Anda di halaman 1dari 4

10 PENGERTIAN SASTRA MENURUT PARA AHLI 1.

S u m a r n o d a n S a i n i , s a s t r a a d a l a h u n g k a p a n p r i b a d i m a n u s i a berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, gagasan, semangat,k e y a k i n a n , d a l a m s u a t u b e n t u k g a m b a r a n k o n g k r e t y a n g membangkitkan pesona dengan alat-alat bahasa. 2. Mursal Esten, menyatakan sastra atau kesusastraan adalahp e n g u n g k a p a n d a r i f a k t a a r t i s t i k d a n i m a j i n a t i f s e b a g a i manifestasi kehidupan manusia (dan masyarakat) m e l a l u i bahasa sebagai medium dan punya efek yang positif terhadapkehidupan manusia (kemanusiaan).3 . M e n u r u t E n g l e t o n , s a s t r a y a n g d i s e b u t n y a " k a r y a t u l i s a n yanghalus" (belle letters) adalah karya yang mencatatkan bentukb a h a s a . h a r i a n d a l a m b e r b a g a i c a r a d e n g a n b a h a s a y a n g dipadatkan, d i d a l a m k a n , d i b e l i t k a n , d i p a n j a n g t i p i s k a n d a n diterbalikkan, dijadikan ganjil.4 . A h m a d B a d r u n , b e r p e n d a p a t b a h w a K e s u s a s t r a a n a d a l a h kegiatan seni yang mempergunakan bahasa dan garis simbol-simbol lain sebagai alai, dan bersifat imajinatif. 5. Menurut Semi, sastra adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaanseni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannyamenggunakan bahasa sebagai mediumnya. 6. Panuti Sudjiman, mendefinisikan sastra sebagai karya lisan ataut u l i s a n y a n g m e m i l i k i berbagai ciri keunggulan sepertik e o r i s i n a l a n , k e a r t i s t i k a n , k e i n d a h a n d a l a m i s i , d a n ungkapannya.7.Menurut Sumardjo dan Sumaini, definisi sastra yaitu :1. Sastra adalah seni bahasa.2. Sastra adalah ungkapan spontan dari perasaan yangmendalam.3. Sastra adalah ekspresi pikiran dalam bahasa.4. Sastra adalah inspirasi kehidupan yang dimateraikan dalamsebuah bentuk keindahan.5. Sastra adalah semua buku yang memuat perasaankemanusiaan yang benar dan kebenaran moral dengansentuhan kesucian, keluasan pandangan dan bentuk yangmempesona.8.Suyitno, Sastra adalah sesuatu yang imajinatif, fiktif dan inventif j u g a h a r u s m e l a y a n i m i s i - m i s i y a n g d a p a t dipertanggungjawabkan. 9. Tarigan, sastra adalah merupakan obyek bagi pengarang dalamm e n g u n g k a p k a n g e j o l a k e m o s i n y a , m i s a l n y a p e r a s a a n s e d i h , kecewa, senang dan lain sebagainya. 10. D a m o n o , m e n g u n g k a p k a n b a h w a s a s t r a m e n a m p i l k a n gambaran kehidupan, dan kehidupan itu sendiri adalah suatu k e n y a t a a n s o s i a l . D a l a m p e n g e r t i a n i n i , k e h i d u p a n m e n c a k u p hubungan antar masyarakat, antar masyarakat dengan orang-seorang, antarmanusia, dan antarperistiwa yang terjadi dalambatin seseorang

