Kelompok 10
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
hidayatnya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas dalam membuat makalah
tentang “Pengembangan Pembelajaran Terpadu” ini dengan tepat waktu.
Shalawat serta salam tidak lupa kami haturkan kepada junjungan kita Nabi agung
Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjuk dari Allah SWT untuk kita
semua. Tidak lupa kami sampaikan rasa terimakasih yang sebanyak-banyaknya
kepada Ibu Ari Metalin Ika Puspita, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah
Pengembangan Pembelajaran SD.
Kami juga berharap dengan sungguh-sungguh agar makalah ini dapat
berguna serta bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan sekaligus wawasan
para pembaca. Selain itu, kami juga sadar bahwa pada makalah kami ini masih
terdapat kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami
mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat kami gunakan
untuk memperbaiki makalah kami di kemudian hari.
Kelompok 10
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
ii
B. Rumusan Masalah................................................................................... 2
C. Tujuan...................................................................................................... 2
D. Manfaat................................................................................................... 2
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran
yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran
maupun antar mata pelajaran. Dengan adanya pemaduan itu, siswa akan
memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran
menjadi bermakna bagi siswa. Bermakna disini memberikan makna bahwa pada
pembelajaran terpadu siswa akan dapat memahami konsep-konsep yang mereka
pelajari melalui pengalaman langsung dan nyata yang menghubungkan antar
konsep dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran.
iii
Republik Indonesia. PP No. 19 ini memberikan arahan tentang delapan standar
nasional pendidikan, yang meliputi: (a) standar isi; (b) standar proses; (c)
standar kompetensi lulusan; (d) standar pendidik dan tenaga kependidikan; (e)
standar sarana dan prasarana; (f) standar pengelolaan; (g) standar pembiayaan;
dan (h) standar penilaian pendidikan.
Atas dasar pemikiran di atas dan dalam rangka implementasi Standar Isi
yang termuat dalam Standar Nasional Pendidikan, maka pembelajaran terpadu
sangat penting untuk dilaksanakan di tingkat Sekolah Dasar, agar pembelajaran
di kelas tidak monoton, menyenangkan serta bermakna bagi kehidupan peserta
didik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat disimpulkan rumusan
masalahnya yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimanakah model pembelajaran terpadu integratif itu ?
2. Bagaimanakah model pembelajaran terpadu webbed itu ?
3. Bagaimanakah model pembelajaran terpadu connected itu ?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, dapat disimpulkan tujuannya yaitu
sebagai berikut :
iv
1. Untuk mengetahui model pembelajaran terpadu integratif.
2. Untuk mengetahui model pembelajaran terpadu webbed.
3. Untuk mengetahui model pembelajaran terpadu connected.
D. Manfaat
Berdasarkan tujuan diatas, dapat disimpulkan manfaat dari penyusunan
makalah ini yaitu agar mahasiswa dapat mengetahui model pembelajaran
terpadu integratif, model pembelajaran terpadu webbed, serta model
pembelajaran terpadu connected dalam pembelajaran di Sekolah Dasar.
BAB II
PEMBAHASAN
v
KD-KD atau konsep-konsep dalam KD yang sepenuhnya beririsan;
sedangkan pada model shared, KD-KD atau konsep-konsep dalam KD yang
dibelajarkan tidak sepenuhnya beririsan, tetapi dimulai dari bagian yang
beririsan.
vi
antara beberapa bidang studi. Bidang studi yang diintegrasikan misal
matematika, seni budaya dan bahasa, serta pelajaran sosial.
Fokus pengintegrasian pada sejumlah keterampilan belajar yang ingin
dilatihkan oleh seorang guru kepada siswanya dalam suatu unit
pembelajaran untuk ketercapaian materi pelajaran (content). Keterampilan-
keterampilan belajar itu menurut Fogarty (1991: 77), meliputi keterampilan
berpikir (thinking skill), keterampilan sosial (social skill), dan keterampilan
mengorganisir (organizing skill).
