Anda di halaman 1dari 11

PERMASALAHAN SISWA SEKOLAH DASAR

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Psikologi Pendidikan

Dosen Pengampu : Rusdial Marta, M.Pd.

Oleh:

Putri Salma : 2086206073

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI
BANGKINANG
2021
KATA PENGANTAR

Tiada kata yang patut terucap selain ucapan rasa syukur Alhamdulillah atas
segala nikmat dan anugerah yang telah diberikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongannya, tentunya saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini
ini dengan baik. Shalawat beserta salam semoga senantiasa tercurah kepada
junjungan alam, Nabi besar Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Penulis menyadari bahwa makalah ini dapat diselesaikan dengan baik bukan
hanya perjuangan penulis semata, tetapi juga berkat bantuan dari berbagai pihak.
Untuk itu, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, khususnya
kepada Dosen Pengampu mata kuliah Mpsikologi Pendidikan, program studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah membimbing kami dalam pembuatan
makalah ini. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala membalas setiap kebaikan yang
telah diberikan dengan sebaik-baiknya pembalasan.
Penulis juga menyadari bahwa sebagai manusia biasa yang memiliki
keterbatasan, tentunya penulis tidak lepas dari kesalahan dan kekurangan dalam
penulisan makalah ini. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari
pembaca untuk makalah ini, supaya nantinya makalah ini dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi.
Penulis berharap, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Aamiin ya rabbal ‘alamin.

Bangkinang, 08 Desember 2021


Penulis

Putri Salma
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................iii

A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Tujuan Penulisan............................................................................................1
C. Metode Penelitian...........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................3

A. Analisis Data..................................................................................................4
B. Haisil Observasi.............................................................................................5

BAB III PENUTUP..................................................................................................10

A. Kesimpulan....................................................................................................10
B. Saran...............................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tugas utama seorang guru adalah mengajar dam mendidik siswa. Dalam kegiatan
belajar-mengajar di sekolah ditemukan hal-hal berikut. Ada siswa yang giat, ada
siswa yang pura-pura belajar, ada siswa yang belajar setengah hati, bahkan ada pula
siswa yang tidak belajar. Guru berkonsultasi dengan guru konselor atau BK sekolah.
Kedua guru tersebutmenemukan adanya masalah-masalah yang dialami siswa. Ada
masalah yang dapat diselesikanoleh konselor sekolah adapula dengan psikologi. Guru
menyadari bahwa dalam tugas pembelajaran ternyata masalah-masalah belajar
dialami siswa. Bahkan guru harus memahami bahwa kondisi lingkungan siswa juga
dapat menjadi sumber timbulnya masalah-masalah belajar.

Guru professional berusaha mendorong siswa agar belajar secara berhasil.


Ada siswayang tidak belajar karena dimarahi oleh orang tua. Ada siswa yang enggan
belajar karena pindahtempat tinggal. Ada siswa yang sukar memusatkan perhatian
waktu guru mengajar . ada pulasiswa yang giat belajar karena bercita-cita.
Bermacam-macam keadaan siswa tersebutmenggambarkan bahwa pengetahuan
tentang masalah-masalah dalam belajar merupakan halyang sangat penting bagi guru.
Masalah-masalah dalam belajar juga mempengaruhi proses danhasil belajar. Pada hal
ini mendorong peneliti untuk mencoba menerapkan pendekatan terhadapkasus
mengenai mengatasi malas belajar pada anak SD, serta memberikan
reinforercementsebagai pendorong agar anak mau berubah. Oleh karena itu, saya
sebagai mahasiswa calon pendidik harus melaksanakan sebuah penelitian mengenai
permasalahan pada anak usia sekolahdasar agar dapat memahami karakteristikserta
menanggulangi permasalahan-permasalahan yangmungkin muncul.
B. Tujuan Penulisan

Kegiatan ini dilaksanakan dalam usaha menguasai pengetahuan, sikap, dan


keterampilan dalam memberikan layanan siswa yang secara individual serta
pembuatan laporan studi kasus. Pelaksanaan studi kasus merupakan persyaratan
dalam mengikuti mata kuliah Studi Kasus. Kegiatan studi kasus relatif sama dengan
kegiatan siswang yang sebenarnya, sehingga dapat dikatakan bahwa dengan kegiatan
ini merupakan awal bagi calon dan untuk selanjutnya dapat memberikan gambaran
bagaimana siswang sesungguhnya di lapangan.

Pada studi kasus ini diperlukan berbagai macam data, baik data pribadi maupun
data tentang lingkungan (lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat) sebagai
faktor yang turut mempengaruhi keberadaan siswa.Meskipun data ini merupakan
sesuatu yang bersifat rahasia bagi siswa, namun tentunya tidak akan menimbulkan
dampak negatif dan merugikan si siswa. Sebaliknya, siswa justru memperoleh sesuatu
yang bersifat positif dan menguntungkan bagi dirinya guna memecahkan masalah-
masalah yang dihadapinya. Oleh karena itu, untuk menjaga keraasiaan data tentang
siswa yang berupa penyamaran nama dan kesedian penulis untuk tidak
memberitahukan pada orang lain. Hal ini bermaksud untuk menjamin kerahasiaan
masalah yang dialami oleh siswa yang bersangkutan.

