Anda di halaman 1dari 33

Nama : HARYANTI, S.

Pd
Asal Sekolah : SMA NEGERI 1 PULANG PISAU
No. UKG : 201500471184

LK 01: Lembar Kerja Belajar Mandiri


Judul Modul 1
Modul
Perpetaan, Penginderaan Jauh, dan Sistem informasi geografis
Judul KB 1
Kegiatan
Belajar Pemetaan sebagai keterampilan geografis pada era industri 4.0

No Butir Refleksi Respon / Jawaban

Garis besar materi yang dipelajari

1 1. Peran peta pada era industri 4.0: Seiring waktu peta dalam
Merupakan perkembangan dari tahapan- perkembangannya berubah. Seiring
tahapan revolusi industri sebelumnya, dengan pertumbuhan teknologi, format
menumpukan pada interaksi sistem siber-fisik peta tidak melulu didominasi dengan
(cyber-physical systems). Sistem ini berbasis gambar yang tercetak dalam lembaran
pada teknologi komputasi dan informasi yang kain atau kertas, tetapi sudah
berkembang pada era industri ketiga, dengan
diwujudkan dalam banyak bentuk
ditambah dengan media komunikasi jarak-
seperti Google Map, peta digital
jauh dan internet.
kepunyaan perusahaan Google.
2. Pengertian Peta:
Pengertian peta telah banyak diuraikan dalam
berbagai literatur terutama dalam kajian ilmu
kartografi. Satu contoh definisi tentang peta
adalah satu gambaran muka bumi atau
sebagian area muka bumi pada sebuah bidang
datar dua dimensional yang dituangkan
menggunakan berbagai simbol dengan satu
sistem proyeksi tertentu. Definisi tersebut
mengandung satu pengertian yang secara
tegas membedakan dengan penggambaran
lainnya. Peta pada dasarnya juga sebuah karya
seni untuk menyampaikan informasi spasial
dengan berdasar pada aturan-aturan
kartografis.

3. Fungsi Peta:
Fungsi awal sebuah peta lebih pada fungsi
penampil data dan penyimpan data. Fungsi
penampil data ditunjukkan seperti pada peta
referensi. Peta difungsikan untuk
menampilkan informasi secara spasial.
Penggunaan peta-peta ini lebih pada proses
pencarian informasi lokasi atau informasi
tematik tertentu. Fungsi penyimpanan data
ditujukan untuk mendukung indeks data dan
analisis spasial.

4. Jenis Peta:
Berdasar pada jenisnya peta dapat dibagi
menjadi peta umum dan peta tematik. Peta
umum sering disebut sebagai peta dasar dan
memuat informasi umum. Contoh peta jenis
ini adalah peta Rupa Bumi Indonesia (RBI)
dan atlas. Satu peta tematik menyajikan satu
tema tertentu. Tema tersebut dituangkan
menjadi simbol piktorial grafik ataupun
gradasi warna. Contoh dari peta tematik ini
adalah peta kepadatan penduduk, peta jenis
tanah, peta iklim, peta bahasa, dan lain-lain.
Informasi tematik dijelaskan pada legenda
peta yang memuat informasi kuantitatif
ataupun kualitatif dari simbol piktorial yang
digunakan pada peta tematik tersebut.

5. Komponen Peta:
Komponen peta yang penting tentu tidak
boleh ditinggalkan dalam proses pembuatan
peta. Komponen yang digunakan dalam
pembuatan sebuah peta terdiri dari judul,
skala, simbol, legenda, orientasi arah, grid
koordinat, pembuat dan tahun pembuatan,
inset, dan referensi peta. Komponen peta
terdiri dari judul, skala, simbol, legenda,
orientasi arah, grid koordinat, pembuatan dan
tahun pembuatan, inset, dan referensi.

6. Proyeksi Peta:
Proyeksi peta menggambarkan permukaan
bumi pada satu sistem koordinat bidang datar.
Sistem koordinat ini selanjutnya digunakan
sebagai dasar perhitungan jarak dan arah.
Proses proyeksi tidak pernah menghasilkan
akurasi pada empat hal yang telah disebutkan
dimuka (luas, bentuk, arah dan jarak). Setiap
sistem proyeksi selalu menghasilkan distorsi
paling tidak pada salah satu variabel tersebut.
Berdasar kondisi ini dikenal beberapa tipe
proyeksi yang bertujuan untuk
mempertahankan ketepatan paling tidak satu
dari empat variabel tersebut. Ditinjau dari
sifat asli yang dipertahankan dikenal proyeksi
ekuivalen, konform, dan ekuidistan.
Berdasarkan bidang proyeksinya, dikenal
adanya proyeksi azimutal/zenithal, proyeksi
kerucut dan proyeksi silinder.
A. Proyeksi azimutal/zenithal mengunakan
satu bidang datar sebagai bidang
proyeksinya.
B. Proyeksi kerucut menggunakan bidang
kerucut.
C. proyeksi silinder menggunakan bidang
silinder sebagai bidang proyeksinya.

7. Contoh Pemanfaatan Peta:


Terdapat berbagai macam contoh – contoh
pemanfaatan peta salah satunya adalah
pemanfaatan peta untuk peta digital untuk
mitigasi bencana banjir. Dalam aplikasinya
peta tersebut dianalisis dengan menggunakan
sistem informasi geografis. Beberapa data
diambil dari data penginderaan jauh.

Daftar materi yang sulit dipahami di modul


ini
2 Proyeksi Peta Membuat model matematika untuk
mengkonversikan posisi tiga dimensi
suatu titik di permukaan bumi ke
dalam dua dimensi atau bidang datar.

Daftar materi yang sering mengalami


miskonsepsi
3 Antara komponen peta dengan legenda Seringnya tertukar istilah antara
keduanya. Dimana sebenarnya legenda
adalah bagian dari komponen peta

Judul Modul 1
Modul Perpetaan, Penginderaan Jauh, dan Sistem informasi geografis
Judul KB 2
Kegiatan Penginderaan Jauh dan SIG untuk Pengolahan Data Geografis
Belajar
No Butir Refleksi Respon / Jawaban
Garis besar materi yang dipelajari
1 1. Penginderaan jauh Saat ini ketika teknologi mendorong
Penginderaan jauh adalah ilmu tentang kebutuhan akan peta, maka teknologi
perolehan informasi permukaan bumi tanpa berbasis peta menjadi hal yang
kontak langsung dengan obyeknya. lumrah dan sering kita temui dalam
kehidupan sehari-hari. Teknologi
2. Sistem Informasi Geografis sebagai berbasis peta menjadikan hidup kita
pengolah data geografis lebih produktif juga efisien terhadap
Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan waktu.
serangkaian sistem perangkat keras dan lunak
komputer yang memiliki fungsi-fungsi untuk
perolehan dan verifikasi, kompilasi,
penyimpanan, pembaruan dan perubahan,
pengelolaan dan peralihan, manipulasi,
perolehan ulang dan penampilan, analisis dan
kombinasi atas data geografis.
Daftar materi yang sulit dipahami di modul ini
2 Sistem Informasi Geografis Sulitnya memberikan pemahaman
yang tidak sekedar teori pada peserta
didik, dikarenakan SIG adalah system
yang mengandalkan SDM yang
menguasai teknologi computer
dengan data-data yang dianalisis
melalui aplikasi dan system database.
Daftar materi yang sering mengalami
miskonsepsi
3 Produk dari penginderaan jauh Terkait analisisnya terhadap citra foto
dan citra non foto

Judul Modul 1
Modul Perpetaan, Penginderaan Jauh, dan Sistem informasi geografis
Judul KB 3
Kegiatan Pemanfaatan Penginderaan Jauh dan SIG untuk pengelolaan Sumberdaya,
Belajar Mitigasi, dan Pembangunan Wilayah
No Butir Refleksi Respon / Jawaban
Garis besar materi yang dipelajari
1 1. Sinergi Penginderaan Jauh dan SIG Sinergi kedua metode ini melahirkan
Penginderaan jauh saat ini bukan hanya wawasan baru dalam pengembangan
sekedar suatu fenomena teknis, tetapi metode ilmiah khususnya dalam bidang
berkembang menjadi suatu bagian ilmu kebumian.
penting dalam memahami berbagai
permasalahan perubahan lingkungan.
Sumberdaya alam yang tersebar di
2. Pemanfaatan PJ dan SIG untuk Indonesia tidak merata, dan untuk
Pengelolaan Sumberdaya mendukung proses perencanaan,
a. PJ dan SIG untuk analisis pemantauan, dan pengelolaan dalam rangka
sumberdaya lahan pembangunan maka disinilah peranan
b. PJ dan SIG untuk analisis sumber Penginderaan Jauh dan SIG dibutuhkan.
daya air
c. PJ dan SIG untuk analisis Dengan adanya PJ dan SIG, Indonesia yang
sumberdaya mineral mempunyai tingkat kerawanan bencana
yang tinggi dapat melakukan mitigasi baik
3. Pemanfaatan PJ dan SIG untuk dalam bentuk edukasi maupun pencegahan
Mitigasi Bencana dan antisipasi lainnya.
a. PJ dan SIG untuk mitigasi bencana
banjir PJ dan SIG memberikan gambaran yang
b. PJ dan SIG untuk mitigasi bencana utuh bagaimana sebuah wilayah dapat
kekeringan dikembangkan dan dimanfaatkan secara
c. PJ dan SIG untuk kajian erosi efisien dan berkelanjutan.

4. Pemanfaatan PJ dan SIG untuk


pembangunan wilayah
a. PJ dan SIG untuk area pemukiman
desa dan kota
b. PJ dan SIG untuk perencanaan area
pertanian
c. PJ dan SIG untuk kajian kesehatan
lingkungan

Daftar materi yang sulit dipahami di


modul ini
2 Pemanfaatan PJ dan SIG untuk Dalam pengelolaan sumberdaya tentunya
Pengelolaan Sumberdaya kita harus mempunyai kemampuan,
termasuk didalamnya adalah
merencanakan, mengolah, melestarikan,
dan memanfaatkan seefisien mungkin.
Daftar materi yang sering mengalami
miskonsepsi
3 Sinergi PJ dan SIG Bahwa kedua hal ini sering dianggap bukan
sebagai suatu kesatuan

Judul Modul 1
Modul Perpetaan, Penginderaan Jauh, dan Sistem informasi geografis
Judul KB 4
Kegiatan Pemanfaatan Penginderaan Jauh dan SIG untuk Tata Guna Lahan dan Perkotaan
Belajar
No Butir Refleksi Respon / Jawaban
Garis besar materi yang dipelajari
1 1. Penginderaan Jauh dan SIG untuk Tata Analisis penggunaan lahan memerlukan
Guna Lahan pemahaman terhadap berbagai unsur
Tata guna lahan adalah satu perencanaan interpretasi untuk mendapatkan bukti
penglolaan pemanfaatan lahan. yang sahih dalam perolehan informasi
yang lebih detail dari informasi suatu
2. Penginderaan Jauh dan SIG untuk tutupan lahan.
kajian perkotaan
Dalam pengelolaan wilayah perkotaan
diperlukan data dan informasi yang akurat
terkait perkembangan fisik kota.teknologi
yang dapat memberikan data dan infomesi
tersebut adalah Penginderaan Jauh dan
SIstem Informasi Geografis.

3. Perkembangan system transportasi


System transportasi adalah sebuah system
yang dinamis sejalan dengan
perkembangan pola kehidupan masyarakat
dan lingkungan fisik perkotaan.

Daftar materi yang sulit dipahami di modul


ini
2 Perkembangan system transportasi Transportasi berkaitan dengan sarana
dan prasarana, ketika suatu daerah
system transportasinya tidak memadai
ataupun kurang berkembang.
Pemanfaatan PJ dan SIG tidak dapat
dirasakan langsung dampaknya
Daftar materi yang sering mengalami
miskonsepsi
3 Penginderaan Jauh dan SIG untuk kajian Pertumbuhan kota seringkali tidak
perkotaan terencana sehingga manfaat dan
fungsinya menjadi tidak
terasa/maksimal.