Berikut langkah-langkah dalam model pembelajaran integrasi :
1) Tahap pelaksanaan melakukan kegiatan :
- Proses pengumpulan informasi
- Pengolaan informasi dengan cara analisis komparasi dan sintesis
- Penyusunan laporan dapat dilakukan dengan cara verbal,gravisi,
pictorial, audio, gerak, dan model.
vii
- Tipe terintegrasi juga memberikan perhatian pada berbagai bidang
yang penting dalam satu saat, tipe ini tidak memerlukan penambahan
waktu untuk bekerja dengan guru lain. Dalam tipe ini, guru tidak perlu
mengulang kembali materi yang tumpang tindih, sehingga tercapailah
efisiensi dan efektivitas pembelajaran.
viii
B. Model Pembelajaran Webbed (Jaring Laba-Laba)
1. Pengertian Model Pembelajaran Webbed (Jaring Laba-Laba)
Model webbed merupakan model pembelajaran terpadu yang
menggunakan tema sebagai dasar pembelajaran. Model pembelajaran ini
memadukan multi disiplin ilmu atau berbagai mata pelajaran yang diikat
oleh satu tema (Fogarty, 1991). Tema dapat ditetapkan oleh guru dengan
siswa atau sesama guru. Setelah tema disepakati maka dilanjutkan dengan
pemilihan sub-sub tema dengan memperhatikan kaitannya dengan mata
pelajaran yang lain. Untuk itu, tema utama harus mempunyai cakupan
materi yang luas dan memberi bekal bagi siswa untuk belajar lebih lanjut.
Model pembelajaran webbed lebih menekankan pada keterlibatan
siswa dalam pembelajaran sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman
langsung. Melalui pengalaman langsung akhirnya siswa akan memahami
konsep-konsep yang telah mereka pelajari dan dapat menguhungkan dengan
konsep lainnya. Padmono menyatakan bahwa, “Model Pembelajaran
Webbed menyajikan pendekatan tematik untuk mengintegrasikan mata
pelajaran. Satu tema yang subur dijaring laba-labakan untuk isi kurikulum
dan mata pelajaran. Mata pelajaran menggunakan tema untuk menyelidiki
kesesuaian konsep, topik, dan ide-ide”.
Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa model
webbed (Model Jaring Laba-laba) merupakan model pembelajaran terpadu
yang menggunakan pendekatan tematik dan memadukan multi disiplin ilmu.
ix
3) Pemisahan mata pelajaran yang tidak begitu jelas. Fokus pembelajaran
diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitan
dengan kehidupan siswa.
4) Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran. Menyajikan konsep-
konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran.
Dengan demikian, siswa mampu memahami konsep-konsep tersebut
secara utuh. Hal ini diperlukan untuk membantu siswa dalam
memecahkan masalah yang dihadapi sehari-hari.
5) Bersifat fleksibel. Guru dapat mengkaitkan bahan ajar dari satu mata
pelajaran dengan mata pelajaran lain, bahkan mengkaitkan mata
pelajaran dengan kehidupan siswa dan keadaan lingkungan sekolah
dimana mereka berada.
6) Menggunakan prinsip belajar sambil bermain yang menyenangkan.
x
2) Dalam pembelajaran, guru lebih memusatkan perhatian pada kegiatan
daripada pengembangan konsep.
2) Matematika
Sub tema : mengenal bangun datar.
Siswa diajarkan tentang bentuk-bentuk bangun datar misalnya, misalnya:
ban sepedah kita berbentuk lingkaran, buku tulis berbentuk persegi,
penggaris berbentuk persegi panjang.
xi
3) Pkn
Sub tema : tenggang rasa, kedisiplinan.
Siswa diajarkan tentang bagaimana cara manusia bersikap dan
bertingkah laku sebagai makhluk sosial separti sikap tenggang rasa dan
bekerja sama dengan orang lain.
4) Bahasa Indonesia
Sub tema : membuat ringkasan.
Siswa menceritakan dengan kata-katanya sendiri tentang bentuk-bentuk
energi, dan bentuk bangun datar yang kita jumpai di lingkungan sekitar.
xii
pokok bahasan atau sub pokok bahasan yang dikaitkan dengan konsep,
dalam satu bidang studi. Hampir sama dengan Fogarty, Daryanto
(2014:101) menjelaskan bahwa tipe connected dilandasi oleh anggapan
bahwa butir-butir pembelajaran dapat dipayungkan pada induk tertentu.
Sependapat dengan kedua ahli diatas, Hadisubroto (dalam Triyanto,
2010:45) mengungkapkan bahwa model pembelajaran connected adalah
pembelajaran yang dilakukan dengan mengaitkan satu pokok bahasan
dengan pokok bahasan berikutnya, mengaitkan satu konsep dengan konsep
yang lain, mengaitkan satu keterampilan dengan keterampilan yang lain,
dan dapat juga mengaitkan pekerjaan hari itu dengan hari yang lain atau
hari berikutnya dalam suatu bidang studi.
