Anda di halaman 1dari 7

BEST PRACTICE

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF ABJAD PESERTA DIDIK


KELAS 1 MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
DI SDN JEMBER LOR 05

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah :

UAS Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan

Oleh :

Elyana Ressa Fauzi

NIM : 230211105838

PGSD03

PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER

2023
BEST PRACTICE

Meningkatkan Kemampuan Mengenal Huruf Abjad Peserta Didik Kelas 1 Melalui


Model Pembelajaran Problem Based Learning Di SDN Jember Lor 05

1. Tujuan yang ingin di capai


Kemampuan dalam mengenal huruf abjad merupakan permulaan untuk kelas 1 di
SDN Jember Lor 05 kemampuan tersebut sangat penting untuk dikembangkan karena
langkah awal agar peserta didik dapat membaca dan dapat mengembangkan kemampuan
pengetahuan, siswa dapat mengikuti pelajaran dan menjadi bekal peserta didik dalam
keberlanjutan pemahaman pelajaran pada kelas berikutnya.
Dengan melaksanakan kegiatan peningkatan kemampuan mengenal huruf abjad
diharapkan peserta didik kelas 1 di SDN Jember Lor 05 mampu mengetahui dan
membedakan huruf abjad dengan benar serta dapat mengikuti pembelajaran dengan baik
dan dapai mencapai tujuan pembelajaran pada saat pembelajaran di kelas.

2. Situasi dan kondisi yang menjadi latar belakang masalah


Kondisi yang menjadi latar belakang masalah adalah dari 25 peserta didik kelas 1A
ada 6 peserta didik mengalami kesulitan dalam mengenal huruf abjad. Dari 6 peserta
didik itu belum bisa menghafal semua huruf dan belum bisa membedakan beberapa huruf
abjad.

Ada beberapa factor yang menjadi latar belakang masalah tersebut yaitu :

1. Peserta didik belum mengenyam Pendidikan TK sebelumnya.


2. Proses pembelajaran cenderung monoton yang dilakukan guru, hanya menulis
di papan tulis dan membagikan lembar kerja kepada siswa, sehingga materi
pembelajaran tidak diingat dengan baik oleh siswa.
3. Penggunaan metode yang belum variatif, menyebabkan siswa cenderung
merasa bosan dan ingin segera keluar main dan pulang.
4. Pemilihan media yang belum menarik, menyebabkan siswa mengalami
kesulitan dalam mengenal huruf abjad.
5. Peserta didik cenderung sering lupa dengan materi pelajaran yang sudah
dipelajari disekolah karena anak sampai dirumah lebih banyak berman, ini
dikarenakan orang tua/wali murid belum maksimal dalam memberikan
bimbingan belajar dirumah, ini dikarenakan orang tua yang sibuk bekerja, tidak
memiliki Pendidikan yang tinggi dan juga factor broken home yang
menyebabkan anak lebih banyak tinggal bersama kakek dan neneknya.

Latar belakang factor kesulitan mengenal huruf abjad siswa kelas 1 dalam
mengenal huruf sangat penting untuk dicarikan solusinya, karena kesulitan mengenal
huruf abjad merupakan masalah yang sangat serius bagi siswa kelas 1 dan juga tanggung
jawab besar bagi guru untuk menyelesaikannya. Karena itu guru perlu mencoba mencari
solusi dengan menggunakan model pembelajaran PBL dengan metode bermain dan
media kartu huruf yang diharapkan akan mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam
mengenal huruf abjad.

Praktik ini penting untuk dibagikan karena :

Praktik pembelajaran ini penting untuk dibagikan, karena pada praktik


pembelajaran ini menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
dimana model pembelajaran ini melibatkan peserta didik untuk dapat berdiskusi, berpikir
kritis untuk memecahkan masalah, dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi guru di
kelas dan juga dapat meningkatkan pengenalan huruf pada siswa kelas 1.

Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini adalah mempunyai tanggung
jawab untuk melakukan proses pembelajaran secara kreatif, inovatif, dan menyenangkan
dengan menggunakan model pembelajaran dan media ajar yang tepat serta inovatif
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