Judul Modul Modul 2 Wilayah dan Pewilayahan


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Konsep Dasar, Prinsip, Pendekatan Geografi dan Teori
Lokasi
2. Wilayah Perdesaan dan Perkotaan
3. Interaksi Desa-Kota
4. Negara Maju dan Berkembang
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
Garis besar materi yang dipelajari
1 KB 1 Konsep Dasar, Prinsip, Geografi merupakan sebuah ilmu pengetahuan yang
Pendekatan Geografi dan Teori mengajarkan manusia tentang tiga hal pokok, yaitu spasial
Lokasi. atau ruang, ekologi, dan region atau wilayah.
Dalam spasial, geografi mempelajari tentang persebaran di
A. Ruang lingkup dan Obyek muka bumi. Dalam hal ekologi, geografi mempelajari
Geografi tentang bagaimana manusia beradaptasi dengan
Geografi merupakan studi lingkungannya. Adapun dalam wilayah, geografi
yang mempelajari hubungan mempelajari tentang wilayah sebagai tempat tinggal
kausal gejala-gejala yang terjadi di manusia dan makhluk hidup lainnya dengan berdasarkan
permukaan bumi, baik yang kesatuan fisiografinya.
bersifat fisik ataupun yang
menyangkut dengan kehidupan
makhluk hidup beserta berbagai
permasalahannya dengan melalui
pendekatan keruangan,
kelingkungan, serta regional untuk
kepentingan program, proses, dan
keberhasilan
pembangunan.(Bintarto, 1981).
B. Cabang-Cabang Geografi
1. Geografi Fisik
Geografi fisik yaitu cabang
geografi yang mempelajari gejala
fisik permukaan bumi yang
meliputi tanah, air, udara dengan
segala prosesnya. Kajian geografi
fisik ditunjang oleh ilmu-ilmu
geologi, geomorfologi, pedologi,
meteorology, klimatologi,
hidrologi, oseanografi, dan
biogeografi.
2. Geografi Manusia
Geografi manusia merupakan
cabang dari geografi yang obyek
kajiannya adalah aktivitas
manusia di permukaan bumi.
Geografi manusia terbagi kedalam
geografi penduduk, geografi
ekonomi, geografi politik,
geografi permukiman, dan
geografi sosial (minor).
C. Konsep-Konsep Geografi
Konsep essensial suatu bidang
ilmu merupakan pengertian-
pengertian untuk mengungkapkan
atau menggambarkan secara
abstrak fenomena essensial dari
obyek material bidang kajian
suatu ilmu. Adapun 10 konsep
esensial tersebut antara lain
mencakup: Konsep lokasi,jarak,
nilai kegunaan, keterjangkauan,
pertalian wilayah (areal
coherence), interaksikeruangan
(spatial Interaction), aglomerasi,
pola, morfologi, differensiasi
areal.
D. Pendekatan Geografi
Dalam Geografi, pengkajian
fenomena geosfer sering dianalisis
menggunakan pendekatan
geografi yang sebagai perwujudan
cara pandang geografi terhadap
fenomena geoasfer. Ada tiga
pendekatan geografi yaitu
pendekatan keruangan (spasial),
pendekatan lingkungan (ekologi)
dan pendekatan kompleks wilayah
(regional).
E. Prinsip Geografi
Secara umum ada 4 prinsip prinsip
geografi yang ada, meliputi
prinsip distribusi, prinsip
interelasi, prinsip deskripsi dan
prinsip korologi. Berikut
merupakan pembahasan dan
penjelasan prinsip geografi beserta
contohnya, definisi, pengertian
dan ruang lingkup geografi
lengkap.
F. TEORI LOKASI
Ada dua hal yang dikemukan oleh
Von Thunen yaitu:
a. Produktivitas suatu jenis
tanaman akan berkurang atau
menurun dengan bertambahnya
jarak dari pasar. Produktivitas
diukur dari segi input
pertanian, termasuk banyaknya
tenaga buruh, modal, alat
bajak, benih dan sebagainya
yang digunakan bagi setiap
bidang lahan.
b. Jenis penggunaan lahan akan
berbeda dengan bertambahnya
jarak dari pasar. Von Thunen
untuk menguji teorinya
mengajukan beberapa
hipotesis.
KB 2 Wilayah Perdesaan dan
Perkotaan

Desa adalah perwujudan geografis


yang ditimbulkan oleh unsur-
unsur fisiografis, sosial,
ekonomis, politik, kultural
setempat dalam hubungan dan
pengaruh timbal balik dengan
daerah lain. Faktor-faktor
pembentuk desa antara lain
wilayah, penduduk, dan tata
kehidupan. Ketiga faktor tersebut
merupakan living unit. Struktur
keruangan desa secara garis besar
menjadi 4 pola yaitu pola
memanjang/linier, pola memusat,
pola terpusat, dan pola terpencar.
Potensi desa dipengaruhi oleh
factor
1. Potensi fisik seperti tanah, air,
iklim, ternak, tumbuhan.
2. potensi non fisik meliputi
masyarakat desa, lembaga-
lembaga sosial, aparatur atau
pamong desa.
Potensi desa satu dengan yang lain
tidak sama. Potensi desa
berpengaruh pada tingkat
kemajuan desa. Berdasarkan
tingkat kemajuannya desa
dibedakan atas desa swadaya, desa
swakarya dan desa swasembada.
Berdasarkan IPD (Indeks
Pembangunan Desa)
mengklasifikasikan desa menjadi
desa mandiri, desa berkembang
dan desa tertinggal. Sedangkan
IDM mengklasifikasi desa dalam
lima (5) status, yakni: Desa Sangat
Tertinggal; Desa Tertinggal; Desa
Berkembang; Desa Maju; dan
Desa Mandiri.
Kota merupakan kawasan
pemukiman yang secara fisik
ditunjukkan oleh kumpulan
rumah-rumah yang mendominasi
tata ruangnya Terdapat 10 kriteria
secara lebih spesifik untuk
merumuskan kota antara lain
ukuran dan jumlah penduduknya
yang besar terhadap massa dan
tempat, bersifat permanen,
kepadatan minimum terhadap
massa dan tempat, struktur dan
tata ruang.

KB 3 Interaksi Desa Kota

Interaksi dapat diartikan


sebagai suatu hubungan timbal
balik yang saling berpengaruh
antardua wilayah atau lebih yang
dapat menimbulkan gejala,
kenampakan ataupun
permasalahan baru. Bentuk
interaksi antar wilayah dibedakan
menjadi regional complementary,
intervening opportunity, spatial
transfer ability. 29

Berdasarkan jenisnya, interaksi


keruangan dapat dibedakan
menjadi empat macam, yaitu
keruangan ekonomi, keruangan
politik, keruangan sosial,
keruangan manusia dan
lingkungan.

Wujud interaksi kota dan desa


yang sering terjadi antara lain
pergerakan barang dari desa ke
kota atau sebaliknya, pergerakan
gagasan dan informasi, terutama
dari kota ke desa, pergerakan
manusia dalam bentuk rekreasi,
urbanisasi, ruralisasi, atau
mobilitas penduduk, baik yang
sifatnya sirkulasi maupun
komutasi. Proses interaksi
antarwilayahyang berlangsung
secara terus-menerus dapat
menimbulkan pengaruh bagi
kedua wilayah, baik bersifat
positif maupun negatif terhadap
aspek-aspek ekonomi, sosial, dan
budaya masyarakat.

Pengaruh positif dari adanya


interaksi antar wilayah antara lain
tingkat pengetahuan penduduk
meningkat, adanya lembaga
pendidikan di pedesaan dapat
memberikan sumbangan yang
berarti dalam meningkatkan peran
serta penduduk dalam proses
pembangunan, melalui
pengembangan sarana dan
prasarana transportasi yang
menghubungkan kota dan desa,
wilayah pedesaan akan semakin
terbuka dengan tetap selektif di
dalam menerima pola hidup kota.
Terbukanya hubungan kota dan
desa diharapkan dapat
meningkatkan perekonomian
penduduk, melalui penggunaan
teknologi tepat guna ke wilayah
pedesaan diharapkan dapat
meningkatkan aneka produksi dan
pendapatan masyarakat,
masuknya para ahli ke daerah
pedesaan akan bermanfaat bagi
penduduk pedesaan , terutama
dalam menciptaka berbagai
peluang yang beorientasi
ekonomi, adanya hubungan yang
lancar antarkota dan desa,
manfaatnya tidak saja dirasakan
oleh penduduk desa, tetapi juga
oleh penduduk kota.Misalnya,
aneka produksi pertanian dapat
dipasok untuk memenuhi
konsumsi wilayah kota.

Dampak negatif interaksi desa dan


kota antara lain lancarnya
hubungan kota dan desa dapat
menyebabkan timbulnya
dorongan bagi penduduk desa
berusia muda untuk bekerja
dikota. Bila kenyataan ini
dibiarkan maka pada suatu waktu
wilayah desa akan kehilangan
tenaga kerja berusia produktif,
wilayah pedesaan akan menjadi
lahan yang menarik bagi orang
kota sehingga tidak sedikit orang-
orang membelinya untuk berbagai
keperluan, adanya penetrasi
budaya kota yang kurang sesuai
dengan tradisi pedesaan, baik
secara kontak langsung maupun
melalui perantara media. hal itu
dapat menimbulkan “gangguan”
bagi stabilitas budaya pedesaan,
munculnya daerah-daerah kumuh
(slum area) di wilayah perkotaan
yang biasanya dihuni oleh
penduduk desa yang gagal
bersaing dalam kerasnya
kehidupan kita.
Suatu wilayah kota yang
berinteraksi dengan wilayah
pedesaan, kekuatan hubungannya
sesuai dengan jarak ke pusat kota
dan membentuk wilayah tertentu.
Semakin jauh letak suatu daerah
dari pusat kota maka semakin
lemah interaksinya dengan pusat
kota tersebut. Wilayah-wilayah
interaksi tersebut membentuk
lingkaran-lingkaran yang dimulai
di pusat kota sampai ke wilayah
pedesaan.

KB 4 Negara Maju dan


Berkembang

Pembangunan secara umum pada


hakekatnya adalah proses
perubahan yang terus menerus
untuk menuju keadaan yang lebih
baik berdasarkan norma-norma
tertentu. Pembangunan
(development) adalah proses
perubahan yang mencakup
seluruh system sosial, seperti
politik, ekonomi, infrastruktur,
pertahanan, pendidikan dan
teknologi, kelembagaan, dan
budaya.

Terdapat 7 pilar penting


pembangunan suatu negara,
antara lain: Pendidikan dan
keterampilan, Jasa dan
infrastruktur, Adanya/tidak
korupsi, Kondisi keuangan dan
investasi, Aset negara dan
kewirausahaan, Lapangan
pekerjaan dan tenaga kerja,
Kebijakan fiscal.

Pembangunan suatu negara


dipengaruhi oleh factor seperti
historis, sumber daya alam dan
iklim. HDI atau indeks
perkembangan SDM secara
umum akurat jika yang dinilai
adalah negara maju. Tidak mudah
untuk mendapatkan gambaran
akurat pada negara berkembang
karena tidak tersedianya data,
terutama pada daerah pedesaan.
Di beberapa negara berkembang
kurangnya hak asasi manusia dan
kebebasan adalah faktor yang
mungkin menghalangi penilaian
tersebut. Semakin tinggi skor
indeks pembangunan manusia
suatu negara, maka semakin maju
pembangunan negara tersebut.
Faktor penentu HDI/Human
Development Index antara lain (a)
faktor ekonomi yang meliputi
pendapatan perkapita, struktur
mata pencaharian, kesempatan
kerja, (b) factor kesehatan yang
meliputi angka harapan hidup,
angka kematian bayi, tingkat
pertumbuhan penduduk, (c)
pendidikan.
Hubungan/interaksi negara maju
dan negara sedang berkembang
melalui ekspor barang produksi
dan investasi di berbagai sektor.
Sedangkan interaksi negara
sedang berkembang dengan
negara maju biasanya ekspor
barang mentah dan migrasi
tenaga kerja ke negara maju.

