Anda di halaman 1dari 35

Name: Dewi Sriyanti

NPM: 229025495034

LK 2.2 Menentukan solusi

No Eksplorasi alternatif Analisis alternatif solusi Solusi yang relevan Analisis penentuan solusi
solusi
1 Palupi (2020: 77) Berdasarkan hasil Kajian literature: Berdasarkan hasil identifikasi
mengatakan bahwa eksplorasi alternatif Model pembelajaran masalah pembelajaran di kelas VIII
penerapan Projet Based solusi, alternatif solusi Project Based Learning dan IX, SMP negeri 03 Tandukkalua,
Learning efektif untuk yang sesuai atau Mamasa. Ditemukan bahwa literasi
meningkatkan literasi memungkinkan untuk peserta didik sangat rendah. Hal ini
pada siswa diterapkan di kelas saya Rumasni, dkk disebabkan karena pada umumnya
adalah sebagai berikut. (2019)mengatakan peserta didik belum mampu
https:// 1. Project based bahwa terdapat mengambil inisiatif terhadap masalah
www.google.com/url? learning pengaruh yang yang dihadapi, mereka harus
sa=t&source=web&rct=j signifikan dalam diarahkan lebih dulu untuk membaca
&url=http:// Mengapa? penerapan model barulah mereka melakukannya jika
lib.unnes.ac.id/ pembelajaran berbasis tidak mereka akan memilih untuk
38972/1/4301413081. Karena project proyek terhadap bermain, selain itu peserta didik juga
pdf&ved=2ahUKEwiTk based learning ialah kemampuan menulis belum mampu mengevaluasi dan
Mqq6JL6AhUd23MBH proses teks laporan observasi mengatur belajarnya seara efektif
Wd6A- pembelajaran yang oleh peserta didik. seperti malas meninjau ulang materi,
gQFnoECAUQAQ&usg= secara langsung https:// sistem kebut semalam, belajar ketika
AOvVaw34dKF1R9fH1Y melibatkan siswa www.google.com/url? ada ujian saja, dan pengaruh teman
a6_cS_BZj7 untuk sa=t&source=web&rct sebaya yang lebih suka bermain game
menghasilkan =j&url=https:// di warnet sepulang sekolah daripada
Prasutri, dkk suatu proyek. ejournal- belajar. Setelah di eksplorasi dan
(2016:495) mengatakan Kelebihannya: pasca.undiksha.ac.id/ dianalisis berdasarkan kajian
bahwa penerapan  Model ini bersifat index.php/ literature dan wawancara ditemukan
model pembelajaran terpadu dengan jurnal_bahasa/ bahwa akar penyebab masalah adalah
Projet Based Learning kurikulum article/download/ model pembelajaran yang digunakan
dapat meningkatkan 2988/1612&ved=2ahU guru selama ini kurang mendukung
literasi digital dan  Siswa terlibat KEwiPsYjP- dalam mendorong minat peserta didik
keterampilan dalam kegiatan p_6AhUjSGwGHZuSAj untuk membaca. Selama ini guru
kolaboratif siswa. dunia nyata dan UQFnoECB4QAQ&usg hanya menggunakan model
https:// mempraktikkan =AOvVaw3kKHwZHr5r pembelajaran langsung yaitu
www.google.com/url? strategi otentik OifcRYJetx8W mentransfer pengetahuan ke peserta
sa=t&source=web&rct=j secara disiplin. didik melalui metode ceramah dan
&url=https://  Siswa bekerjasama diskusi kelompok.
www.researchgate.net/ secara kolaboratif
publication/ untuk memecahkan Wawancara: Kurniawati (2018) mengatakan bahwa
346970399_PENERAPA masalah baginya Guru: Sri Melin project based learning efektif untuk
N_MODEL_PEMBELAJA  Teknologi Wahyuni S.Pd. meningkatkan literasi peserta didik.
RAN_PROBLEM_BASED terintegrasi sebagai https://www.google.com/url?
_LEARNING_PBL_UNTU alat untuk Model pembelajaran sa=t&source=web&rct=j&url=http://
K_MENINGKATKAN_LIT penemuan, problem based repository.upi.edu/38318/2/
ERASI_DIGITAL_DAN_K kolaborasi, dan learning bisa S_PGSD_1403772_Abstract.pdf&ved=
ETERAMPILAN_KOLAB komunikasi dalam mengatasi 2ahUKEwjOy6fE75L6AhVkWHwKHab
ORATIF_SISWA_SMA_P menjadi tujuan permasalahan siswa zA3EQFnoECCMQAQ&usg=AOvVaw1
ADA_PEMBELAJARAN_ pembelajaran. yang kurang dalam BDMfaOOU0PEItsUrQhUL8
BIOLOGI&ved=2ahUKE  Berbagi literasi karena dapat
wiTkMqq6JL6AhUd23M pengetahuan membuat didik
BHWd6A- dengan orang lain, menginvestigasi dan
gQFnoECAkQAQ&usg= bekerjasama untuk mengembangkan
AOvVaw0n0Ha- mencapai sebuah keterampilan berpikir
MbGky0uHVCy9lakx tujuan bersama kritis dan
dan mengakui penyelesaian masalah
bahwa setiap orang
Kurniawati (2018) memiliki Rekan sejawat:
mengatakan bahwa keterampilan Honoratus S.Pd.
project based learning tertentu yang
efektif untuk berguna untuk Model problem based
meningkatkan literasi proyek yang sedang learning karena siswa
