Bimbingan Konseling di SD
Disusun Oleh :
2023/2024
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT., berkat rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Dan tak lupa solawat dan
salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW., yang telah membimbing
umatnya hingga sampai pada zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan ini.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bimbingan dan
Konseling, yang membahas tentang Tujuan Bimbingan belajar di SD . Kami menyadari
bahwa masih terdapat beberapa kelemahan atau kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena
itu, segala tegur sapa, kritik, koreksi dan saran yang diberikan akan sangat membantu kami
dalam menyusun makalah selanjutnya.Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca pada umumnya dan penulis khususnya, Aamiin..
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................
A. Latar Belakang Masalah.................................................................................................
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................
A. Simpulan........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap murid khususnya di sekolah dasar memiliki perbedaan antara satu dengan yang
lainnya, disamping persamaannya. Perbedaan menyangkut perbedaan kapasitas intelektual,
keterampilan, motivasi, persepsi, sikap, kemampuan, minat, latar belakang kehidupan dalam
keluarga dan lain-lain. Perbedaan ini cenderungakan mengakibatkan adanya perbedaan pula
dalam belajar setiap murid baik dalam kecepatan belajarnya maupun keberhasilan yang
dicapai murid itu sendiri.
Murid datang kesekolah dengan harapan agar dapat mengikuti pendidikan yang baik.
Tetapi tidak selamanya demikian. Ada berbagai masalah yang mereka hadapi, bersumber dari
ketegangan karena tugas-tugas, ketidakmampuan mengerjakan tugas, keinginan untuk bekerja
sebaik-baiknya tetapi tidak mampu, persaingan dengan teman, kemampuan dasar intelegtual
yangkurang, motivasi belajar yang lemah, kurangnya dukungan orang tua, guru yang kurang
ramah, dan lain-lain. Masalah-masalah tersebut tidak selalu dapat diselesaikan dalam situasi
belajar-mengajar di kelas, melainkan memerlukan pelayanan secara khusus oleh guru di luar
situasai proses belajar.
Peran dan fungsi serta tanggung jawab guru di Sekolah Dasar, selain mengajar juga
perlu memperhatikan keragaman karakteristik perilaku murid sebagai dasar penentuan jenis
bantuan dan layanan dalam bimbingan belajar, baik secara individu maupun kelompok.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan bimbingan belajar?
2. Apa yang dimaksud dengan tujuan bimbingan belajar?
3. Apa fungsi bimbingan belajar?
4. Bagaimana mengetahui murid yang di perkirakan mengalami masalah belajar?
5. Apa saja yang menjadi faktor penyebab terjadinya masalah-masalah murid di SD?
6. Bagaimana cara membantu anak dalam mengatasi masalah belajar yang di hadapi?
BAB II
PEMBAHASAN
Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa bimbingan adalah salah satu
bentuk proses pemberian bantuan kepada individu atau sekumpulan individu dalam
memecahkan masalahnya, sehingga masing- masing individu akan mampu untuk
mengoptimalkan potensi dan keterampilan dalam mengatasi setiap permasalahan, serta
mencapai penyesuaian diri dalam kehidupannya.
a. masalah belajar dapat timbul oleh berbagai sebab yang berlainan. Suatu masalah
belajar yang sama dialami oleh dua orang murid atau lebih, belum tentu
disebabkan oleh faktor yang sama.
b. dari sebab yang sama dapat timbul masalah yang berlainan seringkali suatu
kondisi yang sama dimiliki oleh beberapa orang murid, namun menimbulkan
masalah-masalah yang berlainan pada masing-masing individu.
c. sebab-sebab masalah belajar dapat saling berhubungan antara yang satu dengan
yang lain. Kadang-kadang masalah belajar yang dihadapi oleh seorang murid
tidak timbul dari satu sebab saja, melainkan dapat timbul dari berbagai sebab
yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya.
Pada garis besarnya sebab-sebab timbulnya masalah belajar pada murid dapat dikelompokkan
ke dalam dua kategori, yaitu
a. Faktor-faktor internal (faktor-faktor yang berada pada diri murid it sendiri). Antara
lain :
1) Gangguan secara fisik, seperti kurang berfungsinya organ-organ perasaan, alat
bicara, gangguan panca indra, cacat tubuh, serta penyakit menahun (alergi, asma,
dsb).
2) Ketidakseimbangan mental (adanya gangguan dalam fungsi mental), seperti
menampakkan kurangnya kemampuan mental, taraf kecerdasanya cenderung
kurang.
3) Kelemahan emosional, seperti merasa tidak aman, kurang bisa menyesuaikan
diri (maladjustment), tercekam rasa taku, benci dan antipasti, serta ketidak
matangan emosi.
4) Kelemahan yang disebabkan oleh kebiasaan da sikap yang salah, seperti kurang
perhatian dan minat terhadap pelajaran sekolah malas dalam belajan, dan sering
bolos atau tidak mengikuti pelajaran.
b. Faktor-faktor eksternal (faktor-faktor dari luar diri individu) yaitu berasal dari :
1) Sekolah, antara lain : sifat kurikulum yang kurang fleksibel, terlalu berat beban
belajar (murid) dan atau mengajar (guru), metode mengajar yang kurang
memadai, kurangnya alat dan sumber untuk kegiatan belajar.
