Anda di halaman 1dari 13

PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DISEKOLAH

DAN LEARNING DI MADRASAH


Makalah ini dibuat untuk memenuhi mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam
Dosen pengampuh : Muzdalifah, S.Pd.I, M.Pd

DISUSUN OLEH

KELOMPOK

AFFAN MUHAIMIN (01190906)

WARDAH HAFIZAH (01190920)

MENEJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH BATU BARA
SUMATERA UTARA
TA 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
izin dan kehendak-Nya. Makalah ini dapat kami selesaikan pada waktu nya.
Penulisan dan pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata
akutansi manajemen. Yang berjudul Program Bimbingan Dan Konseling
Disekolah Dan Learning Di Madrasah
Kami menyadari akan kemampuan kami yang masih amatir. Dalam
makalah ini kami sudah berusaha untuk dapat menyusun dengan baik. Tapi kami
yakin makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh sebab itu kami mengharapkan
saran dan juga kritik untuk menyempurnakan makalah ini.Kami berharap makalah
ini dapat menjadi referensi dan berguna bagi kami dan siapapun yang
membacanya.

Batu bara, 8 Juli 2021


Pemakalah

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...............................................................................................i

Daftar Isi.........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.....................................................................1


B. Rumusan Masalah..............................................................................1
C. Tujuan Penulisan................................................................................1

BAB I I PEMBAHASAN

A. Pengertian Program Bimbingan dan Konseling.................................1


B. Tujuan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah
dan Madrasah.....................................................................................2
C. Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah..........6

BAB III PENUTUP

Kesimpulan.....................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................10

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Istilah bimbingan dan konseling (BK) bukanlah hal yang asing lagi bagi
kita. Namun kenyataannya tidak semua orang mengetahui dan mengerti akan
esensi dan substansi dari pelaksanaan BK tersebut. Banyak orang yang
berpendapat bahwa BK adalah tempat untuk menangani siswa-siswa yang suka
membolos, rajin tidak masuk, serta yang bandel dan nakal saja. Sehingga BK
terkesan seolah-olah hanya menjadi tempat evakuasi segala pelaku kejahatan
sekolah. Tak heran kalau ada kepanjangan BK yaitu “Bengkel Kejahatan” atau
“Bengkel Kurawa” di sekolah.

Persepsi yang kurang tepat terhadap BK tersebut, ternyata tidak hanya


menjangkiti masyarakat awam. Para guru sebagai pendidik pun masih ada yang
menganggap bahwa BK itu bukan bagian dari tugasnya, tetapi adalah tugas
khusus yang hanya boleh dilaksanakan oleh “guru BK” (konselor).

B. Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah ?
2. Apakah Tujuan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan
Madrasah ?
3. Bagaimana Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan
Madrasah ?

C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui Pengertian Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah.
2. Mengetahui Tujuan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan
Madrasah.
3. Mengetahui Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan
Madrasah.

1
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Program Bimbingan dan Konseling


Pengertian Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah ialah sejumlah
kegiatan bimbingan dan konseling yang direncanakan oleh sekolah, dan
dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu (Purwoko, 2008: 18). Adapun fungsi
husus bimbingan dan konseling, yakni hususnya di sekolah, menurut H.M. Umar
dkk., dalam Salahudin (2010: 129) adalah sebagai berikut :1
a) Menolong anak dalam kesulitan belajarnya
b) Berusaha memberikan pelajaran yang sesuai denga minat dan kecakapan
anak-anak
c) Memberi nasihat kepada anak yang akan berhenti dari sekolahnya
d) Memberi petunjuk kepada anak-anak yang melanjutkan belajarnya, dan
sebagainya.
Semua itu termasuk usaha-usaha mendidik yang sudah seharusnya
dilakukan guru terhadap siswa-siswanya. Dalam arti khusus, bimbingan
mencakup semua teknik penasihatan (conseling) dan semua informasi yang dapat
menolong individu untuk menolong dirinya sendiri.

2. Tujuan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah.


Bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu konseli agar dapat
mencapai tugas-tugas perkembangannya. Menurut Dewa Ketut Sukardi dan Desak
Made Sumiati (2005:3) tujuan program bimbingan dan konseling disekolah terdiri
dari : (1) Tujuan umum, dan (2) Tujuan Khusus.
1.Tujuan umum program bimbingan
a. Agar siswa dapat mengembangkan pengertian dan pemahaman diri dalam
kemajuannya disekolah.