peserta didik. dikerjakan. dibantu untuk
https:// kekurangannya. memecahkan masalah
www.google.com/url?  Memerlukan serta memberikan
sa=t&source=web&rct=j banyak waktu dan jawaban dari masalah
&url=http:// biaya tersebut serta
repository.upi.edu/  Memerlukan menyampaikan
38318/2/ banyak media dan kesimpulannya atau
S_PGSD_1403772_Abst sumber belajar pendapat dari teks
ract.pdf&ved=2ahUKEw  Memerlukan guru yang yang sudah
jOy6fE75L6AhVkWHwK dan siswa yang mereka baca.
HabzA3EQFnoECCMQA sama-sama siap
Q&usg=AOvVaw1BDMf belajar dan Wakasek:
aOOU0PEItsUrQhUL8 berkembang Martina S.Pd.
 Ada kekhawatiran Project based learning
siswa hanya akan karena siswa bisa
Suhardiana, Lestari menguasai satu membuat kesimpulan
(2020: 86 ) “Storybooks topik tertentu yang dari buku yang
are closely related to dikerjakannya. mereka baca dalam
extensive reading since sebuah buku catatan
these books are lalu mereka warnai
generally taken by agar lebih menarik
children to be read as 2. Metode: role dan supaya ada
entertainment. Children playing penguatan ketika
are attracted to mereka membaca
storybooks for various Mengapa? kembali catatannya.
reasons. The narrative
nature of the storybook Karena role playing Pakar: Dosen
is the main attraction of dapat menjadikan Linerda Tulak Tondok,
this siswa pasif menjadi M.Pd.
Genre”. Media buku lebih aktif dan Project based learning
cerita bergambar dapat karena membuat
sangat relevan untuk mengembangkan karya atau project
meningkatkan daya imajinasi serta siswa akan
baca anak-anak karena mengedepankan mendapatkan
alur ceritanya yang kerjasama dalam pengalaman langsung
sangat menghibur dan tim atau kelompok. yang akan mereka
menarik. akan ingat dan jika
Kelebihhannya: berhasil membuat
https:// 1. Menyenangkan karya secara otomatis
www.researchgate.net/ sehingga mereka akan
publication/ mendorong semangat mencari,
346627489_Enhancing_ partisipasi aktif menemukan informasi
Students'_Literacy_Skill peserta didik dan mengembangkan
s_through_the_use_of_E 2. Memungkinkan karya mereka. Dalam
nglish_Storybooks eksperimen proses membuat karya
berlangsung tanpa mereka akan
memerlukan membaca, mendengar,
Hikmah (2017:181) keadaan menulis dan
mengatakan bahwa sebenarnya mempresentasikan
model pembelajaran 3. Mampu sehingga skill literasi
CIRC (cooperative memvisualisasikan mereka berkembang
integrated reading and hal-hal yang
composition) bisa berbentuk abstrak
meningkatkan minat 4. Tidak memerlukan
membaca peserta didik keterampilan
mekipun tidak terlalu komunikasi yang
signifikan. rumit
https:// 5. Interaksi antar
journal.unnes.ac.id/ peserta didik
nju/index.php/jpk/ menjadi lebih
article/view/ intensif dan dapat
12235/7097https:// mempersatukan
journal.unnes.ac.id/ peserta didik dalam
nju/index.php/jpk/ satu kelas.
article/view/ 6. Membangkitkan
12235/7097 respon peserta
didik yang lemah,
Sumaryanti (2020:180) kurang cakap dan
mengatakan bahwa kurang motivasi.
buku cerita bergambar 7. Melatih kecakapan
efektif untuk berpikir kritis.
meningkatkan daya
baca anak-anak karena Kekurangannya:
warnanya yang lebih 1. Bila guru tidak
berwarna dan menarik memahami
tidak seperti buku di langkah-langkah
sekolah yang masih pelaksanaan
monoton (hanya hitam metode ini akan
putih) sehingga tidak mengaucakan
membuat peserta didik kegiatan
untuk tertarik berlangsungnya
membaca. Dalam media role playing.
buku bergambar ini 2. Memakan waktu
terdapat aktivitas yang cukup lama
pembelajaran baik waktu
diantaranya membaca, persiapan dalam
mengamati, rangka pemaham
menceritakan, dan isi teks maupun
mengurutkan gambar pada pelaksanaan
sehingga menjadi suatu pertunjukan.
cerita yang utuh. 3. Sebagian anak yang
https:// tidak ikut bermain
www.google.com/url? peran mereka
sa=t&source=web&rct=j menjadi kurang
&url=https:// aktif.
www.researchgate.net/ 4. Memerlukan tempat
publication/ yang cukup luas
341877361_Menumbuh 5. Kelas lain sering
kan_minat_baca_anak_ terganggu oleh
MISD_dengan_media_b suara pemain dan
uku_bergambar_seri&ve penonton
d=2ahUKEwiG8tbUkIz6 3. Model
AhUWRmwGHQllBxQQ pembelajaran
FnoECAwQAQ&usg=AO CIRC (cooperative
vVaw1Ta_A6iM7j5kvRR integrated reading
Q5znj04 and composition)