Daftar materi yang sulit dipahami di


modul ini
2 KB 3 Interaksi Desa Kota Terbukanya interaksi desa-kota selain membawa pengauh
- Interaksi Kaitannya dengan positif juga membawa dampak negative. Dalam
Segi Ekonomi, Sosial dan perkembangannya hal ini berkaitan erat dengan sosial
Budaya budaya yang seiring waktu menunjukkan ketidaksesuaian.
- StrategiPengembangan Terutama terkait penetrasi budaya kota yang tidak sesuai
Smart City dengan budaya/tradisi pedesaan.
- Pemanfaatan lahan
permukiman suatu wilayah
Daftar materi yang sering mengalami
miskonsepsi
3 Factor-faktor penentu indeks HDI biasanya akurat pada negara maju. Penilaian ini sulit
pembangunan manusia dilakukan pada negara berkembang karena kurangnya data.

Judul Modul Modul 3


DINAMIKA BUMI DAN BENCANA ALAM
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Litosfer
2. Tenaga Eksogen dan Endogen
3. Sumber Daya Alam
4. Bencana Alam
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
Garis besar materi yang dipelajari

1 KB 1 Litosfer: Litosfer merupakan lapisan bumi paling atas yang bersifat


1. Lapisan Tubuh Bumi. keras dan terdiri dari berbagai macam batuan. Kondisi
2. Litosfer litosfer yang dinamis mengakibatkan batuan yang ada di
3. Mineral bumi mengamali perubahan, baik dalam waktu yang
B. Batuan singkat ataupun jangka waktu yang lama
1. Pengertian batuan
2. Siklus batuan
3. Jenis-jenis batuan
KB 2 Tenaga Eksogen dan
Endogen
1) Tenaga Endogen
- Tektonisme
- Vulkanisme
- Seisme
2) Tenaga Eksogen
- Pelapukan
- Pengikisan dan Pengendapan
- Pengaruh tenaga eksogen
terhadap kehidupan
manusia.
KB 3 Sumber Daya Alam
1) Pertambangan Mineral
- Bahan Galian
- Industri Pertambangan
- Dampak Lingkungan pada
Pertambangan
- Jenis-jenis Bahan Tambang
2) Sumber daya Energi
- Hidro-elektrik
- Minyak dan Gas Alam
- Batu bara
- Panas Bumi
- Panas Matahari
- Angin
- Mineral Radiokatif
KB 4 Bencana Alam
1) Pengertian Bencana
2) Managemen Penanggulangan
Bencana
3) Kesiapsiagaan Menghadapi
Bencana Alam
4) Kesiapsiagaan Menghadapi
Bencana Industri
5) Kesiapsiagaan Menghadapi
Bencana Sosial
2 Daftar materi yang sulit dipahami di 1. Tenaga Endogen
modul ini 2. Pertambangan Mineral
3 Daftar materi yang sering mengalami 1. Siklus Batuan
miskonsepsi 2. Tektonisme
3. Bahan Galian

Judul Modul Modul 4


Dinamika Atmosfer dan Hubungannya dengan
Kehidupan
Judul Kegiatan Belajar (KB) KB 1Dinamika Cuaca
No Uraian Respon/Jawaban
1 Uraikan hasil diskusi bersama teman Penguatan materi pada modul dinamika atmosfer dan
dan dosen mengenai pemecahan hubungannya dengan kehidupan sebagai berikut:
masalah dalam memahami materi yang 1. Dinamika cuaca
mengalami kesulitan  Menurut ahli kosmologi, kemungkinan besar
planet bumi berasal dari matahari sekitar 4,6 miliar
tahun yang lalu, setelah bertemu dengan bintang
yang lewat, mengikuti peristiwa kosmik, yang
dikenal sebagai “Big Bang”. Setelah terpisah dari
matahari, ia mulai berputar di sekitar matahari di
bawah pengaruh tarikan gravitasi matahari dan
berputar pada sumbunya seperti bola api,
dikelilingi oleh selubung gas yang sangat panas
yang disebut sebagai atmosfer purba. Atmosfer
sebagai pelindung bumi memiliki sifat tidak
berwarna, tidak berbau, tidak berwujud dan hanya
bisa dirasakan oleh indra perasa dalam bentuk
angin, selain itu memilki berat sehingga
menyebabkan tekanan serta bersifat dinamis dan
elastis. Gas penyusun atmosfer terdiri dari gas
tetap dan tidak tetap.
 Cuaca
Cuaca mengacu pada keadaan atmosfer pada
waktu dan tempat tertentu. Cuaca bersifat dinamis.
Kondisi udara yang mempengaruhi cuaca terdiri
dari:
a. suhu udara, ( lamanya penyinaran matahari,
sudut datang sinar matahari, jarak dari garis
khatulistiwa, keberdaan awan serta elevasi)
b. tekanan udara,
c. Angin, (angin tetap, angin lokal)
d. kelembaban udara( kelembaban spesifik,
kelembaban absolut, dan kelembaban relatif).
e. curah hujan (hujan zenithal, hujan orografis,
hujan frontal dan hujan siklonal)
2. Iklim

3. Pelestarian Lingkungan
UU no 32 tahun 2009 menjelaskan tentang
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup,
adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan
perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri,
kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup lain. Lingkungan
terdiri atas dua jenis yaitu: lingkungan biotik dan
lingkungan abiotik.
4. Dampak Pembangunan terdiri dari dampak positif
dan dampak negatif.
Dampak positif terdiri dari :
a) Menambah penghasilan penduduk sehingga
meningkatkan kemakmuran
b) Menghasilkan barang yang dibutuhkan
masyarakat, khususnya pembangunan di sektor
industri
c) Pembangunan sektor industri memperbesar
kegunaan bahan mentah
d) Mengurangi ketergantungan negara terhadap
produk luar negeri
e) Pembangunan merangsang masyarakat untuk
meningkatkan pengetahuan seputar dunia
industri
f) Terbukanya sarana dan prasarana baru.
Sejalan dengan dampak positif, maka dampak
negatif dari pembangunan sebagai berikut:
a) Pencemaran lingkungan akibat limbah industri
b) Menimbulkan bermacam penyakit
c) Rusaknya alam
d) Daerah resapan air berkurang
e) Lahan pertanian berkurang
f) Lahan terbuka hijau berkurang menjadi lahan
tertutup
Sebuah pembangunan berkelanjutan memiliki
tujuan pembangunan yang dikenal kata kunci
pertumbuhan, penguatan keterkaitan ,
keberimbangan, kemandirian, dan keberlanjutan.
2 Daftar materi yang sulit di pahami di Materi sulit di modul ini:
modul ini 1. Tekanan udara
2. Pembangunan berkelanjutan
3 Daftar materi yang sering mengalami Materi miskonsepsi di modul ini:
miskonsepsi 1. Tekanan Udara
2. Pembangunan Berkelanjutan

Judul DINAMIKA ATMOSFER DAN HUBUNGANNYA DENGAN KEHIDUPAN


Modul

Judul KB 2
Kegiatan
Belajar Perubahan iklim dan dampaknya

No Butir Refleksi Respon / Jawaban

Garis besar materi yang dipelajari


1 1. Iklim Global Iklim merupakan kondisi yang
Beberapa ahli klimatologi membuat klasifikasi kompleks dari atmosfer.
iklim sbb:
a. Iklim Yunghuhn: berdasarkan ketinggian
budidaya yang tumbuh di daerah tersebut.
b. Schmidt-Ferguson: berdasarkan bulan basah
dan bulan kering. Bulan kering curah hujan
≤ 60 mm. Bulan lembab curah hujan ≤ 60 -
≤ 100 mm. Bulan basah curah hujan ≥ 100
mm.
c. Iklim Kӧppen: berdasarkan pada suhu rata-
rata dan curah hujan. Skema Kӧppen
menggunakan jenis iklim utama, yang
setiap jenisnya ditunjukkan oleh huruf
kapital.
d. Sistem Thornthwaite: sistem ini
berdasarkan pada vegetasi, evaporasi, curah
hujan, dan suhu.
e. Sistem Oldeman: didasarkan pada panjang
pendeknya periode bulan basah dan bulan
kering dari rata-rata curah hujan setiap
bulan selama periode pengamatan.
2. Definisi Perubahan Iklim
Studi perubahan iklim melibatkan
Menurut IPCC (Intergovernmental Panel
analisis iklim masa lalu, kondisi iklim
on Climate Change) perubahan iklim
saat ini, dan estimasi kemungkinan
adalah perubahan yang mengacu pada
iklim di masa yang akan datang.
variasi rata-rata kondisi iklim suatu tempat
atau variabilitasnya yang nyata secara
statistic untuk jangka waktu yang panjang.
3. Penyebab Perubahan Iklim
Perubahan iklim disebabkan oleh faktor
alamiah dan aktivitas manusia.
4. Perubahan iklim karena faktor alamiah
a. Mekanisme umpan balik uap air –
rumah kaca
b. Mekanisme lempeng tektonik
c. Perubahan orbit bumi
d. Variasi radiasi matahari
e. Partikel di atmmosfer
5. Penyebab perubahan iklim karena
aktivitas manusia Fenomena pemanasan global yang
a. Emisi aerosol ke atmosfer mengakibatkan perubahan iklim
b. Gas-gas rumah kaca berdampak terjadinya perubahan sosial
c. Perubahan lahan atau kependudukan dan budaya dan
d. Pemanasan global sulitnya mencapai sistem
6. Dampak perubahan iklim pembangunan yang berkelanjutan.
a. Terjadinya gelombang panas yang
mematikan
b. Memburuknye kesehatan manusia
c. Kenaikan muka air laut di seluruh
dunia
d. Badai mematikan
e. Perubahan produksi pertanian
f. Rusaknya terumbu karang
g. Berkurangnya keragaman hayati
7. Mitigasi dan adaptasi terhadap
perubahan iklim Penanganan masa perubahan iklim
Mitigasi adalah tindakan untuk mencegah, membutuhkan manajemen perubahan
memperlambat serta mengurangi dampak iklim secara efektif, dan pada saat
perubahan iklim. bersamaan mengantisipasi dampak
Adaptasi adalah proses alamiah dari perubahan iklim global jangka panjang
manusia dan makhluk lain dalam habitat secara komprehensif.
dan ekosistemnya sebagai reaksi dari
perubahan yang terjadi.
Daftar materi yang sulit dipahami di modul ini

2 Pemanasan Global Pemanasan global menjadi penting


untuk dikaji karena perubahan
temperatur akan memberikan dampak
yang signifikan terhadap aktivitas
manusia.

Daftar materi yang sering mengalami


miskonsepsi

3 Perubahan iklim dan pemanasan global Seringnya tertukar istilah antara


perubahan iklim dengan pemanasan
global. Padahal fenomena pemanasan
global hanya bagian dari perubahan
iklim.