Berdasarkan pendapat dari para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
pengertian pembelajaran terpadu connected adalah pembelajaran yang
mengaitkan suatu materi dengan materi yang lain, serta mengaitkan konsep
yang satu dengan yang lain dalam satu bidang studi.
Jadi, dapat diambil kesimpulan bahwa model pembelajaran terpadu
connected mempunyai karakteristik sebagai berikut :
a. Jaringan indikator sesuai dengan model pembelajaran terpadu
connected.
b. Adanya keterpaduan antara mata pelajaran yang satu dengan mata
pelajaran yang lainnya atau terpadunya antara materi yang satu
dengan materi yang lainnya dalam suatu bidang studi.
c. Pembelajaran direncanakan secara sistematis/ terperinci.
d. Adanya keterkaitan indikator dalam beberapa mata pelajaran
(minimal 2 mata pelajaran) dalam suatu indikator.
e. Batas mata pelajaran disatukan dan difungsikan, yaitu dengan
menghilangkan batasan masing-masing mata pelajaran tersebut,
dikenal dengan Broad Field (bidang studi).
xiii
lintas peserta didik. Aplikasi pembelajaran terpadu model connected
dikembangkan dalam bahasa dan sastra Indonesia secara terpadu di
Sekolah Dasar. Pembelajaran bahasa dan sastra secara terpadu, yaitu
pembelajaran kemampuan berbahasa yang meliputi aspek mendengarkan,
berbicara, membaca dan menulis yang dipayungkan kepada pembelajaran
apresiasi sastra.
1) Aspek mendengarkan: mengidentifikasi unsur cerita rakyat yang
didengarnya.
2) Aspek berbicara: memerankan tokoh drama dengan lafal, intonasi, dan
ekspresi yang tepat.
3) Aspek membaca: menyimpulkan isi cerita dalam beberapa kalimat.
4) Aspek menulis: menulis dialog sederhana dua atau tiga tokoh dengan
memperhatikan isi serta perannya.
xiv
Dalam proses belajar mengajar, model connected digunakan untuk
menghubungkan beberapa materi atau kompetensi tertentu yang memiliki
karakteristik yang saling terkait dengan tetap berpedoman pada standar
kompetensi dan kompetensi dasar. Adapun cara menghubungkan materi-
materi yang saling terkait tersebut ialah dengan membuat “jembatan
pengetahuan”. Jembatan pengetahuan dapat berupa wacana, berita, diskusi,
alat peraga dan lain-lain yang dianggap mampu mengantarkan pemahaman
siswa dari materi satu ke materi berikutnya. Materi-materi yang tidak
memiliki keterkaitan tidak bisa dipaksakan untuk dihubungkan. Jika
dipaksakan, dimungkinkan siswa akan semakin bingung dalam
merekonstruksi pengetahuan.
Sintaks (pola urutan) dari model pembelajaran terpadu tipe
connected (terhubung) menurut Prabowo yaitu sebagai berikut :
1) Tahap Perencanaan :
a) Menentukan tujuan pembelajaran umum.
b)Menentukan tujuan pembelajaran khusus.
xv
3) Evaluasi, meliputi :
a) Evaluasi proses, berupa :
Ketepatan hasil pengamatan
Ketepatan dalam penyusunan alat dan bahan
Ketepatan siswa saat menganalisis data
b)Evaluasi produk : Penguasaan siswa terhadap konsep-konsep/
materi sesuai dengan tujuan pembelajaran khusus yang telah
ditetapkan.
c) Evaluasi psikomotor : kemampuan penguasaan siswa terhadap
penggunaan alat ukur.
xvi
Selanjutnya kemampuan, sikap, minat dan motivasi merupakan
faktor peserta didik yang akan berpengaruh pada kegiatan pembelajaran.
Instrumental input merupakan acuan dalam pengembangan pembelajaran
terpadu model connected, berdasarkan pada undang-undang, peraturan
pemerintah, peraturan menteri (Kurikulum, SKL, dan SKKD) maka guru
mengembangkan model pembelajaran.
Beberapa kelebihan dari model terhubung (connected) adalah
sebagai berikut :
1) Dampak positif dari mengaitkan ide-ide dalam satu bidang studi
adalah siswa memperoleh gambaran yang luas sebagaimana suatu
bidang studi yang terfokus pada suatu aspek tertentu.