Hasil wawancara Kelebihan:


1) Membuat suasana
Yunita Pamarruan belajar lebih
S.Pd. menyenangkan
Menggunakan metode karena siswa
role play dikelompokkan
• Setiap hari rabu dalam kelompok
diadakan literasi yang heterogen.
bahasa Inggris di Yaitu mendapat
lapangan sebelum apel kawan atau teman
pagi dengan cara baru dalam
membaca cerita singkat pembelajaran
lalu melakukan role 2) Dapat
play dengan temannya. meningkatkan
kerja sama
Asriani Mangasik S.Pd. diantara siswa,
Menggunakan metode sebab dalam
penugasan pembelajaran siswa
• Peserta didik diberikan
diberi tugas setiap kesempatan untuk
minggu untuk berdiskusi dalam
membaca dan membuat satu kelompok,
ulasan dalam bentuk 3) Dengan adanya
tulisan dari hasil presentase akan
bacaannya. dapat
Misalnya mereka meningkatkan
membaca buku apa, semangat anak
judul buku, nama untuk berdiskusi
pengarang, tahun dalam suatu
terbit, hari dan tanggal kelompok.
dia membaca,
kemudian hasil Kekurangannya:
kesimpulan yang dia 1) Tidak mudah bagi
baca. guru dalam
menentukan
Makdem, S.Pd. kelompok yang
Menggunakan metode heterogen
diskusi dan tanya 2) Karena kelompok
jawab. ini bersifat
• Menyiapkan heterogen, maka
bacaan yang sama adanya ketidak
dalam 2 versi bahasa, cocokan diantara
yakni bahasa Inggris siswa dalam satu
dan bahasa Indonesia. kelompok, bisa
Lalu 5 menit sebelum menyebabkan yang
peserta didik masuk ke lemah merasa
pembelajaran, mereka minder ketika
membaca lebih dulu digabungkan
dan apabila peserta dengan siswa yang
didik menemukan kata pandai. Atau
yang sulit dipahami adanya siswa yang
maka itu akan di merasa tidak pas,
diskusikan secara jika ia digabungkan
bersama dan cara ini dengan yang
cukup efektif dalam dianggapnya
meningkatkan literasi bertentangan
peserta didik. dengannya.
3) Dalam diskusi ada
kalanya hanya
dikerjakan oleh
beberapa siswa
saja, sementara
yang lainnya
hanya sekedar
pelengkap saja.
4) Dalam presentase
sering terjadi
kurang efektif
karena memakan
waktu yang cukup
lama sehinga tidak
semua kelompok
dapat
mempresentasikan
nya.

4. Metode penugasan
Kelebihannya:
 Baik sekali mengisi
waktu luang
dengan hal-hal
yang membangun.
 Memupuk rasa
tanggungjawab
dalam segala tugas
sebab siswa harus
mempertanggungja
wabkan tugas yang
dikerjakannya
 Menanamkan
kebiasaan untuk
giat belajar kepada
siswa
Kelemahannya:
 Tidak jarang
pekerjaan yang
ditugaskan meniru
orang lain.
 Karena sifatnya
individu maka akan
ada yang merasa
sukar dan sebagian
merasa mudah
untuk
menyelesaikannya.
 Apabila tugas
diberikan sukar
dikerjakan maka
akan
mempengaruhi
ketenangan mental.

5. Metode diskusi

Kelebihannya

 Merangsang siswa
berpikir kreatif
dalam memberikan
gagasan atau ide.
 Peserta didik berani
mengungkapkan
pendapat
 Peserta didik dapat
bertukar pikiran
 Peserta didik dapat
bekerjasama
dengan baik
 Peserta didik
belajar menjadi
pemimpin

Kelebihannya:
 Hanya beberapa
siswa yang aktif
 Pembahasan bisa
meluas atau keluar
dari pokok
pembahasan.
 Membutuhkan
waktu yang cukup
panjang.

6. Metode tanya jawab
Kelebihan metode
tanya jawab

a) Mengaktifkan
siswa
dibandingkan
dengan metode
ceramah
b) Siswa akan lebih
cepat mengerti ,
karena memberi
kesempatan
siswa untuk
menanyakan
hal-hal yang
belum jelas atau
belum
dimengerti
sehingga guru
dapat
menjelaskan
kembali
c) Mengembangkan
keberanian dan
keterampilan
siswa dalam
menjawab dan
mengemukakan
pendapat
d) Mengetahui
perbedaan
pendapat antar
siswa dan guru,
dan akan
membawa
kearah suatu
diskusi
e) Pertanyaan dapat
menarik dan
memusatkan
perhatian siswa

kelemahannya:
a) Menyita waktu
lama dan jumlah
siswa harus
sedikit
b.) Siswa harus
memiliki latar
belakang yang
cukup tentang
topik atau masalah
yang didiskusikan
c) Mudah
menyimpang
dari pokok
persoalan
d) Metode ini tidak
tepat digunakan
pada tahap awal
proses belajar
bila siswa baru
diperkenalkan
kepada bahan
pembelajaran
yang baru
e) Apatis bagi siswa
yang tidak
terbiasa dalam
forum

