Pd
Asal Sekolah : SMA NEGERI 1 PULANG PISAU
No. UKG : 201500471184
1 1. Peran peta pada era industri 4.0: Seiring waktu peta dalam
Merupakan perkembangan dari tahapan- perkembangannya berubah. Seiring
tahapan revolusi industri sebelumnya, dengan pertumbuhan teknologi, format
menumpukan pada interaksi sistem siber-fisik peta tidak melulu didominasi dengan
(cyber-physical systems). Sistem ini berbasis gambar yang tercetak dalam lembaran
pada teknologi komputasi dan informasi yang kain atau kertas, tetapi sudah
berkembang pada era industri ketiga, dengan
diwujudkan dalam banyak bentuk
ditambah dengan media komunikasi jarak-
seperti Google Map, peta digital
jauh dan internet.
kepunyaan perusahaan Google.
2. Pengertian Peta:
Pengertian peta telah banyak diuraikan dalam
berbagai literatur terutama dalam kajian ilmu
kartografi. Satu contoh definisi tentang peta
adalah satu gambaran muka bumi atau
sebagian area muka bumi pada sebuah bidang
datar dua dimensional yang dituangkan
menggunakan berbagai simbol dengan satu
sistem proyeksi tertentu. Definisi tersebut
mengandung satu pengertian yang secara
tegas membedakan dengan penggambaran
lainnya. Peta pada dasarnya juga sebuah karya
seni untuk menyampaikan informasi spasial
dengan berdasar pada aturan-aturan
kartografis.
3. Fungsi Peta:
Fungsi awal sebuah peta lebih pada fungsi
penampil data dan penyimpan data. Fungsi
penampil data ditunjukkan seperti pada peta
referensi. Peta difungsikan untuk
menampilkan informasi secara spasial.
Penggunaan peta-peta ini lebih pada proses
pencarian informasi lokasi atau informasi
tematik tertentu. Fungsi penyimpanan data
ditujukan untuk mendukung indeks data dan
analisis spasial.
4. Jenis Peta:
Berdasar pada jenisnya peta dapat dibagi
menjadi peta umum dan peta tematik. Peta
umum sering disebut sebagai peta dasar dan
memuat informasi umum. Contoh peta jenis
ini adalah peta Rupa Bumi Indonesia (RBI)
dan atlas. Satu peta tematik menyajikan satu
tema tertentu. Tema tersebut dituangkan
menjadi simbol piktorial grafik ataupun
gradasi warna. Contoh dari peta tematik ini
adalah peta kepadatan penduduk, peta jenis
tanah, peta iklim, peta bahasa, dan lain-lain.
Informasi tematik dijelaskan pada legenda
peta yang memuat informasi kuantitatif
ataupun kualitatif dari simbol piktorial yang
digunakan pada peta tematik tersebut.
5. Komponen Peta:
Komponen peta yang penting tentu tidak
boleh ditinggalkan dalam proses pembuatan
peta. Komponen yang digunakan dalam
pembuatan sebuah peta terdiri dari judul,
skala, simbol, legenda, orientasi arah, grid
koordinat, pembuat dan tahun pembuatan,
inset, dan referensi peta. Komponen peta
terdiri dari judul, skala, simbol, legenda,
orientasi arah, grid koordinat, pembuatan dan
tahun pembuatan, inset, dan referensi.
6. Proyeksi Peta:
Proyeksi peta menggambarkan permukaan
bumi pada satu sistem koordinat bidang datar.
Sistem koordinat ini selanjutnya digunakan
sebagai dasar perhitungan jarak dan arah.
Proses proyeksi tidak pernah menghasilkan
akurasi pada empat hal yang telah disebutkan
dimuka (luas, bentuk, arah dan jarak). Setiap
sistem proyeksi selalu menghasilkan distorsi
paling tidak pada salah satu variabel tersebut.
Berdasar kondisi ini dikenal beberapa tipe
proyeksi yang bertujuan untuk
mempertahankan ketepatan paling tidak satu
dari empat variabel tersebut. Ditinjau dari
sifat asli yang dipertahankan dikenal proyeksi
ekuivalen, konform, dan ekuidistan.
Berdasarkan bidang proyeksinya, dikenal
adanya proyeksi azimutal/zenithal, proyeksi
kerucut dan proyeksi silinder.
A. Proyeksi azimutal/zenithal mengunakan
satu bidang datar sebagai bidang
proyeksinya.
B. Proyeksi kerucut menggunakan bidang
kerucut.
C. proyeksi silinder menggunakan bidang
silinder sebagai bidang proyeksinya.