Judul Modul 4 Dinamika Atmosfer Dan Hubungannya


Dengan Kehidupan
Judul Kegiatan Belajar (KB) KB 3
Dinamika Biosfer
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang dipelajari 1.. Pengertian dan istilah dalam biosfer,
berasal dari dua kata yaitu “bios” yang berarti hidup dan
“shpeira” yang berarti lapisan. Secara etimologis, pengertian
biosfer adalah lapisan yang ditempati oleh makhluk hidup
atau seluruh ruang yang dihuni oleh makhluk hidup
biogeografi (geografi tumbuhan (Fitogeografi) dan geografi
hewan (Zoogeografi))
Fitogeografi adalah ilmu yang mempelajari hubungan
penyebaran tumbuhan yang terdapat di permukaan bumi.
Zoogeografi adalah ilmu yang mempelajari hubungan
penyebaran hewan yang terdapat di permukaan bumi
Ekosistem Antar unsur hayati maupun antar masing-masing
makhluk hidup dengan lingkungan dan antara keseluruhan
makhluk hidup dengan lingkungan terjadi hubungan timbal
balik yang melahirkan unit-unit dengan ciri-ciri tertentu.
Vegetasi keseluruhan tumbuhan yang terdapat di suatu
tempat.
Flora semua jenis tumbuhan yang merupakan kekayaan
alam suatu tempat.
Fauna kekayaan yang berupa jenis-jenis hewan yang
dimiliki suatu daerah
Suksesi Alam adalah kehidupan yang dinamis (Rangkaian
perubahan yang dialami suatu komunitas di suatu tempat
mulai dari tempat itu kosong sampai terjadinya suatu
keseimbangan yang mantap)
Klimaks adalah komunitas dengan stabilitas yang tinggi,
yang seakan-akan tidak ada perubahan lagi

2.. persebaran flora dan fauna


Tundra dataran tanpa pohon vegetasi yang hanya terdiri dari
tumbuhan gulma, rumput dan kerak.
Taiga juga disebut hutan boreal wilayah berhutan kutub
utara musim dingin yang panjang. (pohon cemara berdaun
jarum atau berdaun kerucut.
Hutan meranggas daerah iklim sedang (semi, panas,
gugur dan dingin) pohon berdaun lebar.
Padang rumput dominan rumput.
Vegetasi gurun dan setengah gurun tumbuhan efemer
daunnya mengalami metamorfosis menjadi seperti duri
Sabana adalah suatu vegetasi yang tampak sebagai padang
rumput dengan pohon yang berserakan atau bergerombol
Hutan tropika basah di sepanjang katulistiwa vegetasi yang
hijau sepanjang tahun (evergreen)
Hutan musim mempunyai iklim musim (kemarau dan
penghujan) formasi hutan yang disebut hutan musim.
tropofita, yaitu pohon yang dalam musim kemarau
meranggas dan menjadi hijau kembali dalam musim hujan,
seperti kapuk hutan, mindi, mahoni, jati
Hutan mangrove atau hutan bakau (terdapat di daerah
pantai) pohon penyusun utamanya adalah tanaman bakau
(Rhizophora) atau juga kayu api (Avicennia), bogem
(Bruguera)
Hutan lumut merupakan Lingkungan yang sangat lembab
dan suhu yang relatif rendah sehingga pohon hutan seringkali
penuh dengan lumut, dari batang sampai daun
epifit (epi = permukaan, phyton = tumbuhan)
epihylon (epi = atas, phylon = daun)

3. Distribusi, disjungsi dan dispersal makhluk hidup


Daerah distribusi
Overlapping daerah distribusinya saling bertampalan
Kosmopolit Makhluk hidup yang daerah distribusinya amat
luas
Endemit tumbuhan dan hewan yang hanya terbatas pada
suatu tempat (Teori progresif (wilayah sempit, Teori
konservatif (wilyah yang luas)
Disjungsi daerah distribusi tak sinambung, jarak yang
memisahkan begitu besar, hampir separuh lingkaran bumi
Dispersal calon individu baru itu melepaskan diri dari
induknya
Diaspora ndividu baru itu juga disebut alat
perkembangbiakan dan dalam ekologi sering disebut juga
dengan
4. Persebaran flora dan fauna di dunia maupun di
Indonesia.
Vegetasi Alam (hutan hujan tropis, hutan musim, hutan
bakau, sabana dan stepa)
Fauna (Asiatis di Selat Makasar dan Selat Lombok,
Australis di Papua, peralihan dan asli di Sulawesi dan daerah
Nusa Tenggara)
Garis Wallace merupakan pemisah antara dunia hewan
Asiatis dan Australis
Garis Weber menandai perbatasan fauna Australasia.
Garis Lydekker batas di sebelah timur dari wilayah
wallacea
Distribusi flora fauna di dunia (Neotropical, Oriental,
Neartic, Australian, Palearctic, Ethiopian)
Konservasi flora fauna (Pengawasan penebangan hutan.
Penanaman kembali. Cagar alam dan suaka margasatwa)
2 Daftar materi yang sulit dipahami di Konservasi flora fauna
modul ini
3 Daftar materi yang sering mengalami 1 judul bab dan kegiatan belajar pada sampul dan materi
miskonsepsi berbeda.
2 deskripsi singkat ada 3 sedangkan sub bab ada 4

Judul Modul DINAMIKA ATMOSFER DAN HUBUNGANNYA DENGAN


KEHIDUPAN
Judul Kegiatan Belajar (KB) KB 4:
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DAN
PELESTARIAN LINGKUNGAN
1. Pengertian pembangunan
2. Pengertian lingkungan
3. Pembangunan berkelanjutan
4. Upaya pelestarian lingkungan dalam pembangunan
berkelanjutan
5. Aspek hukum pelestarian lingkungan
6. AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)
7. UKL-UPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya
Pemantauan Lingkungan)
8. Perizinan
9. Instrumen ekonomi lingkungan hidup
10.Peraturan perundangan berbasis lingkungan hidup
11.Anggaran berbasis lingkungan hidup
12.Analisis resiko lingkungan hidup
13.Audit lingkungan hidup
14.Instrumen lain sesuai kebutuhan &/ perkembangan ilmu
pengetahuan
15. Pengelolaan lingkungan berbasis Good Governance
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang 1. Pengertian pembangunan
dipelajari Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pembangunan
diartikan sebagai proses, cara atau perbuatan membangun.
Menurut Siahaan (2004:22), pembangunan adalah upaya untuk
mendapat taraf hidup yang lebih baik. Upaya tersebut
merupakan hak setiap penduduk. Pembangunan diharapkan
dapat membantu meningkatkan standar atau taraf hidup
penduduk.
Tujuan pembangunan terkait dengan lima kata kunci, yaitu: 1.
Pertumbuhan 2. Penguatan keterkaitan 3. Keberimbangan 4.
Kemandirian; dan 5. Keberlanjutan

2. Pengertian lingkungan
Lingkungan hidup menurut UU no 32 tahun 2009 tentang
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, adalah
kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan
makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan,
dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia
yang mempengaruhi kehidupan manusia, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Lingkungan sendiri terdiri atas dua
jenis, yaitu: 1. Lingkungan biotik: lingkungan yang terdiri atas
makhluk hidup yang bergerak. 2. Lingkungan abiotik:
lingkungan yang terdiri atas benda yang tidak hidup

3. Dampak positif dan negatif pembangunan


Dampak positif pembangunan diantaranya adalah:
 Menambah penghasilan penduduk sehingga meningkatkan
kemakmuran
 Menghasilkan barang yang dibutuhkan masyarakat,
khususnya pembangunan di sektor industri
 Pembangunan sektor industri memperbesar kegunaan
bahan mentah
 Mengurangi ketergantungan negara terhadap produk luar
negeri
 Pembangunan merangsang masyarakat untuk
meningkatkan pengetahuan seputar dunia industri
 Terbukanya sarana dan prasarana baru
 Terbentuknya jalur transportasi baru

Dampak negatif pembangunan diantaranya adalah:


 Pencemaran lingkungan akibat limbah industri
 Menimbulkan bermacam penyakit
 Rusaknya alam
 Daerah resapan air berkurang
 Lahan pertanian berkurang
 Lahan terbuka hijau berkurang menjadi lahan tertutup
Dampak negatif pembangunan perlu untuk diminimalkan,
bahkan sedapat mungkin dihilangkan, agar generasi mendatang
tidak mendapat penurunan kualitas lingkungan.

4. Pembangunan berkelanjutan
Pembangunan berkelanjutan adalah tetap membangun dengan
tidak mengorbankan lingkungan. Definisi konsep
pembangunan berkelanjutan diinteprestasikan berbeda oleh
beberapa ahli. Pembangunan berkelanjutan sebenarnya
didasarkan kepada kenyataan bahwa kebutuhan manusia terus
meningkat. Menurut Bosshard (2000), pembangunan
berkelanjutan sebagai pembangunan yang harus
mempertimbangkan 5 prinsip kriteria yaitu:
1. Lingkungan abiotik
2. Lingkungan biotik
3. Nilai-nilai budaya
4. Sosiologi
5. Ekonomi.

Usaha yang dapat dilakukan untuk mencapai pembangunan


yang berkelanjutan adalah dengan melakukan analisis biaya
manfaat dari resiko suatu proyek pembangunan. Perencanaan
pembangunan hendaknya dilakukan secara komprehensip
dengan memperhatikan tujuan jangka panjang. Selain itu, yang
dapat dilakukan untuk mengurangi eksploitasi sumberdaya
secara berlebihan dan menutupi dampak yang mungkin
ditimbulkan dari eksploitasi sumberdaya tersebut adalah
memberikan harga kepada sumberdaya (pricing) dan biaya
tambahan (charges)

5. Upaya pelestarian lingkungan dalam pembangunan


berkelanjutan
Melestarikan lingkungan merupakan kebutuhan yang tidak bisa
ditunda lagi dan menjadi tanggung jawab semua manusia.
Upaya pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil dan
makmur bagi rakyatnya tanpa harus menimbulkan kerusakan
lingkungan ditindaklanjuti dengan menyusun program
pembangunan berkelanjutan yang sering disebut sebagai
pembangunan berwawasan lingkungan. Pembangunan
berwawasan lingkungan tidak lain adalah pembangunan
berkelanjutan.

Konsep pembangunan berkelanjutan merupakan kesepakatan


hasil KTT Bumi di Rio de Jainiro tahun 1992. Di dalamnya
terkandung 2 gagasan penting, yaitu: a. Gagasan kebutuhan,
khususnya kebutuhan pokok manusia untuk menopang hidup.
b. Gagasan keterbatasan, yaitu keterbatasan kemampuan
lingkungan untuk memenuhi kebutuhan baik masa sekarang
maupun masa yang akan datang. Adapun ciri-ciri
pembangunan berwawasan lingkungan adalah:
a. Menjamin pemerataan dan keadilan,
b. Menghargai keanekaragaman hayati,
c. Menggunakan pendekatan integratif,
d. Menggunakan pandangan jangka panjang.

Beberapa upaya yang dapat dilakukan masyarakat berkaitan


dengan pelestarian lingkungan hidup antara lain:
 Pelestarian tanah (tanah datar, lahan miring/perbukitan)
 Pelestarian udara
 Pelestarian hutan
 Pelestarian laut dan pantai
 Pelestarian flora dan fauna

6. Aspek hukum pelestarian lingkungan


Upaya pemerintah dalam pelestarian lingkungan, salah
satunya, dituangkan dalam peraturan perundangan UU RI No.
32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup. Peraturan perundangan ini bertujuan untuk
mengupayakan dan melakukan pembangunan berdasarkan
pencegahan lingkungan dari penurunan kualitas lingkungan.
Peraturan perundangan tersebut memuat instrumen pencegahan
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup terdiri atas:
Kajian Lingkungan Hidup Strategis, Tata ruang, Baku mutu
lingkungan hidup, Kriteria baku kerusakan lingkungan hidup.

7. AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)


Amdal merupakan instrumen pengelola lingkungan yang terdiri
atas Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan (KA-
ANDAL), Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL), Rencana
Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan
Lingkungan (RPL). Setiap usaha dan/atau kegiatan yang
berdampak penting terhadap lingkungan hidup wajib memiliki
amdal. Dokumen amdal merupakan dasar penetapan keputusan
kelayakan lingkungan hidup.

8. UKL-UPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya


Pemantauan Lingkungan)
Upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pemantauan
lingkungan hidup (UKLUPL) adalah pengelolaan dan
pemantauan terhadap usaha atau kegiatan yang tidak
berdampak penting terhadap lingkungan hidup yang diperlukan
bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan
usaha atau kegiatan. Setiap usaha dan/atau kegiatan yang tidak
termasuk dalam kriteria wajib amdal, wajib memiliki UKL-
UPL

9. Perizinan
Setiap usaha atau kegiatan yang wajib memiliki amdal atau
UKL-UPL wajib memiliki izin lingkungan. Izin lingkungan
diterbitkan bedasarkan keputusan kelayakan lingkungan hidup
hasil penilaian Komisi Penilai Amdal, Menteri, Gubernur atau
Bupati/walikota menetapkan keputusan kelayakan atau
ketidaklayakan lingkungan hidup sesuai kewenangannya atau
rekomendasi UKL-UPL

10. Instrumen ekonomi lingkungan hidup


Instrumen ekonomi lingkungan hidup Merupakan seperangkat
kebijakan ekonomi untuk mendorong pemerintah, pemerintah
daerah atau setiap orang ke arah pelestarian lingkungan hidup.

