Anda di halaman 1dari 13

Pembelajaran Bahasa dan Sastra Berbasis Karakter

Mata Kuliah : Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas Tinggi


Dosen pengampuh : Nuriyanti Sihombing, M.Pd
Disusun
O
L
E
H
Kelompok :
Hamidah (01190904)
Putri Ayu Nabillah (01190913)

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH BATU BARA SUMATERA UTARA
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis persembahkan kehadirat Allah Swt. Yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini yang masih jauh dari kata sempurna. Sholawat
berangkaikan salam tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw.
Yang telah membimbing umatnya keperadaban dan berpendidikan dan
jalan yang lurus. Penyelesaian makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi
tugas mata kuliah Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas Tinggi.

Penulis menyadari kemampuan penulis sebagaimana manusia biasa


yang tak luput dari kesalahan dan kekhilapan, untuk itu kami
mengharapkan keritik dan sarannya demi kesempurnaan makalah ini
khususnya para pembaca. Demikianlah yang dapat penulis sampaiakan
atas perhatiannya penulis mengucapkan terimah kasih.

Batu Bara, 09 Juli 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I.......................................................................................................................3

PENDAHULUAN...................................................................................................3

A. Latar Belakang Masalah................................................................................3

B. Rumusan Masalah.........................................................................................3

C. Tujuan Makalah............................................................................................4

BAB II......................................................................................................................5

PEMBAHASAN......................................................................................................5

A. Pengertian pendidikan karakter.....................................................................5

B. Hubungan pembelajaran bahasa dengan pendidikan karakter......................5

C. Pembelajaran bahasa dan sastra berbasis karakter........................................6

BAB III....................................................................................................................9

ii
PENUTUP................................................................................................................9

A. Kesimpulan...................................................................................................9

B. Saran..............................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh seseorang
untuk dapat berinteraksi dengan orang lain. Setiap orang akan
menggunakan bahasa, baik verbal maupun nonverbal untuk
dapatmenyampaikan keinginannya, termasuk pada bayi. Menyadari
pentingnya karakter, dewasa ini banyak pihak menuntut peningkatan
intensitas dan kualitas pelaksanaan pendidikan karakter pada lembaga
pendidikan formal. Tuntutan tersebut didasarkan pada fenomena sosial
yang berkembang, yakni meningkatnya kenakalan remaja dalam
masyarakat, seperti perkelahian massal dan berbagai kasus dekadensi
moral lainnya. Bahkan di kota-kota besar tertentu, gejala tersebut telah
sampai pada taraf yang sangat meresahkan.
Oleh karena itu, lembaga pendidikan formal sebagai wadah resmi
pembinaan generasi muda diharapkan dapat meningkatkan peranannya
dalam pembentukan kepribadian peserta didik melalui peningkatan
intensitas dan kualitas pendidikan karakter. Maka dari itu, dalam
pembahasan makalah ini penulis akan memaparkan makalah mengenai
Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Berbasis Karakter.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengertian pendidikan karakter?
2. Bagaimana hubungan pembelajaran bahasa dengan pendidikan
karakter?
3. Bagaimana pembelajaran bahasa dan sastra berbasis karakter?

4
C. Tujuan Makalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, diketahui tujuan sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian pendidikan karakter.
2. Untuk mengetahui hubungan pembelajaran bahasa dengan
pendidikan karakter.
3. Untuk mengetahui pembelajaran bahasa dan sastra berbasis
karakter.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian pendidikan karakter

Menurut bahasa karakter adalah tabiat atau kebiasaan. Sedangkan


menurut ahli psikologi, karakter adalah sebuah system keyakinan dan
kebiasaan yang mengarahkan tindakan seorang individu. Karena itu, jika
pengetahuan mengenai karakter seseorang itu dapat di ketahui, maka dapat
di ketahui pula bagaimana individu itu akan bersikap untuk kondisi-
kondisi tertentu.
Pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti plus, yaitu
yang melibatkan aspek pengetahuan, perasaan, dan tindakan. Menurut
Thomas Lickona, tanpa ketiga aspek ini, maka pendidikan karakter tidak
akan efektif, dan pelaksanaannya pun harus di lakukan secara sistematis
dan berkelanjutan. Lebih lanjut di jelaskan bahwa pendidikan karakter
adalah segala sesuatu yang di lakukan guru, yang mampu mempengaruhi
karakter peserta didik. Guru membantu membentuk watak peserta didik.
Hal ini mencakup keteladanan bagaimana perilaku guru, cara guru
berbicara atau menyampaikan materi, bagaimana guru bertoleransi, dan
berbagai hal terkait lainnya.1