Judul Modul 1
Modul Perpetaan, Penginderaan Jauh, dan Sistem informasi geografis
Judul KB 2
Kegiatan Penginderaan Jauh dan SIG untuk Pengolahan Data Geografis
Belajar
No Butir Refleksi Respon / Jawaban
Garis besar materi yang dipelajari
1 1. Penginderaan jauh Saat ini ketika teknologi mendorong
Penginderaan jauh adalah ilmu tentang kebutuhan akan peta, maka teknologi
perolehan informasi permukaan bumi tanpa berbasis peta menjadi hal yang
kontak langsung dengan obyeknya. lumrah dan sering kita temui dalam
kehidupan sehari-hari. Teknologi
2. Sistem Informasi Geografis sebagai berbasis peta menjadikan hidup kita
pengolah data geografis lebih produktif juga efisien terhadap
Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan waktu.
serangkaian sistem perangkat keras dan lunak
komputer yang memiliki fungsi-fungsi untuk
perolehan dan verifikasi, kompilasi,
penyimpanan, pembaruan dan perubahan,
pengelolaan dan peralihan, manipulasi,
perolehan ulang dan penampilan, analisis dan
kombinasi atas data geografis.
Daftar materi yang sulit dipahami di modul ini
2 Sistem Informasi Geografis Sulitnya memberikan pemahaman
yang tidak sekedar teori pada peserta
didik, dikarenakan SIG adalah system
yang mengandalkan SDM yang
menguasai teknologi computer
dengan data-data yang dianalisis
melalui aplikasi dan system database.
Daftar materi yang sering mengalami
miskonsepsi
3 Produk dari penginderaan jauh Terkait analisisnya terhadap citra foto
dan citra non foto
Judul Modul 1
Modul Perpetaan, Penginderaan Jauh, dan Sistem informasi geografis
Judul KB 3
Kegiatan Pemanfaatan Penginderaan Jauh dan SIG untuk pengelolaan Sumberdaya,
Belajar Mitigasi, dan Pembangunan Wilayah
No Butir Refleksi Respon / Jawaban
Garis besar materi yang dipelajari
1 1. Sinergi Penginderaan Jauh dan SIG Sinergi kedua metode ini melahirkan
Penginderaan jauh saat ini bukan hanya wawasan baru dalam pengembangan
sekedar suatu fenomena teknis, tetapi metode ilmiah khususnya dalam bidang
berkembang menjadi suatu bagian ilmu kebumian.
penting dalam memahami berbagai
permasalahan perubahan lingkungan.
Sumberdaya alam yang tersebar di
2. Pemanfaatan PJ dan SIG untuk Indonesia tidak merata, dan untuk
Pengelolaan Sumberdaya mendukung proses perencanaan,
a. PJ dan SIG untuk analisis pemantauan, dan pengelolaan dalam rangka
sumberdaya lahan pembangunan maka disinilah peranan
b. PJ dan SIG untuk analisis sumber Penginderaan Jauh dan SIG dibutuhkan.
daya air
c. PJ dan SIG untuk analisis Dengan adanya PJ dan SIG, Indonesia yang
sumberdaya mineral mempunyai tingkat kerawanan bencana
yang tinggi dapat melakukan mitigasi baik
3. Pemanfaatan PJ dan SIG untuk dalam bentuk edukasi maupun pencegahan
Mitigasi Bencana dan antisipasi lainnya.
a. PJ dan SIG untuk mitigasi bencana
banjir PJ dan SIG memberikan gambaran yang
b. PJ dan SIG untuk mitigasi bencana utuh bagaimana sebuah wilayah dapat
kekeringan dikembangkan dan dimanfaatkan secara
c. PJ dan SIG untuk kajian erosi efisien dan berkelanjutan.
Judul Modul 1
Modul Perpetaan, Penginderaan Jauh, dan Sistem informasi geografis
Judul KB 4
Kegiatan Pemanfaatan Penginderaan Jauh dan SIG untuk Tata Guna Lahan dan Perkotaan
Belajar
No Butir Refleksi Respon / Jawaban
Garis besar materi yang dipelajari
1 1. Penginderaan Jauh dan SIG untuk Tata Analisis penggunaan lahan memerlukan
Guna Lahan pemahaman terhadap berbagai unsur
Tata guna lahan adalah satu perencanaan interpretasi untuk mendapatkan bukti
penglolaan pemanfaatan lahan. yang sahih dalam perolehan informasi
yang lebih detail dari informasi suatu
2. Penginderaan Jauh dan SIG untuk tutupan lahan.
kajian perkotaan
Dalam pengelolaan wilayah perkotaan
diperlukan data dan informasi yang akurat
terkait perkembangan fisik kota.teknologi
yang dapat memberikan data dan infomesi
tersebut adalah Penginderaan Jauh dan
SIstem Informasi Geografis.
