jika kita lihat contoh pada slide, hanya anak yang pilek saja yang akan sembuh.
Demikian pula jika seorang pendidik hanya menggunakan satu strategi pembelajaran
saja mengikuti caranya dulu belajar ketika sekolah, kemungkinan hanya 10-20% saja
peserta didik yang akan memahami materi yang disampaikan. Ini tentunya tidak adil
bagi peserta didik yang lain.
10. (Tayangkan slide 17) Prinsip asesmen yang adil, valid, dan proporsional yang dimaksud
adalah seluruh peserta didik terpenuhi haknya untuk belajar sesuai dengan
kemampuan dan kecepatan belajarnya. Adil bukan berarti seluruh peserta didik
mendapatkan perlakuan yang seragam, melainkan seluruh peserta didik
21
.
mendapatkan bantuan dan dukungan dengan kesungguhan yang sama besarnya dari
pendidiknya.
Tidak ada anak emas, kelas favorit, atau sekolah favorit. Seluruh peserta didik adalah
anak emas bagi gurunya. Seluruh kelas dan sekolah seharusnya adalah kelas dan
sekolah favorit bagi seluruh warganya, dimana semua peserta didik dan pendidik
merasa senang belajar karena merasa kehadirannya dihargai dengan diberi ruang dan
dukungan penuh untuk berubah menjadi lebih baik dan berkembang optimal sesuai
kemampuan, kecepatan belajar, dan potensinya masing-masing.
Pada tayangan slide 16, dapat kita simak ilustrasi perbedaan antara equality
(persamaan) dan equity (sesuai kebutuhan). Keadilan tidak selalu berarti semua anak
mendapatkan obat yang sama dari dokter, namun dokter memberikan obat yang
berbeda untuk penyakit yang berbeda-beda. Demikian pula dengan pembelajaran dan
asesmen, kita perlu merancang yang sesuai dengan kebutuhan para peserta didik yang
ada.
11. (Tayangkan slide 18-19) Dapat kita simpulkan bahwa Pembelajaran terdiferensiasi
merupakan serangkaian strategi guru untuk membuat peserta didiknya semakin
mendekati dan mencapai tujuan, menyesuaikan dengan kondisi peserta didik saat
pembelajaran dimulai.
Dalam pembelajaran terdiferensiasi penting bagi guru untuk menyediakan pilihan
cara dan kesempatan bersuara bagi peserta didiknya.
Pada slide 18, terdapat ilustrasi yang menggambarkan peta Indonesia dengan sebuah
kota di pulau Jawa sebagai CP atau titik akhir yang akan dituju. Terlihat sebaran lokasi
peserta didik di sana yang menggambarkan perbedaan kemampuan awal peserta
didik. Pengetahuan mengenai kemampuan awal ini akan sangat membantu pendidik
dalam merancang strategi yang sesuai untuk membuat seluruh peserta tiba tepat
waktu di titik tujuan.
22
.
Dalam gambar terlihat ragam pilihan cara untuk mencapai titik, misalnya dengan
berjalan kaki, naik sepeda, naik motor, mobil, kereta, atau pesawat dan kapal laut.
Setiap satuan pendidikan dan setiap pendidik memiliki keleluasaan memilih cara, alat,
strategi, dan alur pembelajarannya masing-masing, bahkan juga memiliki fleksibilitas
untuk mengubah strategi di tengah perjalanan belajar apabila dirasa hal itu dapat
membantu peserta didik tepat waktu sampai di tujuan atau setidaknya bergerak
semakin mendekati tujuan.
23
.
12. (Tayangkan slide 20-21) Jika diperlukan, guru dapat memilih salah satu strategi
diferensiasi berupa variasi produk, proses, atau konten. Untuk mengetahui lebih lanjut
mengenai diferensiasi, peserta dapat diarahkan untuk membaca buku Carol
Tomlinson, Differentiated classroom : Responding to the needs of all learners (1999) dan How
to Differentiate instruction in mixed-ability classrooms 2nd edition (2001).
24
.
