Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

"KONSEP DASAR MEDIA PEMBELAJARAN"

Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Desaain Media dan Teknologi Pembelajaran SD/MI

Dosen Pembimbing:
Tabrani, ZA, S.Pd.I,. M.S.I,. M.A

Disusun Oleh:
Kelompok 5
Suci Septia Marzah (210209044)
Widya Vika Mawanti (210209006)
Cinta Rahmah (210209072)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
BANDA ACEH
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "Konsep Dasar
Media Pembelajaran". Shalawat beriringkan salam tak lupa pula kita sanjung sajikan
kepangkuan Nabi Besar Muhammad Saw, yang telah membawa kita keluar dari zaman
jahiliyah menuju zaman yang berilmu pengetahuan seperti yang bisa kita rasakan sampai saat
ini.

Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Desain Media
dan Teknologi Pembelajaran. Pemakalah sangat berharap agar makalah ini dapat berguna
dalam menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi kita semua. Dalam penulisan makalah
ini, pemakalah merasa masih banyaknya kekurangan yang tidak disengajai, baik secara teknis
penulisan maupun materi. Maka dari itu, pemakalah sangat berharap akan adanya kritik dan
saran dari semua pihak pemabaca, demi perbaikan makalah di masa yang akan datang.

Banda Aceh, 13 April 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii

DAFTAR ISI............................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 1

C.Tujuan ................................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Perkembangan Media Pembelajaran .................................................................... 2


B. Peran Guru dalam Perkembangan Media Pembelajaran ..................................... 3
C. Klasifikasi Media Pembelajaran .......................................................................... 5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................................... 9

B. Saran ................................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB l

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi informasi beberapa tahun belakangan ini berkembang


dengan kecepatan yang sangat tinggi, sehingga dengan pekembangan ini telah mengubah
paradigma masyarakat dalam mencari dan mendapatkan informasi, yang tidak lagi
terbatas pada informasi surat kabar, audio visual, dan elektronik, tetapi juga sumber-
sumber informasi lainnya yang salah satu diantaranya melalui jaringan internet. Salah
satu bidang yang mendapat dampak yang cukup berarti dengan perkembangan teknologi
ini adalah bidang pendidikan, dimana pada dasarnya pendidikan merupakan suatu proses
komunikasi dan informasi dari pendidik kepada peserta didik yang berisi informasi-
informasi Pendidikan.

Media pembelajaran adalah salah satu unsur yang memegang peranan penting dalam
proses pembelajaran. Media pembelajaran sebagai salah satu sumber belajar dapat
membantu guru memperkaya wawasan siswa. Berbagai bentuk dan jenis media
pembelajaran yang digunakan oleh guru akan menjadi sumber ilmu pengetahuan bagi
siswa.

Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar-mengajar dapat membangkitkan


keinginan dan minat yang baru dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis
terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran akan sangat membantu keefektifan
proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran. Untuk itulah maka kami
mencoba membahas tentang pengembangan media pendidikan

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan media pembelajaran?
2. Bagaimana peran guru dalam perkembangan media pembelajaran?
3. Apa saja klasifikasi media pembelajaran?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui perkembangan media pembelajaran.
2. Untuk mengetahui peran guru dalam perkembangan media pembelajaran.
3. Untuk mengetahui klasifikasi media pembelajaran.

1
BAB ll

PEMBAHASAN
A. Perkembangan Media Pembelajaran

Perkembangan media pembelajaran merupakan hal sangat penting dilakukan karena


disamping anak-anak memulai belajarnya dari hal hal yang kongkrit, tersedianya media
pendidikan tersebut memungkinkan dapat ditumbuhkannya budaya belajar mandiri,
budaya demokrasi, dasar pembiasaan untuk kehidupan di kemudian hari, serta
menciptakan komunikasi antara anak dengan orang dewasa dan teman sebaya.
Pengembangan media yang dimaksud dalam makalah ini ada suatu cara yang sistematis
dalam mengidentifikasi, desain, produksi, evaluasi serta pemanfaatan media pendidikan
untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.