C. Metode Penelitian

Metode yang digunakan peneliti dalam menganalisis kasus yaitu dengan cara
observasi dan wawancara langsung terhadap wali kelas siswa yang diteliti, dan dalam
hal ini yaitu permasalahan anak dalam belajar yang kesulitan dalam membaca yang
telah diberikan oleh guru. Kemudian akan dibahas langsungpada bab selanjutnya.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Analisis ( Pengumpulan Data )

1. Hasil Wawancara di SDN 11 GANTING didapatkan anak yang bermasalah


yaitu anak yang kesulitan membaca :
a. Identitas Anak
1. Nama : Mirzani Suhef
2. Tempat Tanggal Lahir : Bangkinang, 19 Mei 2014
3. Anak Ke : 2 dari 3 bersaudara
4. Nama Orang Tua : Ayah : Supriadi
Ibu : Hefni Helda
5. Pekerjaan : Ayah : BHL
Ibu : Ibu rumah tangga
6. Alamat : Dusun Salo Baru
7. Jenis-jenis Masalah : Anak tidak memperhatikan pelajaran
Anak yang suka melamun dalam belaja
Anak kesulitan dalam membaca dan
menulisa

B. Hasil Observasi

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, data hasil penelitian menunjukkan


bahwa pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas2B, SDN 11 GANTING sudah
berjalan cukup baik. Mulai dalam persiapan 8 kegiatan belajar mengajar, guru
menggunakan RPP yang telah disusun sebelumnya. Pada persiapan guru kelas tidak
membedakan antara siswa yang mengalami kesulitan membaca (dyslexia) dengan
yang tidak. Sedangkan persiapan siswa yang mengalami kesulitan membaca
(dyslexia) di kelas 2B tidak menunjukkan perbedaan dengan siswa lainnya.
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di kelas 2B, SDN 11
GANTING, berlangsung cukup kondusif meskipun terkadang siswa ramai. Siswa di
kelas 2B antusias ketika mengikuti kegiatan pembelajaran. Siswa yang mengalami
kesulitan membaca (dyslexia) ketika pembelajaran lebih cenderung pasif karena
terkadang kesulitan dengan perintah atau keterangan yang diberikan guru.
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan di kelas 2B, SDN 11 GANTING,
siswa yang mengalami kesulitan membaca (dyslexia) cenderung disebabkan oleh
beberapa faktor diantaranya:

1) Pengelolaan kelas yang kurang efektif


2) Faktor Intelegensi
3) Faktor emosi

Wawancara yang dilakukan tentang kesulitan membaca pada siswa kelas IIB
menunjukkan bahwa:

1. Faktor penyebab

Siswa kelas 2B yang mengalami kesulitan membaca sangat beragam.


Banyak diantaranya karena faktor intelegensi, sosioekonomi, emosi,dsb. Pemaparan
tentang kesulitan membaca yang dialami siswa kelas 2B sebagai berikut. Siswa VB
yang bernama Murzani Suhef siswi kelas 2B yang mengalami kesulitan membaca
sering dipanggil Zani. Dia anak yang pendiam dan susah bergaul dengan teman-
temannya. Zani sering diminta untuk membaca oleh guru tetapi suaranya sangat pelan
sehingga tidak terdengar oleh guru dan teman-temannya. Kualitas tulisannya juga
kurang baik dan selalu ada huruf yang kurang dalam suatu kalimat. Misalnya ketika
diminta untuk menulis kalimat "Rani pergi ke rumah nenek bersama ayah dan
ibunya" Zani menulis "Rani pergi ke rumh nenek bersma ayah dan ibunya". Dalam
kata "bersama" huruf "s" juga ditulis terbalik. Selain itu Zani juga sulit dalam
mengikuti perintah yang diberikan oleh guru.

Hal ini dibuktikan ketika guru menulis materi di papan tulis dan menyuruh
siswa untuk menyalinnya. Zani hanya diam dan tidak menulisnya sehingga guru
mendekat dan menyuruhnya menulis dengan sedikit mendiktenya. Zani adalah anak
kedua dari pasangan suami istri Supriadi dan Hefni Helda. Bapak Supri bekerja
sebagai penyedia alat sound sistem untuk acara hajatan sedangkan ibunya bekerja
sebagai TKW di Taiwan sehingga Zani hanya mendapat perhatian dari ayahnya
ketika di rumah. Ayahnya juga jarang di rumah kalau ada pekerjaan yang
mengharuskannya bekerja sampai larut malam. Bapak Supriadi mengetahui bahwa
anaknya mengalami kesulitan dalam membaca tetapi tidak ada penanganan khusus
yang dilakukan karena sudah mempercayakan pihak sekolah yang memberikan kelas
tambahan kepada anaknya. Bapak Supriadi juga tidak mengajari anaknya belajar
ketika di rumah sehingga anak cenderung malas untuk belajar karena tidak bisa
membaca. Kemampuan membaca anaknya tidak akan meningkat kalau tidak ada
dukungan dari orang tuanya.

