Anda di halaman 1dari 12

Nama : REPNIDA

NO UKG : 201501856947
KELAS : 005
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Analisis
Masalah yang
N eksplorasi
telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
o. penyebab
diidentifikasi
masalah
1 Rendahnya Hasil kajian literatur Setelah
hasil belajar FAUZIAH,AISYAH.N. 2019. PENINGKATAN HASIL dilakukan
IPS peserta BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI eksplorasi
MENGIDENTIFIKASI KONDISI GEOGRAFIS PULAU-
didik kelas V PULAU DI INDONESIA MELALUI METODE GROUP penyebab
dalam RESUME DENGAN MEDIA GAMBAR PADA PESERTA masalah pada
menentukan DIDIK KELAS 5 MI TARBIYATUL ULUM JEMBRAK, kajian literatur
karagteristik KECAMATAN PABELAN, KABUPATEN SEMARANG dan wawancara
geografis TAHUN PELAJARAN 2019 / 2020. Jurnal Ilmu terkaiat
indonesia Pendidikan.http://e- masalah yang
sebagai negara repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/id/ep sudah di
kepulauan rint/5931 identifikasi
a. Faktor internal maka dapat
b. Kurangnya minat peserta didik dianalisis
pada materi pelajaran IPS materi rendahanya
karagteristik geografis indonesia hasil belajar
sebagai negara maritim peserta didik
c. Kurangnya motivasi belajar dalam dalam
diri peserta didik menentukan
d. Faktor eksternal karakteristik
e. Kondisi kelas yang kurang geografis
kondusif indonesia
f. Metode dan strategi guru yang sebagai negara
monoton kepulauan
‘Melalui Metode Grup Resume Dengan disebabkan
Media Gambar dapat meningkatkan oleh
nilai belajar peserta didik pada
pembelajaran materi dalam a. Pembejar
menentukan karakteristik geografis an
indonesia sebagai negara kepulauan. inovatif
belum
http://e- diterapa
repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/59 kan oleh
31/ guru.
b. Kurangn
Hasil wawancara dengan Kepala ya
Sekolah ( Dra. RENI ERFINA ) 15 latihan
November, 2023.pukul13.00 soal-soal
1. Kurangnya pemahaman tentang yang
konsep karakteristik yang diberika
dimiliki negara indonesia n.
sebagai negara kepulauan. c. Metode
dan
strategi
guru
2. Media pembelajaran yang yang
digunakan guru kurang monoton
menarik. .
3. Kurangnya latihan soal-soal
yang diberikan
4. Metode dan strategi guru dalam
menyampaikan materi kurang
Variatif.

Wawancara dengan teman sejawat.


(LISMAITA ,S.Pd),Selasa 14 November
2023.Pukul 12.00 WIB
1. Kurang teliti dalam
mengerjakan soal.
2. Lingkungan pembelajaran
yang tidak kondusif.
3. Metode dan strategi guru
yang monoton.

