Anda di halaman 1dari 16

MODEL PEMBELAJARAN MENYIMAK DI KELAS

RENDAH

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Model-model Pembelajaran Bahasa Indonesia SD

Dosen Pengampu: Iis Aprinawati, M.Pd.

Oleh Kelompok 5:

Alfi Syahri 2086206121

Fajrina nur islami 2086206

Putri salma 2086206

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI

BANGKINANG

TH 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan berkat

dan pertolongan-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta

salam senantiasa kita sampaikan kepada suri tauladan kita nabi Muhammad SAW

yang selalu kita harapkan syafa’at- Nya pada hari kiamat nanti.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada dosen pembimbing Ibuk Iis

Aprinawati, M.Pd yang telah membimbing kami sehingga bisa menyelesaikan

makalah ini sesuai waktu yang telah ditentukan. Terima kasih juga kepada teman-

teman yang turut serta dalam terselesaikannya makalah ini untuk memenuhi tugas

kelompok mata kuliah Model-model pembelajaran Bahasa Indonesia.

Dengan segala keterbatasan yang ada, kami telah berusaha dengan segala daya

dan upaya menyelesaikan makalah ini sebagaimana pepatah yang menyatakan tiada

gading yang tak retak, bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari

bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik dari pembaca sangat kami harapkan

untuk memperbaiki makalah ini.

Bangkinang, Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................

DAFTAR ISI..................................................................................................................

BAB I..............................................................................................................................

PENDAHULUAN.........................................................................................................

A. Latar Belakang....................................................................................................
B. Rumusan masalah...............................................................................................
C. Tujuan penulisan.................................................................................................

BAB II............................................................................................................................

PEMBAHASAN............................................................................................................

A.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menyimak sebagai salah satu aspek keterampilan berbahasa
memilikitujuan untuk memperoleh informasi, menangkap isi serta memahami
maknakomunikasi yang hendak disampaikan oleh pembicara melalui ujaran.
Dalam kegiatan sehari-hari, menyimak adalah salah satu kegiatan yang sangat
pentingselain keterampilan yang lainnya. Kegiatan menyimak juga dapat
menambahilmu atau wawasan yang belum dimiliki di antaranya melalui radio,
tv, atau langsung dari nara sumbernya. Oleh karena itu, pengajaran menyimak
mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses pembelajaran
disekolah dasar sebab kemampuan menyimak yang baik adalah kondisi
awaluntuk menghasilkan prestasi belajar yang baik.
Berbagai pengalaman dalam melaksanakan pembelajaran bahasa!
ndonesia mengindikasikan bahwa kemampuan menyimak murid sekolahdasar
belum optimal. Hal ini dapat diketahui dari hasil penelitian Muhaimin (2006)
yang dicapai murid dalam proses-belajar mengajar di mana murid yang
terlibat dalam kegiatan, yang mampu menyimak secara baik dan benar
mempunyai persentase yang masih rendah. !ndikasi ini menandakan masih
rendahnya kemampuan menyimak murid tersebut terlihat pula hasil
yangdiperoleh dalam ulangan semester misalnya. Daya serap murid pada
semua mata pelajaran dari seluruh murid dalam suatu kelas masih banyak nilai
di bawah nilai standar (7,5). Ini berarti penguasaan murid terhadap mata
pelajaran juga masih rendah.
Setelah ditelusuri lebih jauh, hal tersebut di atas ternyata salah satu
disebabkan oleh kurangnya kemampuan murid menyimak materi
pelajaran.Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa ada kesenjangan antara
hasil pengajaran menyimak dengan target ideal, yaitu tercapainya
kemampuanoptimal murid dalam menyimak sebaiknya guru dalam melakukan
proses belajar-mengajar harus mempunyai kompetensi dan menguasai
metode, pendekatan, atau teknik sebab apabila guru tidak memiliki
kemampuan tersebut di atas maka proses pembelajaran yang dilaksanakan
akan gagal. artinya konsep yang akan disampaikan atau yang harus dikuasai
siswa tidak jelas. Oleh karena itu, dalam makalah ini penulis mencoba
memaparkan teori model pembelajaran menyimak yang harus dikuasai oleh
seorang guru bahasa Indonesia agar saat melakukan proses pengajaran dapat
berhasil dengan baik.