13. (Tayangkan slide 22) Seluruh kegiatan pembelajaran dan asesmen sebuah mata
pelajaran mengacu sepenuhnya pada Capaian Pembelajaran (CP) mata pelajaran
tersebut. Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran yang
harus dicapai peserta didik pada sebuah mata pelajaran dalam di akhir sebuah fase.
Capaian Pembelajaran (CP) ditetapkan oleh pemerintah dan tidak dapat diubah.
Kompetensi yang dituju dalam sebuah mata pelajaran, pada Capaian Pembelajaran
(CP) dituliskan dalam bentuk paragraf yang berisi kesatuan antara pengetahuan,
keterampilan, dan sikap.
25
.
14. (Tayangkan slide 23) Tujuan belajar adalah peserta didik memahami konsep yang
diajarkan. Pemahaman di sini bukan berdasarkan taksonomi belum melainkan harus
dipandang menggunakan perspektif Konstruktivisme dimana pemahaman
ditunjukkan melalui kemampuan transfer atau menerapkan pengetahuan ke dalam
hidup sehari-hari.
26
.
15. (Tayangkan slide 25-28) CP masih bersifat sangat umum. Untuk membuatnya menjadi
lebih konkret dan operasional, kita perlu menurunkannya menjadi rumusan Tujuan
Pembelajaran.
Tujuan Pembelajaran (TP) perlu memuat 2 hal:
○ Kompetensi, yaitu kemampuan atau keterampilan yang perlu ditunjukkan/
didemonstrasikan oleh peserta didik.
27
.
○ Lingkup materi, yaitu konten dan konsep utama yang perlu dipahami pada akhir satu
unit pembelajaran.
16. Pembahasan mengenai TP dan ATP akan diperdalam pada modul Merancang
Pembelajaran 1, namun narasumber dapat menyampaikan bahwa dalam
merumuskan Tujuan Pembelajaran (TP) yang konkret dan operasional, pendidik dapat
menggunakan Kata Kerja Operasional berdasarkan Taksonomi Bloom versi revisi
Anderson Krathwohl (2001)
28
.
Pendidik juga dapat merujuk pada teori lain yang dikembangkan oleh Tighe dan
Wiggins (2005) tentang enam bentuk pemahaman. Sebagaimana yang disampaikan
dalam penjelasan tentang CP, pemahaman (understanding) adalah proses berpikir
tingkat tinggi, bukan sekadar menggunakan informasi untuk menjelaskan atau
menjawab pertanyaan. Menurut Tighe dan Wiggins, pemahaman dapat ditunjukkan
melalui kombinasi dari enam kemampuan (umum disebut 6 facet pemahaman)
berikut ini:
Pilihan lainnya adalah menggunakan Taksonomi Marzano (2000) yang menggunakan
tiga sistem dalam domain pengetahuan. Ketiga sistem tersebut adalah sistem kognitif,
sistem metakognitif, dan sistem diri (self-system). Sistem diri adalah
29
.
keputusan yang dibuat individu untuk merespon instruksi dan pembelajaran: apakah
akan melakukannya atau tidak. Sementara sistem metakognitif adalah kemampuan
individu untuk merancang strategi untuk melakukan kegiatan pembelajaran agar
mencapai tujuan. Selanjutnya sistem kognitif mengolah semua informasi yang
diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Ada 6 level taksonomi menurut
Marzano:
30
.
17. (Tayangkan slide 27-28) Setelah merumuskan TP-TP, maka kita akan menyusunnya
menjadi sebuah Alur Tujuan Pembelajaran yang masuk akal menggambarkan
perjalanan belajar seorang peserta didik mencapai CP dalam mata pelajaran pada fase
yang sedang dijalankan. Bahasan mengenai TP dan ATP akan diperdalam pada modul
Merancang Pembelajaran 1.
31
.
19. (Tayangkan slide 30-33) Asesmen merupakan upaya menggali informasi mengenai
kondisi, hambatan, dan kebutuhan peserta didik melalui pengamatan dan dialog
dengan peserta didik atau dengan individu terkait lainnya (keluarga, teman, pengasuh,
atau guru sebelumnya).