11. Peraturan perundangan berbasis lingkungan hidup


Setiap penyusunan peraturan perundangan pada tingkat
nasional dan daerah wajib memperhatikan fungsi lingkungan
hidup dan prinsip perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup sesuai dengan Pasal 44 yaitu “setiap penyusunan
peraturan perundang - undangan pada tingkat nasional dan
daerah wajib memperhatikan perlindungan fungsi lingkungan
hidup dan prinsip perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup sesuai dengan ketentuan yang berlaku”.

12. Anggaran berbasis lingkungan hidup


Pemerintah wajib mengalokasikan anggaran dana alokasi
khusus lingkungan hidup yang memadai untuk diberikan
kepada daerah yang memiliki kinerja perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup yang baik.

13. Analisis resiko lingkungan hidup


Setiap usaha dan/atau kegiatan yang berpotensi menimbulkan
dampak penting terhadap lingkungan hidup, ancaman terhadap
ekosistem dan kehidupan, dan/atau kesehatan dan keselamatan
manusia wajib melakukan analisis risiko lingkungan hidup.

14. Audit lingkungan hidup


Audit lingkungan hidup Adalah evaluasi yang dilakukan untuk
menilai ketaatan penanggung jawab usaha dan atau kegiatan
terhadap persyaratan hukum dan kebijakan yang ditetapkan
oleh pemerintah. Audit lingkungan dilakukan oleh penanggung
jawab usaha dan/atau kegiatan dalam rangka meningkatkan
kinerja lingkungan hidup.

15. Instrumen lain sesuai kebutuhan &/ perkembangan ilmu


pengetahuan
Lingkungan sangat menentukan kehidupan manusia dan
makhluk hidup lainnya, namun sebaliknya manusia juga dapat
menentukan keadaan lingkungan. Sumber daya alam di dunia
ini mempunyai kedudukan serta peranan penting bagi
kehidupan, juga sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa perlu
dikelola dan dimanfaatkan secara lestari, selaras dan seimbang
bagi kesejahteraan rakyat banyak untuk masa kini dan
mendatang.

16. Pengelolaan lingkungan berbasis Good Governance


Dengan adanya tata kelola lingkungan atas dasar pembangunan
berkelanjutan dan wawasan lingkungan yang memperhatikan
dampak lingkungan ke masa yang akan datang, diharapkan
dapat menciptakan keselarasan antara manusia dan alam.

2 Daftar materi yang sulit Audit Lingkungan Hidup


dipahami di modul ini Analisis resiko lingkungan hidup

3 Daftar materi yang sering Amdal


mengalami miskonsepsi

Judul Modul Modul 5


Dinamika Hidrosfer Hubungannya Dengan Kehidupan
Judul Kegiatan Belajar (KB) KB 1:
PERAIRAN DARAT DAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)
1. Hidrologi
2. Daur Air
3. Danau
4. Air tanah
5. Daerah Aliran Sungai (DAS)
6. Alur sungai
7. Bentuk lahan fluvial
8. Perairan darat untuk ruang kehidupan manusia
9. Kualitas air

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Garis besar materi yang 1. Hidrologi
dipelajari Ilmu yang mempelajari air adalah Hidrologi. Hidrologi adalah
cabang ilmu geografi fisik yang berurusan dengan air dimuka
bumi yang sebatas pada lapisan kehidupan dengan sorotan
khusus pada sifat, fenomena, dan distribusi air di daratan
(Linsley et al., 1975). Namun untuk memahami hidrologi, perlu
didukung oleh keilmuan lainnya seperti Meteorologi,
Klimatologi, Geologi, Geomorfologi, Pedologi, Hidraulika,
Statistik, Matematika, dan Kimia air, serta ilmu terapan
lainnya. Menurut "The International Association of Scientific
Hydrology" (Linsley et al.,1975) hidrologi dapat dibagi
menjadi lima cabang yaitu: 1. Potamologi (potamology),
khusus mempelajari aliran air permukaan dalam alur (suface
stream) 2. Limnologi (limnology), khusus mempelajari air yang
relatif diam seperti air danau. 3. Geohidrologi (geohydrology),
khusus mempelajari air dibawah permukaan tanah pada zone
jenuh air. 4. Kriologi (crylogy), khusus mempelajari es dan
salju. 5. Hidrometeorologi (hydrometeorology), khusus
mempelajari masalah-masalah yang ada antara meteorologi dan
hidrologi.

2. Daur Air:
Daur hidrologi di awali dari pemanasan yang dihasilkan oleh
enegrgi panas matahari yang mengakibatkan penguapan dan
kondensasi dan selanjutnya titik air yang jenuh akan jatuh ke
permukaan bumi sebagai hujan (presipitasi). Hujan
(presipitasi) dari atmosfer jatuh ke laut dan darat. Di darat air
hujan ada yang masuk ke tanah (infiltrasi) sebagai lengas tanah
(soil moisture), airtanah (groundwater), limpasan (landflow),
tersimpanan sebagai surface storage) seperti danau, rawa,
waduk, simpanan intersepsi (interception storage). Selama di
permukaan bumi, air juga akan mengalami penguapan
evaporasi, transpirasi, dan evapotranspirasi. Seluruh uap air
hasil evapotranspirasi akan mengalami pemadatan di atmosfer
yang selanjutnya mengalami kondensasi dan akan jatuh sebagai
air hujan. Daur air dapat dibedakan atas 3 macam yaitu:
1. siklus pendek
2. siklus sedang
3. siklus panjang.

3. Danau:
Danau adalah tubuh perairan daratan yang tergenang
menempati suatu ledokan yang terpisah dari laut. Sebagai
simpanan air permukaan, danau terbentuk secara alamiah
karena proses volkanisme, tektonisme, dan fluvial, maupun
buatan manusia berupa waduk.

4. Air Tanah:
Air tanah adalah simpanan air di bawah permukaan. Air tanah
adalah air yang bergerak dan berada di bawah permukaan tanah
di dalam zona jenuh (saturation zone) dimana tekanan
hidrostatiknya sama atau lebih besar dari tekanan atmosfer.
Kedudukan air tanah ditentukan oleh tipe aquifer.

5. Daerah Aliran Sungai (DAS):


Kajian pemanfaatan dan kebencanaan hidrologi khususnya
aliran sungai menggunakan unit analisis berupa ruang daerah
aliran sungai (DAS). Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah suatu
wilayah kesatuan ekosistem yang dibatasi oleh pemisah
topografi, berfungsi sebagai pengumpul, penyimpan, dan
penyalur air, sedimen, serta unsur hara dalam sistem sungai
yang keluar melalui outlet tunggal (Sudjarwadi,1985). Daerah
Aliran Sungai (DAS) dapat dipandang dari sisi bentanglahan
kesatuan ekosistem, dan sistem hidrologis. Terbagi dalam
daerah upstream, downstream, dan estuari. Sistem jaringan
didasarkan pada tingkatan segmen sungai yang dikenal sebagai
orde sungai. Sementara untuk memahami karakteristik DAS
digunakan pendekatan morfometri

6. Alur sungai:
Untuk memahami sungai, dikenal dengan ilmu potamologi.
Potamologi adalah bagian dari ilmu hidrologi yang khusus
mempelajari tentang aliran permukaan (runoff). Runoff adalah
bagian dari hujan (hujan dikurangi oleh evapotranspirasi dan
kehilangan air lainnya) yang mengalir dalam alur sungai karena
gaya gravitasi. Arah aliran memanjang sepanjang sungai
berpengaruh 35 terhadap alur sungai. Aliran memanjang
dipengaruhi oleh faktor komponen aliran, total volume,
distribusi aliran, kontinyuitas aliran, yang mengakibatkan
kecenderunan aliran sungai berkelok.

7. Bentuk Lahan fluvial


Tinjauan geografi menekankan pada kajian bentuklahan fluvial
sebagai ruang berlangsungnya fenomena hidrosfer yang saling
pengaruh mempengaruhi dengan kehidupan manusia. Pola
aliran, arah aliran, serta struktur geologi dapat digunakan untuk
memahami morfologi sungai. Proses fluvial yang berlangsung
di sepanjang alur sungai akan mendetailkan dinamika
morfologi sungai yang menghasilkan karakteristik bentuklahan
fluvial.

Bermacam pola aliran akan menjadi dasar penafsiran


karakteristik keruangan muka bumi. Pola aliran terdiri dari pola
dendritik, paralel, trelis, radial, centripetal, centrifugal,
distributary, rectangular, dan annular. Identifikasi lebih lanjut
dari pola aliran sungai bisa untuk mengidentifikasi kondisi
struktur geologi beserta litologinya.
8. Perairan darat untuk ruang kehidupan manusia
Sungai memiliki arti kehidupan yang sangat penting bagi
peradaban manusia. Pembangunan sungai dari waktu kewaktu
menyadarkan perlunya konsep ekohidrolik, yang salah satunya
menjadikan bentuklahan perlu dipertimbangkan dalam
pengelolaan sungai bagi kehidupan manusia yang
berkelanjutan. Pengembangan area terbangun sepanjang sungai
maupun sekeliling danau harus memperhatikan garis sempadan
yang merupakan upaya agar kegiatan perlindungan,
penggunaan, dan pengendalian atas sumber daya yang ada pada
sungai dan danau dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuannya

9. Kualitas air
Dalam menggunakan air untuk peruntukan keperluan tertentu
perlu untuk memperhatikan kualitas air. Beberapa parameter
untuk mengukur kualitas air alami diantaranya adalah Total
Dissolved Solids (TDS), Daya Hantar Listrik (DHL), pH
(aktivitas ion hidrogen), tingkat oksidasi-reduksi air),
Dissolved Oxygen (DO), dan ion mayor serta minor

2 Daftar materi yang sulit 3. Kualitas Air


dipahami di modul ini ( Parameter untuk mengukur kualitas air)
3 Daftar materi yang sering 4. Perairan darat untuk ruang kehidupan manusia
mengalami miskonsepsi

Judul Modul Dinamika Hidrosfer Hubungannya Dengan Kehidupan


Judul Kegiatan Belajar (KB) KB 2:
WILAYAH KEPESISIRAN
1. Zona Kepesisiran
2. Tipe pesisir
3. Proses kepesisiran
4. Aerodinamik dan hidrodinamika kepesisiran
a. Angin
b. Gelombang
c. Arus
d. Pasang Surut
5. Bentuk lahan marin
6. Ekosistem Kepesisiran
7. Pesisir untuk ruang kehidupan manusia

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Garis besar materi yang 1. Zona Kepesisiran
dipelajari Wilayah kepesisiran adalah daerah pertemuan antara daratan
dan laut, ke arah daratan meliputi bagian daratan baik kering
maupun terendam air yang masih terpengaruh sifat-sifat laut,
sedangkan ke arah laut mencakup bagian laut yang masih
dipengaruhi oleh proses-proses alami yang terjadi di daratan.
Kata kepesisiran adalah semua hal yang menyangkut pesisir.
Dalam wilayah kepesisiran terdapat wilayah pesisir dan pantai.
Pesisir (Coast) adalah lahan dengan lebar tidak tentu (dapat
beberapa km) yang membentang dari garis pantai sampai
perubahan medan pertama yang besar di bawah laut. Sementara
pantai (shore) adalah jalur sempit daratan pada pertemuan
dengan laut, meliputi antara garis air tinggi dengan garis air
rendah. Variasi wilayah kepesisiran setidaknya dapat dibagi
menjadi wilayah kepesisiran rataan dan pesisir bertebing terjal

2. Tipe pesisir
Tipe pesisir yang disusun oleh Shepard (1976) berdasarkan
genetika pembentukan pantai merupakan salah satu pembagian
yang dapat mewakili keadaan keseluruhan. Tipe pantai
berdasarkan genetika pembentukan dapat dibagi ke dalam
pantai primer dan pantai sekunder. Pantai primer dapat
dibedakan menjadi pantai akibat erosi daratan, deposisi
daratan, pembentukan gunungapi, dan pengangkatan atau
pelipatan akibat tektonisme. Pantai sekunder dapat dibedakan
menjadi pantai deposisi marin, pantai erosi gelombang, dan
pantai organisme karang.

