Anda di halaman 1dari 9

LK 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Nama Mahasiswa : Yurnalis s


Asal Institusi : SDN 10 Parit Batu

No. Masalah Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
yang telah
diidentifikasi
1. Peserta didik Menurut Suparno dan Mohammad Yunus, tujuan dari Berdasarkan hasil literatur dan wawancara maka didapatkan beberapa
memiliki tingkat kegiatan menulis adalah sebagai berikut : penyebab masalah,diantaranya :
pemahaman 1. Mengajak pembaca untuk berfikir dan bernalar 1. Guru kurang menguasai metode pembelajaransehingga siswa
yang rendah pada 2. Memberikan pemahaman kepada pembaca mengenai berpartisi aktif
ejaan SDN 10 apa yang diberitakan 2. .Rajin membaca buku semua siswa
Parit Batu 3. Mengajak pembaca beropini terhadap apa yang 3. Banyaknya buku tambahan atau buku bacaan yang lain masing-
dituliskan oleh penulis masing siswa
4. Membuat pembaca mengerti tentang apa yang ditulis
5. Membuat pandai membaca dan menulis
6. Membuat pembaca senang dan menghayati nilai-nilai
yang ada pada tulisan.

Hasil Wawancara dengan Wali kelas dan guru kelas II :

1.Peserta didik lancar dalam membaca tetapi kurang


memahami isi bacaan
2. Peserta didik memiliki minat membaca yang rendah
3. Sekolah masih belum optimal dalam menyediakan
literatur yang menarik untuk meningkatkan minat
membaca peserta didik.
Hasil Wawancara dengan kepala sekolah

1. Tidak konsisten dalam menulis huruf


2.

2. Dalam menulis menggunakan huruf besar dan kecil


secara bercampur
3. Menulis dengan ukuran huruf yang tidak seimbang
4.Tampak berusaha keras saat mengomunikasikan
tulisan.
5. Susah memegang pensil
2. Peserta didik Hasil kajian literatur : Setelah dianalisis lagi Salah satu kesulitan peserta didik yang sering
mengalami 1. Kesulitan siswa dalam mempelajari matematika ditemukan yaitu kesulitan peserta didik dalam menyelesaikan soal
kesulitan dikarenakan siswa tidak membangun sendiri tentang menulis angka 1-20 :
menulis kata 0- pengetahuan konsep-konsep matematika mereka 1. Media pembelajaran kurang menarik bagi siswa kelas satu
sampai20Belajar cenderung menghafalkan konsep-konsep matematika 2. Guru mencari metode pembelajaran yang sesuai kemampuan siswa
Matematika tanpa mengetahui makna yang terkandung pada konsep
kelas satu tersebut sehingga saat siswa menyelesaikan masalah
SDN10 Parit matematika siswa sering melakukan kesalahan dan tidak
Batu menemukan solusi penyelesaian masalahnya(Hardiyanti,
2016)

2. Menurut penelitian dari Ummi Khasanah dan


Sutama).Adapun macam-macam kesulitan yang dialami
siswa yaitu:

- Belum memahami apa yang di tanyakan dalam soal.

Salah satu kesulitan peserta didik yang sering ditemukan


yaitu kesulitan peserta didik dalam
menyelesaikan soal cerita.karena:
1. Guru belum bias menyampaikan materi dengan baik
2.Guru belum cukup waktu menyiapkan media
pembelajaran yang sesuai

Hasil wawancara :
Hasil wawancara dengan guru matematika berpendapat
bahwa Siswa tidak paham membuat angka 0-20 dengan
tulisan
matematika disebabkan oleh :
1. Materinya sulit dipahami
2. Waktu belajar guru yang terbatas
3.Anggapan mengajar terbaik adalah dengan
pembelajaran yang berfokus kepada guru
3. Guru dan orang Berdasarkan hasil literatur dari Nurjati.”Kerjasama guru Berdasarkan hasil literatur dan wawancara maka didapatkan beberapa
tua kurang dan orang tua dalam meningkatkan hasil belajar siswa “. penyebab masalah,diantaranya :
komunikatif Diakses 1.Belum semua orang tua paham pentingnya perhatian kebutuhan siswa
dalam http://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB21413 2.Komunikasi antara guru dengan orang tua /siswa yang terjalin masih
mengkomunikasi 113128.pdf . Pada 24 Juli 2022 belum berapa kenal hubungan pribadi
masalah-masalah Bentuk kerjasama sekolah dan orangtua yang dapat 3.Masih kurangnya keterlibatan orang tua dalam pembelajaran siswa di
pembelajaran dilakukan menurut Eipstein dalam Coleman, yaitu rumah
yang dihadapi 1. parenting, 4. Keadaan sosial ekonomi yang berbeda dilingkungan sendiri
Peserta didik. 2. komunikasi,
3. volunteer, ( sukarelawan )
4. keterlibatan orangtua pada pembelajaran anak di
rumah,
5. pengambilan keputusan dan kolaborasi dengan
kelompok masyarakat.
Rachmadi,Rochmaniyah,Chamdani. “Analisis Faktor-
Faktor Penyebab Tidak Mengerjakan Tugas Dari Guru
dan Solusi Guru pada Kelas IV Di SD Negeri 2
Sanden Tahun Ajaran 2019/2020”. Diakses
https://www.mendeley.com/catalogue/b14616c7-107a-
35ab-8570- 51973b2dfc30. Pada 24 Juli 2022