3. Pelestarian Lingkungan
UU no 32 tahun 2009 menjelaskan tentang
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup,
adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan
perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri,
kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup lain. Lingkungan
terdiri atas dua jenis yaitu: lingkungan biotik dan
lingkungan abiotik.
4. Dampak Pembangunan terdiri dari dampak positif
dan dampak negatif.
Dampak positif terdiri dari :
a) Menambah penghasilan penduduk sehingga
meningkatkan kemakmuran
b) Menghasilkan barang yang dibutuhkan
masyarakat, khususnya pembangunan di sektor
industri
c) Pembangunan sektor industri memperbesar
kegunaan bahan mentah
d) Mengurangi ketergantungan negara terhadap
produk luar negeri
e) Pembangunan merangsang masyarakat untuk
meningkatkan pengetahuan seputar dunia
industri
f) Terbukanya sarana dan prasarana baru.
Sejalan dengan dampak positif, maka dampak
negatif dari pembangunan sebagai berikut:
a) Pencemaran lingkungan akibat limbah industri
b) Menimbulkan bermacam penyakit
c) Rusaknya alam
d) Daerah resapan air berkurang
e) Lahan pertanian berkurang
f) Lahan terbuka hijau berkurang menjadi lahan
tertutup
Sebuah pembangunan berkelanjutan memiliki
tujuan pembangunan yang dikenal kata kunci
pertumbuhan, penguatan keterkaitan ,
keberimbangan, kemandirian, dan keberlanjutan.
2 Daftar materi yang sulit di pahami di Materi sulit di modul ini:
modul ini 1. Tekanan udara
2. Pembangunan berkelanjutan
3 Daftar materi yang sering mengalami Materi miskonsepsi di modul ini:
miskonsepsi 1. Tekanan Udara
2. Pembangunan Berkelanjutan
Judul KB 2
Kegiatan
Belajar Perubahan iklim dan dampaknya
2. Pengertian lingkungan
Lingkungan hidup menurut UU no 32 tahun 2009 tentang
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, adalah
kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan
makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan,
dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia
yang mempengaruhi kehidupan manusia, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Lingkungan sendiri terdiri atas dua
jenis, yaitu: 1. Lingkungan biotik: lingkungan yang terdiri atas
makhluk hidup yang bergerak. 2. Lingkungan abiotik:
lingkungan yang terdiri atas benda yang tidak hidup
4. Pembangunan berkelanjutan
Pembangunan berkelanjutan adalah tetap membangun dengan
tidak mengorbankan lingkungan. Definisi konsep
pembangunan berkelanjutan diinteprestasikan berbeda oleh
beberapa ahli. Pembangunan berkelanjutan sebenarnya
didasarkan kepada kenyataan bahwa kebutuhan manusia terus
meningkat. Menurut Bosshard (2000), pembangunan
berkelanjutan sebagai pembangunan yang harus
mempertimbangkan 5 prinsip kriteria yaitu:
1. Lingkungan abiotik
2. Lingkungan biotik
3. Nilai-nilai budaya
4. Sosiologi
5. Ekonomi.
9. Perizinan
Setiap usaha atau kegiatan yang wajib memiliki amdal atau
UKL-UPL wajib memiliki izin lingkungan. Izin lingkungan
diterbitkan bedasarkan keputusan kelayakan lingkungan hidup
hasil penilaian Komisi Penilai Amdal, Menteri, Gubernur atau
Bupati/walikota menetapkan keputusan kelayakan atau
ketidaklayakan lingkungan hidup sesuai kewenangannya atau
rekomendasi UKL-UPL
2. Daur Air:
Daur hidrologi di awali dari pemanasan yang dihasilkan oleh
enegrgi panas matahari yang mengakibatkan penguapan dan
kondensasi dan selanjutnya titik air yang jenuh akan jatuh ke
permukaan bumi sebagai hujan (presipitasi). Hujan
(presipitasi) dari atmosfer jatuh ke laut dan darat. Di darat air
hujan ada yang masuk ke tanah (infiltrasi) sebagai lengas tanah
(soil moisture), airtanah (groundwater), limpasan (landflow),
tersimpanan sebagai surface storage) seperti danau, rawa,
waduk, simpanan intersepsi (interception storage). Selama di
permukaan bumi, air juga akan mengalami penguapan
evaporasi, transpirasi, dan evapotranspirasi. Seluruh uap air
hasil evapotranspirasi akan mengalami pemadatan di atmosfer
yang selanjutnya mengalami kondensasi dan akan jatuh sebagai
air hujan. Daur air dapat dibedakan atas 3 macam yaitu:
1. siklus pendek
2. siklus sedang
3. siklus panjang.
