Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

TUJUAN BIMBINGAN BELAJAR DI SD

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah

Bimbingan Konseling di SD

Dosen Pengampu : Henni Riyanti, M.Pd

Disusun Oleh :

Nadia Sarianti ( 2021143446)

Salsabila Ramadhan (2021143467)

Ade Rose (2021143458)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG

2023/2024
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT., berkat rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Dan tak lupa solawat dan
salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW., yang telah membimbing
umatnya hingga sampai pada zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan ini.

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bimbingan dan
Konseling, yang membahas tentang Tujuan Bimbingan belajar di SD . Kami menyadari
bahwa masih terdapat beberapa kelemahan atau kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena
itu, segala tegur sapa, kritik, koreksi dan saran yang diberikan akan sangat membantu kami
dalam menyusun makalah selanjutnya.Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca pada umumnya dan penulis khususnya, Aamiin..

Penulis
DAFTAR ISI

TUJUAN BIMBINGAN BELAJAR DI SD........................................................................

KATA PENGANTAR.........................................................................................................

DAFTAR ISI.......................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................
A. Latar Belakang Masalah.................................................................................................

B. Rumusan Masalah...........................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................

A. Pengertian Bimbingan Belajar.......................................................................................


B. Tujuan Bimbingan Belajar.............................................................................................
C. Fungsi Bimbingan Belajar.............................................................................................
D. Mengidentifikasi Murid yang di perkirakan mengalami masalah belajar.....................
E. Faktor-faktor penyebab terjadinya masalah belajar murid di SD..................................
F. Upaya membantu murid dalam mengatasi masalah belajar..........................................

BAB III PENUTUP.............................................................................................................

A. Simpulan........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap murid khususnya di sekolah dasar memiliki perbedaan antara satu dengan yang
lainnya, disamping persamaannya. Perbedaan menyangkut perbedaan kapasitas intelektual,
keterampilan, motivasi, persepsi, sikap, kemampuan, minat, latar belakang kehidupan dalam
keluarga dan lain-lain. Perbedaan ini cenderungakan mengakibatkan adanya perbedaan pula
dalam belajar setiap murid baik dalam kecepatan belajarnya maupun keberhasilan yang
dicapai murid itu sendiri.

Murid datang kesekolah dengan harapan agar dapat mengikuti pendidikan yang baik.
Tetapi tidak selamanya demikian. Ada berbagai masalah yang mereka hadapi, bersumber dari
ketegangan karena tugas-tugas, ketidakmampuan mengerjakan tugas, keinginan untuk bekerja
sebaik-baiknya tetapi tidak mampu, persaingan dengan teman, kemampuan dasar intelegtual
yangkurang, motivasi belajar yang lemah, kurangnya dukungan orang tua, guru yang kurang
ramah, dan lain-lain. Masalah-masalah tersebut tidak selalu dapat diselesaikan dalam situasi
belajar-mengajar di kelas, melainkan memerlukan pelayanan secara khusus oleh guru di luar
situasai proses belajar.

Peran dan fungsi serta tanggung jawab guru di Sekolah Dasar, selain mengajar juga
perlu memperhatikan keragaman karakteristik perilaku murid sebagai dasar penentuan jenis
bantuan dan layanan dalam bimbingan belajar, baik secara individu maupun kelompok.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan bimbingan belajar?
2. Apa yang dimaksud dengan tujuan bimbingan belajar?
3. Apa fungsi bimbingan belajar?
4. Bagaimana mengetahui murid yang di perkirakan mengalami masalah belajar?
5. Apa saja yang menjadi faktor penyebab terjadinya masalah-masalah murid di SD?
6. Bagaimana cara membantu anak dalam mengatasi masalah belajar yang di hadapi?
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Bimbingan Belajar.