1
Anas Salahudin, Bimbingan & Konseling. Cetakan ke-2. (Bandung: Pustaka Setia,
2003). h. 129

2
b. Agar siswa dapat mengembangkan pengetahuan tetang dunia kerja,
kesempatan kerja serta rasa tanggung jawabdalam memilih suatu
kesempatan kerja tertentu.
c. Agar siswa dapat mengembangkan kemampuan untuk memilih dan
mempertemukan pengetahuan tentang dirinya dengan informasi tentang
kesempatan yang secara tepat dan bertanggung jawab.
d. Agar siswa dapat mewujudkan penghargaan terhadap kepentingan dan
harga diri orang lain
2.Tujuan khusus program bimbingan
a) ·Agar siswa memiliki kemampuan untuk mengatasi kesulitan dalam
memahami dirinya sendiri.
b) Agar siswa memiliki kemampuan untuk mengatasi kesulitan dalam
memahami lingkungannya.
c) Agar siswa memiliki kemampuan dalam mengatasi kesulitan dalam
mengidentifikasi dan memecahkan masalah yang dihadapinya
d) Agar para siswa memiliki kemampuan untuk mengastasi dan
menyalurkan potensi-potensi yang dimilikinya dalam pendidikan dan
lapangan kerja secara tepat.
C. Komponen (Struktur) Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah
Layanan bimbingan dan konseling di sekolah atau madrasah
diklasifikasikan ke dalam empat komponen layanan, ialah sebagai berikut :2
1. Pelayanan Dasar
Layanan dasar adalah layanan bantuan kepada semua peserta didik melalui
kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan untuk membantu para peserta didik
mencapai kompetensi dan keterampilan dasar yang diperlukan dalam kehidupan
sehari-hari, sehingga diharapkan dapat melaksanakan tugas-tugas perkembangan
secara efektif dan sehat. Layanan ini dilaksanakan melalui kegiatan di dalam kelas
(klasikal), kelompok-kelompok kecil, dan kerjasama antara konselor dan guru
dalam pengembangan kompetensi tertentu yang diperlukan oleh peserta didik

2
Sugeng Listya Prabowo dan Faridah Nurmaliyah, PERENCANAAN PEMBELAJARAN,
Pada Bidang Studi, Bidang Studi Tematik, Muatan Lokal, Kecakapan Hidup, Bimbingan dan
Konseling.Cetakan ke-1. (Malang: UIN MALIKI PRESS, 2010). h. 251-256

3
dalam kehidupannya.Strategi pelaksanaan layanan dasar bimbingan dan konseling
di sekolah atau madrasah meliputi:
Bimbingan Klasikal: ialah program pertemuan antara konselor dan peserta
didik di kelas, yang disajikan secara klasikaldan terjadwal.
Pelayanan Orientasi: ialah kegiatan yang dilaksanakan untuk memberi
pemahaman baru kepada para peserta didik tentang lingkungan, kurikulum dan
program sekolah atau madrasah, teman di kelas atau di luar kelas
sekolah/madrasah, guru dan sarana atau fasilitas sekolah/madrasah, peraturan dan
tata tertib sekolah/madrasah, program ekstra kurikuler dan lain-lain guna
memperlancar penyesuaian diri di awal program tahun ajaran baru.
Pelayanan Informasi:ialah sajian informasi yang diberikan kepada para
peserta didik tentang hal-hal yang dipandang perlu dan bermanfaat bagi mereka,
seperti informasi tentang perguruantinggi, pergaulan yang sehat, bahaya
Miras(minuman keras)/Narkoba dan lain-lain.
Bimbingan Kelompok:ialah layanan bimbingan yang diberikan kepada
peserta didik melalui kegiatan kelompok untuk merespon kebutuhan, minat dan
pemberian informasi yang bersifat umum dan tidak rahasia.
Pelayanan Pengumpulan Data (Aplikasi Instrumentasi):yaitu kegiatan
penjaringan data atau informasi tentang data pribadi dan lingkungan peserta didik
baik tes maupun non tes.
2. Pelayanan Responsif
Layanan responsif adalah pemberian bantuan kepada peserta didik yang
memerlukan pertolongan segera. Dalam hal ini konseli mungkin berinisiatif
mendatangi konselor untuk memanfaatkan bantuan profesional yang
diperlukannya dari konselor karena mengalami masalah atau kesulitan tertentu
karena adanya rujukan dari guru, orangtua atau profesional lain. Layanan ini
dilaksanakan melalui:
Konseling Individual: ialah layanan yangditujuan untuk membantu peserta
didik yang mengalami hambatan dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya.
Referal (Rujukan atau Alih Tangan): yaitupelimpahan wewenang
penanganan masalah yang dihadapi konseli kepada orang atau lembaga yang lebih
berwenang.

