Anda di halaman 1dari 4

Nama : Riska Agusrio Saputra

Prodi : Biologi
LPTK : Universitas Negeri Lampung

LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah

No. Masalah yang Hasil eksplorasi penyebab masalah Akar penyebab Analisis akar penyebab masalah Masalah terpilih yang akan
telah diidentifikasi masalah diselesaikan

1 Pembelajaran Setelah dilakukan kajian literatur Guru belum Permasalahan yang ditemui yaitu 1. Meningkatkan
berpusat pada dan wawancara terkait identifikasi menguasai pembelajaran berpusat pada guru (teacher kemampuan peserta didik
guru (teacher diperoleh analisis hasil eksplorasi model – model center) dan peserta didik cenderung pasif dalam literasi SAINS
center) dan peserta penyebab masalah yaitu: pembelajaran mengikuti pembelajaran Biologi Seringkali 2. Pemanfataan TIK Berbasis
didik cenderung 1. Guru belum merancang yang berpusat guru mendominasi pembelajaran melalui Androit dalam meningkatkan
pasif mengikuti pembelajaran yang melibatkan pada peserta penyampaian materi dengan ceramah. Hal Hasil Belajar Siswa
pembelajaran Biologi siswa aktif di kelas. didik. tersebut tentu membuat peserta didik
2. Guru belum menguasai model – cenderung pasif dan bosan. Peserta didik
model pembelajaran yang tidak terlibat selama pembelajaran
berpusat pada peserta didik. berlangsung.
3. Guru belum melakukan variasi Berdasarkan data kajian literatur
pembelajaran yang membuat dan wawancara didapatkan bahwa ada
peserta didik terlibat. beberapa penyebab masalah yang
4. Guru kurang trampil mengelola mungkin, diantaranya 1) guru belum
kelas. merancang pembelajaran yang melibatkan
5. Tuntutan materi dalam siswa aktif di kelas, 2) guru belum
kurikulum yang cukup banyak. menguasai model – model pembelajaran
6. Guru dan peserta didik belum yang berpusat pada peserta didik, 3) guru
terbiasa melakukan belum melakukan variasi pembelajaran
pembelajaran berbasis student yang membuat peserta didik terlibat, 4)
center. guru kurang trampil dalam mengelola
7. Tindak lanjut program IHT kelas, 5) tuntutan materi dalam kurikulum
belum maksimal. yang cukup banyak, 6) guru dan peserta
didik belum terbiasa melakukan
pembelajaran berbasis student center, dan
7) tindak lanjut program IHT belum
maksimal.
Menurut pandangan saya akar
penyebab masalah pembelajaran
berpusat pada guru (teacher center) dan
peserta didik cenderung pasif mengikuti
pembelajaran IPA adalah guru belum
menguasai model – model pembelajaran yang
berpusat pada peserta didik. Hal ini
dikarenakan guru sering beranggapan jika
materi tidak langsung disampaikan oleh guru
maka peserta didik tidak akan

mendapatkan konsep yang utuh, guru


belum merancang pembelajaran yang
berpusat pada peserta didik dan guru

kurang trampil dalam mengelola


pembelajaran di kelas.
Sebagai salah satu rancangan
alternatif solusinya yaitu dengan
merancang dan menerapkan pembelajaran
yang berpusat pada peserta didik melalui
model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) atau Project Based Learning
(PjBL) dalam pembelajaran IPA. Sehingga
diharapkan melalui solusi tersebut
pembelajaran menjadi berpusat pada
peserta didik dan peserta didik aktif
terlibat dalam pembelajaran.

2 Peserta didik Setelah dilakukan kajian literatur Integrasi sains Permasalahan yang ditemui yaitu
memiliki dan wawancara diperoleh analisis dan bahasa peserta didik memiliki kemampuan
kemampuan hasil eksplorasi penyebab masalah dalam membaca yang rendah, sering ditemui
membaca yang yaitu: pembelajaran peserta didik tidak memahami LKPD Biologi
rendah, sering 1. Kurangnya program sekolah Biologi masih yang diberikan. Peserta didik tidak
ditemui peserta untuk meningkatkan literasi kurang. terbiasa membaca dengan seksama LKPD
didik tidak peserta didik. yang diberikan. Sering sekali ditemui
memahami LKPD 2. Sarana pendukung kegiatan ketika LKPD diberikan peserta didik
Biologi yang diberikan. literasi yang masih rendah. langsung menanyakan kembali maksud
3. Kurangnya variasi media dari tulisan atau instruksi yang terdapat
pembelajaran yang dapat dalam LKPD tanpa mencoba
meningkatkan minat membaca memahaminya terlebi dahulu. Hal ini
peserta didik. menunjukan bahwa peserta didik bisa
4. Kurangnya integrasi antara membaca namun kemampuan untuk
No Masalah yang Hasil eksplorasi penyebab masalah Akar penyebab Analisis akar penyebab masalah
. telah diidentifikasi masalah

sains dan bahasa dalam memahami suatu bacaan masih kurang.