Secara garis besar kegiatan pengembangan media pembelajaran terdiri atas tiga
langkah besar yang harus dilalui, yaitu kegiatan perencanaan, produksi dan penilaian.
Sementara itu, dalam rangka melakukan desain atau rancangan pengembangan program
media. Aricf Sadiman, dkk, memberikan urutan langkah-langkah yang harus diambil
dalam pengembangan program media menjadi 6 (enam) langkah sebagai berikut:

1. Menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa.


2. Merumuskan tujuan intruksional (Instructional objective) dengan operasional yang
khas.
3. Merumuskan butir-butir materi secara terperinci yang mendukung tercapainya tujuan.
4. Mengembangkan alat pengukur keberhasilan.
5. Menulis naskah media.
6. Mengadakan tes dan revisi.

Perkembangan media baik itu audio, visual, maupun audio visual perlu
memperhatikan beberapa tahapan yaitu sebagai berikut:

1. Tahapan perencanaan, dalam perencanaan pengembangan media kegiatan yang


harus dilakukan adalah mengidentifikasi kebutuhan peserta didik yang akan
memahami media yang dikembangkan, merumuskan tujuan yang harus dicapai oleh
peserta didik, mengembangkan butir-butir materi sesuai tujuan dan
mengembangkan garis besar pengembangan media.

2
2. Tahapan pengembangan naskah, dalam perencanaan program media secara umum
dapat diartikan sebagai pedoan tertulis yang berisikan informasi tentang bentuk
yang akan diitampilkan. Naskah perludibuat karena melalui naskah tujuan dan
materi dituankan dengan kemasan ssuai jenis media, sehingga media yang dibuat
benar-benar akan memiliki kesesuaian dengan tujuan. Ada beberapa tahapan
penulisan naskah yaitu sebagai berikut:
a. Memunculkan dan memperkaya ide atau gagasan
b. Membuat sinopsis dan treatment
c. Menulis naskah (script writing)
d. Evaluasi dan revisi naskah
3. Tahapan produksi media, untuk menghasilkan media pembelajaran, kegiatan
produksi merupakan tahapan akhir. Secara sederhana proses produksi media
pembelajaran terbagi atas tiga tahap yakni: tahap pra produksi, tahap pelaksanaan
produksi, dan tahap pasca produksi.1

B. Peran Guru dalam Perkembangan Media Pembelajaran

Guru sebagai pelaku utama dalam penerapan program pendidikan di sekolah memiliki
peran yang sangat penting dalam mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Dalam
proses belajar mengajar, guru mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing, dan
membeni fasilitas belajar bagi murid-murid untuk mencapai tujuan. Guru mempunyai
tanggung jawab untuk melihat segala sesuatu yang terjadi dalam kelas untuk membantu
proses perkembangan anak. Sedangkan menurut kajian Islam, menurut Imam al-Ghazali
guru/pendidik adalah orang yang berusaha membimbing, meningkatkan,
menyempurnakan segala potensi yang ada pada peserta didik, serta membersihkan hati
peserta didik agar bisa dekat dan berhubungan dengan Allah SWT.2

Menurut Drs. H. Abu Ahmadi dan Drs. Widodo Supriyono, peran guru dalam proses
belajar berpusat pada :

1. Mendidik anak dengan memberikan pengarahan dan motivasi untuk mencapai tujuan,
baik tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang.
2. Memberi fasilitas, media, pengalaman belajar yang memadai.

1
Wina Sanjaya, Media Komunikasi Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2012), h. 125-156.
2
Abu Ahmadi & Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, Jakarta : Rineka Cipta, 1991, h. 98-99

3
3. Membantu mengembangkan aspek-aspek kepribadian siswa, seperti sikap, nilai-nilai,
dan penyesuaian diri.3
1. Peran Guru sebagai Mediator

Sebagai mediator, guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang


cukup tentang media pendidikan karena media pendidikan merupakan alat komunikasi
untuk lebih mengefektifkan proses belajar mengajar. Dengan demikian media pendidikan
merupakan dasar yang sangat diperlukan yang bersifat melengkapi dan merupakan bagian
integral demi berhasilnya proses pendidikan dan pengajaran disekolah.