Bimbingan belajar merupakan salah satu bidang bimbingan, untukmengkaji
pengertian bimbingan belajar terlebih dahulu akan dibahasmengenai hakikat
bimbingan itu sendiri. Pengertian bimbingan menurutCrow & Crow (Prayitno, 2004:
94) adalah bantuan yang diberikan olehseseorang, yang memiliki kepribadian yang
memadai dan terlatih dengan baik kepada individu-individu setiap usia untuk
membantunya mengatur kegiatan hidupnya sendiri, mengembangkan pandangan
hidupnya sendiri, membuat keputusan sendiri, dan menanggung bebannya sendiri.
Menurut Crow & Crow tersebut layanan bimbingan yang diberikan pada individu atau
sekumpulan individu berguna untuk menghindari dan mengatasi masalah dalam
kehidupannya secara mandiri

Sedangkan menurut Donald G. Mortenson (Marsudi, 2003: 31) pengertian bimbingan


adalah:

a. Bimbingan merupakan bagian dari program pendidikan


b. Bimbingan merupakan bantuan dan kesempatan setiap orang

c. Bimbingan diberikan oleh petugas yang memiliki keahlian

d. Dengan bimbingan individu diharapkan dapat berkembang sesuai


e. dengan kemampuannya

f. Dasar bimbingan ialah demokrasi

Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa bimbingan adalah salah satu
bentuk proses pemberian bantuan kepada individu atau sekumpulan individu dalam
memecahkan masalahnya, sehingga masing- masing individu akan mampu untuk
mengoptimalkan potensi dan keterampilan dalam mengatasi setiap permasalahan, serta
mencapai penyesuaian diri dalam kehidupannya.

2. Tujuan Bimbingan Belajar


Menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono(2004:111) tujuan pelayanan
bimbingan belajar secara umum adalah membantu murid-murid agar mendapatkan
penyesuaian yang dimilikinya, mencapai perkembangan yang optimal.diperjelas oleh
abu Ahmadi dan Widodo Supriyono bahwa bimbingan belajar memiliki tujuan
diantaranya adalah:
a. Mencari cara-cara belajar yang efesien dan rfrktif bagi siswa
b. Menunjukkan cara-cara belajar yang sesuai dan cara dan fungsi
menggunakanbuku pelajaran.
c. Memberikan informasi berupa sarana dan peetunjuk bagi yang memanfaatkan
perpustakaan.
d. Membuat tugas sekolah dan mempersiapkan didik dalam ulangan dan ujian.
e. Memilih suatu bidang studi sesuai dengan bakat, minat, kecerdasan ,cita-cita ,dan
kondisib fisik atau kesehatan yang memiliki.
f. Menunjukan cara-cara menghadapi kesulitan dalam bidang studi tertentu.
g. Mentukan pembagian waktu dan perencanan jadwal belajar
h. Memilih pelajaran tambahan baik yang berhubungan dengan pelajaran disekolah
maupun untuk pengembangan bakat dan karier di masa depan.

3. Fungsi Bimbingan Belajar


Fungsi bimbingan belajar bagi siswa menurut Oemar Hamalik (2004:195) antara
lain:
a. Membantu siswa agar memperoleh pandangan yang objektif dan jelas tentang
potensi, watak, minat, sikap, dan kebiasaan yang dimiliki dirinya sendiri agar
dapat terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
b. Membantu siswa dalam mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan,
bakat, minat dan kemampuan yang dimiliki dan membantu siswa dalam
menentukan cara yang efektif dan efisien dalam menyelesaikan bidang pendidikan
yang telah dipilih agar tercapai hasil yang diharapkan.
c. Membantu siswa dalam memperoleh gambaran dan pandangan yang jelas tentang
kemungkinan-kemungkinan dan kecenderungan- kecenderungan dalam lapangan
pekerjaan agar ia dapat menentukan pilihan yang tepat.