2) Siswa memperoleh gambaran secara menyeluruh tentang suatu
konsep sehingga transfer pengetahuan akan sangat mudah karena
konsep-konsep pokok dikembangkan terus-menerus, sehingga
terjadilah proses internalisasi.
3) Menghubungkan ide-ide dalam suatu bidang studi sangat
memungkinkan bagi siswa untuk mengkaji, mengkonseptualisasi,
memperbaiki, serta mengasimilasi ide-ide secara terus menerus
sehingga memudahkan untuk terjadinya proses transfer ide-ide
dalam memecahkan masalah.
4) Siswa dapat memperoleh gambaran yang lebih jelas dan luas dari
konsep yang dijelaskan dan juga siswa diberi kesempatan untuk
melakukan pedalaman, tinjauan, memperbaiki dan mengasimilasi
gagasan secara bertahap.
5) Guru akan dapat melihat gambaran yang menyeluruh dan
kemampuan/indikator yang digabungkan.
6) Kegiatan siswa lebih terarah untuk mencapai kemampuan yang
tertera pada indikator.
7) Hakekat dari model pembelajaran terpadu merupakan suatu
pendekatan pembelajaran yang memungkinkan peserta didik baik
secara individual maupun kelompok mencari, menggali, dan
menemukan konsep serta prinsip secara holistik dan otentik.
xvii
Di samping mempunyai kelebihan, model terhubung ini juga
mempunyai kekurangan diantaranya yaitu :
1) Belum memberikan gambaran yang menyeluruh karena belum
menggabungkan bidang-bidang mata pelajaran yang lain.
2) Tidak mendorong guru untuk bekerja secara tim, sehingga isi dari
pelajaran tetap saja terfokus tanpa merentangkan konsep-konsep
serta ide-ide antar bidang studi.
3) Dalam memadukan ide-ide dalam satu bidang studi, maka usaha
untuk mengembangkan keterhubungan antar bidang studi menjadi
terabaikan.
4) Bagi guru bidang studi mungkin kurang terdorong untuk
menghubungkan konsep yang terkait karena sukarnya mengatur
waktu untuk merundingkannya atau karena terfokus pada
keterkaitan konsep, maka pembelajaran secara global jadi
terabaikan.
xviii
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembelajaran integrated (terpadu) merupakan suatu pendekatan dalam
pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra
mata pelajaran maupun antar mata pelajaran. Dengan adanya pemaduan itu,
siswa akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh, sehingga
pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa.
Model webbed merupakan model pembelajaran terpadu yang
menggunakan tema sebagai dasar pembelajaran. Model pembelajaran ini
memadukan multi disiplin ilmu atau berbagai mata pelajaran yang diikat oleh
satu tema (Fogarty, 1991). Tema dapat ditetapkan oleh guru dengan siswa atau
sesama guru. Setelah tema disepakati maka dilanjutkan dengan pemilihan sub-
sub tema dengan memperhatikan kaitannya dengan mata pelajaran yang lain.
Untuk itu, tema utama harus mempunyai cakupan materi yang luas dan
memberi bekal bagi siswa untuk belajar lebih lanjut.
Fogarty (dalam Trianto, 2007:43), mengemukakan bahwa tipe terhubung
(connected) merupakan tipe integrasi inter bidang studi. Tipe ini secara nyata m
engorganisasikan atau mengintegrasikan satu konsep, keterampilan, atau kema
mpuan yang ditumbuh kembangkan dalam suatu pokok bahasan atau sub pokok
bahasan yang dikaitkan dengan konsep, dalam satu bidang studi.
B. Saran
Kami sadar bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini baik dalam penulisan maupun penggunaan bahasa yang kami
sajikan. Oleh karena itu, mohon diberikan saran yang bersifat membangun agar
kami dapat membuat makalah yang lebih baik lagi di kemudian hari. Semoga
makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua serta dapat menambah wawasan
kita dalam memahami materi tentang Pengembangan Pembelajaran Terpadu.
19
DAFTAR PUSTAKA
18
https://www.pengetahuanku13.net/2018/09/makalah-pembelajaran-terpadu-
model_4.html
http://rizkapratiwijaya.blogspot.co.id/2013/04/pembelajaran-terpadu-model-
webbed.html.
18