2 Ernawati, dkk (2018:38 Berdasarkan hasil Metode audio-lingual Berdasarkan hasil identifikasi
) menyatakan bahwa eksplorasi alternatif masalah pembelajaran di kelas IX,
model pembelajaran solusi, alternatif solusi Ghofur SMP negeri 03 Tandukkalua,
berbasis masalah dapat yang sesuai atau (2015:411)Metode Mamasa. Ditemukan bahwa siswa
meningkatkan kualitas memungkinkan untuk audio lingual adalah kesulitan dalam pelafalan. Pada
proses dan hasil diterapkan di kelas saya metode yang umumnya siswa kesulitan dalam
pembelajaran penulisan adalah sebagai berikut. digunakan guru untuk pelafalan hal ini disebabkan karena
teks procedure 1. Metode: role melafalkan kata atau adanya pengaruh languange
https:// playing kalimat lalu siswa acqusition (pemerolehan bahasa dari
www.google.com/url? Mengapa? menirunya. Dalam lingkungan sekitar) serta kurangnya
sa=t&source=web&rct=j penelitiannya pembiasaan dari guru untuk
&url=https:// Karena role playing mengatakan bahwa membiasakan peserta didik meniru
core.ac.uk/download/ dapat menjadikan penggunaan metode pelafalan yang benar. Setelah di
pdf/ siswa pasif menjadi audio lingual cukup ekslorasi dan dianalisis berdasarkan
229111398.pdf&ved=2a lebih aktif dan signifikan kajian literature dan wawancara
hUKEwihzJyAtZX6AhW dapat meningkatkan ditemukan bahwa akar penyebab
Tm- mengembangkan kemampuan peserta masalah adalah metode pembelajaran
YKHfaECdQQFnoECC0 imajinasi serta didik dalam berbicara. yang digunakan guru selama ini tidak
QAQ&usg=AOvVaw2Aic mengedepankan mendukung untuk meningkatkan
41RaBMyylEVck1BnPd kerjasama dalam https://www.google.co pelafalan yang benar pada peserta
tim atau kelompok. m/url? didik.
Kelebihannya: sa=t&source=web&rct
Alaminanda(2020:5)Me  Menyenangkan =j&url=http://digilib. Alaminanda(2020:5)Menyatakan
nyatakan bahwa sehingga mercubuana.ac.id/ bahwa penggunaan projecct based
penggunaan projecct mendorong manager/t! learing dengan metode demonstrasi
based learing dengan partisipasi aktif %40file_artikel_abstra membuat siswa mendapatkan
metode demonstrasi peserta didik k/ pengalaman yang sangat berharga
membuat siswa  Memungkinkan Isi_Artikel_705167031 dengan berpartisipasi aktif dalam
mendapatkan eksperimen 305.pdf&ved=2ahUKE mengerjakan proyek.
pengalaman yang berlangsung wjbmfGfnp76AhVCDrc https://www.google.com/url?
sangat berharga dengan tanpa AHeC9AlcQFnoECAsQ sa=t&source=web&rct=j&url=https://
berpartisipasi aktif memerlukan AQ&usg=AOvVaw34Q osf.io/c2dp5/
dalam mengerjakan keadaan Pzv7dcbzkYQvEA4TVZ download&ved=2ahUKEwihzJyAtZX6A
proyek. sebenarnya p hWTm-
https://  Mampu YKHfaECdQQFnoECAkQAQ&usg=AOv
www.google.com/url? memvisualisasik Vaw3zZWrlI_eclFp1KBv9naiQ
sa=t&source=web&rct=j an hal-hal yang
&url=https://osf.io/ berbentuk (Kalpikayanti, 2017:
c2dp5/ abstrak 36) mengatakan
download&ved=2ahUKE  Tidak bahwa metode audio
wihzJyAtZX6AhWTm- memerlukan lingual telah
YKHfaECdQQFnoECAk keterampilan memberikan
QAQ&usg=AOvVaw3zZ komunikasi konstribusi yang
WrlI_eclFp1KBv9naiQ yang rumit cukup baik untuk
 Interaksi antar meningkatkan
Nugraheni, dkk peserta didik pelafalan pada peserta
(2021:51) metode menjadi lebih didik. Dalam
cooperative learning akrab dan dapat penelitian ini penulis
merupakan suasana mempersatukan menggunakan media
belajar yang berpusat peserta didik cambridge advanced
pada peserta didik dan dalam satu learner’s dictionary-
efektif dalam kelas. 3rd edition. Untuk
menciptakan suasana  Membangkitkan memberikan drill atau
belajar yang kondusif respon peserta latihan pelafalan yang
dan dapat membantu didik yang mirip dengan penutur
kerjasama yang positif lemah, kurang aslinya atau native
antar individu untuk cakap dan speaker.
meningkatkan kurang motivasi. https://www.google.co
partisipasi dan Kekurangannya. m/url?
interaksi siswa dalam  Bila guru tidak sa=t&source=web&rct
komunikasi lisan memahami =j&url=https://ojs.un
maupun tertulis. langkah- ud.ac.id/index.php/
https:// langkah linguistika/article/
www.google.com/url? pelaksanaan view/
sa=t&source=web&rct=j metode ini 34655&ved=2ahUKEw
&url=https:// akan iZk_Kal576AhXMR2w
jurnal.untan.ac.id/ mengaucakan GHeVdB4kQFnoECAs
index.php/JEFLE/ kegiatan QAQ&usg=AOvVaw1H
article/download/ berlangsungny qR0jpcehXKyA94FUU0
51583/75676591625&v a role play. Un
ed=2ahUKEwiM6eLt6I3  Memakan
6AhVQRmwGHacDDFM waktu yang Jaya (2017:73)
QFnoECBgQAQ&usg=A cukup lama mengatakan bahwa
OvVaw2BXbWM0GrbX baik waktu dalam penelitiannya
QCtEwmFCrd1 persiapan penulis
dalam rangkah memanfaatkan kamus
Hasil wawancara pemaham isi cambridge advance
Yunita Pamarruan teks maupun learner’s dictionary
S.Pd. pada 3rd edition sebuah
Menggunakan pelaksanaan aplikasi kamus yang
metode role play pertunjukan. dapat mengeluarkan
• Memperbanyak  Sebagian anak penyuaraan untuk
conversation di kelas yang tidak ikut mendukung konsep
(program dari kepala bermain peran pelafalan agar
sekolah) agar peserta akan menjadi mendapat hasil yang
didik lebih banyak kurang aktif. optimal.
praktek.  Memerlukan https://
• Kelompok: tempat yang www.google.com/url?
Peserta didik dibagi cukup luas sa=t&source=web&rct
kelompok lalu  Kelas lain =j&url=https://
membaca teks, sering ojs.unud.ac.id/
kemudian guru terganggu oleh index.php/
memperbaiki apabila suara pemain linguistika/article/
masih ada dan penonton download/
pronunciation peserta 34661/20944/
didik yang kurang &ved=2ahUKEwimpPb
tepat. 2. Model 7np76AhWmH7cAHQ5
• Individu: peserta pembelajaran dCXAQFnoECAQQAQ
didik maju ke depan project based &usg=AOvVaw17nZS6
kelas untuk membaca learning -ztQge4R6n2fSdPX
dan guru memperbaiki Mengapa?
apabila masih ada Karena project wawancara:
pronunciation peserta based learning ialah Guru: Sri Melin
didik yang kurang proses Wahyuni S.Pd.
tepat. Tetapi cara ini pembelajaran yang
kurang efektif dari segi secara langsung Metode Audio-lingual
waktu. melibatkan siswa karena metode ini
untuk mampu membantu
Resky Anugerah S.Pd. menghasilkan siswa
suatu proyek. mengembangkan
• Mendengarkan Kelebihannya: bahan untuk
lagu bahasa I  Model ini bersifat berbicara bahasa
nggris terpadu dengan Inggris. Metode ini
• Menonton film kurikulum. bisa menstimulus
bahasa Inggris  Siswa terlibat seluruh siswa untuk
• Mendengarkan dalam kegiatan menirukan pelafalan
orang lain dunia nyata bahasa sebagai mana
mengucapkanny  Siswa bekerjasama yang dipandu guru.
a (imitation) secara kolaboratif Sehingga secara tidak
untuk memecahkan langsung siswa akan
Pakar: Judith Ratu masalah baginya terbiasa menggunakan
Tandi Arrang M.Pd.  Peserta didik bahasa Inggris dalam
• Perbanyak berbagi aktivitas
praktek pengetahuan pembelajaran.
(independent dengan orang lain,
study) bekerjasama untuk Rekan sejawat:
• Perbanyak mencapai sebuah Honoratus S.Pd.
membaca berita tujuan bersama
dalam bahasa dan mengakui Metode audio-lingual
Inggris. bahwa setiap orang cocok karena siswa
• Menonton film memiliki dapat langsung
bahasa Inggris keterampilan mengulang kosakata
• Mendengarkan tertentu yang bahasa Inggris sesuai
lagu bahasa berguna untuk dengan pelafalan yang
Inggris proyek yang sedang mereka dengar
• Berlatih dengan dikerjakan. langsung dari
teman gurunya.
Kekurangannya:
 Memerlukan Wakasek:
banyak waktu dan Martina S.Pd.
biaya
 Memerlukan Metode audio-lingual
banyak media dan karena metode ini
sumber belajar yang paling mudah
 Memerlukan guru untuk dilakukan guru
dan siswa yang dalam meningkatkan
sama-sama siap pelafalan peserta
belajar dan didik.
berkembang
3. Metode Pakar: dosen
demonstarsi Linerda Tulak Tondok
M.Pd.