3. Tantangan yang akan dihadapi

Setelah melakukan identifikasi masalah dan refleksi terdapat beberapa tantangan


yang perlu dihadapi dalam mencapai tujuan yaitu :
a. Kurangnya minat dan motivasi dari diri peserta didik
b. Kemampuan peserta didik dalam mengenal huruf abjad masih kurang.
c. Kurangnya bimbingan orang tua di rumah pada saat peserta didik belajar.
d. Tingkat antusias dan keaktifan siswa dalam bermain terkadang mengakibatkan
pengelolaan kelas tidak berjalan seperti yang diinginkan
Tantangan yang berasal dari sekolah adalah :
a. Penerapan model pembelajaran yang kurang tepat.
b. Kurang maksimal dalam memanfaatkan fasilitas membaca di sekolah.
c. Media pembelajaran yang kurang bervariasi dan inovatif.
d. Pengelolaan kelas yang kurang maksimal dalam merangsang siswa berpartisipasi
aktif.
Pihak yang terlibat dalam meningkatkan kemampuan mengenal huruf abjad
permulaan pada peserta didik kelas 1 SD adalah Kepala sekolah, guru, orang tua dan
peserta didik.
4. Strategi yang akan dilakukan
Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk menghadapi tantangan
tersebut/strategi apa yang digunakan/bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat/apa
saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini.
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan adalah :
a. Melakukan pendataan terhadap peserta didik yang masih kesulitan dalam membaca
permulaan. Data yang sudah dikumpulkan kemudian dilaporkan pada Kepala
Sekolah untuk dimusyawarahkan mencari alternatif solusi yang tepat.
b. Berkoordinasi dengan orangtua tentang kesulitan siswa dalam membaca
permulaan. Memotivasi orang tua untuk melakukan bimbingan kepada siswa ketika
belajar di rumah (memantau perkembangan belajar siswa di rumah).

c. Pemilihan metode yang tepat seperti bermain yang dipilih guru dirasa tepat, karena
pada siswa kelas 1 cenderung suka dengan kegiatan bermain. Kegiatan bermain
membuat mereka aktif untuk bergerak dan tidak merasa bosan. Penggunaan metode
bermain dengan cara berlomba membuat siswa tidak seperti sedang belajar dan
hanya melaksanakan aktivitas bermain. Untuk mencapai kegiatan bermain sesuai
yang diharapkan guru menerapkan aturan-aturan dalam kegiatan bermain untuk
menghindari siswa yang tertalu antusias dan tidak terarah dalam kegiatan bermain.

d. Pemilihan media yang dipilih penulis adalah media kartu huruf dengan kertas
berwarna, pemilihan media ini dirasa tepat dikarenakan siswa dapat menggunakan
kartu huruf dengan mudah dan dapat diaplikasikan kedalam berbagai jenis kegiatan
bermain, selain itu media kartu huruf juga mudah dibuat oleh guru dengan berbagai
bentuk dan warna. Penggunaan media kartu huruf yang menarik perhatian anak
diharapkan dapat meningkatkan daya ingat dan pengenalan huruf melalui kegitan
bermain dan pengisian LKPD yang diarahkan guru.

e. Pemilihan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik


seperti Problem Based Learning (PBL) dipilih penulis didasarkan dari hasil kajian
literatur, diskusi dengan kepala sekolah dan rekan guru serta refleksi diri yang
dilakukan penulis. Dengan memperhatikan beberapa manfaat dan mempelajari
sintak-sintak pembelajarannya, penulis mengharapkan penggunaan model
pembelajaran PBL yang ditunjang dengan metode bermain dan media kartu huruf
diharapkan mampu meningkatkan antusias dan keaktifan siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran, membiasakan siswa untuk berdiskusi kelompok,
mempresentasikan hasil diskusi, menyampaikan pendapat dan melakukan kegiatan
bermain dengan mengikuti aturan-aturan yang telah ditentukan. Sehingga siswa
akan senang dalam mengikuti pelajaran, tidak bosan dan tetap mengingat materi
yang dipelajari.

5. Praktik Baik yang dilakukan

Praktik baik yang perlu dilakukan agar dapat meningkatkan kemampuan mengenal
huruf abjad peserta didik yaitu :

a. Menyusun Perangkat ajar

Menyusun perangkat ajar dengan menggunakan model Project Based Learning


dan media kartu huruf. Perangkat ajar terdiri dari modul ajar, bahan ajar, media,
LKPD dan instrumen penilaian. Modul ajar yang dibuat harus inovatif yang memuat
pendekatan saintifik, mengandung unsur TPACK dan HOTS, menerapkan sintaks
atau fase yang terdapat pada Project Based Learning secara jelas dan tepat, serta
mengandung ketrampilan abad 21 (4C). Bahan ajar yang dibuat juga harus
memperhatikan kebutuhan peserta didik serta karakteristik peserta didik. Bahan ajar
yang dibuat tidak hanya bersumber dari buku guru dan buku siswa namun bisa
bersumber juga dari internet. Media yang digunakan berupa media konkret, video
tentang huruf abjad, dan PPT. Media konkret disini saya menggunakan kartu huruf
sedangkan media pembelajaran berupa video dan PPT yang saya gunakan sudah
memuat TPACK. LKPD yang saya buat juga menyesuaikan karakterisitik peserta
didik. Dalam membuat instrumen penilaian, terdapat penilaian sikap, pengetahuan,
dan keterampilan. Didalam penilaian sikap yang dinilai ada 3 hal yaitu kemandirian,
berfikir kritis dan bekerja sama atau gotong royong. Kemudian didalam penilaian
pengetahuan memuat tujuan pembelajaran, materi, indikator, soal dan kunci
jawaban.penilaian pengetahuan yang dibuat memuat unsur HOTS. Selanjutnya dalam
penilaian keterampilan yaitu pada saat kegiatan mempresentasikan hasil diskusi
peserta didik. Instrumen penilaian juga dilengkapi dengan rubrik penilaian dan
pedoman penskoran.

b. Melaksanakan Pembelajaran
Dalam kegiatan awal :
Pertama-tama diawali dengan menyapa siswa, menyiapkan siswa, , berdoa,
mengecek kehadiran siswa, menyanyikan lagu nasional. Dilanjutkan dengan
kegiatan literasi, kemudian kegatan apersepsi, menyampaikan tujuan
pembelajaran dan materi, serta membangkitkan semangat siswa.