Wawancara dengan pengawas ( AGUSTI,


S.Pd) Senin
,13 November 2023.Pukul 14.00 WIB
1. Penggunaan media belum
bervaraiasi
2. Siswa cendrung tidak aktif dalam
pembelajaran.
3. Cendrung menggunakan media
konvensioanal(papan tulis dan
buku).
4. Guru masih menggunakan metode
ceramah di dalam belajar.
5. Metode dan strategi guru dalam
menyampaikan materi kurang
tepat.
2 Peserta didik Hasil kajian literatu Setelah
kelas V U Nurhsliza.2019.Mengatakan penyebab dilakukan
kesulitan kesulitan siswa dalam menentSukan ide eksplorasi
menentukan pokok suatu paragraf ada dua yaitu penyebab
ide pokok suatu faktor internal dan eksternal, faktor masalah pada
bacaan dalam internal meliputi, 1) siswa kurang kajian literatur
pelajaran memahami apa yang dimaksud dengan ide dan wawancara
Bahasa pokok suatu paragraf; 2) siswa belum bisa terkait masalah
Indonesia membedakan antara kalimat utama dan yang sudah di
kalimat penjelas; 3) siswa kurang menyukai
identifikasi
pelajaran Bahasa Indonesia; 4) kurangnya
maka dapat
minat membaca dalam diri siswa. Faktor
dianalisis
eksternal meliputi, 1) kurangnya dukungan
dan motivasi dari orang tua siswa; 2) rendahanya
kurangnya metode dan strategi guru dalam hasil belajar
materi ide pokok sehingga siswa kurang peserta didik
menyukai materi ide pokok; 3) pengaruh dalam
telepon genggam dan televisi membuat menentukan
minat baca siswa beralih ke menonton ide pokok suatu
bacaan dalam
http://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/i pelajaran
btidai/article/view/2493 Indonesia
a. Peserta
D Prihatin .2018. Mengatakan bahwa didik
bentuk-bentuk kesulitan siswa dalam belum
menemukan ide pokok suatu paragraf memaha
adalah siswa kesulitan saat menemukan mi apa
kalimat yang terlalu panjang, itu ide
menemukan kosakata yang belum tahu pokok
maknanya dan belum memahamai ide serta
pokok serta gagasan penjelas/gagasan gagasan
pendukung. penjelas
http://eprints.ums.ac.id/68770/12/NASP /gagasa
UB-desi.pdf n
penduku
ng.
Menurut Nurhaliza, Uswah. Analisis b. Guru
Kesulitan Peserta didik Dalam belum
Menentukan Ide Pokok Suatu Paragraf meranca
dalam Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas ng
V SDN Pondok Jagung 01 Serpong Utara. evaluasi
Articles Vol 6 No 1 ( Juni 2019) yang
Berdasarkan identifikasi masalah yang kontekst
ditemukan disekolah terdapat dua faktor ual.
penyebab rendahnya hasil belajar peserta c. Guru
didik materi menentukan ide pokok tidak
dalam bacaan yaitu: meranca
1. Faktor internal ng
a.Peserta didik kurang memahami pembelaj
apa yang dimaksud dengan ide aran
pokok suatu paragraf dengan
b.Peserta didik belum bisa menerap
membedakan antara kalimat kan
utama dengan kalimat penjelas model
c. Peserta didik kurang menyukai model
pelajaran Bahasa Indonesia pembelaj
d.Kurangnya minat membaca dalam aran
diri peserta didik yang
2. Faktor eksternal inovatif.
a. Kurangnya metode dan strategi
guru dalam materi pokok
b. Pengaruh telepone genggam dan
televisi membuat minat baca
peserta didik beralih ke menonton.

http://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/i
btidai/article/view/2493

Hasil wawancara dengan Kepala


Sekolah ( Dra. RENI ERFINA ) Rabu,15
November 2023.pukul
13.00
faktor penyebab kesulitan peserta didik
dalam menentukan ide pokok dalam
suatu bacaan
1. Peserta didik kurang memahami
apa yang dimaksud dengan ide
pokok.
2. Peserta didik belum bisa
membedakan antara kalimat
utama dengan kalimat penjelas .
3. Peserta didik tidak memahami isi
dari paragraf.

4. Sulit mencari ide pokok dari


bacaan yang banyak.
5. Kurangnya pemahaman peserta
didik terhadap materi ide pokok.
6. Kurangnya pembiasan Literasi
Peserta Didik.

Hasil wawancara dengan sejawat


(LISMAITA,S.Pd)Selasa,14 November
2023.Pukul 12.00 WIB

1. Beberapa peserta didik memahami


apa yang dimaksud dengan ide
pokok paragraf tetapi mengalami
kesulitan dalam menentukan ide
pokok dalam sebuah paragraf.
2. Rendahnya minat baca peserta
didik.
3. Peserta didik kurang aktif saat
pembelajaran.
4. Metode dan strategi guru yang
monoton.

Hasil wawancara dengan


Pengawas(AGUSTI, S.Pd) Senin,13
November 2023.Pukul 14.00
WIB

1. Peserta didik tidak memahami isi


bacaan.
2. Guru tidak merancang
pembelajaran dengan menerapkan
model pembelajaran yang inovatif.
3. Penggunaan media yang masih
terkesan monoton.
4. Kesulitan dalam menemukan ide
pokok jika menemukan kalimat
yang panjang.
5. Peserta didik kurang mengetahui
dimana letaknya ide pokok
didalam sebuah paragraf.

