Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PEMBELAJARAN MIKRO
“KETERAMPILAN MENGAJAR DAN MEMBIMBING
KELOMPOK KECIL DAN PERSEORANGAN”

DOSEN PENGAMPU :
Dra. DEWI IRIANI, M.Pd
ADE KUMALASARI, M.Pd

DISUSUN OLEH :
EVANDRE CRISSON KHOLIQ (A1C221054)
KELAS R002

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kepada Allah SWT. yang telah
memberikan nikmat iman dan islam kepada kami dan atas rahmat serta ridha-Nya kami bisa
menyusun makalah ini hingga selesai. Shalawat dan salam tak lupa semoga tetap tercurah
limpahkan ke nabi Muhammad SAW. kepada keluarga dan para sahabatnya. Aamiin ya
Rabbalalamin
Alhamdulillah atas segala dukungan dan motivasi dari dari berbagai pihak kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Dalam makalah ini kami akan membahas latar belakang, tujuan,
manfaat dari penulisan makalah.
Kami menyadari bahwa susunan makalah ini masih sangat jauh dari kata sempurna.
Namun meskipun demikian makalah ini sudah sangat bermanfaat bagi kami selaku penyusun.
Kami harap makalah ini juga dapat berguna bagi semua orang. Kritik dan saran yang sifatnya
membangun akan tulisan kami ke depannya akan saya terima dengan senang hati.

Jambi, Februari 2024

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
Latar Belakang..........................................................................................................................1
Rumusan Masalah.....................................................................................................................1
Tujuan .......................................................................................................................................1
Manfaat.....................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2
Pengertian Ketrampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan...................................2
Peranan Guru............................................................................................................................2
Syarat-syarat yang Harus Dipenuhi Agar Pengajaran Kelompok Kecil dan Perorangan Dapat
Terwujud...................................................................................................................................3
Ciri-ciri Pengajaran Kelompok Kecil dan Perorangan.............................................................3
Pola Penggunaan Pengajaran Kelompok Kecil dan Perorangan Dalam Kelas.........................3
Komponen Ketrampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan......................................4
Prinsip-Prinsip dalam Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan..........................................6
Kelebihan dan Kelemahan Dalam Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan......................6
BAB III PENUTUP..................................................................................................................9
Kesimpulan...............................................................................................................................9
Saran.........................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keberhasilan mengajar, selain ditentukan oleh factor kemampuan, motivasi, dan
keaktifan peserta didik dalam belajar dan kelengkapan fasilitas atau lingkungan belajar, juga
akan tergantung pada kemampuan guru dalam mengembangkan berbagai keterampilan
mengajar.Seorang guru profesional telah mengikuti beberapa pelatihan yang berkaitan
dengan keterampilan dasar mengajar. Dalam keterampilan dasar mengajar tersebut ada 8
keterampilan yang dapat digunakan guru selama proses belajar mengajar yaitu; keterampilan
bertanya, keterampilan memberikan penguatan, keterampilan mengadakan variasi,
keterampilan menjelaskan, keterampilan membuka dan menutup pelajaran, ketrampilan
membimbing diskusi kelompok kecil, keterampilan mengelola kelas, ketrampilan mengajar
kelompok kecil dan perseorangan (Wongkar, 2011).Salah satu keterampilan yang harus
dikuasai oleh seorang guru adalah ketrampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan.
Dalam kelompok kecil maupun perorangan akan terjadi hubungan interpersonal yang sehat
dan akrab antara guru-siswa, maupun antara siswa dan siswa (Wongkar, 2011).Dalam hal ini
kami berusaha menjelaskan pembahasan tentang keterampilan mengajar kelompok kecil dan
perorangan. Hal ini dimaksudkan agar para guru dapat bekerja dengan professional sehingga
dapat meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

B. Rumusan Masalah
- Apa pengertian ketrampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan?
- Apa peranan guru dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan?
- Apa saja syarat-syarat yang harus dipenuhi agar pengajaran kelompok kecil dan
perorangan dapat terwujud?
- Apa saja ciri-ciri pengajaran kelompok kecil dan perorangan ?
- Apa saja pola penggunaan pengajaran kelompok kecil dan perorangan dalam kelas?
- Apa saja komponen ketrampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan?
- Apa saja prinsip-prinsip dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan?
- Apa saja kelebihan dan kelemahan dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan?