3. Danau:
Danau adalah tubuh perairan daratan yang tergenang
menempati suatu ledokan yang terpisah dari laut. Sebagai
simpanan air permukaan, danau terbentuk secara alamiah
karena proses volkanisme, tektonisme, dan fluvial, maupun
buatan manusia berupa waduk.
4. Air Tanah:
Air tanah adalah simpanan air di bawah permukaan. Air tanah
adalah air yang bergerak dan berada di bawah permukaan tanah
di dalam zona jenuh (saturation zone) dimana tekanan
hidrostatiknya sama atau lebih besar dari tekanan atmosfer.
Kedudukan air tanah ditentukan oleh tipe aquifer.
6. Alur sungai:
Untuk memahami sungai, dikenal dengan ilmu potamologi.
Potamologi adalah bagian dari ilmu hidrologi yang khusus
mempelajari tentang aliran permukaan (runoff). Runoff adalah
bagian dari hujan (hujan dikurangi oleh evapotranspirasi dan
kehilangan air lainnya) yang mengalir dalam alur sungai karena
gaya gravitasi. Arah aliran memanjang sepanjang sungai
berpengaruh 35 terhadap alur sungai. Aliran memanjang
dipengaruhi oleh faktor komponen aliran, total volume,
distribusi aliran, kontinyuitas aliran, yang mengakibatkan
kecenderunan aliran sungai berkelok.
9. Kualitas air
Dalam menggunakan air untuk peruntukan keperluan tertentu
perlu untuk memperhatikan kualitas air. Beberapa parameter
untuk mengukur kualitas air alami diantaranya adalah Total
Dissolved Solids (TDS), Daya Hantar Listrik (DHL), pH
(aktivitas ion hidrogen), tingkat oksidasi-reduksi air),
Dissolved Oxygen (DO), dan ion mayor serta minor
2. Tipe pesisir
Tipe pesisir yang disusun oleh Shepard (1976) berdasarkan
genetika pembentukan pantai merupakan salah satu pembagian
yang dapat mewakili keadaan keseluruhan. Tipe pantai
berdasarkan genetika pembentukan dapat dibagi ke dalam
pantai primer dan pantai sekunder. Pantai primer dapat
dibedakan menjadi pantai akibat erosi daratan, deposisi
daratan, pembentukan gunungapi, dan pengangkatan atau
pelipatan akibat tektonisme. Pantai sekunder dapat dibedakan
menjadi pantai deposisi marin, pantai erosi gelombang, dan
pantai organisme karang.
3. Proses kepesisiran
Karakteristik dan perubahan yang terjadi di wilayah kepesisiran
disebabkan adanya proses yang ditentukan oleh tenaga
kepesisiran. Proses kepesisiran dikenal ada lima macam yang
saling berinteraksi yaitu proses aerodinamik, proses
hidrodinamik, proses morfodinamik, proses geodinamik, dan
proses ekodinamik. Secara garis besar, hasil proses tersebut
dapat dibagi menjadi pantai hasil proses erosional dan
deposisional. Tenaga kepesisiran utama di wilayah kepesisiran
adalah angin, gelombang, arus, dan pasang surut.
a. Angin
Kebanyakan tenaga pembangkit gelombang laut adalah angin.
b. Gelombang
Gelombang laut selalu menimbulkan sebuah ayunan air yang
bergerak tanpa henti-hentinya pada lapisan permukaan laut dan
jarang dalam keadaan sama sekali diam. Gelombang laut yang
bergerak memasuki perairan pantai mengalami pertambahan
tinggi yang membuat keterjalan gelombang bertambah.
c. Arus
Perbedaan pemanasan matahari terhadap permukaan bumi
menimbulkan fenomena angin dan arus laut. Kedua fenomena
ini saling berkaitan erat satu dengan yang lain. Angin
merupakan salah satu gaya utama yang menyebabkan
timbulnya arus laut selain gaya yang timbul akibat tidak
samanya pemanasan dan pendinginan air laut. Arus di pantai
dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu arus datang (On shore
current), arus susur pantai (longshore current), dan arus balik
(rip current).
6. Ekosistem Kepesisiran
Ekosistem yang berkembang di wilayah pesisir (ke arah laut)
meliputi mangrove, lamun, dan terumbu karang.
Karakteristik dari pantai berpasir (ke arah darat) pada
umumnya tersedia material pasir berlimpah dengan
gelombang di pantai relatif kuat sehingga mampu membawa
sedimen wilayah pantai. Ekosistem yang berkembang ada dua
kelompok vegetasi yaitu formasi Pes Caprae dan formasi
Baringtonia.