1. Solusi

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, data hasil penelitian


menunjukkan bahwa dalam kegiatan pembelajaran di kelas 2B, guru sudah berusaha
membantu siswa yang mengalami kesulitan membaca (dyslexia) dengan membaca
apa yang ditulis agar siswa yang mengalami kesulitan membaca lebih mudah
memahami pembelajaran. Tetapi untuk upaya dalam mengatasi kesulitan membaca
(dyslexia) tersendiri di dalam kegiatan pembelajaran belum terlihat karena
memperhatikan siswa yang mengalami kesulitan membaca hanya sebagian kecil dari
jumlah siswa di kelas.

Guru juga menggunakan metode Basal Reader yaitu dengan menyajikan kata-
kata yang mengandung konsep konkret (meja, kursi, buku, dst) dan konsep abstrak
(udara, angkasa, dst). Siswa menyusun katakata tersebut menjadi kalimat yang
mempunyai arti. Guru juga menyajikan kata yang mempunyai konsep lebih dari satu
seperti bisa (racun ular) dan bisa (dapat atau mampu). Upaya untuk mengatasi
kesulitan membaca dilakukan pada jam tambahan dengan berbagai metode seperti
dengan metode GilinghamStillman (menyajikan gambar), Phonic method,
cerita/dongeng, dan Hegge-kirk-kirk. Dalam kegiatan pembelajaran itu sendiri, guru
sudah menggunakan media pembelajaran yang cukup baik sedangkan untuk siswa
yang mengalami kesulitan membaca, guru menggunakan kalimatkalimat lebih
sederhana dalam membantu mengatasi kesulitan membaca (dyslexia) di kelas 2B.

Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan, sekolah sudah mengupayakan


berbagai cara untuk menanggulangi kesulitan membaca pada siswa. Cara yang
dilakukan yaitu les tambahan yang dilakukan sepulang sekolah. Kegiatan yang
dilakukan saat les tambahan adalah belajar mengenal huruf, menulis, dan membaca
lancar. kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan dengan berbagai metode dan strategi
sehingga memudahkan guru dan siswa dalam proses belajar. Akan tetapi kurangnya
kerjasama orang tua siswa yang menjadikan upaya tersebut kurang maksimal. Orang
tua cenderung menyerahkan sepenuhnya kepada sekolah tanpa didukung dengan
peran orang tua di rumah dalam mengajari siswa membaca. Upaya penanggulangan
kesulitan membaca (dyslexia) pada siswa 2B tentu saja mengalami berbagai
hambatan dan kesulitan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan hambatan
terbesar dalam upaya mengatasi kesulitan membaca (dyslexia) pada siswa 2B adalah
kurangnya motivasi dari diri siswa untuk belajar membaca dan kerjasama antara
orang tua dan pihak sekolah.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan, maka
penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas IIB sudah berjalan dengan


baik. faktor penyebab kesulitan membaca (dyslexia) pada siswa
diantaranya faktor intelegensi, sosio-ekonomi, kurikulum yang terlalu
padat, harapan guru yang terlalu tinggi tidak sesuai dengan kemampuan
anak, dan perhatian serta kerjasama orang tua siswa yang kurang.
2. Upaya untuk mengatasi kesulitan membaca (dyslexia) di kelas IIB, SDN
11 GANTING yakni, dengan memberikan les tambahan dan penggunaan
berbagai metode yang bervariasi.
3. Hambatan untuk mengatasi kesulitan membaca (dyslexia) di kelas 2B,
SDN 11 GANTING .yakni, orang tua siswa yang mengalami kesulitan
membaca (dyslexia) di kelas IIB kurang memperhatikan perkembangan
anaknya, Motivasi siswa yang mengalami kesulitan membaca (dyslexia) di
kelas IIB untuk belajar, berlatih dan mencoba masih kurang, dan Ketidak
mungkinan pihak sekolah memantau siswa satu per satu.

B. Saran

Agar permasalahan yang terjadi pada anak tidak terulang kembali, hendaknya
guru sering memberikan bimbingan dan pengertian kepada anak. Selain itu juga guru
lebih sering memberikan penugasan supaya anak dapat mengembangkan dan
rangsangan untuk berpikir.
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi dan Yuliana. 2012. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Aditya


Media bekerjasama dengan Fakultas Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta.

Abdurrahman, Mulyono. 2009. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta:


PT.Rineka Cipta.

Alwasilah, Chaedar. 2015. Pokoknya Studi Kasus. Bandung: PT, Kiblat Buku Utama.

Hamijaya, Nunu A, DKK. 2008. Quick Reading: Melejitnya DNA Membaca.


Bandung: SimbiosaRekatama Media.

Anda mungkin juga menyukai