B. Rumusan Masalah
1. Apa hakekat menyimak ?
2. Apa saja model pembeajaran menyimak di kelas rendah ?
3. Apa kesulitan menyimak dikelas rendah?
4. Apa kelebihan menyimak dikelas rendah?
5.
C.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Menyimak

Pengertian MenyimakMenyimak adalah proses mendengarkan dengan penuh

pemahaman, apresiasi danevaluasi. Dalam proses menyimak, diawali dengan

kegiatan mendengarkan bahansimakan oleh siswa (penyimak), selanjutnya

bahan simakan dipahami berdasarkan tingkat pemahaman siswa yang

dimaksud, kemudian dalam proses pemahaman tersebut terjadi proses evaluasi

menghubungkan antara topik yang disimak dengan pengalamandan/atau

pengetahuan yang dimiliki siswa. Setelah proses tersebut selesai, barulah

siswamemberikan respon terhadap isi bahan yang disimaknya. Jadi dapat

dikatakan bahwamenyimak merupakan kegiatan yang disengaja melalui

proses mendengar untukmemahami bunyi-bunyi bahasa, sedangkan

mendengar adalah kegiatan yang dilakukanhanya sekedar tahu tetapi tidak

memahami bunyi-bunyi bahasa yang disimak.2.

Tujuan MenyimakSecara umum tujuan menyimak ada dua macam, yaitu

tujuan bersifat khusus dantujuan bersifat umum. Adapun tujuan yang bersifat

khusus adalah untuk memperolehinformasi, menangkap isi, serta memahami

makna komunikasi yang hendak disampaikanoleh si pembicara melalui

ujaran. Namun tujuan yang bersifat umum tersebut dapatdipecah-pecah


menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek tertentu yang

ditekankan.Adapun tujuan menyimak menurut klasifikasinya adalah sebagai

berikut.a.

Mendapatkan faktaMendapatkan fakta dapat dilakukan melalui penelitian,

riset, eksperimen, danmembaca. Cara lain yang dapat dilakukan adalah

menyimak melalui radio,

taperecorder

, TV, dan percakapan. b.

Menganalisis faktaFakta atau informasi yang telah terkumpul dianalisis.

Kaitannya harus jelas pada unsur-unsur yang ada, sebab akibat yang

terkandung di dalamnya. Apa yangdisampaikan penyimak harus dikaitkan

dengan pengetahuan dan pengalaman penyimak dalam bidang yang sesuai.c.

Mendapatkan inspirasiDapat dilakukan dalam pertemuan ilmiah atau jamuan

makan. Tujuannyaadalah untuk mendapatkan ilham. Penyimak tidak

memerlukan fakta baru. Mereka

4
yang datang diharapkan untuk dapat memberikan masukan atau jalan keluar

berkaitandengan masalah yang dihadapi.d.

Menghibur diriPara penyimak yang datang untuk menghadiri pertunjukkan

sandiwara, musikuntuk menghibur diri. Mereka itu umumnya adalah orang

yang sudah jenuh atau lelahsehingga perlu menyegarkan fisik, mental agar

kondisinya pulih kembali.3.

Jenis-jenis MenyimakJenis menyimak dapat diklasifikasikan menjadi dua

bagian, yaitu:a.

Menyimak EkstensifMenyimak ekstensif merupakan kegiatan menyimak yang

berhubungandengan hal-hal yang umum dan bebas terhadap suatu bahasa.

Dalam prosesnya disekolah tidak perlu langsung di bawah bimbingan guru.

Pelaksanaannya tidak terlaludituntut untuk memahami isi bahan simakan.