Mengapa? Metode audio lingual


bisa membuat peserta
didik langsung belajar
Metode ini bisa meniru (imitation)
membuat yaitu mendengar lalu
siswa tertarik, praktek. Menerapkan
fokus dan metode ini juga bisa
dengan cara merekam
terarah pada
suara mereka
materi selain kemudian kembali
itu metode ini mendengarkan dan
dapat mengecek sendiri
membuat apakah mereka
berhasil meniru atau
peserta didik
tidak.
mendapatkan
pengalaman
sehingga lebih
mudah di
ingat.
Kelebihannya:
 Siswa mampu
memahami
secara lebih
jelas tentang
suatu proses
atau cara
kerja.
 Siswa terlibat
langsung
dalam
pembelajaran
 Guru dapat
menunjukkan
bukti konkret
 Siswa memiliki
pengalaman
belajar yang
menarik dan
fokus pada
topik tertentu.

Kelemahannya;

 Tidak semua
topik materi
cocok dengan
metode ini
 Memerlukan guru
yang benar-benar
paham akan
konsep yang
diajarkan agar
bisa melakukan
demonstrasi
dengan baik
 Tidak cocok untuk
pembelajaran yang
memiliki waktu
yang singkat.
4. Metode
kolaboratif
Metode ini
menggunakan
kelompok-
kelmpok kecil
siswa yang
bekerjasama
untuk
memaksimalka
n hasil belajar
mereka.
Kelebihannya:
 Mengutamakan
kepentingan
kelompok
daripada
kepentingan
pribadi
 Mengasah
kecerdasan
interpersonal
 Melatih
kemampuan
bekerjasam
a
 Murid tidak
malu bertanya
kepada
temannya
 Meningkatkan
motivasi dan
suasana belajar.
Kekurangannya:
 Murid yang
pintar akan
merasa di
rugikan
dengan
metode ini
karena harus
repot
mengajar
temannya.
 Murid ini
juga akan
merasa
keberatan
karena nilai
yang
diperoleh
berdasarkan
prestasi dan
pencapaian
kelompoknya

 Bila kerjasama
tidak dapat
dijalankan
dengan baik
maka yang akan
bekerja hanyalah
beberapa murid
pintar dan aktif
saja.