3. Proses kepesisiran
Karakteristik dan perubahan yang terjadi di wilayah kepesisiran
disebabkan adanya proses yang ditentukan oleh tenaga
kepesisiran. Proses kepesisiran dikenal ada lima macam yang
saling berinteraksi yaitu proses aerodinamik, proses
hidrodinamik, proses morfodinamik, proses geodinamik, dan
proses ekodinamik. Secara garis besar, hasil proses tersebut
dapat dibagi menjadi pantai hasil proses erosional dan
deposisional. Tenaga kepesisiran utama di wilayah kepesisiran
adalah angin, gelombang, arus, dan pasang surut.

4. Aerodinamik dan hidrodinamika kepesisiran


Proses aerodinamik dikendalikan oleh angin yang berinteraksi
dengan air laut. Proses hidrodinamik terdiri dari gelombang,
arus, dan pasang surut. Kedua proses tersebut berlangsung terus
menerus mempengaruhi dinamika wilayah pesisir.

a. Angin
Kebanyakan tenaga pembangkit gelombang laut adalah angin.

b. Gelombang
Gelombang laut selalu menimbulkan sebuah ayunan air yang
bergerak tanpa henti-hentinya pada lapisan permukaan laut dan
jarang dalam keadaan sama sekali diam. Gelombang laut yang
bergerak memasuki perairan pantai mengalami pertambahan
tinggi yang membuat keterjalan gelombang bertambah.

c. Arus
Perbedaan pemanasan matahari terhadap permukaan bumi
menimbulkan fenomena angin dan arus laut. Kedua fenomena
ini saling berkaitan erat satu dengan yang lain. Angin
merupakan salah satu gaya utama yang menyebabkan
timbulnya arus laut selain gaya yang timbul akibat tidak
samanya pemanasan dan pendinginan air laut. Arus di pantai
dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu arus datang (On shore
current), arus susur pantai (longshore current), dan arus balik
(rip current).

d. Pasang surut (Pasut)


Pasang surut (pasut) adalah fluktuasi ritmik muka air laut akibat
pengaruh gaya tarik benda angkasa terutama bulan dan
matahari . Umumnya pasut dapat diklasifikasikan dalam 4 tipe
berikut.
1. Pasut harian tunggal
2. Pasut harian ganda
3. Pasut harian campuran condong tunggal
4. Pasut harian campuran condong ganda (mixed
predominantly semidiurnal tides),

5. Bentuk lahan marin


Proses kepesisiran yang bekerja sepanjang waktu
menghasilkan bentuklahan. Bentuklahan marin adalah
kenampakan hasil proses dan perubahan akibat tenaga
kepesisiran pada wilayah antara daratan dan lautan. Proses
aerodinamik, hidrodinamik, morfodinamik, dan geodinamik
yang belangsung jutaan tahun telah membentuk bentuklahan
saat ini. Bentuklahan hasil proses marin dapat dibagi dalam
bentuklahan kelompok gisik, delta, dan residual. Bentuklahan
kelompok gisik terbentuk karena endapan material halus
terutama pasiran akibat tenaga kepesisiran. Bentuk lahan
kelompok delta mengacu pada tipe delta yang mendapatkan
pengaruh dari sungai, gelombang, pasang surut. Bentuklahan
kelompok residual pada umumnya terbentuk karena hempasan
arus dengan gelombang yang besar. Proses utama pembentukan
bentuklahan tersebut adalah deposisional dan erosional. Proses
kepesisiran dan bentuklahan menjadi faktor perkembangan
ekosistem.

6. Ekosistem Kepesisiran
Ekosistem yang berkembang di wilayah pesisir (ke arah laut)
meliputi mangrove, lamun, dan terumbu karang.
Karakteristik dari pantai berpasir (ke arah darat) pada
umumnya tersedia material pasir berlimpah dengan
gelombang di pantai relatif kuat sehingga mampu membawa
sedimen wilayah pantai. Ekosistem yang berkembang ada dua
kelompok vegetasi yaitu formasi Pes Caprae dan formasi
Baringtonia.

7. Pesisir untuk ruang kehidupan manusia


Ruang pesisir bagi kehidupan manusia menyediakan
sumberdaya. Disisi lain ruang pesisir juga punya potensi
kebencanaan baik secara alami maupun akibat kerusakan
lingkungan oleh ulah manusia. Model penataan ruang pesisir
yang terpadu (integrated areal planning) tidak berdasarkan
batas administrasi tetapi lebih ke batas ekologis. Dalam batas
ekologis diperlukan pendekatan-pendekatan antara lain
ekoregion, sedimen sel, dan catchment area atau Daerah Aliran
Sungai (DAS).

Dalam tatanan 31 ekologi, DAS merupakan daerah yang


menghubungkan antara hulu, hilir dan kawasan pesisir, dimana
aktivitas manusia di daerah hulu dan hilir mempengaruhi
kondisi di kawasan pesisir. Karena keterkaitan inilah, maka
pengelolaan suatu kawasan pesisir harus diintegrasikan dengan
pengelolaan DAS. Pengelolaan air dalam konteks interaksi
wilayah dalam ruang DAS adalah dengan menahan air supaya
lebih lama tersimpan di DAS ketika musim hujan.
Pembangunan sistem hidrologi sebagai bagian dari proses
urbanisasi yang harus memperhatikan sistem hidrologi alamiah
berdasarkan bentuklahan.

2 Daftar materi yang sulit 4. Pesisir untuk ruang kehidupan manusia


dipahami di modul ini (Pengelolaan kawasan pesisir yang diintegrasikan dengan
pengelolaan DAS)
3 Daftar materi yang sering 5. Pesisir untuk ruang kehidupan manusia
mengalami miskonsepsi

Judul Modul Dinamika Hidrosfer Hubungannya Dengan Kehidupan


Judul Kegiatan Belajar (KB) KEGIATAN BELAJAR 3:
Wilayah Kelautan dan Potensinya
1. Pembentukan dan Morfologi Laut
2. Lingkungan Laut
3. Arus Laut
4. Gelombang Laut
5. Arus Lintas Indonesia
6. Potensi Sumber Daya Laut
7. Potensi Kebencanaan Alam Laut
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang 1. Pembentukan dan Morfologi laut
dipelajari Pada teori lempeng tektonik, laut dapat terbentuk karena adanya
pecahan kerak bumi akibat bergesernya lempeng kerak bumi yang
akhirnya membentuk cekungan di muka bumi. Mengingat
cekungan di muka bumi ini merupakan bagian terendah, maka akan
terisi oleh air.
Berdasarkan pada kedalaman dan luasnya maka dapat dibedakan
antara laut dan samudera. Laut (sea) merupakan bentuk umum
kumpulan air asin pada kontinen permukaan bumi.
Sementara samudera (ocean) merupakan badan air utama yang
menempati cekungan besar di permukaan bumi.
2. Lingkungan Laut
Lingkungan perairan laut dapat dikelompokkan menjadi dua bagian
yaitu pelagik dan bentik. Pelagik adalah bagian wilayah berupa
perairan laut, sementara bentik adalah dasar atau lantai perairan
laut. Pelagik secara horisontal terbagi dalam neritik atau perairan
dekat pantai dan oseanik atau laut trebuka. Sementara secara
vertikal terbagi dalam fotik dan afotik
3. Arus laut
Arus laut adalah gerakan massa air dari suatu tempat (posisi) ke
tempat yang lain. Arus laut terjadi dimana saja di laut. Arus laut
terutama di lapisan permukaan mempunyai peranan yang besar
dalam sistem interaksi laut dan atmosfer.
4. Gelombang laut
Gelombang adalah gerakan berayun tubuh air laut yang diwujudkan
oleh naik turunnya permukaan laut secara bergantian (Snead,
1982). Gelombang laut menggambarkan transmisi dari energi dan
momentum. Gelombang laut selalu menimbulkan sebuah ayunan
air yang bergerak tanpa henti-hentinya pada lapisan permukaan laut
dan jarang dalam keadaan sama sekali diam.
5. Arus Lintas Indonesia
Arus Lintas Indonesia (Indonesian Through Flow), adalah aliran
massa air antar samudera yang melewari Perairan Indonesia.
Perairan di Kepulauan Indonesia menjadi saluran penghubung
antara Samudera Pasifik di bagian utara dan timur laut dengan
Samudera Hindia di bagian selatan dan barat daya Indonesia. Aliran
massa air dari Samudera Pasifik ke Samudera Hindia ini terjadi
sebagai akibat adanya perbedaan tekanan antara kedua lautan
tersebut (Hasanudin, 1998).
6. Potensi Sumber Daya Laut
Perikanan
Sumberdaya perikanan tangkap di laut di Indonesia disusun dalam
kelompok pelagis besar, pelagis kecil, demersal, udang/ krustasea
lainnya, ikan karang, ikan hias, rumput laut, moluska teripang/
ubur-ubur, benih alami, reptilia dan mamalia laut (Darsono, 1999).
Mineral
Pesisir dari Laut Indonesia memiliki cadangan minyak dan gas,
mineral dan bahan tambang yang besar. Dari hasil penelitian BPPT
(1998) dalam Kusumastanto) dari 60 cekungan minyak yang
terkandung dalam alam Indonesia, sekitar 70 persen atau sekitar 40
cekungan terdapat di laut.
Air Laut dalam
Menurut Shandy (2015), air laut dalam adalah air laut yang berada
pada kedalaman lebih dari 200 meter. Air ini memiliki kadar garam
yang lebih rendah dibandingkan air laut di permukaan.
Energi laut
Potensi energi laut dapat bersumber dari gelombang, arus, dan
panas laut. Gelombang laut merupakan energi alternatif yang
dibangkitkan melalui efek gerakan tekanan udara akibat fluktuasi
pergerakan gelombang naik turun yang terjadi di lepas pantai
dengan laju ombak besar dan stabil.
Pariwisata
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan
panjang garis pantai lebih dari 81.000 km serta luas laut sekitar 3,1
juta km2. Wilayah pesisir dan lautan Indonesia dikenal sebagai
negara dengan kekayaan dan keanekaragaman hayati (biodiversity)
laut terbesar di dunia, memiliki ekosistem pesisir seperti mangrove,
terumbu karang dan padang lamun. Kekayaan sumber daya
kelautan tersebut, menjadi modal yang sangat besar bagi
pengembangan wisata bahari Indonesia,
7. Potensi Kebencanaan Alam Laut
Posisi wilyah Indonesia teletak pada tepian dan pertemuan tiga
lempeng utama benua yaitu Eurasia, Pasifik, dan Hindia Australia.
Zona penunjaman antar lempeng tektonik tersebut akan
memunculkan zona magmatik dengan kemunculan rangkaian
gunungapi. Konsekwensi dari hal tersebut adalah posisi Indonesia
yang rawan dengan gempa bumi dan erupsi gunungapi.
2 Daftar materi yang sulit 5. Arus Laut
dipahami di modul ini Arus lintas sabuk dunia dan gaya Coriolis
3 Daftar materi yang sering 6. Arus Laut dan Arus Lintas
mengalami miskonsepsi