Banyak sekali faktor yang menyebabkan siswa


mengalami kesulitan belajar dalam menyelesaikan tugas-
tugas sekolahnya. Seperti faktor dari orang tua dan
kebiasaan di rumah, misalnya tidak ada pengawasan
orang tua, juga turut membangun tingkat keberhasilan
siswa dalam belajar. Guru mempunyai tugas untuk
mengarahkan kegiatan belajar siswa untuk mencapai
tujuan pembelajaran, untuk itu guru dituntut mampu
menyampaikan bahan pembelajaran. Di dalam hubungan
dengan belajar, faktor keluarga tentu saja mempunyai
peranan penting.
Perbedaan kondisi sosial dan ekonomi keluarga akan
sangat menentukan berhasil tidaknya anak dalam proses
belajar (Sobur 2013: 249)

Hasil Wawancara dengan Wali kelas dan guru kelas II :


1.peran orang tua sangat penting dalam meningkatkan
hasil belajar siswa
2.Sebagian kecil orang tua tampak tidak peduli dengan
perkembangan belajar anaknya
3.Masih perlu ditingkatkan lagi komunikasi dengan orang
tua maupun siswa
4. Pentingnya parenting untuk para orang tua

Hasil Wawancara dengan kepala sekolah


1. Peran orang tua sangat penting sekali, karena pada
dasarnya orang tua dan guru/ pihak sekolah perlu adanya
kolaborasi yang baik, meskipun pada perjalannanya
memang tidak mudah karena dengan kesibukan orang tua
yang beragam
2. Kerjasama antara orang tua dengan guru tentunya
berpengaruh pada hasil belajar siswa, karena jika orang
tua dan guru terjalin komunikasi yang baik, maka bisa
saling bekerjasama untuk memperbaiki yang kurang salah
satunya dalam
pembelajaran
3. Kerjasama dengan orang tua sudah cukup banyak
diantaranya diantarnya dibentuk tim koordinator orang
tua tiap kelas untuk amenyampaikan dan komunikasi
tentang berbagai perkembanagan di sekolah, salah
satunya yang sudah terwujud berkat kerjasama dengan
orang tua yaitu berdirinya mushola di sekolah ,
Hasil Wawancara dengan pakar ( Ibu Dinda Luttfhiana
Rozak, M.Pd. Dpsen STIKP NU Indramayu )
1. Kerjasama antara orang tua dan guru dalam
meningkatkan hasil belajar sangat penting, karena guru
tidak mengawasi siswa selama 24 jam, siswa lebih lama
bersama orang tua nya Untuk memonitor progres siswa
tersebut dibutuhkan komunikasin yang aktif dan terbuka
antara orang tua siswa dan guru
2. Kerjasama antara orang tua dan guru pasti
mempengaruhi pada hasil belajar . Jika komunikasi yang
dijalin orang tua dan guru aktif, terbuka, dan konsisten,
setidaknya ada usaha untuk mengubah hasil belajar
4. Siswa cepat Hasil kajian literatur : Berdasarkan hasil literatur dan wawancara maka didapatkan beberapa
bosan dalam https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/faktor-penyebab- penyebab masalah,diantaranya :
melaksanakan munculnya-rasa-bosan-pada-siswa-saat-belajar
proses belajar 1. Upaya inovatif untuk meningkatkan minat baca siswa
saat guru sedang 1. Kegiatan belajar yang monoton 2. Media pembelajaran kurang menarik
3. Kurangnya pasilitas kesediaan buku di pustaka
menjelaskan Faktor malas belajar yang menjadikan siswa kehilangan 4. metode pembelajaran hanya ceramah saja yang di pakai oleh gu
materi. semangat adalah kegiatan belajar yang monoton. Jika
Guru Pintar hanya mengaplikan strategi belajar yang
sama, metode belajar yang sama, atau media
pembelajaran yang sama dalam kurun waktu yang lama,
maka siswa akan cepat merasa bosan. Tidak ada lagi rasa
penasaran yang membuat siswa antusias belajar.