2) Keluarga, antara lain : keluarga tidak utuh dan atau kurang harmonis, sikap
orang tua yang tidak memperhatikan pendidikan anaknya, keadaan ekonomi.
3) Masyarakat, antara lain; adat dan kebiasaan masyarakat yang kurang mendukung
kegiatan belajar di sekolah, teman sebaya yang memiliki perilaku kurang baik.
a. Pengajaran perbaikan
merupakan suatu bentuk pengajaran yang bersifat menyembuhkan atau
membetulkan, pengajaran yang membuat menjadi baik. Dibanding dengan
pengajaran biasa, pengajaran perbaikan sifatnya lebih khusus, karena
bahan, metode dan pelaksanaannya disesuaikan dengan jenis, sifat dan
latar belakang masalah yang dihadapi murid. Pengajaran perbaikan bisa
juga disebut pengajaran remedial.
b. Kegiatan pengayaan
Peningkatan Motivasi Belajar
merupakan suatu bentuk layanan yang diberikan kepada seorang atau
beberapa orang murid yang sangat cepat dalam proses belajar, dengan
tujuan untuk menambah dan/atau memperluas pengetahuan dan
keterampilan yang telah dimiliknya dalam kegiatan belajar
sebelumnya.Kecepatan belajar yang tinggi akan mempunyai dampak
positif apabila murid merasa dirinya diperhatikan dan dihargai atas
keberhasilan dan kemampuan dalam belajar.
c. Peningkatan Motivasi Belajar
Guru dan staf sekolah lainnya berkewwajiban membantu murid
meningkatkan motivasinya dalam belajar. Prosedur yang dapat dilakukan
adalah dengan :
1. Memperjelas tujuan-tujuan belajar
2. Menciptakan suasana pembelajaran yang menantang,merangsang,dan
menyenangkan
3. Menciptakan suasana hubungan yang hangat dan dinamis antara guru dan murid.
4. Mengindari tekanan-tekanan dan suasana yang tidak menentu.
Disamping dengan cara bantuan di atas terdapatt beberapa cara yang laian yang dapat
dilakukan guru untuk menumbuhkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik adalah :
d. Melatih murid untuk dapat mempelajari buku pelajaran secara efisien dan efektif.
e. Membiasakan murid mengerjakan tugas-tugas secara teratur, bersih dan rapi.
f. Membantu murid menyusun jadwal belajar dan mematuhi jadwal yang telah
disusunnya.
Untuk ini diperlukan adanya pemantauan dan pengawasan yang
berkesinambungan.
g. Membantu murid agar dapat berkembang secara wajar dan sehat.
Misalnya dengan memindahkan tempat duduk murid yang dilkukan secara
berkala, membetulkan posisi duduk murid (tidak terlalu membungkuk jarak
mata denghan buku kurang lebih 30 cm) memeriksa kuku dan sebagainya.
h. Membantu murid mempersiapkan diri untuk mengikuti ujian yang meliputi
persiapan mental, penguasaan bahan pelajaran, cara-cara menjawab soal ujian, dan
segi-segi administratif
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Belajar merupakan perubaha perilaku yang disebabkan oleh karena individu
mengadakan interaksi dengan lingkungan. Sedangkan bimbingan belajar sendiri
merupakan proses bantuan yang diberikan kepada individu (murid) agar dapat
mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya dalam belajar. Bimbingan belajar ini
bertujuan sebagai pengembangan sikap dan kebiasaan yang baik, menumbuhkan
disiplin belajar dan terlatih serta mengembangkan pemahaman dan pemanfaatan
kondisi fisik, sosial dan budaya di lingkungan sekolah atau alam sekitar untuk
pengembangan pengetahuan, keterampilan dan pengembangan pribadi.
Jenis-jenis masalah belajar di Sekolah Dasar dapat dikelompokkan kepada murid-
murid yang mengalami keterlambatan akademik, ketercepatan dalam belajar, sangat
lambat dalam belajar, kurang motivasi dalam belajar, bersikap dan kebiasaan buruk
dalam belajar dan sering tidak sekolah. Guru dapat mengidentifikasi murid yang
diperkirakan mengalami masalah belajar melaui tes hasil belajar, tes kemampuan
dasar, skala pengungkapan sikap dan keniasaan belajar. faktor-faktor penyebab
terjadinya masalah belajar cenderung sanagt kompleks karena masalah belajar dapat
timbul oleh berbagai sebab yang berlainan, ada pula dari sebab yang sama tetapi
menimbulkan masalah yang berbeda dan ada pula yang disebabkan oleh hal-hal yang
saling berkaitan. Oleh karena itu, untuk membantu murid dalam mengatasi masalah
belajar bisa dengan pengajaran perbaikan, kegiatan pengayaan, peningkatan motivasi
belajar, dan peningkatan keterampilan belajar.
DAFTAR PUSTAKA
http://merryhardilah.blogspot.com/2014/07/makalah-bimbingan-belajar-di-
sekolah.html?m=1
https://eprints.uny.ac.id/9570/2/bab%202%20NIM.%2008104241024.pdf