C. Tujuan
- Mengetahui pengertian ketrampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan.
- Mengetahui peranan guru dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan.
- Mengetahui syarat-syarat yang harus dipenuhi agar pengajaran kelompok kecil dan
perorangan dapat terwujud.
- Mengetahui ciri-ciri pengajaran kelompok kecil dan perorangan.
- Mengetahui pola penggunaan pengajaran kelompok kecil dan perorangan dalam kelas.
- Mengetahui komponen ketrampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan.
- Mengetahui prinsip-prinsip dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan.
- Mengetahui kelebihan dan kelemahan dalam mengajar kelompok kecil dan
perorangan.

D. Manfaat
Adapun manfaat yang akan diperoleh setelah penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
- Mahasiswa sebagai calon guru dapat menguasai ketrampilan mengajar kelompok dan
perorangan. 1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ketrampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, keterampilan merupakan kecakapan untuk
menyelesaikan tugas, sedangkan mengajar adalah melatih. DeQueliy dan Gazali (Slameto,
2010:30) mendefinisikan mengajar adalah menanamkan pengetahuan pada seseorang dengan
cara paling singkat dan tepat. Berdasarkan pengertian tersebut maka yang dimaksud dengan
keterampilan mengajar guru adalah seperangkat kemampuan/kecakapan guru dalam
melatih/membimbing aktivitas dan pengalaman seseorang serta membantunya berkembang
dan menyesuaikan diri kepada lingkungan. Jadi, persepsi siswa tentang keterampilan
mengajar guru adalah penilaian berupa tanggapan/pendapat siswa terhadap
kemampuan/kecakapan guru dalam proses kegiatan belajar mengajar. Sedangkan pengertian
untuk ketrampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan adalah kecakapan
menanamkan pengetahuan yang dilakukan pada sekelompok siswa dan pada siswa secara
individu (Muhidin, 2011).
Secara fisik bentuk pengajaran ini ialah berjumlah terbatas, yaitu berkisar antara 3 8
orang untuk kelompok kecil, dan seorang untuk perseorangan. Pengajaran kelompok kecil
dan perseorangan memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap siswa serta
terjadinya hubungan yang lebih akrab antara guru dan siswa dengan siswa (Muhidin, 2011).
Mengajar kelompok kecil dan perorangan merupakan suatu bentuk pembelajaran yang
memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap peserta didik, dan menjalin
hubungan yang lebih akrab antara guru dengan peserta didik maupun antara peserta didik
dengan peserta didik. Khusus dalam melakukan pembelajaran perorangan perlu diperhatikan
kemampuan dan kematangan berfikir peserta didik, agar apa yang disampaikan bisa diserap
dan diterima oleh peserta didik (Djoeulie, 2010).

B. Peranan Guru
Dalam pengajaran kelompok kecil dan perorangan, maka guru berperan sebagai:

1. Organisator Dalam Kegiatan Belajar Mengajar


Tugas guru sebagai organisator dalam kegiatan pembelajaran adalah menentukan dan
mengarahkan bagaimana cara siswa melakukan kegiatan, mengatur lingkungan belajar, dan
mengoptimalkan sumber belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam
pengorganisasian ini yang lebih penting adalah mengatur siswa dan memberikan tanggung
jawab kepadanya untuk melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru.

2. Sumber Informasi Bagi Siswa


Guru adalah salah satu sumber informasi bagi siswa. Informasi yang disampaikan guru
dapat berupa informasi mengenai langkah-langkah pelaksanaan tugas, mauun informasi lain
yang diperlukan siswa untuk mengajar kelompok kecil dan perorangan. Selain informasi dari
guru, siswa juga dapat menggali sumber informasi dari berbagai sumber, seperti buku teks,
majalah, surat kabar, televisa, radio, dan sebagainya.