B. Hubungan pembelajaran bahasa dengan pendidikan karakter

Pendidikan karakter mulai di agungkan di era Mendikbud


Muhammad Nuh. Menurutnya pendidikan di Indonesia mulai melupakan
pembentukan karakter siswa. Atas dasar pemikiran itulah pendidikan saat
ini harus memuat pendidikan karakter. Pendidikan karakter dengan proses
pembelajaran bahasa Indonesia memiliki hubungan satu dengan yang lain.
Seorang guru dapat mengetahui karaker atau kepribadian peserta didiknya
1
Nur Cahya, Pembelajaran Bahasa dalam Gamatik Pendidikan Karakter, di akses dari
nurhaya1990.blogspot.com, pada 09 Juli 2021, Pukul 20:55 Wib.

6
melalui bahasa yang di gunakan pada saat berkomunikasi baik di dalam
maupun di luar proses pembelajaran. Seorang guru dapat mengetahui
kejujuran, daya intelektual, kesopanan dan karakter dari peserta didiknya
dapat di ketahui dari tutur bahasa, ekspresi, kalimat yang efektif, dan cara
penyampian yang di gunakan pada saat berkomunikasi, baik dengan
gurunya, teman-temannya, maupun orang lain.

Bahasa mencerminkan bangsa. Itulah kira-kira gambaran


bagaimana hubungan bahasa dengan pendidikan karakter. Bahasa yang
notabene alat komunikasi mempunyai dampak yang besar terhadap
perilaku manusia. Hal tersebutlah yang meyakini setiap tuturan yang di
ucapkan manusia mempunyai karakter tersendiri.2

C. Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Berbasis Karakter


Sejak tahun pelajaran 2011/2012 Depdiknas telah berketetapan
bahwamateri pendidikan karakter  akan diberikan mulai jenjang PAUD 
(Pendidikan Anak UsiaDini) hingga perguruan tinggi. Implementasi
pendidikan karakter dalam kurikulum dapat melalui tiga jalur, yakni:

1. integrasi dalam mata pelajaran,


2. integrasi dalam muatan lokal, dan
3. kegiatan pengembangan diri. Nilai-nilai karakter yang mesti
dikembangkan meliputi nilai religious, jujur, toleransi,
disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar
membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung 
jawab. 

Pelaku  pendidikan karakter harus dimulai dari guru/dosen.


Guru/dosen tidak hanya dituntut mampu mengajarkan konsep karakter
2
Eni sulistiyowati, Pendidikan Karakter Dalam Pemelajaran Bahasa Indonesia, Vol.8,
No.2, Agustus 2013, h.316-319.

7
tetapi juga harus mampu menempa dirinya agar berkarakter.
Menjadiguru/dosen Bahasa dan Sastra Indonesia yang berkarakter dapat
dimulai dari cara mengajar, cara berpakaian, cara berkomunikasi, cara
mencari tambahan penghasilan, dan seterusnya hingga cara hidup sehari-
hari.3

Begitu pula dengan pembelajaran sastra. Pembelajaran sastra


menjadi sarana dalam pembentukan karakter siswa. Hal ini sesuai dengan
harapan kurikulum 2013 yang lebih mengedepankan aspek sikap dalam
pembentukan karakter siswa. Pembelajaran sastra harus lebih
mengutamakan pada pembentukan karakter dengan memilih karya sastra
yang mengandung nilai-nilai positif yang dapat diinternalisasi dalam
kepribadian siswa.

Pemanfaatan karya sastra secara reseptif sebagai media pendidikan


karakter dapat dilakukan dengan dua langkah yaitu:

1. pemilihan bahan ajar,


2. pengelolaan proses pembelajaran.