Judul Modul Dinamika Hidrosfer Hubungannya Dengan Kehidupan


Judul Kegiatan Belajar (KB) KEGIATAN BELAJAR 4:
Posisi Strategis Indonesia sebagai Poros Maritim
1. Geomaritim
2. Deklarasi Djuanda dan UNCLOS
3. Batas Maritim
4. Konektivitas Maritim
5. Pertahanan Maritim
6. Budaya Maritim
7. Bajau : Suku Maritim di Indonesia
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang 1. Geomaritim
dipelajari Paradigma Geomaritim dilatarbelakangi oleh perlunya
memandang pembangunan yang bermodal laut sebagai
komplemen yang saling menguatkan dan saling sinergis
dengan pembangunan darat. Pilar utama dalam membangun
paradigma geomaritim adalah budaya maritim, sumberdaya
laut, infrastruktur dan konektivitas maritim, deplomasi
maritim, dan pertahanan maritim (Kardono, dkk., 2015).
2. Deklarasi Djuanda dan UNCLOS
Deklarasi Djuanda (Nontji, 2017). Deklarasi itu menyatakan
bahwa semua perairan di sekitar, di antara, dan yang
menghubungkan pulau-pulau atau bagian pulau- pulau yang
termasuk daratan Negara Republik Indonesia, dengan tidak
memandang luas atau lebarnya, adalah bagian dari wilayah
Negara Republik Indonesia dan dengan demikian merupakan
bagian dari perairan nasional yang berada di bawah kedaulatan
mutlak Negara Republik Indonesia
Konsep Wawasan Nusantara akhirnya diakui dunia sebagai
The Archipelagic Nation Concept. Di situ ditetapkan laut
teritorial negara kepulauan adalah selebar 12 mil dari garis
dasar terluar pulau-pulau dan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
selebar 200 mil dari dari garis dasar. UNCLOS 1982 ini
kemudian diratifikasi oleh Indonesia melalui UU No. 17 tahun
1983.
3. Batas Maritim
Berdasarkan UNCLOS, sebuah negara kepulauan berhak atas
laut territorial hingga 12 mil laut, zona tambahan hingga 24
mil laut, ZEE hingga 200 mil laut, dan landas kontinen atau
dasar laut yang lebarnya bisa lebih dari 200 mil laut. Ini
berdasarkan ketentuan Konvensi PBB tentang Hukum Laut
(UNCLOS). Luasan wilayah perairan tersebut diukur dari
garis pangkal. Garis pangkal ini bisa berupa garis pantai ketika
air surut atau bisa juga berupa garis lurus yang
menghubungkan titik paling tepi pulau-pulau terluar.
4. Konektivitas Maritim
Asas Cabotage adalah hak eksklusif suatu negara untuk
menerapkan peraturan perundang-undangannya sendiri dalam
bidang darat, air, dan udara pada lingkup wilayah yang
menjadi kekuasaan negara tersebut. Urgensi penerapan asas
cabotage bagi pelayaran Indonesia didasarkan pada pemikiran
bahwa transportasi laut dalam negeri mempunyai peranan
strategis dan signifikan dalam pembangunan nasional, mulai
bidang ekonomi, sosial, budaya, politik, pertahanan sampai
keamanan. Selain itu juga terkait dengan mobilitas, interaksi
sosial dan budaya bangsa Indonesia.
5. Pertahanan maritim
Konsep pertahanan negara di laut meliputi segala upaya
pertahanan yang bersifat semesta dengan mengikut sertakan
seluruh warga negara dalam usaha pertahanan negara di dan
atau lewat laut. Strategi yang dilaksanakan untuk mendukung
pertahanan negara di laut sendiri dijabarkan dalam suatu
konsep Strategi Pertahanan Laut Nusantara (SPLN) yang
merupakan bagian integral dari Strategi Pertahanan
Nusantara. Prinsip SPLN ditata di atas tiga pilar yang saling
terkait, yaitu sistem pertahanan dan keamanan rakyat
semesta, pertahanan mendalam, dan penangkalan
(Mabesal,2003).
6. Budaya Maritim
Ketergantungan terhadap lingkungan, musim, dan pasar,
menjadikan mayoritas masyarakat nelayan relatif memiliki
keadaan ekonomi yang buruk. Kondisi ini membentuk sistem
sosial yang pada umumnya berciri patron-klien. Nelayan
kecil, buruh nelayan, petani tambak kecil, dan buruh tambak
seringkali terpaksa meminjam uang dan barang-barang
kebutuhan hidup sehari-hari dari para juragan atau para
pedagang pengumpul.
7. Bajau : suku Maritim di Indonesia
Suku Bajau merupakan etnis maritim yang distribusinya
tersebar di hampir seluruh perairan Indonesia, bahkan hingga
ke beberapa perairan negara tetangga
Keunikannya adalah mereka merupakan suatu kelompok
masyarakat yang tidak hanya bermukim di wilayah perairan,
melainkan juga menggantungkan seluruh kehidupannya pada
sumberdaya hayati laut.
Suku Bajau yang masih bertahan di laut merupakan salah
satu kelompok masyarakat tradisional yang hidup dengan
cara berbeda dengan kebanyakan suku bangsa di Indonesia.
Cara hidup dan penghidupan mereka membawa konsekuensi
beberapa permasalahan yang dapat dikategorikan menjadi
dua permasalahan, yaitu permasalahan sosial budaya dan
sosial ekonomi.
2 Daftar materi yang sulit 1. Konektivitas Maritim
dipahami di modul ini Tol laut
3 Daftar materi yang sering 1. Geo maritim
mengalami miskonsepsi 2. Pertahanan maritim

Judul Modul Modul 6


Sumber Daya Alam Dan Sumber
Daya Manusia
Judul Kegiatan Belajar (KB) KB. 1
Potensi Sumber Daya Alam
Indonesia
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang 1. Pengertian dan Peranan Sumberdaya
dipelajari Alam
Sumberdaya alam (biasa disingkat SDA)
adalah segala sesuatu yang berasal dari
alam yang dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan hidup manusia.
2. Penggolongan Sumber Daya Alam
Klasifikasi SDA terdiri pembagian
bentuk yang bisa dimanfaatkan, proses
pembentukan, cara terbentuknya bahan
galian, nilai ekonomisnya.
3. Potensi dan Pemanfaatan Sumberdaya
Alam (SDA) di Indonesia
Pemanfatan SDA di Indonesia berupa
air, angin, tanah, geothermal, aneka hasil
tambang yang ada di Indonesia. Menurut
cara terbentuknya bahan galian, SDA
dapat diklasifikasikan sebagai bahan
galian magmatic, bahan galian pegmatite,
bahan galian hasil pengendapan, bahan
galian hasil pengayaan sekunder, bahan
galian hasil metamorfosis kontak, bahan
galian termal. Konservasi lahan kritis
dapat dilakukan secara mekanik,
vegetative dan kimiawi.
4. Pengelolaan Sumberdaya Alam (SDA)
yang Berwawasan Lingkungan
Berkelanjutan
Beberapa hal yang dapat diusahakan
untuk menjaga kelestarian SDA adalah
sebagai berikut.
a. Penghijauan dan reboisasi
b. Sengkedan
c. Pengembangan daerah aliran sungai
d. Pengelolaan air limbah
e. Penghentian Penambangan liar
f. Penertiban pembuangan sampah
g. Konservasi pada Lahan Terdegradasi
h. Konservasi Lahan Kritis
5. Pengelolaan Sumber Daya Alam
Berdasarkan Prinsip Mengurangi
Untuk mencukupi kebutuhan hidup
manusia, manusia membutuhkan aneka
SDA. SDA dari petambangan, mineral
energi, maupun hayati sangat
diperlukan. Upaya mengeksploitasi SDA
oleh manusia hendaknya menghindari
untuk menghabiskan secara
keseluruhan, tetapi hendaknya
memegang prinsip pengurangan. Masaki
(1995)
6. Pengelolaan Sumber Daya Alam
Berdasarkan Prinsip Daur Ulang
Proses daur ulang adalah pengolahan
kembali suatu massa atau bahan-bahan
bekas dalam bentuk sampah kering yang
tidak mempunyai nlai ekonomi menjadi
suatu barang yang berharga dan berguna
bagi kehidupan manusia.
2 Daftar materi yang sulit KB. 1 Pengelolaan Sumberdaya Alam
dipahami di modul ini (SDA) yang Berwawasan Lingkungan
Berkelanjutan

3 Daftar materi yang sering KB. 1 Konservasi lahan


mengalami miskonsepsi

Judul Modul Sumber Daya Alam Dan Sumber Daya Manusia


Judul Kegiatan Belajar (KB) KB 2
Ketahanan Pangan
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang dipelajari A. Pengertian Ketahanan Pangan
Ketahanan pangan (food security) adalah ketersediaan
pangan dan kemampuan seseorang untuk
mengaksesnya, terpenuhinya Pangan bagi negara
sampai dengan perseorangan
Ketersediaan pangan yaitu ketersediaan pangan dalam
jumlah yang cukup aman dan bergizi untuk semua orang
dalam suatu negara baik yang berasal dari produksi
sendiri, impor, cadangan pangan maupun bantuan
pangan
Distribusi pangan yaitu kemampuan semua rumah
tangga dan individu dengan sumberdaya yang
dimilikinya untuk memperoleh pangan yang cukup
untuk kebutuhan gizinya
Akses pangan kemampuan memiliki sumber daya,
secara ekonomi maupun fisik, untuk mendapatkan
bahan pangan bernutrisi.
Penyerapan /pemanfaatan pangan yaitu penggunaan
pangan untuk kebutuhan hidup sehat yang meliputi
kebutuhan energi dan gizi, air dan kesehatan lingkungan
modal produksi ketahanan pangan adalah lahan

B. Faktor Ketahanan Pangan Nasional


Lahan (luas lahan dan penguasaan lahan)
-Degradasi lahan Menurunnya luas lahan oleh
pemukiman
-Konservasi lahan (mempertahankan lahan pertanian)
Infrastruktur (Irigasi dan waduk)
Teknologi dan Sumber Daya Manusia (merupakan
faktor produksi dalam pengolahan lahan)
Energi Secara langsung energi berupa listrik atau BBM
yang digunakan oleh petani dalam kegiatan bertaninya,
misalnya traktor. Untuk peran teknologi yang tidak
langsung adalah energi yang digunakan oleh pabrik
sarana produksi pertanian seperti pabrik pupuk maupun
pabrik yang membuat input pertanian lainnya.
Dana (biaya perawatan dan produksi lahan)
Keadaan lingkungan fisik (perubahan iklim alami dan
dampak teknologi dapat mempengaruhi dan merubah
tingkat produksi lahan)
Relasi Kerja (di ukur dengan NTP adalah rasio antara
indeks harga yang diterima petani, yakni indeks harga
jual outputnya, terhadap indeks harga yang dibayar
petani, yakni indeks harga input-input yang digunakan
untuk bertani, misalnya pupuk, pestisida, tenaga kerja,
irigasi, bibit, sewa traktor, dan lainnya)
Ketersedian Input Lainnya (pupuk, bibt, subsidi dari
dukungan pemerintah)

C. Ketahanan Pangan Di Indonesia


kondisi ketahanan pangan Indonesia yang ditunjukkan
pada Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan
Tahun 2018 (Sumber : bkp.pertanian.go.id), dimana
Kabupaten/kota diklasifikasikan dalam 6 kelompok
ketahanan pangan dan gizi berdasarkan pada tingkat
keparahan dan penyebab dari situasi ketahanan pangan
dan gizi. Kabupaten/kota di Prioritas 1 papua, 2 papua
dan sebagian sumatera dan 3 papua , sebagian
kalimantan dan sebagian sumatera merupakan wilayah
rentan pangan dengan klasifikasi Prioritas 1 tingkat
rentan pangan tinggi, Prioritas 2 rentan pangan sedang,
dan priroritas 3 rentan pangan rendah. Kabupaten/kota
di Prioritas 4, 5sulawsi, kalimantan, sumatera, jawa, bali
dan nusa tenggara dan maluku, dan 6 sebagian besar
berada di sulawwesi dan kalimantan, sebagian sumatera
dan jawa. merupakan wilayah tahan pangan dengan
klasifikasi prioritas 4 tahan pangan rendah, prioritas 5
tahan pangan sedang, sedangkan prioritas 6 yaitu tahan
pangan tinggi Peta ketahanan pangan 2018
jumlah penduduk indoensia tahun 2010 yaitu
237.641.326 orang dan produksi padi 66.469.394 ton
jika di bagi produksi padi dengan jumlah penduduk
maka hasilnya 279, 7046924 artinya jumlah produksi
padi setahun kurang 4 kali lipat dari jumlah penduduk.