Bahan simakan perlu dipahami secarasepintas, umum, garis besarnya saja atau

butir-butir yang penting saja. Jenismenyimak ekstensif dapat dibagi empat,

yaitu sebagai berikut.1)


Menyimak sekunderMenyimak sekunder adalah sejenis mendengar secara

kebetulan, maksudnyamenyimak dilakukan sambil mengerjakan sesuatu.2)

Menyimak estetikDalam menyimak estetik penyimak duduk terpaku

menikmati suatu pertunjukkan misalnya, lakon drama, cerita, puisi, baik

secara langsung maupunmelalui radio. Secara imajinatif penyimak ikut

mengalami, merasakan karakterdari setiap pelaku.3)

Menyimak pasifMenyimak pasif merupakan penyerapan suatu bahasa tanpa

upaya sadar yang biasanya menandai upaya penyimak pada saat belajar

dengan teliti. Misalnya,seseorang mendengarkan bahasa daerah, setelah itu

dalam kurun waktu dua atautiga tahun berikutnya orang itu sudah dapat

berbahasa daerah tersebut.4)

Menyimak sosialMenyimak ini berlangsung dalam situasi sosial, misalnya

orang mengobrol, bercengkrama mengenai hal-hal menarik perhatian semua

orang dan salingmenyimak satu dengan yang lainnya, untuk merespon yang

pantas, mengikuti bagian-bagian yang menarik dan memperlihatkan perhatian

yang wajar terhadapapa yang dikemukakan atau dikatakan orang.


5

b.

Menyimak IntensifMenyimak intensif adalah kegiatan menyimak yang harus

dilakukan dengansungguh-sungguh, penuh konsentrasi untuk menangkap

makna yang dikehendaki.Menyimak intensif ini memiliki ciri-ciri yang harus

diperhatikan, yakni: (a) menyimakintensif adalah menyimak pemahaman, (b)

menyimak intensif memerlukan konsentrasitinggi, (c) menyimak intensif ialah

memahami bahasa formal, (d) menyimak intensifdiakhiri dengan reproduksi

bahan simakan. Adapun yang tergolong menyimak intensifada lima, yaitu

sebagai berikut.1)

Menyimak kritisMenyimak dengan cara ini bertujuan untuk memperoleh fakta

yang diperlukan.Penyimak menilai gagasan, ide, dan informasi dari

pembicara.2)

Menyimak konsentratifMenyimak konsentratif merupakan kegiatan untuk

menelaah pembicaraan/halyang disimaknya. Hal ini diperlukan konsentrasi

penuh dari penyimak agar ide dari pembicara dapat diterima dengan baik.3)
Menyimak kreatifMenyimak kreatif mempunyai hubungan erat dengan

imajinasi seseorang.Penyimak dapat menangkap makna yang terkandung

dalam puisi dengan baikkarena ia berimajinasi dan berapresiasi terhadap puisi

itu.4)

Menyimak interogatifMenyimak interogatif merupakan kegiatan menyimak

yang menuntutkonsentrasi dan selektivitas, pemusatan perhatian karena

penyimak akanmengajukan pertanyaan setelah selesai menyimak.5)

Menyimak eksploratoriMenyimak eksploratori atau menyimak penyelidikan

adalah sejenismenyimak dengan tujuan menemukan;a)

hal-hal baru yang menarik, b)

informasi tambahan mengenai suatu topik,c)

isu, pergunjingan atau buah bibir yang menarik

B. Model pembelajaran menyimak

1. Snow Ball Throwing (Lemparan Bola Salju)


Model ini dapat memotivasi siswa belajar dalam mengembangkan

pikirannya melalui kertas-kertas (HVS warna yang jumlahnya tergantung

kebutuhan) sebagai media untuk menuangkan gagasan sesuai instruksi guru.

Langkah-langkahnya yaitu:

a. Guru membuka pelajaran dengan apersepsi

b. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran

c. siswa mendengarkan teks berita yang diperdengarkan oleh guru

d. siswa mencatat hal-hal yang pentingmengenai pokok isi berita yang

didengar

e. Guru menyediakan kertas yang berisi pertanyaan sebagai bola salju

f. Guru melemparkan bola dan siswa menjawab dan menulis nama pada bola

salju

g. Guru mengumpulkan bola dan membacakan jawaban siswa

h. Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran.