2. 1 bahasa (kata-kata, gaya bahasa) yg dipakai dl kitab-kitab (bukan bahasa seharihari); 2 kesusastraan; 3 kitab suci Hindu; kitab ilmu pengetahuan; 4 kitab; pustaka; primbon (berisi ramalan, hitungan, dsb); 5 tulisan; huruf; -- bandingan telaah dan analisis thd kemiripan dan pertalian di antara karya sastra berbagai bahasa dan bangsa; -- daerah sastra yg aslinya ditulis dl bahasa daerah; -dunia 1 sastra yg dapat dipahami dan dinikmati oleh berbagai bangsa di dunia; bertema universal; 2 hasil sastra yg dianggap paling tinggi mutunya oleh kebanyakan bangsa di dunia; -- erotik sastra yg tema pokoknya masalah cinta berahi; -- hiburan sastra yg tujuan utamanya menghibur pembaca, bersifat ringan, dibedakan dr karangan yg lebih serius; -- Indonesia sastra yg aslinya ditulis dl bahasa Indonesia; -Indonesia klasik sastra klasik yg ditulis dl semua bahasa daerah yg terdapat di seluruh wilayah Indonesia, termasuk bahasa Melayu; -- klasik sastra yg berkembang sebelum pertemuan adanya pertemuan dan pengaruh kebudayaan Barat; -kontemporer 1 sastra yg hidup pd masa kini atau dl waktu yg sama; 2 sastra yg berusaha bergerak mendahului keadaan zamannya; -- lisan 1 hasil kebudayaan lisan dl masyarakat tradisional yg isinya dapat disejajarkan dg sastra tulis dl masyarakat modern; 2 sastra yg diwariskan secara lisan, spt pantun, nyanyian rakyat, dan cerita rakyat; -- modern sastra yg berkembang setelah adanya pertemuan dan pengaruh kebudayaan Barat; -- nusantara sastra daerah; -- otonom sastra yg tidak mengacu kpd sastra yg lain; -- pelarian cerita rekaan, khususnya timbul sesudah Perang Dunia Pertama dan Kedua, yg mengisahkan usaha membebaskan diri dr kamp tawanan atau penjara; -- pengasingan sastra yg memakai gaya bahasa yg menonjol atau menyimpang dr yg biasa atau menggunakan teknik cerita yg baru; -- pop karya sastra yg dianggap populer, baru dikenal tahun 1970-an, dan lebih cenderung menggunakan bahasa sehari-hari di kalangan remaja; -- protes sastra yg berisi protes (sosial, politik, ekonomi); -- rakyat kategori sastra yg mencakupi lagu rakyat, balada, dongeng, ketoprak, peribahasa, teka-teki, legenda (banyak yg termasuk tradisi lisan); -- tebakan sastra teka-teki; -- tulisan sastra yg timbul setelah manusia mengenal tulisan, di Indonesia mulai berlangsung setelah bangsa Indonesia berkenalan dng kebudayaan asing, yakni kebudayaan Hindu, Islam, dan Barat; kesastraan n perihal sastra (maknanya lebih luas dp kesusastraan)

Sastra (Sanskerta: , shastra) merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta stra, yang berarti "teks yang mengandung instruksi" atau "pedoman", dari kata dasar s- yang berarti "instruksi" atau "ajaran". Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada "kesusastraan" atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu. Yang agak bias adalah pemakaian istilah sastra dan sastrawi. Segmentasi sastra lebih mengacu sesuai defenisinya sebagai sekedar teks. Sedang sastrawi lebih mengarah pada sastra yang kental nuansa puitis atau abstraknya. Istilah sastrawan adalah salah satu contohnya, diartikan sebagai orang yang menggeluti sastrawi, bukan sastra.

Selain itu dalam arti kesusastraan, sastra bisa dibagi menjadi sastra tertulis atau sastra lisan (sastra oral). Di sini sastra tidak banyak berhubungan dengan tulisan, tetapi dengan bahasa yang dijadikan wahana untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu. Biasanya kesusastraan dibagi menurut daerah geografis atau bahasa. Jadi, yang termasuk dalam kategori Sastra adalah:

PENGERTIAN SASTRA MENURUT PARA AHLI 1. Mursal Esten (1978 : 9) Sastra atau Kesusastraan adalah pengungkapan dari fakta artistik dan imajinatif sebagai manifestasi kehidupan manusia. (dan masyarakat) melalui bahasa sebagai medium dan memiliki efek yang positif terhadap kehidupan manusia (kemanusiaan). 2. Semi (1988 : 8 ) Sastra. adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya menggunakan bahasa sebagai mediumnya. 3. Panuti Sudjiman (1986 : 68) Sastra sebagai karya lisan atau tulisan yang memiliki berbagai ciri keunggulan seperti keorisinalan, keartistikan, keindahan dalam isi, dan ungkapanya. 4. Ahmad Badrun (1983 : 16) Kesusastraan adalah kegiatan seni yang mempergunakan bahasa dan garis simbol-simbol lain sebagai alai, dan bersifat imajinatif. 5. Engleton (1988 : 4) Sastra adalah karya tulisan yang halus (belle letters) adalah karya yang mencatatkan bentuk bahasa. harian dalam berbagai cara dengan bahasa yang dipadatkan, didalamkan, dibelitkan, dipanjangtipiskan dan diterbalikkan, dijadikan ganjil. 6. Plato Sastra adalah hasil peniruan atau gambaran dari kenyataan (mimesis). Sebuah karya sastra harus merupakan peneladanan alam semesta dan sekaligus merupakan model kenyataan. Oleh karena itu, nilai sastra semakin rendah dan jauh dari dunia ide. 7. Aristoteles Sastra sebagai kegiatan lainnya melalui agama, ilmu pengetahuan dan filsafat. 8. Robert Scholes (1992: 1) Tentu saja, sastra itu sebuah kata, bukan sebuah benda 9. Sapardi (1979: 1) Memaparkan bahwa sastra itu adalah lembaga sosial yang menggunakan bahasa sebagai medium. Bahasa itu sendiri merupakan ciptaan sosial. Sastra menampilkan gambaran kehidupan, dan kehidupan itu sendiri adalah suatu kenyataan social. 10. Taum (1997: 13) Sastra adalah karya cipta atau fiksi yang bersifat imajinatif atau sastra adalah penggunaan bahasa yang indah dan berguna yang menandakan hal-hal lain 11. Menurut B. Simorangkir, periodisasi sastra Indonesia dibedakan menjadi 4 yaitu (1) Sastra lama.purba, (2) Sastra pengaruh Hindu dan Arab, (3) Sastra Indonesia baru, dan (4) Sastra

mutakhir. Sastra Indonesia baru masih bias dirinci menjadi (a) Sastra jaman Abdullah, (b) Balai Pustaka, dan (c) Pujangga Baru 12. Menurut Sabarudin Ahmad, periodisasi sastra Indonesia hanya dibedakan menjadi 2. yaitu sastra lama dan (2) sastra baru. Sastra lama mencakup (a. dinamisme, (b) Hinduisme, (c) Islamisme. Sedangkan sastra Indonesia baru dibedakan menjadi (a) Sastra jaman Abdullah, (b) Balai Pustaka, (c) Pujangga Baru, dan (c) Sastra angkatan 45. 13. Menurut JS. Badudu, Sastra Indonesia juga dibedakan menjadi 2, yaitu (1) Sastra Melayu, dan (2) Sastra Indonesia. Sastra melayu menurut Badudu dibedakan menjadi 3 (a) Purba, (b) Hindu/Islam, (c) Abdullah. Sedangkan sastra Indonesia Baru dibedakan menjadi (a) Balai Pustaka, (b) Pujangga Baru, (c) Angk. 45, dan (d) sesudah Angk. 45. 14. Menurut Usman Effendi, sastra Indonesia dibedakan menjadi 3 yakni (1) sastra lama (. 1920), (2) Sastra Indonesia Baru ( 1920 1945), dan (3) Sastra Indonesia Modern (1945 ..) 15. Menurut HB Jassin, periodisasi Sastra Indonesia juga dibedakan menjadi 2, yakni (1) Sastra Melayu atau sering disebut dengan sastra lama, dan (2) Sastra Indonesia modern. Jassin tidak merinci sastra melayu atau sastra lama. Jassin justru merinci sastra Indonesia modern menjadi 4 bagian (a) Balai pustaka, (b) Pujangga Baru, (c) Angkatan 45, dan (d) Angkatan 66. 16. Lain Lagi dengan Nugroho Noto Susanto. Nugroho membedakan sastra Indonesia menjadi 2, yakni (1) sastra Melayu atau sastra lama, dan (2) sastra Indonesia modern. Sastra Indonesia modern oleh Nugroho dibedakan menjadi 2 yaitu (a) masa kebangkitan, dan (b) masa perkembangan. Masa kebangkitan masih dirinci menjadi 3 (i) periode 20, (ii) periode 33, dan (iii) periode 42. Sedangkan masa perkembangan dibedakan menjadi 2, yaitu (i) periode 45 dan (ii) periode 50 17. Ajib Rosidi membedakan periodisasi sastra Indonesia juga menjadi 2, yaitu (1) Masa kelahiran dan (2) masa perkembangan. Masa kelahiran dirinci menjadi 3 yaitu (a) awal abad XX s/d 1933, (b) 1933-1942, dan (c) 1942 1945. Sedangkan masa perkembangan dibedakan juga menjadi 3, yaitu (a) 1945 1953, (b) 1953 1960, dan (c) 1960 .

Anda mungkin juga menyukai