2. Tidak mengetahui tujuan belajar

Bosan belajar di kelas dapat terjadi jika siswa tidak


mengetahui tujuannya belajar. Banyak siswa pergi
sekolah adalah sebuah rutinitas tanpa memiliki tujuan
yang jelas mengapa mereka harus pergi ke sekolah. Hal
ini membuat siswa ke sekolah hanya raganya saja. Tidak
ada makna dari pembelajaran di kelas yang membekas
dalam sanubarinya. Lama kelamaan hal ini membuat
anak mengalami kendala dalam belajar atau bahkan
tidak mau belajar sama sekali.

3. Kurangnya Tantangan

Penyebab kejenuhan dalam belajar lainnya adalah


kurangnya atau tidak adanya tantangan dalam belajar.
Misalnya Siswa hanya mendengarkan ceramah atau
menjawab soal-soal yang jawabannya ada di dalam
buku. Hal ini membuat siswa tidak memiliki target
pencapaian yang dapat membuat mereka melakukan
effort khusus.

4. Kelelahan/keletihan yang berlebihan


kelelahan fisik dan kelelahan indera lebih mudah diatasi
daripada kelelahan mental. Kelelahan fisik dan indera
dapat diatasi dengan memberikan waktu kepada siswa
untuk beristirahat cukup dan menganjurkan mereka
untuk mengkonsumsi makanan dan minuman yang
bergizi. Kelelahan mental membutuhkan pendekatan-
pendekatan khusus supaya dapat teratasi. Guru Pintar
dapat berkolaborasi dengan orang tua dan juga guru BK
untuk membantu siswa yang mengalami kelelahan
mental. Hal ini jangan dibiarkan berlarut-larut. Jika
gejala kelelahan mental terlihat, segera lakukan tindakan
supaya tidak terjadi hal fatal yang tidak diinginkan.

5. Lingkungan belajar yang tidak kondusif

Faktor lingkungan ternyata juga sangaat mempengaruhi


motivasi siswa dalam belajar. Lingkungan yang tidak
kondusif misalnya tata ruang kelas yang monoton, tidak
memiliki hiasan-hiasan atau dekorasi yang menarik,
pencahayaan kurang, sirkulasi udara tidak baik, atau
berisik

Hasil Wawancara dengan Wali kelas dan guru kelas II :

1. Takut / Malu Ditertawakan Teman

2. Tidak Paham Materi

3. Kondisi Kesehatan Peserta Didik

4. Kurangnya Konsentrasi Belajar


5. Kurang Persiapan Diri Siswa

Hasil Wawancara dengan kepala sekolah :

1. Kurangnya motivasi belajar


2. Sulit berkonsentrasi
3. Berkurangnya energi, merasa lemah, cepat Lelah
4. Daya tangkap berkurang
5. Kurang nya Hasil kajian literatur : Berdasarkan hasil literatur dan wawancara maka didapatkan beberapa
motivasi peserta penyebab masalah,diantaranya :
didik https://journal.student.uny.ac.id/index.php/otomotif-
s1/article/viewFile/2896/2504 1. Siswa yang memiliki motivasi belajar yang optimal
2. Memberikan semangat diwaktu belajar
1.Unsur-unsur dinamis dalam belajar danpembelajaran 3. kurang perhatian dari guru
2. Kondisi siswa
3. Upaya guru dalam membelajarkan siswa
4. Kemampuan siswa
5. Kondisi lingkungan siswa
6. Cita-cita siswa

Hasil Wawancara dengan Wali kelas dan guru kelas II :

1.Terdapat siswa yang memiliki motivasi belajar yang


kurang optimal
2. Terdapat siswa yang pasif dalam mengkuti aktivitas
pembelajaran, seperti enggan menjawab pertanyaan dari
guru.
3. Terdapat siswa yang tidak memperhatikan guru saat
menjelaskan materi karena berbicara sendiri dengan
teman sebangku.
4. Terdapat anggota keluarga yang kurang
memperhatikan suasana rumah yang tenang ketika siswa
belajar di rumah.

Hasil Wawancara dengan kepala sekolah :

1. Guru Tidak Memberikan Motivasi Kepada Siswa


2. Siswa Tidak Menyukai Cara Pengajaran Guru
3. Siswa Tidak Menyukai Mata Pelajaran Tertentu
4. Motivasi Dalam Diri Siswa yang Lemah

Anda mungkin juga menyukai