3 Widiastuti (2016: 124) Berdasarkan hasil Berdasarkan hasil identifikasi


Model pembelajaran eksplorasi alternatif Wawancara: masalah pembelajaran di kelas IX,
inquiri terbimbing solusi, alternatif solusi PBL (problem based SMPN 03 Tandukkalua, Mamasa.
dalam kelompk yang sesuai atau learning) Ditemukan bahwa siswa cenderung
kooperative dapat memungkinkan untuk bingung membedakan antara nama
meminimalkan diterapkan di kelas saya produk dan merek produk pada
miskonsepsi peserta adalah sebagai berikut. materi Label (miskonsepsi). Setelah di
didik. 1. Project based learning Berdasarkan hasil eksplorasi dan dianalisis berdasarkan
Mengapa? analis alternatif solusi kajian literature dan wawancara
https:// dikolom kedua, saya ditemukan bahwa akar penyebab
www.google.com/url? Karena project akan memilih model masalahnya adalah model
sa=t&source=web&rct=j based learning ialah pembelajaran problem pembelajaran yang digunakan guru
&url=http:// proses based learning untuk selama ini kurang mendukung untuk
lib.unnes.ac.id/ pembelajaran yang mengatasi meningkatkan cara berpikir kritis
26858/1/4301412085. secara langsung permasalahan siswa siswa dalam menyelesaikan masalah
pdf&ved=2ahUKEwjqu_ melibatkan siswa yang bingung yang dihadapinya sehingga sering
CL8In6AhXIcGwGHRNb untuk membedakan name mengalami kebingungan dalam
B4gQFnoECAgQAQ&us menghasilkan dan brand pada membedakan nama produk dan
g=AOvVaw2YfH_m6i_ka suatu proyek. materi label, menurut merek produk.
v0HfpGSQsbe Kelebihannya: saya model ini cocok
 Siswa terlibat karena siswa akan
Irianti (2019:1255 ) dalam kegiatan berperan aktif di
mmengatakan bahwa dunia nyata. dalam kelas melalui
model pembelajaran  Siswa bekerjasama aktivitas memikirkan
project based learning secara kolaboratif masalah yang
dan metode simulasi untuk memecahkan berhubungan dengan
dapat meningkatkan masalah baginya kehidupan sehari-
minat dan hasil belajar  Berbagi harinya, menemukan
siswa pengetahuan prosedur yang
https://jonedu.org/ dengan orang lain, diperlukan untuk
index.php/joe/article/ bekerjasama untuk menemukan informasi
view/540/424 mencapai sebuah yang dibutuhkan,
tujuan bersama memikirkan situasi
Honoratus S.Pd. dan mengakui konstektual,
• Menggunakan bahwa setiap orang memecahkan
PBL dan metode diskusi memiliki masalah, dan
dan pendekatan keterampilan menyajikan solusi
kontekstual. tertentu yang masalah tersebut.
Peserta didik membawa berguna untuk Didalamnya nanti
produk sendiri seperti proyek yang sedang saya akan padukan
bungkus mie atau dikerjakan. dengan pendekatan
snack yang mereka Kekurangannya: kontekstual agar
suka, lalu ditunjukkan  Memerlukan siswa lebih mudah
8 label yang terdapat banyak waktu dan memahami perbedaan
pada produk tersebut. biaya antara nama dan
Lalu mereka diberikan  Memerlukan brand suatu produk
satu produk untuk banyak media dan karena kontekstual
dianalisis secara sumber belajar dengan produk yang
berkelompok.  Memerlukan guru ada di kehidupan
• Jika peserta dan siswa yang mereka. Metode yang
didik tidak paham, sama-sama siap akan saya gunakan
gunakan prooduk lain belajar dan nanti yaitu diskusi
sebagai pembanding berkembang dan kerja kelompok.
agar lebih mudah  Ada kekhawatiran Adapun medianya
untuk dijelaskan. siswa hanya akan yaitu produk yang ada
• Meskipun menguasai satu di sekitar mereka atau
student centered, tetap topik tertentu yang familiar dengan
bimbing peserta didik dikerjakannya. mereka
agar mereka tidak
bingung pada saat 2. Pendekatan Wawancara:
mengidentifikasi 8 jenis pembelajaran Guru: Sri Melin
label tersebut. kontekstual Wahyuni S.Pd.
Merupakan konsep
Meinarti belajar yang membantu Model pembelajaran
Kombabulawan S.Pd. guru mengkaitkan problem based
• Mengunakan antara materi learning alasanya
PBL dan pendekatan pembelajaran dengan karena model ini
kontekstual : peserta situasi dunia nyata menggunakan pola
didik membawa produk peserta didik. berpikir kritis dari
dari rumah lalu peserta didik agar
mengindetifikasi label Kelebihan: berusaha mencari
pada produk tersebut 1) Pembelajaran solusi dari
secara individu dan menjadi lebih permasalahan yang
kelompok bermakna dan riil. akan dipecahkan.
Artinya peserta didik Seperti menganalisis
dituntut untuk dapat konsep dalam
menangkap membedakan nama
hubungan antara produk dan merek
pengalaman belajar di produk pada materi
sekolah dengan label.
kehidupan nyata. Rekan sejawat:
2) Pembelajaran lebih Honoratus S.Pd.
produktif dan
mampu Model pembelajaran
menumbuhkan Problem based
penguatan konsep learning karena model
kepada peserta didik ini bisa membuat
karena model siswa menganalisis
pembelajaran suatu konsep
Contextual Teaching sehingga mampu
and Learning (CTL) melihat perbedaan
menganut aliran antara nama produk
kontruktivisme, dan merek produk.
dimana seorang
peserta didik dituntut Wakasek: Martina
untuk menemukan S.Pd.
pengetahuannya
sendiri. Problem based
learning karena model
Kelemahannya: ini bisa meningkatkan
Guru lebih intensif pola berpikir kritis
dalam membimbing. peserta didik agar
Karena dalam model mampu membedakan
CTL (contextual nama produk dan
learning) merek produk.
memungkinkan guru
tidak lagi berperan Pakar: dosen
sebagai pusat Linerda Tulak Tondok
informasi M.Pd.

3. Model pembelajaran Problem based


berbasis masalah learning karena model
(PBL). ini mendorong peserta
didik untuk berpikir
Mengapa? bagaimana
memecahkan
Model ini persoalan agar mereka
memfasilitasi siswa bisa membedakan
untuk berperan aktif nama dan merek pada
di dalam kelas melalui suatu produk.
aktivitas memikirkan
masalah yang
berhubungan dengan
kehidupan sehari-
harinya, menemukan
prosedur yang
diperlukan untuk
menemukan informasi
yang dibutuhkan,
memikirkan situasi
konstektual,
memecahkan
masalah, dan
menyajikan solusi
masalah tersebut.