3. Pendorong Siswa Untuk Belajar Motivator


Agar siswa mau belajar, maka guru memberikan dorongan (motivasi) kepada siswa.
Sebagai motivator , guru harus menciptakan kondisi kelas yang merangsang siswa untuk
melakukan kegiatan belajar dalam kelompok kecil dan perorangan
Untuk menjadi motivator belajar guru hendaknya: 2
- Mengetahui kebutuhan para siswa dan latar belakang pribadinya sehingga upaya
memberikan motivasi belajar kepada siswa sejalan dengan kebutuhan siswa tersebut.
- Menjalin hubungan baik dan harmonis dengan para siswa agar kepatuhan dan
kepercayaan siswa kepada guru tertanam pada siswa.
- Kaya akan berbagai bentuk dan jenis upaya untuk melakukan motivasi kepada siswa.
- Memiliki perasaan humor yang positif dan normative sehingga tetap disegani dan
disenangi oleh siswa.
- Menampilkan sosok kepribadian guru yang menjadi panutan siswa.

4. Pendiagnosaan Kesulitan Siswa serta Pemberian Bantuan Sesuai Kebutuhan Siswa


Guru mempunyai peranan sebagai diagnostician dalam proses belajar mengajar, yaitu
mengenal anak secara individual mengenai kemajuan belajar, kelemahan mereka, kesulitan
yang mereka hadapi, dan memberikan bantuan sesuai kebutuhan siswa.

5. Penyediaan Materi Dalam Kesempatan Belajar Bagi Siswa


Guru juga bertugas menyediakan pelajaran yang akan dipelajari siswa dalam
pengajaran kelompok kecil maupun perorangan. Berbagi sumber yang diperlukan siswa
dalam proses belajar mengajar tersebut perlu disediakan agar proses belajar mengajar dapat
berjalan dengan lancar. Selain itu, guru harus memberikan kesempatan kepada siswa untuk
melaksanakan tugas yang diberikan kepada siswa sehingga dapat mengaktualisasikan
kemampuan-kemapuan yang mereka miliki untuk menyelesaikan tugas atau masalah yang
mereka hadapi.

6. Guru Mempunyai Hak Dan Kewajiban Yang sama Seperti Siswa


Guru sebagai peserta kegiatan mempunyai hak dan kewajiban yang sama seperti siswa
berarti guru ikut menyumbangkan pendapatnya untuk memecahkan masalah atau mencari
kesepakatan bersama seperti halnya para siswa.

C. Syarat-syarat yang Harus Dipenuhi Agar Pengajaran Kelompok Kecil dan


Perorangan Dapat Terwujud
Pada dasarnya, siswa mempunyai karakteristik yang sangat berbeda satu dengan
lainnya. Untuk melayani perbedaan ini, diperlukan variasi pengorganisasian kegiatan
klasikal, kelompok kecil, dan perorangan.Pengajaran kelompok kecil dan perorangan hanya
mungkin terwujud jika terpenuhi syarat-syarat berikut.
- Ada hubungan yang sehat dan akrab antara guru-siswa dan antar siswa.
- Siswa belajar dengan kecepatan, kemampuan, cara, dan minat sendiri.
- Siswa mendapat bantuan sesuai dengan kebutuhannya.
- Siswa dilibatkan dalam perencanaan belajar.
- Guru dapat memainkan berbagai peran (Adikara, 2008).

D. Ciri-ciri Pengajaran Kelompok Kecil dan Perorangan


Ciri-ciri pengajaran kelompok kecil dan perorangan adalah sebagai berikut :
- Terjadi hubungan ( interaksi) yang akrab dan sehat antara guru dan siswa serta siswa
dengan siswa
- Siswa belajar sesuai dengan kecepatan, cara, kemempuan, dan minatnya sendiri.
- Siswa mendapat bantuan dari guru sesuai dengan kebutuhannya.