D. Indikator Ketahanan Pangan Rumah Tangga


Ketahanan pangan rumah tangga adalah kemampuan
untuk memenuhi pangan anggota keluarga dari waktu
ke waktu dan berkelanjutan baik dari produksi sendiri
maupun membeli
faktor tersedianya pangan dapat dijabarkan dalam
beberapa aspek yaitu (1) cukup, baik jumlah maupun
mutunya memenuhi kecukupan Gizi, (2) aman, (3)
beragam, (4) merata, (5) terjangkau, (6) sesuai agama,
keyakinan, dan budaya masyarakat, (7)sehat, aktif, dan
produktif, dan (8) berkelanjutan.

E. Tantangan Dan Hambatan Serta Solusi Dalam


Memenuhi Ketahanan Pangan Di Indonesia
Ketersediaan Pangan tantangan belum seluruhnya
wilayah di olah, buituh dukungan pemerintah untuk
membiayai faktor yang menyebabkan terbukannya
lahan untuk di olah secara maksimal
Distribusi Pangan (Khusus untuk wilayah Indonesia
bagian timur, kepulauan terpencil dan daerah perbatasan
tantangan yang dihadapi adalah iklim yang kurang
mendukung, terbatas sarana/prasarana yang memadai
untuk transportasi, pasar dan sarana penyimpanan. dan
informasi pasar)
Konsumsi dan Keamanan Pangan (ke 4 jumlah
penduduk terbanyak menyebabkan indonesia
memerlukan komsumsi yang besar pula)
Manajemen Ketahanan Pangan (Penanganan
ketahanan pangan kedepan semakin kompleks,
pelayanan, dan jaringan kerjasama antar masyarakat dan
daerah dalam mengelola pangan)
solusi dalam memenuhi ketahanan pangan antara
lain setiap pemerintah selayaknya berusaha agar tidak
ada yang kelaparan. Pemerintah pusat dapat membuat
kebijakan yang menganjurkan pemanfaatan lahan untuk
usahatani keluarga, perlindungan terhadap polusi lahan
pertanian, membuat kredit ringan bagi petani, dan
membantu petani mengatasi masalahnya.
Cara-cara meningkatkan produksi pangan
masyarakat (Kebun keluarga, sekolah dan warga dan
program lainnya)
Menyediakan makanan sehat dengan harga yang
wajar (Pasar Tani, Koperasi)
Penyimpanan bahan pangan yang aman (Bank
pangan)
2 Daftar materi yang sulit dipahami di Indikator ketahanan pangan rumah tangga
modul ini
3 Daftar materi yang sering mengalami Tantangan dan solusi dalam mempertahankan
miskonsepsi ketahanan pangan di indonesia.

Judul Modul Sumber Daya Alam Dan Sumber Daya


Manusia
Judul Kegiatan Belajar (KB) KB 4
Migrasi
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang KB 4 Pertumbuhan Penduduk dan Bonus
dipelajari Demografi
1. Sensus Penduduk (cacah jiwa) yaitu
penghitungan jumlah penduduk oleh
Pemerintah dalam jangka waktu tertentu
secara serentak
2. Metode Canvasser adalah metode yang
digunakan dengan cara petugas
mendatangi dan mencatat semua data
dari setiap rumah penduduk yang
dikenai sensus pada wilayah sensus.
3. Metode Householder adalah metode
yang digunakan dengan cara petugas
mendatangi namun semua data dari
setiap rumah penduduk yang dikenai
sensus pada wilayah sensus dicatat
sendiri oleh penduduk.
4. Survey penduduk yaitu kegiatan yang
dilakukan oleh pemerintah untuk
melakukan penelitian hanya sebagian
dari penduduk yang dicacah atau yang
diambil sebagai sampel
5. Registrasi Penduduk yaitu proses
kegiatan pemerintah yang meliputi
pencatatan kelahiran, kematian,
perkawinan, perceraian, perubahan
tempat tinggal dan perubahan pekerjaan
secara rutin
6. Komposisi penduduk adalah
pengelompokan kependudukan atas
dasar kriteria tertententu.
Pengelompokan disesuaikan dengan
tujuan tertentu
7. Usia belum produktif yaitu usia
penduduk antara umur 0 – 14 tahun
8. Usia produktif yaitu umur penduduk
antara Umur 15 – 64 tahun
9. Usian tidak produktif yaitu usia
penduduk Umur 65 tahun keatas.
10. Struktur penduduk muda : bila
suatu negara atau wilayah sebagian
besar penduduk usia muda.
11. Struktur penduduk dewasa : bila
suatu negara sebagian besar penduduk
berusia dewasa.
12. Struktur penduduk tua : bila suatu
negara
sebagian besar terdiri penduduk berusia
tua
13. Rasio Ketergantungan (Dependency
Ratio) adalah perbandingan antara
jumlah penduduk berumur 0-14 tahun,
ditambah dengan jumlah penduduk 65
tahun keatas dibandingkan dengan
jumlah penduduk usia 15-64 tahun.
14. Rasio Ketergantungan Muda adalah
perbandingan jumlah penduduk umur 0-
14 tahun dengan jumlah penduduk
umur 15 - 64 tahun.
15. Rasio Ketergantungan Tua adalah
perbandingan jumlah penduduk umur 65
tahun ke atas dengan jumlah penduduk
di usia 15-64 tahun.
16. Piramida penduduk adalah cara
penyajian lain dari struktur umur
penduduk
17. Piramida penduduk muda adalah
jumlah penduduk usia muda lebih besar
dibanding usia dewasa.
18. Piramida penduduk stasioner adalah
jumlah penduduk usia muda seimbang
dengan usia dewasa. sehingga
pertambahan penduduk akan tetap
diwaktu yang akan datang.
19. Piramida penduduk tua adalah
jumlah penduduk usia muda lebih
sedikit bila dibandingkan dengan usia
dewasa.
20. Pertumbuhan penduduk adalah
dinamika penduduk yang menunjukkan
peningkatan jumlah penduduk
21. Pertumbuhan penduduk alami
merupakan kenaikan atau penurunan
jumlah penduduk yang diakibatkan oleh
selisih jumlah kelahiran dan kematian
22. Pertumbuhan penduduk total
merupakan kenaikan atau penurunan
jumlah penduduk yang diakibatkan oleh
selisih jumlah kelahiran, kematian, dan
migrasi
23. Pertumbuhan penduduk geometrik,
padalah pertumbuhan penduduk yang
menggunakan dasar bunga berbunga
(bunga majemuk).
24. Pertumbuhan penduduk
eksponensial adalah pertumbuhan
penduduk secara terus menerus setiap
hari dengan angka pertumbuhan yang
konstan
25. fertilitas adalah jumlah kelahiran
hidup (Live birth) dari seorang wanita
atau sekelompok wanita
26. Pengukuran fertilitas tahunan
adalah mengukur jumlah kelahiran pada
tahun tertentu dan dihubungkan dengan
jumlah penduduk yang mempunyai
resiko untuk melahirkan pada tahun
tertentu
27. Tingkat kelahiran kasar
didefinisikan sebagai jumlah kelahiran
hidup pada suatu daerah pada tahun
tertentu tiap 1.000 penduduk pada
pertengahan tahun
28. Faktor Demografi adalah struktur
atau komposisi umur, status
perkawinan, umur kawin pertama, lama
perkawinan, paritas, disrupsi
perkawinan, fekunditas, dan proporsi
penduduk yang kawin.
29. Faktor Non Demografi antara lain,
keadaan ekonomi penduduk, tingkat
pendidikan, perbaikan status
perempuan, urbanisasi dan
industrialisasi.
30. Menurut PBB dan WHO, kematian
adalah hilangnya semua tanda-tanda
kehidupan secara permanen yang bisa
terjadi setiap saat setelah kelahiran
hidup.
31. Neo-natal death adalah kematian
yang terjadi pada bayi yang belum
berumur satu bulan.
32. Lahir mati (still birth) atau yang
sering disebut kematian janin (fetal
death) adalah kematian sebelum
dikeluarkannya secara lengkap bayi dari
ibunya pada saat dilahurkan tanpa
melihat lamanya dalam kandungan.
33. Post neo-natal adalah kematian anak
yang berumur antara satu bulan sampai
dengan kurang dari satu tahun.
34. Infant death (kematian bayi) adalah
kematian anak sebelum mencapai umur
satu tahun.
35. Tingkat kematian kasar
didefinisikan sebagai banyaknya orang
yang meninggal pada suatu tahun dibagi
jumlah penduduk pertengahan tahun
tersebut.
36. Tingkat kematian umur kusus
adalah Tingkat kematian pergolongan
penduduk dipengaruhi oleh beberapa
faktor, antara lain: umur, jenis kelamin,
pekerjaan, dan lain-lain.
37. Menurut Sensus Penduduk tahun
jumlah penduduk yang besar, yaitu
lansia sebesar 18 juta (7,59%), penduduk
angkatan kerja: 151 juta (63.54%), dan
balita dan usia sekolah : 68,6 juta
(28.87%).
38. Pertumbuhan penduduk Indonesia
secara nasional masih relatif cepat,
walaupun ada kecenderungan menurun.
39. Persebaran penduduk di Indonesia
tidak merata baik persebaran antar
pulau, propinsi, kabupaten maupun
antara perkotaan dan pedesaan. Pulau
Jawa dan Madura yang luasnya hanya
±7% dari seluruh wilayah daratan
Indonesia, dihuni 60-70 % penduduk
Indonesia.
40. Kualitas penduduk atau mutu
sumber daya manusia yaitu tingkat
kemampuan penduduk dalam mengolah
dan memanfaatkan sumber daya alam
yang tersedia untuk meningkatkan
kesejahteraannya
41. Pendapatan per kapita yaitu
pendapatan yang diperoleh rata-rata tiap
penduduk selama satu tahun.
Pendapatan itu dihitung dari pendapatan
nasional secara keseluruhan dibagi
dengan jumlah penduduk
42. Tingkat pendidikan merupakan
kemampuan untuk menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi.
43. Menurut Sensus Penduduk tahun
2010 ditunjukkan bahwa tingkat
pendidikan penduduk Indonesia sebagian
besar masih rendah.
44. Menurut Wongboonsin dalam Fasli
Jalal, yang dimaksud dengan bonus
demografi adalah keuntungan ekonomis
disebabkan menurunnya Rasio
Ketergantungan sebagai hasil penurunan
fertilitas jangka panjang (Wongboonsin,
dkk. 2003).
45. teori Bonus Demografi pada
dasarnya merupakan sebuah teori yang
menghubungkan antara dinamika
kependudukan dengan ekonomi
2 Daftar materi yang sulit 6. Kelangsungan Hidup Anak oleh Mosley
dipahami di modul ini dan Chen

3 Daftar materi yang sering 7. Pertumbuhan penduduk eksponensial


mengalami miskonsepsi dengan pertumbuhan penduduk geometri

Judul Modul Sumber Daya Alam Dan Sumber Daya Manusia


Judul Kegiatan Belajar (KB) KB 4
Migrasi
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
Garis besar materi yang dipelajari
1 A. Migrasi adalah perpindahan
penduduk dari suatu wilayah
dengan maksud menetap di
wilayah tujuan.
B. Transisi mobilitas
Perubahan komposisi penduduk
(menurut usia, jenis kelamin atau
yang lain) dari suatu wilayah
akan berpengaruh timbal balik
dengan kemampuan sosial
ekonomi masyarakat dalam
memenuhi kebutuhan hidup
mereka.
C. Jenis-jenis migrasi
D. Pengukuran migrasi
E. Factor-faktor yang
mempengaruhi migrasi
F. Urbanisasi

2 Daftar materi yang sulit dipahami di Pengukuran migrasi


modul ini
3 Daftar materi yang sering mengalami Migrasi dan urbanisasi
miskonsepsi

Anda mungkin juga menyukai