pembelajaran Biologi Berdasarkan data kajian literatur
5. Sebagian peserta didik belum dan wawancara didapatkan bahwa ada
bisa membaca dengan baik. beberapa penyebab masalah yang
6. Keingin tahuan peserta didik mungkin, diantaranya 1) kurangnya
rendah. program sekolah untuk meningkatkan
7. Motivasi belajar peserta didik literasi peserta didik, 2) Sarana pendukung
rendah. kegiatan literasi yang masih rendah, 3)
kurangnya variasi media pembelajaran
yang dapat meningkatkan minat membaca
peserta didik, 4) kurangnya integrasi
antara sains dan bahasa dalam
pembelajaran IPA, 5) sebagian peserta
didik belum bisa membaca dengan baik, 6)
keingin tahuan peserta didik rendah, dan
7) motivasi belajar peserta didik rendah.

Menurut pandangan saya akar


penyebab masalah peserta didik
memiliki kemampuan membaca yang
rendah adalah kurangnya intergrasi
sains dan bahasa dalam pembelajaran
Biologi Hal ini dikarenakan guru lebih sering
menyusun LKPD yang bersifat instruksional
dan langsung menyajikan rangkuman materi
tanpa menyajikan

fenomena – fenomena alam yang


kontekstual terlebih dahulu untuk
melatih kemampuan literasi peserta
didik. Jika guru menyajikan fenomena
alam untuk di analisis dalam LKPD
maka kemampuan literasi peserta didik

akan meningkat, diharapkan peserta


didik akan mencari tahu jawaban
terhadap fenomena yang disajikan.
Sebagai salah satu rancangan
alternatif solusinya yaitu dengan
mengintegrasikan sains dan bahasa dalam
LKPD yang akan digunakan dalam
pembelajaran.
3 Peserta didik Setelah dilakukan kajian literatur Kemampuan Permasalahan yang ditemui yaitu
belum terbiasa dan wawancara diperoleh analisis guru dalam peserta didik belum terbiasa belajar
belajar hasil eksplorasi penyebab masalah mengelola berkelompok (cooperative learning) dalam
berkelompok yaitu: kondisi kelas pembelajaran Biologi Peserta didik
(cooperative 1. Peserta didik tidak menyukai masih kurang. kebingungan ketika pembelajaran didesain
learning) dalam pembelajaran berkelompok berkelompok dan proses diskusi bersama
pembelajaran Biologi karena terdapat peraturan yang teman kelompok tidak berjalan
harus disepakati. sebagaimana mestinya, sehingga tujuan
2. Peserta didik sering pembelajaran tidak tercapai.
mengandalkan temannya yang Berdasarkan data kajian literatur
kemampuan lebih tinggi. dan wawancara didapatkan bahwa ada
3. Beberapa peserta didik kurang beberapa penyebab masalah yang
berinteraksi dengan temannya. mungkin, diantaranya 1) peserta didik
tidak menyukai pembelajaran
4. Komposisi kelompok kurang berkelompok karena terdapat peraturan
sesuai. yang harus disepakati, 2) peserta didik
5. Kurangnya stimulus yang sering mengandalkan temannya yang
diberikan oleh guru kepada kemampuan lebih tinggi, 3) beberapa
peserta didik. peserta didik kurang berinteraksi dengan
6. Kemampuan guru dalam temannya, 4) komposisi kelompok kurang
mengelola kondisi kelas masih sesuai, 5) kurangnya stimulus yang
kurang. diberikan oleh guru kepada peserta didik,
7. Kurangnya latihan komunikasi 6) kemampuan guru dalam mengelola
berkelanjutan antar peserta kondisi kelas masih kurang, 7) kurangnya
didik. latihan komunikasi berkelanjutan antar
8. Kurang jelasnya deadline kerja peserta didik, dan 8) kurang jelasnya
kelompok. deadline kerja kelompok.
Menurut pandangan saya akar
penyebab masalah peserta didik belum
terbiasa belajar berkelompok
(cooperative learning) dalam
No Masalah yang Hasil eksplorasi penyebab masalah Akar penyebab Analisis akar penyebab masalah
. telah diidentifikasi masalah