4. Mengidentifikasi Murid yang di perkirakan mengalami masalah besar


Murid yang mengalami masalah belajar, dapat didefinisi melalui tes hasil belajar,
tes kemampuan dasar skala pengungkapan sikap dan kebiasaan belajar
a. Tes Hasil Belajar
Tes hasil belajar adalah alat yang disusun untuk mengungkapkan kapan
sejauh mana murid telah mencapai tujuan-tujuan pengjaran yang ditetapkan
sebelumnya murid-murid dikatakan telah mencapai tujuan pengajaran apabila
dia telah menguasai sebagian besar materi yang berhubungan dengan tujuan
pengajaran yang telah ditetapkan. Ketentuan ini merupakan penerapan dari
belajar tuntas (mastery lerning) yang didasarkan bahwa setiap murid dapat
mencapai hasil belajar yang diharapkan jika deiberi waktu yang cukup dan
bimbingan yang mamadai untuk mempelajari bahan yang disajikan, yaitu
presentase minimal yang harus dicapai oleh murid yang belum menguasai
bahan pelajaran sesuai dengan patokan yang ditetapkan, dikatakan belum
menguasai tujuan pengajaran. Murid yang seperti ini digolongkan sebagai
murid yang mengalami masalah belajar dan memerlikan bantuan khusus,
sedangkan murid yang sudah menguasai secara tuntas semua bahan-bahan
yang disajikan sebelum waktu yang ditetapkan berakhir, digolongkan sebagai
murid yang sangat cepat dalam belajar. Mereka ini patut untuk mendapatkan
pelajaran tambahan.

b. Tes Kemampuan Belajar


Setiap murid mempunyai kemampuan dasar atau kecenderungan tertentu.
Tingat kempuan ini biasanya diukur atau diungkapkan denganmenggunakan
tes kecerdasan yang sudah baku. Diasumsikan bahwa anak normal, memiliki
tingkat kecerdasan (IQ) 90-109. Hasil yang dicapai murid hendaknya dapat
mencerminkan tingkat kemampuan yang dimilikinya. Murid yang kemampuan
dasarnya tinggi akan mencapai hasil belajar yang tinggi pula. Bilamana
seseorang murid mencapai hasil belajar yang lebih rendah dari tingkat
kecerdasan yang dimilikinya, maka murid yang bersangkutan digolongkan
sebagai yang mengalami masalah belajar.

c. Skala Sikap dan Kebiasaan Belajar


Sikap dan kebiasaan belajar merupakan salah satu fakktor yang penting
dalam belajar. Sebagian dari hasil belajar, ditentukan oleh sikap dan kebiasaan
yang dilakukan oleh murid dalam belajar. Kebiasaan belajar menunjuk pada
bentuk dan pola perilaku yang dilakukan terus menerus oleh murid dalam
belajar.
Sebagian dari sikap dan kebiasaan belajar murid, dapat diketahui melalui
pengamatan yang dilakukan di dalam kelas. Tetapi pengamatan biasanya
terbatas pada sikap dan kebiasaan yang diterima oleh alat indera. Untuk
mengungkapkan sikap dan kebiasaan yang lebih luas telah dikembangkan
beberapa alat berupa “Skala sikap dan kebiasaan belajar”.

5. Faktor-faktor Penyebab Terjadinya masalah belajar murid di sekolah dasar


Setelah seorang guru mengetahui siapa murid yang bermasalah dalam belajar serta
jenis masalah apa yang dihadapinya selanjutnya guru dapat melanjutkan tahap
berikutnya, yaitu mencari sebab-sebab terjadinya masalah yang dialami murid dalam
belajar. Masalah belajar cenderung sangat kompleks, karena masalah belajar
mengandung pengertian, bahwa:

a. masalah belajar dapat timbul oleh berbagai sebab yang berlainan. Suatu masalah
belajar yang sama dialami oleh dua orang murid atau lebih, belum tentu
disebabkan oleh faktor yang sama.
b. dari sebab yang sama dapat timbul masalah yang berlainan seringkali suatu
kondisi yang sama dimiliki oleh beberapa orang murid, namun menimbulkan
masalah-masalah yang berlainan pada masing-masing individu.
c. sebab-sebab masalah belajar dapat saling berhubungan antara yang satu dengan
yang lain. Kadang-kadang masalah belajar yang dihadapi oleh seorang murid
tidak timbul dari satu sebab saja, melainkan dapat timbul dari berbagai sebab
yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya.
Pada garis besarnya sebab-sebab timbulnya masalah belajar pada murid dapat dikelompokkan
ke dalam dua kategori, yaitu