E. Pola Penggunaan Pengajaran Kelompok Kecil dan Perorangan Dalam Kelas


Ada empat pola pengorganisasian yang bervariasi dalam melaksanakan pengajaran kelompok
kecil dan perorangan, antara lain. 3
1. Kelas Besar → Kelompok Kecil + Perorangan → Kelas Besar
Dalam pola ini kegiatan belajar mengajar di kelas dimulai dengan pertemun klasikal
(kelas besar) untuk memberikan infomasi umum yang diperlukan siswa untuk mengikuti
kegiatan belajar mengajar. Informasi yang diberikan kepada siswa antara lain:
- Pokok bahasan yang akan dipelajari
- Tugas-tugas yang akan dikerjakan
- Langkah-langkah mengyelesaikan tugas
- Informasi lain yang diperlukan
Setelah itu, siswa diberi kesempatan untuk memilih kegiatan dengan bekerja dalam
kelompok kecil atau bekerja perorangan. Setelah siswa mengyelesaikan tugas-tugas yang
diberikan dalam kelompok kecil atau perorangan, kegiatan belajar mengajar berikutnya
adalah mengikuti pertemuan klasikal kembali untuk melaporkan tugas-tugas yang mereka
kerjakan.

2. Kelas Besar → Kelompok Kecil + Kelompok Kecil → Kelas Besar


Dalam pola ini, pertama, siswa mengikuti penjelasan secara klasikal mengenai
pokok-pokok bahasan yang akan dipelajari, tugas-tugas yang akan dikerjakan, serta langkah-
langkah melaksanakan tugas tersebut. Kedua, siswa diminta untuk bekerja dalam kelompok-
kelompok kecil untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Kemudian, siswa
diminta melaporkan hasil-hasil yang diperoleh dari pengetahuan dalam kelompok kecil dalam
kelas (laporan secara klasikal).

3. Kelas Besar → Perorangan → Kelompok Kecil → Kelas Besar


Dalam pola ini pertemuan diawali dangan penjelasan umum mengenai materi
pelajaran yang akan dipelajari, serta tugas-tugas yang akan dikerjakan siswa. Setelah
mengikuti penjelasan umum, siswa langsung mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru
secara perorangan, kemudian siswa diminta bergabung dalam kelompok kecil untuk
membahas hasil yang telah diperoleh dari bekerja secara perorangan untuk di diskusikan
bersama dalam kelompok kecil. Setelah itu, siswa diminta untuk melaporkan hasil yang
diperoleh dalam kegiatan kelompok kecil kepada seluruh siswa dalm kelas.

4. Kelas Besar → Perorangan + Perorangan → Kelas Besar


Proses belajar mengajar dimulai dengan pemberian penjelasan umum kepada siswa
mengenai materi yang akan dipelajari, serta tugas-tugas yang akan dikerjakan oleh siswa.
Setelah itu, siswa diminta bekerja secara perorangan untuk melaksanakan tugas yang
diberikan oleh guru. Kemudian siswa diminta melaporkannya di kelas (secara klasikal).