3 Rendahnya Hasil kajian literatur Setelah


hasil belajar S.Sembiring.2021. faktor penyebab dilakukan
Matematika kesulitan dalam menyelesaikan masalah eksplorasi
peserta didik yang berkaitan dengan materi jarak, penyebab
kelas V materi waktu dan kecepatan adalah siswa masalah pada
Kecepatan kesulitan memahami penjelasan dan kajian literatur
(satuan waktu maksud soal, siswa tidak paham dan wawancara
menggunakan rumus jarak, waktu dan terkaiat
kecepatan, guru kurang maksimal masalah yang
menggunakan media pembelajaran, siswa sudah di
tidak paham mengubah satuan jarak, identifikasi
waktu dan kecepatan dan kurang maka dapat
perhatian dari orang tua saat belajar dianalisis
dirumah. rendahanya
hasil belajar
http://portaluniversitasquality.ac.id:555 peserta didik
55/1215/ dalam
menentukan
Hasil wawancara dengan Kepala kecepatan
Sekolah (Dra. RENI ERFINA Rabu,15 (satuan waktu)
November 2023.pukul 13.00 WIB a. Metode
dan
strategi
1. Kurangnya pemahaman guru
konsep dasar Materi Kecepatan dalam
(satuan waktu). pembelaj
2. Media pembelajaran yang aran
digunakan guru kurang masih
menarik. monoton
3. Kurangnya latihan soal-soal .
yang diberikan. b. Model
4. Metode yang digunakan guru model
kurang Variatif. pembelaj
5. Cara guru mengajar kurang aran
motivasi kepada peserta didik. yang
inovatif
belum
Wawancara dengan teman sejawat. diterapk
(LISMAITA ,S.Pd))Selasa,14 November an oleh
2022.Pukul 12.00 WIB guru.
c. Guru
1. Kurang teliti dalam kurang
mengerjakan soal. maksima
2. Lingkungan pembelajaran yang l
tidak kondusif. menggun
3. Metode dan strategi guru yang akan
monoton. media
pembelaj
aran.
Hasilwawancara dengan
pengawas(AGUSTI, S.Pd) Senin,13
November 2023.Pukul 14.00
WIB

1. Peserta didik kesulitan


memahami penjelasan dan
maksud soal.
2. Peserta didik tidak paham
dalam menggunakan
rumus kecepatan.
3. Guru kurang maksimal
menggunakan media
pembelajaran.
4. Peserta didik sering ceroboh
dalam mengerjakan soal.
5. Evaluasi berbasis hots
belum dirancang oleh guru.

4 Kurangnya Hasil kajian literatur Setelah


komunikasi 1. Z Zainuddin.2021. Orang tua dapat dilakukan
antara guru bekerja sama dengan guru melalui eksplorasi
dengan orang komunikasi langsung maupun tidak penyebab
tua peser langsung. Rumah dan sekolah merupakan masalah pada
dua tempat dimana anak menghabiskan kajian literatur
ta didik dan wawancara
sebagian waktunya. Guru dan orang tua
terkaiat
bisa berkomunikasi terkait beberapa
masalah yang
permasalahan yang dihadapi guru di sudah di
sekolah dan orang tua di rumah sehingga identifikasi
kesinergian antara keduanya merupakan maka dapat
suatu keharusan untuk memperoleh hasil dianalisis
belajar yang maksimal Kurangnya
komunikasi
https://www.ejournalwiraraja.com/index.p antara guru
hp/SNAPP/article/view/1740 dengan orang
tua peserta
didik
2. Evi Novitasari.2021. menjelaskan a. Keadaan
bahwa keterlibatan orang tua dalam ekonomi
pendidikan siswa akan memiliki beberapa orang
pengaruh positif yang ditunjukkan oleh tua.
indikator-indikator diantaranya perilaku b. SDM
siswa lebih positif, nilai siswa menjadi orang ta
lebih tinggi, kehadiran lebih konsisten masih
dan lebih sedikit masalah disiplin. rendah.
c. Orang
http://repository.iainbengkulu.ac.id/8249 tua
/1/7.%20EVI%20NOPITASARI.pdf kurang
berpartis
ifasi
Hasil wawancara dengan Kepala dalam
Sekolah (Dra. RENI ERFINA) program
Rabu,15 November 2023.pukul program
13.00 WIB sekolah.

1. Kebanyakan orang tua jarang


yang bisa menghadiri undangan
terkait perkembangan anak
mereka.
2. Orang tua sibuk bekerja.
3. Orang tua kurang peduli dengan
permasalahan anak disekolah.
4. Kurangnya komunikasi guru
dengan orang tua peserta
didik,yang biasanya disebabkan
kesibukan orang tua.

Wawancara dengan teman sejawat.


(LISMAITA ,S.Pd))Selasa,14 November
2023.Pukul 12.00 WIB

1. Orang tua kurang berpartisifasi


dalam program program sekolah.
2. Keadaan ekonomi orang tua.
3. SDM orang tua masih rendah.