Dokumen asesmen bersifat netral dan dapat difungsikan sebagai formatif maupun
sumatif berdasarkan tujuan saat digunakan. Asesmen bersifat formatif apabila
digunakan dengan tujuan memetakan kemampuan awal peserta didik dan
32
.
Caranya adalah dengan memperbanyak latihan dan memberikan umpan balik yang
jujur, spesifik, tepat, dan seketika saat itu juga ketika peserta didik menunjukkan
performanya. Semakin sering berlatih dan semakin tajam feedback, akan
meningkatkan kemungkinan berhasil/menang.
33
.
Pernyataan McTighe ini sejalan dengan Marzano (2006) yang menyatakan bahwa
kemampuan guru untuk memberikan umpan balik berpengaruh pada peningkatan
pemahaman dan kompetensi peserta didik.
Sehingga bisa kita simpulkan bahwa penting bagi seorang pendidik untuk mampu
memberi umpan balik berkualitas dan informatif, dan mampu menerima umpan balik
dari siapapun dengan sikap terbuka agar dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.
Pendidik juga perlu berlatih untuk melakukan asesmen diri .
Umpan balik dari asesmen harus informatif menjelaskan kemajuan siswa terhadap
tujuan pembelajaran dan bagaimana mereka dapat meningkatkan
kemampuan/pemahamannya mengenai tujuan pembelajaran. Umpan balik bersifat
netral seperti GPS yang memberi informasi mengenai posisi kita terhadap tujuan.
Maka umpan balik dan seluruh kegiatan asesmen seharusnya mengacu pada Kriteria
Ketercapaian Tujuan Pembelajaran yang digunakan. Asesmen harusnya secara alami
dilakukan dalam bentuk formatif (melalui latihan dan umpan balik seketika saat
latihan) dan harus sering dilakukan
34
.
20. (Tayangkan slide 35-40) Dengan mengacu pada prinsip pembelajaran dan asesmen
yang telah dibahas sebelumnya, seorang pendidik perlu merencanakan strategi
pemetaan kemampuan awal dan tindak lanjut yang terdiferensiasi agar dapat
membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran.
Pada tayangan slide 36-40 terdapat contoh-contoh rencana penilaian awal dan tindak
lanjutnya untuk jenjang PAUD-SMA serta untuk pendidikan khusus. Pendidik dapat
membuat untuk 2 kategori kemampuan (mampu dan tidak mampu) hingga 3 kategori
kemampuan.
Narasumber dapat menggali ide-ide dari peserta dengan menggunakan contoh yang
tersedia. Narasumber dapat mendorong peserta menggunakan ketersediaan alat dan
bahan yang ada di lingkungan sekolahnya (misalnya menggunakan pasir atau kerang
untuk sekolah daerah pantai, menggunakan tanah liat atau ranting untuk sekolah di
daerah pegunungan, dll) atau menghubungkan dengan konteks budaya lokal atau
keagamaan (misalnya mengenalkan konsep prosentase dalam mata pelajaran
matematika melalui pembahasan mengenai keadilan sosial dalam zakat atau
perpuluhan).
35
.
36
.
37
.
21. (Tayangkan slide 41-45) Ada beberapa teknik dan instrumen asesmen yang dapat
diadaptasi sesuai kebutuhan masing-masing. Peserta didorong untuk
mengembangkan asesmen yang tepat mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran
dan mendorong kemampuan berpikir aras tinggi (HoTS).
Narasumber menekankan pada peserta bahwa asesmen bukanlah tes atau ujian,
melainkan serangkaian upaya menggali informasi mengenai kondisi, hambatan, dan
kebutuhan peserta didik melalui pengamatan dan dialog dengan peserta didik atau
dengan individu terkait lainnya (keluarga, teman, pengasuh, atau guru sebelumnya).