F. Komponen Ketrampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan.


Komponen yang perlu dikuasai guru untuk pengajaran kelompok kecil dan
perorangan, yakni:
a) Ketrampilan yang penting dalam pengajran kelompok kecil dan prorangan adalah
terjadinya hubungan yang akrab antara guru dan siswa. Suasana ini dapat diciptakan dengan
cara:
- Menunjukkan kehangatan dan kepakaan terhadap kebutuhan siswa.
- Memberikan respons positif terhadap pikiran siswa.
- Membangun hubungan saling mempercayai.
- Menunjukkan kesiapan untuk membantu siswa tanpa kecenderungan mengambil alih
atau mendominasi tugas siswa.
- Mendengarkan secara simpati.
- Menerima perasaan siswa dengan penuh pengertian dan keterbukaan. 4
- Berusaha mengendalikan situasi sehingga siswa merasa aman, merasa dibantu, serta
merasa menemukan allernatif pemecahan masalah yang dihadapi.
b) Ketrampilan mengorganisasi
Ketrampilan yang diperlukan dalam peran guru sebagai organisator selama pelajaran
berlangsung adalah:
- Memberikan orientasi umum tentang tujuan, tugas, atau masalah yang akan
dipecahkan secara jelas.
- Memvariasai kegiatan yang mencakup penetapan ruangan kerja, peralatan, cara kerja,
aturan, dan waktu.
- Membentuk kelompok yang tepat pada berbagai tugas dan kebutuhan siswa.
- Mengkoordinasikan kegiatan dengan cara melihat kemajuan serta penggunaan materi
dan sumber sehingga dapat memberikan bantuan dengan tepat.
- Membagi-bagi perhatian kepada berbagai tugas dan kebutuhan siswa sehingga guru
siap dengan membantu siapa saja yang memerlukannya.
- Mengakhiri kegiatan dengan suatu kulminasi yang dapat berupa laporan hasil dan
kesimpulan dari kegiatan.
c) Ketrampilan membimbing dan memudahkan belajar
Ketrampilan ini diperlukan untuk membantu siswa maju tanpa mengalami frustasi. Adapun
beberapa ketrampilan yang menunjang adalah:
- Memberikan penguatan.
- Mengembangkan supervisi proses awal, yang dikerjakan dengan tujuan melihat
bantuan bila diperlukan, dan sebagainya.
- Mengadakan supervisi proses lanjut, dikerjakan setelag kegiatan berjalan lama, dan
sifatnya selektif. Interaksi yang muncul dapat berupa memberikan bimbingan
tambahan. Melibatkan diri sebagai peserta untuk memotivasi siswa, memimpin
diskusi, dan sebagai katalisator.
- Mengadakan supervisi pemaduan, dikerjakan untuk mengetahui dan menilai sejauh
mana tujuan teah dapat dicapai dalam rangka menyiapkan pelaksanaan rangkuman,
dan pemantapan. Pada akhirnya siswa dapat saling belajar serta memperoleh wawasan
yang menyeluruh tentang kegiatan tersebut.
d) Keterampilan Membimbing Diskusi
Keterampilan membimbing diskusi dalam suatu kelompok kecil adalah suatu
keterampilan yang didalamnya dikuasai oleh guru. Dalam kegiatan mengajar, guru ada
kalanya melakukan kegiatan diskusi kelompok. Kegiatan diskusi melibatkan aktivitas mental
dan emosional yang dapat meningkatkan kemampuan hubungan antar perseorangan.
Sehingga dalam membimbing diskusi kelompok kecil, keterampilan dari guru sangat
dibutuhkan untuk menjamin keberlangsungan diskusi secara efektif. Dalam lingkup diskusi
kelompok kecil jumlah anggota diskusi yaitu tiga hingga sembilan orang.(Arifin,
M., 2017). Membimbing suatu kelompok diskusi merupakan proses yang perlu dilakukan
secara terus menerus dimana dalam interaksi tatap muka peserta didik dilibatkan untuk
berbagi suatu informasi, serta pemecahan masalah atau pengambilan suatu keputusan.
Diskusi kelompok mempunyai pengertian yaitu suatu strategi yang melibatkan peserta didik
untuk berpikir bersama dengan kelompok dalam memecahkan suatu masalah.(Helmiati,
2013).

Berikut ini adalah beberapa komponen dari diskusi kelompok kecil yang harus diperhatikan,
yaitu:

1. Memusatkan suatu perhatian 5


Selama diskusi berlangsung guru berusaha untuk memusatkan suatu perhatian peserta didik
pada suatu topik dan tujuan diskusi. Kegiatan dalam memusatkan perhatian ini antara lain:
a. Kegiatan awal diskusi pada perumusan tujuan serta pengenalan topik
b. Mengemukakan berbagai masalah yang ada secara khusus
c. Mencatat suatu kesalahan yang berbeda dari tujuan

2. Memperluas suatu masalah


Kegiatan memperluas masalah ini intinya ada pada suatu permasalahan yang dirangkum
kembali agar lebih jelas, serta memberikan suatu informasi secara jelas melalui gagasan yang
dimiliki oleh peserta didik.