Kelebihannya:
a. Mengembangkan
keampuan siswa
untuk berpikir kritis.
b. Model PBL
mendorong siswa
untuk belajar secara
aktif.
c.Model PBL diyakini
mampu
meningkatkan
kualitas pendidikan.
d. Siswa jadi lebih peka
terhadap
permasalahan yang
terjadi di sekitarnya.
Kekurangannya:
a. Siswa yang terbiasa
dengan informasi
yang diperoleh dari
guru sebagai
narasumber utama,
akan merasa kurang
nyaman dengan cara
belajar sendiri
dalam pemecahan
masalah.
b. tanpa adanya
pemahaman siswa
mengapa mereka
berusaha untuk
memecahkan
masalah yang
sedang dipelajari
maka mereka tidak
akan belajar apa
yang ingin mereka
pelajari.
4. Metode diskusi
Kelebihannya:
• Merangsang siswa
berpikir kreatif untuk
memberikan gagasan
atau ide.
• Peserta didik berani
mengungkapkan
pendapat
• Peserta didik dapat
bertukar pikiran
• Peserta didik dapat
bekerjasama dengan
baik
• Peserta didik belajar
menjadi pemimpin
Kekurangannya:
• Hanya beberapa siswa
yang aktif
• Pembahasan bisa
meluas atau keluar
dari pokok
pembahasan.
• Membutuhkan waktu
yang cukup panjang.

4 Suwanto (2021: 35) Berdasarkan hasil Media pembelajaran Berdasarkan hasil identifikasi
mengatakan bahwa eksplorasi alternatif Media teknologi masalah pembelajaran di kelas IX,
mengajar peserta didik solusi, alternatif solusi sederhana SMPN 03 Tandukkalua, Mamasa.
menggunakan model yang sesuai atau Ditemukan bahwa kurangnya
pembelajaran memungkinkan untuk Suwanto (2022:34) pemanfaatan IT dalam proses
menggunakan project diterapkan di kelas saya mengatakan bahwa pembelajaran. Pada umumnya proses
based learning dan adalah sebagai berikut. membuat greeting pembelajaran di dalam kelas tidak
media canva efektif 1. Project Baed card dengan metode menggunakan media IT seperti
dalam meningkatkan Learning praktek terbukti proyektor dan laptop karena tidak ada
kreatifitas dan minat Mengapa? meningkatkan colokan/steker listrik di dalam kelas
peserta didik dalam Karena project keterampilan peserta dan sekolah yang belum terjangkau
belajar greeting card. based learning didik. Bukan hanya jaringan internet. Setelah di
ialah proses itu tetapi peserta didik eksplorasi dan dianalisis berdasarkan
https:// pembelajaran yang juga aktif dan mampu kajian literature dan wawancara
www.google.com/url? secara langsung bekerjasama dengan ditemukan bahwa akar penyebab
sa=t&source=web&rct=j melibatkan siswa baik dalam membuat masalahnya adalah media
&url=https:// untuk proyek greeting card. pembelajaran yang digunakan guru
jurnal.untan.ac.id/ menghasilkan https:// selama ini kurang memanfaatkan
index.php/JEFLE/ suatu proyek. www.google.com/url? smartphone peserta didik dan media
article/download/ Apa kelebihan sa=t&source=web&rct lainnya yang bisa di terapkan dalam
51583/75676591625&v • Model ini bersifat =j&url=https:// pembelajaran untuk menggantikan
ed=2ahUKEwiO05_r05 terpadu dengan jlmp.kemdikbud.go.id proyektor dan laptop.
H6AhWc7TgGHTr5DIA kurikulum /index.php/jlmp/
QFnoECC8QAQ&usg=A pelaksanaannya. article/download/
OvVaw2BXbWM0GrbX • Siswa terlibat 65/34&ved=2ahUKEw
QCtEwmFCrd1 dalam kegiatan j2jdDWh6D6AhV5ZW
dunia nyata. wGHVmAD24QFnoEC
Kartini, dkk • Siswa DwQAQ&usg=AOvVaw
(2021:194)Penerapan bekerjasama 1ZMODrBBd0HkzLLC
pembelajaran dengan secara kolaboratif 2mvvxv
model pembelajaran untuk
problem based learning memecahkan
(PBL) memiliki dampak masalah baginya Wawancara:
positif dalam • Teknologi Guru: Sri Melin
meningkatkan hasil terintegrasi Wahyuni S.Pd.
belajar siswa pada sebagai alat untuk
materi teks fungsional penemuan, Media Aplikasi
pendek greeting card. kolaborasi, dan Creative Card. Karena
komunikasi dalam siswa lebih mudah
https://www.ejournal- menjadi tujuan berkreasi dalam
jp3.com/index.php/ pembelajaran. mendesain greeting
Pendidikan/article/ • Berbagi card yang menarik
view/202 pengetahuan dan lebih menarik lagi
dengan orang lain, karena bisa diakses
Suwanto (2021:32) said bekerjasama mekipun tidak
that teaching greeting untuk mencapai terhubungan dengan
card by using PJBL sebuah tujuan, jaringan internet
(project based learning) bersama dan sehingga tidak
and media canva mengakui bahwa memberatkan siswa
apllication make setiap orang dalam mendesain
students look memiliki greeting card.
enthusiastic, interest keterampilan
and enhanching their tertentu yang Rekan sejawat:
creativity in creating berguna untuk Honoratus S.Pd.
greeting card. proyek yang
https:// sedang Teknologi sederhana
www.google.com/url? dikerjakan. karena kebanyakan
sa=t&source=web&rct=j siswa akan lebih
&url=https:// Kekurangannya: mudah memahami
jurnal.untan.ac.id/ • Memerlukan materi pelajaran
index.php/JEFLE/ banyak waktu dan apabila siswa tersebut
article/download/ biaya langsung
51583/75676591625&v • Memerlukan mempraktekkan
ed=2ahUKEwiM6eLt6I3 banyak media dan materi tersebut
6AhVQRmwGHacDDFM sumber belajar berdasarkan contoh