Dalam pengolahan hasil belajar dan pelaporannya, pendidik dapat melakukan analisis
hasil asesmen kuantitatif maupun kualitatif. Tidak ada keharusan untuk menggunakan
format rapor tertentu. Yang terpenting adalah laporan hasil belajar harus bersifat
informatif, singkat, dan tepat mengenai proses dan progres peserta didik sebelum dan
sesudah menerima serangkaian kegiatan formatif. Dengan kata lain, peserta didik tidak
dibandingkan dengan peserta didik lainnya, namun perlu dibandingkan dengan hasil
penilaian awal dirinya sendiri.
38
.
Persiapan :
● Narasumber mempersiapkan tautan folder berisi CP:
○ PAUD: http://kurikulum.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2022/07/Capaian-
Pembelajaran-PAUD.pdf
○ Dasmen:
https://drive.google.com/drive/folders/1hWJF_aa1QJKc2POtF71rOwp__WyBbgKZ
39
.
○ SMK:
https://drive.google.com/drive/folders/1vBmBhnuFiSnMIEG6PKvzhKJYLy7RO4pA
○ Diksus: https://drive.google.com/drive/folders/1-
3FIDELG2VAMstUnAKf9tMdZrfXuH8XZ
● Menyiapkan tautan menuju 3 Break Out Rooms. Pengelompokkan dapat dilakukan secara
acak. Narasumber harus menyiapkan BOR sehari sebelumnya dan menyematkan
tautannya pada LMS dan kolom chat.
Pelaksanaan:
Membuat Rencana Tindak Lanjut (30 menit)
Bekerja kelompok (30’) untuk merancang kegiatan penilaian awal dan rencana tindak
lanjutnya. Berikut adalah instruksi penugasan Ruang Kolaborasi:
1. Bersama dengan kelompok Anda, pilihlah satu Tujuan Pembelajaran dari mata
pelajaran pada fase yang Anda ampu. Anda akan bekerja dalam Break Out Rooms
yang tersedia (Narasumber menyematkan tautan ke Break Out Rooms pada kolom
chat)
2. Rancanglah sebuah kegiatan penilaian awal untuk tujuan pembelajaran tersebut.
Ingat untuk menuliskan nama seluruh anggota kelompok anda pada lembar kerja.
3. Sertakan rencana tindak lanjut hasil penilaian awal tersebut untuk 2 atau 3 skenario
kemampuan awal (mulai berkembang, berkembang sesuai harapan, dan
berkembang melampaui harapan). Waktunya 30 menit.
4. Anda dapat mengembangkan format yang sesuai dengan kebutuhan anda dengan
mengacu pada contoh yang telah disampaikan.
5. Kembangkanlah tindak lanjut yang mendorong kemampuan berpikir aras tinggi
(HoTS) dan melibatkan pengalaman nyata.
6. Anda dan kelompok masih dapat merevisi rencana tindak lanjut yang anda buat.
Pastikan rencana tindak lanjut yang anda buat sesuai dengan kompetensi yang dituju
oleh TP
Contoh format yang dapat diadaptasi dan dikembangkan:
40
.
Peserta mempresentasikan hasil karyanya dalam waktu maksimal 5 menit termasuk tanya
jawab/pemberian umpan balik. Ajak peserta untuk menggunakan waktu yang ada secara
maksimal dengan cara mempresentasikan dengan lugas, singkat, padat, dan jelas.
Narasumber bertindak sebagai time keeper dan dapat membantu mengarahkan atau
mengingatkan jika peserta bertele-tele dan berbasa-basi.
41
.
Pelaksanaan:
Refleksi (30 menit)
42
.
● 3 hal yang menurut saya sudah baik dari diri saya dalam menerapkan prinsip
pembelajaran dan asesmen
● 2 hal yang ingin saya perbaiki dan kembangkan dari diri saya dalam menerapkan
prinsip pembelajaran dan asesmen
● 1 hal baru yang komit saya lakukan untuk menerapkan prinsip pembelajaran dan
asesmen
Narasumber kemudian memimpin diskusi mengenai hasil refleksi terbimbing. Narasumber
diminta untuk sigap membaca seluruh chat dan mengamati apakah jawaban peserta sudah
menunjukkan pemahaman yang dituju mengenai prinsip pembelajaran dan asesmen.
● Pada poin 1, jawaban yang diharapkan memuat minimal salah satu dari hal berikut: 1.