Pada kegiatan inti :


Diawali dengan menyanyikan lagu “ABC” bertujuan untuk pengenalan huruf
kepada siswa, dilanjutkan dengan memasuki sintak pada pembelajaran PBL yaitu :
1. Sintaks 1 : Orientasi peserta didik pada masalah
 mengamati gambar pada slide PPT untuk menumbuhkan berpikir
kritis siswa terhadap apa yang diamati. Guru melakukan tanya jawab
kepada siswa terkait gambar untuk membiasakan siswa
menyampaikan pendapat dari apa yang siswa pikirkan. Guru
memotivasi siswa dan memberikan reward kepada siswa yang mau
menjawab pertanyaan yang diajukan guru.
2. Sintaks 2: Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar
kegiatan bermain dengan menggunakan kartu huruf berwarna.
Sebelum memulai kegiatan bermain guru menyampaikan langkah-
langkah permainan dan aturan-aturan dalam kegiatan berman.
Kegiatan bermain yang dimaksud adalah siswa  menganalisis kartu
huruf yang telah dibagikan guru secara berkelompok kemudian
berlomba dengan kelompok lain untuk menempelkan kartu huruf
tersebut pada media papan pintar di depan kelas. Guru memberikan
motivasi kepada setiap kelompok untuk bermain dengan penuh
semagat dan sportivitas, guru juga memberikan reward kepada
kelompok yang menang. Melalui kegiatan ini penulis melihat tingkat
antusias dan keaktifan siswa meningkat dalam mengikuti kegiatan
bermain, meskipun untuk menganalisis huruf membutuhkan
pemikiran yang berat tapi tidak dirasakan karena siswa senang dalam
melakukannya. Sebelum melanjutkan fase ketiga, guru melakukan
ice breaking terlebih dahulu untuk menumbuhkan semangat siswa. 
3. Sintaks 3 : Membimbing penyelidikan
kegiatan berdiskusi kelompok untuk mengisi LKPD. Pada kegiatan
ini siswa dibiasakan untuk berdiskusi dengan teman kelompoknya
yang heterogen, mendengar pendapat teman dan menghargai
pendapat teman meskipun berbeda. Guru mengarahkan siswa untuk
bekerja sama dengan baik dan tidak saling menyalahkan. Guru
berkeliling untuk membimbing kelompok yang mengalami kesulitan
dan melakukan penilaian berdasarkan rubrik penilaian yang telah
disusun.
4. Sintaks 4 : Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Setiap
kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan
kelas, guru mengarahkan kelompok yang melakukan presentasikan
untuk menyampaikan hasil diskusinya dengan suara yang lantang
dan jelas, agar terdengar oleh kelompok yang lain. Guru juga
mengarahkan kepada kelompok lain untuk menanggapi hasil
presentasi. Ini dilakukan guru untuk membiasakan siswa berani
menyampaikan pendapat meskipun terkadang berbeda dan
membiasakan siswa untuk berani menerima saran dan masukan dari
teman. Dilanjutkan dengan fase kelima yaitu penguatan yang
diberikan guru terhadap hasil presentasi yang dilakukan setiap
kelompok dan guru memberikan reward kepada setiap kelompok
dalam mempresentasikan hasil diskusinya.
5. Sintaks 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses penyelesaian
masalah
Diawali dengan pemberian lembar evalusi kepada masing-masing
siswa, bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman terhadap
materi ajar yang telah dipelajari. Siswa diberikan waktu 5 menit
untuk mengerjakan lembar evalusi. Setelah selesai, siswa
mengumpulkan hasil pengerjaannya.

Kegiatan Penutup

Dilanjutkan dengan guru melakukan kegiatan refleksi dengan mengajukan


beberapa pertanyaan kepada siswa, seperti apakah anak hebat senang mengikuti
pelajaran hari ini?, kegiatan apa saja yang anak hebat senang lakukan?, mengapa
anak hebat senang melakukan kegaiatan itu?. Dilanjutkan dengan menyimpulkan
proses pembelajaran oleh guru dan siswa. Sebelum menutup kegiatan
pembelajaran, guru menyampaikan beberapa saran yang harus dilakukan siswa
dirumah serta berterima kasih kepada siswa yang telah mengikuti proses
pembelajaran dengan senang hati. Dilanjutkan dengan kegiatan berdoa bersama-
sama, kemudian bersalaman dengan guru sebelum pulang sekolah.

Anda mungkin juga menyukai