Sebagai mediator guru menjadi perantara dalam hubungan antar manusia. Untuk
keperluan itu guru harus terampil mempergunakan pengetahuan tentang bagaimana orang
berintraksi dan berkomunikasi. Tujuannya agar guru bisa menciptakan secara maksimal
kualitas lingkungan yang interaktif.4

2. Peran Guru sebagai Fasilitator

Sebagai fasilitator, guru hendaknya mampu mengusahakan sumber belajar yang


berguna serta dapat menunjang pencapaian tujuan dan proses belajar-mengajar baik yang
berupa narasumber, buku teks, majalah, ataupun surat kabar. 5 Peran guru sebagai
fasilitator membawa konsekuensi terhadap perubahan pola hubungan guru-siswa, yang
semula lebih bersifat "top-down” ke hubungan kemitraan. Dalam hubungan yang bersifat
“top-down”, guru seringkali diposisikan sebagai “atasan”. Sementara, siswa lebih
diposisikan sebagai “bawahan” yang harus selalu patuh mengikuti instruksi dan segala
sesuatu yang dikehendaki oleh guru. Terkait dengan sikap dan perilaku guru sebagai
fasilitator, dibawah ini dikemukakan beberapa hal yang perlu diperhatikan guru agar
dapat menjadi seorang fasilitator yang sukses:

a. Mendengarkan dan tidak mendominasi, karena siswa merupakan pelaku utama dalam
pembelajaran, maka sebagai fasilitator guru harus memberi kesempatan agar siswa
dapat aktif.
b. Bersikap sabar, aspek utama pembelajaran adalah proses belajar yang dilakukan oleh
siswa itu sendiri. Jika guru kurang sabar melihat proses yang kurang lancar lalu

3 Abu Ahmadi & Widodo Supriyono, Psikologi Belajar,… , h. 99.


4
Sunardi Nur & Sri Wahyuningsih, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: PT Grasindo, 2002, h.30.
5 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006, h. 10-11.

4
mengambil alih proses itu, maka hal ini sama dengan guru telah merampas
kesempatan belajar siswa.
c. Menghargai dan rendah hati, guru berupaya menghargai siswa dengan menunjukan
minat yang sungguh-sungguh pada pengetahuan dan pengalaman mereka.
d. Mau belajar, seorang guru udak akan dapat bekerja sama dengan siswa apabila dia
tidak ingin memahami atau belajar tentang mereka.
e. Bersikap sederajat, guru perlu mengembangkan sikap kesederajatan agar bisa diterima
sebagai teman atau mitra kerja oleh siswanya.
f. Bersikap akrab dan melebur, hubungan dengan siswa sebaiknya dilakukan dalam
suasana akrab, santai, bersifat dari hati ke hati (interpersonal relationship), sehingga
siswa tidak merasa kaku dan sungkan dalam berhubungan dengan guru.
g. Berwibawa, meskipun pembelajaran harus berlangsung dalam suasana yang akrab dan
santai, seorang fasilitator scbaiknya tctap dapat menunjukan kesungguhan di dalam
bekerja dengan siswanya, sehingga siswa akan tetap menghargainya.

Agar peran dan tugas guru berjalan dengan optimal, diperlukan beberapa kegiatan
yang perlu dikerjakan dan juga beberapa pemikiran yang perlu disadari oleh guru, yaitu :

a. Guru perlu banyak berinteraksi dengan siswa untuk lebih mengerti apa yang sudah
mereka ketahui dan pikirkan.
b. Guru perlu mengerti pengalaman belajar mana yang lebih sesuai dengan kebutuhan
siswa, dengan cara berpartisipasi sebagai siswa juga ditengah pelajar.
c. Guru perlu mempunyai pemikiran yang fleksibel untuk dapat mengerti dan
menghargai pemikiran siswa.
d. Guru perlu belajar mengerti cara berpikir mereka sehingga dapat membantu
memodifikasi dan membantu mengaktifkan siswa untuk berfikir.
e. Guru perlu melihat kesalahan sebagai suatu sumber informasi tentang penalaran dan
sifat anak.

C. Klasifikasi Media Pembelajaran

Berdasarkan unsur pokok atau indera yang dirangsang, media pembelajaran


diklasifikasikan menjadi 3 macam, yaitu media visual, media audio, dan media audio visual.
Media ini dijabarkan lebih lanjut oleh (Sulaeman dan Hamzah, 2005) menjadi 10, yakni:

5
a. Media audio: media yang menghasilkan bunyi. Contoh: audio cassette, tape recorder dan
radio.
b. Media visual 2 dimensi dan media visual 3 dimensi.
c. Media audio visual: Media yang dapat menghasilkan rupa dan suara dalam suatu unit
media.
d. Media audio motion visual: penggunaan segala kemampuan audio dan visual ke dalam
kelas, seperti televise, video tape/cassette, recorder dan sound film.
e. Media audio still visual: media lengkap kecuali penampilan motion/geraknya tidak ada,
seperti sound film strip, sound slides, dan rekaman still pada televisi.
f. Media audio semi motion: media yang berkemampuan menampilkan titik-titik tetapi tidak
bisa menstransmit secara utuh motion yang nyata. Contoh: telewriting dan recorded
telewriting.
g. Media motion visual: silent film (film bisu) dan (loop film).
h. Media still visual: gambar, slide, film strip, OHP, dan transparansi.
i. Media audio: telepon, radio, audio, tape recorder dan audio disk.
j. Media cetak: Media yang hanya menampilkan informasi yang berupa simbol-simbol
tertentu saja dan berupa alphanumeric, seperti buku-buku, modul, majalah, dan lain-lain.

Menurut (Bretz dan Briggs, 1971) klasifikasi media digolongkan menjadi 4 kelompok
yaitu:

a. Media audio
Berfungsi untuk menyalurkan pesan audio dari sumber pesan ke penerima pesan. Media
audio berkaitan erat dengan indra pendengaran. Contoh media yang dapat dikelompokkan
dalam media audio diantaranya: radio, tape recorder, telepon, laboratorium bahasa, dan
lain-lain.
b. Media audiovisual
Merupakan media yang mampu menampilkan suara dan gambar. Ditinjau dari
karakteristiknya media audio visual dibedakan menjadi 2, yaitu: Media audiovisual diam,
diantaranya TV diam, film rangkai bersuara, halaman bersuara, buku bersuara. Media
audio visual gerak, diantaranya film TV, TV, film bersuara, gambar bersuara, dan lain-
lain.
c. Media serbaneka
Merupakan suatu media yang disesuaikan dengan potensi di suatu daerah, di sekitar
sekolah atau di lokasi lain atau di masyarakat yang dapat dimanfaatkan sebagai media

6
pengajaran. Contoh media serbaneka diantaranya: Papan tulis, media tiga dimensi, realita,
dan sumber belajar pada masyarakat.
d. Media visual
Media yang mengandalkan indra penglihat. Media visual dibedakan menjadi dua yaitu:
Media visual diam, contohnya foto, ilustrasi, flashcard, gambar pilihan dan potongan
gambar, film bingkai, film bingkai, OHP, grafik, bagan, diagram, poster, peta, dan lain-
lain. Media visual gerak, contohnya gambar-gambar proyeksi bergerak seperti film bisu
dan sebagainya. 6

Media pembelajan dapat diklasifikasikan menjadi beberapa klsifikasi tergantung dari


sudut mana melihatnya.

1. Dilihat dari sifatnya, media dapat dibagi ke dalam:


a. Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja, atau media yang hanya
memiliki unsur suara, seperti radio dan rekaman suara.
b. Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak mengandung unsur
suara. Yang termasuk ke dalam media ini adalah film slide, foto, transparansi, lukisan,
gambar, dan berbagai bentuk bahan yang dicetak lainnya.
c. Media audiovisual, yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga
mengandung unsur gambar yang dapat dilihat, seperti rekaman video, bebagai ukuran
film, slide suara, dan lain sebagainya. Kemampuan media ini dianggap lebih baik dan
lebih menarik, sebab mengandunng kedua unsur jenis media yang pertama dan kedua.
2. Dilihat dari kemampuan jangkauannya, media dapat pula dibagi ke dalam:
a. Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak seperti radio dan televisi.
Melalui meia ini siswa dapat mempelajari hal-hal atau kejadian-kejadian yang aktual
secara serentak tanpa harus menggunakan ruangan khusus.
b. Media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang dan waktu, seperti film
slide, film, video, dan lain sebagainya.
3. Dilihat dari cara atau teknik pemakaiannya, media dapat dibagi ke dalam:
a. Media yang diproyeksikan, seperti film, slide, transparansi, dan lain sebagainya. Jenis
media yang demikian memerlukan alat proyeksi khusus, seperti film projektor untuk
memproyeksikan film, slide projektor untuk memproyeksikan film slide, Over Head

6
Marlina, dkk, Pengembangan Media Pembelajaran, Aceh: Yayasan Penerbit Muhammad Zaini, 2021, h. 43-45.

7
Projektor (OHP) untuk memproyeksikan transparansi. Tanpa dukungan alat proyeksi
semacam ini,maka media semacam ini tidak akan berfungsi apa-apa.7
b. Media yang tidak diproyeksikan, seperti gambar, foto, lukisan, radio, dan lain
sebagainya.