4
Kolaborasi: ialah suatu kegiatan kerjasama perlu dilakukan oleh konselor
dengan pihak-pihak terkait di luar sekolah/madrasah seperti orangtua, guru bidang
studi dan wali kelas yang berkaitan dengan kegiatan belajar dan pengembangan
potensi peserta didik secara langsung maupun tidak langsung.
Konsultasi: ialah layanan konsultasi bagi guru, orangtua, pimpinan
sekolah/madrasah, yang terkait dengan pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di
sekolah/madrasah.
Bimbingan Teman Sebaya: ialah pemberian pelatihan kepada peserta didik
yang dianggap mampu membimbing teman-temannya.Peserta didik yang menjadi
pembimbing akan berperan sebagaitutor sebaya yang membantu teman-temannya
dalam memahami persoalan-persoalan yang berkaitan dengan akademikmaupun
non akademik.
Konferensi Kasus: yaitu kegiatan yang dilakukan untuk membahas
permasalahan peserta didik yang dihadiri oleh pihak-pihakyang dapat memberikan
keterangan, kemudahan dan pemecahan masalah.
Kunjungan Rumah: ialah kunjungan konselor ke rumah peserta didik
untuk memperoleh informasi dan data utuh tentang peserta didik dan
lingkungannya untuk membantu mengentaskan masalah peserta didik.
3. Perencanaan Individual
Perencanaan individual ialah proses bantuan yang diberikan kepada
peserta didik sebagai upaya merencanakan, memonitor, dan mengelola aktivitas
yang berkaitan dengan kemajuan dan kesuksesan masa depannya berdasarkan
pemahaman akan kelebihan dan kekurangan dirinya, serta pemahaman akan
peluang dan kesempatan yang tersedia di lingkungannya.
4. Dukungan Sistem
Dukungan sistem adalah kegiatan-kegiatan manajemen yang bertujuan
untuk memantapkan, memelihara dan meningkatkan program bimbingan secara
menyeluruh. Layanan dukungan sistem sangat banyak dan bervariasi, antara lain
dapat berupa kegiatan pengembangan profesional konselor; hubungan masyarakat
dan staf, konsultasi dengan guru, staf ahli/penasehat, masyarakat yang lebih luas,
peningkatan mutu manajemen program, peningkatan anggaran dan fasilitas,

5
pelatihan BK bagi para Pengawas dan Kepala Sekolah/Madrasah.Dukungan
sistem ini meliputi beberapa aspek, yaitu sebagai berikut:
Pengembangan Profesi: yaitu Berkaitan dengan pengembangan profesi,
konselor dituntut untuk terus memperkaya diri dengan pengetahuan, keterampilan
dan pengalamannya dengan kegiatan-kegiatan:
(a)in-service training,
(b) aktif dalam kegiatan organisasi profesi,
(c) aktif dalam kegiatan ilmiah,
(d) mengikuti kegiatan seminar, workshop (lokakarya),
(e) melanjutkan studi ke program yang lebih tinggi.
Kegiatan Manajemen: Kegiatan manajemen ini merupakan berbagai upaya
untuk memantapkan, memelihara dan meningkatkan mutu program Bimbingan
dan Konseling melalui kegiatan-kegiatan:
(a) pengembangan program,
(b) pengembangan staf,
(c) pemanfaatan sumber daya dan
(d) pengembangan penataan kebijakan.
Riset dan Pengembangan: Kegiatan ilmiah yang dilakukan oleh konselor
misalnya penelitian, membuat karya tulis, mengikuti kegiatan peningkatan profesi
atau organisasi profesi.Saling keterkaitan antara keempat komponen program
bimbingan dan konseling dalam membantu konseli mencapai perkembangan
yang optimal.

3. Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah.


Untuk mencapai tujuan ini, maka setiap sekolah (SD sampai PT) haruslah
menyelenggarakan berbagai kegiatan. Selain kegiatan, masih ada aspek lain yaitu
bimbingan sikap dan kesejahteraan yang belum dapat tercapai secara maksimal.
Untuk memberikan perhatian terhadap aspek ini maka salah satu caranya adalah
memberikan bimbingan kepada siswa. Dengan layanan ini diharapkan kesulitan
siswa, baik kesulitan belajar, kesulitan emosional, maupun kesulitan yang lain

6
dapat teratasi dengan baik.3 Program bimbingan untuk masing-masing jenjang
pendidikan dapat dirumuskan sesuai dengan karakteristiknya, yaitu:
1. Program Bimbingan di TK (Taman Kanak-kanak) Layanan bimbingan dan
konselingnya ditekankan pada:
a) Bimbingan yang berkaitan dengan kemandirian dan hubungan sosial
dengan teman-teman sebayanya
b) Bimbingan pribadi seperti pemupukan disiplinDi samping itu,
bimbingan untuk taman kanak-kanak perlu dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan psikologis, seperti pemberian kasih sayang dan
perasaan aman.
Pada Taman Kanak-kanak guru kelaslah yang bertindak sebagai konselor
dikelas danbiasanya terdapat dua guru kelas pada masing-masing kelas. Terdapat
pada dua hal yang dibahas didalam program Bimbingan dan Konseling, yaitu:
a. Uraian program pengembangan pembentukan perilaku meliputi moral
pancasila, agama, disiplin, perasaan atau emosi dan kemampuan
bermasyarakat.
b. Uraian program pengembangan kemampuan dasar meliputi kemampuan
berbahasa, daya pikir, daya cipta, keterampilan dan jasmani. Biasanya
guru menjabarkan macam-macam hal yang perlu diperhatikan secara satu
persatu, antara lain:
a)Kemampuan berbahasa,
b)Daya pikir,
c)Daya cipta,
d)Keterampilan, dan
e)Jasmani