a. Faktor-faktor internal (faktor-faktor yang berada pada diri murid it sendiri). Antara
lain :
1) Gangguan secara fisik, seperti kurang berfungsinya organ-organ perasaan, alat
bicara, gangguan panca indra, cacat tubuh, serta penyakit menahun (alergi, asma,
dsb).
2) Ketidakseimbangan mental (adanya gangguan dalam fungsi mental), seperti
menampakkan kurangnya kemampuan mental, taraf kecerdasanya cenderung
kurang.
3) Kelemahan emosional, seperti merasa tidak aman, kurang bisa menyesuaikan
diri (maladjustment), tercekam rasa taku, benci dan antipasti, serta ketidak
matangan emosi.
4) Kelemahan yang disebabkan oleh kebiasaan da sikap yang salah, seperti kurang
perhatian dan minat terhadap pelajaran sekolah malas dalam belajan, dan sering
bolos atau tidak mengikuti pelajaran.

b. Faktor-faktor eksternal (faktor-faktor dari luar diri individu) yaitu berasal dari :
1) Sekolah, antara lain : sifat kurikulum yang kurang fleksibel, terlalu berat beban
belajar (murid) dan atau mengajar (guru), metode mengajar yang kurang
memadai, kurangnya alat dan sumber untuk kegiatan belajar.
2) Keluarga, antara lain : keluarga tidak utuh dan atau kurang harmonis, sikap
orang tua yang tidak memperhatikan pendidikan anaknya, keadaan ekonomi.
3) Masyarakat, antara lain; adat dan kebiasaan masyarakat yang kurang mendukung
kegiatan belajar di sekolah, teman sebaya yang memiliki perilaku kurang baik.

6. Upaya Membantu Murid dalam mengatasi Masalah Belajar


Beberapa upaya yang dapat dilakukan dalam mengatasi masalah belajar antara lain:

a. Pengajaran perbaikan
merupakan suatu bentuk pengajaran yang bersifat menyembuhkan atau
membetulkan, pengajaran yang membuat menjadi baik. Dibanding dengan
pengajaran biasa, pengajaran perbaikan sifatnya lebih khusus, karena
bahan, metode dan pelaksanaannya disesuaikan dengan jenis, sifat dan
latar belakang masalah yang dihadapi murid. Pengajaran perbaikan bisa
juga disebut pengajaran remedial.

b. Kegiatan pengayaan
Peningkatan Motivasi Belajar
merupakan suatu bentuk layanan yang diberikan kepada seorang atau
beberapa orang murid yang sangat cepat dalam proses belajar, dengan
tujuan untuk menambah dan/atau memperluas pengetahuan dan
keterampilan yang telah dimiliknya dalam kegiatan belajar
sebelumnya.Kecepatan belajar yang tinggi akan mempunyai dampak
positif apabila murid merasa dirinya diperhatikan dan dihargai atas
keberhasilan dan kemampuan dalam belajar.
c. Peningkatan Motivasi Belajar
Guru dan staf sekolah lainnya berkewwajiban membantu murid
meningkatkan motivasinya dalam belajar. Prosedur yang dapat dilakukan
adalah dengan :
1. Memperjelas tujuan-tujuan belajar
2. Menciptakan suasana pembelajaran yang menantang,merangsang,dan
menyenangkan
3. Menciptakan suasana hubungan yang hangat dan dinamis antara guru dan murid.
4. Mengindari tekanan-tekanan dan suasana yang tidak menentu.

Disamping dengan cara bantuan di atas terdapatt beberapa cara yang laian yang dapat
dilakukan guru untuk menumbuhkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik adalah :

a. Membantu murid menyususun rencana yang baik.