QFnoECBgQAQ&usg=A • Memerlukan guru yang diberikan. Selain
OvVaw2BXbWM0GrbX dan siswa yang itu cara ini juga bisa
QCtEwmFCrd1 sama-sama siap mengembangkan
belajar dan kebebasan berpikir
Wibowo (2017:234 ) berkembang siswa dalam
said that teaching mengembangkan ide
greeting card by using kreatifnya.
project based learning 2. Model pembelajaran
showed increasing of berbasis masalah (PBL). Wakasek:
the students’ creativity Model ini memfasilitasi Martina S.Pd.
in writing greeting card. siswa untuk berperan
https:// aktif di dalam kelas Power point untuk
www.google.com/url? melalui aktivitas menampilkan
sa=t&source=web&rct=j memikirkan masalah penyajian materi agar
&url=https:// yang berhubungan lebih mudah dan
eprints.umk.ac.id/ dengan kehidupan menarik dibanding
7007/28/The-2nd- sehari- harinya, metode ceramah tanpa
TEYLIN-ilovepdf- menemukan prosedur ada media bantu.
compressed-233- yang diperlukan untuk
243.pdf&ved=2ahUKEw menemukan informasi Teknologi sederhana
iK8J- yang dibutuhkan, karena tidak semua
A7436AhWDmeYKHQlE memikirkan situasi siswa mempunyai
BP4QFnoECA0QAQ&us konstektual, smartphone jadi
g=AOvVaw0MsbcjXDIxJ memecahkan masalah, teknologi sederhana
iNq-Rt2shJC dan menyajikan solusi lebih sesuai dengan
masalah tersebut. kondisi sekolah kita.
HONORATUS. S.Pd. Kelebihannya:
Bisa menggunakan a. Model PBL Pakar: dosen
model PBL dan PJBL. berhubungan Linerda Tulak Tondok
• Memberikan dengan situasi
stimulus pada siswa kehidupan nyata Media aplikasi
agar berpikir dan sehingga Creative Card dan
berbagi tentang isi dari pembelajaran teknologi sederhana
“kartu ucapan selamat” menjadi bermakna. karena peserta didik
bagi yang pernah b. Model PBL zaman sekarang
mendapatkannya. mendorong siswa menyukai teknologi
• Peserta didik untuk belajar secara dan berkreasi.
mengidentifikasi aktif.
bagian-bagian dari c. Model PBL
greeting card memberikan
berdasarkan hasil kesempatan kepada
sharing di awal. siswa untuk memilih
• Peserta didik apa yang akan
menerjemahhkan satu dipelajari dan
atau dua greeting card bagaimana
ke dalam bahasa mempelajarinya.
Indonesia lalu d. Model PBL
menjelaskan tentang isi mendorong
dan bagian-bagiannya terciptanya
• Peserta didik pembelajaran
diberi tugas untuk kolaboratif.
membuat greeting card f. Model PBL diyakini
sendiri untuk teman di mampu
sampingnya dengan meningkatkan
kreatifitas masing- kualitas pendidikan.
mmasing, misalnya Kekurangannya:
menggambar atau a. Siswa yang terbiasa
mewarnai greeting card dengan informasi
tersebut agar lebih yang diperoleh dari
menarik. guru sebagai
narasumber utama,
Meinarti akan merasa kurang
Kombabulawan S.Pd. nyaman dengan cara
Menggunakan PJBL belajar sendiri dalam
• Download pemecahan masalah.
greeting card dari b. Jika siswa tidak
internet, kemudian mempunyai rasa
peserta didik menulis kepercayaan bahwa
dan mengambar sesuai masalah yang
dengan kreasi mereka dipelajari sulit untuk
agar GREETING CARD dipecahkan makan
lebih menarik untuk di mereka akan merasa
pelajari. enggan untuk
mencoba
Asriani Manggasik menyelesaikan
S.Pd. masalah tersebut.
 Gunakan c. Tanpa adanya
aplikasi creative pemahaman siswa
card untuk mengapa mereka
menggantikan berusaha untuk
aplikasi canva memecahkan
yang harus masalah yang
tersambung sedang dipelajari
dengan jaringan maka mereka tidak
internet. akan belajar apa
Kemudian yang ingin mereka
gunakan metode pelajari.
kolaboratif agar
peserta didik 3. Media Canva
saling membantu Application
pada saat Kelebihan:
membuat  Bisa diakses
gretting card menggunakan web
agar dan android.
memudahkan  Tampilannya
dalam lengkap dan muda
mengontrolnya. dipahami.
 Tersedia banyak
template
 Banyak fitur
 Desain grafis bisa
diunduh dan
dibagikan dengan
beraggam format
 Bisa menghapus
background video
dengan sekali klik.
Kekurangannya:
 Hanya bisa diakses
secara online
 Beberapa fitur
hanya bisa diakses
dengan akun
premium.
 Butuh sinyal
internet yang stabil.

4 Aplikasi creative card


Kelebihannya:
 Fitur dan
templatenya cukup
lengkap.
 Bisa diakses secara
offline
 Mudah di pakai
Kekurangannya:
 Ada satu-dua
template yang
belum bisa terbuka

5. Metode kolaboratif
Metode ini
menggunakan
kelompok-
kelompok kecil
siswa yang
bekerjasama
untuk
memaksimalka
n hasil belajar
mereka.
Kelebihannya:
 Mengutama
kan
kepentingan
kelompok
daripada
kepentingan
pribadi
 Mengasah
kecerdasan
interperson
al
 Melatih
kemampuan
bekerjasama
 Murid tidak
malu bertanya
kepada
temannya
 Meningkatkan
motivasi dan
suasana
belajar.
Kekurangannya:
 Murid yang
pintar akan
merasa di
rugikan
dengan metode
ini karena
harus repot
mengajar
temannya.
 Murid ini juga
akan merasa
keberatan
karena nilai
yang diperoleh
berdasarkan
prestasi dan
pencapaian
kelompoknya.
 Bila kerjasama
tidak dapat
dijalankan
dengan baik
maka yang
akan bekerja
hanyalah
beberapa
murid pintar
dan aktif saja.

Anda mungkin juga menyukai