Kelebihan model pembelajaran snow ball throwing (lemparan bola salju),

antara lain sebagai berikut:

a. Suasana pembelajaran menjadi menyenangkan karena siswa seperti

bermain dengan melempar bola kertas kepada siswa lain.


b. Siswa mendapat kesempatan untuk mengembangkan kemampuan berpikir

karena diberi kesempatan untuk membuat soal dan diberikan pada siswa

lain.

c. Membuat siswa siap dengan berbagai kemungkinan karena siswa tidak

tahu soal yang dibuat temannya seperti apa.

d. Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran.

e. Pendidik tidak terlalu repot membuat media karena siswa terjun langsung

dalam praktek.

f. Pembelajaran menjadi lebih efektif.

g. Ketiga aspek yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotor dapat tercapai.

Kekurangan model pembelajaranbsnow ball throwing (lemparan bola salju),

antara lain sebagai berikut:

a. Sangat bergantung pada kemampuan siswa dalam memahami materisehingga

apa yang dikuasai siswa hanya sedikit. "al ini dapat dilihat darisoal yang

dibuat siswa biasanya hanya seputar materi yang sudahdijelaskan atau seperti

contoh soal yang telah diberikan.

b. Ketua kelompok yang tidak mampu menjelaskan dengan baik tentu menjadi

penghambat bagi anggota lain untuk memahami materi sehingga diperlukan

waktu yang tidak sedikit untuk siswamendiskusikan materi pelajaran.


c. Tidak ada kuis individu maupun penghargaan kelompok sehingga siswasaat

berkelompok kurang termotivasi untuk bekerja sama. tapi tdk menutup

kemungkinan bagi guru untuk menambahkan pemberiaan kuisindividu dan

penghargaan kelompok.

d. Memerlukan waktu yang panjang.

e. Murid yang nakal cenderung untuk berbuat onar.

f. Kelas sering kali gaduh karena kelompok dibuat oleh murid.

2. Model A B C Games

Model games dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan aktif dan

menyenangkan. Siswa diajak berlomba menemukan jawaban secara mandiri dan

secara bersama-sama. Langkah-langkahnya yaitu:

a. Guru mengkondisikan kelas dengan tebak-tebakan yang lucu

b. Guru menginformasikan tujuan pembelajara. Contoh Mampu

menganalisis laporan perjalanan.

c. Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok (A, B, C) dan mintalah masing-

masing kelompok memberi nama kelompoknya

d. Guru memperdengarkan teks laporan perjalanan. Siswa mencatat hal-hal

penting.

e. Setiap kelompok menyiapkan anggotanya untuk mengikuti games


f. Guru menyiapkan pertanyaan yang ditulis pada kartu

g. Guru meminta siswa yang mewakili kelompok untuk maju ke depan kelas.

Guru menyiapkan flip chard atau papan tulis yang akan digunakan siswa

menulis jawaban

h. Guru memperlihatkan soal kepada siswa soal belum bias diperlihatkan

pada siswa lainnya. Siswa yang mengikuti lomba harus menjawab soal

sendiri dan tidak biasdibantu kelompoknya. Kalu tidak bias menjawab

baru minta bantuan pada kelompoknya.

i. Soal selanjutnya digantikan oleh siswa yang lain.

j. Guru menilai jawaban siswa

k. Guru menyimpulkan materi pembelajaran.

Kelebihan model pembelajaran model A B C games, antara lain sebagai

berikut :

a. memotivasi siswa untuk belajar dengan aktif dan menyenangkan.

b. Meningkatkan kemampuan siswa untuk berkompetensi.

c. Pembelajaran menjadi efektif.

kekurangan model pembelajaran model A B C games, antara lain sebagai

berikut :

a. Siswa yang nakal akan membuat keributan


b. Kelas terasa kurang nyaman kerena kegaduhan yang dibuat kelompok

lain.

Anda mungkin juga menyukai