Rencana ini memuat pokok dan subpokok bahasan yang akan dipelajari,
tujuan yang akan dicapai, cara-cara mempelajari bahan-bahanyang
bersangkutan, alat-alat yang diperlukan dan cara-cara memeriksa atau
mengetahui kemajuan-kemajuan yang dicapai.
b. Membantu murid mengikuti kegiatan belajar-mengajar di dalam kelas. Sebagian
besar kegiatan belajar-mengajar berlangsung di dalam kelas. Dalam hal ini, murid
perlu mengetahuai apa yang harus dikerjakan sebelum mengikuti kegiatan belajar-
mengajar, bagaimana cara memahami dan mencatat keterangan-keterangan yang
diberikan oleh guru, dan apa pula yang harus dikerjakan setelah kegiatan belajar-
mengajar berakhir (setelah sampai di rumah).
c. Melatih murid membaca cepat.
Kecepatan menunjuk pada banyaknya kata-kata yang tepat yang dapat dibaca
dalam waktu tertentu.
Dengan membaca cepat, kemungkinan murid memperoleh banyak informasi
atau ilmu pengetahuan dari buku sumber yang dibacanya.

d. Melatih murid untuk dapat mempelajari buku pelajaran secara efisien dan efektif.
e. Membiasakan murid mengerjakan tugas-tugas secara teratur, bersih dan rapi.
f. Membantu murid menyusun jadwal belajar dan mematuhi jadwal yang telah
disusunnya.
Untuk ini diperlukan adanya pemantauan dan pengawasan yang
berkesinambungan.
g. Membantu murid agar dapat berkembang secara wajar dan sehat.
Misalnya dengan memindahkan tempat duduk murid yang dilkukan secara
berkala, membetulkan posisi duduk murid (tidak terlalu membungkuk jarak
mata denghan buku kurang lebih 30 cm) memeriksa kuku dan sebagainya.
h. Membantu murid mempersiapkan diri untuk mengikuti ujian yang meliputi
persiapan mental, penguasaan bahan pelajaran, cara-cara menjawab soal ujian, dan
segi-segi administratif
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Belajar merupakan perubaha perilaku yang disebabkan oleh karena individu
mengadakan interaksi dengan lingkungan. Sedangkan bimbingan belajar sendiri
merupakan proses bantuan yang diberikan kepada individu (murid) agar dapat
mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya dalam belajar. Bimbingan belajar ini
bertujuan sebagai pengembangan sikap dan kebiasaan yang baik, menumbuhkan
disiplin belajar dan terlatih serta mengembangkan pemahaman dan pemanfaatan
kondisi fisik, sosial dan budaya di lingkungan sekolah atau alam sekitar untuk
pengembangan pengetahuan, keterampilan dan pengembangan pribadi.
Jenis-jenis masalah belajar di Sekolah Dasar dapat dikelompokkan kepada murid-
murid yang mengalami keterlambatan akademik, ketercepatan dalam belajar, sangat
lambat dalam belajar, kurang motivasi dalam belajar, bersikap dan kebiasaan buruk
dalam belajar dan sering tidak sekolah. Guru dapat mengidentifikasi murid yang
diperkirakan mengalami masalah belajar melaui tes hasil belajar, tes kemampuan
dasar, skala pengungkapan sikap dan keniasaan belajar. faktor-faktor penyebab
terjadinya masalah belajar cenderung sanagt kompleks karena masalah belajar dapat
timbul oleh berbagai sebab yang berlainan, ada pula dari sebab yang sama tetapi
menimbulkan masalah yang berbeda dan ada pula yang disebabkan oleh hal-hal yang
saling berkaitan. Oleh karena itu, untuk membantu murid dalam mengatasi masalah
belajar bisa dengan pengajaran perbaikan, kegiatan pengayaan, peningkatan motivasi
belajar, dan peningkatan keterampilan belajar.
DAFTAR PUSTAKA

http://merryhardilah.blogspot.com/2014/07/makalah-bimbingan-belajar-di-
sekolah.html?m=1
https://eprints.uny.ac.id/9570/2/bab%202%20NIM.%2008104241024.pdf

Anda mungkin juga menyukai