Menurut Rudy Brets, ada 7 (tujuh) klasifikasi media, yaitu:

1) Media autovisual gerak, seperti: film suara, pita video, film tv.
2) Media audiovisual diam, seperti: film rangkaian suara.
3) Audio semigerak, seperti: tulisan jauh bersuara.
4) Media visual bergerak, seperti: film bisu.
5) Media visual diam, seperti: halaman cetak, foto, microphone, slide bisu.
6) Media audio, seperti: radio, telepon, pita audio.
7) Media cetak, seperti: buku, modul, bahan ajar mandiri.
Disamping itu, ada juga yang mengelompokkan media dengan membedakan antara
media rumit mahal (big media) dan media sederhana murah (little media). Kategori big
media, antara lain: komputer, film, slide, program video. Sedangkan little media antara
lain: gambar, realitas sederhana, sketsa, dan sebagainya. Sedangkan klasek membagi
media pembelajaran sebagai berikut: media visual, media audio, media display,
pengalaman nyata dan simulasi, media cetak, belajar terpogram, dan pembelajaran
melalui komputer atau sering dikenal program Computer Aided Instruction (CAI).8
4. Dilihat berdasarkan penggunaannya, media dapat dibagi ke dalam:
a. Bedasarkan jumlah penggunaannya
b. Berdasarkan cara penggunaannya
c. Berdasarkan hirarki manfaat media

Semakin rumit jenis perangkat media yang dipakai, semakin mahal biaya investasinya,
semakin susah pengadaannya, tetapi semakin umum penggunaannya dan semakin luas
lingkup sasarannya. Sebaliknya, semakin sederhana jenis perangkatnya, semakin murah
biaya, semakin mudah penggadaan, sifat penggunaanya semakin khusus dan lingkup
sasarannya semakin terbatas.9

7 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011), h. 124.
8 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain …, h. 125.
9
Rayandra Asyhar, Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta. Gaung Persada. 2010, h. 53-61.

8
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung.
Sebagai pembawa (penyalur) pesan, media pembelajaran tidak hanya digunakan oleh guru,
tetapi yang lebih penting dapat pula digunakan oleh siswa.

Keberadaan media pembelajaran sangat dibutuhkan dalam proses belajar mengajar karena
dengan adanya media pembelajarn, guru/pendidik akan mudah dalam menyampaikan materi
dan juga siswa akan lebih mudah untuk menerima materi yang disampaikan oleh
guru/pendidik.

Klasifikasi media pembelajaran diantaranya: dilihat dari jenisnya; media auditif, media
visual, dan media audiovisual. Dilihat dari daya liputnya; media dengan daya liput luas dan
serentak, media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan tempat serta media untuk
pengajaran individual. Dilihat dari bahan pembuatannya; media sederhana dan media
kompleks. Sesuai dengan karakteristik/ciri khas; media grafis, audio,dan media proyeksi
diam. Sedangkan prinsip-prinsip dalam memilih media ; prinsip kejelasan tentang maksud
dan tujuan pemilihan media, prinsip familiaritas, prinsip perbandingan, prinsip
normal/patokan yang akan dicapai dalam pemilihan media.

B. Saran

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu penulis
membutuhkan saran dan kritik dari pembaca agar bisa memperbaiki kekurangan/kesalahan
tersebut dan bisa menjadi ilmu bagi penulis dalam membuat makalah kedepannya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi & Widodo Supriyono, (1991), Psikologi Belajar, Jakarta : Rineka Cipta.
Moh. Uzer Usman, (2006), Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja Rosda Karya.
Marlina, dkk, (2021), Pengembangan Media Pembelajaran, Aceh: Yayasan Penerbit
Muhammad Zaini.

Rayandra Asyhar, (2010) Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta. Gaung


Persadsa.
Sunardi Nur & Sri Wahyuningsih, (2002), Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: PT Grasindo.

Wina Sanjaya, (2012), Media Komunikasi Pembelajaran, Jakarta: Kencana.

Wina Sanjaya, (2011), Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta: PT Bumi
Aksara.

10

Anda mungkin juga menyukai