Selain itu, dalam pembelajaran sastra berbasis karakter, guru harus


memilih pilar-pilar karakter dengan memadukan topik-topik yang akan
dibahas dalam karya sastra, misalnya, dalam pembahasan sastra akan
dibicarakan tentang tema atau amanat, maka guru bisa memilih pilar,
ketuhanan, tanggung jawab, kejujuran, dan sebagainya kemudian guru
memadukan tema-tema karya sastra yang bernuansa pilar-pilar karakter
tersebut. Demikian pula jika akan membahas unsur intrinsik yang lain atau
ekstrinsik guru sudah mempunyai ancangan pilar karakter apa yang
hendak ditanamkan.4

3
Muhammad Irfan, Prinsip-prinsip Pembelajaran Bahasa dan Sastra berbasis
Pendidikan Karakter, diakses melalui www.academia.edu , Pada 09 Juli 2021, Pukul 21.00 Wib.
4
Rosma Kadir, Pembelajaran Sastra Berbasis Karakter, di akses melalui
proceddings.upi.edu Pada Tanggal 09 Juli 2021 Pukul 20:58 Wib.

8
Dari sudut pandang lain dapat dikatakan, bahwa belajar sastra
berarti siswa berusaha meningkatkan kesanggupannya berbahasa. Dengan
kemampuan kesanggupan berbahasa itu, siswa akan mengutarakan pikiran
dan endapatnya (logos), gairah dan perasaannya (pathos), serta adab dan
susilanya (Ethos). Kemampuan mengungkapkan bahasa yang santun,
merupakan salah satu indikator perwujudan karakter bagsa.5

5
Endang Waryanti, Pembelajaran Sastra Berbasis Karakter, Jurnal Buana Bastra, Vol. 2,
No. 2, Agustus 2015, h. 158.

9
10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Menurut bahasa karakter adalah tabiat atau kebiasaan. Sedangkan


menurut ahli psikologi, karakter adalah sebuah system keyakinan dan
kebiasaan yang mengarahkan tindakan seorang individu. Pendidikan
karakter dengan proses pembelajaran bahasa Indonesia memiliki hubungan
satu dengan yang lain. Seorang guru dapat mengetahui karaker atau
kepribadian peserta didiknya melalui bahasa yang di gunakan pada saat
berkomunikasi baik di dalam maupun di luar proses pembelajaran. Pelaku
pendidikan karakter harus dimulai dari guru/dosen. Guru/dosen tidak
hanya dituntut mampu mengajarkan konsep karakter tetapi juga harus
mampu menempa dirinya agar berkarakter.
dalam pembelajaran sastra berbasis karakter, guru harus memilih
pilar-pilar karakter dengan memadukan topik-topik yang akan dibahas
dalam karya sastra, misalnya, dalam pembahasan sastra akan dibicarakan
tentang tema atau amanat, maka guru bisa memilih pilar, ketuhanan,
tanggung jawab, kejujuran, dan sebagainya kemudian guru memadukan
tema-tema karya sastra yang bernuansa pilar-pilar karakter tersebut.

B. Saran

Demikianlah pembahasan makalah ini, kami selaku penulis


menyarankan kepada pembaca khususnya pendidik maupun calon pendidi
agar dapat memahami dengan benar pembelajaran bahasa dan sastra
berbasis karakter ini, agar dapat diimplementasikan dalam mendidik
generasi bangsa.

11
DAFTAR PUSTAKA
Cahya, Nur, Pembelajaran Bahasa dalam Gamatik Pendidikan Karakter, di akses
dari nurhaya1990.blogspot.com, pada 09 Juli 2021, Pukul 20:55 Wib.

Irfan, Muhammad, Prinsip-prinsip Pembelajaran Bahasa dan Sastra berbasis


Pendidikan Karakter, diakses melalui www.academia.edu , Pada 09 Juli
2021, Pukul 21.00 Wib.
Kadir, Rosma, Pembelajaran Sastra Berbasis Karakter, di akses melalui
proceddings.upi.edu Pada Tanggal 09 Juli 2021 Pukul 20:58 Wib.
Sulistiyowati, Eni. 2013. Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Bahasa
Indonesia, Vol.8, No.2.

Waryanti, Endang. 2015. Pembelajaran Sastra Berbasis Karakter, Jurnal Buana


Bastra, Vol. 2, No. 2.

12

Anda mungkin juga menyukai