Hasil wawancara dengan


pengawas(AGUSTI, S.Pd) Senin,13
November 2023.Pukul 14.00
WIB

1. Kurangnya motifasi guru untuk


melakukan kunjungan kepada
wali murid.
2. Kurangnya respon orang tua
dalam proses komunikasi.
3. Kurang adanya kerja sama antara
guru dan wali murid.
4. Orang tua kurang berpartisifasi
dalam program sekolah.
5. Keadaan ekonomi orang tua tidak
mendukung.
6. Kurangnya pendekatan guru
dengan orang tua siswa.

5 Gurubelum Hasil kajian literatur Setelah


maksi 1.Saharudin. (2021). MODEL DAN dilakukan
m METODE PEMBELAJARAN eksplorasi
mengimple INOVATIF. Dahzain Nur : Jurnal penyebab
Pendidikan, Keislaman Dan masalah pada
mentasikan
Kemasyarakatan, 11(1), 11–29. Retrieved kajian literatur
model- from dan wawancara
model ‘ Model pembelajaran merupakan terkait masalah
pembelajara kerangka konseptual yang yang sudah di
n mendeskripsikan mekanisme sistematis identifikasi
yang dalam mengorganisasikan pengalaman Gurubelum
inovatif belajar untuk mencapai tujuan maksi
sesuai pembelajaran yang berfungsi sebagai mal
dengan panduan bagi guru dalam melaksanakan mengimple
karakteristi proses pembelajaran’ mentasikan
k materi http://e- model-
journal.staiyapistakalar.ac.id/index.php/Dahzain model
Nur/article/view/19.
pembelajara
n
2. AR Tibahary.2018. peran guru adalah
yang
membantu siswa menemukan fakta,
konsep, atau prinsip bagi diri mereka inovatif
sendiri. Oleh karena itu, untuk merujuk disebabkan
pada upaya pembelajaran menuju oleh:
pembentukan karakter siswa yang a. Rendah
kreatif, interaktif, inovatif, dan inspiratif nya
dalam proses pembelajaran di kelas, motifas
maka dipelukan implementasi model- i guru
model pembelajaran berbasis inovatif. dalam
Sudah saatnya guru menera
mengimplementasikan model-model
pkan
pembelajaran berpusat pada siswa
pembel
sebagai salah satu inovasi pembelajaran
yang menjadikan siswa sebagai sentral ajaran
pendidikan. Model-model pembelajaran yang
inovatif diharapkan siswa dapat inovatif
mengembangkan potensinya, dan .
kemampuannya untuk pengembangan b. Model
masyarakat, bangsa dan negara. model
https://media.neliti.com/media/publicatio pembel
ns/322093-model-model-pembelajaran- ajaran
inovatif-0b0c9f0f.pdf
yang
diterap
Hasil wawancara dengan Kepala kan
Sekolah (Dra. RENI ERFINA) Rabu,15 tidak
November 2023.pukul 13.00 WIB sesuai
dengan
dengan
1.Kurang tersedianya media karakte
pembelajaran di sekolah. ristik
2. Guru kurang paham dalam materi
menerapkan model model .
pembelajaran yang inovatif.
c. Guru
3. Guru kurang paham dengan
sintak sintak pembelajaran.
kurang
Wawancara dengan teman sejawat. paham
(LISMAITA,S.Pd))Selasa,14 November dengan
2023.Pukul 12.00 WIB sintak
sintak
pembel
ajaran.
1. Rendahnya motifasi guru dalam
menerapkan pembelajaran
yang inovatif.
2. Model model pembelajaran
yang diterapkan tidak sesuai
dengan dengan karakteristik
materi .
3. Akses jaringan internet
disekolah terkendala.
Hasil wawancara dengan
pengawas(AGUSTI, S.Pd) Senin,13
November 2023.Pukul 14.00
WIB

1. Guru kurang paham dengan


sintak sintak pembelajaran.
2. Model model pembelajaran
yang diterapkan tidak sesuai
dengan dengan karakteristik
materi.
3. Pemahaman guru tentang
model model pembelajaran
inovatif masih kurang.