pembelajaran Biologi adalah kurangnya


kemampuan guru dalam mengelola
kelas. Jika guru trampil dalam
mengelola kelas maka perencanaan
pembelajaran dan pelaksanaan
pembelajaran akan sesuai sehingga
tujuan pembelajaran pun dapat tercapai.
Sebagai salah satu rancangan
alternatif solusinya yaitu merancang
pembelajaran berbasis kelompok dengan
memerhatikan kejelasan deadline tugas
yang diberikan dan stimulus yang
diberikan kepada peserta didik serta
pengaturan komposisi kelompok yang
sesuai.
4 Pembelajaran Setelah dilakukan kajian literatur Guru belum Permasalahan yang ditemui yaitu
belum berbasis dan wawancara diperoleh analisis menguasai pembelajaran belum berbasis HOTS.
HOTS. hasil eksplorasi penyebab masalah pembelajaran Pembelajaran yang berlangsung selama ini
yaitu: berbasis HOTS. berbasis LOTS, dengan metode
1. Keterampilan berpikir kreatif konvesional dimana guru menyampaikan
guru dalam menyusun materi melalui ceramah dan peserta didik
pembelajaran berbasis HOTS menyimak, kadang – kadang dilakukan
masih rendah. tanya jawab antara guru dan peserta didik.
2. Guru belum menguasai Berdasarkan data kajian literatur
pembelajaran berbasis HOTS. dan wawancara didapatkan bahwa ada
3. Guru belum menguasai beberapa penyebab masalah yang
penyusunan soal berbasis mungkin, diantaranya 1) keterampilan
HOTS. berpikir kreatif guru dalam menyusun
4. Peserta didik perlu dilatih dan pembelajaran berbasis HOTS masih
dibiasakan mengerjakan soal – rendah, 2) guru belum menguasai
soal HOTS. pembelajaran berbasis HOTS, 3) guru
5. Kurangnya pelatihan untuk belum menguasai penyusunan soal
meningkatkan kemampuan dan berbasis HOTS, 4) peserta didik perlu
kompetensi guru yang diadakan dilatih dan dibiasakan mengerjakan soal –
oleh sekolah. soal HOTS, 5) kurangnya pelatihan untuk
6. Kemampuan matematika meningkatkan kemampuan dan
peserta didik yang masih kompetensi guru yang diadakan oleh
rendah perlu ditingkatkan. sekolah, 6) kemampuan matematika
peserta didik yang masih rendah perlu
ditingkatkan.
Menurut pandangan saya akar
penyebab masalah pembelajaran belum
berbasis HOTS adalah guru belum
menguasai pembelajaran berbasis HOTS.
Jika guru belum menguasai
pembelajaran berbasis HOTS maka
dalam pelaksanaan pembelajaran guru
tidak akan bisa membiasakan peserta
didik untuk mengikuti pembelajaran
HOTS. Selain itu, evaluasi yang selama
ini berlangsung masih dalam level LOTS.
Sebagai salah satu rancangan
alternatif solusinya yaitu mempelajari cara
– cara menerapkan pembelajaran berbasis
HOTS serta merancang pembelajaran
inovatif untuk diterapkan di kelas,
misalnya dengan menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) atau Project Based Learning (PjBL).
5 Pemanfaatan TIK Setelah dilakukan kajian literatur Keterbatasan Permasalahan yang ditemui yaitu
dalam dan wawancara diperoleh analisis waktu yang pemanfaatan TIK dalam pembelajaran
pembelajaran hasil eksplorasi penyebab masalah dimiliki oleh belum optimal. Ketersediaan alat TIK di
masih belum yaitu: guru untuk sekolah seperti komputer dan smartboard
optimal. 1. Kurangnya keterampilan guru menyiapkan kurang dioptimalkan dalam pembelajaran,
dalam memanfaatkan TIK. media hal ini dikarenakan padatnya kegiatan
2. Guru masih mengalami kendala pembelajaran sekolah sehingga guru tidak memiliki
dalam mengoperasikan TIK. berbasis TIK. waktu yang cukup untuk membuat media
3. Keterbatasan waktu guru berbasis TIK. Kemampuan guru dalam
untuk menyiapkan media membuat media tayang seperti PPT atau
berbasis TIK. video pembelajaran cukup memadai hanya

No Masalah yang Hasil eksplorasi penyebab masalah Akar penyebab Analisis akar penyebab masalah
. telah diidentifikasi masalah

4. Anjuran penggunaan TIK dalam saja waktu pembuatan media tersebut


pembelajaran masih berupa yang menjadi permasalahan.
anjuran lisan sehingga tidak Berdasarkan data kajian literatur
ada ketegasan bagi sekolah dan wawancara didapatkan bahwa ada
untuk melaksanakan beberapa penyebab masalah yang
pembelajaran berbasis TIK. mungkin, diantaranya 1) kurangnya
keterampilan guru dalam memanfaatkan
TIK, 2) guru masih mengalami kendala
dalam mengoperasikan TIK, 3)
keterbatasan waktu guru untuk
menyiapkan media berbasis TIK, dan 4)
anjuran penggunaan TIK dalam
pembelajaran masih berupa anjuran lisan
sehingga tidak ada ketegasan bagi sekolah
untuk melaksanakan pembelajaran
berbasis TIK.
Menurut pandangan saya akar
penyebab masalah belum optimalnya
pembelajaran berbasis TIK adalah
keterbatasan waktu yang dimiliki oleh
guru untuk menyiapkan media
pembelajaran berbasis TIK. Hal ini
dikarenakan kegiatan di sekolah cukup
padat serta motivasi dan kreatifitas guru
untuk mengoptimalkan TIK dalam
pembelajaran masih kurang.

Sebagai salah satu rancangan


alternatif solusinya yaitu menyediakan
waktu khusus dan jadwal khusus untuk
membuat media pembelajaran berbasis
TIK.

Anda mungkin juga menyukai