Bahwa peserta telah melakukan penilaian awal.
2. Telah melakukan diferensiasi pembelajaran/ telah menyediakan kesempatan untuk
menggunakan cara lain atau menghasilkan produk lain.
3. Telah berdialog dengan peserta didik/keluarga peserta didik mengenai
perkembangan peserta didik
4. Telah memberikan umpan balik pada peserta didik
5. Telah merancang pembelajaran dan asesmen berdasarkan hasil pembelajaran dan
asesmen sebelumnya
6. Telah menyesuaikan kecepatan pembahasan materi dengan kecepatan belajar
peserta didik
7. Telah membantu peserta didik untuk menemukan dan membina minat dan
bakatnya
8. Telah meniadakan ranking atau peringkat di kelas
9. Telah melakukan asesmen non tertulis konvensional (bukan pilihan ganda dan
bukan pertanyaan tertutup) seperti melalui penilaian performa otentik, projek,
portofolio, bermain peran/simulasi, dll
10. Telah mendapatkan umpan balik dari peserta didik berupa antusiasme untuk
mengikuti pelajaran tersebut atau meningkatkan prestasi belajar peserta didik
43
.
● Pada poin no.2, jawaban yang diharapkan adalah peserta menuliskan salah
satu dari tindakan yang sesuai/menunjang prinsip pembelajaran dan asesmen.
Misalnya, peserta menuliskan ingin mengembangkan kemampuan manajemen
kelas yang efektif, ingin meningkatkan keberpusatan pada peserta didik, ingin
mengembangkan keterampilan berkomunikasi dan penguasaan materi, dll
● Pada poin no.3, jawaban yang diharapkan adalah peserta menuliskan satu hal
baru yang komit dilakukan untuk menerapkan prinsip pembelajaran dan
asesmen.
Narasumber kemudian memberikan penguatan bahwa perubahan itu memang berat karena
kita keluar dari zona nyaman dan memasuki ketidakpastian. Namun, kita tidak dapat
mengharapkan hasil yang berbeda jika masih menggunakan cara yang sama. Peserta diminta
merenungkan pernyataan tokoh pendidikan dan filsuf kenamaan asal Amerika, John Dewey
bahkan menyatakan, “Jika kita mengajar murid-murid kita sebagaimana dulu kita diajar, maka
kita merampas masa depan mereka.”
Sebagai penutup sesi Refleksi Terbimbing, narasumber menyampaikan bahwa modul ini akan
diikuti dengan sesi asinkronus sebanyak 1 JP, dimana peserta ditugaskan untuk menonton
sebuah video singkat berdurasi 2 menit dan kemudian secara individu melakukan tugas yang
diminta dalam video tersebut. Peserta akan mempresentasikan hasil penugasannya dalam
sesi 2 pada hari berikutnya. Masing-masing mendapatkan kesempatan maksimal 2 menit
44
.
untuk berbagi. Narasumber menyampaikan pembatasan waktu yang sangat sedikit tersebut
bertujuan agar peserta terlatih bekerja efektif dan tepat sasaran atau tidak bertele-tele.
Di akhir sesi 1, narasumber menayangkan slide 50 yang berisi puisi Khalil Gibran mengenai
anak, dalam bukunya, Al-Mustafa. Peserta didik diminta untuk membaca dan merenungkan
keterkaitan puisi tersebut dengan modul ini. Ingat untuk selalu berfoto bersama di akhir sesi.
Pelaksanaan:
45
.
Persiapan:
Narasumber memastikan seluruh peralatan bekerja dengan baik. Sangat disarankan untuk
mencari tempat dengan jaringan internet yang kuat dan suasana tenang agar peserta dapat
mendengar suara narasumber dengan jelas dan minim distraksi.
Pelaksanaan:
Pembukaan dan Permainan (30 menit)
46
.
● Narasumber seperti biasa membuka sesi dengan energi tinggi dan antusiasme yang
tulus. Sesi dimulai dengan doa bersama dan penyampaian agenda kegiatan. Sesi akan
dibuka dengan permainan reflektif. Pastikan semua peserta telah hadir dan mengikuti
permainan tersebut. Dorong peserta untuk membuka kamera selama sesi.