2. Program Bimbingan di SD (Sekolah Dasar)


Program kegiatan bimbingan dan konseling untuk siswa-siswa sekolah
dasar lebih menekankan pada usaha pencapaian tugas-tugas perkembangan
mereka antara lain mengatur kegiatan belajarnya dengan bertanggung jawab,

3
Elfi Mu’awanah dan Rifa Hidayah,Bimbingan Konseling Islami, (Jakarta: PT. Bumi
Aksara, 2009). h. 46-47

7
dapat berbuat dengan cara-cara yang dapat diterima oleh orang dewasa serta
teman-teman sebayanya, mengembangkan kesadaran moral berdasarkan nilai-nilai
kehidupan dengan membentuk kata hati. Layanan BK ditekankan pada:
1) Mengatur kegiatan-kegiatan belajarnya dengan bertanggung jawab.
2) Mengembangkan kesadaran moral berdasarkan nilai-nilai kehidupan Pada
tahap ini Bimbingan dan Konseling berperan dalam membimbing siswa
untuk mengenal diri dan lingkungan agar siswa menjadi pribadi yang
mandiri, kreatif dan produktif. Di sekolah dasar, sekolah tidak memiliki
guru Bimbingan dan Konseling secara khusus yang ada hanyalah wali kelas
yang juga berperan sebagai guru Bimbingan dan Konseling dan sistem yang
digunakan wali kelas akan mengomentari perilaku yang terjadi sehari-hari
dan menuliskannya pada buku rapot yang biasanya berupa bagaimana
prilaku, sikap dan cara berpakaian.
3. Program Bimbingan di SMP (Sekolah Menengah Pertama)
Program bimbingan dan konseling di SMP hendaknya berorientasi kepada
pencapaian tugas-tugas perkembangannya. Layanan bimbingan dan konseling
ditekankan pada:
a. Bimbingan belajar (sebab cara belajar di SMP berbeda dengan di SD).
b. Bimbingan tentang hubungan muda-mudidan hubungan sosial, karena
pada usia ini mereka mulai membentuk kelompok sebaya dan mengenal
hubungan cinta kasih.
c. Bimbingan yang berorientasi pada tugas-tugas perkembangan anak usia
12-15 tahun.
· Bimbingan karier baik yang menyangkut pemahaman tentang dunia
pendidikan ataupun pekerjaan. Pada tahap ini peran Bimbingan dan Konseling
meliputi bagaimana seorang anak memahami dan mengerti tentang dirinya sendiri
mengenai bakat (attitude), minat (interest) dan kemampuan (ability)nya.
Bimbingan dan Konseling pada tingkat Sekolah Menengah Pertama memiliki dua
guru Bimbingan Konseling yang khusus mengajar pelajaran BK.

8
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
a. Program bimbingan dan konseling di sekolah ialah sejumlah kegiatan
bimbingan dan konseling yang direncanakan oleh sekolah, dan
dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu. Bimbingan dan konseling
bertujuan untuk membantu konseli agar dapat mencapai tugas-tugas
perkembangannya.
b. Tujuan program bimbingan dan konseling disekolah terdiri dari: tujuan
umum dan tujuan khusus.
c. Layanan bimbingan dan konseling di sekolah atau madrasah
diklasifikasikan ke dalam empat komponen layanan, yaitu:
1.Pelayanan Dasar
2.Pelayanan Responsif
3.Perencanaan Individual dan
4.Dukungan Sistem.

9
DAFTAR PUSTAKA
Mu’awanah, Elfi dan Rifa Hidayah. 2009. Bimbingan Konseling Islami. Jakarta:
PT. Bumi Aksara.
Prabowo, Sugeng Listya dan Faridah Nurmaliyah. 2010. PERENCANAAN
PEMBELAJARAN: Pada Bidang Studi, Tematik, Muatan Lokal,
Kecakapan Hidup, Bimbingan dan Konseling. Cetakan ke-1. Malang: UIN
MALIKI PRES.
Salahudin, Anas. 2003. Bimbingan & Konseling. Cetakan ke-2. Bandung: Pustaka
Setia.

10

Anda mungkin juga menyukai