3. Menganalisis suatu pendapat dari anggota kelompok


Pada komponen menganalisis suatu pendapat dari anggota kelompok ini antara lain
menganalisis suatu pendapat yang memiliki dasar kuat untuk dikemukakan, dan menguraikan
hal-hal yang sudah disetujui.

4. Meningkatkan jalan pikiran peserta didik


Dalam kegiatan ini, mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang menentang siswa dalam
proses berpikir, memberi kelonggaran waktu kepada peserta didik dalam proses berpikir,
serta memberi perhatian penuh kepada peserta didik sebagai wujud dukungan terhadapnya.

5. Memberikan kesempatan berpartisipasi kepada peserta didik dalam sebuah diskusi


Kegiatan memberikan kesempatan berpartisipasi kepada peserta didik dalam sebuah
diskusi antara lain memancing peserta didik agar lebih semangat dalam berpikir, memberikan
kesempatan berbicara kepada peserta didik, membentuk sebuah diskusi yang baik, serta
mendorong peserta didik agar memberi komentar pendapat peserta didik lain.

6. Menutup jalannya diskusi


Tindakan yang termasuk ke dalam menutup jalannya sebuah diskusi ini yaitu membuat
rangkuman dari hasil jalannya diskusi, menindaklanjuti dari hasil jalannya diskusi, serta
memberikan nilai dari hasil jalannya diskusi.

G. Prinsip-Prinsip dalam Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan


Dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan, guru perlu memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
- Guru yang terbiasa mengajar secara klasikal,sebaiknya mulai belajar mengajar dengan
menggunakan kelompok kecil dan kemudian perorangan.
- Tidak semua topik dapat dipelajari secara efektif dalam kelompok kecil dan
perorangan.
- Pengorganisasian siswa, sumber materi serta waktu merupakan langkah pertama yang
diperhatikan guru.
- Kegiatan pengajaran harus diakhiri dengan kulminasi.
- Dalam pengajaran perorangan guru perlu mengenal sisswa secara pribadi.

H. Kelebihan dan Kelemahan Dalam Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan


Kelebihan
- Dalam proses mengajar ini memungkinkan penyerapan pelajaran pada setiap siswa
dapat lebih maksimal. 6
- Guru dapat lebih mudah melakukan pendekatan pada setiap masing-masing siswa
sehingga guru dapat memahami karakter masing-masing siswa, jadi guru lebih mudah
menentukan metode pembelajaran yang cocok untuk siswa.
Kelemahan
- Pengembangan informasi kurang luas karena keterbatasan siswa.
- Kurangnya motivasi siswa dalam bersaing karena variasi karakter siswa terbatas.
- Kurangnya jiwa social pada siswa.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengertian untuk ketrampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan adalah
kecakapan menanamkan pengetahuan yang dilakukan pada sekelompok siswa dan pada siswa
secara individu. Mengajar kelompok kecil dan perorangan merupakan suatu bentuk
pembelajaran yang memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap peserta didik,
dan menjalin hubungan yang lebih akrab antara guru dengan peserta didik maupun antara
peserta didik dengan peserta didik. Khusus dalam melakukan pembelajaran perorangan perlu
diperhatikan kemampuan dan kematangan berfikir peserta didik, agar apa yang disampaikan
bisa diserap dan diterima oleh peserta didik.
Dalam pengajaran kelompok kecil dan perorangan, maka guru berperan sebagai:
- Organisator dalam kegiatan belajar mengajar.
- Sumber informasi bagi siswa.
- Pendorong siswa untuk belajar (motivator).
- Pendiagnosaan kesulitan siswa serta pemberian sesuai kebutuhan siswa.
- Penyediaan materi dalam kesempatan belajar bagi siswa.
- Guru mempunyai hak dan kewajiban yang sama dengan siswa.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi agar pengajara kelompok kecil dan perorangan dapat
terwujud adalah sebagai berikut.
- Ada hubungan yang sehat dan akrab antara guru-siswa dan antar siswa.
- Siswa belajar dengan kecepatan, kemampuan, cara, dan minat sendiri.
- Siswa mendapat bentuan sesuai dengan kebutuhannya.
- Siswa dilibatkandalam perencanaan belajar.
- Guru dapat memainkan berbagai peran.
Ciri-ciri pengajaran kelompok kecil dan perorangan adalah sebagai berikut :
- Terjadi hubungan ( interaksi) yang akrab dan sehat antara guru dan siswa serta siswa
dengan siswa
- Siswa belajar sesuai dengan kecepatan, cara, kemempuan, dan minatnya sendiri.
- Siswa mendapat bantuan dari guru sesuai dengan kebutuhannya.
- Siswa dilibatkan dalam penentuan cara-cara belajar yang akan ditempuh, materi dan
alat yang akan digunakan, dan bahkan tujuan yang ingin dicapai.
Ada empat pola pengorganisasian yang bervariasi dalam melaksanakan pengajaran kelompok
kecil dan perorangan, antara lain:

Kelas Besar → Kelompok Kecil + Perorangan → Kelas Besar


Kelas Besar → Kelompok Kecil + Kelompok Kecil → Kelas Besar
Kelas Besar → Perorangan → Kelompok Kecil → Kelas Besar
Kelas Besar → Perorangan + Perorangan → Kelas Besar

Komponen keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan terdiri dari,


keterampilan mengadakan pendekatan pribadi, keterampilan mengorganisasikan kegiatan
pembelajaran,keterampilan membimbing dan memberi kemudahan belajar, keterampilan
merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan, guru perlu memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
- Guru yang terbiasa mengajar secara klasikal,sebaiknya mulai belajar mengajar dengan
menggunakan kelompok kecil dan kemudian perorangan. 8
- Tidak semua topic dapat dipelajari secara efektif dalam kelompok kecil dan
perorangan.
- Pengorganisasian siswa, sumber materi serta waktu merupakan langkah pertama yang
diperhatikan guru.
- Kegiatan pengajaran harus diakhiri dengan kulminasi.
- Dalam pengajaran perorangan guru perlu mengenal sisswa secara pribadi.
Kelebihan mengajar kelompok kecil dan perorangan adalah, penyerapan pelajaran pada setiap
siswa dapat lebih maksimal, guru dapat lebih mudah melakukan pendekatan pada setiap
masing-masing siswa sehingga guru dapat memahami karakter masing-masing siswa, jadi
guru lebih mudah menentukan metode pembelajaran yang cocok untuk siswa.
Sedangkan kelemahannya adalah, pengembangan informasi kurang luas karena keterbatasan
siswa, kurangnya motivasi siswa dalam bersaing karena variasi karakter siswa terbatas,
kurangnya jiwa sosial pada siswa.

B. Saran
Sebagai calon guru seharusnya mahasiswa menguasai keterampilan mengajar kelompok kecil
dan perorangan. Hal ini dimaksudkan agar para guru dapat bekerja dengan professional
sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

9
DAFTAR PUSTAKA
Adikara,Irvin. 2008. Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan.(online),
(http://irvinadikara.blogspot.com/2008/02/mengajar-kelompok-kecil-dan-
perorangan.html,diakses 20 Agustus 2011)
Ali Muhidin,Sambas. 2011. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan
Perorangan,(online), (http://pgsd-unlambjb.tk/keterampilan-mengajar-kelompok-kecil-dan-
perorangan-dalam-pkr/,diakses 20 Agustus 2011)
Cyndi Wongkar,Livia. 2011. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil,(online),
(http://www.mirat.cc.cc/2009/08/keterampilan-mengajar-kelompok-kecil.html,diakses 20
Agustus 2011)
Djoeulie,Adie. 2010. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil,(oline),
(http://joe11penjasorkes.blogspot.com/2010/04/keterampilan-mengajar-kelompok-
kecil.html,diakses 20 Agustus 2011)
Sofa. 2010. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan,(online),
(http://massofa.wordpress.com/2010/01/25/keterampilan-mengajar-kelompok-kecil-dan-
perorangan/,diakses 20 Agustus 2011)

Anda mungkin juga menyukai