● Narasumber menayangkan snipdan menegaskan aturan permainan yang ditayangkan:
1. Peserta memilih satu angka antara 1-15 dan menuliskan pilihan angkanya di
kolom chat. Narasumber menuliskan pilihan angka peserta untuk catatannya
sendiri dan mengecek kesesuaian pilihan dengan pertanyaan yang dijawab.
2. Narasumber menayangkan slide berisi kotak yang memiliki nomor 1-15 yang
memuat pertanyaan di bawah masing-masing angka.
3. Peserta menjawab pertanyaan yang ada di bawah angka pilihannya. Masing-
masing peserta mendapat waktu maksimal 1 menit. Narasumber dapat
memilih urutan peserta atau peserta diberi kesempatan memilih penjawab
selanjutnya. Masing-masing peserta hanya mendapatkan satu kali kesempatan
menjawab.
4. Dengan keterbatasan waktu, peserta sangat didorong untuk langsung
menjawab pertanyaan dengan spontan, lugas, cepat, dan jelas. Narasumber
dapat dengan santun mengarahkan peserta untuk langsung menjawab
pertanyaan.
47
.
Pelaksanaan:
Menonton Video (1.5 menit)
48
.
Dalam tayangan video, akan ditampilkan ilustrasi kebutuhan belajar Pendidikan Pancasila
kelas 7 (Fase D) di sebuah SMP yaitu “Mengidentifikasi keberagaman suku, agama, ras dan
antargolongan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika, dan mampu menerima keragaman dan
perubahan budaya sebagai suatu kenyataan yang ada di dalam kehidupan bermasyarakat,
dan menanggapi secara proporsional terhadap kondisi yang ada di lingkungan sesuai dengan
peran dan kebutuhan yang ada di masyarakat.”
Peserta didik dalam video tersebut mengajak peserta untuk memberikan ide untuk
memetakan kemampuan awal mereka dalam mengidentifikasi keberagaman. Video juga
menyertakan jumlah peserta didik dan gaya belajar mereka.
49
.
Pelaksanaan:
Diskusi dan Tanya Jawab (45 menit)
Peserta akan dikuatkan mengenai pembelajaran dan asesmen. Mereka juga dapat saling
berbagi pengalaman di lapangan dan ide strategi yang dapat diambil untuk mengatasi
50
.
51
.
52
.
KONEKSI ANTAR MATERI DAN (RENCANA) AKSI NYATA DURASI: 15+30 MENIT
TUJUAN SESI
Peserta merencanakan aksi nyata untuk diterapkan dalam pelaksanaan Program Sekolah
Penggerak
PERLENGKAPAN YANG DIBUTUHKAN:
●
Peserta akan membuat rencana aksi nyata berupa 1 tindakan nyata dan praktis yang komit
dilakukan setiap hari selama 5 hari kerja untuk berlatih menerapkan prinsip pembelajaran
dan asesmen (dapat pilih dalam peran sebagai guru/kepala sekolah/pengawas/Fasilitator
Sekolah Penggerak). Peserta harus mencantumkan linimasa, strategi yang akan digunakan,
dan keterangan bagaimana strategi tersebut akan dilakukan.
53
.
Kegiatan ini sekaligus menutup sesi. Narasumber dipersilakan untuk mengambil tangkapan
layer berfoto bersama peserta dalam keadaan semua kamera peserta terbuka. Narasumber
dapat menutup sesi dengan menekankan pada quote di akhir rangkaian slide dan mengajak
peserta untuk terus terus berlatih mengenal, menerima, dan berpusat pada peserta didik.
54
.
LAMPIRAN
BAHAN AJAR:
55
.
https://docs.google.com/document/d/1SLpNZr7hZ_Oi52jyUES9XigwX191sV5G/edit?usp=
sharing&ouid=110897939782396062826&rtpof=true&sd=true
LAMPIRAN
Daftar Tautan:
No Materi Tautan
56
.
57
.
58