6 Rendahnya Hasil kajian literatur Setelah


pemahaman Priyono, Priyono and Khuriyana, dilakukan
guru terkait eksplorasi
Evy (2020) Akselerasi Peningkatan
materi HOTS. penyebab
Kualitas Pendidikan Daerah
Tertinggal Melalui Model masalah pada
Pembelajaran Higher Order Thinking kajian literatur
dan wawancara
Skill (HOTS) di Era Industri 4.0
terkait masalah
(Studi Kasus Implemetasi Pilot yang sudah di
Project di Kabupaten Halmahera identifikasi
Barat). PANCANAKA Jurnal maka dapat
Kependudukan, Keluarga dan dianalisis
Sumber Daya Manusia, 1 (1). pp. rendahanya
55-64. ISSN 2716-2036. pemahaman
’Kesetaraan pendidikan merupakan salah guru terkait
satu persoalan utama pendidikan di materi
daerah tertinggal. Terkait aksesibilitas HOTS
dan minimnya sarana dan prasarana. a. Peserta
Namunketersediaan tenaga pendidik dan didik
kualitas belajar mengajar juga perli belum
mendapatkan perhatian. Pemerintah paham
meningkatkan kualitas pendidikan tentang
melalui rintisan model pembelajaran soal
berorientasi Higher Order Thinking Skill berbentu
(HOTS)’ k hots.
b. Pemiliha
https://eprints.latbangdjogja.web.id/125/ n KD
yang
kurang
Hasil wawancara dengan Kepala tepat
Sekolah (Dra. RENI ERFINA) Rabu,15 dalam
November 2023.pukul pembuat
WIB an soal
hots.
c. Guru
belum
1. Guru belum paham bagaimana paham
cara dalam merancang soal soal bagaima
hots. na cara
2. Motivasi guru sangat rendah dalam
dalam mengembangkan soal hots. meranca
3. Guru kurang pelatihan dalam ng soal
membuat soal soal hots. hots .

Wawancara dengan teman sejawat.


(LISMAITA ,S.Pd))Selasa,14 November
2023.Pukul 12.00 WIB

1. Guru belum paham cara


membuat soal hots.
2. Peserta didik belum paham
tentang soal berbentuk hots.
3. Guru terbiasa memberikan soal
soal yang dari buku paket.

Hasil wawancara dengan


pengawas(AGUSTI, S.Pd) Senin,13
November 2023.Pukul 14.00
WIB

1. Guru belum paham dalam mencari


KKO untuk soal hots.
2. Pemilihan KD yang kurang tepat
dalam pembuatan soal hots.
3. Tingkat pemahaman guru
terhadap soal hots masih rendah.
4. Guru masih mengajarkan soal soal
yang bersifat hapalan.

7 Guru masih Hasil kajian literatur Setelah


belum dilakukan
maksimal Ni komag suni Astini (2019) menyebutkan eksplorasi
memanfaatk bahwa penyebab Guru masih belum penyebab
maksimal memanfaatkan teknologi dalam masalah pada
an teknologi
pembelajaran antara lain : kajian literatur
dalam
1. Kompetensi guru-guru di Indonesia dan wawancara
pembelajara terkait masalah
sangat rendah dalam dunia TIK, 30
n persen yang ada di Indonesia sudah yang sudah di
berusia di atas 45 tahun, bahkan identifikasi
sudah mau memasuki masa maka dapat
pensiun. dianalisis
2. konten teknologi pendidikan masih Guru masih
minim; belum
3. Perlu adanya fasilitas dan maksimal
infrastruktur yang memadai di memanfaatk
daerah-daerah an teknologi
https://e-journal.stkip- dalam
amlapura.ac.id/index.php/jurnallampuhya pembelajara
ng/article/download/194/125 n
a. Sarana
dan
Hasil wawancara dengan Kepala prasaran
Sekolah (Dra. RENI ERFINA) Rabu,15 a
November 2023.pukul berbasis
WIB IT di
sekolah
masih
1. Kurangnya pemahaman guru kurang
tentang penggunaan TIK. b. Dalam
2. Sarana dan prasarana TIK belum pembelaj
memadai. aran
3. Guru masih kurang mampu dalam berbasis
menggunakan IT. IT guru
masih
4. Kurangnya kemauan guru
kurang
untuk memamfaatkan TIK. kreatif
5. Guru enggan berinovasi dengan c. Guru
teknologi enggan
berinova
Wawancara dengan teman sejawat. si
(LISMAITA ,S.Pd))Selasa,14 November dengan
2023.Pukul 12.00 WIB teknologi

1. Pemahaman guru terhadap TIK


masih kurang.
2. Sarana TIK tidak memadai.
3. Kurangnya pelatihan tentang TIK.

Hasil wawancara dengan


pengawas(AGUSTI, S.Pd) Senin,13
November 2023.Pukul 14.00
WIB

1. Minat para guru terhadap


penggunaan TIK masih kurang.
2. Akses internet disekolah masih
sulit.
3. Kurangnya pelatihan dalam
penggunaan TIK.
4. Kurangnya keterampilan guru
dalam menggunakan media
pembelajaran berbasis IT.

Anda mungkin juga menyukai